Anda di halaman 1dari 4

Interaksi Obat dengan Lingkungan

 IO Farmakokinetik adalah interaksi kedua obat/senyawa tsb mempengaruhi proses ADME


(Absorbsi, Distribusi, Metabolisme dan Eksresi)
 IO Farmakodinamik adalah interaksi dari kedua obat yang mempengaruhi aktivitas menjadi
kurang atau tinggi jika dikombinasikan atau digunakan secara bersamaan

Asap rokok yang terkena dampak pada asap rokok bukan hanya orang yang merokok
namun orang yang ada didekatnya.
 Pada IO asap rokok ada dua jenis IO yaitu farmakokinetik  PAH dan farmakodinamik 
Nicotine.
 Pada asap rokok selain dua kandungan tersebut ada beberapa kandungan lain yaitu acetone,
pyridine, heavy metals, benzene, CO2 namun yang paling berperan utama/mayor
mempengaruhi dalam IO farmakokinetik adalah PAH
 PAH (Polisiklik Aromatik Hidrocarbon) yang ada pada asap rokok, PAH ini memiiki
mekanisme/mempengaruhi enzim yang ada dihati (potent inducers of the hepatic cytochrome
P-450 isoenzyms) atau memiliki pengaruh atau sifat sebagai inducer hepatic sehingga
mengakibatkan enzim yang ada dihati meningkat, maka kemampuan metabolism obat juga
menjadi meningkat, kadar obat akan menurun sehingga efek obat pun menurun. Ex obat
dengan indeks terapi sempit seperti teofilin.
 Jika IO sebagai inducers maka IO farmakokinetik pada tahap metabolisme
 PAH bukan hanya mempengaruhu enzim yang ada dihati namun pada enzim di paru-paru dan
plasenta
 Efek merokok pada metabolism obat lebih besar pada perokok usia muda (lebih muda dari 40
thn) dibandingkan pada orang yang lebih tua karena produk enzimnya tidak optimal
 Perubahan-perubahan dalam metabolism obat yang penting  efeknya secara klinis akan
signifikan jika subjek yang merokok lebih dari 20 batang rokok setiap hari, dibandingkan
dengan mereka yang merokok lebih sedikit
 Obat-obat apa saja yang berinteraksi dengan enzim yang diinduksi oleh rokok tsb maka
kadar obat dalam darah rendah makan efek terapi yang berinteraksi akan turun
Permasalahannya adalah bukan hanya yang perokok saja yang terdampak namun
orang yang ada disekitar
Kasus :
Ada seorang anak merupakan perokok pasif dimana orang tuanya merokok. Anak tsb
memiliki riwayat asma dan rutin mengkonsumsi obat asma yaitu THEOFILIN. Pada suatu
hari asma anak tsb tidak sembuh2 diduga karena anak ini terpapar asap rokok dari orang
tuanya dimana diduga enzim yang ada dihati pada anak tersebut terjadi peningkatan, enzim
meningkatkan metabolism dari teofilin sehingga kadar teofilin dalam darah turun hingga 50%.
Kalau turun maka efikasi atau efek dari teofilin ini turun sehingga asma ank tsb tidak sembuh.
Bahayanya apa? ketika orang tuanya berhenti merokok, namu untuk mencapai efek terapi
maka dosis obat tsb dinaikan. Namun suatu kondisi orang tua ank tsb berhenti merokok maka
enzim yang diinduksi oleh rokok tsb akan turun jadi metabolism dari obat tsb juga turun kadar
dalam darahnya makin naik/berlebih  BAHAYA. Jadi bisa mengakibatkan toksisitas
karena teofilin merupakan obat dengan indeks terapi sempit karena perubahan enzim
akan mempengaruhi kadar obat dalam darah yang menyebabkan efeknya bsa hilang
atau mengarah ke efek toksik terutama pada obat indeks terapi sempit

 Efek rokok terhadap metabolism obat dapat bertahan selama berbulan-bulan


setelah berhenti merokok tergantung banyaknya rokok dalam sehari

Maka harus tau obat2 apa saja yang berinteraksi dengan rokok:
1. Caffein
2. Chlorpromazine
3. Clozapine
4. Flecainide
5. Fluvozamine
6. Haloperidol
7. Mexiletine
8. Olanzapine
9. Propranolol
10. Tacrine
11. Theopilin
Jadi hasil akhir semua obat-obat ini dengan rokok tsb kadar dalam darah menjadi turun,
meningkatkan klirens (pembuangan ekskresi), menurunkan AUC jadi kadar dalam darah turun
ketika orang tersebut merokok. Jika berhenti merokok maka kadar obat naik.
ex. Caffein kadar klirens meningkat sehingga kadar obat dalam darah turun

- Pestisida

Interaksi Obat dengan Pestisida


Organophospate
Carbamates
Chlorinate Hydrocarbon
Senyawa produk alam /natural product (Nicotinoids, Pyreththroids, rotenoid)
Senyawa campuran lain (Thiocyanates, Nitrophenols, organofluorine, nitrophenol,
organofluorin, sulfonate, sulfide, sulfones, fumigants, arsenicals, fluoride, merkuri)
Mekanisme :
Kolinergik merangsang syaraf parasimpatik
Senyawa organophosphate akan berikatan secara kovalen terhadap enzim asetilkolin esterase
yang bekerja menguraikan/ menghidrolisis asetilkolin menjadi asetat dan kolin. Akibatnya
asetilkolin akan terus menerus berikatan dengan reseptornya sehingga efek kolinergik
meningkat seperti Salivasi, Lakrimasi, Urinasi, Defekasi (SLUD)
Interaksi yang mungkin terjadi dengan obat-obat yang mempengaruhi saraf parasimpatik
Contohnya obat-obat relaksan (Succinylcholin)
Mekanisme succinylcholin
Mekanisme: Pestisida menghambat enzim asetilkolinesterase, sehingga obat succinylcholine
jumlahnya jadi lebih banyak karena tidak ada yang menguraikan sehingga efeknya lebih lama
atau diperpanjang.
Interaksi ini termasuk IO farmakodinamik

- Insektisida dengan kumarin (warfarin)  dimana senyawa isektisida sebagai liver enzim
inducer (farmakokinetik) maka kadar obat yang dimetabolisme meningkat, klirens meningkat
sehingga kadar obat menurun

- Logam berat

Mekanisme Obat pada logam berat:

1. Sebagai activator atau inhibitor enzim

2. Karsinogeniksitas

3. Ikatan kovalen (antara logam dengan protein)

- Senyawa logam berat bersifat kovalen (sangat kuat) dengan protein, sehingga orang yang
terpapar dengan senyawa logam berat maka kadarnya akan terakumulasi di dalam tubuh. Jika
terpapar dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kematian, karsinogenik

- Logam berat jika berinteraksi sebagai activator atau inhibitor enzim maka merupakan IO
farmakokinetik

- Kadar obat bisa naik atau turun tergantung jenis logam beratnya

- Obat-obat yang dimetabolisme di CYP1A1 ada ditable slide ibu.

Anda mungkin juga menyukai