Anda di halaman 1dari 16

TUGAS REVIEW

FITOTERAPI – OBAT MODERN ASLI INDONESIA


“Andrographidis paniculata”

Dosen Pengampu
Dr. apt. Titik Sunarni., M.Si.

Nama : Vera Fitriana


NIM : 2320465247
Kelas : Kelas C

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
Obat herbal atau herbal medicine didefinisikan sebagai bahan baku atau sediaan yang
berasal dari tumbuhan yang memiliki efek terapi atau efek lain yang bermanfaat bagi kesehatan
manusia; komposisinya dapat berupa bahan mentah atau bahan yang telah mengalami proses
lebih lanjut yang berasal dari satu jenis tumbuhan atau lebih. (WHO, 2005; 2000). Berdasarkan
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia, Nomor :
HK.00.05.4.2411 tentang Ketentuan Pokok Pengelompokkan dan Penandaan Obat Bahan Alam
Indonesia, obat tradisional yang ada di Indonesia dapat dikategorikan menjadi Jamu, Obat Herbal
Terstandar (OHT), dan Fitofarmaka (BPOM RI, 2004).
Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees) dikenal dengan sebutan “King of
Bitters” yang merupakan tanaman asli India dan Cina. Sambiloto termasuk dalam jenis
tumbuhan famili Acanthaceae yang telah digunakan selama beberapa abad di Asia dalam sistem
pengobatan. Sambiloto dapat dikembangbiakkan dengan biji ataupun stek batang dan mampu
tumbuh di semua jenis tanah dan iklim mulai dari dataran pantai, dataran rendah hingga dataran
tinggi. Sambiloto mengandung diterpen lakton yang terdiri dari deoksiandrografolid,
andrografolid, neoandrografolid, 14-deoksi-11-12- didehidroandrografolid (dehidro-
andrografolid) dan homoandrografolid. Selain itu, sambiloto juga mengandung flavonoid,
alkana, keton, aldehid, dan mineral. Flavonoid banyak ditemukan pada bagian akar tanaman
tetapi dapat juga ditemukan pada bagian daun. Alkana, keton dan aldehid dapat ditemukan pada
bagian batang dan daun. Daun dan batang tanaman sambiloto berasa sangat pahit yaitu 2,8 kali
dari rasa pahit kinin yang didapat dari ekstraksi kulit kina. Hal ini dikarenakan sambiloto
mengandung andrografolid dan kalmeghin (Illah dkk., 2014; Ratnani dkk., 2012).
BAB II
PEMBAHASAN
Produk Obat Modern Asli Indonesia (OMAI)

Diakur | PT. Phytochemindo Reksa


NIE : HT132300331
Komposisi : Tiap kapsul mengandung:
Ekstrak daun jambu biji (psidii folium) 65 mg
Ekstrak curcuma domestica rhizoma 10 mg
Ekstrak Andrographis paniculata herba 25 mg
Bentuk sediaan : Kapsul
Klaim yang disetujui : Mengurangi frekuensi
buang air besar
Aturan pakai :
- Dewasa & anak > 12 tahun : 1-2 kapsul 3 kali
sehari
- Anak 5-12 tahun : 1 kapsul 3 kali sehari
Kemasan : Dus 5, 15, 25 strip @ 4 kapsul
Peringatan/Perhatian : - Hindari makanan yang
asam dan pedas
Kenis | PT. Industri Jamu Borobudur
NIE : HT112300021
Komposisi : Momordicae charantia folium
ekstrak 275 mg
Orthosiphonis stamineus folium ekstrak 137,5
mg
Andrographidis paniculata herba ekstrak 137,5
mg
Bentuk sediaan : Kapsul
Klaim yang disetujui : Membantu meringankan
kencing manis
Aturan pakai : 2 kali sehari 1 kapsul
Kemasan : Botol @ 30, 60 & 100 kapsul
Peringatan/Perhatian : - Hanya untuk penderita
kencing manis yang telah ditetapkan oleh dokter
- Selama penggunaan konsultasikan pada dokter
secara berkala
Penyimpanan : Simpan pada tempat kering,
terlindung dari sinar matahari langsung.
Simpan
dibawah suhu 30oC
Andrographidis paniculate
Klasifikasi Taksonomi (Kumar dkk., Gambar Andrographidis paniculate
2012)

Kingdom : Plantae
Order : Lamiales
Family : Acanthaceae
Genus :Andrographis
Species : paniculata

JURNAL REVIEW
Referensi Tujuan Metode Hasil dan Diskusi Kesimpulan Kekurangan/Kelebihan

Sangiamsuntorn, Khanit., Mengevaluasi Preparasi sampel  Plaque test ekstrak Andrographis Kesimpulannya, Pada penelitian ini hanya
et all. 2021. aktivitas anti- Persiapan Virus SARS-CoV-2. paniculata SARS-CoV-2 pada penelitian ini menggambarkan A.
SARS-CoV-2 dari Virus SARS-CoV-2 diisolasi 25TCID50 mampu mencapai menunjukkan paniculata dengan
Anti-SARS-CoV-2 Activity ekstrak A. dari nasofaring pasien infektivitas maksimal 95% pada sel aktivitas anti SARS- senyawanya
of Andrographis paniculata paniculata dan terkonfirmasi COVID-19 di Calu-3. CoV-2 A. paniculata andrographolide sebagai
Extract and Its Major komponen Thailand.  A. paniculata dengan senyawanya menggunakan uji monoterapi dan belum
Component utamanya, Pembuatan Ekstrak andrographolide secara signifikan anti-SARS-CoV-2 menunjukkan
Andrographolide in Human andrographolide Pelarut etanol 95% dengan menghambat produksi virion menular berbasis Calu-3. kefektifannya jika
Lung Epithelial Cells and dengan perbandingan 1:4. dengan IC50 masing-masing sebesar SARS-CoV-2 pada dikombinasi dengan obat
Cytotoxicity Evaluation in menggunakan In Vitro Antiviral Assay 0,036 μg/mL dan 0,034 μM 25TCID50 mampu lain yang efektif
Major Organ Cell model asli sel Sel terinfeksi SARS-CoV-2 menunjukkan CC50 >100 μg/mL mencapai infektivitas melawan infeksi SARS-
Representatives epitel paru-paru dikultur selama 2 jam pada suhu untuk ekstrak A. paniculata dan maksimal 95% pada CoV-2. Sehingga
manusia yang 37 °C dan media kultur segar 13,2−81,5 mM pada sel Calu-3 yang sel Calu-3. dibutuhkan penelitian
https://doi.org/10.1021/ terinfeksi yakni (DMEM/F12 ditambah dengan terinfeksi SARS-CoV-2. lebih lanjut.
acs.jnatprod.0c01324 Calu-3. 10% FBS dan 100 μg/mL
penisilin/streptomisin).

Suemanotham, Namphung., Menentukan efek Hewan Uji A. paniculata (Burm.f.) mengandung Penelitian ini Ekstrak A. paniculata
et all. 2023. A. paniculata Sebanyak 41 anjing (23 banyak fitokimia aktif, seperti menunjukkan bahwa tidak memiliki efek
terhadap glukosa penderita diabetes dan 18 sehat andrographolide, neoandrographolide, pengobatan dengan signifikan secara statistik
Antidiabetic effects of darah, peradangan secara klinis). andrographiside 14- A. paniculata selama kemungkinan
Andrographis paniculata dan stres oksidatif Pemberian dosis deoxyandrographolide, 14-deoxy-11, 180 hari tidak disebabkan oleh tiga
supplementation on diabetes pada Kelompok 1 (50 mg/kg/hari; n = 12-didehydroandrographolide, 14- mempengaruhi alasan utama.
biochemical parameters, anjing. 6) atau menerima plasebo deoxy-11-oxoandrographolide, dan β- parameter klinis dan
inflammatory responses, selama 90 hari (n = 7); sitosterol. Bagian atas tanaman ini tingkat sitokin 1. Dosis dan masa
and oxidative stress in Kelompok 2 (100 mg/kg/hari; n banyak digunakan karena adanya inflamasi dan pengobatan
canine diabetes = 6) atau menerima plasebo andrographolide, komponen aktif penanda stres suplementasi tidak
selama 180 hari (n = 4). utama A. panikulata. Aktivitas oksidatif pada anjing mencukupi.
https://doi.org/10.3389/ Pemeriksaan sampel biologis andrografolida meliputi efek DM. Selain itu, tidak 2. Variasi
fphar.2023.1077228 Sampel darah dan urin antiinflamasi, antioksidan, ada efek samping farmakokinetik dan
dikumpulkan dari anjing yang antiangiogenik, antidiabetik, yang diamati pada bentuk sediaan A.
sehat secara klinis dan penderita antifertilitas, antivirus, antibakteri, hewan penderita paniculata dapat
diabetes pada hari ke 0, 30, 90 kardioprotektif, nefroprotektif, dan diabetes. berdampak pada
atau 180 hari, Parameter klinis, hepatoprotektif. A. panikulata konsentrasi plasma.
meliputi hitung darah lengkap diketahui memiliki sifat anti inflamasi 3. Biomarker yang
(CBC), kadar glukosa, dengan menurunkan regulasi kadar kami gunakan tidak
fruktosamin, alanin siklooksigenase dan sitokin cukup sensitive.
aminotransferase (ALT), alkali proinflamasi seperti tumor necrosis
fosfatase (ALP), nitrogen urea factor-alpha (TNF-α), interleukin-6 Relevansi biomarker lain
darah (BUN), dan kreatinin, (IL-6), dan interleukin-10 (IL- 10) seperti apolipoprotein A-
Pemeriksaan. IL-6 dan TNF-α pada manusia, tikus, dan mencit I (apoA-I), transthyretin,
dipilih sebagai biomarker dan alpha2-glikoprotein
inflamasi, sedangkan SOD dan Hasil A. paniculata (dosis 50 untuk mengamati
MDA digunakan sebagai mg/kg/hari selama 90 hari dan 100 perubahan patogenesis
biomarker stres oksidatif. mg/kg/hari selama 180 hari) terhadap DM harus dieksplorasi
Biomarker dievaluasi setiap hari peradangan dan suplementasi dengan lebih lanjut.
0 dan 90 atau 180, tergantung dosis 50 dan 100 mg/kg/hari masing-
pada protokol pengobatan masing selama 90 dan 180 hari, tidak
Uji Statistika secara signifikan mengubah kadar IL-6
Uji ANOVA dan TNF-α pada anjing penderita
diabetes bila dibandingkan dengan
kelompok placebo, atau secara statistik
tidak memperbaiki tanda-tanda klinis
dan tidak mempengaruhi parameter
DM.

Ogunlana, Olubanke O., et Mengevaluasi Perlakuan Hewan Uji  Pemberian A.paniculata kelompok 4 Menunjukkan bahwa Penyuntikan ekstrak
all. 2021. aktivitas Sebanyak 30 ekor tikus dibagi dan 5 signifikan pada dosis berbeda (p A. paniculata kasar Herbal
antidiabetik ranting 5x6 hewan. Kelompok kontrol <0,05) dalam menurunkan kadar memiliki kemampuan Andrographidis dapat
Antidiabetic and Andrographis non-diabetes 1, kelompok glukosa darah dibandingkan dengan untuk menyebabkan potensi
Antioxidant Activities of paniculata dan diabetes (kelompok 2, 3, 4 dan metformin. mengembalikan reaksi anafilaksis.
the Twigs of Andrograhis toksikologinya 5) diberi perlakuan STZ  Terdapat perubahan signifikan pada kadar glukosa darah, Meskipun sangat
paniculata on pada tikus Albino intravena (iv) 60 mg/kg bb dan bilirubin total dan direk, protein total, profil lemak dan berkhasiat obat, A.
Streptozotocin- Induced diabetik yang 100 mg/kg tubuh. berat (berat) kalium, trigliserida, dan fosfor enzim hati. A. paniculata seharusnya
Diabetic Male Rats diinduksi metformin per oral untuk anorganik pada 500 mg/kg bb paniculata pada dosis bisa menyembuhkan
Streptozotocin kelompok 2, air suling untuk kelompok perlakuan dibandingkan 500 mg/kg paling diminum dengan dosis
https://doi.org/10.3390/ (STZ). kelompok 3, dan masing-masing dengan kelompok metformin dan efektif untuk efek sedang. Oleh karena itu,
biochem1030017 250 dan 500 mg/kg bb ekstrak kelompok diabetes. antidiabetik dan A. paniculata bisa
untuk kelompok 4 dan 5. perlindungan organ. menjadi target obat yang
 Tes Toleransi Glukosa Oral mungkin untuk penyakit
(OGTT) tersebut pengelolaan
 Estimasi Parameter Profil diabetes dan juga
Livid kerusakan hati. Sehingga
 Parameter Fungsi Hati dibutuhkan penelitian
 Estimasi Parameter Fungsi lebih lanjut
Ginjal
Uji Statistika
Menggunakan uji Shapiro-Wilk
dan untuk variansinya
menggunakan uji Levene’s dan
uji t independen.
Sundhani, Elza., dkk. 2022. Mengetahui potensi Teknik bioanalisis GLZ  Pemberian ekstrak Andrographis Pemberian ekstrak Penelitian ini
farmakokinetik Metode bioanalitik glipizide paniculata secara signifikan Andrographis menimbulkan sumber
Pharmacokinetic Herb- interaksi herbal- yang dibuat dengan instrumen meningkatkan nilai Cmax dan paniculata secara interaksi herbal-obat
Drug Interactions of obat antara GLZ RP-HPLC/UV divalidasi AUC0–t/AUC0–∞ GLZ pada tikus signifikan mengubah yang potensial. Sehingga
Glipizide with dan APE/AND mengikuti pedoman EMA. GLZ normal dan diabetes (p<0,05) dan parameter pengaruhnya terhadap
Andrographis paniculata dalam plasma tikus diberikan sendiri dan secara signifikan mengurangi farmakokinetik aktivitas antidiabetes
(Burm. f.) and normal dan dikombinasikan dengan APE bioavailabilitas GLZ pada tikus (Cmax dan AUC) perlu dipelajari lebih
Andrographolide in diabetes atau AND pada tikus normal dan diabetes dengan nilai T 1/2, Cmax, glipizide (p <0,05), lanjut, penelitian ini
Normal and Diabetic Rats menggunakan diabetes. dan AUC0–t/AUC0–∞ yang kecil sehingga dapat mencerminkan
by Validated HPLC metode bioanalisis Parameter farmakokinetik (p<0,05). meningkatkan kekhawatiran dalam
Method HPLC. Menentukan parameter berikut:  Kombinasi ini dapat bioavailabilitas kombinasi penggunaan
akurasi (kesalahan ≤ 15%), mempertimbangkan dalam pemberian glipizide dan herbal untuk terapi
presisi (CV ≤ 15%), selektivitas, obat karena dapat mempengaruhi pemberian secara diabetes.
stabilitas, dan linearitas (R2 = efek farmakologis GLZ. signifikan
https://doi.org/10.3390/ 0,998) pada konsentrasi berkisar  Penelitian in vivo dan percobaan menurunkan (p
molecules27206901 25–1500 ng/mL <0,05) parameter (T
kultur hepatosit manusia/tikus
Kondisi HPLC mengungkapkan bahwa APE dapat 1/2, Cmax, dan AUC)
Instrumen HPLC dengan kolom secara signifikan menghambat glipizide pada tikus
LC 250 mm × 4,6 mm). Fase diabetes. APE yang
gerak terdiri dari KH2PO4 dan ekspresi CYP2C9 dan CYP3A4. diberikan bersamaan
asetonitril (57%:43%) dan  Mirip dengan sulfonilurea obat dengan glipizide
memiliki pH 4,25 dan laju alir 1 antidiabetik, peningkatan merupakan
mL/menit. bioavailabilitas yang diinduksi APE kombinasi yang
Persiapan Plasma juga terjadi pada gliklazid, yang juga potensial.
Deprotonasi dilakukan dengan dimetabolisme oleh CYP2C9 dan
menambahkan 1000 µL metabolit sekunder utama A.
asetonitril dan disentrifugasi paniculata, mengurangi
dengan kecepatan 14.000 rpm bioavailabilitas glipizide pada tikus
pada suhu 40 °C selama 10 diabetes (menurunkan parameter
menit. Cmax, AUC0–t, AUC 0–∞, dan
Uji Statistika AUMC 0–∞)
Uji One Way ANOVA
Jaiyesimi, K Folake., dkk. Menyelidiki Potensi antioksidan in vitro  Ada perbedaan yang signifikan (p Aktivitas anti- Pemberian ekstrak A.
2020. potensi anti- Kandungan fenolik total dan <0,05) dalam indeks hematologi, hiperglikemik yang paniculata yang kaya
hiperglikemik dari flavonoid dievaluasi selain biomarker hati, protein total, aktivitas ditunjukkan oleh fenolik mengurangi
Polyphenolic-rich extracts ekstrak daun fosfomolibdenum yang enzim antioksidan, tiol total dan ekstrak A. paniculata peran inflamasi progresif
of Andrographis paniculata Andrographis mengurangi aktivitas antioksidan kadar glukosa darah puasa kelompok yang kaya polifenol dari penanda ini yang
mitigate paniculata yang total dalam ekstrak A. diabetes yang diberikan ekstrak A. bila dibandingkan bisa menjadi respon
kaya fenolik bebas paniculata yang kaya polifenol paniculata yang kaya polifenol dengan glibenklamid biologis langsung
hyperglycemia via dan terikat, yang terikat dan bebas. dibandingkan dengan kontrol dan kontrol normal, terhadap radikal bebas
attenuating β-cell biasa disebut “king Perlakuan Hewan Uji diabetes yang tidak diobati. mungkin disebabkan yang dilemahkan yang
dysfunction, pro of bitter”. Hewan diinduksi diabetes  Kadar insulin serum, aktivitas oleh perlindungan sel dihasilkan dalam
inflammatory cytokines melalui suntikan intraperitoneal heksokinase dan glukosa-6-fosfatase β, pemulihan enzim hiperglikemia yang
and oxidative stress in tunggal aloksan monohidrat meningkat secara signifikan (p <0,05) glikolitik serta diinduksi aloksan.
alloxan-induced diabetic segar (150 mg/kg berat badan, pada ekstrak kaya fenolik dari mitigasi penanda
Wistar albino rat bb), tikus diabetes dibagi kelompok diabetes yang diobati inflamasi melalui Adanya stres oksidatif
menjadi tujuh (7) kelompok dengan A. paniculata dibandingkan sifat yang diinduksi
https://doi.org/10.1007/ perlakuan dengan masing- pertahanan/pelindung hiperglikemia kronis
dengan kontrol diabetes yang tidak
s40200-020-00690-2 masing enam tikus (n = 6) yaitu antioksidan. dari atau stimulasi makrofag
diobati.
kelompok 1 (kontrol normal), 2  Penurunan yang signifikan (p <0,05) ekstrak serta oleh glukosa yang tinggi,
(diabetes tidak diobati), 3 juga diamati pada tingkat biomarker menyebabkan yang mengakibatkan
(kontrol yang diobati dengan inflamasi seperti interleukin-6 (IL-6) penurunan kadar resistensi insulin dan
glibenklamid 5 mg/kg), dan faktor nekrosis tumor (TNFα) di penanda bio pro- perkembangan akhir dari
sedangkan 4–7 diberikan 50 dan antara ekstrak A. paniculata yang inflamasi. seperti hiperglikemia. Sehingga
100 mg/kg bb ekstrak fenolik diberikan pada kelompok diabetes TNFα dan IL-6. diperlukan studi lebih
bebas dan terikat A. paniculata, dibandingkan kelompok diabetes lanjut untuk melihat efek
masing-masing selama 21 hari. yang tidak diobati. resistensi insulin ini.
Uji Statistika
Uji ANOVA
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulannya, A. paniculata mengandung banyak fitokimia aktif, seperti
andrographolide, neoandrographolide, andrographiside 14- deoxyandrographolide, 14-deoxy-11,
12-didehydroandrographolide, 14-deoxy-11-oxoandrographolide, dan β-sitosterol. Bagian atas
tanaman ini banyak digunakan karena adanya andrographolide, komponen aktif utama A.
panikulata. Aktivitas biologis andrografolida meliputi efek antiinflamasi, antioksidan,
antiangiogenik, antidiabetik, antifertilitas, antivirus, antibakteri, kardioprotektif, nefroprotektif,
dan hepatoprotektif. A. paniculata dapat berkhasiat sebagai anti SARS-CoV-2 berbasis Calu-3.
SARS-CoV-2 pada 25TCID50 dan mampu mencapai infektivitas maksimal 95% pada sel Calu-3.
A. paniculata juga memiliki kemampuan untuk mengembalikan kadar glukosa darah, profil
lemak dan enzim hati dan paling efektif untuk efek antidiabetik serta perlindungan organ pada
dosis 500 mg/kg. Pemberian ekstrak Andrographis paniculata secara signifikan mengubah
parameter farmakokinetik (Cmax dan AUC) glipizide (p <0,05), sehingga meningkatkan
bioavailabilitas glipizide dan pemberian secara signifikan menurunkan (p <0,05) parameter (T
1/2, Cmax, dan AUC) glipizide pada tikus diabetes. APE yang diberikan bersamaan dengan
glipizide merupakan kombinasi yang potensial. Aktivitas anti-hiperglikemik yang ditunjukkan
oleh ekstrak A. paniculata yang kaya polifenol bila dibandingkan dengan glibenklamid dan
kontrol normal dengan mekanisme oleh perlindungan sel β, pemulihan enzim glikolitik serta
mitigasi penanda inflamasi melalui sifat pertahanan/pelindung antioksidan. dari ekstrak serta
menyebabkan penurunan kadar penanda bio pro-inflamasi seperti TNFα dan IL-6.
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI. (2004). Keputusan Kepala Badan Pengawas
Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK. 00.05.4.2411. Tentang Ketentuan Pokok
Pengelompokkan Dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia.
Jaiyesimi, K Folake., dkk. 2020. Polyphenolic-rich extracts of Andrographis paniculata
mitigate hyperglycemia via attenuating β-cell dysfunction, pro inflammatory cytokines and
oxidative stress in alloxan-induced diabetic Wistar albino rat. https://doi.org/10.1007/s40200-
020-00690-2
Kumar J.T, et all. 2013. Experimental and Clinical Pharmacology of Andrographis
paniculata and Its Major Bioactive Phytoconstituent Andrographolide. Evidence-based
Complementary and Alternative Medicine : Ecam, DOI: 10.1155/2013/846740.
Ogunlana, Olubanke O., et all. 2021. Antidiabetic and Antioxidant Activities of the Twigs
of Andrograhis paniculata on Streptozotocin- Induced Diabetic Male Rats.
https://doi.org/10.3390/biochem1030017
Sangiamsuntorn, Khanit., et all. 2021. Anti-SARS-CoV-2 Activity of Andrographis
paniculata Extract and Its Major Component Andrographolide in Human Lung Epithelial Cells
and Cytotoxicity Evaluation in Major Organ Cell Representatives.
https://doi.org/10.1021/acs.jnatprod.0c01324
Suemanotham, Namphung., et all. 2023. Antidiabetic effects of Andrographis paniculata
supplementation on biochemical parameters, inflammatory responses, and oxidative stress in
canine diabetes. https://doi.org/10.3389/fphar.2023.1077228
Sundhani, Elza., dkk. 2022. Pharmacokinetic Herb-Drug Interactions of Glipizide with
Andrographis paniculata (Burm. f.) and Andrographolide in Normal and Diabetic Rats by
Validated HPLC Method. https://doi.org/10.3390/molecules27206901
LAMPIRAN JURNAL 1
LAMPIRAN JURNAL 2
LAMPIRAN JURNAL 3
LAMPIRAN JURNAL 4
LAMPIRAN JURNAL 5

Anda mungkin juga menyukai