Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTEK PENGAMBILAN DAN

PENGIRIMAN SAMPEL AIR

Mata Kuliah : PAPL - B


Disusun Oleh
KELOMPOK III :
Sumardi
Rendra Apriyan
Weny Safitri
M.Azmi Aldila
Irfan Santoso
Duwi Sulistiowati
Mariyanti
Nurhafizah
Okky Andeska
Citra Yolansari S
Egi Munandha
Ici Gita Mayfira Rosa
Irana Juita

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN JAMBI JURUSAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
2011

1
LEMBAR PENGESAHAN

Mata Kuliah : PAPL - B


Jenis Praktek : Pengambilan dan Pengiriman Sampel Air
Waktu : 13.00 - Selesai
Lokasi : Politeknik Kesehatan Jambi Jurusan Kesehatan Lingkungan

Laporan praktek ini telah di setujui dan di tanda tangani oleh :

MENGETAHUI :

Dosen Pembimbing

Syahrial,S.Pd.,M.Kes
NIP : 196105291988031001

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Y.M.E serta rahmat-Nya dan karunia-Nya jualah
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktek yang berjudul pengambilan dan
pengiriman sampel air. Laporan ini dalam penyelesaian tentunya tidak terlepas
peran serta dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih disampaikan kepada dosen
pembimbing yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Dan tak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan seluruh pihak yang telah
membantu menyelesaikan penulisan laporan ini.

Kami menyadari bahwa di dalam penyelesaian laporan ini masih jauh dari
sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun dan memberi
dorongan kepada kami agar dilain waktu kami dapat membuat dan menyempurnakan
laporan berikutnya, semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya yang
membutuhkan informasi tentang pengambilan dan pengiriman sampel air.

Jambi, Januari 2011

Penulis

3
DAFTAR ISI

Halaman judul.......................................................................................................i
Lembar pengesahan..............................................................................................ii
Kata pengantar......................................................................................................iii
Daftar isi................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................1
1.3 Ruang lingkup...................................................................................................1

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 Sarana Air Bersih...............................................................................................2
2.2 Pengambilan Sampel Air...................................................................................3
2.3 Persiapan Alat................................................................................................... 3
2.4 Prosedur Pengambilan dan Pengiriman Sampel Air......................................... 4

BAB III HASIL KEGIATAN


3.1 Waktu Pelaksanaan Kegiatan............................................................................8
3.2 Lokasi kegiatan..................................................................................................8
3.3 Hasil kegiatan....................................................................................................8
3.4 Permasalahan.....................................................................................................9
3.5 Pemecahan Masalah..........................................................................................9

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................10
4.2 Saran.................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting bagi hidup dan
kehidupan manusia. Pada beberapa daerah, lokasi sumber air yang ada seringkali
terletak cukup jauh dari pemukiman atau cukup dalam sehingga diperlukan peralatan
pompa.
Kualitas air yang dikonsumsi sangat menentukan tingkat kesehatan
masyarakat di suatu kawasan. Untuk dapat dikonsumsi dengan aman dan sehat, air
harus mempunyai standar kualitas tertentu. Masalahnya, di daerah rawan dan sulit air,
sumber air yang tersedia pada umumnya tidak layak minum karena payau, asin, atau
mengandung unsur-unsur lain yang berbahaya bagi kesehatan.
Air tanah masih merupakan sumber utama air bersih di daerah pedesaan
Indonesia. Sarana yang menggunakan air tersebut adalah sumur gali (SGL) dan sumur
pompa tangan dangkal (SPT-DK) serta hasil air olahan oleh PDAM. Namun
demikian, kualitas bakteriologik air dari sarana-sarana tersebut masih relatif rendah
dibandingkan dengan sarana air yang lain karena berbagai faktor yang
mempengaruhinya yaitu antara lain jenis tanah, musim, jarak dan letak jamban
terhadap sarana air, konstruksi sarana, dan perilaku pemakai sarana. Beberapa faktor
tersebut telah digunakan sebagai instrumen penilaian dalam inspeksi sanitasi dalam
kegiatan surveilans kulitas, air bersih.
Untuk itu perlu di lakukannya pengambilan sampel dan pengiriman sampel
untuk pemeriksaan kualitas air tesebut khususnya pada sarana air bersih sumur gali
dan PDAM.
1.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk prosedur cara pengambilan dan
pengiriman sampel air secara fisik, kimia dan mikrobiologis.
1.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada laporan ini hanya membahas tentang pengambilan dan
pengiriman sampel air .

5
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Sarana Air Bersih


2.1.1. Air Dari PDAM
Air dari PDAM adalah yang termasuk bisa dikonsumsi secara langsung untuk
kebutuhan sehari-hari: masak, mandi, mencuci; air PDAM yang akan diminum harus
direbus dahulu. Namun air PDAM ini kadang belum tersedia diberbagai tempat.
2.1.2. Air Hujan
Air hujan adalah air murni yang berasal dari sublimasi uap air di udara yang
ketika turun melarutkan benda-benda diudara yang dapat mengotori dan mencemari
air hujanseperti: gas (O2, CO2, N2, dll), jasat renik, debu, kotoran burung, dll.
Bagaiman mendapatkan air hujan, caranya dengan menampung air hujan dari
talang/genteng rumah kedalam bak penampungan. Untuk mengindari bahan-bahan
pengotor dan pencemar yang berasal dari talang/genteng dan udara caranya adalah
waktu awal penampungan air hujan 15 menit setelah hujan turun. Di bawah talang
diberi saringan dari ijuk/kerikil/pasir. Sebelum diminum air harus dimasak dahulu
2.1.3. Mata Air
Di daerah pegunungan atau perbukitan sering terdapat mata air. Air mata air
berasal dari air hujan yang masuk meresap kedalam tanah dan muncul keluar tanah
kembali karena kondisi batuan geologis didalam tanah. Kondisi geologis
mempengaruhi kwalitas air mata air, pada umumnya kwalitasnya baik dan bisa
digunakan untuk keperluan sehari-hari, tetapi harus dimasak sebelum diminum.
2.1.4. Air Tanah
Air tanah berasal dari air hujan yang meresap dan tertahan di dalam bumi. Air
tanah dapat dibagi menjadi air tanah dangkal dan air tanah dalam. Bagaimana
mendapatkan air tanah caranya adalah dengan mengebor atau menggali.
2.1.5. Air Permukaan
Air permukaan seperti air sungai, air rawa, air danau, air irigasi, air laut dan
sebagainya adalah merupakan sumber air yang dapat dipakai sebagai bahan air bersih
dan air minum tetapi perlu pengolahan. Air permukaan sifatnya sangat mudah
terkotori dan tercemar oleh bahan pengotor dan pencemar yang mengapung,
melayang, mengendap dan melarut di air permukaan. Karena sifatnya yang demikian

6
maka sebelum diminum air permukaan perlu diolah terlebih dahulu sampai benar-
benar aman dan memenuhi syarat sebagai air bersih atau air minum.

2.2. Pengambilan Sampel Air


Pengambilan contoh air adalah mendapatkan bagian yang mewakili parameter
dalam air yang akan di ambil contohnya.
Ketentuan umum dalam pengambilan contoh air :
1. Pengambilan contoh air di lakukan sesuai dengan ketentuan dan kegunaannya.
2. Contoh air yang di ambil harus menggambarkan kondisi yang pada titik
pengambilan contoh.
3. Volume dan frekuensi pengambilan contoh harus cukup.
4. Setiap contoh di tempatkan pada tempat yang tertutup dan tidak
mempengaruhi parameter dalam air dan di beri label.
Persiapan tempat contoh :
- Untuk analisa kimia fisika.
Bersihkan botol-botol contoh dengan menggunakan sabun atau
deterjen, bilas dengan air sampai bersih kemudian keringkan dengan cara
membalikkan botol.
- Untuk analisa bakteriologi
Bersihkan botol-botol contoh dengan menggunakan sabun atau
deterjen, bilas dengan air sampai bersih kemudian keringkan dengan cara
membalikkan botol. Setelah bersih, sterilkan botol dengan cara pemanasan
pada suhu 170oC selama satu jam pada oven atau pada suhu 121 0C selama 15
menit pada autoklaf.

2.3 Persiapan alat.


- 1 botol timba.
Botol timba khusus yang pada bagian bawah di beri pemberat. Mulut
botol harus cukup lebar sehingga dapat di masuki sumbat karet yang di
beri dua lubang sebagai tempat meletekkan dua pipa. Satu pipa di
masukkan sampai dasar botol dan pipa satunya hanya sampai dasar sumbat
sesuai dengan kedalam yang di inginkan. Cara kerja pipa satu untuk
memasukkan air dan yang satunya untuk pengeluaran udara. Sebelum di
pergunakan harus di bersihkan terlebih dahulu.

7
1. Untuk analisa kimia dan fisika.
Masukkan botol timba ke dalam sumber air yang mewakili contoh air,
kemudian biarkan botol tersebut terisi penuh dengan air sungai. pada
pengambilan pertama air di buang untuk membilas botol pengambil.
Pengambilan ke dua di pergunakan untuk membilas contoh air yang akan di
kirim ke laboratorium. Pengambilan ke tiga diisikan ke dalam tempat yang
akan di kirim ke laboratorium dengan cara membalikkan botol pengambilan
tadi sehingga dasarnya mengenai ujung pipa, hal ini dilakukan untuk
mencegah aerasi. Semua peralatan di bilas dengan contoh air minimal
sebanyak 3 kali.
Masing-masing tempat contoh yang di kirim ke laboratorium harus di
stempel label.
2. Untuk analisa mikrobiologi
Botol yang akan di gunakan untuk pengambilan contoh air harus di
sterilkan terlebih dahulu, begitu pula dengan orang yang akan melakukan
pengambilan contoh air tersebut. Agar tidak terjadi kontaminasi dengan
mikrobiologi lain selain dengan mikrobiologi yang akan diambil contoh
tersebut. Gunakan pompa agar tidak terkontaminasi untuk pengambilan contoh
air di bawah tekanan atmosfer.
Mula-mula sterilkan botol yang akan digunakan untuk tempat contoh
air dengan menggunakan alcohol. Ambil contoh air yang akan di ambil
menggunakan botol khusus mikrobiologis yang dapt membuka dan menutup
sendiri untuk pengambilan mikro biologi yang telah di lakukan sterilisasi
terlebih dahulu dan lakukan pengambilan sampel dengan hati-hati. Kemudian
isi botol dengan contoh sampai dengan 75% volume botol tempat contoh air
tersebut, tutup botol dan segera lindungi dengan pelindung debu dari logam
pada leher botol agar tutup dan leher botol tidak terkotori.

2.4 Prosedur Pengambilan dan Pengiriman Sampel Air


2.4.1 Sampel pada Kran.
2.4.1.1 Pengambilan dan pengiriman sampel secara fisik dan kimia
Proses pengambilan sampel pada kran memiliki perlakuan yang sama, alat dan
bahan yang di gunakan adalah :
a. Alat.

8
 Botol sampel DO tiga buah, satu buah untuk tempat sampel, satu buah untuk
pengukuran PH dan suhu dan yang satu buah untuk pengukuran kadar DO
lapangan.
 Pipet ukur
 Tas pembawa
 Kain lap bersih / tissu
 Alat tulis
 kertas label
 termometer dan alat pengukur Ph
 Lampu bunsen
b. bahan
 H2SO4 0,01 N sebagai pengawet 1ML / 200 ML Sampel.
 MNSO4
 KI 0,01 N Pemeriksaan DO lapangan
c. Prosedur Pengambilan sampel :
 Siapkan alat dan bahan di atas dengan lengkap.
 Hidupkan air kran selama beberapa menit untuk melihat berfungsi atau tidak
kran air tersebut, kemudian matikan kembali.
 Bersihkan keran air dengan menggunakan tissu kemudian hidupkan kembali
kran selama 5 menit untuk memperoleh air yagn berasal dari sumber pipa
utama kemudian matikan kembali.
 Fiksasi kran air dengan menggunakan lampu bunsen untuk mensterilkan kran
tersebut.
 sterilkan tangan dan sekitar kran dengan menggunakan alkohol, kemudian
ambil botol sampel.
 Hidupkan kran air dan masukkan kedalam botol sampel sebanyak 3 kali
pembilasan. Isikan ke 3 botol sampel. botol pertama untuk sampel, kedua
melakukan pengukuran suhu dan pH, ketiga untuk mengukur kadar DO
Lapangan. Pada pengambilan secara kimia usahakan air mengalir melalui
dinding botol sampel untuk menghindari aerasi. Pengukuran suhu 28 0 C Ph
7,56. Kadar DO lapangan tidak dapat di tentukan karena Bahan kimia yang di
gunakan telah kadarluarsa. Beri bahan pengawet H2SO4 pada sampel pertama.
 Setelah bahan sampel yang telah di ambil di berikan label sebagai berikut :

9
2.4.1.2 Pengambilan dan pengiriman sampel secara Mikrobiologis
Alat dan bahan yang di gunakan sama dengan Pengambilan dan pengiriman
sampel secara fisik dan kimia. namun perlakuan yang dilakukan berbeda, berikut
proses pengambilan dan pengiriman sampel secara mikrobiologis :
 Siapkan alat dan bahan di atas dengan lengkap.
 Hidupkan air kran selama beberapa menit untuk melihat berfungsi atau
tidak kran air tersebut, kemudian matikan kembali.
 Bersihkan keran air dengan menggunakan tissu kemudian hidupkan
kembali kran selama 5 menit untuk memperoleh air yagn berasal dari
sumber pipa utama kemudian matikan kembali.
 Fiksasi kran air dengan menggunakan lampu bunsen untuk mensterilkan
kran tersebut.
 Sterilkan tangan dan sekitar kran dengan menggunakan alkohol, kemudian
ambil botol sampel.
 Buka botol sampel yang telah steril dan ambil sampel air dengan
mendekatkan lampu bunsen dekat botol sampel saat air dari keran masuk
ke dalam botol, hal ini di lakukan untuk mensterilkan sekitar tempat
pengambilan sampel tersebut.
 Beri label pada sampel tersebut sama denga pengambilan sampel secara
kimia dan bungkus kembali botol sampel. Beri pengawet jika lokasi
pemeriksaan jauh dari tempat pemeriksaan.
2.4.2 Sampel pada Sumur Gali.
2.4.2.1 Pengambilan dan pengiriman sampel secara fisik dan kimia
Alat dan bahan yang di gunakan sama dngan pengambila sampel pada kran air,
namun alat tambahan yang di gunakan adalah botol timba khusus pengambilan
sampel.
Prosedur Pengambilan sampel :
 Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
 Ambil botol timba khusus pengambilan sampel pada sumur gali yang di
lengkapi dua selang khusus pada timba tersebut.
 Kemudian masukan Botol timba ke dalam sumur dengan jarak yang berbeda
dan mewakili sampel air tersebut. 1/3 dalam sumur, ½ dalam sumur dan ¾
dalam sumur.

10
 Jika botol timba telah terisi, angkat dan siapkan botol sampel sebanyak 3 sama
dengan pengambilan smpel pada kran air. Pada pengambilan secara kimia
usahakan tidak terjadi gelembung udara pada saat memasukkan sampel air dari
botol timba khusus ke dalam botol sampel. Karena apabila terjadi gelembung
udara maka akan terjadi Reaksi kimia yang dapat merubah kadar kimia dalam
air tersebut.
 Beri label pada sampel yang telah di ambil, beri pengawet pada sampel
tersebut dan tuliskan label pada sampel yang telah di ambil.
 Lakukan pengemasan dan sampel air dapat di kirim.
2.4.2.2 Pengambilan dan pengiriman sampel secara Mikrobiologi
Alat dan bahan yang di gunakan pada pengambilan sampel ini sama denangan
pengambilan sampel secara kimia namun botol timba khusus yang di gunakan
berbeda, Botol ang di gunakan dapat membuka dan menutup sendiri di dalam air.
Prosedur kerja :
 Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan.
 Bersihkan sekitar tempat pengambilan sampel sumur gali tersebut.
 Ambil timba khusus yang dan masuk kan kedalam sumur gali. Ambil titik
yang mewakili. 1/3 dalam sumur, ½ dalam sumur dan ¾ dalam sumur.
 Bila penuh angkat dan siapkan botol sampel.
 Sterilkan tangan pada saat memindahkan sampel. Hidupkan lampu bunsen di
sekitar botol sampel pada saat pengisian hingga volume 75% dari volume
botol.
 Beri label dan bungkus kembali botol sampel. Beri pengawet jika jarak lokasi
jauh dari tempat pemeriksaan.

11
BAB III
HASIL KEGIATAN

3.1 Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Waktu Pelaksanaan : Pukul 13.00 s/d selesai.

3.2 Lokasi Praktek


Lokasi praktek di Politeknik Kesehatan Jambi Jurusan Kesehatan Lingkungan

3.3 Hasil kegiatan


Hasil pengukuran Ph, suhu dan kadar DO serta label sampel :
Ph Suhu Kadar DO
Hasil Pengukuran 7,56 28 0C Rusak

Pemberian label pada sampel yang telah di ambil :

Label Sampel

Tempat : Kran air PDAM Jurusan Kesehatan Lingkungan Jambi


Waktu : 13.00
Jenis Pemeriksaan : Pemeriksaan kimia / Pemeriksaan Fisik / Mikrobiologis
Hari / tanggal : Senin / 17 Januari 2011
Nama pemeriksa : Kelompok III

Label Sampel

Tempat : Sumur Gali Jurusan Kesehatan Lingkungan Jambi


Waktu : 13.00
Jenis Pemeriksaan : Pemeriksaan kimia / Pemeriksaan Fisik / Mikrobiologis
Hari / tanggal : Senin / 17 Januari 2011
Nama pemeriksa : Kelompok III

3.4 Permasalahan

12
Masalah yang kami temui pada saat pelaksanaan kegiatan ini tidak dapat di
gunakannya bahan kimia yang telah di siapkan untuk mengukur kadar DO lapangan
pada saat pengambilan dan pengiriman sampel air.

3.5 Pemecahan Masalah


Pemecahan masalah yang dapat di lakukan dari masalah yang di temui adalah
dengan hanya mengukur suhu dan ph dari sampel yang telah di ambil.

BAB IV

13
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari kegiatan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Pengambilan sampel secara fisik dan kimia berbeda dengan pengambilan
secara mikrobiologis. Perbedaan ini terdapat pada perlakuan pengambilan
sampel.
2. Pengambilan sampel secara kimia menghindari adanya gelembung udara
pada saat penambilan sampel sedangkan secara mikrobiologis
mengutamakan kesterisasian alat dan tempat agar sampel yang di ambil
mewakili hasil berdasarkan tempat yang akan di ambil.

4.2 Saran
Saran yang dapat di sampai adalah :
1. Hindari adanya gelembung udara pada saat pengambilan sampel secara
kimia dan lakukan sterilisasi dengan benar dan tepat pada saat
pengambilan sampel secara mikrobiologis.
2. Pengiriman sampel sebaiknya memperhatikan jarak yang akan di tempuh,
gunakan bahan pengawet H2SO4 pada sampel jika jarak lokasi jauh.

DAFTAR PUSTAKA

14
 Sugiharto M.Sc. 1983. Penyediaan Air bersih bagi masyarakat. SPPH
Tanggerang.
 Pedoman praktek pengambilan sampel air APK TS.

15

Anda mungkin juga menyukai