1
LEMBAR PENGESAHAN
MENGETAHUI :
Dosen Pembimbing
Syahrial,S.Pd.,M.Kes
NIP : 196105291988031001
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Y.M.E serta rahmat-Nya dan karunia-Nya jualah
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktek yang berjudul pengambilan dan
pengiriman sampel air. Laporan ini dalam penyelesaian tentunya tidak terlepas
peran serta dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih disampaikan kepada dosen
pembimbing yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Dan tak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan seluruh pihak yang telah
membantu menyelesaikan penulisan laporan ini.
Kami menyadari bahwa di dalam penyelesaian laporan ini masih jauh dari
sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun dan memberi
dorongan kepada kami agar dilain waktu kami dapat membuat dan menyempurnakan
laporan berikutnya, semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya yang
membutuhkan informasi tentang pengambilan dan pengiriman sampel air.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman judul.......................................................................................................i
Lembar pengesahan..............................................................................................ii
Kata pengantar......................................................................................................iii
Daftar isi................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................1
1.3 Ruang lingkup...................................................................................................1
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................10
4.2 Saran.................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
6
maka sebelum diminum air permukaan perlu diolah terlebih dahulu sampai benar-
benar aman dan memenuhi syarat sebagai air bersih atau air minum.
7
1. Untuk analisa kimia dan fisika.
Masukkan botol timba ke dalam sumber air yang mewakili contoh air,
kemudian biarkan botol tersebut terisi penuh dengan air sungai. pada
pengambilan pertama air di buang untuk membilas botol pengambil.
Pengambilan ke dua di pergunakan untuk membilas contoh air yang akan di
kirim ke laboratorium. Pengambilan ke tiga diisikan ke dalam tempat yang
akan di kirim ke laboratorium dengan cara membalikkan botol pengambilan
tadi sehingga dasarnya mengenai ujung pipa, hal ini dilakukan untuk
mencegah aerasi. Semua peralatan di bilas dengan contoh air minimal
sebanyak 3 kali.
Masing-masing tempat contoh yang di kirim ke laboratorium harus di
stempel label.
2. Untuk analisa mikrobiologi
Botol yang akan di gunakan untuk pengambilan contoh air harus di
sterilkan terlebih dahulu, begitu pula dengan orang yang akan melakukan
pengambilan contoh air tersebut. Agar tidak terjadi kontaminasi dengan
mikrobiologi lain selain dengan mikrobiologi yang akan diambil contoh
tersebut. Gunakan pompa agar tidak terkontaminasi untuk pengambilan contoh
air di bawah tekanan atmosfer.
Mula-mula sterilkan botol yang akan digunakan untuk tempat contoh
air dengan menggunakan alcohol. Ambil contoh air yang akan di ambil
menggunakan botol khusus mikrobiologis yang dapt membuka dan menutup
sendiri untuk pengambilan mikro biologi yang telah di lakukan sterilisasi
terlebih dahulu dan lakukan pengambilan sampel dengan hati-hati. Kemudian
isi botol dengan contoh sampai dengan 75% volume botol tempat contoh air
tersebut, tutup botol dan segera lindungi dengan pelindung debu dari logam
pada leher botol agar tutup dan leher botol tidak terkotori.
8
Botol sampel DO tiga buah, satu buah untuk tempat sampel, satu buah untuk
pengukuran PH dan suhu dan yang satu buah untuk pengukuran kadar DO
lapangan.
Pipet ukur
Tas pembawa
Kain lap bersih / tissu
Alat tulis
kertas label
termometer dan alat pengukur Ph
Lampu bunsen
b. bahan
H2SO4 0,01 N sebagai pengawet 1ML / 200 ML Sampel.
MNSO4
KI 0,01 N Pemeriksaan DO lapangan
c. Prosedur Pengambilan sampel :
Siapkan alat dan bahan di atas dengan lengkap.
Hidupkan air kran selama beberapa menit untuk melihat berfungsi atau tidak
kran air tersebut, kemudian matikan kembali.
Bersihkan keran air dengan menggunakan tissu kemudian hidupkan kembali
kran selama 5 menit untuk memperoleh air yagn berasal dari sumber pipa
utama kemudian matikan kembali.
Fiksasi kran air dengan menggunakan lampu bunsen untuk mensterilkan kran
tersebut.
sterilkan tangan dan sekitar kran dengan menggunakan alkohol, kemudian
ambil botol sampel.
Hidupkan kran air dan masukkan kedalam botol sampel sebanyak 3 kali
pembilasan. Isikan ke 3 botol sampel. botol pertama untuk sampel, kedua
melakukan pengukuran suhu dan pH, ketiga untuk mengukur kadar DO
Lapangan. Pada pengambilan secara kimia usahakan air mengalir melalui
dinding botol sampel untuk menghindari aerasi. Pengukuran suhu 28 0 C Ph
7,56. Kadar DO lapangan tidak dapat di tentukan karena Bahan kimia yang di
gunakan telah kadarluarsa. Beri bahan pengawet H2SO4 pada sampel pertama.
Setelah bahan sampel yang telah di ambil di berikan label sebagai berikut :
9
2.4.1.2 Pengambilan dan pengiriman sampel secara Mikrobiologis
Alat dan bahan yang di gunakan sama dengan Pengambilan dan pengiriman
sampel secara fisik dan kimia. namun perlakuan yang dilakukan berbeda, berikut
proses pengambilan dan pengiriman sampel secara mikrobiologis :
Siapkan alat dan bahan di atas dengan lengkap.
Hidupkan air kran selama beberapa menit untuk melihat berfungsi atau
tidak kran air tersebut, kemudian matikan kembali.
Bersihkan keran air dengan menggunakan tissu kemudian hidupkan
kembali kran selama 5 menit untuk memperoleh air yagn berasal dari
sumber pipa utama kemudian matikan kembali.
Fiksasi kran air dengan menggunakan lampu bunsen untuk mensterilkan
kran tersebut.
Sterilkan tangan dan sekitar kran dengan menggunakan alkohol, kemudian
ambil botol sampel.
Buka botol sampel yang telah steril dan ambil sampel air dengan
mendekatkan lampu bunsen dekat botol sampel saat air dari keran masuk
ke dalam botol, hal ini di lakukan untuk mensterilkan sekitar tempat
pengambilan sampel tersebut.
Beri label pada sampel tersebut sama denga pengambilan sampel secara
kimia dan bungkus kembali botol sampel. Beri pengawet jika lokasi
pemeriksaan jauh dari tempat pemeriksaan.
2.4.2 Sampel pada Sumur Gali.
2.4.2.1 Pengambilan dan pengiriman sampel secara fisik dan kimia
Alat dan bahan yang di gunakan sama dngan pengambila sampel pada kran air,
namun alat tambahan yang di gunakan adalah botol timba khusus pengambilan
sampel.
Prosedur Pengambilan sampel :
Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
Ambil botol timba khusus pengambilan sampel pada sumur gali yang di
lengkapi dua selang khusus pada timba tersebut.
Kemudian masukan Botol timba ke dalam sumur dengan jarak yang berbeda
dan mewakili sampel air tersebut. 1/3 dalam sumur, ½ dalam sumur dan ¾
dalam sumur.
10
Jika botol timba telah terisi, angkat dan siapkan botol sampel sebanyak 3 sama
dengan pengambilan smpel pada kran air. Pada pengambilan secara kimia
usahakan tidak terjadi gelembung udara pada saat memasukkan sampel air dari
botol timba khusus ke dalam botol sampel. Karena apabila terjadi gelembung
udara maka akan terjadi Reaksi kimia yang dapat merubah kadar kimia dalam
air tersebut.
Beri label pada sampel yang telah di ambil, beri pengawet pada sampel
tersebut dan tuliskan label pada sampel yang telah di ambil.
Lakukan pengemasan dan sampel air dapat di kirim.
2.4.2.2 Pengambilan dan pengiriman sampel secara Mikrobiologi
Alat dan bahan yang di gunakan pada pengambilan sampel ini sama denangan
pengambilan sampel secara kimia namun botol timba khusus yang di gunakan
berbeda, Botol ang di gunakan dapat membuka dan menutup sendiri di dalam air.
Prosedur kerja :
Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan.
Bersihkan sekitar tempat pengambilan sampel sumur gali tersebut.
Ambil timba khusus yang dan masuk kan kedalam sumur gali. Ambil titik
yang mewakili. 1/3 dalam sumur, ½ dalam sumur dan ¾ dalam sumur.
Bila penuh angkat dan siapkan botol sampel.
Sterilkan tangan pada saat memindahkan sampel. Hidupkan lampu bunsen di
sekitar botol sampel pada saat pengisian hingga volume 75% dari volume
botol.
Beri label dan bungkus kembali botol sampel. Beri pengawet jika jarak lokasi
jauh dari tempat pemeriksaan.
11
BAB III
HASIL KEGIATAN
Label Sampel
Label Sampel
3.4 Permasalahan
12
Masalah yang kami temui pada saat pelaksanaan kegiatan ini tidak dapat di
gunakannya bahan kimia yang telah di siapkan untuk mengukur kadar DO lapangan
pada saat pengambilan dan pengiriman sampel air.
BAB IV
13
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari kegiatan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Pengambilan sampel secara fisik dan kimia berbeda dengan pengambilan
secara mikrobiologis. Perbedaan ini terdapat pada perlakuan pengambilan
sampel.
2. Pengambilan sampel secara kimia menghindari adanya gelembung udara
pada saat penambilan sampel sedangkan secara mikrobiologis
mengutamakan kesterisasian alat dan tempat agar sampel yang di ambil
mewakili hasil berdasarkan tempat yang akan di ambil.
4.2 Saran
Saran yang dapat di sampai adalah :
1. Hindari adanya gelembung udara pada saat pengambilan sampel secara
kimia dan lakukan sterilisasi dengan benar dan tepat pada saat
pengambilan sampel secara mikrobiologis.
2. Pengiriman sampel sebaiknya memperhatikan jarak yang akan di tempuh,
gunakan bahan pengawet H2SO4 pada sampel jika jarak lokasi jauh.
DAFTAR PUSTAKA
14
Sugiharto M.Sc. 1983. Penyediaan Air bersih bagi masyarakat. SPPH
Tanggerang.
Pedoman praktek pengambilan sampel air APK TS.
15