OBAT
Aldi Budi Riyanta
O
O
■ Ibuprofen
HO -
O
O
O
■ Ada 3 pengertian
■ Arhenius: asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion
(H+) dan anion, sedangkan basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan
menghasilkan ion hidroksida (OH-) dan kation. Teori ini berlaku untuk senyawa
anorganik dalam palarut air.
■ Bronsted: asam adalah senyawa yang cenderung melepaskan proton, sedangkan basa
adalah senyawa yang cenderung menangkap proton.
A H+ + B
HCl H+ + Cl-
NH4+ H+ + NH3
H2PO4- H+ + HPO42-
H F
Manakah asam? H N B F
H F
Basa Asam
Identifikasi yang paling mungkin diawali dengan mencicipi (rasa asam). Selain itu, lakmus
biru menjadi merah adalah garam hidroklorida dari golongan senyawa alkaloid (misalnya
efedrin hidroklorida, tiamin hidroklorida, dan lain-lain), tetapi pada uji pendahuluan
golongan senyawa ini rasanya yang pahit (tidak asam).
HO OH
OH
Rumus molekul : C6H8O7
O O
Pemerian :
Hablur bening, tidak berwarna atau serbuk hablur granul sampai halus, putih; tidak berbau
atau praktis tidak berbau; rasa sangat asam
Kelarutan :
Sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam etanol; agak sukar larut dalam eter
Identifikasi :
menunjukkan reaksi positif seperti yang tertera pada Uji identifikasi Umum, yaitu larutkan
atau suspensikan beberapa mg dalam 1 ml air, tambahkan ke dalam 15 ml piridina P, dan
kocok. Tambahkan 5 ml anhidrida asetat P ke dalam campuran, dan kocok. Terjadi warna
merah muda
OH
HO
■ Asam tartrat (FI edisi IV, hal 53)
H
OH O
Jika dipijarkan, perlahan-lahan terurai, bau seperti gula terbakar (perbedaan dari asam
sitrat)
Keterangan: Vt: Volume titran, N: Normalitas pembakuan NaOH, Ks: Asam salisilat dalam mg/g yang didapat
pada penetapan kadar asam salisilat secara spektrofotometri, Bs: Bobot sampel, Ke: Kadar asam benzoate yang
tertera pada etiket.
OH O-
+ H+
O O
Resonansi stabil
■ Gugus karboksil merupakan gugus asam yang jika mengalami ionisasi akan melepaskan
proton (H+) sehingga asetosal merupakan senyawa obat yang bersifat asam
C2H5 NH NH
C2H5
O O
C5H11 N C5H11 N + H+
H
O O
Asam
■ Pentobarbital memiliki gugus amida yang terikat dengan C-karbonil yang nyatanya
akan sangat elektronegatif. Namun, karena adanya pengaruh dari gugus O-karbonil
maka N tidak mampu untuk menarik proton (menyumbang elektron) sehingga
mengalami pelepasan proton (H+) sehingga pentobarbital bersifat asam.
Kelarutan:
Sangat larut dalam air, dan dengan mudah menyerap kelembaban dan karbon dioksida dari
udara, dengan kelarutan yang rendah dalam pelarut polar seperti etanol dan metanol.NaOH
tidak larut dalam eter dan pelarut non-polar lainnya
Natrium hidroksida digunakan dalam pembuatan garam natrium dan deterjen, pengaturan pH, dan
sintesis organik. Secara massal, senyawa ini paling sering digunakan dalam larutan berairnya, karena
senyawa ini dalam bentuk larutannya lebih murah dan lebih mudah ditangan
■ Amina dari gugus efedrin merupakan gugus basa yang memenuhi aturan lewis karena
memiliki pasangan electron bebas (Valensi N=5) yang mampu menyumbangkan ke
molekul air (ion H+). Sedangkan air merupakan asam yang sesuai dengan aturan
bronsted lowry.
■ Ingat, valensi N=5 diperoleh dari jumlah atom N=7, dengan konfigurasi electron yang
ada di kulit K=2 dan L=5. Sehingga valensi N=5 sebagai kulit terluar.
KOH penting sebagai prekursor dalam pembuatan sabun yang paling lembut dan cair serta
berbagai bahan kimia yang mengandung kalium
KOH sedikit lebih larut dari NaOH, Alkohol dengan berat molekul lebih rendah seperti methanol, etanol
dan propanol juga merupakan pelarut yang sangat baik
Digunakan sebagai bahan pembauatan sabun : saponifikasi dari lemak dengan KOH digunakan untuk
mempersiapkan “ sabun kalium" yang sesuai, yang lebih lembut dibandingkan sabun pada umumnya -
berasal dari natrium hidroksida Karena kelembutan dan kelarutan yang lebih besar, sabun kalium
membutuhkan lebih sedikit air untuk mencairkan, dan dengan demikian dapat berisi agen pembersih
lebih banyak dibandingkan sabun cair natrium
Disebut air kapur dan merupakan basa dengan kekuatan sedang. Larutan tersebut bereaksi hebat
dengan berbagai asam dan bereaksi dengan banyak logam dengan adanya air. Larutan tersebut menjadi
keruh bila dilewatkan karbon dioksida karena mengendapnya kalsium karbonat.
OH OH
+ NaOH
+ H2O
■ Asam salisilat dapat diidentifikasi dengan metode alkalimetri . Proses ini disebut dengan
netralisasi antara atom H+ dari asam dan OH- dari basa dan membentuk molekul air.
■ Reaksi ini juga dapat digunakan untuk kuantitasi kandungan asam salisilat dalam bahan.
Metode ini dikenal dengan titrasi alkalimetri.
■ Hal ini berlaku juga dengan asam benzoat
OH
O- Fe
+ FeCl3
Terbentuknya warna ungu menunjukkan positif salisilat. Jika larutan tersebut dinetralkan
larutan zat uji dengan cara tambahkan 1 tetes indikator fenolftalein kemudian tetesi dengan
larutan amoniak 2 N hingga berwarna pink. Kemudian jika ditambahkan beberapa tetes
larutan besi (III) klorida, jika perlu panaskan di atas api langsung hingga mendidih.
Terbentuknya endapan kuning menunjukkan positif asam benzoat (asam salisilat tetap
ungu)