Anda di halaman 1dari 8

KEPUTUSAN DIREKTUR PT.

BAITUS SYIFA
NOMOR : 001/SK/DIR/I/2018
TENTANG
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA
RUMAH SAKIT UMUM BAITUL HIKMAH

DIREKTUR PT. BAITUS SYIFA

Menimbang : 1. bahwa dalam rangka menjamin keberhasilan peningkatan mutu


pelayanan rumah sakit seiring dengan tuntutan kebutuhan
masyarakat, Rumah Sakit Umum Baitul Hikmah Kendal perlu
dikelola secara berdaya guna dan berhasil guna;
2. bahwa untuk melaksanakan butir 1 sebagaimana tersebut di
atas dipandang perlu menetapkan Struktur Organisasi dan Tata
Kelola Rumah Sakit Umum Baitul Hikmah Kendal;
3. bahwa untuk menetapkan Struktur Organisasi dan Tata Kelola
Rumah Sakit Umum Baitul Hikmah Kendal tersebut perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur PT. Baitus Syifa
Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit;
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1045/MENKES/PER/XI/2006 Tentang Pedoman Organisasi Rumah
Sakit Di Lingkungan Departemen Kesehatan;
3. Peraturan Direktur PT. Baitus Syifa Nomor 003/SK/DIR/V/2014
Tentang Peraturan Pokok Rumah Sakit Umum Baitul Hikmah

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR PT. BAITUS SYIFA NOMOR
001/SK/DIR/I/2018 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA
KERJA RUMAH SAKIT BAITUL HIKMAH

BAB I
PERISTILAHAN
Pasal 1
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :
1. PT adalah PT Baitus Syifa;
2. Direksi adalah organisasi PT yang melaksanakan kepengurusan PT Baitus Syifa;
3. Direktur Rumah Sakit adalah Direktur RSU. Baitul Hikmah
4. Rumah Sakit adalah RSU. Baitul Hikmah;
5. Direktur adalah Pemimpin Rumah Sakit Umum Baitul Hikmah yang diangkat oleh
PT Baitus Syifa sebagai struktur organisasi tertinggi di RSU. Baitul Hikmah, yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direksi PT Baitus Syifa;
6. Manajemen Rumah Sakit Umum Baitul Hikmah adalah Direktur dan seluruh
jajaran manajemen RSU. Baitul Hikmah;
7. Komite Medik adalah perangkat rumah sakit untuk menetapkan tata kelola klinis
agar staf medis di rumah sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme
kredensial, penjagaan mutu profesional medis, dan pemeliharaan etika dan
disiplin profesi medis;
8. Komite Etik adalah suau perangkat organisasi non struktural yang dibentuk dalam
rumah sakit untuk membantu pimpinan rumah sakit dalam melaksanakan
KODERSI;
9. Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien adalah penrangkat rumah sakit
yang mempunyai fungsi untuk mengupayakan peningkatan mutu secara
keseluruhan dengan terus mmenerus untuk mengurangi resiko terhadap pasien
dan staf baik dalam proses asuhan klinis maupun lingkungan fisik.
10.Komite Keperawatan adalah wadah non-struktural rumah sakit yang mempunyai
fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi dan
pemeliharaan etika dan disiplin profesi.
11.Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) adalah wadah non-struktural
pada RS yang berperan dalam pencegahan dan Pengendalian Infeksi

BAB II
PEMBENTUKAN

Pasal 2
Dengan Peraturan PT. Baius Syifa ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Baitul Hikmah yang dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada PT Baitus Syifa

BAB III
TUGAS, FUNGSI, ORGANISASI DAN TATA KERJA
Pasal 3
Rumah Sakit Umum Baitul Hikmah ini mempunyai tugas pokok untuk mencapai tujuan
PT Baitus Syifa dengan melaksanakan upaya kesehatan rumah sakit yang dilaksanakan
dengan visi dan misi RSU. Baitul Hikmah
Pasal 4

FUNGSI
(1) Untuk memyelenggarakan tugas , Rumah Sakit mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan pelayanan medik umum;
b. Penyelenggaraan pe;ayanan gawat darurat;
c. Penyelenggaraan pelayanan medik spesialis dasar;
d. Penyelenggaraan pelayanan spesialis penunjang medik;
e. Penyelenggaraan pelayanan medik spesialis gigi mulut;
f. Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian;
g. Peyelenggaraan pelayanan keperawatan dan kebidanan;
h. Penyelenggaraan pelayanan penunjang klinik;
i. Penyelenggaraan pelayanan penunjang non klinik;
j. Penyelenggaraan pelayanan administrasi dan keuangan.
(2) Pelayanan medik umum terdiri dari pelayanan medik dasar, pelayanan medik gigi
mulut serta pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana.
(3) Pelayanan gawat darurat memberikan pelayanan gawatdarurat 24 jam dan 7 hari
seminggu dengan kemampuan melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus gawat
darurat, melakukan resusitasi dan stabilisasi sesuai standar
(4) Pelayanan medik spesialis dasar terdiri dari pelayanan penyakit dalam, kesehatan
anak, serta pelayanan spesialis medik lainnya.
(5) Pelayanan medik spesialis penunjang penunjang terdiri dari pelayanan
anestesiologi, radiologi, rehabilitasi medik dan patologi klinik.
(6) Pelayanan kefarmasian terdiri dari pengelolaan sediaan farmasi alat kesehatan dan
bahan medis habis pakai dan pelayanan farmasi klinik.
(7) Pelayanan keperawatan dan kebidanan terdiri dari pelayanan asuhan keperawatan
dan asuhan kebidanan.
(8) Pelnyelenggaraan pelayanan penunjang klinik terdiri dari perawat intensif,
pelayanan darah, rsdiologi, gizi, farmasi, sterilisasi instrumen, rekam medik dan
hemodialisa.
(9) Pelayanan penunjang non klinik terdiri dari pelayanan laundry/linen, jasa
boga/dapur, teknik dan pemeliharaan fasilitas, pengelolaan limbah, gudang,
ambulance, pemadam kebakaran, pengelolaan gas medik, penampungan air
bersih, dan security.

Pasal 5
ORGANISASI
(1) Struktur Organisasi Rumah Sakit terdiri dari :
1. Direktur dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh :
1.1 Deputy Direktur Pelayanan Medik;
1.2 Deputy Direktur Umum & Operasional;
1.3 Komite Medis
1.4 Komite Etik dan Hukum
1.5 Komite Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien
1.6 Komite Keperawatan
1.7 Komite PPI
2. Deputy Direktur Pelayanan Medis, dibantu oleh :
2.1 Kepala Divisi Rekam Medis
2.2 Kepala Ruang Rawat Inap
2.3 Kepala Ruang Rawat Jalan
2.4 Kepala Penunjang Medik
3. Deputy Direktur Umum & Operasional, dibantu oleh :
3.1 Kasubag Kepehawaian dan Diklat
3.2 Kasbag Keuangan
3.3 Kasubag Humas dan Pemasaran
4. Staf Direktur
4.1 Sekretaris
4.2 Satuan Pemeriksaan Internal
5. Komite Medik
5.1 kelompok jabatan fungsional oleh seseorang tenaga fungsional senior
sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Direktur Rumah
Sakit. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh :
 Sub Komite Kredensial yang bertugas menapis profesionalisme staf
medis
 Sub komite Mutu Profesi yang bertugas mempertahankan kompetensi
dan profesinaliasme medis dan
 Sub Komite Etika & Disiplin Profesi yang bertugas menjaga disiplin
etika dan perilaku profesi staf medis.
5.2 Susunan Organisasi Komite Medis ditetapkan oleh Direktur setelah
mendapat persetujuan Pengurus PT Baitus Syifa dibantu oleh sub komite
medik
6. Komite Etik
6.1 Suatu perangkat organisasi non struktural yang dibentuk dalam rumah sakit
untuk membantu pimpinan rumah sakit dalam melaksanakan KODERSI.
Dalam melaksanakan tugasnya Komite Etik bertanggungjawab kepada
Direktur Rumah Sakit.
6.2 Susunan organisasi Komite Etik ditetapkan oleh Direktur.
7. Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
7.1 merupakan perangkat rumah sakit yang mempunyai fungsi untuk
menupayakan peningkatan mutu secara keseluruhan dengan terus menerus
untuk mengurangi risiko terhadap pasien dan staf baik dalam proses asuhan
klinis maupun lingkungan fisik.
7.2 Susunan organisasi Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
ditetapkan oleh Direktur
7.3 Dalam melaksanakan tugasnya Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien dibantu oleh :
 Sub Komite Mutu
 Sub Komite Keselamatan Paisen
 Sub Komite K3RS
8. Komite Keperawatan
8.1 suatu organisasi fungsional yang bertanggung jawab kepada direktur,
mempunyai otonomi untuk mengelola profesi keperawatan melalui
penyusunan standar-standar pelayanan keperawatan dan evaluasinya,
pembinaan dan pengembangan etik profesi keperawatan, pengembangan
sumber daya keperawatan dan penelitian keperawatan.
8.2 Susunan organisasi Komite Keperawatan ditetapkan oleh Direktur.
9. Komite PI
9.1 suatu wadah non-struktural yang betujuan untuk mengidentifikasi dan
mengurangi resiko penularan atau transmisi infeksi diantara pasien, staf,
profesional kesehatan, dan pengunjung. Dalam melaksanakan tugasnya
Komite Ppi bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit.
9.2 Susunan organisasi Komite PPI ditetapkan oleh Direktur.
Pasal 6
TATA KERJA
(1) Dalam melaksanakan tugasnya setiap pemimpin satuan organisasi di lingkungan
rumah sakit wajib menerapkan prinsip=prinsip koordinasi, integrasi, sikronisasi dan
sinergesi, baik dalam lingkungan unit kerja maupun di instansi lain di luar rumah
sakit sesuai dengan tugasnya masing-masing.
(2) Setiap pemimpin organisasi dalam lingkungan rumah sakit wajib mengawasi
bawahannya masing-maisng dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil
langkah-langkah yang diperlukan seuai peraturan PT yang berlaku.
(3) Setiap pemimpin satuan organisasi dalam lingkungan rumah sakit wajib mengikuti
dan mengkoordinasi bawahannya masing-masing dan memberikan petunjuk bagi
pelaksanaan tugas bawahan.
(4) Setiap pemimpin satuan organisasi dalam lingkungan rumah sakit wajib mengikuti
dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan
menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.
(5) Setiap pepimpin satuan organisasi dan ank buahnya dalam lingkungan rumah sakit
wajib melaksanakan pelayanan kesehatan rumah sakit.
(6) Setiap laporan yang diterima oleh pemimpin satuan organisasi dalam lingkungan
rumah sakit dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan
penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada
bawahan.
(7) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan-tembusan
laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional
mempunyai hubungan kerja
(8) Dalam melaksanakan fungsinya setiap pemimpin satuan organisasi dalam
lingkungan rumah sakit dibantu oleh pemimpin satuan oganisasi dibawahnya dan
dalam rangka pemberian bimbingan san pembinaan kepada bawahan masing-
masing wajib mengadakan rapat berkala.
BAB IV
KETENTUAN LAIN-LAIN

PASAL 7
(1) Uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing satuan organisasi: direktur,
komite, kepala bidang serta kelompok jabatan fungsional ditetapkan dengan
keputusan direktur.
(2) Jenjang jabatan dan kepangkatan serta susunan kepegawaian siatur sesuai
dengan ketentuan peraturan PT tentang hat tersbut.
Hal hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan daitur dengan Keputusan
Direktur atas persetujuan PT sepanjang mengenai pelaksanaanya.

BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 8
Keputusan Direktur PT ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : K E N D A L
Pada tanggal : 8 Januari 2018

DIREKTUR PT. BAITUS SYIFA

dr. AZHAR ARIEF SULISTYO


NOMOR : 001/SK/PTBS/I/2018
TANGGAL : 8 JANUARI 2018

Ditetapkan di : KENDAL
Pada Tanggal : 8 Januari 2018
Direktur PT. Baitus Syifa

dr. AZHAR ARIEF SULISTYO

Anda mungkin juga menyukai