• Lokasi
• Konstruksi
• Tata letak ruang
Rancang bangun dan konstruksi
12/26/2020 14
VALIDASI DI INDUSTRI FARMASI
Va lida si Pro se dur Pe me riksa a nBa ha n a w a l, pro duk, sta bilita s, va lida si
pe mbe rsiha n
12/26/2020 18
Tahap Aktivitas Keterangan
Pelaksanaan Validasi Validasi Proses Protokol validasi
Uraian proses
Alur proses
Daftar variabel kritis
Metode sampling
Pemeriksaan mutu
Kriteria penerimaan
Prosedur Pengolahan dan Pengemasan
12/26/2020 20
• Kualifikasi
– Pembuktian secara tertulis
– berdasarkan data menunjukkan
• peralatan,
• fasilitas,
• sistem penunjang (utility)
• komputer
– bekerja sesuai spesifikasi
– secara konsisten dapat menghasilkan produk
dengan standar mutu yang telah ditetapkan.
12/26/2020 21
Kualifikasi meliputi
1. Design Qualification ( DQ )
2. Installation Qualification ( IQ )
3. Operational Qualification ( OQ )
4. Performance Qualification ( PQ )
12/26/2020 22
Kualifikasi sistem
Sebenarnya validasi diawali di
tempat penjual perangkat
keras yang dikenal sebagai validasi
struktur meliputi disain
instrumen sesuai dengan GLP
cGMP, ISO 9000. Tahap ini
disebut kualifikasi desain (DQ).
Kualifikasi sistem
IQ OQ PQ
DQ MQ SOP
FUNCTIONAL OPERATIONAL
SPECIFICATION QUALIFICATION
TECHNICAL INSTALLATION
SPECIFICATION QUALIFICATION
Metode telahdivalidasi/verifikasi
12/26/2020 30
Validasi Prosedur
Analisis
Teks dan Metodologi
Objektif
• Untuk mendiskusikan berbagai aspek validasi
metode analisis termasuk:
– Prinsip validasi metode analisis: objektif validasi
prosedur analisis adalah untuk menunjukkan
prosedur itu sesuai bagi tujuan pemakaiannya
– Metode farmakope
– Metode non-farmakope
– Pendekatan validasi metode analisis
– Karakteristik prosedur analisis
Validasi
Umum
• Spesifikasi bahan dan produk dengan metode
pengujian baku
• Industri agar menggunakan “spesifikasi dan
metode farmakope” atau “spesifikasi dan
metode non-farmakope” yang telah disetujui
otoritas pengawas nasional
• Gunakan bahan baku pembanding yang
terkarakterisasi dan terdokumentasi dengan
baik untuk studi validasi
Validasi
Metode farmakope/non-farmakope
• Metode farmakope:
– Tunjukkan bahwa metode tsb. berguna untuk pemakaian
rutin di laboratorium
– Untuk penetapan kadar atau cemaran dalam produk,
tunjukkan bahwa metode tsb. spesifik untuk bahan yang
dimaksud (tidak ada gangguan placebo)
– ASEAN: cukup akurasi dan presisi saja
• Metode non-farmakope:
– Harus tervalidasi dengan baik
Validasi
Metode validasi
• Protokol: mencakup prosedur dan kriteria
penerimaan
• Laporan: hasil yang terdokumentasi
• Perlu justifikasi bila digunakan metode non-
farmakope (jika metode farmakope tersedia).
Justifikasi mencakup data, mis. perbandingan dengan
metode farmakope atau lainnya
• Metode pengujian secara rinci mencakup:
– kondisi kromatografi, pereaksi dan lainnya
Jenis Prosedur Analisis yang
harus divalidasi
• Uji identifikasi
• Uji kuantitatif untuk kandungan cemaran
• Uji batas untuk pengendalian cemaran
• Penetapan kadar zat aktif untuk contoh bahan baku
atau produk jadi atau komponen tertentu dalam
produk jadi
• Pengujian lainnya: uji disolusi untuk produk jadi,
penetapan ukuran partikel untuk bahan baku,
validasi pembersihan dsb.
VALIDASI METODE ANALISIS
Proses validasi
Validasi adalah suatu proses yang dilakukan sekurang-kurangnya empat
tahapan berikut :
VALIDASI
(3) Kesesuaian sistem
(2) Perangkat lunak
Proses diawali dengan menggunakan perangkat yang telah divalidasi dan sistem
yang diakualifikasi. Validasi metode dilakukan dengan menggunakan sistem
yang sudah dikualifikasi dan pengujian kesesuaian sistem. Masing-masing tahap
sangat menentukan bagi keberhasilan proses validasi
Uji identifikasi
• Uji identifikasi dimaksudkan untuk
memastikan identitas analit dalam sampel
• Hal itu pada umumnya dilakukan dengan
membandingkan sifat sampel (mis. spektrum,
kelakuan kromatografi, reaktivitas kimiawi,
dsb.) terhadap suatu bahan pembanding
(reference standard)
Uji cemaran
• Uji cemaran dapat berupa pengujian
kuantitatif atau uji batas cemaran dalam
sampel
• Masing-masing pengujian itu dimaksudkan
untuk mencerminkan sifat kemurnian sampel
• Diperlukan karakteristik validasi yang berbeda
untuk uji kuantitatif dari pada untuk uji batas
Penetapan kadar
• Prosedur penetapan kadar dimaksudkan untuk
menentukan jumlah analit yang ada dalam suatu
sampel
• Penetapan kadar merupakan pengukuran kuantitatif
komponen utama dalam bahan baku obat
• Untuk produk obat karakteristik validasi yang serupa
berlaku bila menetapkan kadar bahan aktif atau
komponen tertentu
• Karakteristik validasi yang sama berlaku bila terkait
dengan prosedur penetapan kadar lainnya (mis.
disolusi)
Karakteristik Validasi
• Akurasi
• Presisi
– Ripitabilitas
– Presisi antara
• Spesifitas
• Batas deteksi
• Batas kuantitasi
• Linieritas
• Rentang
Revalidasi
• Perubahan dalam sintesis bahan baku obat
• Perubahan dalam komposisi produk jadi
• Perubahan dalam prosedur analisis
• Transfer metode dari satu laboratorium ke
laboratorium lainnya
• Perubahan dalam bagian utama instrumen
Besarnya revalidasi tergantung dari jenis
perubahan
Jenis prosedur Identifikasi Uji Cemaran Penetapan kadar
analisis -Disolusi
(pengukuran saja)
-Kadar/potensi
“noise” Peak A
LOD
Baseline noise
Linieritas (1)
• Linieritas suatu prosedur analisis adalah
kemampuannya (dalam rentang tertentu)
untuk memberikan hasil uji yang berbanding
lurus dengan konsentrasi (jumlah) analit
dalam sampel
Linieritas (2)
• Hubungan linier harus dievaluasi sepanjang rentang. Dapat
dibuktikan secara langsung pada bahan baku (dengan
mengencerkan larutan standar bahan baku) dan/atau
penimbangan terpisah campuran buatan komponen produk
obat menggunakan prosedur yang diusulkan.
• Linieritas harus dievaluasi secara visual grafik dari sinyal
sebagai fungsi konsentrasi analit atau kandungannya. Jika ada
hubungan linier, hasil uji harus dievaluasi menggunakan
metode statistik yang sesuai, misalnya dengan menghitung
garis regresi memakai metode jumlah kuadrat terkecil.
• Koefisien korelasi, perpotongan sumbu-Y, kecondongan garis
regresi, dan residu jumlah kuadrat harus diserahkan.
Termasuk dalam hal ini grafik data.
• Untuk menetapkan linieritas, direkomendasikan minimal 5
konsentrasi.
LINIERITAS (3)
Tabel nilai (x,y)
x y
0.040 Linearity
# Bahan baku Diperhitungkan
mg/ml mg/ml
0.035 of an analyte in a material
Calculated analyte in mg/mL
12/26/2020 90
• Definisi Kalibrasi
Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of
International Metrology (VIM) adalah serangkaian
kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang
ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran,
atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai
yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang
diukur dalam kondisi tertentu.
12/26/2020 92
Manfaat Kalibrasi
12/26/2020 93
Prinsip Dasar Kalibrasi
• Obyek Ukur (Unit Under Test)
• Standar Ukur (Alat standar kalibrasi, Prosedur/Metrode
standar (Mengacu ke standar kalibrasi internasional atau
prosedur yg dikembangkan sendiri oleh laboratorium yg
sudah teruji (diverifikasi)
• Operator / Teknisi ( Dipersyaratkan operator/teknisi yg
mempunyai kemampuan teknis kalibrasi (bersertifikat)
• Lingkungan yg dikondisikan (Suhu dan kelembaban
selalu dikontrol, Gangguan faktor lingkungan luar selalu
diminimalkan & sumber ketidakpastian pengukuran)
12/26/2020 94
Hasil Kalibrasi antara lain:
• Nilai Obyek Ukur
• Nilai Koreksi/Penyimpangan
• Nilai Ketidakpastian Pengukuran(Besarnya kesalahan
yang mungkin terjadi dalam pengukuran, dievaluasi
setelah ada hasil pekerjaan yang diukur & analisis
ketidakpastian yang benar dengan memperhitungkan
semua sumber ketidakpastian yang ada di dalam
metode perbandingan yang digunakan serta besarnya
kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengukuran)
• Sifat metrologi lain seperti faktor kalibrasi, kurva
kalibrasi
12/26/2020 95
Persyaratan Kalibrasi
• Standar acuan yang mampu telusur ke standar Nasional /
Internasional
• Metoda kalibrasi yang diakui secara Nasional / Internasional
• Personil kalibrasi yang terlatih, yang dibuktikan dengan
sertifikasi dari laboratorium yang terakreditasi
• Ruangan / tempat kalibrasi yang terkondisi, seperti suhu,
kelembaban, tekanan udara, aliran udara, dan kedap getaran
• Alat yang dikalibrasi dalam keadaan berfungsi baik / tidak
rusak
Sistem manajemen kualitas memerlukan sistem pengukuran yang efektif, termasuk di
dalamnya kalibrasi formal, periodik dan terdokumentasi, untuk semua perangkat
pengukuran. ISO 9000 dan ISO 17025 memerlukan sistem kalibrasi yang efektif
12/26/2020 96
Kalibrasi diperlukan untuk:
• Perangkat baru
• Suatu perangkat setiap waktu tertentu
• Suatu perangkat setiap waktu penggunaan
tertentu (jam operasi)
• Ketika suatu perangkat mengalami
tumbukan atau getaran yang berpotensi
mengubah kalibrasi
• Ketika hasil pengamatan dipertanyakan
12/26/2020 97
Teknik Sampling
12/26/2020 99
Berdasarkan prinsip ini dikenal 2 cara
pengambilan sampel dalam analisis
12/26/2020 100
Pengambilan sampel random
• Cara pengambilan sampel ini dilakukan terhadap bahan yang
serba sama (homogen) atau dianggap serba sama. Misalnya
larutan sejati, batch tablet, ampul dan sebagainya.
• Serbuk sampel yang diterima analis untuk dianalisis harus
dianggap bukan sampel yang homogen. Untuk dapat disampel
secara random, harus terlebih dahulu digerus secara
homogen. Begitu pula larutan/suspensi harus digojog sampai
homogen, baru dilakukan pengambilan sampel secara
random.
12/26/2020 101
Pengambilan sampel representatif
• Sampel yang dikirim ke laboratorium analisis untuk dilakukan
pngujian harus representatif untuk menghindari resiko adanya
hasil analisis yang keluar dari spesifikasi yang ditentukan.
• Cara ini dilakukan jika bahan yang akan dianalisis tidak
homogen. Dalam hal ini, sampel harus diambil dari bagian-
bagian yang berbeda-beda dari setiap wadah (bagian atas,
tengah, bawah, samping, dan sebagainya). Masing-masing
sampel harus dicampur homogen kemudian sampel diambil
secara random untuk dianalisis
12/26/2020 102
TEKNIK-TEKNIK SAMPLING
1. Simple Random Sampling (SRS)
Dilakukan jika populasinya homogen
A. Populasi Terbatas (Finite Population)
SRS untuk populasi terbatas berukuran N adalah
sampel yang dipilih sedemikian sehingga masing-
masing kemungkinan sampel berukuran n memiliki
peluang yang sama untuk terpilih.
Ada 2 (dua) tipe, yaitu:
Dengan Pengembalian (with replacement - WR)
WOR)
TEKNIK-TEKNIK SAMPLING
1. Simple Random Sampling (SRS)
Dilakukan jika populasinya homogen
B. Populasi Tak Terbatas (Infinite Population)
SRS dari populasi tak terbatas merupakan sampel
yang dipilih sedemikian sehingga kondisi berikut
terpenuhi:
Masing-masing elemen dipilih dari populasi yang
sama
Setiap elemen dipilih secara bebas (independent)
TEKNIK-TEKNIK SAMPLING
Pemilihan Cluster
Cluster terpilih
Populasi
CCBABAC
AABCCBACCB A B C
ABBCACBBCBA disekat menjadi Strata I Strata II Strata III
CABCAACCBB
BCBBACB
TEKNIK-TEKNIK SAMPLING
4. Multistage Sampling (Penarikan Sampel Bertahap)
Dilakukan jika cakupan penelitiannya (populasi) sangat besar
Misal: pemilihan kelurahan/desa di suatu propinsi,
Tahap I pemilihan kabupaten/kota,
Tahap II pemilihan kecamatan,
Tahap III pemilihan kelurahan/desa
TEKNIK-TEKNIK SAMPLING
5. Systematic Sampling
a. Linear Systematic Sampling
Prosedur:
1). Urutkan elemen populasi pada sampling frame
2). Hitung interval (I) = N/n (N = banyaknya anggota populasi,
n = banyaknya sampel)
3). Pilih random start (dari Tabel Angka Random) dengan nilai
1 s.d I (misalkan i)
4). Sampelnya adalah elemen ke-(i + kI), (k = 0, 1, …, (n-1))
Sampel 1 adalah no. urut ke-i
2 adalah no. urut ke-(i + I)
3 adalah no. urut ke-(i + 2I)
…
Sampel n adalah no. urut ke-(i + (n-1)I)
TEKNIK-TEKNIK SAMPLING
5. Systematic Sampling
b. Circular Systematic Sampling
Prosedur:
1). Urutkan elemen populasi pada sampling frame
2). Hitung interval (I) = N/n (N = banyaknya anggota populasi,
n = banyaknya sampel)
3). Pilih random start (dari Tabel Angka Random) dengan nilai
1 s.d I (misalkan j)
4). Sampelnya adalah elemen ke-(j + kI), (k = 0, 1, …, (n-1))
5). Bila j + kI > N, maka sampelnya no. urut ke-(j + kI) – N
Aplikasi di Industri Farmasi
• Military Standard adalah metode penarikan sampel yang
dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika
Serikat, latar belakang dikembangkanya metode ini adalah
untuk mengakomodasi pemenuhan ekspektasi produsen
dan konsumen dalam inspeksi kualitas produk dengan
mekanisme penerimaan atau penolakan lot.
• Terdapat tiga level inspeksi berdasarkan metode Military
Standard 105D, yaitu normal, ketat dan longgar.
• Pemilihan level inspeksi tersebut berdasarkan
kecenderungan kenaikan atau penurunan jumlah defect
yang ditemukan pada inspeksi sebelumnya
12/26/2020 112
Langkah pembuatan Sistem
Sampling MIL STD
• Pertama : kita tentukan parameter yg mau
diperiksa beserta resikonya
• Kedua : Menentukan Ukuran Lot
• Ketiga : menentukan AQL (acceptable
Quality Level) nya : bisa berdasarkan
kategori resiko atau kesepakatan dengan
supplier (untuk bahan baku).
• Keempat : menentukan jumlah sample
12/26/2020 113
Jumlah Sample
• Menentukan Tingkat pengawasan / Inspection Level
• Spesial (biaya pengujian)
• General (biaya pengawasan)
• Menentukan Sifat Pengawasan
• Longgar (jarang ada kesalahan)
• Normal (10 kali)
• Diperketat (2-5 kali berturut kesalaan)
• Menentukan Perencanaan Sampling
• Tunggal (single) : Reject max = Ac (Accepted) Reject min = Re
(Rejected)
• Ganda (double) Reject > Ac, tapi < Re
• Bertingkat (multiple) ok pada sample ke 7
12/26/2020 114
Contoh
• Lot Size : 5000
• AQL : 2,5%
• Perhatikan Table K
• Lalu Table J
• Didapat ukuran contoh N
12/26/2020 115
Table K
12/26/2020 116
Table J
12/26/2020 117
Secara Umum
a) Untuk bahan baku (lot nya tidak banyak)
digunakan Vn + 1 : untuk supplier yang telah
terdaftar dan telah diaudit
b) Untuk supplier baru atau supplier yang ada
note nya 1,5 X point a
12/26/2020 118
Tempat Sampling
12/26/2020 119
DENAH DASAR PABRIK OBAT - Disempurnakan
ADM LOKER RA R R R R R R R R R R R R
GUDANG O TIMBANG STAGING PERSP AYAK SUPER DRYING GRANU MIXING PRODUK CETAK FILLING PENGEMASAN
R.SAM PROD. SERBUK MIXER (FBD) LASI AKHIR ANTARA TABLET KAPSUL PRIMER
PLING & GRAN. KERING
BASAH
RC
AREA
PENERIMAAN RA
B
R
AREA COATING
R R R R
KARAN R R R PROD
TINA GUDANG SPV I.P.C PROSES RUAHAN
PROSES FILLING PRODUK
KRIM KRIM RUAHAN R
BAHAN AWAL C.O.D C.O.D CUCI
ALAT
BAHAN
REJECTED R
PEMBERSIHAN R R R R
BTL / TUBE FILLING BLISTER R R ALAT
WADAH STRIP BLISTE
GDG-BB BERSIH C.O.D & RA BERSIH
OBAT JADI PING RING
SEJUK STRIP OJ
AREA
PENYIMPANAN
R R
GDG-KMS CODING JANITOR
SEJUK
RA CUCI
ORG TANGAN
LOCKER GREY
BAJU BAJU
AREA RUMAH KERJA
PENGEMASAN WC
SEKUNDER
L
GUDANG LOBBY CT SPT
R
OBAT JADI SPV
WC
R P
KARANTINA LOCKER BLACK
ADM LO- REJECT OBAT JADI
GUDANG KER JANITOR
PKL ITB-Corsa/TP/Jan-2008