Anda di halaman 1dari 13

RUMAH SAKIT AR-ROYYAN

Jl. Lintas Timur Km. 33 Samping RM. Sederhana


Kel. Timbangan Kab. Ogan Ilir
Telp. (0711) 581976

PERATURAN DIREKTUR UTAMA

RUMAH SAKIT AR-ROYYAN

NO. 001/Perdir/RS.AR/IV/2018

TENTANG

PENETAPAN PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT

(HOSPITAL BY LAWS)

RUMAH SAKIT AR-ROYYAN


YAYASAN AR-ROYAN NUR IMAN

Menimbang :
Dalam rangka terwujudnya pelaksanaan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
peraturan yang berlaku di rumah sakit, perlu ditetapkan Hospital by Laws sebagai peraturan
internal rumah sakit.

Mengingat :
1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 436/Menkes/SK/VI/1993 tanggal 3 Juni 1993
tentang berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medik.
2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 436/Menkes/SK/VI/1993 tanggal 3 Juni
1993 tentang berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medik.
3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1333/Menkes/SK/XII/1999 tanggal 8
Desember 1999 tentang Penerapan Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar
Pelayanan Medik.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman
Peraturan Internal Rumah Sakit.

RUMAH SAKIT AR-ROYYAN


Jl. Lintas Timur Km. 33 Samping RM. Sederhana
Kel. Timbangan Kab. Ogan Ilir
Telp. (0711) 581976

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
1. Berlakunya Hospital by Laws Rumah Sakit AR-ROYYAN yang berpedoman pada
keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman
Peraturan Internal Rumah Sakit
2. Surat Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal dikeluarkan dan apabila di kemudian
hari diperlukan revisi dari surat keputusan ini, maka akan diadakan perubahan sesuai
keputusan.
Dikeluarkan di Indralaya
2018
Direktur Utama
Rumah Sakit AR-ROYYAN

dr. H. A. Restu Iman MKR, Sp.PD, KKV, Finacim

Tembusan :
1. Direktur PT. Iman Medika Farma
2. Direktur Utama
3. Arsip
DAFTAR ISI
Halaman

DAFTAR ISI...................................................................................................................... i

PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1

Pasal 1 Nama, Visi, Motto dan Tujuan Rumah Sakit ..........................................…….2

Pasal 2 Ketentuan Umum.....................................................................................……. 3

Pasal 3 Badan Hukum ..........................................................................................……. 5

Pasal 4 Komisaris dan Direktur PT ......................................................................……. 6

Pasal 5 Rapat Rutin Direktur PT ..........................................................................……. 6

Pasal 6 Rapat Khusus Direktur PT .......................................................................……. 7

Pasal 7 Rapat Tahunan Direktur PT .....................................................................……. 7

Pasal 8 Undangan Rapat ......................................................................................……. 8

Pasal 9 Peserta Rapat ...........................................................................................……. 8

Pasal 10 Pejabat Ketua ...........................................................................................……. 8

Pasal 11 Kuorum ....................................................................................................……. 8

Pasal 12 Risalah Rapat ...........................................................................................……. 9

Pasal 13 Pengambilan Putusan Rapat ....................................................................……. 9

Pasal 14 Pembatalan Putusan Rapat.......................................................................……. 10

Pasal 15 Cap yang Digunakan ...............................................................................……. 10

Pasal 16 Direktur....................................................................................................……. 11

Pasal 17 Pembentukan Komite Medik dan Pengangkatan Personil Komite Medik


..............................................................................................................……. 12

Pasal 18 Kategori Tenaga Medis ...........................................................................……. 13

Pasal 19 Komite Etik Rumah Sakit ........................................................................……. 13

Pasal 20 Peraturan Rumah Sakit ............................................................................……. 14

Pasal 21 Penetapan Statuta.....................................................................................……. 14

Pasal 22 Perubahan Statuta ....................................................................................……. 14

Pasal 23 Ketentuan Penutup...................................................................................……. 15

i
PENDAHULUAN

Dahulu rumah sakit dianggap sebagai lembaga sosial yang kebal hukum
berdasarkan “doctrin of charitable imunity” , hal ini dikarenakan jika menghukum
rumah sakit untuk membayar ganti rugi berarti mengurangi asetnya (mengurangi
kemampuannya untuk menolong masyarakat). Namun dengan terjadinya perubahan
paradigma mengenai rumah sakit di dunia, dimana rumah sakit merupakan institusi
yang padat modal, padat teknologi dan padat tenaga sehingga pengelolaan rumah
sakit mulai dijadikan sebagai subjek hukum dan sebagai target gugatan atas perilaku
yang dinilai merugikan.
Perubahan rumah sakit dan unit sosial menjadi unit sosial ekonomi berdampak
semakin kompleksnya rumah sakit dan potensial menimbulkan konflik apabila
hubungan pemilik, pengelola dan staf medis tidak terjalin dengan baik. Oleh karena
itu rumah sakit perlu mempunyai peraturan internal yang mengatur hubungan baik
antara ketiga unsur tersebut yang dikenal dengan sebutan peraturan internal rumah
sakit (Hospital by Laws). Dalam meningkatkan kesadaran hukum serta kepekaan
terhadap tuntutan secara hukum yang sering terjadi akhir-akhir ini, maka peraturan
internal rumah sakit tersebut dapat dijadikan acuan serta pedoman penting bagi suatu
rumah sakit.
Rumah Sakit AR-ROYYAN telah menyusun peraturan internal rumah sakit yang
berisi pengertian peraturan internal, materi atau isi peraturan internal Rumah Sakit
AR-ROYYAN. Tujuan dibuatnya peraturan internal rumah sakit ini dimaksudkan
untuk memberikan pedoman serta panduan kepada semua unsur yang ada di
lingkungan Rumah Sakit AR-ROYYAN agar dalam melaksanakan tugas masing-
masing dapat tercapainya pemahaman yang sama untuk mendukung
terselenggaranya tugas pokok dan fungsi dengan baik sesuai dengan nilai-nilai serta
norma-norma yang berkaitan dengan rumah sakit untuk mengacu pada
profesionalisme dalam penyelenggaran rumah sakit.

1
PASAL 1
NAMA, VISI, MISI, MOTTO DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

1. Nama rumah sakit ini adalah Rumah Sakit AR-ROYYAN yang didirikan
berdasarkan visi, misi, motto dan tujuan rumah sakit.
2. Visi Rumah Sakit AR-ROYYAN adalah “Menjadi Rumah Sakit Unggulan di
Ogan Ilir, dan Memberikan Pelayanan Prima, Berkualitas, serta Pilihan Masyarakat.”
3. Misi Rumah Sakit AR-ROYYAN meliputi :
1. Memberikan pelayanan yang prima, aman, bermutu bagi masyarakat.
2. Menyelenggarakan pelayanan rujukan yang berfungsi sebagai pusat
rujukan tipe D bagi masyarakat Ogan Ilir.
3. Mengembangkan SDM yang profesional serta sarana dan prasarana
yang berkualitas.
4. Mengembangkan pendidikan, pelatihan dan penelitian yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kesejahteraan pegawai.
4. Motto Rumah AR-ROYYAN yaitu “6 S : Senyum, Salam, Sapa, Sentuh, Sembuh
dan Sejahtera”.
5. Tujuan suatu rumah sakit adalah memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan secara optimal.
Sedangkan tujuan Rumah Sakit AR-ROYYAN sebagai sarana pengabdian untuk
membina, memelihara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang
kesehatan yang juga merupakan perwujudan amal, rezeki, ilmu dan iman kepada
Allah SWT.
6. Perseroan Terbatas (PT) adalah badan hukum dari pelayanan kesehatan yang
berbentuk rumah sakit. Rumah Sakit AR-ROYYAN ini berada dalam naungan PT.
Iman Medika Farma.
7. Judul dokumen ini adalah status rumah sakit, selanjutnya disingkat sebagai
“Statuta”.

2
PASAL 2
KETENTUAN UMUM

1. “Peraturan Perundang-undangan” adalah UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan dan


ketentuan lain berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang berlaku di Indonesia serta UU NO. 1
tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.
2. “Anggaran Dasar” adalah anggaran dasar RS yang dipertimbangkan dari caseflow RS dan
akan dibuat oleh Direksi dengan sebutan Rencana Kerja Tahunan (RKT).
3. “Statuta atau Hospital by Laws” adalah aturan dasar yang mengatur tata cara penyelenggaraan
rumah sakit oleh direktur utama yang telah ditetapkan dan ditandatangani oleh Direktur PT.
Iman Medika Farma.
4. “Direktur Utama” adalah seseorang yang ditunjuk oleh Direktur PT. Iman Medika Farma
untuk menempati posisi tersebut sebagaimana telah ditetapkan dalam statuta bahwa apabila yang
bersangkutan tidak ada, maka pengertian ini juga meliputi orang-orang yang akan ditunjuk oleh
PT. Iman Medika Farma (Rumah Sakit AR-ROYYAN) untuk bertindak dalam jabatan tersebut
untuk sementara waktu.

5. “Komite Medik” adalah Komite Medik Rumah Sakit AR-ROYYAN.


6. “Manajemen” adalah beberapa orang yang diangkat oleh Direktur Utama Rumah Sakit AR-
ROYYAN berdasarkan persetujuan PT. Selanjutnya, seseorang yang telah ditunjuk sebagai
manajer / manager rumah sakit bekerja sesuai dengan bidangnya.
7. “Rapat Rutin” adalah rapat yang telah terjadwal dan diselenggarakan oleh PT tetapi tidak
termasuk rapat tahunan dan rapat khusus.
8. “Rapat Tahunan” adalah rapat rapat yang telah terjadwal dan diselenggarakan oleh PT setiap
tahun.
9. “Rapat Khusus” adalah rapat yang diselenggarakan di luar jadwal rapat rutin untuk
mengambil keputusan tentang hal-hal yang dianggap khusus.
10. “Dokter” adalah seorang tenaga medis yang memiliki izin praktek di bidang kedokteran
sebagimana yang dimaksud dalam Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan yang telah terikat perjanjian dengan Rumah Sakit dan oleh karenanya diberi
kewenangan untuk melakukan tindakan medis di rumah sakit.
11. “Dokter Gigi” adalah seorang tenaga medis yang memiliki izin praktek di bidang kedokteran
gigi sebagimana yang dimaksud dalam Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan yang telah terikat perjanjian dengan Rumah Sakit dan oleh karenanya diberi
kewenangan untuk melakukan tindakan medis di rumah sakit.
12. “Dokter Purna Waktu” adalah dokter atau dokter gigi yang bekerja secara penuh (pegawai
tetap) yang memberikan pelayanan medis rawat inap dan rawat jalan secara purna waktu di
rumah sakit sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
4
13. “Dokter Paruh Waktu” adalah dokter atau dokter gigi yang bekerja dalam memberikan
pelayanan medis rawat inap dan rawat jalan pada waktu tertentu yang telah disepakati bersama
oleh dokter dan Direktur serta memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

PASAL 3
PT. IMAN MEDIKA FARMA

1. PT mempunyai tugas sebagai berikut :


a. Menetapkan visi, misi, motto dan tujuan rumah sakit.
b. Menetapkan kebijakan rumah sakit dalam arti yang seluas-luasnya.
c. Memilih dan menetapkan direktur rumah sakit.
d. Melaksanakan tindakan yang dapat memiliki dampak luas terhadap kelangsungan hidup
rumah sakit.
e. Memantau kualitas pelayanan rumah sakit.
f. Menyetujui dan secara berkala menilai ulang rencana jangka panjang.
g. Menilai pencapaian program-program rumah sakit.
h. Menjadi penengah jika terjadi konflik pada jajaran struktur rumah sakit.
i. Menjamin kewajiban-kewajiban legal dan etika.
j. Menjaga integrasi rumah sakit dengan lingkungan sosial, publuk dan institusi lain.
2. PT bertanggung jawab atas :
a. Penetapan kebijakan dasar rumah sakit dan melakukan pemantauan atas penyelenggaraan
rumah sakit dalam arti yang luas.
b. Pemantauan dan penyelenggaraan rumah sakit dalam arti yang luas.

5
PASAL 4
DIREKTUR PT

Tugas direktur PT meliputi :


1. Memimpin semua pertemuan PT.
2. Memutuskan berbagai hal yang berkaitan dengan prosedur dan tata cara dalam setiap rapat
yang tidak diatur pada statuta peraturan internal rumah sakit.
3. Bekerja sama dengan direktur untuk menangani berbagai hal mendesak yang seharusnya
ditetapkan pada keputusan pada rapat (apabila rapat belum diselenggarakan) dan member
wewenang pada direktur untuk mengambil segera tindakan yang sesuai dengan situasi.
4. Melaporkan setiap tugas yang telah ditetapkan oleh PT pada rapat berikutnya.

PASAL 5
RAPAT RUTIN DIREKTUR PT

1. Rapat rutin direktur PT dilaksanakan paling sedikit lima kali dalam setahun dengan interval
yang tetap pada waktu dan tempat yang ditetapkan oleh direktur PT. Adapun rapat rutin tersebut
antara lain :
a. Rapat pertanggung jawaban pencapaian target akhir tahun
b. Rapat pertanggung jawaban tiap semester
c. Rapat penentuan akhir rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP)
d. Rapat laporan kerja direktur
2. Direktur PT menyampaikan undangan kepada setiap anggota PT dan pihak lain sebagaimana
tercantum dalam pasal 8 untuk menghadiri rapat rutin paling lambat 3 hari sebelum rapat
tersebut dilaksanakan.
3. Rapat rutin oleh direktur bersama karyawan
4. Setiap undangan rapat yang disampaikan oleh direktur PT sebagaimana diatur dalam ayat (2)
di atas, yaitu harus disampaikan :
a. Satu salinan agenda
b. Satu salinan risalah rapat rutin yang lalu
6
c. Satu salinan risalah rapat khusus yang lalu

PASAL 6
RAPAT KHUSUS DIREKTUR PT

1. Direktur rumah sakit mengundang direktur PT untuk mengadakan rapat khusus dalam hal :
a. Diperintahkan oleh direktur
b. Membahas kasus atau hal yang sangat emergency
2. Undangan rapat khusus harus disampaikan oleh direktur kepada peserta paling lambat 24 jam
sebelum rapat tersebut dilaksanakan.
3. Undangan rapat khusus mencantumkan tujuan pertemuan secara spesifik.

PASAL 7
RAPAT TAHUNAN DIREKTUR PT

1. Rapat tahunan diselenggarakan 3 kali dalam 1 tahun kalender :


a. Pada bulan Februari : Rapat pencapaian target akhir tahun
b. Pada bulan Juli : Rapat pencapaian tiap semester
c. Pada bulan Desember : Rapat rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP)
2. Direktur PT bersama direktur utama RS menyiapkan laporan umum keadaan rumah sakit
termasuk laporan keuangan yang telah diaudit untuk rapat umum pemegang saham / PT.
3. Direktur menyampaikan undangan tertulis kepada para anggota PT dan undangan lain paling
lambat empat belas hari sebelum rapat diselenggarakan.

PASAL 8
UNDANGAN RAPAT
Setiap rapat PT dinyatakan sah hanya bila undangan telah disampaikan sebagaimana mestinya,
kecuali jika seluruh PT yang berhak memberikan
suara menolak undangan tersebut.
7
PASAL 9
PESERTA RAPAT

Setiap rapat rutin PT dihadiri oleh anggota PT dan direktur juga staf manajemen yang telah
ditentukan oleh PT.

PASAL 10
PEJABAT KETUA

Dalam hal direktur PT berhalangan hadir dalam suatu rapat, maka dalam hal kuorum telah
tercapai, tanggung jawab ketua diambil alih oleh sekretaris PT atau diberikan kepada seseorang
yang ditunjuk oleh PT untuk memimpin rapat.

PASAL 11
KUORUM

1. Rapat PT hanya dapat dilaksanakan hanya bila kuota telah tercapai.


2. Kuorum dianggap tercapai bila dihadiri oleh paling sedikit dua per tiga dari seluruh anggota
yang mempunyai hak suara.
3. Dalam hal kuorum tidak tercapai dalam waktu setengah jam dari waktu rapat yang telah
ditetapkan maka rapat ditangguhkan untuk dilanjutkan pada suatu tempat, waktu dan hari yang
sama minggu berikutnya.
4. Dalam hal kuorum tidak juga tercapai dalam waktu setenga jam dari waktu rapat yang telah
ditetapkan pada minggu berikutnya, maka rapat segera dilanjutkan dan semua keputusan yang
terdapat dalam risalah rapat disahkan dalam rapat yayasan berikutnya.

PASAL 12
RISALAH RAPAT

1. Penyelenggaraan setiap risalah rapat PT menjadi tanggung jawab direktur.


8
2. Risalah rapat PT harus disahkan dalam rapat berikutnya dan semua keputusan dalam risalah
rapat tersebut tidak boleh dilaksanakan sebelum disahkan dalam rapat berikutnya.

PASAL 13
PENGAMBILAN PUTUSAN RAPAT

Kecuali telah diatur dalam statuta ini, maka :


1. Pengambilan putusan rapat diupayakan melalui musyawarah dan mufakat.
2. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka putusan diambil melalui pemungutan suara dengan
tata cara sebagai berikut :
a. Setiap masalah yang diputuskan melalui pemungutan suara dalam rapat PT ditentukan
dengan mengangkat tangan atau apabila dikehendaki oleh para anggota PT dan peserta rapat
lainnya, pemungutan suara dapat dilakukan dengan amplop tertutup.
b. Putusan rapat didasarkan pada suara terbanyak setelah dilakukan pemungutan suara.
c. Dalam hal jumlah suara yang diperoleh adalah sama, maka direktur PT berwenang untuk
menyelenggarakan pemungutan suara untuk yang kedua kalinya.
d. Suara yang diperhitungkan hanyalah berasal dari anggota PT atau peserta lainnya yang
hadir pada rapat tersebut.
e. Nilai suara untuk PT adalah 2, sedangkan nilai suara untuk peserta rapat lainnya adalah 1.

PASAL 14
PEMBATALAN PUTUSAN RAPAT

1. PT dapat merubah atau membatalkan setiap keputusan yang diambil pada rapat rutin atau
rapat khusus sebelumnya dengan syarat bahwa usul perubahan atau pembatalan tersebut
dicantumkan dalam pemberitahuan atau undangan rapat sebagaimana yang ditetapkan dalam
statuta ini.
9
2. Dalam hal usul perubahan atau pembatalan putusan PT telah diterima dalam rapat tersebut
maka usulan tidak dapat diajukan lagi dalam kurun waktu tiga bulan terhitung sejak
ditetapkannya usulan tersebut.

PASAL 15
CAP YANG DIGUNAKAN

1. Dalam statuta ini ditentukan cap Rumah Sakit Dr. Iman.


2. Untuk kepentingan operasional rumah sakit digunakan cap rumah sakit.
3. Setiap cap rumah sakit dibubuhi identitas masing-masing bagian / instalasi secara berbeda.
4. Penggunaan cap rumah sakit lebih lanjut ditentukan oleh direktur.

PASAL 16
DIREKTUR

1. PT akan mengangkat seorang direktur yang bertanggung jawab terhadap PT dalam hal
pengelolaan dan pengawasan rumah sakit beserta fasilitasnya, personil dan sumber daya terkait,
anggaran tetap sesuai kebijakan dan pengarahan dari PT.
2. Direktur dipilih dan ditetapkan oleh direktur PT.
3. Tugas pokok, fungsi, wewenang dan tanggung jawab Direktur ditentukan oleh PT dan
diperincikan dalam suatu uraian tugas secara tertulis.
4. Tugas pokok direktur antara lain :
a. Melaksanakan semua kebijakan yang telah ditetapkan oleh PT.
b. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan semua tindakan kepada PT.
c. Memimpin seluruh personil rumah sakit agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya
dengan sebaik-baiknya.
d. Menyelesaikan berbagai masalah teknis di rumah sakit dengan menggunakan berbagai
sumber daya secara efektif dan efisien.
10
e. Memberikan nasehat kepada PT mengenai kewajiban PT sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan semua ketentuan umum yang berlaku, tindakan yang ditetapkan dan
diatur dalam statuta ini.
f. Melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
pelimpahan yang ditetapkan pada rapat umum pemegang saham.

PASAL 17
PEMBENTUKAN KOMITE MEDIK DAN PENGANGKATAN PERSONIL KOMITE
MEDIK

1. Tenaga medis yang telah mendapat izin praktek di rumah sakit dapat berstatus sebagai dokter
purna waktu, dan dokter paruh waktu yang selanjutnya ditetapkan dalam suatu kontrak.
2. Isi kontrak kerja sama dokter ditentukan oleh direktur RS.
3. Hal yang menjadi perhatian pada kondisi sebagai berikut yang akan menyebabkan kerja sama
di rumah sakit akan berakhir :
a. Bila izin praktek yang bersangkutan sudah tidak berlaku sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang ada.
b. Bila kondisi fisik atau mental tenaga medis yang bersangkutan tidak mampu lagi
melakukan tindakan medis secara menetap.
c. Bila tenaga medis tidak memenuhi ketentuan dan syarat-syarat yang ditetapkan dalam
kontrak.
d. Bila tenaga medis yang ditetapkan telah melakukan tindakan yang tidak profesional,
kelalaian atau perilaku menyimpang lainnya sebagaimana ditetapkan oleh komite medik.
e. Bila tenaga medis diberhentikan oleh direktur karena yang bersangkutan mengakhiri
kontrak kerja sama dengan rumah sakit setelah mengajukan pemberitahuan 1 bulan
sebelumnya.
4. Izin praktek di rumah sakit pada seorang tenaga medis hanya dapat ditetapkan bila yang
bersangkutan menyetujui syarat-syarat sebagai berikut :

11
a. Memenuhi syarat sebagai tenaga medis berdasarkan peraturan perundang-undangan
kesehatan yang berlaku dan ketentuan lain sebagaimana ditetapkan oleh direktur setelah
mempertimbangkan daya dukung fasilitas rumah sakit dan bila diperlukan rekomendasi dari
komite kredensial.
b. Menangani pasien dalam batas-batas sebagaimana ditetapkan oleh direktur setelah
mempertimbangkan daya dukung fasilitas rumah sakit dan bila diperlukan rekomendasi dari
komite kredensial.
c. Mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjamin agar rekam medis tiap pasien
yang ditanganinya di rumah sakit terpelihara dengan adekuat.
d. Memperhatikan semua permintaan rumah sakit yang dianggap wajar sehubungan dengan
tindakan di rumah sakit dengan mengacu pada ketentuan pelayanan yang berlaku di rumah
sakit.
e. Mematuhi etika kedokteran yang berlaku di Indonesia, baik yang berkaitan dengan
kewajiban terhadap masyarakat, pasien, teman sejawat dan diri sendiri.
f. Memperhatikan syarat-syarat umum SOP yang berlaku di rumah sakit.

PASAL 18
KATEGORI TENAGA MEDIS

1. Setiap dokter yang ditetapkan sebagai tenaga medis di rumah sakit terdiri dari dokter purna
waktu dan dokter paruh waktu baik dokter umum, dokter gigi maupun dokter spesialis.
2. Rincian tentang hak, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab tenaga medis sebagaimana
diatur dalam ayat (1) ditetapkan lebih lanjut oleh direktur dan dituangkan dalam kontrak antara
dokter dan rumah sakit.

PASAL 19
KOMITE ETIK RUMAH SAKIT

12
1. PT membentuk komite etik rumah sakit berdasarkan usulan direktur.
2. Komite etik rumah sakit terdiri dari direktur, manajemen, ketua komite medik / medis.
3. Keanggotaan komite etik rumah sakit adalah satu tahun, kecuali ditetapkan lain oleh PT
dengan memperhatikan masukan dari direktur.
4. Tugas utama komite etik rumah sakit adalah mengawasi pelayanan yang dilakukan dan
mengambil tindakan yang diperlukan.
5. Tugas komite etik yang tercantum dalam ayat (4) adalah :
a. Menetapkan dan mengakhiri suatu kegiatan pelayanan.
b.Memberikan pertimbangan dan rekomendasi kepada direktur tentang hal yang berkaitan
dengan penetapan dan pengakhiran suatu kegiatan pelayanan, baik diminta maupun tidak.
6. Direktur medik dan kepala bagian keperawatan bertugas menjadi sekretaris komite etik
rumah sakit yang bertanggung jawab atas risalah rapat yang dilaksanakan.

PASAL 19
PERATURAN RUMAH SAKIT
Direktur berwenang untuk menetapkan berbagai ketentuan dan peraturan pelaksanaan untuk
melaksanakan statuta ini yang meliputi peraturan rumah sakit, peraturan tentang personil rumah
sakit, pengendalian pasien dan pengunjung serta masalah lain yang tidak dicantumkan dalam
statuta ini.

PASAL 20
PEMAPARAN STATUTA

PT senantiasa mengupayakan agar status ini tidak dapat dilihat oleh berbagai pihak yang tidak
berkepentingan.

PASAL 21
PERUBAHAN STATUTA

13
1. Direktur PT berhak merubah statuta ini melalui rapat khusus yang diselenggarakan untuk hal
tersebut.
2. Usulan untuk merubah satuta ini hanya dapat dilaksanakan bila pemberitahuan tertulis telah
disampaikan kepada setiap anggota PT paling lambat satu bulan sebelumnya.

PASAL 23
KETENTUAN PENUTUP

1. Statuta ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.


2. Semua peraturan rumah sakit yang ditetapkan sebelum berlakunya statuta ini tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan statuta ini.
3. Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan internal ini dan dirasa perlu akibat adanya tuntutan
kebutuhan dan perkembangan serta dinamika pelaksanaan kegiatan akan diatur lebih lanjut dan
menjadi bagian tidak terpisahkan.

Ditetapkan di Indralaya
2018
Direktur Utama
Rumah Sakit AR-ROYYAN

dr. H. A. Restu Iman MKR, Sp.PD, KKV, Finacim

Anda mungkin juga menyukai