Anda di halaman 1dari 41

R&D DEPARTEMENT

Riset Target Produk


a. Target Pasar
Target konsumen penderita nyeri & inflamasi misalnya pada OA, pasca trauma
atau gangguan muskuloskeletal akut, termasuk tendinitis, tenosinovitis, periartritis,
keseleo, otot teregang, & nyeri punggung bawah. Menurut RISKESDAS 2018, angka
kejadian penyakit sendi mencapai 11,9% dari total penduduk di Indonesia. Hasil
Riskesdas 2018, Provinsi Jateng mengalami peningkatan angka kejadian nyeri sendi di
usia > 15 tahun yaitu 7,2% dari total populasi penduduk Jawa Tengah. Menurut WHO,
angka kejadian rematik yang dilaporkan mencapai 20% dari penduduk dunia, dimana 5-
10% adalah yang berusia diatas 60 tahun. Berdasarkan data dari RISKESDAS 2018,
prevalensi penyakit sendi di Indonesia tercatat sekitar 7,3% dan osteoarthritis (OA) atau
radang sendi merupakan penyakit sendi yang umum terjadi. Prevalensi kejadian yang
tinggi akan menguntungkan dari segi permintaan nantinya.

b. Target Produk
Produk Pesaing

NSAID – Natrium diklofenak

NSAID – Piroxicam
c. Penentuan Zat Aktif

Dari riset yang dilakukan, bahan zat aktif Piroxicam dipilih karena piroxicam
merupakan golongan obat Non Steroid Antiinflamation Drug (NSAID) yang sering
digunakan oleh masyarakat di Indonesia berdasarkan riset diharapkan akan lebih efektif
dari Na diklofenak, dari segi keamanan tidak menimbulkan efek samping priuritus seperti
pada Na diklofenak. Sediaan topikal piroxicam untuk meredakan nyeri pada sendi dan
jaringan di bawah kulit, aktivitas inflamasi dan anti rheumatik sehingga diharapkan
membantu absoprsi perkutan. Sediaan piroxicam dipasaran masih berbentuk gel, dimana
sediaan gel memiliki rasa lengket lebih tinggi dan penyerapan di kulit terlalu lama jadi
kurang nyaman untuk digunakan, sehingga dikembangkan sediaan emulgel dimana
sediaan ini diharapkan memiliki efek kerja lebih cepat menyerap di dalam kulit dan tidak
lengket saat digunakan dibandingkan menggunakan sediaan berbasis gel.

d. Permasalahan dan Pengembangan Obat


Piroxicam termasuk dalam obat BCS Kelas II yang berarti kelarutan rendah dan
permeabilitas tinggi, sehingga penyerapan oralnya dianggap rendah. laju disolusi terbatas.
Tujuan dari pengembangan ini adalah untuk memperbaiki penyerapan piroxicam secara
topical melalui sediaan emulgel. Eksipien yang dimanfaatkan untuk peningkat solubilitas
adalah Carbopol 934. Berdasarkan riset, tidak terjadi inkompatibilitas dan meningkatkan
penetrasi obat.

Data pelepasan obat menunjukkan bahwa formulasi dengan konsentrasi karbopol


934 1,25% optimum menunjukkan pelepasan obat sebesar 98,45% setelah 8 jam. Emulgel
menunjukkan potensi yang baik untuk pemberian obat topikal.
Monografi Zat Aktif (Piroxicam)
Nama IUPAC 4-Hidroksi-2-metil-N-2-piridil-2H-1,2-benzotiazin-3-
karboksamida 1,1-dioksida
Nama Trivial Piroksikam
Struktur

Rumus Molekul C15H13N3O4S


Bobot Molekul 331,35
Pemeerian Serbuk, hampir putih atau cokelat terang atau kuning
terang; tidak berbau. Bentuk monohidrat berwarna
kuning.
Kemurnian Piroksikam mengandung tidak kurang dari 97,0% dan
tidak lebih dari 103,0% C15H13N3O4S.
Kelarutan Sangat sukar larut dalam air; dalam asam-asam encer
dan sebagian besar pelarut organik; sukar larut dalam
etanol
dan dalam larutan alkali mengandung air.
metanol 0,01 N dan 10,0 mL air, encerkan dengan
asam hidroklorida-metanol 0,01 N hingga tanda.
Larutan mengandung lebih kurang 0,05 mg per mL.
Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat,
masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan
dengan asam hidroklorida-metanol 0,01 N sampai
tanda. Pipet 10,0 mL larutan ke dalam labu tentukur
100-mL yang lain, tambahkan lebih kurang 50 mL
asam hidroklorida-metanol 0,01 N dan 20 mL air,
encerkan dengan asam hidroklorida-metanol 0,01 N
sampai tanda.
Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 3,9 mm
x 30 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang
1,2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap
Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons
puncak seperti tertera pada Prosedur: efisiensi kolom
yang ditentukan dari puncak analit tidak kurang dari
500 lempeng teoritis, faktor ikutan tidak lebih dari 1,5
dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang
tidak lebih dari 2,0%.
Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume
sama (lebih kurang 25 μL) Larutan baku dan Larutan
uji pada kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg
piroksikam, C15H13N3O4S, dalam zat yang digunakan
dengan rumus:
(𝑟𝑈𝑟𝑆)1000𝐶
rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak yang
dihasilkan dari Larutan uji dan Larutan baku; C adalah
kadar Piroksikam BPFI dalam mg per mL Larutan baku.
Susut pengeringan Metode I Tidak lebih dari 0,5%.
Sisa pemijaran Tidak lebih dari 0,3%.
Logam berat Metode III Tidak lebih dari 50 bpj.
Cemaran organik Metode V Memenuhi syarat.
Pelarut Gunakan dimetilsulfoksida P.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair
kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.
Dapar Larutkan masing-masing sejumlah 7,72 g asam
sitrat anhidrat P dalam 400 mL air dan 5,35 g natrium
fosfat dibasa P dalam 100 mL air. Campur kedua
larutan, encerkan dengan air hingga 1000 mL.
Fase gerak Buat campuran Dapar-metanol P (55:45).
Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan
penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera
pada Kromatografi.
Larutan baku Timbang saksama sejumlah Piroksikam
BPFI, larutkan dalam asam hidroklorida-metanol 0,01
N hingga kadar lebih kurang 0,25 mg per mL. Pipet
10,0 mL larutan ke dalam labu tentukur 50-mL,
tambahkan lebih kurang 25 mL asam hidroklorida-

Target Product Profile (TPP)


Key Attributes Target
Bahan aktif Piroxicam
Bentuk sediaan Emulsi gel
Indikasi Nyeri dan inflamasi
Kelompok pasien >15 tahun - Dewasa
Rute pemberian Topikal
Kekuatan sediaan 0,5%
Volume sediaan 15 gram
Dosis dan frekuensi pemberian 1 gram pada area yang sakit 3-4 kali
sehari

Quality Target Product Profile (QTPP)


Elemen QTPP Target
Bentuk sediaan Emulsi gel
Organoleptis Warna : putih
Bau : khas tetapi tidak menyengat
Tekstur : halus dan tidak lengket
Rute pemberian Topikal
Kekuatan sediaan 0,5%
Farmakodinamik Piroxicam merupakan golongan obat
Anti-Inflamasi Non Steroid (AINS) yang
bekerja dengan cara menghambat kerja
enzim siklooksigenase-1 (COX-1). Enzim
ini berfungsi membantu pembentukan
prostaglandin saat luka yang
menyebabkan rasa sakit dan peradangan.
Dengan terhalanginya kerja enzim COX-
1, enzim prostaglandin diproduksi lebih
sedikit.
Daya sebar 4-7 cm
Viskositas 50-400 dPas
Daya lekat Tidak kurang dari 4 detik
Homogenitas Homogen tidak ada yang menggumpal
ataupun memisah
Stabilitas Tetap stabil selama penyimpanan
Penyimpanan Simpan pada suhu 20-25oC
Kemasan primer Tube
Kemasan sekunder Box untuk 1 Tube
Kemasan tersier Box besar (10 Tube)
Product Quality Attributes
pH 4,5-6,5
Kadar Emulsi gel piroxicam yang mengandung
piroxicam 0,5%

Emulgel lebih baik digunakan untuk sediaan hidrofobik seperti piroxicam


dibanding dengan penggunaan krim, gel, salep, maupun pasta. Emulgel memiliki sifat-
sifat menguntungkan seperti konsistensi yang baik, waktu kontak yang lebih lama,
mudah penyerapannya, mudah dibersihkan, larut dalam air dan dapat bercampur
dengan eksipien lain. Penggunaan sediaan krim yang merupakan sediaan yang
berbentuk setengah padat berupa emulsi kental yang didalamnya terkandung minyak.
Minyak yang terdapat di dalam krim akan menyebabkan rasa tidak enak saat
digunakan, sedangkan penggunaan sediaan gel sangat mudah hilang ketika berkeringat
atau dicuci, sediaan gel juga akan menguap secara cepat serta sediaan terdapat
gelembung yang menimbulkan tidak semua permukaan tertutupi atau kontak dengan
zat aktif. Sediaan salep berbahan dasar minyak sehingga penggunaannya memberikan
efek kurang nyaman. Sediaan pasta juga saat digunakan akan meninggalkan residu
kering pada daerah inflamasi.
Usulan Rancangan Formula
Bahan Konsentrasi Jumlah Fungsi

Piroxicam 0.5 % 75 mg Zat Aktif

Carbophol 934 1.25 % 187,5 mg Gelling agent

Liquid Paraffin 7.5 % 1,125 mg Basis/Pembawa

Tween 80 1% 150 mg Surfactan

Span 80 1.5 % 225 mg Surfactan

Gliserin 5% 750 mg Humektan

Ethanol 3% 450 mg Co-Solvent

Menthol 1% 150 mg Flavoring agent

Metil Paraben 0.05 % 7,5 mg Pengawet

Propil Paraben 0.03 % 4,5 mg Pengawet

Clove Oil 1.8 % 270 mg Fase Minyak &


Enhancer

Eucalyptus Oil 1.8% 270 mg Fase Minyak &


Enhancer

Water ad 15 gr

Spesifikasi Bahan Tambahan


Carbophol 934 (Carbomer)

1 Pemerian Karbomer berwarna putih, halus, bersifat asam, bubuk


higroskopis dengan sedikit bau yang khas.

2 Rumus Molekul (C₃H₄O₂)n

3 Berat Molekul 7 x 10⁵ to 4 x 10⁹


4 Rumus Struktur

5 Kelarutan Dapat membengkak dalam air dan gliserin dan, setelah


netralisasi, dalam etanol (95%). Karbomer tidak larut
tetapi hanya sekedar membengkak hingga tingkat yang
luar biasa, karena berbentuk tiga dimensi mikrogel
yang berikatan silang.

6 Inkompatibilitas Karbomer berubah warna karena resorsinol dan tidak


cocok dengannya fenol, polimer kationik, asam kuat,
dan kadar tinggi elektrolit.

7 Penyimpanan Serbuk karbomer sebaiknya disimpan di tempat kedap


udara, tahan korosi wadah dan terlindung dari
kelembaban. Penggunaan kaca,wadah plastik atau
berlapis resin direkomendasikan untuk penyimpanan
formulasi yang mengandung karbomer

8 Stabilitas Karbomer adalah bahan yang stabil dan higroskopis


yang dapat dipanaskan suhu di bawah 104⁰C hingga 2
jam tanpa mempengaruhinya efisiensi penebalan.
Namun paparan suhu berlebihan dapat menyebabkan
perubahan warna dan mengurangi stabilitas

9 Kegunaan Bahan bioadhesif; agen pelepasan terkontrol; zat


pengemulsi; penstabil emulsi; pengubah reologi; zat
penstabil; menangguhkan agen; pengikat tablet.
Karbomer digunakan dalam farmasi cair atau
semipadat formulasi sebagai pengubah reologi.
Formulasinya meliputi krim, gel, losion dan salep
untuk digunakan pada mata, rektal, sediaan topikal dan
vagina.

10 Konsentrasi Emulsifying agent: 0,1-0,5 %; Gelling agent: 0,5-2,0


%
Liquid Paraffin

1 Pemerian Parafin tidak berbau dan tidak berasa, bening, tidak


berwarna, atau berwarna putih padat. Terasa sedikit
berminyak saat disentuh dan mungkin terlihat rapuh
patah. Secara mikroskopis, ini adalah campuran
kumpulan mikrokristal. Parafin terbakar dengan nyala
api yang bercahaya dan berjelaga. Saat meleleh,
parafin pada dasarnya tanpa fluoresensi di siang hari;
sedikit bau mungkin tampak.

2 Rumus Molekul CnH2n+2

3 Berat Molekul -

4 Rumus Struktur -

5 Kelarutan Larut dalam kloroform, eter, minyak atsiri, dan


sebagian besar minyak tetap hangat; sedikit larut
dalam etanol; praktis tidak larut dalam aseton, etanol
(95%), dan air. Parafin bisa dicampur sebagian besar
lilin jika dicairkan dan didinginkan.

6 Inkompatibilitas -

7 Penyimpanan Parafin sebaiknya disimpan di suhu tidak melebihi


40⁰C dalam wadah tertutup baik

8 Stabilitas Parafin stabil, meskipun dapat meleleh dan membeku


berulang kalimengubah sifat fisiknya.

9 Kegunaan Basis sediaan semi padat; bahan pengeras.


Parafin terutama digunakan dalam formulasi farmasi
topikal sebagai komponen krim dan salep. Dalam
bentuk salep, mungkin digunakan untuk itu
meningkatkan titik leleh formulasi atau menambah
kekakuan.

10 Konsentrasi 7,5 %

Tween 80

1 Pemerian Polisorbat mempunyai bau yang khas dan agak hangat


rasa pahit. Warna dan bentuk fisiknya kuning seperti
cairan minyak pada suhu 25⁰C
2 Rumus Molekul C64H124O26

3 Berat Molekul 1310

4 Rumus Struktur

5 Kelarutan Larut dalam etanol dan air, tidak larut dalam mineral
oil, vegetable oil.

6 Inkompatibilitas Perubahan warna dan/atau pengendapan terjadi dengan


berbagai zat, terutama fenol, tanin, tar, dan bahan
mirip tar. Itu aktivitas antimikroba pengawet paraben
berkurang di adanya polisorbat

7 Penyimpanan Polisorbat harus disimpan dalam wadah tertutup


rapat,terlindung dari cahaya, di tempat sejuk dan
kering.

8 Stabilitas Polisorbat stabil terhadap elektrolit serta asam dan


basa lemah; saponifikasi bertahap terjadi dengan asam
dan basa kuat

9 Kegunaan Agen pendispersi; zat pengemulsi; surfaktan nonionik;


pelarutan agen; agen pensuspensi; agen pembasah

10 Konsentrasi Emlusifying agent : 1-15%

Span 80

1 Pemerian Ester sorbitan berbentuk cairan atau padatan berwarna


krem hingga kuning dengan aroma dan rasa yang khas

2 Rumus Molekul C24H44O6

3 Berat Molekul 429

4 Rumus Struktur

5 Kelarutan Ester sorbitan umumnya larut atau dapat terdispersi


dalam minyak; mereka juga larut dalam sebagian besar
pelarut organik. Di dalam air, meskipun tidak larut,
umumnya dapat terdispersi

6 Inkompatibilitas -

7 Penyimpanan Ester sorbitan harus disimpan dalam wadah tertutup


rapat di tempat sejuk dan kering.

8 Stabilitas Pembentukan sabun secara bertahap terjadi dengan


asam atau basa kuat; sorbitan ester stabil dalam asam
atau basa lemah.

9 Kegunaan Agen pendispersi; zat pengemulsi; surfaktan nonionik;


pelarutan agen; agen pensuspensi; agen pembasah

10 Konsentrasi Emlusifying agent : 1-15%

Gliserin

1 Pemerian Gliserin adalah cairan bening, tidak berwarna, tidak


berbau, kental, higroskopis; mempunyai rasa yang
manis, kira-kira 0,6 kali lebih manis dari sukrosa.
2 Rumus Molekul C3H8O3

3 Berat Molekul 92,09

4 Rumus Struktur

5 Kelarutan Sangat mudah larut dalam aceton, praktis tidak larut


dalam benzene dan kloroform, larut dalam etanol 95%,
praktis tidak larut dalam minyak, larut dalam air

6 Inkompatibilitas Gliserin dapat meledak jika dicampur dengan zat


pengoksidasi kuat seperti kromium trioksida, kalium
klorat, atau kalium permanganat.

7 Penyimpanan Gliserin dapat mengkristal jika disimpan pada suhu


rendah; kristal tidak meleleh sampai dipanaskan
hingga 200C. Gliserin sebaiknya disimpan dalam
wadah kedap udara, di tempat sejuk dan kering
tempat.

8 Stabilitas Gliserin bersifat higroskopis. Gliserin murni tidak


rentan terhadap oksidasi atmosfer dalam kondisi
penyimpanan biasa, namun terurai pada pemanasan
dengan evolusi akrolein beracun. Campuran dari
gliserin dengan air, etanol (95%), dan propilen glikol
stabil secara kimia.

9 Kegunaan Pengawet antimikroba; peningkat kelarutan; emolient;


humektan; bahan pemlastis;pelarut; bahan pemanis;
agen tonisitas.

10 Konsentrasi

Menthol

1 Pemerian Berbentuk diaglomerasi bubuk kristal, atau kristal


mengkilap tidak berwarna, prismatik, atau berbentuk
jarum, atau massa heksagonal atau menyatu dengan
bau khas yang kuat dan mencicipi. Bentuk kristal
dapat berubah seiring waktu sublimasi dalam bejana
tertutup.

2 Rumus Molekul C10H20O

3 Berat Molekul 156,27

4 Rumus Struktur

5 Kelarutan Sangat larut dalam etanol (95%), kloroform, eter,


lemak minyak dan parafin cair; bebas larut dalam asam
asetat glasial;larut dalam aseton dan benzena; sangat
sedikit larut dalam gliserin;praktis tidak larut dalam
air.

6 Inkompatibilitas Tidak cocok dengan: butilkloral hidrat; kamper; kloral


hidrat;kromium trioksida; b-naftol; fenol; kalium
permanganat; pirogalol; resorsinol; dan timol.

7 Penyimpanan Menthol sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup


rapat di suhu tidak melebihi 250C, karena mudah
menyublim.

8 Stabilitas Formulasi yang mengandung mentol 1% b/b dalam


krim berair memiliki dilaporkan stabil hingga 18 bulan
bila disimpan di ruangan suhu.

9 Kegunaan Flavoring agent, terapetik agent

10 Konsentrasi

Methyl Paraben
1 Pemerian Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur, putih,
tidak berbau

2 Rumus Molekul C8H8O3

3 Berat Molekul 152.15

4 Rumus Struktur

5 Kelarutan Sukar larut dalam air, benzene dan dalam karbon


tetraklorida, mudah larut dalam etanol dan eter

6 Inkompatibilitas Inkompatibel dengan bentonit, magnesium trisilikat,


bedak, tragakan, natrium alginat, minyak atsiri,
sorbitol, dan atropin

7 Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, tempat sejuk dan kering

8 Stabilitas Larutan metilparaben berair pada pH 3–6 dapat


disterilkan dengan autoklaf pada 120oC selama 20
menit, tanpa dekomposisi. Stabil pada pH 3-6 pada
suhu ruangan.

9 Kegunaan Pengawet

10 Konsentrasi 0,02-0,3 %

Prophyl Paraben

1 Pemerian Serbuk putih atau hablur kecil, tidak berwarna

2 Rumus Molekul C10H12O3

3 Berat Molekul 180.20


4 Rumus Struktur

5 Kelarutan Sangat sukar larut dalam air, sukar larut dalam air
mendidih, mudah larut dalam etanol dan eter

6 Inkompatibilitas Inkompatibel dengan magnesium aluminium silikat,


magnesium trisilikat, oksida besi kuning

7 Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, tempat sejuk dan kering

8 Stabilitas Larutan propilparaben encer pada pH 3–6 dapat


disterilkan dengan autoklaf, tanpa dekomposisi. Pada
pH 3–6, larutan encer stabil (kurang dari 10%
dekomposisi) hingga sekitar 4 tahun pada suhu kamar,
sedangkan larutan pada pH 8 atau lebih dapat
mengalami hidrolisis cepat (10% atau lebih setelah
sekitar 60 hari pada suhu kamar).

9 Kegunaan Pengawet

10 Konsentrasi 0,01-0,6 %

Clove Oil

1 Pemerian Cairan kental, tidak berwarna hingga coklat terang,


bau khas

2 Rumus Molekul -

3 Berat Molekul -

4 Rumus Struktur

5 Kelarutan Tidak larut dalam air

6 Inkompatibilitas -
7 Penyimpanan Stabil selama penyimpanan pada suhu ruang

8 Stabilitas Hindari dari paparan matahari langsung

9 Kegunaan Peningkat penetrasi dan campuran fase minyak

10 Konsentrasi 1,5-2,5 %

Eucalyptus Oil

1 Pemerian Cairan tidak berwarna hingga kuning pucat, bau khas


aromatik, rasa pedas dan kamper

2 Rumus Molekul -

3 Berat Molekul -

4 Rumus Struktur

5 Kelarutan Larut dalam 5 bagian etanol

6 Inkompatibilitas -

7 Penyimpanan Penyimpanan tidak lebih dari 250C

8 Stabilitas Hindari dari paparan matahari langsung

9 Kegunaan Peningkat penetrasi dan campuran fase minyak


Minyak kayu putih memiliki efek bakterisidal dan
banyak digunakan dalam produk farmasi. Dapat juga
digunakan sebagai bahan penyedap pada bahan
tambahan makanan, sirup obat batuk, permen karet,
obat kumur, pasta gigi, pembersih udara, dll.

10 Konsentrasi 1,5-2,5 %

Ethanol

1 Pemerian Alkohol adalah cairan bening, tidak berwarna, mudah


bergerak, dan mudah menguap dengan sedikit, bau
khas dan rasa terbakar.

2 Rumus Molekul C2H6O

3 Berat Molekul 46,07

4 Rumus Struktur

5 Kelarutan Dapat larut dengan kloroform, eter, gliserin, dan air


(dengan kenaikan suhu dan kontraksi volume).

6 Inkompatibilitas Dalam kondisi asam, larutan etanol dapat bereaksi kuat


dengan bahan pengoksidasi. Campuran dengan alkali
mungkin warnanya menjadi gelap karena reaksi
dengan jumlah sisa aldehida

7 Penyimpanan & Larutan etanol berair dapat disterilkan dengan autoklaf


Stabilitas atau dengan
penyaringan dan harus disimpan dalam wadah kedap
udara, di tempat yang sejuk

9 Kegunaan Pengawet antimikroba; desinfektan; penetran kulit;


pelarut.

10 Konsentrasi

No Nama Bahan Alasan Penggunaan

1 Carbophol 934 Carbophol atau karbomer digunakan dalam farmasi


cair atau semipadat formulasi sebagai pengubah
reologi. (Rowe et al, 2006)
Carbophol dapat bertindak sebagai gelling agent
dengan menghasilkan sediaan viskositas tinggi,
sifatnya yang mudah terdispersi dalam konsentrasi
kecil yaitu 0,05-2% mempunyai kekentalan yang
cukup sebagai basis gel (Melani dkk, 2005)

2 Liquid Paraffin Paraffin dapat digunakan sebagai basis sediaan semi


padat, menurut jurnal Shaikh (2020), penggunaan
karbopol dan paraffin pada konsentrasi formula
menghasilkan kestabilan pH yang baik, swelling index
dan spreadibility serta extrudability yang bagus

3 Tween 80 & Span Agen pendispersi; zat pengemulsi; surfaktan nonionik;


80 pelarutan agen; agen pensuspensi; agen pembasah
(Rowe et al, 2009)

5 Gliserin Gliserin digunakan pada formula karena memiliki


banyak fungsi dalam satu konsentrasi, Pengawet
antimikroba; peningkat kelarutan; emolient;
humektan; bahan pemlastis;pelarut; bahan pemanis;
agen tonisitas.

6 Ethanol Pengawet antimikroba; desinfektan; penetran kulit;


pelarut.

7 Menthol Flavoring agent, terapetik agent

8 Metil Paraben & Digunakan sebagai pengawet dalam berbagai sediaan


Propil Paraben farmasi. Kombinasi kedua pengawet dapat
meningkatkan efektivitas pengawet pada sediaan

10 Clove Oil & Peningkat penetrasi dan campuran fase minyak


Eucalyptus Oil

12 Water Pelarut

A. Critical Proces Parameter


Uji operasional Parameter Hasil Skala Lab
Uji organoleptis Warna, aroma, rasa dan tekstur Warna = Putih Kekuningan
krim Aroma = Tidak Berbau, sedikit
segar dari menthol
Tekstur = Halus dan sedikit
kental
Uji pH pH 4,5 – 6,5 (sesuai dengan 5,6 - 6,5
pH kulit)
Uji viskositas Nilai viskositas berada pada 303,33 dPas
rentang 50-400 dPas
Uji daya sebar Syarat daya sebar untuk sediaan 5 cm
topikal yaitu 5 - 7 cm.
Uji daya lekat Kemampuan daya lekat 6 detik
Uji homogenitas Variansi dua buah distribusi Homogen
Uji penetapan kadar Analisis zat uji 98,45%

B. Critical Proses Control Parameters


Parameter Kendali Kritis Parameter Kritis CQA
1. Pemilihan Zat Aktif 1. Organoleptis 1. Stabilitas
2. Pemilihan bahan 2. pH 2. Organoleptis
Tambahan 3. Viskositas
3. Pencampuran bahan
4. Kadar Zat Aktif

C. Evaluasi IPC (In Process Control)


1. Organoleptis
 Alat : Secara visual (menggunakan panca indera)
 Prosedur : Pengamatan dilakukan terhadap berbagai perubahan
secara organoleptik. Sediaan disimpan pada suhu kamar dan yang diamati
yaitu bentuk, warna dan bau sediaan.
 Persyaratan
- Bentuk : berbentuk massa gel
- Warna : Putih bening
- Bau : khas
- Konsistensi : Agak cair
2. Penentuan pH
 Alat : pH Meter
 Prosedur:
- Pembakuan pH meter dengan menggunakan 2 larutan dapar baku yang
mempunyai perbedaan pH tidak lebih dari 4 unit dengan pH larutan uji,
dimana pH larutan uji diperkirakan berada diantara pH kedua larutan
dapar
- Jika pH kedua larutan dapar baku tersebut telah sesuai, maka pH
larutan uji dapat diukur.
- Pada pengukuran pH larutan uji, diperlukan waktu yang cukup untuk
mencapai kestabilan.
Persyaratan : rentang pH sesuai dengan spesifikasi yaitu 4,5-6,5 (sesuai
dengan pH kulit).
3. Uji Homogenitas
 Alat : Mikroskop
 Prosedur :
1. Timbang 1 gram gel yang telah dibuat
2. Oleskan pada kaca objek
3. Katubkan dengan kaca objek
4. Amati menggunakan mikroskop apakah basis tersebut homogen dan
permukaannya halus merata.
Persyaratan : Sediaan yang dibuat harus homogen sehingga pada saat
penggunaannya mudah dioleskan.
4. Penentuan Viskositas
 Alat : Viskometer
 Prosedur :
- Bersihkan viscometer dengan air dan mineral
- Keringkan kemudian dipipet 1 ml sediaan
- Masukkan kedalam viscometer
- Kemudian hisap dengan filter hingga diatas tanda batas
- Catat waktu yang diperlukan larutan
- Bandingkan dengan viskositas air untuk menentukan viskositas larutan
Persyaratan : Menurut SNI 16-4399-1996 nilai standar viskositas untuk
sediaan gel adalah 2000-4000 cps
- Alat : Kaca dan Anak Timbangan Gram
 Prosedur :
1. Timbang sediaan gel
2. Letakkan pada kaca bundar bagian tengah
3. Diatas diberi anak timbangan sebagai beban dan dibiarkan 1 menit
4. Lalu hitung diameter sediaan gel yang menyebar di kaca ( dengan
mengambil panjang rata-rata diameter dari beberapa sisi)
5. Ukur : 10 gram, 20 gram, 50 gram,100 gram, 200 gram digunakan
sebagai beban.
6. Pada setiap penambahan beban diberikan selama 1 menit
7. Ukur diameter gel yang menyebar
8. Siapkan kertas millimeter
9. Lakukan secara terus menerus sampai tidak terlihat perubahan luas
permukaan dalam 2 menit
10. Gambar kurva atau grafik antara berat beban kasus vs diameter
lingakran penyebaran.
Persyaratan : Jika pada saat uji viskositasnya turun maka semakin besar
daya sebarnya pada saat dioleskan. Daya sebar yang baik adalah 5 cm–7
cm.
5. Uji Daya Lekat
 Alat : Anak timbangan gram dan Kaca Objek
 Prosedur :
1. Sebanyak 0,5 gram sediaan gel dioleskan di atas kaca objek yang telah
ditentukan luasnya.
2. Kemudian diletakkan kaca objek dengan berat beban 1 kg selama 5
menit.
3. Kaca objek dipasang pada alat uji, beban dilepaskan seberat 80 gram.
4. Dicatat waktu hingga kedua kaca objek terlepas. Persyaratan: daya
lekat yang baik adalah tidak kurang dari 4 detik.
6. Uji Stabilitas
Sampel uji disiapkan dan dikemas pada tube. Pada setiap sampel kemudian
dilakukan pelabelan dengan identitas kondisi penyimpanan, nomor batch dan
waktu sampling. Untuk uji stabilitas dipercepat sampel dimasukkan ke dalam
climatic chamber dengan kondisi suhu 40 °C/RH 75 % selama 3 bulan.
Pengambilan sampel uji dilakukan setiap 2 minggu sekali yaitu minggu ke-0, 2, 4,
6, 8, 10, dan 12. Sedangkan untuk uji stabilitas diperpanjang sampel disimpan
pada suhu kamar selama 6 bulan dan pengambilan sampel dilakukan pada minggu
ke-0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 16, 20,
dan 24.
7. Uji Kebocoran
Menggunakan desikator vacum dan penambahan methylen blue. Jika tube
mengalami kebocoran tube isi akan keluar dan berwarna biru.
I. Judul Protokol
Studi Stabilitas Emul-gel Proxicam dalam Kemasan Tube Double layer

II. Rancangan Pengujian


a. Materi yang diuji

Kondisi
No. Bets Jenis Kemasan Penyimpanan/Periode
(Bulan)

001 Tube Double Jangka panjang (60)


Layer LDPE- Dipercepat (6)
Alumunium

002 Tube Double Jangka panjang (60)


Layer LDPE- Dipercepat (6)
Alumunium

003 Tube Double Jangka panjang (60)


Layer LDPE- Dipercepat (6)
Alumunium

b. Rencana Pengujian
i. Perencanaan Batch
Menurut European Medicine Agency tahun 2003, data dari uji
stabilitas harus diberikan setidaknya 3 batch utama dari zat obat. Produk
obat dari 3 batch tersebut harus dibuat minimal skala pilot dengan
prosedur dan metode pembuatan yang mensimulasikan hasil akhir proses
yang akan digunakan untuk produksi skala besar. Kualitas hasil uji
stabilitas dari kesuluruhan batch yang diuji haru mewakili kualitas bahan
yang akan dibuat pada skala produksi. Pembuatan emulgel skala pilot
menggunakan alat berkapasitas penuh 50 liter dengan kapasitas kerja
sebanyak 30 liter dimana skala pilot 10% dari skala produksi :
30.000
- Produksi per batch ¿ =3000 liter
10
3.000
- Produk jadi dalam tube ¿ =200 tube
15
- Produksi 3 batch ¿ 200 x 3=600 tube
Spesifikasi alat yang dimiliki

ii. Kondisi Penyimpanan dan Interval Pengambilan Sampel


Emul-gel Proxicam yang telah dikemas menggunakan Tube Double Layer
LDPE-alumunium dan dimasukkan ke dalam box kertas karton disimpan
dalam kondisi sebagai berikut :

Kondisi Penyimpanan Interval Pengambilan


Jangka panjang
30°C ± 2°C/ 65% RH ± 5% RH 0, 1, 3, 6, 9, 12 bulan

Dipercepat 0, 1, 3, 6 bulan
40°C ± 2°C/ 75% RH ± 5% RH

iii. Pengujian dan Kriteria Pengujian


1. Departemen pengawasan dan pemastian mutu bertanggung jawab
untuk menyimpan sampel sesuai dengan kondisi penyimpanan
yang telah direncanakan dan melakukan pengujian sampel sesuai
dengan metode analisis dan tervalidasi.
2. Sampel diambil dari tempat penyimpanan pada waktu yang telah
ditentukan dan disimpan pada suhu ruang (25°C) sampai waktu
pengujian.
3. Analisis sampel harus dilakukan dalam waktu paling lama 4
minggu setelah sampel diambil dari tempat penyimpanan.
4. Prosedur pengujian dan parameter yang harus di uji sebagai
berikut :
Pengujian Fisika
a. Organoleptis
b. Homogenitas
c. Tipe Emulsi
d. Bobot Jenis
e. Ukuran partikel dan droplet
f. Daya Sebar
g. Daya Lekat
h. Uji Sineresis
i. Viskositas
j. pH

Pengujian Kimia
k. Kadar Piroxicam
l. Cemaran Organik
m. Interaksi Piroxicam dengan eksipien dan kemasan
III. Jumlah Sampel
Untuk pengujian 1 bets per satu kondisi penyimpanan uji stabilitas jangka panjang maka
a. Organoleptis = 1 tube
b. Homogenitas = 1 tube
c. Tipe Emulsi = 1 tube
d. Bobot Jenis = 2 tube
e. Ukuran partikel dan droplet = 1 tube
f. Daya Sebar = 2 tube
g. Daya Lekat = 2 tube
h. Uji Sineresis = 1 tube
i. Viskositas = 1 tube
j. pH = 1 tube
k. Kadar dan Cemaran = 2 tube
Jumlah Total = 15 tube
Banyak Pengujian = 6x (Uji Stabilitas jangka panjang)
Jumlah yang dibutuhkan = 6 x 15 tube = 90 tube
Uji stabilitas dipercepat = 4 x 15 tube = 60 tube
TOTAL KESELURUHAN = 150 tube
Prosedur registrasi produk baru.
Terdiri dari
a. Tahap preregistrasi

 Pemohon login SISTEM ASROT lalu mengisi dan mengunggah persyaratan


praregistrasi.
 Mengisi formulir permohonan
 Surat kuasa bermaterai
 BPOM menerbitkan SPB Pra registrasi, lalu pemohon melakukan pembayaran
PNBP harus dibayarkan paling lama sepuluh hari terhitung sejak tanggal surat
perintah bayar layanan publik atau SPB LP diterbitkan.
 Pemohon wajib melakukan konfirmasi pembayaran SPB LP dan menyerahkan
dokumen pra registrasi atau registrasi paling lama tiga hari terhitung sejak
tanggal pembayaran.
 BPOM melakukan evaluasi Pra registrasi, jika memenuhi syarat maka HPR
diterima. Pemohon mengunggah persyaratan registrasi pada SISTEM
ASROT.

b. Tahap registrasi

 Pemohon mengunggah persyaratan registrasi pada SISTEM ASROT.


 Bagian I : dokumen administratif, informasi produk dan label
 Ringkasan karakteristik produk atau brosur
 Infromasi produk untuk pasien
 Bagian II : dokumen mutu
 Bagian III : dokumen nonklinik
 Bagian IV : dokumen klinik
 Dokumen registrasi sebagaimana dimaksud disusun sesuai dengan format
ACTD dan mengacu pada tata cara penyusunan dokumen registrasi.
A. Uraian obat
1. Kategori registrasi : Registrasi produk obat baru
2. Jenis obat : Centang kolom BARU 
3. Jenis produk : Centang kolom PRODUK TUNGGAL 
4. Golongan obat : Centang kolom BEBAS TERBATAS 
5. Nama obat : Proxicam
6. Bentuk sediaan : Emulgel, 15g
7. Kelas terapi :Antiinflammatory and Antirheumatic Products,
NonSteroids, Kode ATC M01AC01
8. Kemasan :
9. Besar kemasan :
10.

Bentuk Kekuatan Jenis Besar NIE Masa


sediaan kemasan kemasan berlaku
NIE
Emulgel 15gram
B. Keterangan lengkap pendaftar

1. Nama pendaftar : PT. SETIA BUDI SKA


2. Alamat pendaftar : Jl. Letnan Sutoyo, Mojosongo, Surakarta, Jawa Tengah,
Indonesia.
3. Alamat surat menyurat : Jl. Letnan Sutoyo, Mojosongo, Surakarta, Jawa Tengah,
Indonesia. No telp (0271) 852518, fax (0271) 853275, email
PT.SETIABUDI.SKA@GMAIL.COM
C. Status produksi
1. Centang kolom PRODUKSI DALAM NEGERI 
2. Centang kolom PRODUKSI SENDIRI 
3. Centang kolom TIDAK pada Obat tidak hanya ditujukan untuk diekspor 
4. Nama pemberi lisensi : PT. SETIA FARMA SKA
4. Alamat pemberi lisensi : Jl. Mawar, Mojosongo, Surakarta, Jawa Tengah,
Indonesia.
5. Nama produsen : PT. SETIA BUDI SKA
5. Alamat produsen : Jl. Letnan Sutoyo, Mojosongo, Surakarta, Jawa Tengah,
Indonesia.
6. SMF : Centang bila SMF dipersyaratkan dan tersedia 
7. CPOB : 7 Oktober 2028
8. Fungsi : Obat jadi dan/atau pelarut dan/atau alat bantu penggunaan
obat, pengemasan primer dan/atau sekunder, penanggung jawab untuk pelulusan bets
atau lainnya.

D. Formula
1. Zat aktif
 Tiap gram mengandung 5 mg piroxicam
 CAS No. piroxicam
 Nama zat aktif piroxicam
 5 mg piroxicam
 Mg
 Cantumkan TIDAK jika zat aktif tidak bersumber dari hewani atau manusia
 Produsen PT. SETIA BUDI SKA. Jl. Letnan Sutoyo, Mojosongo, Surakarta.
 Centang bila DMF dipersyaratkan dan tersedia 
 Indonesia
2. Eksipien

Carbophol Putih, dapat 187,5 TIDAK Gelling agent Jl. Letnan INDONESIA
934 membengkak mg bersumber Sutoyo,
dalam air dari Mojosongo,
Liquid tidak 1,125 hewani Basis/ Surakarta,
parafin berwarna, mg atau Pembawa Jawa
lake manusia Tengah
Tween 80 fisiknya 150 Surfactan
kuning mg
seperti cairan
minyak, dye
Span 80 krem hingga 225 Surfactan
kuning, lake mg
Gliserin cairan 750 Humektan
bening, dye mg
Menthol kristal 150 Flavoring agent
mengkilap mg
tidak
berwarna,
lake
Metil tidak 7,5 Pengawet
paraben berwarna, mg
lake
Propil Serbuk 4,5 Pengawet
paraben putih, lake mg
Clove oil tidak 270 Fase Minyak &
berwarna mg Enhancer
hingga
coklat
terang, lake
Eucalyptu Cairan tidak 270 Fase Minyak &
s oil berwarna mg Enhancer
hingga
kuning
pucat, lake

3. Pelarut

Etanol 450 mg TIDAK Jl. Letnan


bersumber Sutoyo,
Air Ad 15 g
dari Mojosongo, INDONESIA
hewani Surakarta,
atau Jawa
manusia Tengah

E. Informasi obat
1. Pemerian obat
 Bentuk : Tube
 Warna : Warna putih
 Berat : 15g
 Tanda khusus : Bebas terbatas, ED, no batch
2. Spesifikasi dan Metode Analisis obat. Terlampir.
3. Indikasi : Antiinflamasi dan antirematik
4. Posologi : Gunakan 1 g pada area yang sakit 3 sampai 4x sehari
5. Rute pemberian obat : Topikal

F. Informasi praregistrasi
1. Hasil praregistrasi : Centang ada HPR 
2. Tanggal penerbitan : 7 Oktober 2024
3. Kategori registrasi : kolom pertama registrasi Obat Baru, kolom kedua obat
baru dengan zat aktif baru.
4. Biaya evaluasi : Rp8.000.000, terbilang delapan juta rupiah
5. Jalur evaluasi : Centang pada 300 HK 

G. Cara penyimpanan dan batas kedaluwarsa


1. Cara penyimpanan : Simpan ditempat yang sejuk dan kering jangan lebih dari
25 derajat Celcius, serta terlindung dari panas matahari langsung.
2. Batas kedaluwarsa : 8 Oktober 2028
3. Batas kedaluwarsa setelah kemasan dibuka/direkonstitusi. Untuk sediaan tertentu
H. Status registrasi
1. Negara : Indonesia
2. Status registrasi :
3. Tanggal persetujuan : 7 Oktober 2023
4. Golongan obat : Bebas terbatas
I. Informasi paten
J. Riwayat registrasi
K. Keterangan sistem penomoran bets : 303071023

L. Informasi harga
1. Kemasan :
2. HNA : Rp.165.000,00
3. HET : Rp.150.000,00
M. Komitmen yang harus dipenuhi
N. Dokumen teknis
1. Jenis format dokumen : Centang ACTD 
2. Bagian I dokumen administratif dan informasi produk
3. Bagian II dokumen mutu
4. Bagian IIII dokumen nonklinik
5. Bagian IV dokumen klinik

O. Keterangan petugas registrasi


1. Nama : apt. Evangelina Varani., S.Farm
2. Jabatan : RnD
3. Alamat : Jl. Mawar 12, Surakarta
4. Nomor telepon dan fax : 0271 5161525 dan 0271 858585
5. Nomor telepon genggam : 0895634121
6. Email : evangelinavp1@gmail.com
Dokumen Registrasi Obat

Nama Obat : Proxicam Emulgel 0,5%


Bentuk Sediaan : Emulgel
Komposisi : Piroxicam 5mg
Jenis dan Besar Kemasan : Dus, tube @15gram
Nama Pendaftar : PT. SETIA BUDI SKA
Nama Produsen : PT. SETIA BUDI SKA
Dokumen Terlampir.
1. Masa Berlaku Izin Edar
 Izin Edar dan persetujuan khusus ekspor berlaku paling lama 5 (lima) tahun
selama memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Industri Farmasi yang telah mendapatkan Izin Edar wajib membuat dan
mengirimkan laporan produksi atau laporan pemasukan Obat Impor kepada
Kepala Badan.
 Pemilik Izin Edar Obat wajib melakukan pemantauan khasiat, keamanan dan
mutu Obat selama Obat diedarkan dan melaporkan hasilnya kepada Kepala Badan
2. No Batch
 303071023
3. No Registrasi
 DTL2411122228A1
D = nama dagang
T = golongan obat bebas terbatas
L = produksi dalam negeri (lokal)
24 = tahun penandaan obat jadi
111 = nomor urut pabrik di Indonesia
222 = nomor urut obat jadi yang disetujui oleh pabrik
28 = nomor urut bentuk sediaan
A = kekuatan obat jadi
1 = kemasan untuk kekuatan obat jadi tersebut
Referensi
Melani, D., T. Purwanti dan W. Soeratri. 2005. Korelasi Kadar Propilenglikol Dalam Basis dan
Pelepasan Dietilammonium Diklofenak Dari Basis Gel Carbopol ETD 2020. Bagian
Farmasetika Fakultas Farmasi. Universitas Airlangga. Surabaya
Rowe, R.C., J.S. Paul, dan E.Q. Marian. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth
Edition. Pharmaceutical Press and American Pharmacist Association: London
Shaikh Siraj, et al. 2020. Formulation and Characterization of Piroxicam Emulgel for Topical
Drug Delivery. Departement of Pharmaceutics Ali Allana College of Pharmacy
Akkalkuwa, Maharashtra. India

Anda mungkin juga menyukai