ANALGETIK
ANTIPIRETIK
Disusun Oleh:
FAIRUZ SYAFIRA RAHMAH
NAILIL MUNA D.NURA
NIA AYUNINGRUM
SITI NUR ZUHRA
Analgetik Antipiretik
Analgetik adalah zat-zat yang mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran. Obat antipiretik adalah obat untuk menurunkan
panas. Hanya menurunkan temperatur tubuh saat panas dan tidak berefek pada
orang normal. Mediator-mediator yang dapat menimbulkan efek nyeri dan
peningkatan suhu tubuh yaitu prostaglandin, histamin, serotonin, plasmakinin,
dan ion-ion kalium.
Metabolit sekunder adalah senyawa yang tidak essential bagi tubuh
tumbuhan, dan berfungsi sebagai pertahanan hidup tumbuhan tersebut.
Senyawa metabolit sekunder setiap tanaman berbeda-beda. Senyawa metabolit
sekunder pada tanaman yang dapat memberikan efek analgetik antipiretik
yaitu flavonoid, alkaloid pikrinin, skolarisin, vallesamin dan cylindol A.
Mekanisme Kerja
Analgetik dan Anti piretik
Alang-Alang (Tazakka)
a.Deskripsi
Nama latin alang-alang (Imperata cylindrical (L.) Beauv.var.mayor <Nees>)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Imperata
Spesies : Imperata Cylindrical
Ciri-ciri
Perawakan : herba, rumput, merayap, tinggi 30-180 cm.
Batang: rimpang, merayap di bawah tanah, batang tegak membentuk satu perbungaan, padat,
pada bukunya berambut jarang.
Daun: tunggal, pangkal saling menutup, helaian; berbentuk pita, ujung runcing tajam, tegak,
kasar, berambut jarang, ukuran 12-80 cm. x 35-18 cm.
.
Tanaman Imperata cylindrical
dikenal dengan nama daerah
ilalang atau kambengan.
Tumbuhan ini banyak tumbuh
liar di daerah yang terbuka dan
menjadi tumbuhan pengganggu
bagi pertanian. Namun meskipun
tanaman ini menjadi musuh
petani ternyata banyak juga
khasiat pengobatan yang
dikandungnya. Pada zaman
dahulu, bangsa cina
memanfaatkan alang-alang
sebagai obat demam, diuretik,
menyembuhkan penyakit ginjal
akut, paru-paru dll.
b. Senyawa aktif, analisis, dan farmakokinetik
Senyawa aktif :
Metabolit yang telah ditemukan pada akar alang-alang terdiri dari arundoin,
fernenol, cylindol A, isoarborinol, silindrin, simiarenol, kampesterol,
stigmasterol, ß-sitosterol, skopoletin, skopolin, p-hidroksibenzaladehida,
katekol, asam klorogenat, asam isoklorogenat, asam p-kumarat, asam
neoklorogenat, asam asetat, asam oksalat, asam d-malat, asam sitrat, potassium
(0,75% dari berat kering), sejumlah besar kalsium dan 5-hidroksitriptamin.
Dari hasil penelitian lain terhadap akar dan daun ditemukan 5 macam turunan
flavonoid yaitu turunan 3’,4’,7-trihidroksi flavon, 2’,3’-dihidroksi kalkon dan
6-hidroksi flavanol. Suatu turunan flavonoid yang kemungkinan termasuk
golongan flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon atau isoflavon
terdapat pada fraksi ekstrak yang larut dalam etilasetat akar alang-alang. Pada
fraksi ekstrak yang larut dalam air akar alang-alang ditemukan golongan
senyawa flavon tanpa gugus OH bebas, flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-
0H, flavanon, atau isoflavon.
Struktur kimia flavonoid
a. Deskripsi
Tanaman mahkota dewa berbentuk pohon, berumur
panjang (perenial), tingginya 1-2,5 meter.
Akar : tunggang, batangnya silindris, berkayu, tegak,
berwarna cokelat, dengan permukaan yang kasar.
Percabangannya simpodial dengan arah cabang miring
ke atas.
Daun : tunggal, bertangkai pendek, tersusun berhadapan
5 (folio oposita), berwarna hijau tua, bentuk lonjong
hingga lanset, panjang 7-10 cm, dan lebar 2-2,5 cm.
Helaian daunnya tipis, dengan ujung dan pangkal
runcing, serta tepi rata, dan pertulangan daunnya
menyirip (pinnate), sedangkan permukaan daunnya licin.
Tanaman mahkota dewa Phaleria papuana wichanni (Val) Back sinonim Phaleria macrocarpa
(scheff) Boerl, yang dikenal juga dengan nama pusaka dewa, makuta dewa, derajat, makuto dewo,
makuto rojo atau simalakama. Tanaman ini merupakan tanaman yang banyak tumbuh di daerah Papua.
https://jualdaunmurah.id
Deskripsi Tumbuhan
– SEJARAH SINGKAT :
Sambiloto atau yang dikenal sebagai “King of Bitters” bukanlah tumbuhan asli Indonesia, tetapi
berasal dari India. Menurut data spesimen yang ada di Herbarium Bogoriense di Bogor, sambiloto
sudah ada di Indonesia sejak 1893. Di India, sambiloto adalah tumbuhan liar yang digunakan
untuk mengobati penyakit disentri, diare, atau malaria. (Traditional Chinese Medicine/TCM),
sambiloto juga digunakan sebagai penurun panas serta membersihkan racun-racun di dalam tubuh.
– KLASIFIKASI :
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Personales
Famili : Acanthaceae
Genus : Andrographis
Spesies : Andrographis paniculata Nees
Kandungan Senyawa Zat Aktif Sambiloto dan Farmakokinetik
– Secara kimia mengandung flavonoid dan lakton. Pada lakton, komponen utamanya adalah
andrographolide, yang juga merupakan zat aktif utama dari tanaman ini. Kedua zat tersebut
berkhasiat sebagai antipiretik dengan bekerja menghambat sintesis prostaglandin, sehingga
menurunkan demam.
– FARMAKOKINETIK :
Bahwa 48 jam setelah pemberian andrographolide, komponen ini dijumpai tersebar luas ke
seluruh organ tubuh.
Konsentrasi: Otak 20,9%, limpa 14,9%, jantung 11,1%, paru-paru 10,9%, rektum 8,6%, ginjal
7,9%, hati 5,6%, uterus 5,1%, ovarium 5,1%, dan usus halus sebesar 3,2%.
– FARMAKOLOGI :
Flavonoid bekerja sebagai inhibitor cyclooxygenase (COX).
Cyclooxygenase (COX) berfungsi memicu pembentukan prostaglandin.
Prostaglandin berperan dalam proses inflamasi dan peningkatan suhu tubuh.
Apabila prostglandin tidak dihambat maka terjadi peningkatan suhu tubuh
yang menyebabkan demam.
– TOKSISITAS:
Uji toksikologi pada hewan coba dan manusia menunjukkan bahwa
andrographolide dan senyawa lain yang terdapat pada sambiloto memiliki
toksisitas yang sangat rendah.
Indikasi, Efek Samping, Dosis, Kontra Indikasi
– INDIKASI :
– EFEK SAMPING:
Mulut terasa pahit, sakit kepala, tekanan darah rendah, mual, muntah.
Tiap kapsul mengandung ekstrak herbal yang setara dengan 2 gram simplisia Andrographis
paniculata herba, diminum 3 x sehari 2 kapsul.
Secara empiris daun sambiloto segar sebanyak satu genggam (30 gram) ditumbuk rata kemudian
ditambahkan air matang setengah cangkir (110 mL), saring kemudian minum sekaligus. Atau bisa
juga menggunakan bahan kering sebanyak 3 gram direbus dan diminum 2 kali sehari sebelum makan.
– KONTRA INDIKASI : wanita hamil dan menyusui, hipersensitivitas, penyakit kantung empedu,
gangguan pendarahan, hipotensi, hyperacidity, dan ulkus duodenum.
Simplisia dan Ekstrak
NAMA SIMPLISIA
Anacardii Folium
TAKSONOMI
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Anacardiaceae
Genus: Anacardium
Spesies: Anacardium occidentale
DESKRIPSI TANAMAN
Jambu mede atau jambu monyet, tersebar di
daerah tropik dan ditemukan pada ketinggian
antara 1-1.200 m dpl.
Secara empiris tanaman jambu mete dapat dimanfaatkan sebagai obat konstipasi, diabetes mellitus, radang
tenggorokan, sariawan, rematik, hipertensi, antidotum, dan analgesik.
KANDUNGAN SENYAWA KIMIA
MEKANISME KERJA
Menghambat kerja enzim siklooksigenase yang berperan dalam sistesis prostaglandin sebagai
mediator pembentuk rangsang nyeri.
FARMAKOKINETIK
ABSORBSI
Flavonoid akan di absorbsi di dalam usus bersamaan dengan empedu melalui epitel masuk ke
dalam peredaran darah .
Distribusi
Metabolisme
Ekskresi
LD50 per oral pada mencit jantan dan betina 16 g/kg BB. LD50 ekstrak
dehidro-etanol dengan efek menghambat lesi lambung adalah 150 mg/kg
BB.
• Uji toksisitas subkronis:
INDIKASI
Analgetik
KONTRAINDIKASI
Belum diketahui
EFEK SAMPING
Dosis tinggi (ekstrak > 6 g/kg BB) menunjukkan efek toksik
berupa asthenia, anoreksia, diare, dan sinkop.
ATURAN PEMAKAIAN
1 x 1 sachet (10 g serbuk)/hari, rebus dengan 2 gelas air
sampai menjadi 1 gelas
DAPUS
Tanaman pulai adalah tanaman pohon yang berkayu besar yang sering kita jumpai di
sekitar kita. Nama latin tanaman pulai adalah Alstonia scholaris R. Br. Sedangkan dalam
bahasa Inggris tanaman pulai mempunyai nama Indian Devil Tree. Tanaman pulai ini
tersebar China, Negara-negara di wilayah Asia Selatan, Asia Tenggara, Australia,
Kepulauan Solomon. Ciri-ciri tanaman pulai ini adalah pohon yang ukuran besar dengan
bentuk daun tersusun melingkar denga jumlah 4-8 helaian daun mirip daun ketela dengan
buah berbentuk panjang. Fungsi dan kegunaan tanaman pulai ini kayunya digunakan
sebagai perkakas rumah karena kayunya memiliki serat yang halus. Namun diteliti karena
pemakaian orang cina terhadap analgesika.
– Nama Daerah Tanaman Pulai
Jawa : Pule
Sunda : Lame
Melayu : Kayu Bagus
Sumba : Lita
Madura : Polay
Ambon dan Papua : Rita
KLASIFIKASI
– Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
– Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
– Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
– Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
– Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
– Sub Kelas : Asteridae
– Ordo : Gentianales
– Famili : Apocynaceae
– Genus : Alstonia
– Spesies : Alstonia scholaris R. Br.
Kandungan Senyawa Zat Aktif Pulai
– Fraksi alkaloid daun Alstonia scholaris, tiga alkaloid utama, pikrinine,
vallesamine dan scholaricine, dapat menghasilkan efek anti-inflamasi dan
analgesik perifer berdasarkan beberapa dalam tes vivo. Dalam tes in vitro,
alkaloid menunjukkan penghambatan mediator inflamasi (COX-1, COX-2
dan 5-LOX), yang sesuai dengan hasil pada model binatang. Selain itu,
inhibitor COX-2/5-LOX ditemukan dalam percobaan, seperti 16-formil-5-
methoxystrictamine, picralinal, dan tubotaiwine mungkin berharga untuk
perhatian lebih lanjut
Farmakologi tanaman pulai