Anda di halaman 1dari 40

kelompok 1

Obat-obat
KELAS S1-4B

AINUN ALFATMA (1701047)


Hormon
ANNISYA SHAFIRA A. (1701049) Hipofisis dan
BERLIANI APRILIA R. (1701051)
Hipotalamus
DEAN PRATAMA PUTRA (1701053)
Oleh Kelompok 1
DESI SETIA WATI (1701055) Dosen Pengampu:
EMA WAHYUNI (1701057) Nofri Hendri Sandi, M.Farm, Apt

FADILA TOHA (1701059) SI – IV B


GINTA IVONI TIZAMZUKI (1701061) STIFAR RIAU
Hipotalamus ?

Hipotalamus merupakan bagian dari otak yang terletak diantara


cerebrum dan batang otak, tepatnya diatas kiasma optika dan dibawah
thalamus.
KELENJAR HIPOFISIS

Kelenjar hipofisis adalah kelenjar endokrin yang terletak di dasar


tengkorak. Ukurannya kurang lebih 10 x 13 x 6 mm. Kelenjar ini cukup
penting, karena merupakan pengatur kegiatan hormone dan
mempengaruhi pekerjaan kelenjar lain. kelenjar ini terdiri dari tiga lobus:
Lobus anterior, Lobus intermediet dan
Lobus posterior.
Hipotalamus mensekresi hormon regulator yang
mempengaruhi sel-sel kelenjar endokrin pada hipofisis anterior.
Ada dua jenis hormon yang disekresi oleh hipotalamus :

yang menghambat
yang bersifat pelepasan
(inhibiting produksi
(releasing)
hormon)
Melepaskan menghambat
Tiroid Relesing Hormon (TRH), hormon Growth Hormon inhibiting Hormon
pelepasan tiroid yang menyebabkan (GNRH), menyebabkan penghambatan
pelepasan hormon tiroid. hormon pertumbuhan.

Corticotropin Releasing hormon (CRH) Prolactin Inhibiting Hormon (PIH),


atau hormone pelepasan corticotropin hormon ini menyebabkan penghambatan
pada korteks adrenal pelepasan sekresi hormon prolaktin.

Growth Hormon Releasing Hormon


(GHRH), menyebabkan pelepasan
hormon pertumbuhan
Gonadotropin Releasing Hormon (GnRH),
menyebabkan stimulasi pada hipofisis
anterior untuk mensekresi dua
gonadotropin yaitu Folikel Stimulating
Hormon (FSH) dan Luteinizing Hormon
(LH).
PENGGOLONGAN HORMON
A. HORMON SOMATROPIK (Hormon pertumbuhan / grow hormon/
GH)

- disintesis dan disekresi oleh somatotrop yang membentuk sekitar 40% sel
pensekresi hormon pada hipofisis anterior.
- GH terikat pada suatu protein yang berhubungan dengan domain
ekstraselular reseptor GH
- GH yang terikat mempunyai t 1/2 biologis 10 kali lipat dari pada GH yang
tidak terikat
- Hal ini menunjukkan bahwa protein pengikat mungkin menyediakn suatu
reservoir yang mengurangi fluktuasi akut kadar GH akibat sekresi
berpulsanya
Sekresi Hormon
Pertumbuhan
Sekresi Hormon
Pertumbuhan
– GHRH (dari hipotalamus ) dan SST (somatostatin) mempengaruhi sekresi dari
hormone pertumbuhan. GHRH akan menstimulus pengeluaran hormone
pertumbuhan di hipofisis anterior sedangkan sst menghambat sekresi hormone
pertumbuhan
– SST juga dipengaruhi oleh grelin yang dihasilkan oleh lambung. Grelin juga
memhambat sekresi GH secara lansung pada hipofisis anterior.
– Hasil sekresi GH di hipofisis anterior akan didistribusikan kepada organ target seperti
hati, tulang, adiposit dan otot
– Ketika GH terlalu banyak maka IGF-1 (insulin-like growth factor-1 ) akan memberi
umpan balik negatif kepada hipofisis anterior untuk memberi sinyal menghentikan
sekresi GH dan pada hipotalamus untuk menghentikan GHRH
Mekanisme kerja GH dan prolaktin serta
antagonisme reseptor GH
Mekanisme kerja GH dan prolaktin
serta antagonisme reseptor GH
1. GH akan berikatan dengan ghr( growth hormone
reseptor)
2. Kemudian menginduksi fotofosforilasi JAK2 pada protein
sitoplasmik
3. STAT5 dan mediator upstream protein kinase teraktivasi-
mitogen memodulasi ekspresi gen  Reseptor
Pegvisoman

suatu varian rekombinan GH manusia terpegilasi


mengandung mutasi yang meningkatkan afinitas terhadap
GHR, tetapi tidak mengaktifkan downstream signaling oleh
GHR. Oleh sebab itu, piegvisoman menganggu
penyampaian sinyal GH pada jaringan target, JAK2, Janus
kinase 2, IRS-1, insulin receptor substrate-1
Efek Fisiologis Hormon
Pertumbuhan

stimulasi pertumbuhan longitudinal


tulang

menstimulasi diferensiasi mioblas (dalam


meningkatkan densitas mineral tulang hewan percobaan)
setelah pertumbuhan
longitudinal berhenti dan epifisis telah
tertutup
meningkatkan laju filtrasi glomerulus

menstimulasi diferensiasi praadiposit


menjadi adiposit.
Kelainan Klinis Hormon Pertumbuhan

Dwarfisme gangguan pertumbuhan akibat gangguan


pada fungsi hormon. gangguan genetis
bawaan dimana tulang tulang panjang
misalnya tulang lengan dan kaki tidak
tumbuh dengan baik

Ciri – ciri :
1. Wajah imatur 7. Suara anak- anak
2. Penipisan tulang panjang. 8. Tulang kecil dan rapuh.
3. Impotensi 9. Infertilitas
4. Pubertas terlambat 10. Perawakan fisik pendek
5. Kurus dan wajahnya menua 11. Terjadi keterlambatan
sesuai dengan usia 12. perkembangan keterampilan
6. Perilaku belum matang
Kelainan Klinis Hormon Pertumbuhan

Sindrom turner sindrom Prader-Willi Sindrom Turner ;


kondisi kelainan kromosom dengan gejala perawakan pendek dan
indung telur yang tidak berfungsi dan ada lipatan tambahan seperti
bersayap pada leher

Sindrom Prader- Willi;


gangguan genetik yang sangat langka disebabkan adanya cacat
chromosomal. penyakit ini bisa menyerang laki-laki atau perempuan
semua ras. PWS dapat membawa serta sejumlah gejala-gejala
termasuk kekurangan ketrampilan gerak motorik tubuh, pertumbuhan
yang tidak sempurna, dan keterbelakangan mental. Sebagai tambahan,
Prader-Willi Syndrome juga menyebabkan selera yang tak terpuaskan.
Kelainan Klinis Hormon Pertumbuhan

Gigantisme

sering terjadi akibat sekresi GH yang berlebihan sebagai akibat dari


tumor hipofisis. Pada orang dewasa, kelebihan GH mengakibatkan
akromegali. Harapan hidup diperpendek bagi pasien-pasien ini
disebabkan peningkatan insiden penyakit kardiovascular, obstruksi
saluran napas atas dan penyakit ganas GI. Karena pemilihan pengobatan
tradisional, pembedahan dan radiaso Menimbulkan komplikasi, perhatian
yang lebih untuk penanganan farmakologis akromegali.

Ciri – ciri : Penderita gigantisme memiliki hidung lebar, lidah membesar, gigi terlihat jarang,gangguan
penglihatan, ukuran tubuh melebihi orang normal
INDIKASI UNTUK PENGOBATAN
HORMON
PERTUMBUHAN

1. Terapi GH.
Pada orang dewasa yang kekurangan GH yang terinfeksi paling
parah akan paling mendapatkan manfaat dari terapi sulih GH. FDA juga
menyetujui terapi GH untuk kerusakan yang disebabkan AIDS dan
malabsorbsi yang berhubungan dengan sindrom usus pendek. Pada
kondisi sindrom usus pendek, GH diberikan sekali 4 minggu.
2. Analog somatostatin
• Analog SST aktif mempertahankan asam amino sebagai segmen inti yang
dibatasi dalam struktur siklik. Analog SST yang paling luas digunakan
adalah oktreotida yang memiliki t1/2 lebih panjang dan terikat kuat
pada reseptor SSTR2 dan SSTR5.
• Selain efeknya terhadap sekresi GH, oktreotida dapat menurunkan
ukuran tumor. Okreotida juga mempunyai efek peghambatan yang
penting pada sekresi tiritropin dan merupakan pengobatan piliham
umtuk pasien yang memiliki tirotrop adenoma yang menimbulkan
sekresi TSH yang berlebihan. Efek GI meliputi diare,mual dan nyeri perut
terjadi sampai 50% pasien yang menerima oktreotida. Sedangkan 25%
megalami batu empedu tanpa danya gejala batu empedu.
• Contoh obat LANTREOTIDA
3. Antagonis Hormon Pertumbuhan

PEGVISOMAN merupakan antagonis GH yang diizinkan FDA. Pegvisoman


terikat pada reseptor JAK-STAT atau menstimulasi sekresi IGF-1. Pemberian
pegvisoman harus diperhatikan bagi penderita hati karena dapat
meningkatkan kadar transaminase yang dapat kurangnya umpan balik negatif
GH dan IGF-1 dapat meningkatkan pertumbuhan adenoma yang mensekresi
GH.
PENGGOLONGAN HORMON
PROLAKTIN

– Prolaktin merupakan hormon yang khas diantara hormon-


hormon hipofisis anterior lainnya karena regulasi
hipotalamus terhadap sekresinya sebagian besar bersifat
inhibitori. Regulaot utama pada sekresi prolaktin adalah
Dopamin , yang dilepaskan oleh neuron tuberoinfundibular
dan berinteraksi dengan reseptor D2 pada laktrotop untuk
menghambat sekresi prolaktin.
– Sekresi Prolaktin berkaitan dengan struktural GH yang
mana kadar serum prolaktin rendah bagi pria dan tinggi
bagi siklus wanita terutama selama kehamilan dan saat
ibu menyusui. Respon ini ditransmisikan melalui sistem
saraf dari payudara ke hipotalamus dan hal ini
berbedadengan pengeluaran air susu yang di perantarai
oleh pelepasan oksitoksin dari kelenjar hipofisis posterior.

– Mekanisme sekresi prolaktin tidak diketahui namun


melibatkan penurunan sekresi dopamin oleh neuron
tubertoin fundibular dan kemungkinan peningkatan dan
pelepasan faktor-faktor yang menstimulasi sekresi
prolaktin.
Obat-obat yang digunakan untuk
mengobati sindrom kelebihan
prolaktin
Pilihan terapeutik untuk pasien dengan prolaktinoma mencangkup :
1.pembedahan transsfenoidal
2. radiasi
3. pengobatan dengan agonis reseptor dopamine yang menekan produksi
prolaktin melalui aktivasi reseptor dopamine D2.

Obat ini biasanya menurunkan sekresi prolaktin dan ukuran


adenoma sehingga memperbaiki abnormalitas endokrin, dan
juga gejala neurologis yang disebabkan secara langsung oleh
adenoma (termasuk pengurangan bidang penglihatan). Akan
tetapi, penting untuk mengetahui bahwa obat ini biasanya
tidak bersifat kuratif.
1. Bromokriptin (parlodel)
Merupakan agonis reseptor dopamine dan menjadi
pembanding dengan obat-obat yang lebih baru.
Bromokriptin adalah alkaloid yang berinteraksi
dengan reseptor dopamine D2 untuk menghambat
pelepasan prolaktin yang spontan dan diinduksi
TRH, obat ini juga mengaktifasi sebagian kecil
reseptor D1. Bromokriptin menormalkan kadar
prolaktin serum pada 70-80% pasien dengan
prolaktinoma dan menurunkan tumor lebih dari
50% pasien, termasuk pasien-pasien dengan
makroadenoma.
– ES :
Mual dan muntah, sakit kepala, dan hipotensi
postural terutama pada penggunaan efek awal.
– ES yang jarang
Terjadi meliputi kongesti nasal, vasospamus digital,
dan efek SSP seperti psikosis halusinasi, mimpi
buruk, atau insomnia.
2. Pergolida
Pergolida (permax), suatu turunan ergot yang telah disetujui
FDA untuk pengobatan parkinson, jiga digunakan “off label”
(tidak digunakan sesuai indikasi dalam lebel) untuk mengobati
hiperprolaktinema. Pergolida menginduksi efek samping yang
sama dengan bromokriptin, tetapi dapat diberikan sehari
sekali, dimulai dengan 0,025mg pada waktu akan tidur dan
tingkatkan secara bertahap sampai dosis harian maksimum
0,5mg.
3. Kabergolin
Suatu turunan ergot dengan t ½ yang lebih lama (~65
jam), afinitas lebih tinggi dan selektivitas lebih besar
terhadap reseptor D2 daripada bromokriptin.
4. Kuinagolida
Kuinagolida adalah agonis dopamine D1 non-ergot
dengan waktu paruh 22 jam. Kuinagolida diberikan sehari
sekali pada dosis 0,1-0,5mg/hari. Obat ini tidak disetujui
FDA, tetapi telah digunakan secara luas di eropa.
B.HORMON GLIKOPROTEIN
Hormon gonadotropin yang termasuk didalamnya yaitu: LH,FSH, DAN hcG)

sekresi

Regulasi pelepasan
GnRH Regulator lain pada
GnRH merupakan produksi gonadotropin
dekapeptida dengan ujung Steroid gonad mengatur
karboksil dan amino yang produksi gonadotropin
diblok yang diperoleh dari pada tingkat hipofisis dan
pemutusan proteolitik hipotalamus, tetapi efek
prekursor peptida dengan pada hipotalamus
92 menonjol
asam amino.
Efek fisiologis Gonadotropin

Pada pria, LH bekerja pada sel


Leydig testicular untuk Pada wanita, kerja FSH dan LH
menstimulasi sintesis lebih rumit, FSH menstimulasi
testosterone dari kolesterol. pertumbuhan folikel ovarium dan
FSH bekerja pada sel setroli menginduksi ekspresi reseptor LH
pada sel teka dan sel granulosa
untuk menstimulasi produksi
sehingga menstimulasi produksi
protein dan nutrisi yang
estradiol, LH bekerja pada sel
diperlukan untuk pematangan teka untuk menstimulasi sintesis
sperma (spermatogenesis) de novo andostenedion, suatu
sehingga secara prekursor utama estradiol ovarian
tidak langsung mendukung pada wanita pramenopouse.
pematangan sel sperma.
Penggunaan klinis GnRH
Gnrh sintetik (gonadorelin hidroklorida) dan analog gnrh digunakan secara klinis.
Analog menunjukkan potensi yang lebih kuat dan durasi kerja yang diperlama
dibandingkan dengan gnrh, yang mempunyai t1/2 2-4 menit.
Antagonis gnrh murni juga sudah terbentuk, hal ini tidak menyebabkan
peningkatan awal sekresi gonadotropin yang terlihat pada penggunaan antagonis
gnrh kerja-panjang.
Penggunaan terapeutik analog
GnRH
– Supresi terhadap sekresi gonadotropin
Agonis gnrh kerja-panjang sangat menghambat sekresi gonadotropin
dan menurunkan produksi steroid gonal dengan cara mendesesitisasi
jalur pensinyalan gnrh. Pensterilan farmakologis ini berguna untuk
gangguan yang bereaksi terhadap reduksi steroid gonad.
– Penanganan infertilitas
Dua antagonis gnrh ganireliks (antagon) dan setroreliks (cetrotine)
sudah digunakan untuk menekan peningkatan LH secara mendadak
sehingga mencegah
Luteinisasi folikular premature dalam protokol stimulasi-ovarium yang
merupakan bagian Teknik reproduksi terbantu.
HCG

– MERUPAKAN SUATU GLIKOPROTEIN. HORMON INI DISEKRESI BERSAMAAN


DENGAN PERKEMBANGAN SEL SEL TROFOBLAS DARI OVARIUM YANG BARU
DIBUAHI.
– SEKRESI HCG OLEH SEL SINSITIAL TROFOBLAS DAN DAPAT DIUKUR DALAM DARAH
PADA 8-9 HARI SETELAH OVULASI.
– Fungsi HCG :
1. Mempertahankan corpus luteum dan mencegah menstruasi fungsi hampir sma
dgn LH yaitu mencegah involusi korpus luteum sehingga tetap menstruai
estrogen dan progesterone
2. Memacu sel-sel intertitial testil janin sehingga mampu mengahasilkan testoteron
HORMON POMC
– Kortikotropin (ACTH)
Hormon ini merangsang korteks kelenjar adrenal untuk
melepaskan beberapa hormonnya ke dalam aliran darah. Pelepasan
ACTH dikontrol oleh cortikotropin releasing hormone (CRH) dari
hipotalamus dan meningkatkatnya kadar glukokortikoid.
– Sekresi
ACTH diatur oleh hormon pelepas kortikotropin (corticotropin-releasing
hormone-CRH) dari hipotalamus.
Melanosid stimulant
hormone (MSH)

Sel sasaran MSH adalah sel-sel melanosit, yang mengandung


pigmen hitam melanin. Dalam kulit terdapat sejumlah besar pigmen ini dan
bertanggung jawab terhadap tahi lalat, bintik-bintik hitam dan warna
cokelat karena sinar matahari.
MEKANISME MELANIN

Melanin dibentuk oleh melanosit dalam beberapa tahap. Ketika dibentuk, granul
melanin migrasi di dalam perluasan sitoplasma melanosit lalu ditransfer ke
keratinosit, terutama pada lapisan stratum germinativum dan stratum spinosum.
Keratinosit merupakan sel-sel yang membentuk jaringan epidermis. melanosit
hanya bertugas memberi warna pada keratinosit.
Melanin yang diterima oleh keratinosit, lama-kelamaan akan dicerna oleh lisosom
di dalam keratinosit karena mungkin dianggap sebagai benda asing.
– Setelah melanin ditransfer ke keratinosit, melanin tidak diletakkan
secara sembarangan, granul melanin berakumulasi di dalam sitoplasma
di daerah atas inti pada keratinosit.
– Akumulasi melanin di daerah atas inti bukan tidak ada fungsinya, tetapi
bertujuan melindungi nukleus dari efek merusak radiasi ultraviolet.
Nukleus yang mengandung DNA di dalamnya bisa mengalami mutasi
apabila terkena radiasi ultraviolet. Dan ini bisa menyebabkan
terjadinya kanker kulit.
– Melanin akan menghalangi radiasi ultraviolet agar tidak bisa terus
menembus ke bawah sehingga bagian di bawah melanin akan
terselamatkan. Jadi, jangan mentang-mentang diberi warna oleh
melanosit digunakan untuk mewarnai dirinya secara merata, tetapi
diarahkan pada daerah atas untuk melindungi nukleus dari bahasa
radiasi ultraviolet
Hormon posterior

Hormon vasopressin/hormone antidiuretik (ADH).


Hormon ini pada manusia memiliki dua fungsi. Hormon ini menyebabkanm dinding
arteriol berkontraksi, hal ini mempersempit rongga pembuluh-pembuluh tersebut
dan meningkatkan tekanan darah.
Efek Fisiologis Kendali Sekresi

– Hormon antidiuretic (ADH) – Peningkatan Konsentrasi Cairan Tubuh atau


penurunan volume darah menyebabkan sekresi
meningkatkan retENsi air. Hormon
ADH, yang bekerja di ginjal untuk
ini menurunkan volume air yang mempertahankan cairan tubuh.
hilang dalam urin (antidiuresis)
– Penurunan Konsentrasi Cairan Tubuh atau
melalui peningkatan reabsorbsi peningkatan volume darah (misalnya setelah
air dari tubulus konvulusi distal minum air) menyebabkan inhibisi ADH, sehingga
dan duktus pengumpul di ginjal. volume air yang hilang melalui ginjal bertambah
besar.
– ADH membantu meningkatkan
– Pelepasan ADH diinhibisi (menyebabkan
tekanan darah dengan kehilangan air) oleh alkohol dan kafein.
merangsang kontriksi pembuluh – Pelepasan ADH distimulasi (menyebabakan retensi
darah perifer. air) oleh nyeri, kecemasan dan trauma, serta oleh
obat-obatan seperti nikotin, morfin dan
barbiturate.
OKSITOSIN

– Oksitosin adalah nonpeptida siklik yang berbeda dari vasopresin hanya


pada 2 asam amino. Oksitosin disintesis sebagai molekul prekursor yang
lebih besar dalam badan sel nukleus paraventrikular, dan sebagian kecil,
pada nukleus supraoptik dalam hipotalamus.
– Prekursor cepat dikonveksi melalui proteolisis melalui hormon aktif dan
neurofisinnya, dikemas dalam granul sekretori sebagai suatu kompleks
oksitosin neurofisin, dan disekresi dari ujung-ujung saraf yang berakhir
terutama pada kelenjar hipofisis posterior.
Peran Fisiologis Oksitosin

– Oksitosin berperan fisiologis penting dalam pengeluaran air susu ibu. Stimulasi
payudara akibat penyusuan atau manipulasi mekanis menginduksi sekresi
oksitosin, menyebabkan kontraksi mioepitelium yang mengelilingi kanal alveolar
pada kelenjar mamae.
– Oksitosin Hormon oksitosin banyak diproduksi menjelang persalinan.
Oksitosis menyebabkan kontraksi otot-otot polos uterus yang berfungsi
mendorong penurunan kepala bayi. Selain itu, hormon oksitosin
bertugas menyiapkan laktasi dengan membuka saluran ASI dari alveolus
ke puting payudara. Produksi oksitosin bertambah apabila dilakukan
stimulasi puting susu dan biasanya stimulasi ini dilakukan untuk
mempercepat proses kelahiran.
– Beda oksitosin dengan prolactin
– Prolaktin adalah Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise anterior
ini bertugas menstimulasi pertumbuhan alveolus pada payudara.
Pengeluaran hormone ini dipacu oleh estrogen. Pada akhir kehamilan
atau menjelang persalinan wanita prolaktin bertugas memproduksi air
susu untuk bayi setelah dilahirkan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai