A. Sambiloto
1. Nama Latin : Andrographis paniculata
2. Nama Indonesia : Sambiloto
3. Nama Lokal : papaitan, ki oray,ki peurat, takilo,bidara, sadilata,
sambilata, takilla, ampadu.
4. Bagian tanaman : Herba
5. Bukti Ilmiah sesuai khasiat : Uji praklinik: Pemberian ekstrak etanol dosis 500
mg/kgBB dapat menurunkan suhu badan tikus yang
diinduksi ragi dan efektifitasnya sebanding dengan
aspirin dosis 200 mg/kg BB. Deoksiandrografolid,
andrografolid, neoandrografolid atau 11,12- didehidro-
14-deoksiandrografolid dosis 100 mg/kgBB dapat
menurunkan demam mencit, tikus, dan kelinci yang
diinduksi panas dengan 2,4-dinitrophenol atau
endotoksin
6. Keamanan (Toksisitas akut /LD50, : LD50 peroral dengan dosis 27.54 g/kgBB praktis tidak
sub kronis, kronis) toksik. Ekstrak daun sambiloto pada hewan uji tidak
menimbulkan efek toksik pada fungsi hati dan ginjal,
pada pemakaian subkronik. LDso pada mencit dengan
dosis 19.473 g/kgBB praktis tidak toksik. Uji teratogenik
pada mencit dengan dosis 5 kali dosis lazim tidak
menunjukkan kelainan morfologi pada janin. Merusak
sel trofasit dan trofoblas
7. Dosis : 30 gram daun sambiloto segar ditumbuk ditambahkan
air matang 110 mL, saring kemudian diminum sekaligus
Dosis 1 kali 12.5 mg/hari selama 30 hari. Atau 3-9 herba
kering atau 25-75 g herba segar dosis tunggal
8. Kontraindikasi : kehamilan, menyusui
C. Meniran
1. Nama Latin : phylanthus niruri (Val.)
2. Nama Indonesia : Meniran
6. Bukti Ilmiah sesuai khasiat : Data empiric : secara tradisional digunakan untuk
pengobatan batu ginjal dan diuretik
7. Keamanan (Toksisitas akut /LD50, : keamanan toksisitas : LD50 :1.588 mg/kg mencit per
sub kronis, kronis) oral, 22,54 (21,03-24,15 mg/10 gramBB mencit intra
peritoneal) Toksisitas subkronik: Dosis s/d 4800
mg/kgBB tikus diberikan selama 3 bulan per oral tidak
menimbulkan kelainan pada organ vital Pada tikus hamil
7 hari dosis 96, 960, 4800 mg/kgBB setiap hari selama 16
hari tidak menimbulkan efek teratogenik
D. Temulawak
1. Nama Latin : Curcuma xathorrhiza Roxb.
6. Bukti Ilmiah sesuai khasiat : Uji klinik fase I dengan 28 orang sehat menggunakan
dosis sampai 8000 mg/hari selama 3 bulan tidak
menunjukkan efek toksik akibat kurkumin.
7. Keamanan (Toksisitas akut /LD50, : Dari lima penelitian pada manusia dengan dosis 1125-
sub kronis, kronis) 2500 mg kurkumin per hari tidak menunjukkan adanya
toksisitas
8. Dosis : Memperbaiki nafsu makan: 2 g rimpang kering,
dibuat dalam bentuk infus, diminum 2-3 kali sehari
Memperbaiki fungsi pencernaan: 2 g simplisia kering
atau 8 g temulawak segar, dibuat dalam bentuk infus
Mengurangi nyeri dan radang sendi: 400-1200
mg/hari
Menurunkan lemak darah : 300 mg 2x/hari -
Antioksidan : 250-500 mg 3x/hari
Menghambat penggumpalan darah: 250-600 mg
3x/hari
6. Bukti Ilmiah sesuai khasiat : Uji Praklinik: Efek hipotensif jus segar pegagan telah
diteliti pada tikus hipertensi model DOCA-salt. Jus segar
pegagan dosis 16, 24, dan 32 g/kgBB diberikan per oral
dengan kontrol positif kaptopril 25 mg/kgBB. Dua jam
kemudian diukur tekanan darah sistolik dan diastolik,
detak jantung serta aliran darah kulit dan serebral. Jus
segar pegagan 24 dan 32 g/kgBB dapat menurunkan
tekanan darah, menurunkan detak jantung, dan
melancarkan aliran darah pada tikus hipertens.
Pemberian jus pegagan tidka berpengaruh terhadap
tikus normal, berbeda dengan kaptorpil yang
memberikan efek nyata baik pada tikus hipertensi
maupun tikus normal. Pemberian ekstrak pegagan
secara in vivo pada tikus teranestesi terbukti dapat
menurunkan tekanan darah melalui penurunan daya
kontraksi dan denyut jantung.
7. Keamanan (Toksisitas akut /LD50, : Tidak toksik sampai dosis 350 mg/kg. Terdapat
sub kronis, kronis) kemungkinan terjadi efek Karsinogenik pada kulit tikus
pada penggunaan berulang. Dilaporkan adanya kasus
ikterus pada 3 orang yang mengkonsumsi herba pegagan
selama 20-60 hari, efek ierus hilang saat penggunaan
dihentikan dan diberikan asam ursodeoksikolat 10
mg/kgBB/hari. Pemberian ekstrak pegagan hingga dosis
2000 mg/kgBB pada mencit per oral, menunjukkan tidak
ada hewan uji yang mati, terjadi 20% kematian pada
dosis 10g/kgBB. Pada uji toksisitas asiatikosida oral, tidak
memperlihatkan efek toksik hingga dosis 1 g/kgBB,
sedangkan dosis toksis pemberian intramuscular pada
mencit dan kelinci adalah 40 dan 50 g/kgBB. Uji
teratogenik ekstrak pegagan pada kelinci menunjukkan
tidak ada efek teratogenik.
8. Dosis : Dosis tunggal 0.33-0.68 gram serbuk kering
perhari,disertai cukup minum. Atau 0.2 gram serbuk
kering di kapsul atau diseduh dengan air mendidih
selama 15 menit, kemudian didinginkan dan diminum
9. Kontraindikasi : Kehamilan, menyusui, anak-anak, alergi, gangguan hepar
dan epilepsi
10. Interaksi : Berinteraksi dengan obat-obat penurun gula darah dan
penurun kolesterol serta antidepresan.
11. Referensi : Grover dan Yadav, 2004. Tindakan farmakologis dan
potensi penggunaan Momordica charantia: ulasan. J
Ethnopharm, 93: 123-132