VISI
“ Menjadi rumah sakit unggulan berdaya saing global”
MOTTO
“ Melayani dengan Senyum”
MEMUTUSKAN
KESATU : Hospital Bylaws merupakan pedoman dasar yang dipakai sebagai cara
untuk merencanakan, mengembangkan dan menyelenggarakan serta
mengawasi program-program kegiatan yang sesuai dengan visi, misi,
dan nilai-nilai RSU. Mitra Medika;
Ditetapkan di : Medan
Pada Tanggal : 12 Juli 2017
Direktur Utama
PT. Mitra Medika Insani
Ir. Abidah
Tembusan :
1. Arsip
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena
hanya atas perkenan-Nya Hospital Bylaws RSU. Mitra Medika ini dapat selesai.
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, perlu kejelasan
peran dan fungsi pemilik, pemilik, pengelola, dan staf medis di rumah sakit. Oleh
karena itu, rumah sakit perlu mempunyai peraturan internal/ Hospital Bylaws
yang mengatur pemilik, pengelola, dan staf medik. Dengan adanya peraturan
internal rumah sakit/ Hospital Bylaws tersebut selain itu dapat menjadi acuan
dalam menyelenggarakan rumah sakit, juga bertujuan untuk melindungi semua
pihak secara baik dan benar.
Penyusun mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan
semua pihak dalam menyelesaikan Hospital Bylaws RSU. Mitra Medika ini.
Kami menyadari banyak terdapat kekurangan dalam buku pedoman ini.
Kekurangan ini secara berkesinambungan akan terus diperbaiki sesuai dengan
tuntutan dalam pengembangan dan kebutuhan rumah sakit.
Ir. Abidah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
MUKADIMAH ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan ................................................................................ 2
C. Manfaat.................................................................................................. 2
MUKADIMAH
A. Latar Belakang
Bahwa dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat, mutu kehidupan
dan kesejahteraan rakyat, diperlukan adanya Rumah Sakit untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan paripurna meliputi pencegahan, pengobatan,
pemulihan dan peningkatan kesehatan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan
terpadu. Setiap Rumah sakit wajib untuk dikelola secara efektif, efisien dan
akuntabel dengan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) dan tata kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance), seusai
dengan apa yang diamanatkan oleh Undang – Undang Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
Sebagai Rumah Sakit baru yang akan menargetkan pelayanan kesehatan
yang terbaik dan untuk lebih memantapkan gerak langkah seluruh komponen
pendukung dan penyelenggaraan RSU. Mitra Medika agar seirama, selaras, serasi,
dan terpadu, serta berusaha setiap waktu meningkatkan dan menyempurnakan
pelayananya kepada masyarakat sebagai wujud pencapaian visi dan misinya.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, RSU. Mitra Medika memerlukan suatu
peraturan internal Rumah Sakit yang mengatur antara pemilik atau yang mewakili
dengan Pengelola Rumah Sakit yang disebut Peraturan Internal Institusi
(Corporate Bylaws) dalam bentuk aturan tertulis tertinggi yang berlaku secara
khusus di RSU. Mitra Medika yang sekaligus untuk dijadikan acuan dalam
penyusunan berbagai aturan pelaksanaan.
Tujuan Pembangunan Nasional di bidang Kesehatan adalah untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sejalan pula dengan
makin meningkatnya tingkat pendidikan dan keadaan sosial, ekonomi masyarakat,
kebutuhan dan tuntutan kesehatan tampak semakin meningkat pula untuk
memenuhi kebutuhan serta kesehatan tersebut tidak ada upaya lain yang dapat
dilakukan kecuali menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya.
C. Manfaat
1. Bagi Pemilik
a. Untuk mengetahui tujuan rumah sakit lebih jelas
b. Mampu memberikan arahan dalam mencapai tujuan rumah sakit
c. Sebagai acuan dalam menyelesaikan konflik
2. Bagi Rumah Sakit
a. Merupakan acuan hukum dalam menyusun kebijakan manajerial atau
operasional
b. Memiliki kepastian hukum dalam pembagian batas kewenangan, hak,
kewajiban, dan tanggung jawab.
Bagian Pertama
Pasal 1
Pengertian
Dalam peraturan Internal RSU. Mitra Medika ini yang dimaksud dengan :
1. Peraturan Internal Korporasi (Corporate Bylaws) adalah peraturan yang
mengatur agar tata kelola korporasi (Coorporate Governance) terselenggara
dengan baik melalui pengaturan hubungan antara pemilik, representasi
pemilik, direksi, dan staf medis rumah sakit.
2. RSU. Mitra Medika adalah sarana pelayanan kesehatan untuk semua lapisan
masyarakat yang memiliki akses atau dapat menjangkau lokasi fasilitas rumah
sakit berdasarkan pertimbangan faktor kesehatan dan faktor keselamatan yang
terpilih yang ditentukan oleh pasien ataupun pihak keluarga pasien.
3. Pemilik Rumah Sakit adalah Komisaris PT. Mitra Medika Insani.
4. Representasi pemilik adalah Direktur Utama PT. Mitra Medika Insani
selaku yang mewakili pemilik dalam pengawasan pengelolaan rumah sakit.
5. Dewan pengawas adalah unit non struktural pada rumah sakit yang
melakukan pembinaan dan pengawasan rumah sakit secara internal yang
bersifat non teknis perumahsakitan yang melibatkan unsur masyarakat.
6. Direksi adalah pimpinan rumah sakit yang bertugas dalam pengelolaan rumah
sakit yang terdiri dari Direktur RS dan para kepala bidang/seksi sesuai dengan
bidang tugasnya masing-masing.
7. Direktur adalah jabatan struktural tertinggi di rumah sakit yang bertanggung
jawab atas pengelolaan rumah sakit yang dipimpinnya.
8. Kepala Bidang/ Bagian adalah seseorang yang diangkat oleh Direktur RS
untuk membantu Direktur RS sesuai dengan bidang tugasnya. Pengangkatan
ini dapat dilakukan atas dasar Direktur RS telah mendapat pendelegasian
wewenang dari pemilik RS.
Bagian Kedua
IDENTITAS
Pasal 2
Kedudukan Rumah Sakit
1. RSU. Mitra Medika adalah Rumah Sakit yang mendapat Izin rumah sakit dari
Dinas Kesehatan Kota Medan Nomor: 442/336.46/IX/2017 tertanggal
14 September 2017.
Bagian Ketiga
Visi, Misi, Nilai, Motto, Tujuan, Fungsi, dan Kegiatan Pokok
Pasal 4
Visi
Pasal 5
Misi
Untuk mencapai visi tersebut maka RSU. Mitra Medika merumuskan misi sebagai
berikut:
1. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam memberikan
pelayanan melalui :
a. Penekanan disiplin dan tanggung jawab
b. Penekanan untuk mentaati kode etik profesi
c. Penekanan kepatuhan penerapan etika rumah sakit, standar prosedur
operasional serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Menciptakan suasana lingkungan kerja yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan dan religius.
2. Menanamkan sumber daya manusia peduli dan tanggap terhadap
a. Tuntutan masyarakat terhadap pola pelayanan yang bermutu,
professional, dan etis.
b. Perubahan pola penyakit
c. Kemajuan IPTEK di bidang kesehatan.
d. Memberikan pelayanan prima, terintegrasi, kontinuitas, dan terciptanya
budaya keselamatan.
Pasal 6
Nilai
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, seluruh jajaran yang ada di RSU. Mitra
Medika berpegang pada nilai-nilai pokok (core-values) organisasi sebagai berikut:
1. Profesionalisme :
Memiliki pengetahuan, keterampilan, kompetensi, serta soft skill yang baik,
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab di semua bidang pelayanan.
Dengan nilai profesionalisme ini, harapannya akan memunculkan jati diri dari
RSU. Mitra Medika agar tetap mempertahankan Sumber Daya Manusia
(SDM) Kesehatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Non Kesehatan untuk
terus melakukan peningkatan dalam aspek pengetahuan,keterampilan,
kompetensi, serta soft skill agar pelayanan yang diberikan selalu dalam
kondisi kekinian dan maksimal.
2. Berfokus pada Pelanggan:
Melakukan pelayanan dimana pasien (pelanggan) menjadi fokus dalam setiap
kegiatan yang berlangsung di rumah sakit dengan memprioritaskan rasa
kemanusiaan, keadilan serta mengutamakan keselamatan pasien (pelanggan)
dan pengunjung.
3. Kerja Sama :
Menjadikan sumber daya manusia yang membudayakan kerjasama dalam
setiap kegiatan yang berlangsung terutama dalam memberikan pelayanan
kepada pasien. Kerjasama yang solid ini diharapkan dapat memberikan
kualitas pelayanan yang lebih baik dari waktu ke waktu.
4. Budaya Belajar :
Sumber daya manusia yang berada di lingkungan rumah sakit dimotivasi
untuk selalu membudayakan belajar sebagai bentuk pengembangan diri dan
pengembangan inteligensi individu, dan hal ini diwadahi dalam Program
Diklat Rumah Sakit.
Pasal 7
Motto
Harapan yang muncul melalui motto tersebut adalah para pemberi pelayanan
kepada pelanggan akan memberikan pelayanannya dengan senyuman dan pemberi
pelayanan juga dapat tersenyum karena kepuasannya bekerja.
Pasal 8
Tujuan Umum
Pasal 9
Tujuan Khusus
Pasal 10
Fungsi
Pasal 11
Kegiatan Pokok Rumah Sakit
Bagian Kempat
Logo RSU. Mitra Medika
Pasal 12
Logo
Bagian Pertama
Pasal 13
Kedudukan
1. PT. Mitra Medika Insani adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang
perumahsakitan yang menaungi RSU. Mitra Medika yang berbadan hukum
perseroan terbatas.
2. Pemilik Rumah Sakit adalah Komisaris PT. Mitra Medika Insani.
3. Representasi pemilik adalah Direktur Utama PT. Mitra Medika Insani yang
diangkat oleh Komisaris PT. Mitra Medika Insani selaku Pemilik RS sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Kedua
Pasal 14
Kewenangan, dan Tanggung Jawab Pemilik RS dan Direktur Utama PT
BAB III
DEWAN PENGAWAS
Bagian Pertama
Pasal 15
Kedudukan dan Keanggotaan
Bagian Kedua
Pasal 16
Tugas, Kewajiban dan Wewenang
Bagian Ketiga
Pasal 17
Rapat Dewan Pengawas
1. Rapat Dewan Pengawas terdiri dari Rapat Internal dan Rapat dengan Direktur
RSU. Mitra Medika.
2. Rapat internal dilaksanakan sewaktu-waktu bilamana dianggap perlu atau
minimal satu kali dalam satu tahun.
3. Rapat Koordinasi dengan Direksi RSU. Mitra Medika yaitu rapat yang
membahas masalah internal dan eksternal rumah sakit yang terdiri dari Rapat
Rutin dan Rapat Khusus.
4. Rapat Rutin dihadiri oleh Anggota Dewan Pengawas, Direktur RSU. Mitra
Medika dan atau staf Manajemen RSU. Mitra Medika yang ditentukan oleh
Dewan Pengawas atas usulan Direksi RSU. Mitra Medika.
5. Setiap rapat Dewan Pengawas dinyatakan sah hanya bila undangan telah
disampaikan sesuai ketentuan kecuali seluruh anggota Dewan Pengawas yang
berhak memberikan suara menolak undangan tersebut.
BAB IV
DIREKSI RUMAH SAKIT
Bagian Pertama
Pengelolaan, Pengangkatan, Tugas, Wewenang,
Tanggung Jawab dan Pemberhentian Direksi
Pasal 18
Bagian Kedua
Pengangkatan dan Pemberhentian
Direksi Rumah Sakit
Pasal 19
1. Direktur RS dan para pimpinan lainnya diangkat dan diberhentikan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
PT. Mitra Medika Insani.
2. Seseorang yang dicalonkan menjadi Direktur RS harus memenuhi kriteria;
a. Pendidikan S1 Kedokteran dan Strata 2 (dua) Administrasi Rumah Sakit.
b. Memiliki kemampuan dan keahlian, integritas, kepemimpinan, dan
pengalaman di bidang perumahsakitan.
c. Berkelakukan baik dan memiliki dedikasi untuk mengembangkan usaha
guna kemandirian rumah sakit.
d. Telah mengikuti pelatihan perumahsakitan.
e. Mendapat pelatihan konsep dan metode peningkatan mutu rumah sakit.
3. Direktur dan para pimpinan lainnya diberhentikan dari jabatannya karena :
a. Masa jabatannya berakhir
b. Mengundurkan diri
c. Meninggal dunia
d. Diberhentikan oleh Direktur Utama PT. Mitra Medika Insani atas
persetujuan Rapat Jajaran Direksi PT. Mitra Medika Insani.
Pasal 21
1. Apabila salah satu Kepala Bidang/ Bagian berhalangan tetap menjalankan
pekerjaannya dan penggantinya belum diangkat, maka Direktur RS segera
mengusulkan salah satu Kepala Bidang/ Bagian yang ada untuk diangkat
sebagai pelaksana tugas kepada PT. Mitra Medika Insani.
2. Apabila semua anggota direksi berhalangan tetap dalam menjalankan
pekerjaannya atau jabatan direksi mengalami kekosongan dan belum
diangkat, maka sementara pengelolaan rumah sakit dijalankan oleh pejabat
yang ditunjuk sementara oleh PT. Mitra Medika Insani.
Pasal 22
Direktur RS
Pasal 23
Kepala Bidang Pelayanan
Pasal 24
Kepala Bagian Administrasi Umum dan Keuangan
Bagian Keempat
Koordinasi Antar Direksi
Pasal 25
1. Dalam melaksanakan tugas – tugasnya, maka :
a. Direktur RS dapat bertindak atas nama Pengelola berdasarkan
persetujuan Direktur Utama PT. Mitra Medika Insani.
b. Para Kepala Bidang/ Bagian berwenang dan bertindak atas nama
Pengelola untuk masing – masing bidang yang menjadi tugas dan
wewenangnya berdasarkan persetujuan Direktur RS.
2. Dalam menjalankan tugas dan kewenangannya, Direktur RS dapat
melaksanakan sendiri atau menyerahkan kekuasaan kepada :
a. Seorang atau beberapa Kepala Bidang/ Bagian di Rumah Sakit.
b. Seorang atau berapa orang Pejabat Rumah Sakit, baik secara sendiri
maupun bersama – sama atau orang atau badan lain, yang khusus
ditunjuk untuk hal tersebut.
c. Wadah non struktural yang berkedudukan langsung di bawah Direktur
RS.
3. Apabila salah satu atau beberapa Kepala Bidang/ Bagian berhalangan
menjalankan pekerjaannya atau apabila jabatan itu kosong dan penggantinya
belum memangku jabatan, maka kekosongan jabatan tersebut dipangku oleh
Kepala Bidang/ Bagian lainnya yang ditunjuk sementara oleh PT. Mitra
Medika Insani.
4. Dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) bulan terhitung sejak terjadinya
keadaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), PT. Mitra Medika Insani
Bagian Kelima
Rapat Direksi
Pasal 26
1. Rapat Direksi merupakan rapat yang diselenggarakan atau dihadiri oleh
Direksi untuk membahas hal-hal yang dianggap perlu dalam pelaksanaan
tugas pengelolaan rumah sakit.
2. Rapat Direksi terdiri dari :
a. Rapat rutin merupakan rapat terjadwal yang diselenggarakan antara
Direktur RS dan para pimpinan lainnya untuk membahas pengelolaan
rumah sakit.
b. Rapat Koordinasi merupakan rapat yang dilaksanakan sekali seminggu
untuk membahas masalah internal dan eksternal rumah sakit yang dapat
dihadiri oleh Direksi, Komite, Satuan Pemeriksa Internal (SPI), Kelapa
KSM, Kepala Bidang/ Bagian, Kepala Subbid/Subbag/Seksi, dan Kepala
Instalasi.
3. Sebelum rapat diselenggarakan, undangan rapat yang memuat hari, tanggal,
tempat dan materi rapat serta bahan – bahan rapat harus telah dibagikan
terlebih dahulu kepada para peserta rapat.
4. Setiap peserta rapat mempunyai hak untuk berbicara.
5. Pengambilan keputusan pada prinsipnya berdasarkan hasil musyawarah dan
mufakat kemudian ditetapkan oleh Direktur RS.
6. Untuk setiap rapat harus dibuat notulen/ risalah rapat yang ditanda – tangani
oleh pimpinan rapat dan salah seorang peserta rapat serta notulis, yang
didalamnya tercantum antara lain;
a. Tempat dan acara rapat
b. Hari /Tanggal diadakan rapat
c. Nama Pimpinan Rapat
d. Nama – nama anggota yang hadir
e. Pembahasan dan Rekomendasi dalam rapat.
Bagian Pertama
Komite
Pasal 27
1. Pembentukan Komite ditetapkan oleh Direktur RS sesuai dengan kebutuhan
rumah sakit.
2. Komite dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh
Direktur RS.
3. Komite berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur RS.
4. Pembentukan dan perubahan jumlah dan jenis komite ditetapkan oleh
Direktur RS setelah mendapat persetujuan dari PT. Mitra Medika Insani.
5. Di lingkungan RSU. Mitra Medika dibentuk beberapa komite sebagai berikut:
a. Komite Medik
b. Komite Keperawatan
c. Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
d. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
e. Komite Etik dan Hukum
Pasal 28
1. Tiap- tiap komite yang terdapat di rumah sakit mempunyai fungsi yang
berbeda sesuai dengan fungsi dan kewenangannya yang ditetapkan oleh
Direktur RS.
2. Setiap komite akan dijabarkan dalam bagian tersendiri sesuai dengan fungsi
dan kewenangannya Peraturan Internal Koorporasi (Coorporate Bylaws)
3. Pengaturan mengenai komite medik secara umum akan diatur di Peraturan
Internal Koorporasi (Coorporate Bylaws) dan secara rinci dan khusus akan
diatur dalam bagian tersendiri pada Peraturan Internal Staf Medik (Medical
Staff Bylaws)
Pasal 29
1. Komite medik merupakan organisasi non struktural yang dibentuk di rumah
sakit oleh Direktur RS.
2. Komite medik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukan merupakan wadah
perwakilan dari staf medis.
3. Komite medik dibentuk dengan tujuan untuk menyelenggarakan tata kelola
klinis (clinical governance) yang baik agar mutu pelayanan medis dan
keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi.
4. Susunan organisasi dan keanggotaanya, tugas dan fungsinya, kewenangan,
hubungan dengan Direktur dan lain hal yang berkaitan dengan Komite Medik
akan diatur lebih rinci di Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff
ByLaws).
Bagian Ketiga
Komite Keperawatan
Pasal 30
Bagian Ketiga
Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Pasal 31
Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien merupakan wadah non
struktural untuk melakukan pembinaan dan pemeliharaan dalam aspek mutu dan
keselamatan pasien di rumah sakit.
Pasal 32
1. Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien mempunyai tugas :
a. Sebagai motor penggerak penyusunan program PMKP rumah sakit
b. Melakukan monitoring dan memandu penerapan program PMKP di unit
kerja
c. Membantu dan melakukan koordinasi dengan pimpinan unit pelayanan
dalam memilih prioritas perbaikan, pengukuran mutu / indikator mutu
dan menindaklanjuti hasil capaian indikator.
d. Melakukan koordinasi dan pengorganisasian pemilihan prioritas program
di tingkat unit kerja serta menggabungkan menjadi prioritas rumah sakit
secara keseluruhan. Prioritas program rumah sakit ini harus terkoordinasi
dengan baik dalam pelaksanaannya.
e. Menentukan profil indikator mutu, metode analisis dan validasi data dari
data indikator mutu yang dikumpulkan dari seluruh unit kerja di rumah
sakit.
Bagian Keempat
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Pasal 33
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) merupakan wadah non
struktural yang mengkoordinasikan penerapan sistem pencegahan dan
pengendalian infeksi rumah sakit.
Pasal 34
1. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) mempunyai tugas,
wewenang, dan tanggung jawab :
a. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
b. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS, agar kebijakan dapat
dipahami dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan Rumah Sakit.
c. Membuat SPO PPI.
d. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.
e. Bekerjasama dengan Komite PPI dalam melakukan investigasi masalah
atau KLB infeksi nosokomial.
f. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara
pencegahan dan pengendalian infeksi.
g. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI.
h. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI
dan aman bago yang menggunakan.
i. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit
dalam PPI.
Bagian Kelima
Komite Etik dan Hukum
Pasal 35
Komite Etik dan Hukum merupakan wadah non struktural untuk memberikan
pertimbangan strategis dan teknis operasional kepada Direktur RS terkait dengan
penerapan etika dan hukum dalam pelayanan dan penyelenggaraan rumah sakit.
Bagian Keenam
Satuan Pemeriksa Internal (SPI)
Pasal 37
Keanggotaan, Syarat, dan Masa Bakti
Pasal 38
Tugas dan Wewenang Satuan Pemeriksa Internal (SPI)
Pasal 39
Tanggung Jawab Satuan Pemeriksa Internal (SPI)
Pasal 41
Pemberhentian Kepala Satuan Pemeriksa Internal (SPI)
Pasal 42
Tata Cara Pemberhentian Kepala Satuan Pemeriksa Internal
Bagian Ketujuh
Panitia / Tim
Pasal 43
1. Pembentukan Panitia/ Tim ditetapkan oleh Direktur RS yang jumlahnya dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
2. Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas,
panitia / tim melaksanakan kegiatan tertentu (khusus) sesuai dengan
Keputusan Direktur RS.
Pasal 44
Hubungan Dewan Pengawas Dengan Direktur Rumah Sakit
Pasal 45
Hubungan Dewan Pengawas Dengan Komite
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 47
1. Peraturan Internal ini berlaku sejak tanggal ditetapkan oleh Direktur Utama
PT. Mitra Medika Insani.
2. Semua peraturan rumah sakit yang telah dilaksanakan sebelum berlakunya
Peraturan Internal Rumah Sakit ini dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan Peraturan Internal Rumah Sakit.