Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PRAKTIKUM K3 RS

PADA RS JEMURSARI SURABAYA

DOSEN PENGAMPU:
Merry Sunaryo, S.KM., M.KKK

DISUSUN OLEH:
Adini Anggun Risanti Putri 2440018011

PRODI D-IV KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


UNUVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
TAHUN
2019
KATA PENGANTAR
.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas Praktikum dari mata kuliah K3
RS.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen K3 RS kami yang
telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Surabaya, 11 Desember 2019

Penulis
DAFTAR ISI

SAMPUL MAKALAH .................................................................................................i


KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................
1. 1 Latar Belakang ........................................................................................................
1. 2 Rumusan Masalah ...................................................................................................
1. 3 Tujuan ......................................................................................................................
1. 4 Manfaat ....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................
2. 1 Gambaran Kejadian/ Kronologi Kejadian .............................................................
2. 2 Dampak Terhadap Kesehatan.................................................................................
2. 3 Upaya Yang Dilakukan...........................................................................................
BAB III PENUTUP ......................................................................................................
3.1 Dampak Terhadap Kesehatan ..................................................................................
3.2 Upaya Yang Dilakukan............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit islam (RSI) jemursari merupakan suatu instalasi
unit pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Untuk memberikan
pelayanan keehatan kesehatan bagi masyarakat. Untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang maksimal, rumah sakit islam jemursari
surabaya. Tujuan RSI Jemursari adalah terwujudnya pelayanan
kesehatan yang prima dan islami menuju standar pelayanan mutu
internasional, rumah sakit islam jemursari telah menerapkan sistem
informasi manajemen rumah sakit pada tahun 2008 yang sudah
terintegrasi oleh bagian-bagian rumah sakit, pemerintah menetapkan
melalui kementerian kesehatan harus diterapkan pada seriap rumah
sakit yang ada dalam naungan kementerian kesehatan republik
indonesia. Dengan mengacu pada standar dari peraturan kementrian
kesehatan nomor 84 tahun 2013 tentang sistem informasi manajemen
rumah sakit.
Dengan mengikuti standar akreditasi rumah sakit di indonesia
diharapkan rumah sakit akan dapat memberikan sebuah pelayanan
yang baik, pelayanan yang baik ini tidak akan terwujud apabila rumah
sakit tidak memperhatiakn fasilitas keamanan untuk pasien,
pengunjung, dan petugas. Dalam upaya menyediakan pelayanan yang
bermutu maka rumah sakit islam jemursari surabaya, melaksanan
program kesehatan dan keselamatan kerja rumah sakit merupakan
bagian dari komponen keselamatan dan keamanan lingkungan fisik
yang berupaya untuk mengolahan semua risiko-risiko yang mungkin
terjadi didalam pelayanannya dan mempertahankan kondisi aman bagi
pasien, keluraga, staf dan pengunjung.
Setiap rumah sakit membutuhkan berbagai peralatan medis
maupun non medis untuk menunjang kegiatan operasional rumah
sakit, Peralatan merupakan aset penting bagi rumah sakit dimana
jumlah serta jenisnya akan selalu bertambah seiring dengan
berkembanggan rumah sakit. Dengan semakin banyak peralatan medis
dan non medis yang dimiliki maka semakin besar pula dana yang
diperlukan untuk pembelian serta pemeliharan peralatan.
Pada undang-undang Nomor 36 tentang kesehatan, “pengelola
tempat wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatana melalui
upaya pencegahan, peningkatan,pengobatan dan pemulihan bagi
tenaga kerja”. Keputusan menteri kesehatan republik indonesia Nomor
1087/MENKES/SK/VII/2010 Tentang Standar Kesehatan dan
keselamatan kerja di rumah sakit
1.2 Rumusan Masalah
Menurut latar belakang yang ada bawah keselamatan dan
keamanan lingkungan fisik yang berupaya untuk mengolahan semua
risiko-risiko yang mungkin terjadi didalam pelayanannya dan
mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluraga, staf dan
pengunjung.

1.3 Tujuan Umum Dan Khusus


1.3.1 Tujuan Umum
Terselenggaranya program kesehatan dan keselamatan kerja
untuk majamin kesehatan dan keselamatan yang terjadi pada pasien,
keluarga, staf, dan pengunjung maupun masyarakat sekitar dari
berbagai potensi bahaya di rumah sakit
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Terselenggaranya pelayanan rumah sakit yang bermutu
b. Terciptanya lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk pasien,
keluarga, staf dan pengunjung, rumah sakit
c. tersedianya sarana, prasarana, dan peralatan medis yang memadai

1.4 Manfaat
Supaya rumah sakit menjadi tepat yang nyaman bagi para pasien,
kelurag, staf, dan pengunjung, Dapat memenuhi standar keamanan
pada peraturan pemerintah.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit


Upaya pencengahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari
faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan
yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial di
dalam lingkungan rumah sakit.(PERMENKES NO.7 TH 2019).
Standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan
kesehatan rumah sakit telah mengalami perubahan seiring dengan
perkembangan kebijakan, peraturan perundang-undangan, dan
pedoman teknis terkait kesehatan lingkungan. Sementara disisi lain
masyarakat menuntut perbaikan kualitas pelayanan rumah sakit
melalui perbaikan kualitas kesehatan lingkungan. Untuk itu
diperlukan ketentuan mengenai standar baku mutu kesehatan
lingkungan dan persyaratan kesehatan rumah sakit sebagai tindak
lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Lingkungan. Ketentuan persyaratan kesehatan lingkungan
rumah sakit yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit dinilai perlu dilakukan
pembaharuan/adaptasi standar karena perkembangan persyaratan
penilaian mutu kinerja antara lain Akreditasi Rumah Sakit
KARS/JCI, PROPER, Adipura, Kabupaten Kota Sehat dan Green
Hospital.

2.2 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit


Salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja
yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga
dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan
korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha,
tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh,
merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada
masyarakat luas.
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di
kalangan petugas kesehatan dan non kesehatan kesehatan di
Indonesia belum terekam dengan baik. Jika kita pelajari angka
kecelakaan dan penyakit akibat kerja di beberapa negara maju (dari
beberapa pengamatan) menunjukan kecenderungan peningkatan
prevalensi. Sebagai faktor penyebab, sering terjadi karena kurangnya
kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan pekerja yang
kurang memadai. Banyak pekerja yang meremehkan risiko kerja,
sehingga tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah
tersedia.
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang
Kesehatan, Pasal 23 dinyatakan bahwa upaya Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di semua tempat
kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya
kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan
paling sedikit 10 orang. Jika memperhatikan isi dari pasal di atas
maka jelaslah bahwa Rumah Sakit (RS) termasuk ke dalam kriteria
tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat
menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para pelaku
langsung yang bekerja di RS, tapi juga terhadap pasien maupun
pengunjung RS. Sehingga sudah seharusnya pihak pengelola RS
menerapkan upaya-upaya K3 di RS.
Potensi bahaya di RS, selain penyakit-penyakit infeksi juga
ada potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan
kondisi di RS, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan
yang berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber
cidera lainnya), radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya, gas-gas
anastesi, gangguan psikososial dan ergonomi. Semua potensi bahaya
tersebut di atas, jelas mengancam jiwa dan kehidupan bagi para
karyawan di RS, para pasien maupun para pengunjung yang ada di
lingkungan RS.

2.3 Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)


a. Mengidentifikasi bahan dan limbah berbahaya dan mempunyai
daftar terbaru/ mutahir dari bahan berbahaya tersebut di rumah
sakit
b. Melaksanakan kegiatan penanganan, penyimpanan dan
penggunaan bahan beracun berbahaya yang aman
c. Melaksanakan pelaporan dan investigasi dari tumpahan (spill),
paparan, (exposure) dan insiden lainnya
d. Melaksanakan penanganan dan pembuangan limbah bahan
beracun berbahaya yang aman dan sesuai ketentuan
e. Melakukan pemasangan label pada bahan beracun berbahaya dan
limbah bahan beracun berbahaya
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bawah setiap rumah sakit teracuh kepada undang-undang
kesehatan dan memiliki standar akreditasi rumah sakit. diharapkan
rumah sakit akan dapat memberikan sebuah pelayanan yang baik,
pelayanan yang baik ini tidak akan terwujud apabila rumah sakit tidak
memperhatiakn fasilitas keamanan untuk pasien, pengunjung, dan
petugas. Dalam upaya menyediakan pelayanan yang bermutu maka
rumah sakit islam jemursari surabaya. untuk mengolahan semua
risiko-risiko yang mungkin terjadi didalam pelayanannya dan
mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluraga, staf dan
pengunjung. Upaya pencengahan penyakit dan/atau gangguan
kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun
sosial.

3.2 Saran
Agar kita sebagai ahli K3 dapat mengetahui bagaimana cara kita
melakukan tindikan risiko pada masyarakat sekitar dan bagaimana
cara nya kita dapat menggulangi risiko tersebut.

Anda mungkin juga menyukai