Anda di halaman 1dari 28

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI FARMASI

RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA

Jl.Bilal, No. 24 Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kec. Medan Timur


Email : ritonga.imelda@gmail.com
Website : www.rsuimelda.com
Telp. (061) 6610072-6631380
Fax. 061 – 6618457
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya.
Buku Pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi dapat selesai di susun. Buku pedoman ini
disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang memberikan pelayanan kepada pasien di rumah
sakit yang mendapat pelayanan yang seragam tanpa membedakan status
sosial,ekonomi,budaya,agama,dan waktu pelayanan dan diberikan oleh praktisi yang
kompeten dan memadai serta tidak tergantung waktu. Pedoman ini akan di evaluasi kembali
dan akan dilakukan perbaikan bila ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kebijakan
pelayanan di rumah sakit.
Kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah
berkontribusi dalam membantu menyelesaikan penyusunan pedoman ini. Semoga buku
pedoman ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu pelayanan instalasi farmasi di
rumah sakit imelda pekerja indonesia.

Medan, 1 April 2019


Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................................... ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
BAB II GAMBARAN UMUM RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA.............................. 6
2.1 Sejarah Rumah Sakit................................................................................................. 6
BAB III VISI, MISI, NILAI, FALSAFAH DAN TUJUAN RUMAH SAKIT....................... 7
3.1 Visi Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia.................................................................. 7
3.2 Misi Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia...................................................... 7
3.3. Motto Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia............................................. 7
3.4. Falsafah Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia......................................... 7
3.5. Nilai-Nilai Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia..................................... 7
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI............................................. 8
BAB V URAIAN JABATAN.................................................................................................. 9
5.1 KEPALA INSTALASI FARMASI........................................................................... 9
5.2 APOTEKER KLINIS................................................................................................12
5.3 STAF GUDANG FARMASI.................................................................................... 14
5.4 ASISTEN APOTEKER.............................................................................................15
BAB VI TATA HUBUNGAN KERJA....................................................................................18
BAB VII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL...................................19
7.1 KUALIFIKASI TENAGA.......................................................................................... 19
7.2 POLA KETENAGAAN IFRS IMELDA PEKERJA INDONESIA........................... 21
BAB VIII KEGIATAN ORIENTASI...................................................................................... 23
8.1 PROGRAM ORIENTASI PEGAWAI BARU............................................................23
BAB IX PERTEMUAN/RAPAT.............................................................................................24
BAB X PELAPORAN............................................................................................................. 25
BAB XI PENUTUP .................................................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Peningkatan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna
tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk
agar terwujud tingkat kesehatan masyarakat yang optimal. Dalam pembangunan kesehatan
perlu dilakukan peningkatan pelayanan kesehatan termasuk peningkatan pelayanan Instalasi
Farmasi di rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lainnya.
Pengorganisasian rumah sakit harus dapat menggambarkan pembagian tugas,
koordinasi kewenangan, fungsi dan tanggung jawab rumah sakit. Pengorganisasian Instalasi
Farmasi Rumah Sakit harus mencakup penyelenggaraan pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai, Pelayanan Farmasi Klinis dan Manajemen Mutu
dan bersifat dinamis dapat direvisi sesuai kebutuhan dengan tetap menjaga mutu.
Pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan RSU. Imelda Pekerja
Indonesia yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat termasuk pelayanan farmasi klinis.
Pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi,
mencegah, dan menyelesaikan masalah terkait obat. Tuntutan pasien dan masyarakat akan
peningkatan mutu Pelayanan Kefarmasian, mengharuskan adanya perluasan dari paradigma
lama yang berorientasi kepada produk (drug oriented) menjadi paradigma baru yang
berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan filosofi Pelayanan Kefarmasian
(pharmaceutical care).
Strategi optimalisasi harus ditegakkan dengan cara memanfaatkan Sistem Informasi
Rumah Sakit secara maksimal pada fungsi manajemen kefarmasian, sehingga diharapkan
dengan model ini akan terjadi efisiensi tenaga dan waktu. Efisiensi yang diperoleh kemudian
dimanfaatkan untuk melaksanakan fungsi pelayanan farmasi klinik secara intensif.
Dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dinyatakan
bahwa Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya
manusia, kefarmasian, dan peralatan. Persyaratan kefarmasian harus menjamin ketersediaan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang bermutu,
bermanfaat, aman dan terjangkau. Selanjutnya dinyatakan bahwa pelayanan Sediaan
Farmasi di Rumah Sakit harus mengikuti Standar Pelayanan Kefarmasian yang selanjutnya
diamanahkan untuk diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
juga dinyatakan bahwa dalam menjalankan praktek kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan
Kefarmasian, Apoteker harus menerapkan Standar Pelayanan Kefarmasian yang
diamanahkan untuk diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan.
Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut dan perkembangan
konsep Pelayanan Kefarmasian, maka Pelayanan Kefarmasian mengacu pada Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Farmasi di Rumah Sakit. Demi meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di RSU. Imelda
Pekerja Indonesia yang berorientasi kepada keselamatan pasien diperlukan pedoman untuk
pelayanan kefarmasian di RSU. Imelda Pekerja Indonesia.
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN

2.1 Sejarah Rumah Sakit


Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medam pada awalnya adalah sebuah
klinik bersalin di tahun 1979. Dengan ini masyarakat yang tinggi dan untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi selain pelayanan ibu-ibu bersalin maka ditingkatkan
menjadi rumah sakit. Pada tanggal 03 desember 1983 klinik bersalin berganti menjadi Rumah
Sakit Imelda Pekerja Indonesia Medan.
Sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan dan juga tingginya
tuntutan masyarakat terhadap pelayanan maka Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia Medan
terus berkembang dan meningkatkan kerja sama dengan berbagai instansi-instansi. Pada
tahun 2004 Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia Medan mendapat kehormatan dengan
hibah dari Departemen Tenaga Kerja untuk menjadi salah satu Rumah Sakit Rujukan bagi
para buruh/karyawan perusahaan –perusahaan yang ada di sekitar lokasi rumah sakit.
Akhirnya Rumah Sakit Imelda di ganti namanya menjadi Rumah Sakit Imelda Pekerja
Indonesia Medan yang berlokasi di Jalan Bilal No. 24, Kelurahan Pulo Brayan darat
I,Kecamatan Medan Timur, Kode Pos. 20239 dengan Telepon: 061-6610072 dan 6630196,
Fax: 061-6618457, kode Rumah Sakit : 1275622.
Direktur Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia Medan adalah dr,Hedy
Tan,MARS,MOG, Sp.OG jumlah tempat tidur 220 buah, jumlah SDM 403 orang, pemilik
perusahaan : Dr. H. Raja Imran Ritonga,M.Sc dan Dr. Rosa Dalima luas lahan total 10.463
m2.
Sesuai dengan peraturan dari Departemen Kesehatan bahwa Rumah Sakit harus
mengikuti AKREDITASI untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada pasien,
maka pada tahun 2008 Rumah Sakit Umum Imelda pekerja Indonesia mengikuti akreditasi 5
(lima) pelayanan dasar, setelah terakreditasi maka Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja
Indonesia Medan mengajukan penempatan kelas ke Departemen kesehatan dan pada bulan
September status Rumah Sakit Umum Imelda pekerja Indonesia Medan resmi menjadi
Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan Kelas B Non Pendidikan.
Pada tahun 2013 Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan telah
melaksanakan banyak kegiatan untuk menuju akreditasi KARS 2012 seperti pelatihan baik
internal maupun eksternal, mengikuti seminar dan workshop, penambahan dan perbaikan
fasilitas dan lain-lain. Beberapa kali sudah dilakukam survei dari TIM KARS, namun masih
ditemukan kekurangan di sana sini.
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI dan TUJUAN RS

3.1. Visi Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia


Rumah sakit umum imelda pekerja indonesia menjadi rumah sakit rujukan
dengan pelayanan berkualitas sesuai standart nasional

3.2. Misi Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia


1. Memberikan pelayanan sesuai standart

2. Memberikan pelayanan mengutamakan mutu dan keselamatan pasien

3. Menumbuhkan budaya keselamatan

3.3. Motto Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia

Memberikan pelayanan “PRIMA” Profesional, Ramah,


Ikhlas,,Bermutu dan Antusias

3.4. Falsafah Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia

Pelayanan bermutu, berkeadilan, dan berkemanusiaan


3.5. Nilai-Nilai Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia

1. Pelayanan dengan mengutamakan mmutu dan keselamatan pasien


2. Pelayanan dengan menghormmati hak pasien
3. Memmbudayakan proses belajar dalam mmeningkatkan mutu pelayanan
4. Membudayakan peningkatan kompetensi SDM
5. Membudayakan komunikasi efektif dan kerjasama tim
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI FARMASI

KEPALA INSTALASI FARMASI

-----------------
TIM FARMASI DAN TERAPI (TFT)

BIDANG PELAYANAN BIDANG PELAYANAN BIDANG PERBEKALAN


MUTU DAN KLINIS KEFARMASIAN KEFARMASIAN

APOTEKER
DEPO RAWAT DEPO RAWAT DEPO POLI GUDANG FARMASI
KLINIS DEPO IGD DEPO OK
INAP JALAN UMUM
BAB V
URAIAN JABATAN

Instalasi Farmasi RSU. Imelda Pekerja Indonesia di dalam melaksanakan


pelayanan farmasi dipimpin oleh Kepala Instalasi dibantu oleh Tenaga Apoteker, dan
Tenaga Teknis Kefarmasian (Asisten Apoteker).
5.1 Kepala Instalasi Farmasi
5.1.1 Nama Jabatan
Nama Jabatan : Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit
5.1.2 Persyaratan dan Kualifikasi
1. Pendidikan minimal Apoteker dan pernah bekerja di rumah sakit sebelumnya.
Memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) dan Surat Izin Praktek
Apoteker (SIPA).
2. Memiliki jiwa kepemimpinan.
3. Memiliki tanggung jawab.
4. Memiliki sertifikat pelatihan teknik aseptic dispensing.
5.1.3 Tugas Pokok
1. Menyusunan perencanaan kerja dan kebutuhan tenaga dan fasilitas Instalasi
farmasi.
2. Mengatur pelaksanaan kegiatan di Instalasi Farmasi.
3. Melakukan pengawasan dan pengendalian logistik di Instalasi Farmasi.
.
5.1.4 Uraian Tugas
1. Tugas Manajerial
a. Merencanakan, melaksanakan, memonitoring & mengevaluasi keberhasilan
program PMKP.
b. Sebagai Clinical Instructure dalam proses pengawasan orientasi pegawai baru di
unit kerja masing – masing.

8
c. Melaksanakan supervisi untuk semua kegiatan dalam pelayanan kefarmasian yaitu
seleksi pengadaan, penyimpanan, pemesanan dan pencatatan, persiapan dan
penyaluran, pemberian dan partisipasi dalam pemantauan.
d. Mempelajari program kerja Rumah Sakit, Kebijakan Direktur Utama Rumah Sakit,
rencana kerja, pendidikan, peraturan, dan perundang-undangan, serta pedoman yang
berlaku bagi Instalasi Farmasi sebagai acuan dalam melaksanakan tugas.
e. Menyusun rencana kerja jangka pendek dan jangka panjang Instalasi Farmasi
dengan menganalisis rencana dan hasil kerja tahun sebelumnya, proyeksi kegiatan yang
akan datang dan arahan dari atasan agar pelaksanaan kegiatan di Instalasi Farmasi
berjalan dengan efektif dan efisien.
f. Menyusun tata kerja kegiatan pelayanan Instalasi Farmasi yang meliputi cara
pelaksanaan tugas, pendistribusian tugas kepada staff farmasi lainnya, penentuan target
kerja, serta bimbingan pengendalian dan pelaksanaannya dilingkungan Farmasi.
g. Mengkoordinasikan, memantau dan mengendalikan para staff farmasi lainnya
dalam penggunaan fasilitas dan pelaksanaan kegiatan peracikan, penyimpanan,
penyediaan, penyaluran dan informasi obat-obatan serta pengadministrasiannya, agar
terjalin kerja sama untuk meningkatkan mutu pelayanan Instalasi Farmasi.
h. Mengawasi/memantau dan menilai mekanisme kerja tugas dilingkungan Instalasi
Farmasi melalui laporan atau memeriksa langsung hasil kerja staff farmasi untuk
mengetahui adanya permasalahan dan memberi petunjuk cara penyelesaiannya untuk
efektivitas dan efisiensi kerja.
i. Memotivasi tenaga kerja dilingkungan Instalasi Farmasi dengan memberi/
membuat usulan pemberian penghargaan baik secara formal maupun non formal untuk
meningkatkan semangat kerja tenaga di lingkungan Instalasi Farmasi.
j. Mengadakan rapat dengan staff farmasi, membimbing dan menilai pengendalian
mutu pelayanan Instalasi Farmasi yang berkaitan dengan fasilitas agar kegiatan dapat
berjalan sesuai rencana.
k. Melakukan koordinasi dengan satuan kerja terkait dalam rangka pelaksanaan
kegiatan peracikan, penyimpanan, penyediaan, penyaluran dan informasi obat-obatan
agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai peraturan
yang berlaku.
l. Membuat laporan berkala dan laporan khusus Instalasi Farmasi dengan
menganalisis data pelaksanaan, informasi, dokumen dan laporan yang dibuat oleh
bawahan untuk disampaikan kepada Direktur Utama Rumah Sakit Umum Imelda
Pekerja Indonesia.
m. Mengkombinasikan pelayanan Rumah Sakit dengan kepentingan Bisnis Unit
Rumah Sakit sehingga memberikan nilai ekonomi tersendiri bagi rumah sakit.
2. Tugas Teknis
a. Membuat usulan kebutuhan perbekalan farmasi, alat tulis kantor dan kebutuhan
lainnya secara berkala dengan memperhatikan persediaan/stock, pemakaian obat
per hari serta mengkoreksi daftar kebutuhan yang disusun bawahan untuk diajukan
ke Kabid. Medik guna membuat rencana Anggaran.
b. Membuat usulan kebutuhan tenaga berdasarkan beban dan bobot kerja di
lingkungan Instalasi Farmasi untuk diajukan ke Direktur, SDM dan Pendidikan
guna membuat rencana pengadaan tenaga, pendidikan dan pelatihan.
c. Memantau dan menilai penatalaksanaan permintaan layanan Instalasi Farmasi
mencakup kegiatan penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan informasi
perbekalan farmasi untuk meningkatkan pelayanan Instalasi Farmasi.
d. Mengevaluasi dan membuat rekomendasi hasil pelaksanaan tugas serta menilai
prestasi staff farmasi untuk pengembangan karir staff farmasi.
e. Mengawasi ketertiban, keamanan dan kebersihan Instalasi Farmasi untuk
kelancaran dan kenyamanan pelaksanaan tugas.
f. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka memperlancar
pelaksanaan kegiatan di Instalasi Farmasi.
5.1.5 Wewenang
1. Meneliti, menganalisa, dan mengevaluasi data yang masuk.
2. Menyusun prioritas usulan kebutuhan Instalasi Farmasi sebagai masukan guna
penyusunan anggaran.
3. Membimbing dan memberikan pengarahan kepada bawahan.
4. Memberi saran untuk bahan pertimbangan atasan.
5. Menyampaikan usulan kepada atasan.

8
5.2 Apoteker Klinis
5.2.1 Nama Jabatan
Nama jabatan : Apoteker Klinis
5.2.2 Persyaratan dan Kualifikasi
1. Pendidikan S1-Apoteker
2. Memiliki pengalaman bekerja minimal 1 tahun.
3. Memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) dan Surat Izin Praktek
Apoteker (SIPA).
4. Mendapat pelatihan kefarmasian
5.2.3 Tugas Pokok
Memaksimalkan pelayanan kefarmasian dengan penerapan pengetahua dan
keahlian farmasi dalam efek obat dan meminimalkan toksitisitas obat bagi pasien secara
individual.
5.2.4 Uraian Tugas
1. Melaksanakan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
2. Bekerja sama dengan tenaga kesehatan terkait dalam perencanaan, penerapan dan
evaluasi pengobatan.
3. Melakukan pengkajian dan pelayanan resep.
4. Melakukan penelusuran riwayat penggunaan obat.
5. Melaksanakan visite untuk mengetahui keadaan pasien setelah mendapatkan terapi.
6. Melakukan rekonsiliasi obat.
7. Melaksanakan konseling obat pada pasien, keluarga dan masyarakat serta tenaga
kesehatan rumah sakit.
8. Melaksanakan pelayanan informasi obat bagi pasien, keluarga dan masyarakat serta
tenaga kesehatan rumah sakit.
9. Melaksanakan pemantauan terapi obat (PTO).
10. Melaksanakan evaluasi penggunaan obat (EPO).
11. Merancang, menerapkan dan memonitor penggunaan obat untuk menyelesaikan
masalah yamg berhubungan dengan obat.
12. Menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan obat melalui kerja sama
pasien dan tenaga kesehatan lain.
13. Mengidentifikasi permasalahan yang berhubungan dengan obat baik potensial
maupun kenyataan.
14. Mewujudkan perilaku sehat melalui penggunaan obat rasional termasuk
pencegahan dan rehabilitasinya.
15. Melakukan Monitoring Efek Samping Obat (MESO) pasien.

5.2.5 Wewenang
1. Memberikan saran professional pada saat peresepan dan setelah peresepan.
2. Berhak menegur staf yang salah dalam menjalankan tugas sebagai penanggung
jawab obat dan dalam pendokumentasian obat di ruang rawat.
3. Berhak membimbing kembali staf yang salah dalam hal obat dan pengobatan
pasien.
4. Mengambil keputusan untuk tindak lanjut masalah terkait obat yang terjadi
kepada pasien atas kendala apoteker farmasi klinis di lapangan.

5.3. Staf Gudang Farmasi


5.3.1 Nama Jabatan
Nama Jabatan : Staf Gudang
5.3.2 Persyaratan dan Kualifikasi
1. Pendidikan minimal Diploma Farmasi.
2. Memiliki Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK).
3. Pengalaman kerja minimal 1 tahun.
4. Mendapat pelatihan kefarmasian.
5.3.3 Tugas Pokok
Melakukan Perencanaan persediaan perbekalan farmasi yang diperlukan unit-
unit/instalasi.
5.3.4 Uraian Kerja
1. Membantu Direktur dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah
sakit.
2. Memutasi barang sesuai dengan :

8
- Jenis perbekalan farmasi yang diminta
- Jumlah perbekalan farmasi yang diminta
- Tanggal kadaluarsa (expired date)
- Kondisi dalam keadaan baik
3. Memvalidasi kesesuaian PO dan faktur.
4. Mendokumentasikan faktur yang diterima dari distributor.
5.3.5 Wewenang
Mengatur pemutasian perbekalan farmasi dari gudang farmasi ke Instalasi Farmasi
pelayanan dan unit-unit lain:

1. Berhak menegur staf farmasi yang salah dalam menjalankan tugas.


2. Berhak membimbing kembali staf yang salah dalam hal obat dan pengobatan
pasien.

5.4 Tenaga Teknis Kefarmasian


5.4.1 Nama Jabatan
Nama Jabatan : Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK)
5.4.2 Persyaratan dan Kualifikasi
1. Pendidikan minimal D III Farmasi
2. Pengalaman minimal 1 tahun
3. Memiliki Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK)
4. Mendapat pelatihan kefarmasian
5.4.3 Tugas Pokok
Bertugas untuk melakukan pekerjaan pelayanan kefarmasian di depo rawat inap,
depo rawat jalan poly spesialis, depo rawat jalan poli umum, depo IGD dan depo OK
5.4.4 Uraian Tugas
a. Memverifikasi penerimaan obat dan alkes dari gudang farmasi agar sesuai dengan
pemesanan yang telah diajukan.
b. Memverifikasi penyiapan obat dan alkes pasien agar pasien memperoleh obat yang
tepat dan sesuai.
c. Melaksanakan prosedur pencatatan dan dokumentasi perencanaan, pengadaan
sediaan farmasi dan alkes ke gudang farmasi.
d. Menata penyimpanan obat dan alkes di farmasi agar sesuai dengan SPO.
e. Melakukan dispensing dan rekonstitusi sediaan steril.
f. Menyiapkan obat dan alkes yang telah diverifikasi sebelumnya termasuk pelabelan.
g. Melakukan peracikan obat.
h. Menata penyimpanan obat dan alkes di farmasi agar sesuai dengan SPO.
i. Melakukan pemberian informasi mengenai obat pasien rawat jalan.
j. Membuat laporan harian yaitu pemantauan suhu tempat penyimpanan obat dan
laporan penggunaan narkotika dan psikotropika setiap shift.
k. Membuat laporan harian mengenai standart pelayanan minimal yaitu waktu tunggu
obat jadi dan obat racikan.
5.4.5 Wewenang
1. Memberikan informasi kepada Apoteker Pelayanan apabila ada obat yang sudah
hampir expired.
2. Memberitahu kepada Apoteker Pelayanan apabila terdapat kendala dalam
pelaksanaan tugas di lapangan.

5.5 Tim Farmasi dan Terapi (TFT)


Ketua Tim Farmasi dan Terapi
5.5.1 Uraian Tugas
1. Memimpin rapat Tim Farmasi dan Terapi.
2. Meminpin kerja sama TFT dengan berbagai komite lain di Rumah Sakit.
3. Menetapkan sistim Formularium Rumah Sakit.
4. Mengusulkan pergantian anggota TFT.
5. Melaksanakan penelitian obat secara klinis.
5.5.2 Wewenang
1. Mengusulkan formularium Rumah Sakit kepada Direktur Rumah Sakit.
2. Menetapkan prosedur evaluasi obat yang tertera dan belum ada di
Formularium.

8
5.5.3 Tanggung Jawab
1. Terbentuknya Formularium Rumah Sakit.
2. Tersusunnya standart terapi obat di Rumah sakit.
3. Bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit.
Sekretaris
5.5.4 Uraian Tugas
1. menyusun agenda rapat TFT
2. memberikan undangan rapat TFT
3. Membuat notulen hasil ratap TFT
5.5.5 Wewenang
1. Menyusun agenda rapat TFT.
2. Mengkompilasi notulen hasil rapat TFT.
5.5.6 Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab dalam penyusunan dan notulen hasil rapat kepada ketua TFT.
Anggota TFT
5.5.7 Uraian Tugas
1. Mengikuti rapat-rapat TFT sesuai undangan.

5.5.8 Wewenang
1. Memberikan usulan obat-obat yang memiliki fungsi klinis yang tepat.

5.5.9 Tanggung Jawab


1. Betanggung jawab dalam pengobatan terapi ke pasien dengan tepat.
BAB VI
TATA HUBUNGAN KERJA

REKAM MEDIK ICU


LABORATORIUM

GUDANG FARMASI

HEMODIALISA

Instalasi IRJA
IGD
Farmasi

FISIOTERAPI

OK
IRNA
RADIOLOGI

Keterkaitan Hubungan Kerja Instalasi Farmasi RSU Imelda Pekerja Indonesia


dengan Unit Lain :
1. ICU
ICU memenuhi kebutuhan obat yang dipakai ke pasien berasal dari
farmasi.

2. Instalasi Rawat Jalan


Farmasi menerima resep rawat jalan dari poliklinik.

3. Instalasi Rawat Inap


Farmasi menerima resep rawat inap dari unit rawat inap

4. Instalasi Radiologi
Kebutuhan obat dan alat medis di Instalasi Radiologi diperoleh dari Instalasi
Farmasi berdasarkan permintaan yang diminta oleh Dokter.
5. Ruangan Operasi
Kebutuhan obat dan alat medis di ruangan operasi diperoleh dari Instalasi
Farmasi berdasarkan permintaan dari depo farmasi ruangan operasi.
6. Instalasi Gawat Darurat
Kebutuhan obat dan alat medis di Instalasi Gawat Darurat diperoleh dari
Instalasi Farmasi berdasarkan permintaan dari depo farmasi di Instalasi Gawat
Darurat (IGD).
7. Gudang Farmasi
Obat yang tidak tersedia dan yang dibutuhkan oleh pihak farmasi dapat
diperoleh dari pihak gudang farmasi sewaktu-waktu berdasarkan jumlah
kebutuhan di Instalasi Farmasi.
8. Kerjasama Eksternal
Kerja sama dengan distributor obat dan perencanaan kerjasama dengan
apotek lain diluar rumah sakit.
9. Instalasi Farmasi dengan Kasir
Segala biaya dari tindakan pelayanan yang rawat jalan maupun rawat inap
akan di bayarkan langsung ke kasir.
10. Instalasi Farmasi dengan Rekam Medis
Status pasien yang berobat rawat jalan maupun rawat inap disimpan di
rekam medik.
11. Instalasi Farmasi dengan Logistik
Semua penyediaan barang – barang yang dibutuhkan di farmasi, semuanya
disediakan oleh bagian logistik, sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah
sakit.
12. Instalasi Fisioterapi
Kebutuhan obat dan alat medis di Instalasi Fisioterapi diperoleh dari
Instalasi Farmasi berdasarkan permintaan yang diminta oleh Dokter dari Instalasi
Fisioterapi.

13. Instalasi Hemodialisa


Kebutuhan obat dan alat medis di Instalasi Hemodialisa diperoleh dari
Instalasi Farmasi berdasarkan resep atau permintaan yang diminta oleh Dokter
dari Instalasi Hemodialisa.
BAB VII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

7.1 Kualifikasi Tenaga


Personalia Pelayanan Farmasi Rumah Sakit adalah sumber daya manusia
yang melakukan pekerjaan kefarmasian di rumah sakit yang termasuk dalam
bagan organisasi rumah sakit dengan persyaratan :
1. Terdaftar di Departeman Kesehatan.
2. Terdaftar di Asosiasi Profesi.
3. Mempunyai izin kerja.
4. Mempunyai SK penempatan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 1332/Menkes/SK/X/2002
yang dimaksud dengan :
1. Apoteker adalah mereka yang berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia
sebagai Apoteker.
Persyaratan Apoteker di rumah sakit adalah
a. Ijazahnya telah terdaftar pada Departemen Kesehatan (DepKes).
b. Telah mengucapkan Sumpah / Janji sebagai Apoteker.
c. Memiliki Surat Izin Kerja dari Menteri Kesehatan (MenKes)
d. Memenuhi syarat-syarat kesehatan fisik dan mental untuk melaksanakan
tugasnya sebagai Apoteker.
e. Tidak bekerja disuatu Perusahaan Farmasi dan tidak menjadi Apoteker
Pengelola Apotek (APA) di Apotek lain.
Dalam melakukan pekerjaan kefarmasian di rumah sakit, Apoteker dibantu
oleh Asisten Apoteker yang telah memiliki Surat Izin Kerja (SIK). Keputusan
Menteri Kesehatan No. 679/MENKES/SK/V/2003, tentang Peraturan Registrasi
dan Izin Kerja Asisten Apoteker, yaitu :
a.  Surat Izin Asisten Apoteker adalah bukti tertulis atas kewenangan yang
diberikan kepada pemegang Ijazah Sekolah Asisten Apoteker atau Sekolah
Menengah Farmasi, Akademi Farmasi dan Jurusan Farmasi, Politeknik
Kesehatan, Akademi Analis Farmasi dan Makanan, Jurusan Analis Farmasi
serta Makanan Politeknik Kesehatan untuk menjalankan Pekerjaan
Kefarmasian sebagai Asisten Apoteker.
b.  Surat Izin Kerja Asisten Apoteker adalah bukti tertulis yang diberikan
kepada pemegang Surat Izin Asisten Apoteker untuk melakukan pekerjaan
Kefarmasian disarana kefarmasian.

Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dilaksanakan oleh tenaga farmasi

profesional yang berwewenang berdasarkan undang-undang, memenuhi

persyaratan baik dari segi aspek hukum, strata pendidikan, kualitas maupun

kuantitas dengan jaminan kepastian adanya peningkatan pengetahuan,

keterampilan dan sikap keprofesian terus menerus dalam rangka menjaga mutu

profesi dan kepuasan pelanggan. Kualitas dan rasio kuantitas harus disesuaikan

dengan beban kerja dan keluasan cakupan pelayanan serta perkembangan dan visi

rumah sakit.

7.2 Pola Ketenagaan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja
Indonesia

JENIS TENAGA KUALIFIKASI JUMLAH


TENAGA

Kepala Instalasi Farmasi Profesi Apoteker 1


Apoteker Pendamping Profesi Apoteker 1
Apoteker klinis Profesi Apoteker 4
Staff Gudang Farmasi D-III Farmasi 1
Asisten Apoteker Rawat Jalan dan Tenaga Kefarmasian
Rawat Inap (S1, D-III ) 16

Administrasi Farmasi D-III Manajemen Rumah


1
Sakit
Jumlah Apoteker = 6 orang
Jumlah Asisten Apoteker = 19 orang
Jumlah Staff Gudang = 1 orang
No Tenaga yang tersedia Tenaga yang dibutuhkan
Jabatan KET
Jumlah Kualifikasi Jumlah Kualifikasi
1. Kepala
S-1 Profesi
Instalasi 1 0 S-1 Profesi Apoteker Cukup
Apoteker
Farmasi
2. Apoteker
S-1 Profesi
Pendamping 1 0 S-1 Profesi Apoteker Cukup
Apoteker
3. Apoteker
S-1 Profesi
Klinis 4 0 S-1 Profesi Apoteker Kurang
Apoteker
4. Staff
D-III
Gudang 1 0 D-III Farmasi Cukup
Farmasi
Farmasi
5. Asisten
S1, D-III
Apoteker 19 2 D-III Farmasi Kurang
Farmasi
6. Administrasi D-III
farmasi Manajemen D-III Manajemen
1 0 Cukup
Rumah Rumah Sakit
Sakit
TOTAL
24 2 Kurang

BAB VIII
KEGIATAN ORIENTASI
Untuk dapat memberikan pelayanan rumah sakit yang bermutu, perlu
upaya yang serius dalam menangani sumber daya manusia. Faktor manusia harus
dibina dan ditingkatkan kemampuannnya dalam rangka meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan petugas farmasi, maka dibuat perencanaan dan
pelaksanaan program pelatihan & pengembangan pegawai farmasi sesuai dengan
kebutuhan.

8.1 Program Orientasi Pegawai Baru


Orientasi pegawai baru adalah masa perkenalan pegawai baru yang akan
bekerja di RSU. Imelda Pekerja Indonesia, dengan masa training (masa
percobaan) bekerja selama tiga bulan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Program Orientasi Pegawai Baru bertujuan untuk :
1. Pengenalan lingkungan rumah sakit secara keseluruhan
(Hospital Tour).
2. Pengenalan pegawai baru terhadap lingkungan kerjanya / bagian
Farmasi.
3. Pegawai baru mengetahui arah dan tujuan dari pekerjaan yang
akan ditugaskan kepadanya.
4. Pegawai baru mengetahui struktur organisasi rumah sakit dan
bagian Farmasi.
Sasaran yang ingin dicapai dengan adanya orientasi pegawai baru adalah sebagai
berikut :
1. Pegawai baru lebih mengenal lingkungan kerjanya.
2. Pegawai baru mengetahui dan menanamkan Visi, Misi, dan Tujuan
rumah sakit dalam melaksanakan tugasnya.
3. Pegawai baru mengetahui kedudukannya dan tugas – tugasnya di bagian
Farmasi dengan uraian tugas yang telah ditetapkan Direktur Rumah Sakit
Imelda Pekerja Indonesia Medan.
Langkah – langkah kegiatan :
1. Pengenalan lingkungan kerja
2. Pengenalan Visi, Misi dan Tujuan Rumah Sakit
3. Pengenalan struktur organisasi
4. Pengenalan lebih mendalam tentang pekerjaan yang akan dilakukan di
bagian Farmasi.
BAB IX
PERTEMUAN/RAPAT

9.1 Pengertian
Rapat adalah pertemuan atau kumpulan dalam suatu organisasi, instansi
pemerintah baik dalam situasi formal maupun nonformal untuk membicarakan,
merundingkan, dan memutuskan suatu masalah berdasarkan hasil kesepakatan
bersama.

9.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan kesehatan yang optimal di
Instalasi Farmasi.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat mengidentifikasi segala permasalahan, membuat/ menyusun
rencana kerja yang terkait dengan pelayanan farmasi.
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang
terkait dengan pelayanan farmasi yang berkualitas.

9.3 Kegiatan Rapat Di Instalasi Farmasi


Rapat dilakukan dan diadakan oleh Instalasi yang dipimpin oleh Kepala
Instalasi Farmasi dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat berkala yang akan
diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Rutin
Rapat rutin atau rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Kepala

Instalasi Farmasi setiap 1 bulan sekali dengan perencanaan yang telah dibuat

dengan jadwal agenda rapat yang telah ditentukan oleh Kepala Ruangan.

Rapat secara rutin diselenggarakan di Instalasi Farmasi yaitu pada :


Waktu : Setiap Sabtu
Jam : 10.00 s/d selesai
Peserta : Seluruh Apoteker dan PJ Farmasi
Tempat : Ruang IFRS
Materi : Evaluasi kerja dan membahas masalah yang sering timbul
di farmasi.
2. Rapat Insidentil / Tidak Terjadwal
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan

diadakan oleh Kepala Ruangan untuk membahas atau menyelesaikan

permasalahan di Instalasi Farmasi dikarenakan adanya permasalahan yang perlu

segera dibahas.

Waktu : Sewaktu-waktu
Jam : Jam kerja
Peserta : Kepala Ruangan dan Seluruh staf Instalasi Farmasi
Tempat : Instalasi Farmasi
Materi : Pembahasan masalah urgen
BAB X
PELAPORAN

10.1 Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk
melaporkan segala bentuk kegiatan pelayanan yang terkait dengan pemberian
pelayanan di Instalasi Farmasi.

10.2 Jenis Pelaporan


1. Laporan Mingguan
 Instalasi Farmasi membuat laporan mingguan mengenai obat kosong.

2. Laporan Bulanan

Apoteker membuat laporan setiap bulan yang terdiri dari :

 Laporan pemakaian obat narkotika dan psikotropika


BAB XI
PENUTUP

Dengan telah tersusunnya buku Pedoman Pengorganisasian Instalasi

Farmasi RSU. Imelda Pekerja Indonesia diharapkan dapat dijadikan sebagai

pegangan bagi seluruh staf di Instalasi Farmasi untuk bekerja sama secara lebih

baik dengan pihak- pihak terkait .

Untuk di luar organisasi diharapkan buku ini bisa membantu mengenal sisi

pengorganisasian di Instalasi Farmasi di RSU. Imelda Pekerja Indonesia secara

singkat.

Anda mungkin juga menyukai