Anda di halaman 1dari 10

1

Review Jurnal: Fitoterapi Tanaman Temulawak (Curcuma xanthorrizha)


Sebagai Antikanker
Kurnia Megawati1
1
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21, Jatinangor 45363
kurniamegawati.km@gmal.com

Abstrak

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) merupakan salah satu


tanaman yang persebarannya di Indonesia sangat tinggi.
Menurut Guan et al. (2010), temulawak banyak dimanfaatkan
untuk kesehatan diantaranya sebagai anti oksidan, anti
inflamasi, bahkan penyakit kronis , seperti penyakit kanker.
Menurut Pasarribu et al. (2016), kanker merupakan salah satu
penyakit yang menjadi penyebab utama kematian di seluruh
dunia dan menyumbang 8,2 juta kematian. Tujuan dari review ini
adalah mengetahui fitoterapi dari temulawak mulai dari
mekanismenya sebagai antikanker, proses ekstraksi, serta
formulasinya menjadi sediaan farmasi. Berdasarkan beberapa
penelitian, diketahui mekanisme antikanker dari temulawak
disebabkan kandungan kurkumin di dalamnya. Penelitian
menunjukkan beberapa mekanisme kurkumin yaitu sebagai
penekan proliferasi sel, antioksidan, penghambat enzim
siklooksigenase, serta memacu proses apoptosis.

Kata kunci: Temulawak, kurkumin, anti kanker, fitoterapi

Abstract

Curcuma (Curcuma xanthorrhiza) is a plant in Indonesia that have high


pravelency. According to Guan et al. (2010), ginger widely used for health such
as an anti-oxidant, anti-inflammatory, even chronic diseases, such as cancer.
According Pasarribu et al. (2016), cancer was one disease that was a leading
cause of death worldwide and accounted for 8.2 million deaths. The purpose of
this review was to determine phytotherapy of ginger, such as from anticancer
mechanism, the extraction process, and formulation into a pharmaceutical
preparation. Based on several studies, anticancer mechanism of turmeric because
the content of curcumin in it. Research suggests that some mechanisms of
2

curcumin as a suppressor of cell proliferation, antioxidants, inhibitors of the


enzyme cyclooxygenase, and promotes the apoptosis process.
Keyword: Ginger, curcumin, anti-cancer, phytotheraphy

PENDAHULUAN 2010). Salah satu komponen


kurkuminoid yang dapat berpotensi
Temulawak (Curcuma
sebagai anti kanker adalah kurkumin.
xanthorrhiza Roxb) merupakan
Kurkumin adalah metabolit
tanaman asli Indonesia, banyak
jenis polifenol. Kurkumin merupakan
ditemukan terutama di Jawa Barat,
bahan aktif terbesar dari kunyit, yang
Jawa Tengah, Jawa Timur, DI
telah dikenal sebagai sifat obat
Jakarta, Yogyakarta, Bali, Sumatera
tradisional. Efek terapi kurkumin
Utara, Riau, Jambi, Kalimantan
dipercayai memiliki efek sebagai anti
Barat dan Kalimantan Timur,
oksidan, anti inflamasi, antiseptik,
Sulawesi Utara dan Sulawesi
dan aktivitas anti kanker dengan
Selatan. Rimpang temulawak
melalui penghambatan faktor
mengandung bahan aktif yang
transkripsi NF-kB dan
potensial untuk kesehatan antara lain
mempengaruhi beberapa jalur
xanthorrizol, kurkuminoid dan
biologis pada pertumbuhan tumor
minyak atsiri. Rimpang temulawak
dan perkembangannya. Kurkumin
banyak dipergunakan sebagai bahan
diketahui sangat potensial untuk
baku obat tradisional sebagai jamu,
pengobatan kanker selama bertahun-
herbal terstandar dan obat
tahun (Benarjee, 2015).
fitofarmaka (Rahardjo, 2010).
Kurkumin
Bahan aktif sebagai penanda
(diferuloylmethane), polifenol yang
temulawak terutama adalah
diisolasi dari rimpang tanaman India
xanthorrizol berikutnya adalah
Timur Curcuma longa (umumnya
kurkuminoid. Kandungan
dikenal sebagai kunyit), telah
xanthorrizol rimpang temulawak
digunakan dalam pengobatan selama
berkisar antara 0,53 0,64% dan
berabad-abad di Asia. Karena anti-
kandungan kurkuminoid berkisar
oksidan dan anti-inflamasi, kurkumin
antara 2,09 3,15% (Rahardjo,
telah diusulkan sebagai senyawa
3

yang potensial untuk pencegahan Kurkumin juga menyajikan sifat anti


dan/atau pengobatan beberapa kanker yang kuat dengan mengatur
penyakit seperti gangguan siklus sel, apoptosis dan
neurodegenerative, penyakit kelangsungan hidup, proliferasi,
inflamasi, penyakit kardiovaskular, angiogenesis, invasi, dan metastasis
dan penyakit kronis lainnya. (Guan et al., 2016).

Gambar 1. Struktur kimia senyawa kurkumin (Saefudin, 2014).

Kanker merupakan salah satu Kunnumakkara, et al. pada tahun


penyakit yang menjadi penyebab (2007), aktivitas kurkumin sebagai
utama kematian di seluruh dunia dan anti tumor yaitu melalui penekanan
menyumbang 8,2 juta kematian (22% dari proliferasi, angiogenesis, dan
dari semua kematian dari penyakit penghambatan faktor nuklear kB
tidak menular) pada tahun 2012. Di yang diatur oleh gen.
Indonesia, angka kematian akibat
penyakit kanker mencapai 111 per METODE
100.000 populasi. Jenis kanker yang Pada review ini peneliti
saat ini banyak diderita oleh pasien menggunakan sumber data primer
kanker di dunia antara lain kanker dan sekunder yang dikumpulkan
payudara, serviks, paru-paru, usus, langsung oleh peneliti. Pencarian
perut, hati, ovarium, esofagus, data primer dan sekunder dilakukan
pankreas, darah, dan kulit (Pasaribu menggunakan Google sebagai
et al., 2016). sumber informasi dan data peneliti.
Beberapa penelitian tentang Daftar pustaka yang relevan
mekanisme anti tumor dari kurkumin digunakan oleh peneliti sebagai
telah dilakukan. Menurut peneltian sumber informasi lainnya dan
4

sebagai penunjang dari informasi negatif. Namun, mekanisme


yang tercantum dalam review. molekuler yang mendasari sebagian
besar masih belum diketahui (Guan
HASIL DAN PEMBAHASAN et al., 2016).
Mekanisme kurkumin sebagai
anti-kanker 2. Kurkumin sebagai antioksidan
1. Kurkumin sebagai penekan Antioksidan merupakan
proliferasi sel senyawa yang dapat menghambat
Menurut Saefudin et al. spesies oksigen reaktif/spesies
(2014), antiproliferasi adalah nitrogen reaktif (ROS/RNS) dan juga
persentase (%) aktivitas radikal bebas sehingga dapat
penghambatan jumlah sel tumbuh mencegah penyakit-penyakit yang
menjadi kurang dari 50%. Sinyal terkait dengan radikal bebas seperti
pada jalur phosphoinositide 3 kinase karsinogenesis, kardiovaskular, dan
(PI3K) / protein kinase B (PKB / penuaan (Saefudin et al., 2014)
Akt) memainkan peran penting Kurkumin merupakan agen
dalam proliferasi tumor dan migrasi. anti-inflamasi yang sangat potensial.
Ada bukti-bukti yang menunjuk Kemampuan anti-inflamasinya telah
aktivitas yang tinggi pada PI3K pada diteliti karena dapat mengikat radikal
berbagai sel kanker dibandingkan oksigen yang reaktif yang dapat
dengan sel yang normal. Oleh karena menyebabkan inflamasi. Studi
itu, agen biologis yang ditargetkan menunjukkan bahwa kurkumin dapat
pada jalur ini telah menunjukkan mengambil hidroksil radikal pada
hasil yang menjanjikan dalam konsentrasi tinggi, namun pada
pengobatan kanker. Ternyata, konsentrasi rendah dapat
kurkumin telah ditemukan mengaktivasi sistem fenton dalam
mengganggu sinyal pada jalur peningkatan jumlah radikal hidroksil.
pengaktifan PI3K / Akt sehingga Radikal hidroksil dari kurkumin
menekan proliferasi sel, invasi, dan diperoleh melalui reaksi Fenton
migrasi di berbagai sel kanker dengan mengurangi Fe+ ke Fe2+.
termasuk sel kanker payudara triple- Selain hdroksil, kurkumin juga
5

memiliki aktivitas untuk mengambil Kemampuan anti inflamasi


superoksida dan diklaim merupakan dari kurkumin dikaitkan dengan
antioksidan yang sangat potensial aktivitasnya sebagai inhibitor COX-2
(Kunchandy et al., 1989). karena COX-2 akan meningkat pada
jaringan yang mengalami inflamasi.
3. Kurkumin sebagai penghambat Sehingga, terjadi overproduksi
enzin siklooksigenase (COX) prostanoid yang termasuk di
Ada dua jenis COX yang dalamnya adalah prostaglandin.
merupakan isoform yang diketahui Peningkatan produksi prostanoid
saat ini, yaitu COX-1 dan COX-2 akan mempengaruhi fisiologi selular
yang keduanya memiliki aktivitas melalui tiga tingkatan yang berbeda
yang sama sebagai kalatase sintesis (Meiyanto, 1989).
prostanoid dari asam arakidonat. Pada sel kanker, ekspresi
COX-1 secara konstitusif diekspresi COX-2 dan prostanoid yang
secara nyata oleh hampir seluruh berlebihan akan menyebabkan
jaringan tubuh mamalia sedang peningkatan proliferasi. Peningkatan
COX-2 hanya sebagian saja dalam proliferasi sel terjadi karena adanya
tingkat yang rendah atau bahkan aktivasi beberapa onkogen yang
tidak sama sekali. Tingkat ekspresi terjadi dalam sinyak mitogenik
COX-1 pada umumnya konstan dan seperti Ras. Sementara itu,
hanya akan ada kenaikan sedikit bila penghambatan pada apoptosis
ada stimulasi dari faktor prtumbuhan merupakan akibat adanya over
atau selama masa diferensiasi. ekspresi bcl-2. Over ekspresi COX-2
Sementara COX-2 biasanya akan pada sel kanker juga memacu proses
diekspresikan lebih banyak karena angiogenesis sehingga akan
adanya rangsang dari mitogen, mempermudah berkembangnya
sitokin dan tumor promoter yang bisa kanker (Meiyanto, 1989).
diakibatkan oleh adanya kerusakan Melalui penghambatan
sel atau bentuk stress sel lainnya COX, maka overproduksi prostanoid
(Meiyanto, 1989). akan dicegah dan akan mengurangi
efek anti inflamasi. Pada sel kanker,
6

penghambatan COX dapat mencegah Menurut penelitian yang


proliferasi dan memacu apoptosis dilakukan oleh Ramdja et al., (2009),
(Meiyanto, 1989). ada beberapa tahap yang dilakukan
dalam proses ekstraksi kurkumin dari
4. Kurkumin memacu apoptosis Curcuma xanthorrizha yaitu:
Apoptosis adalam program a. Persiapan Sampel
buniuh diri dari sebuah sel. Program b. Pelarutan (Adsorbsi)
ini amat penting dan memiliki peran c. Ekstraksi
untuk menjaga hemeostasis d. Evaporasi
penrkembangbiakan sel dan dengan Berdasarkan penelitian
disregulasinya dapat berakibat yang dilakukan oleh Ramdja et al.,
timbulnya bermacam-macam (2009), pengadukan dalam proses
penyakit. Salah sau peran penting ekstraksi mempengaruhi proses
program ini adalah menmbatasi pelarutan pada pengadukan 100 rpm.
proliferasi sel yang tidak diperlukan Pada pengadukan 100 rpm, hasil
yang sekiranya akan dapat kurkumin yang didapat semakin
menyebabkan kanker (Meiyanto, banyak, hasil kurkumin yang
1989). terbanyak yaitu 2.69 gram sebanyak
Melalui penjelasan 5.38 % yield. Rasio perbandingan 50
sebelumnya telah dikatakan bahwa gram temulawak parut (halus) : 100
kurkumin merupakan agen ml etanol lebih banyak menghasilkan
penghambat enzim siklooksigenase, kurkumin, karena kemampuan solven
terutama COX-2. Selain memicul untuk melarutkan semakin besar.
peningkatan proliferasi, enzim COX- Waktu yang terbaik untuk ekstraksi
2 yang diproduksi berlebihan juga kurkumin adalah selama 4 jam, lebih
mampu menghambat proses dari waktu tersebut tidak terjadi
apoptosis (Meiyanto, 1989). perubahan lagi karena solvennya
telah jenuh. Hasil kurkumin yang
Ekstraksi kurkumin dari rimpang paling banyak yaitu dengan
temulawak menggunakan temulawak halus,
karena luas permukannya besar.
7

Etanol yang terbaik sebagai pelarut granul, bobot jenis benar dan
adalah etanol 80% (Ramdja et al., mampat dari granul (Noviza et al.
2009). 2013).
Sedangkan tablet hisap yang
Formulasi sediaan tablet hisap dihasilkan dievaluasi sifat fisikanya
dari ekstrak temulawak antara lain kekerasan, kerapuhan,
Berdasarkan peenelitian yang keseragaman bobot. Berdasarkan
dilakukan oleh Noviza et al. (2013), penelitian, peningkatan konsentrasi
tablet hisap dari ekstrak temulawak gelatin yang digunakan sebagai
dibuat dengan cara mengekstraksi pengikat dapat meningkatkan
tanaman temulawak terlebih dahulu. kekerasan, menurunkan kerapuhan,
Ekstraksi sampel dilakukan dengan dan memperbaiki keseragaman bobot
metoda maserasi (perendaman). tablet tapi memperlama waktu
Sebanyak 500 g rimpang kering melarut dari tablet (Noviza et al.
dimaserasi dengan pelarut etanol 70 2013).
% selama 5 hari sambil sekali-sekali
diaduk. Masing-masing formula
tablet hisap menggunakan ekstrak KESIMPULAN
temulawak sebanyak 120 mg dengan Berdasarkan review yang dilakukan,
menggunakan manitol (429- 441 mg) temulawak memiliki kandunan
sebagai pengisi dan gelatin (5 15%) kurkumin di dalamnya. Kurkumin ini
sebagai pengikat. memiliki banyak manfaat untuk
Setelah itu dilakukan terapi, salah satunya adalah sebagi
granulasi dengan metode granulasi anti kanker. Penelitian terdahulu juga
basah mengunakan aerosil sebagai telah membuktikan bahwa ekstrak
adsorben dan lubrikan. Tablet hisap temulawak dapat dijadikan sediaan
dicetak menggunakan mesin cetak farmasi, salah satunya dalam bentuk
tablet single punch. Granul yang tablet hisap. Beberapa mekanisme
dihasilkan dievaluasi sifat fisiknya. kurkumin sebagai anti kanker yaitu
Selain itu, dilakukan pula evaluasi dengan penekan proliferasi sel,
berupa kandungan air, sifat alir antioksidan, penghambat enzim
8

siklooksigenase, serta memacu Antitumor Activity of


proses apoptosis. Oleh karena itu, Gemcitabine in an Orthotopic
dapat disimpulkan temulawah Model of Pancreatic Cancer
berpotensi sebagai fitofarmaka pada through Suppression of
pengobatan kanker. Proliferation, Angiogenesis,
and Inhibition of Nuclear
DAFTAR PUSTAKA Factor-KBRegulated Gene
Products. Cancer Res. 67: (8).
Benarjee, S., Chakravarty A.R. 2015.
Meiyanto, Edy. 1999. Kurkumin
Metal Complexes of Curcumin
Sebagai Obat Kanker:
for Cellular Imaging,
Menelurusui Mekanisme
Targeting, and Photoinduced
Aksinya. Majalah Farmasi
Anticancer Activity. ACS
Indonesia 10 (4). 224-236.
Publication. DOI: 10.1021.
Noviza, D., Ben, ES., Oktavianus, R.
Guan, F., Ding, Y., Zang, Y., Zhou,
2013. Formulasi Tablet Hisap
Y., Li, M., Wang, C. 2016.
Ekstrak Temulawak (Curcuma
Curcumin Suppresses
xanthorrhiza Roxb.) dengan
Proliferation and Migration of
Gelatin Sebagai Pengikat.
MDA-MB-231 Breast Cancer
Prosiding Seminar Nasional
Cells through Autophagy-
Perkembangan Terkini Sains
Dependent Akt Degradation.
Farmasi dan Klinik. Hal. 16-
Plos One. Hal1-18.
20.
Kunchandy, E., Rao M.N.A. 1989.
Pasaribu, G., Iskandarsyah, dkk.
Oxygen radical scavenging
2016. Uji Aktivitas
activity of curcumin.
Antiproliferasi Formula
International Journal of
Liposom Ekstrak Etanol
Pharmaceutics. 58 :237-240.
Kunyit (Curcuma domestica)
Kunnumakkara, A.B., Guha, S.,
Terhadap Sel Kanker Payudara
Krishnan, S., Diagaradjane, P.,
T47D. Pharm Sci Res.Vol. 3
Gelovani, J., Aggarwal, B.
No.1: 43-59.
2007. Curcumin Potentiates
9

Rahardjo, M. 2010. Penerapan SOP Jurnal Teknik Kimia. No. 3.


Budidaya Untuk Mendukung Vol. 16:52-58.
Temulawak Sebagai Bahan Saefudin, Fauzia Syarif. 2014.
Baku Obat Potensial. Potensi Antioksidan dan
Perspektif. Vol. 9 No. 2: 78 Aktivitas Antiproliferasi
93. Ekstrak Kunyit Putih
Ramdja, A. F., Aulia, R.M.A., (Curcuma zedoaria Rosc.)
Mulya, P. 2009. Ekstraksi pada Sel Hela. Widyariset. Vol.
Kurkumin dari Temulawak 17 No. 3:381390.
dengan Menggunakan Etanol.

Anda mungkin juga menyukai