Anda di halaman 1dari 7

JPP( Jurnal Kesehatan Palembang ) Volume 13 No.

1 Juni 2018 Helda Mirani &


Sonlimar Mangunsong

EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK DAUN BAKUNG (CRYNUM


ASIATICUM L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN SETELAH DIINDUKSI
KARAGENAN
Helda Mirani dan Sonlimar Mangunsong
Poltekkes Kemenkes RI Palembang Jurusan Farmasi, Sumatera Selatan
Email : helmiran756@gmail.com
Diterima : 30 juni 2018 Direvisi : 30 Juli 2018 Disetujui:1 september 2018

Abstrak
Inflamasi merupakan respons protektif terhadap peradangan yang berhubungan
dengan peningkatan CRP. Telah dilakukan penelitian uji efek antiinflamasi
ekstrak daun bakung (Crinum asiaticum L.) pada tikus putih jantan (Rattus
novergicus) yang diinduksi karagenan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi dosis ekstrak daun bakung yang menunjukan efek antiinflamasi
serta mengevaluasi peningkatan kadar C-Reaktif Protein (CRP).
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan hewan percobaan tikus
putih jantan sebanyak 24 ekor dan dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok
normal, kelompok negatif (hanya diinduksi karagenan), kelompok positif (diberi
Na diklofenak), kelompok dosis I (40 mg/200 g BB), kelompok dosis II (80
mg/200 g BB), dan kelompok dosis III (160 mg/200 g BB).Hasil pengukuran
kadar CRP kelompok normal (negatif), kelompok yang diinduksi karagenan
(positif), kelompok yang diberi Na diklofenak (negatif), kelompok dosis I
(negatif), kelompok dosis II (negatif), dan kelompok dosis III (negatif). Hasil
penelitian kemudian dianalisis dengan Kruskal-Wallis menunjukan pengaruh
pemberian ekstrak daun bakung yang sama secara signifikan terhadap efek
antiinflamasi dan penurunan kadar CRP pada serum darah tikus putih jantan.
Ekstrak daun bakung (Crinum asiaticum L.) mempunyai efek antiinflamasi dan
mampu menurunkan kadar CRP pada tikus putih jantan setelah diinduksi
karagenan.

Kata Kunci : Daun Bakung, Inflamasi, Tikus Putih, C-Reaktif Protein


Abstract
Inflammation is a protective response to inflammation associated with increased CRP. A
research study on the anti-inflammatory effect of lily leaves (Crinum asiaticum L.) extract
on carrageenan-induced male rats (Rattus novergicus). This study aimed to evaluate the
doses of daffodil leaf extract which showed anti-inflammatory effects and evaluated the
increase in levels of C-Reactive Protein (CRP).This study used an experimental method
with 24 male white rats and divided into 6 groups, normal group, negative group
(carrageenan only), positive group (given diclofenac Na), dose group I (40 mg / 200 g
BB) , doses group II (80 mg / 200 g BB), and doses group III (160 mg / 200 g BB). The
results of the measurement of normal (negative) CRP levels, carrageenan-induced group
(positive), the group given diclofenac Na ( negative), group dose I (negative), group dose
II (negative), and group III (negative). The results of the study were then analyzed with
Kruskal-Wallis showing the effect of administration of lily leaf extract which was
significantly similar to the anti-inflammatory effect and decreased CRP levels in the
blood serum of male white rats. Narcissus leaf extract (Crinum asiaticum L.) has an anti-
inflammatory effect and can reduce CRP levels in male white rats after carrageenan
induction.
Key Words: Bakung Leaf; Rats; Inflamation; CRP

42 ISSN 2579-5325
JPP( Jurnal Kesehatan Palembang ) Volume 13 No.1 Juni 2018 Helda Mirani &
Sonlimar Mangunsong

PENDAHULUAN menjadi salah satu alternatif dalam


Inflamasi atau sering disebut pengobatan inflamasi yang dinilai
peradangan adalah suatu respon lebih aman dari segi efek samping
protektif tubuh terhadap cedera. dan toksisitas (Awang, 2009). Salah
Peradangan dianggap merugikan, satu tanaman obat yang dapat
namun sebenarnya peradangan dimanfaatkan untuk pengobatan
merupakan proses yang antiinflamasi adalah daun bakung.
menguntungkan karena merupakan Secara empiris daun bakung
faktor ketahanan tubuh yang hasilnya bisa menyembuhkan memar atau
berupa pertahanan dan netralisasi pembengkakan dengan cara olesi
terhadap agen asing berbahaya, daun bakung dengan minyak kelapa
penghancuran jaringan yang rusak, lalu layukan diatas api kecil
dan pembentukan kondisi untuk kemudian ditempelkan dibagian
proses pemulihan jaringan. Intinya, tubuh yang sakit (Hariana, 2015).
inflamasi merupakan upaya positif Kandungan senyawa kimia yang
perlindungan terhadap patogen dan terdapat dalam daun bakung antara
suatu proses penyembuhan atau lain adalah senyawa alkaloid,
pemulihan kondisi sel atau jaringan flavonoid, tanin, steroid, triterpenoid
yang rusak (Nugroho, 2015). (Aziz, 2010). Diketahui flavonoid
Inflamasi juga merupakan mempunyai aktivitas antiinflamasi
penyakit sistemik kronik pada sendi- karena dapat menghambat beberapa
sendi tubuh. Menurut data riset enzim seperti aldose reduktase,
kesehatan dasar tahun 2013 penyakit xanthine oxidase, phospodiesterase,
sendi termasuk penyakit yang Ca2+ A Tpase, lipoxigenase dan
prevalensinya tertinggi kedua, yaitu cylooxygenase (Narayana, Reddy dan
24,7% setelah penyakit hipertensi. Chaluvadi, 2001). Tanin mempunyai
Inflamasi kronis menyebabkan sakit efek antiinflamasi karena dapat
dan kerusakan tulang yang bisa menghambat pengeluaran
menjurus kepada ketidakmampuan prostaglandin pada jalur arakhidonat
untuk bergerak, dimana terjadi yang merupakan mediator
perubahan-perubahan sistemik yang peradangan (Agni, 2013). Melihat
bisa memperpendek umur (Katzung, kandungan kimia yang terdapat
2002), sehingga diperlukan obat dalam daun bakung, maka akan
antiinflamasi. dilakukan penelitian uji efek
Pengobatan terhadap inflamasi antiinflamasi ekstrak daun bakung
dapat menggunakan obat golongan (Crinum asiaticum L.) terhadap tikus
steroid dan antiinflamasi non putih jantan dengan menggunakan
steroid (AINS), tetapi penggunaan parameter serum CRP.
dalam jangka waktu lama dapat
METODE PENELITIAN
memberikan efek samping
Jenis penelitian ini adalah
(Goodman dan Gilman’s, 2008).
penelitian eksperimental dengan
Penggunaan obat-obatan tradisional

ISSN 2579-5325 43
JPP( Jurnal Kesehatan Palembang ) Volume 13 No.1 Juni 2018 Helda Mirani &
Sonlimar Mangunsong

melakukan pengukuran ekstrak daun kembali. Maserat yang didapat di


bakung (Crinum asiaticum L.) destilasi vakum sehingga didapat
terhadap kadar C-Reaktif Protein ekstrak kental dari daun bakung.
(CRP) pada serum darah tikus putih
jantan yang telah diinduksi Pengujian Antiinflamasi
karagenan. Hewan uji yang digunakan
Waktu dan tempat penelitian : untuk pengujian sebanyak 24 ekor
Penelitian ini telah dilakukan pada tikus putih jantan, seluruh tikus
bulan Maret - April 2017 di ditimbang berat badannya kemudian
laboratorium farmakologi, tikus dibagi menjadi 6 kelompok
farmakognosi di Politeknik perlakuan yang tiap kelompok terdiri
Kesehatan Jurusan Farmasi dari 4 ekor tikus. Kemudian hewan
Palembang, serta di Balai Besar uji disuntik dengan karegenan 1%
Laboratorium Kesehatan Palembang. 0,2 mL secara intraplantar pada
Alat : alat yang digunakan pada telapak kaki tikus putih. Satu jam
penelitian ini adalah botol masersi setelah diinduksi karagenan 1%
warna cokelat , seperangkat alat diberikan perlakuan bahan uji serta
destilasi, gelas ukur, kertas saring, kontrol secara oral sebagai berikut :
corong, gunting, sarung tangan, Kelompok I :kelompok normal
kandang tikus, sonde dan alat suntik Kelompok II :kelompok
intraplantar. induksi karagenan 1%
Bahan : Daun bakung, etanol Kelompok III :diberi Na.
96%, karagenan, tablet Na. diklofenak 0,45 mg/BB (kontrol
Diklofenak, Na. CMC, NaCl 0,9%. positif)
Kelompok IV :diberi ekstrak
Pembuatan Ekstrak Daun Bakung daun bakung 40 mg/BB
Pembuatan ekstrak daun Kelompok V :diberi ekstrak
bakung dilakukan dengan cara daun bakung 80 mg/BB
maserasi. Simplisia daun bakung Kelompok VI :diberi ekstrak
yang sudah di kering anginkan daun bakung 160 mg/BB
sebanyak 700 g dimaserasi Perlakauan dilakukan selama
menggunakan etanol 96%. Proses satu minggu dengan perlakuan yang
maserasi dilakukan dalam botol sama setiap harinya. Pada hari ke-8
coklat yang ditutup rapat selama 5 darah diambil dari jantung untuk
hari sambil sesekali diaduk atau diperiksa kadar CRP
dikocok minimal tiga kali dalam
sehari selama 15 menit. Setelah 5 Cara Pengolahan Data dan Analisa
hari saring cairan penyari dan Data
ampasnya diperas kemudian Pengumpulan data dilakukan
diendapkan selama 2 hari di dalam dengan memeriksa kadar CRP
botol yang tertutup lalu sebelum dan sesudah diinduksi
dienaptuangkan dan cairan disaring karagenan 1% dan setelah pemberian

44 ISSN 2579-5325
JPP( Jurnal Kesehatan Palembang ) Volume 13 No.1 Juni 2018 Helda Mirani &
Sonlimar Mangunsong

ekstrak daun bakung yang kelompok 4 (dosis I 40 mg/200 g


dibandingkan dengan kelompok BB), kelompok 5 (dosis II 80 mg/200
normal dan natrium diklofenak g BB), dan kelompok 6 (dosis III 160
sebagai kontrol positif. Data yang mg/200 g BB).
diperoleh disajikan dalam bentuk Tiap kelompok diinduksi dengan
tabel dan kemudian dianalisa karagenan 1% sebanyak 0,2 mL
menggunakan uji statistik Kruskal- secara intraplantar pada telapak kaki
Wallis dengan program komputer. kanan tikus putih jantan, kecuali
kelompok 1 (normal). Satu jam
HASIL DAN PEMBAHASAN setelah diinduksi karagenan
HASIL kelompok 3,4,5, dan 6 diberi
Daun Bakung (Crinum perlakuan. Penelitian dilakukan
asiaticum L.) diekstraksi dengan cara selama 7 hari dengan perlakuan yang
dimaserasi menggunakan pelarut sama setiap harinya sesuai dengan
etanol. Hasil proses ekstraksi di kelompok masing-masing. Pada hari
destilasi vakum dan diperoleh ke-8 darah tikus diambil secara
ekstrak kental daun bakung (Crinum intrakardial sebanyak ± 1,5 mL.
asiaticum L.) sebanyak 30,96 gram, Darah tikus kemudian dimasukkan
rendemen yang didapatkan yaitu kedalam tabung untuk dilakukan
4,4228% yang dipergunakan untuk pemeriksaan kadar CRP. Pengukuran
perhitungan dosis. kadar CRP ditentukan menggunakan
Hewan percobaan yang metode CRP kualitatif dengan hasil
digunakan dalam penelitian ini yang dikategorikan negatif (<5
sebanyak dibagi menjadi 6 kelompok mg/L) atau positif (>5 mg/L).
terdiri dari 4 ekor tikus tiap Pengukuran kadar CRP dilakukan di
kelompoknya. Kelompok terbagi atas Balai Besar Laboratorium Kesehatan
kelompok 1 (normal), kelompok 2 (BBLK) Palembang.
(negatif), kelompok 3 (positif),

Hasil pemeriksaan kadar C-Reaktif Protein pada serum darah tikus putih
jantan yang diinduksi karagenan 1%.
Kelompok
No
Normal Negatif Positif Dosis I Dosis II Dosis III
1 Negatif Positif Negatif Negatif Negatif Negatif

2 Negatif Positif Negatif Negatif Negatif Negatif

3 Negatif Positif Negatif Negatif Negatif Negatif

4 Negatif Positif Negatif Negatif Negatif Negatif

ISSN 2579-5325 45
JPP( Jurnal Kesehatan Palembang ) Volume 13 No.1 Juni 2018 Helda Mirani &
Sonlimar Mangunsong

Keterangan :
- Negatif : <5 mg/L (kadar normal)
- Positif : >5 mg/L

PEMBAHASAN
(>5 mg/L). Hal ini menunjukan
Hasil pemeriksaan kadar CRP bahwa terjadinya suatu inflamasi
yang telah dilakukan di BBLK yang pada tikus putih jantan kelompok
terdapat pada tabel menunjukan negatif, dan ekstrak daun bakung
bahwa pada kelompok normal, mempunyai efek antiinflamasi pada
kelompok positif, dan kelompok tikus putih jantan yang diinduksi
eksrak daun bakung terlihat kadar karagenan 1%. CRP merupakan
CRP pada serum darah tikus indikator terjadinya suatu inflamasi.
memiliki nilai negatif, sedangkan Dalam keadaan normal kadar CRP
untuk kelompok kontrol negatif didalam darah <5 mg/L (Wirawan,
(hanya diinduksi karagenan) kadar 2010).
CRP meningkat yaitu bernilai positif
Hasil analisis penelitian secara statistik menggunakan uji statistik Kruskal-
Wallis dan didapatkan hasil p<0,05.
Kelompok N Mean Rank Sig
Normal 4 10.50
Negatif 4 22.50
DOSIS Positif 4 10.50
0,000
Dosis I 4 10.50
Dosis II 4 10.50
Dosis III 4 10.50
Total 24
Hal ini menunjukan bahwa Whitney. Hal ini menunjukan
pemberian ekstrak daun bakung bahwa tidak ada perbedaan secara
mempunyai pengaruh yang sama signifikan (p>0,05) antar kelompok
secara signifikan terhadap efek normal dengan kelompok positif dan
antiinflamasi dan penurunan kadar kelompok dosis (dosis I, dosis II, dan
CRP pada serum darah tikus putih dosis III), dan ada perbedaan secara
jantan. Kemudian untuk mengetahui signifikan (p<0,05) antara kelompok
adakah perbedaan antar kelompok negatif dengan kelompok normal,
dilakukan analisis secara statistik kelompok positif, dan kelompok
menggunakan uji statistik Mann- dosis (dosis I, dosis II, dan dosis III).

KESIMPULAN ekstrak Daun Bakung (Crinum


Dari hasil penelitian yang asiaticum L.) pada dosis 40 mg/200
dilakukan, menunjukan bahwa grBB, dosis 80 mg/200 grBB, dan

46 ISSN 2579-5325
JPP( Jurnal Kesehatan Palembang ) Volume 13 No.1 Juni 2018 Helda Mirani &
Sonlimar Mangunsong

dosis 160 mg/200 grBB menunjukan Goodman dan Gilman’s, 2008,


efek antiinflamasi, karena dapat Dasar Farmakologi Terapi
menurunkan kadar C-Reaktif Protein Edisi 10, Volume 2, Penebit
(CRP) pada serum darah tikus putih Buku Kedokteran EGC,
jantan setelah diinduksi karagenan Jakarta.
1%. Hariana, Arief, 2015. 262 Tumbuhan
Obat dan Khasiatnya Cetakan
DAFTAR PUSTAKA 2(edisi revisi). Penebar
Anderson GP. COPD, Asthma and Swadaya. Jakarta, Indonesia,
C-reactive protein. Eur Respir hal. 42
J. 2006;27:874–876. Herbie, Tondi, 2015. KITAB :
Agni, Nina., 2013. Respon Tanaman Berkhasiat Obat.
Antiinflamasi Ekstrak Kulit OCTOPUS Publishing House.
Buah Manggis (Garcinia Yogyakarta, Indoneisa.
mangostana. L) Terhadap Hal.111-112
Jumlah Limfosit Pada Gingiva Kamienski, Mary dan James Keogh,
Tikus Wistar Jantan Pasca 2015. Farmakologi :
Diinduksi Porphyromonas DeMYSTiFieD. Terjemahan
Gingiralis. Skripsi. Fakultas Oleh : Ayyu Sandhi. Rapha
Kedokteran Gigi Universitas Publishing. Yogyakarta,
Jember. Jawa Timur. Indonesia. Hal.220-224
Awang, D.V.C., 2009. Tyler’s Herbs Katzung, B.G, 2002. Farmakologi :
of Choice : The Therapeutic Dasar dan Klinik Salemba
Use of Phytomedicinals. 3rd Medika. Jakarta, Indonesia.
ed. CRC Press. Boca Raton. Kee, J.L, Hayes, E.R, 1996.
Aziz, Syaikhul, 2010. Uji Aktifitas Farmakologi : Pendekatan
Anti Bakteri Ekstrak Etanol Proses Keperawatan.
Daun dan Umbi Bakung Putih Terjemahan oleh : Peter
(Crynum asiaticum L.) Anugerah. EGC. Jakarta,
Terhadap Bakteri Penyebab Indonesia. Hal 1-2
Jerawat. Skripsi, Program Kementerian Kesehatan RI, 2013.
Studi Farmasi Fakultas Riset Kesehatan Dasar. Badan
Kedokteran dan Ilmu Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Universitas Islam Kementerian Kesehatan Ri.
Negeri (syarif hidayatullah) Jakarta Selatan. diunduh dari
Jakarta. (http://www.depkes.go.id/resou
Baratawidjaja K, 2006. Imunologi rces/download/general/Hasil%
Dasar. Ed. 6. Penerbit FKUI. Jakarta 20Riskesdas%202013.pdf
Depkes, 1995. Farmakope Indonesia diakses tanggal 24 januari
Edisi IV. Departemen 2017)
Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.

ISSN 2579-5325 47
JPP( Jurnal Kesehatan Palembang ) Volume 13 No.1 Juni 2018 Helda Mirani &
Sonlimar Mangunsong

Laurence, D.R dan Bacharach, A.L., Edition). Chicago, London. Hal


1964. Evaluation of Drug 122-125.
Activities. Pharmacometrics. Smith, J. B. dan Mangkoewidjojo, S.
Narayana, K.R, Reddy, M.R, 1988. Pemeliharaan,
Chaluvadi, M.R, 2001. Pembiakan, dan Penggunaan
Bioflavonoids Classification, Hewan Percobaan di Daerah
Pharmacological, Biochemical Tropis. Penerbit UI. Jakarta,
Effects And Therapeutic Indonesia.
Potential, Indian Journal of Talero, E., Dipaola, R., Mazzon, F.,
Pharmacology Emanuela, E.V., Cuzzocrea, S.,
(http://medind.nic.in/ibi/t01/i1/ 2012. Anti-inflamatory Effects
ibit01i1p2.pdf diakses tanggal of Adrenomedulin on Acute
24 januari 2017) Long Injury Induced by
Nugroho, Agung Endro, 2015. Carragenan in Mice
Farmakologi Obat-obat (Pubmed.com diakses tanggal
Pembelajaran Ilmu Farmasi 24 januari 2017)
dan Dunia Kesehatan. Pustaka Tjay, T.H. dan K. Rahardja, 2007.
Pelajar. Yogyakarta, Indonesia. Obat-obat Penting : Khasiat,
Hal.167-185 Penggunaan, dan Efek
Regen Kit CRP Antec Diagnostic, Sampingnya (Edisi ke-5).
2010. Dalam Penelitian, IPB, Gramedia. Jakarta, Indonesia.
2011. Efektivitas Suplementasi Voight, R., 1995. Buku Pendidikan
Zat Gizi Mikro Terhadap Teknologi Farmasi Edisi ke-5.
Status Besi dan Vitamin A Gadjah Mada University Press.
Pada Murid SLTP. Fakultas Yogyakarta, Indonesia.
Institut Pertanian Bogor, Wirawan, Riadi, 2010. Biomedika
Bogor. Manfaat Pemeriksaan CRP
Ritschel, Wolfag A., 1974, (http://www.biomedika.co.id//
Laboratory Manual Of diakses tanggal 24 januari
Biopharmaceutics and 2017).
Pharmacokinetics, Drug
Intelligence Publication :
Hamilton.
Robinson, T.,1995. Kandungan
Organik Tumbuhan Tingkat
Tinggi. Terjemahan Oleh :
Padmawinata, K. ITB,
Bandung, Indonesia
Rowe, R.C., J.S, Paul, E.Q, Marian.,
2009. Handbook of
Pharmaceutical Excipients.
Pharmaceutical Press (Sixth

48 ISSN 2579-5325

Anda mungkin juga menyukai