INFUS INTRAVENA
A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. DASAR TEORI
1. Cairan hipotonik:
1. Cairan Isotonik:
osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian
cair dari komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh
darah. Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi
(kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun).
Memiliki risiko terjadinya overload (kelebihan cairan), khususnya
pada penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi. Contohnya
adalah cairan Ringer-Laktat (RL), dan normal saline/larutan garam
fisiologis (NaCl 0,9%).
1. Cairan hipertonik:
1. Kristaloid:
1. Koloid:
ukuran molekulnya (biasanya protein) cukup besar sehingga tidak
akan keluar dari membran kapiler, dan tetap berada dalam pembuluh
darah, maka sifatnya hipertonik, dan dapat menarik cairan dari luar
pembuluh darah. Contohnya adalah albumin dan steroid.
ASERING
Indikasi:
Komposisi:
Na 130 mEq
K 4 mEq
Cl 109 mEq
Ca 3 mEq
KA-EN 1B
Indikasi:
Indikasi:
KA-EN MG3
Indikasi :
KA-EN 4A
Indikasi :
Na 30 mEq/L
K 0 mEq/L
Cl 20 mEq/L
Laktat 10 mEq/L
Glukosa 40 gr/L
KA-EN 4B
Indikasi:
Komposisi:
1.
o Na 30 mEq/L
o K 8 mEq/L
o Cl 28 mEq/L
o Laktat 10 mEq/L
Otsu-NS
Indikasi:
1. Untuk resusitasi
2. Kehilangan Na > Cl, misal diare
Otsu-RL
Indikasi:
1. Resusitasi
2. Suplai ion bikarbonat
3. Asidosis metabolik
MARTOS-10
Indikasi:
AMIPAREN
Indikasi:
3. Infeksi berat
4. Kwasiokor
5. Pasca operasi
AMINOVEL-600
Indikasi:
PAN-AMIN G
Indikasi:
3. Tifoid
1. Cairan hipotonik:
1. Cairan hipertonik:
1. Kristaloid:
ASERING
Indikasi:
Komposisi:
Na 130 mEq
K 4 mEq
Cl 109 mEq
Ca 3 mEq
KA-EN 1B
Indikasi:
Indikasi:
KA-EN MG3
Indikasi :
Indikasi :
Na 30 mEq/L
K 0 mEq/L
Cl 20 mEq/L
Laktat 10 mEq/L
Glukosa 40 gr/L
KA-EN 4B
Indikasi:
Komposisi:
1.
o Na 30 mEq/L
o K 8 mEq/L
o Cl 28 mEq/L
o Laktat 10 mEq/L
Otsu-NS
Indikasi:
1. Untuk resusitasi
2. Kehilangan Na > Cl, misal diare
Otsu-RL
Indikasi:
1. Resusitasi
2. Suplai ion bikarbonat
3. Asidosis metabolik
MARTOS-10
Indikasi:
AMIPAREN
Indikasi:
3. Infeksi berat
4. Kwasiokor
5. Pasca operasi
AMINOVEL-600
Indikasi:
PAN-AMIN G
Indikasi:
3. Tifoid
C. FORMULASI LENGKAP
M f da in 500 ml No. I
Kcl 0,15 g
Nacl 3g
Monografi :
1. NATRIUM ASETAT
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sedikit lebih mudah larut dalam
air mendidih, larut dalam gliseril, sukar larut dalam
etanol
Stabilitas
OTT : larutan natrium klorida bersifat korosif dengan besi,
membetuk dan apabila bereaksi dengan perak, garam
merkuri, agen oksidasi kuat
PH : 6,7-7,7
Kelarutan : Mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air
mendidih, tidak mudah larut dalam etanol .
Stabilitas
Stabilitas :
Konsentrasi : 0,1 %
DAFTAR OBAT
D. PERHITUNGAN TONISITAS
1. Na asetat : -0,265o C
2. Cacl2 : -0,2000 C
3. Kcl : -0,439o C
4. Nacl : -0,5760 C
= 2,0296 g
= 0,107 g
= 0,160 g
= 3,213 g
5. Perhitungan ekivalensi
1x 3,213 g = 3,213 g
E. PENIMBANGAN BAHAN
1. Alat
2. Bahan
a. Natrium asetat
b. Kalsium klorida
c. Natrium klorida
d. Kalsium klorida
e. Carbo adsorben
G. PROSEDUR PEMBUATAN
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan aqua pro
injeksi 600 ml untuk melarutkan
H. PROSUDER PEMBUATAN
2. Brosur Rapi
3. Etiket Rapi
4. Kemasan Rapi
5. Kesamaan Seragam
Pada praktikum kali ini akan membahas tentang sediaan infus adalah sediaan
sediaan injeksi atau sediaan infus disebut sediiaan parenteral. Sedaan parenteral di
sediaan parenteral volume kecil, contohnya injeksi dan sediaan parenteral volume
besar contohnya infus. Sediaan parenteral volume besar adalah produk obat
dengan pembawa air dalam bentuk kontener dosis tunggal, di sterilkan secara
terminaldengan kapasitas 100 mL atau lebih pembuatan sediaan steril yaitu
seduaan infus. Dalam pembuata infus semua alat dan bahan harus sudah di
sterilkan didalam autoklaf agar terbebas dari mikroorganisme yang ada dalam
lab, handscoon, masker, penutup kepala. Sediaan yang akan di buat adalah ringer
asetat. Berdaarka literatur fornas ringer asetat terdiri dari Na. Asetat, CaCL, KCL,
NaCl, dari keempat bahan tersebut mempunyai sifat kelarutan. Yaitu larut dalam
air.
yang telah dibuat apakah larutan isotonis atau tidak. Pada pemberian intravena
dalam volume kecil, isotonis adalah salah satu syarat yang mutlak, hal ini karena
jumlah cairan tubuh lebih besar dibandingkan jumlah cairan yang dimasukan
sehingga pengenceran yang cepat. Tetapi tidak demikian dengan larutan intravena
dalam volume besar yang diberikan tidak isotonis. Jika dlarutan hipertonis
(tekanan osmotiknya lebih besar dari darah) maka terjadi plasmolisis yaitu
hilangnya air dari sel darah sehingga sel darah akan menggkerut. Jika larutan
hipotonis (tekanan osmotik lebih kecil dari pada darah ) maka yang terjadi
menyiapkan alat yang akan di gunakan, alat-alat yang di gunakan harus sudah di
sterilkan di autokaf agar alat tidak terontamiasi olah mikroorganisme dan sediaan
sebanyak 3,5g, dan di ambil aqua pro injeksi sebanyak 500 ml setelah bahan
Sehingga dapat di gunakan untuk menyaring sediaan agar bebas dari pirogen,
pirogen adalah sisa metabolisme mikro organisme yang apa bila masuk ke dalam
yang dilakukan pelarutan bahan bahan yang sudah ditimbang seperti kalium
klorida yang di larutkan dalam aqua pro injeksi sampai larut lalu ditambah dengan
NaCl ke dalam larutan kemudian carbo yang udah berpijar di masukan kedalam
larutan agar pirogen dan sisa sisa partikel terserap ke dalam carbo
penyarinan di lakukan 2 kali agar larutan yang di hasilkan bening jernih. Na Astat
didalam infus sebagai zat aktif yang berfungsi sebagai sumber natrium dalam
cairan infus untuk mencegah hipotarmenia pada pasien, KCL di dalam infus
sebagai zat penunjang zat aktif untuk diguakan dalam pengobatan hipokalemia
dan kondisi terkait sebagai pengganti elektrolit.. NaCl di dalam infus sebagai zat
aktif yang digunakan dalam terapi intravena sebagai pengganti cairan plasma
isotonik yang hilang atau pengganti cairan pada kondisi alalosis hipokalemia,
aqua pro injeksi di dalam infus berfungsi sebagai pelarut. Sebelum sediaan di
masukan ke dalam botol infuss hal yang dilakukan ialah mengecek PH dari infus
PH yang di dapat dari sediian yang kami buat mendapat PH 7 sehingga sediaan
KESIMPULAN
I. SARAN
DAFTAR PUSTAKA