Anda di halaman 1dari 12

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology


Vol.VII , No.1, Januari 2018

UJI AKTIVITAS ANTIOBESITAS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN MALAKA


(Phyllanthus emblica L.) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR Wistar

Seno Aulia Ardiansyah, D. Saeful Hidayat, Nurvika S. Simbolon

Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Abstrak

Obesitas merupakan penimbunan lemak yang berlebihan di dalam tubuh yang disebabkan oleh
asupan jumlah makanan yang lebih besar dari pada yang dapat digunakan untuk energi. Daun
Malaka (Phyllanthus emblica L.) merupakan salah satu tanaman berkhasiat obat yang belum
banyak diketahui masyarakat digunakan sebagai obat obesitas. Daun malaka mengandung
senyawa tanin, flavonoid dan saponin yang mampu menghambat kerja enzim lipase pankreas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun malaka sebagai
antiobesitas pada tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi karbohidrat dan
lemak. Daun malaka diekstraksi menggunakan metode maserasi. Pengujian dilakukan dengan
membagi 5 kelompok perlakuan yang terdiri dari 5 ekor tikus. Kelompok perlakuan terbagi
menjadi kontrol negatif, kontrol positif (Orlistat) dan kelompok dosis ekstrak. Kelompok uji
yang diberi ekstrak daun malaka secara oral dengan dosis berbeda (250, 500, dan 750 mg/kg
BB), kemudian dilanjut dengan pengukuran kadar kolesterol darah untuk masing-masing
kelompok. Data diuji secara statistik menggunakan one way ANOVA dengan tingkat
kepercayaan < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan dosis 750 mg/kg BB memiliki aktivitas lebih
baik dibandingkan dengan kelompok uji lainnya dan tidak ada korelasi antara penurunan
obesitas dengan penurunan kadar kolesterol darah.

Kata kunci : obesitas, Phyllanthus emblica L, orlistat, flavonoid, enzim lipase

Abstract

Obesity is an excessive accumulation of fat in the body caused by a larger amount of food intake
than can be used for energy. Leaves malaka (Phyllanthus emblica L.) is one of the nutritious
medicinal plants that have not been widely known to the public that is used as an obesity drug.
Malaka leaves contain tannin, flavonoid and saponin compounds that are able to inhibit the
action of pancreatic lipase enzymes. This study aims to determine the effect of malaka leaf
ethanol extract as antiobesity in white male rats Wistar strain induced high carbohydrate and
fat diet. Malaka leaves are extracted using maceration method. The test was conducted by
dividing 5 treatment groups consisting of 5 rats. The treatment group was divided into negative
control, positive control (Orlistat) and group dose of extract. The test group given oral leaf
extract orally with different doses (250, 500, and 750 mg / kg BW), then followed by
measurement of blood cholesterol levels for each group. Data were tested statistically using one
way ANOVA with a confidence level <0.05. The results showed a dose of 750 mg / kg BW had
better activity compared with other test groups and there was no correlation between decreased
obesity with decreased blood cholesterol levels.

Keywords: obesity, Phyllanthus emblica L., orlistat, flavonoids, lipase enzyme

18
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.VII , No.1, Januari 2018

PENDAHULUAN Tanaman obat yang dapat digunakan


Obesitas adalah suatu peningkatan untuk mencegah atau menurunkan berat
massa jaringan lemak tubuh yang terjadi badan antara lain teh hijau, kayu manis,
akibat ketidakseimbangan antara asupan ginseng, curcumin, lada hitam dan daun jati
nutrisi dengan penggunaan energi belanda. Penelitian yang telah dilakukan,
(Hofbauer, 2002). Pada tahun 2014, orang senyawa flavonoid, tanin dan saponin yang
yang berusia > 18 tahun mengalamai terkadung dalam daun jati Belanda
kelebihan berat badan >1,9 miliar. memiliki aktivitas menghambat enzim
Prevalensi di seluruh dunia, obesitas lebih lipase pankreas dengan menurunkan kadar
dari dua kali lipat antara tahun 1980 dan trigliserida, kolesterol total dan
2014 (WHO, 2016). Dalam riset IHME, menurunkan berat badan (Hidayat dkk,
merujuk Riset Kesehatan Dasar 2007 dan 2015). Dalam survei literatur, ditemukan
2010, Indonesia masuk dalam 10 besar bahwa flavonoid, sterol, tanin, dan alkaloid
negara dengan orang gemuk terbanyak. telah menunjukkan efek yang menjanjikan
Kelebihan lemak tubuh atau obesitas untuk mengatasi obesitas dengan berbagai
saat ini merupakan sebuah epidemi yang mekanisme (Rohit et al, 2012).
muncul di seluruh dunia, termasuk di Salah satu tanaman yang diduga
negara-negara yang sedang berkembang memiliki aktivitas antiobesitas adalah daun
(Atmarita, 2005). WHO menetapkan malaka (Phyllanthus emblica L.).
klasifikasi internasional untuk kelebihan Tumbuhan ini banyak digunakan
berat badan bila BMI ≥25 kg/m2 dan masyarakat sebagai obat tradisional.
obesitas bila BMI ≥30 kg/m2. Pada Tanaman ini di India telah digunakan untuk
penderita obesitas akan berkembang mengobati penyakit kanker, diabetes, liver,
resistensi terhadap aksi seluler insulin yang gangguan jantung dan anemia (Khan,
dikarakteristikkan oleh berkurangnya 2009). Telah dilakukan penelitian
kemampuan insulin untuk menghambat farmakologi tentang tanaman malaka
pengeluaran glukosa dari hati dan memiliki aktivitas sebagai analgesik,
kemampuannya untuk mendukung antioksidan, antitusif, antiinflamasi,
pengambilan glukosa pada lemak dan otot aktivitas mutagenik dan antikanker
(Dewi, 2007). (Dasaroju, et al. 2014).
Salah satu obat untuk mengatasi Klasifikasi dari tanaman malaka
obesitas yaitu orlistat, namun efek samping (Phyllanthus embica L.) sebagai berikut:
sangat mungkin terjadi akibat penggunaan Kingdom : Plantae – Tumbuhan
dalam jangka waktu yang lama. Oleh Divisi : Flowering plant
karena itu, dicari alternatif lain, salah Kelas : Magnoliopsida
satunya penggunaan obat tradisional. Ordo : Malpighiales

19
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.VII , No.1, Januari 2018

Famili : Phyllanthae Hewan percobaan yang digunakan


Genus : Phyllanthus dalam penelitian ini adalah tikus putih
Species : Phyllanthus emblica Linn. jantan galur Wistar yang berumur 2,5 - 3
(Singh, et al. 2011) bulan dengan bobot badan 140-210 gram.
Daun malaka yang memiliki
kandungan flavonoid dan tanin yang diduga Determinasi Tanaman
dapat menurunkan berat badan atau Tumbuhan dideterminasi di bagian
obesitas. Berdasarkan pemaparan diatas Herbarium Laboratorium Taksonomi,
perlu dilakukan penelitian untuk Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan
mengetahui ada atau tidaknya aktivitas Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
antiobesitas dari ekstrak daun Malaka Padjadjaran
(Phyllanthus emblica L.) terhadap tikus .
galur wistar dengan diinduksi pakan tinggi Penyiapan Simplisia dan Ekstraksi Daun
lemak. Malaka (Phyllanthus emblica L.)
Daun Malaka disortasi, dan
METODOLOGI dikeringkan di dalam ruangan dengan suhu
Alat kamar 25-27oC hingga kering (kadar air ≤
Alat yang digunakan pada penelitian 10%). Ekstraksi dilakukan dengan cara
ini adalah timbangan analitik (Henherr dan maserasi dari simplisia 700 gram dengan
Sartorius), rotary vaporator (IKA), tanur pelarut etanol 96% 12 L, dengan
(Branstead Thermolyne), oven, mortir dan penggantian pelarut 3 kali 24 jam. Ekstrak
stamper, sonde, spuit 1 ml (Terumo), satu cair yang telah dikumpulkan diuapkan
set alat ukur kadar kolesterol darah (Easy dengan rotary vaporator pada suhu 30-
®
Touch ), spatula, serta alat-alat gelas 400C. Selanjutnya dalam cawan penguap,
(pyrex) yang biasa digunakan dalam maserat diuapkan pada suhu kamar,
laboratorium. sehingga diperoleh ekstrak kental.

Bahan Skrining Fitokimia Ekstrak


Daun Malaka yang muda dan segar Skrining fitokimia dilakukan untuk
diperoleh dari desa Jelekong, Jawa Barat. mengetahui kandungan metabolit sekunder
Pelarut untuk maserasi etanol 96%, yang terdapat dalam ekstrak daun Malaka,
pereaksi-pereaksi skrining, aquades. Bahan maka dilakukan penapisan fitokimia
pakan diet karbohidrat dan lemak tinggi: berdasarkan metode pada Materia Medika
kuning telur, lemak hewan, minyak, keju Indonesia. Secara umum senyawa yang
dan nasi. diuji meliputi pengujian alkaloid, flavonoid,

20
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.VII , No.1, Januari 2018

tanin, fenolat, triterpenoid, steroid, kuinon,


monoterpen, dan seskuiterpen. Pengukuran Kadar Kolesterol Total
Darah
Induksi Pakan Diet Tinggi Karbohidrat Pada hari pertama sebeum perlakuan, darah
dan Lemak diambil dengan cara ditusuk pada bagian
Diet tinggi karbohidrat dan lemak vena ekor, darah diteteskan pada strip test
dilakukan dengan pemberian keju 5%, kolesterol yang telah dipasangkan pada alat
kuning telur 10%, lemak sapi 15%, minyak ukur Easy Touch. Pengukuran kadar
5 %, nasi 45% dan pakan standar 20%. kolesterol dilakukan pada hari ke-7 dan ke-
Proses induksi dilakukan selama 8 minggu 14. Data diolah dengan menggunakan
dan menunjukkan tikus sudah mengalami analisis ANOVA.
obesitas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Aktivitas Antiobesitas Daun malaka diperoleh dari Desa
Tikus jantan yang telah obesitas Jelekong, Jawa Barat. Determinasi tanaman
dikelompokkan menjadi 5 kelompok yang yang dilakukan di bagian Herbarium
terdiri dari Laboratorium Taksonomi, Jurusan Biologi,
Grup I : Kontrol negatif (-) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Grup II : Kontrol positif (Orlistat) Alam, Universitas Padjadjaran
Grup III: Dosis Ekstrak I (250 mg/kg BB) menunjukkan bahwa tanaman yang
Grup IV:Dosis Ekstrak II (500 mg/kg BB) digunakan adalah malaka (Phyllanthus
Grup V : Dosis Ekstrak III (750 mg/kg BB) emblica L.) dan hasil karakterisasi simplisia
30 menit sebelum pemberian daun malaka terangkum dalam Tabel 1.
makanan, semua hewan coba diberikan Kadar air simplisia tidak lebih dari
secara oral selama 14 hari berturut-turut. 10%. Kadar sari larut air menunjukkan
Dilakukan penimbangan bobot badan persentase senyawa yang tersari adalah
hewan coba pada jam yang sama dan diukur 20% dan senyawa yang tersari dalam
panjang badan tikus. Hasil pengukuran pelarut etanol adalah 33 %. Kabu total
berat badan dan panjang badan tikus menunjukkan total mineral (residu
dihitung indeks massa tubuh menggunakan anorganik) yang terkandung dalam
rumus: simplisia, pada simplisia ini total mineral
yang terkandung adalah sebanyak 3,67%.
dan susut pengeringan menunjukkan 8%.
Data penurunan bobot badan dirata-
Pada proses ekstraksi digunakan
ratakan, dan dievaluasi. Data diolah
metode maserasi dengan pelarut penyari
menggunakan analisis ANOVA.
etanol 96%. Maserasi dipilih karena

21
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.VII , No.1, Januari 2018

kandungan flavonoid yang berkhasiat keseluruhan senyawa yang terkandung pada


dalam daun malaka bersifat termolabil. simplisia dapat larut dalam pelarut. Hasil
Etanol 96% dipilih karena dapat melarutkan pada penapisan fitokimia terhadap simplisia
hampir semua metabolit sekunder yang dan ekstrak kental daun malaka (Tabel 2)
terkandung dalam simplisia dan hasil terdapat senyawa flavonoid, tanin, fenolat,
karakterisasi kadar sari larut etanol monoterpen dan seskuiterpen, kuinon dan
menghasilkan rendemen yang lebih besar. saponin. Hasil ini sesuai dengan penelitian
Dari 700 gram simplisia daun malaka yang yang telah dilakukan oleh Dhale dan Mogle
diekstraksi dalam 12L dengan pelarut (2011) yang, menunjukkan bahwa daun
etanol 96%, diperoleh ekstrak kental malaka mengandung beberapa senyawa
sebanyak 288,36 gram dengan persen kimia diantaranya yaitu alkaloid, flavonoid,
rendemen sebesar 41,19%. Proses ekstraksi saponin, tanin, terpenoid, benzenoid,
dilakukan selama 3 x 24 jam dengan fenolat, lignin, furanolakton, teriterpin,
pergantian pelarut, tujuannya menarik karbohidrat.

Tabel 1. Hasil Karakterisasi Simplisia Daun Malaka


Kadar %
Jenis penetapan
Simplisia Persyaratan (MMI*)
Kadar Air 4 < 10
Kadar Sari Larut Air 20 >6
Kadar Sari Larut Etanol 33 > 25,5
Kadar Abu Total 3,67 <8
Susut Pengeringan 8 < 10
*Materia Medika Indonesia
Tabel 2. Hasil Penapisan Fitokimia Simplisia dan Ekstrak Etanol Daun Malaka
Golongan Simplisia Ekstrak
Alkaloid + +
Flavonoid + +
Tanin + +
Fenolat + +
Monoterpen & Seskuiterpen + +
Steroid & Triterpenoid - -
Kuinon + +
Saponin + +
Keterangan : (+) : Mengandung senyawa yang diuji
(‒) : Tidak mengandung senyawa yang diuji

Pada penelitian ini digunakan tikus 2010). Masalah kesehatan yang berkaitan
putih jantan karena lemak pada jantan dengan obesitas umumnya terjadi pada
terjadi pada daerah sentral sedangkan pada distribusi lemak di daerah sentral. Tikus
betina lemak terjadi di daerah gluteal dan diberi pakan selama 8 minggu
pertimbangan hormon seksual (Wang, menunjukkan peningkatan berat badan yang

22
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.VII , No.1, Januari 2018

tinggi. Formula pakan mengandung kalori menunjukkan seluruh tikus telah obesitas
yang berlebih didalam tubuh kemudian dengan nilai Lee index > 300 dan Rohrer
disimpan sebagai trigliserid dalam jaringan index > 30. Pengujian efek antiobesitas
adiposa (Power dan Schulkin, 2009). untuk mengetahui adanya pengaruh
Pengukuran tikus yang obesitas pemberian dari ekstrak etanol daun malaka
menggunakan rumus Lee index (>300) dan terhadap tikus yang telah obesitas. Hewan
Rohrer index (>30) menunjukkan bahwa uji dibagi menjadi 5 kelompok yaitu
tikus telah memenuhi nilai indeks obesitas kelompok kontrol negatif, kelompok
sesuai dengan standar masing-masing kontrol positif, kelompok dosis I adalah 250
indeks. Hasil pengukuran indeks obesitas mg/kg BB, kelompok dosis II 500 mg/kg
dapat dilihat pada Tabel 3. BB dan kelompok dosis III adalah 750
Nilai perhitungan yang >300 mg/kg BB. Pembagian kelompok bertujuan
menginterpretasikan individu obesitas. untuk mengetahui perbedaan berat badan
Selain Lee index sebagai indikator obesitas hewan uji pada setiap perlakuan. Kelompok
bisa juga dihitung dengan Rohrer index, kontrol negatif adalah kelompok yang
hasil perhitungan Rohrer index >30 diberikan pakan standar dan larutan Na-
menyatakan individu obesitas (Lee, et al., CMC, dengan tujuan bahwa diberikan Na-
2011). Tikus yang telah diberi pakan CMC akan mengurangi berat badan tikus,
selama 8 minggu memiliki nilai Lee index kelompok ini sebagai pembanding berat
sebesar 314,49 dan nilai Rohrer index badan hewan uji kelompok dosis dan
sebesar 31,11. Dari hasil yang diperoleh kontrol positif.

Tabel 3. Hasil Pengukuran Indeks Obesitas


Karakterisasi Kelompok Obesitas
Jumlah subjek 25
Berat badan rata-rata 308,79 g
Panjang badan rata-rata 21,34 cm
Lee index 314,49
Rohrer index 31,11

Gambar 1. Grafik Persen Penurunan Berat Badan Tikus

23
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.VII , No.1, Januari 2018

Kelompok kontrol positif dampak dapat mengendapkan protein yang


menggunakan obat pembanding yaitu ada di dalam permukaan usus halus karena
Orlistat, kelompok ini sebagai pembanding mudah berikatan dengan protein sehingga
terhadap kelompok dosis untuk melihat mengurangi penyerapan makanan dengan
adanya perbedaan efek penurunan berat demikian proses kegemukan dapat
badan tikus. Pengujian dilakukan selama 14 dihambat (Widyati. 2012). Darusman et al.
hari. Berdasarkan grafik pada Gambar 1 (2001) menyatakan bahwa dua kelompok
terlihat penurunan berat badan kelompok senyawa yang diduga berperan dalam
dosis III lebih besar dibandingkan dengan mengatasi kegemukan adalah flavonoid dan
kontrol positif. Penurunan berat badan tikus tannin (fenol). Flavonoid, saponin, dan
diduga karena adanya kandungan senyawa alkaloid dipercaya sebagai senyawa yang
bioaktif pada ekstrak daun malaka. diduga mempunyai peranan antiobesitas
Senyawa bioaktif pada ekstrak daun malaka dengan mekanisme melalui penghambatan
yang diduga memberikan pengaruh aktivitas enzim lipase yang menghidrolisis
menurunkan berat badan adalah flavonoid lemak menjadi monogliserida dan asam
(quersetin dan kaemferol), tanin, alkaloid, lemak(Ruiz. et al. 2005).
dan saponin. Senyawa tanin memiliki

Tabel..4 Hasil Pengukuran Efek Ekstrak Daun Malaka Pada Lee index
Hasil pengukuran Lee index
Perlakuan
Adaptasi Setelah induksi Setelah pengujian
Kontrol negative 282,46 313,94 311,20
Orlistat 282,73 313,09 299,33
Dosis 250 mg/kg BB 282,50 313,97 305,94
Dosis 500 mg/kg BB 282,24 313,72 299,72
Dosis 750 mg/kg BB 282,80 313,34 299,02

Gambar 2. Diagram nilai Lee index dari Beberapa Kelompok Perlakuan

24
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.VII , No.1, Januari 2018

Enzim lipase merupakan enzim dalam daun malaka yang memiliki aktivitas
yang menghidrolisis lemak menjadi antiobesitas yaitu flavonoid, tanin, saponin
monogliserida dan asam lemak. Apabila dan alkaloid. Dalam survei literatur,
aktivitas enzim lipase meningkat maka ditemukan bahwa flavonoid, sterol, tanin,
penyerapan monogliserida dan asam lemak dan alkaloid telah menunjukkan efek yang
juga akan meningkat (Rahardjo. et al. menjanjikan untuk mengatasi obesitas
2005). Monogliserida ini selanjutnya akan dengan berbagai mekanisme (Rohit et al,
diserap oleh usus halus dan kemudian akan 2012).
disimpan sebagai cadangan lemak dalam Pengukuran Lee index dilakukan
jaringan adiposa. Semakin aktif aktivitas untuk mengetahui kelompok perlakuan
enzim lipase, maka lemak dan minyak yang yang memiliki efek antiobesitas. Dari hasil
dihidrolisis akan semakin banyak sehingga pengukuran Lee index pada yang terangkum
asam lemak bebas yang dihasilkan akan pada Tabel 4 dan Gambar 2, ekstrak daun
semakin banyak. Hal ini memacu malaka pada dosis 500 mg/kg BB, dosis
penumpukan lemak dalam jaringan dan 750 mg/kg BB, serta kontrol orlistat
dapat menyebabkan kegemukan atau mengalami penurunan nilai Lee index.
obesitas. Kandungan tanin mempunyai Tujuan pengukuran Lee index yaitu untuk
peran penting dalam menurunkan lipid, mengetahui tingkat obesitas pada tikus.
dengan mekanisme menghambat enzim Pengukuran Lee index dilakukan menurut
lipase sehingga lipid lebih sedikit yang Lee et al (2011). Dari data analisis ANOVA
diabsorbsi oleh tubuh. Kelompok menunjukkan pada hari ke-14 memperoleh
pembanding menggunakan orlistat. Orlistat nilai signifikansi 0,039 (p<0,05) yang
bekerja menurunkan berat badan dengan artinya memiliki perbedaan bermakna pada
cara menghambat enzim lipase, sehingga masing-masing perlakuan. Kemudian
lemak tidak diserap oleh usus dan lebih dilanjutkan uji lanjutan analisis uji LSD.
banyak dibuang melalui feses (Putri, 2016). Hasil uji LSD menunjukkan kelompok
Orlistat merupakan agen yang perlakuan dosis 500 mg/kg BB dan 750
menghambat lipase gastrointestinal. mg/kg BB memberikan aktivitas penurunan
Semakin rendah aktivitas enzim yang berat badan yang sama dengan kelompok
dihasilkan usus mengurangi sekitar kontrol positif. Setelah pengujian
sepertiga jumlah lemak yang diserap dari antiobesitas kemudian dilanjutkan
makanan (Moyers 2005). Hal ini pengujian kolesterol darah untuk
menunjukkan mekanisme kerja ekstrak mengetahui dengan pemberian ekstrak daun
daun malaka mirip dengan kontrol malaka mempengaruhi kadar kolesterol
pembanding orlistat, yaitu menghambat darah pada tikus dan untuk mengetahui
enzim lipase. Senyawa yang terkandung korelasi antara obesitas dengan kolesterol

25
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.VII , No.1, Januari 2018

darah. Konsentrasi kolesterol normal pada 250mg/kg BB lebih besar dibandingkan


tikus adalah 40-130 mg/dL (Malole dan dengan kelompok dosis ekstrak lainnya
Pramono, 1989). Berdasarkan hasil pada dengan persentase penurunan kadar
Tabel 4 dan Gambar 3, pemberian ekstrak kolesterol darah 22,4%. Untuk melihat
daun malaka dengan dosis 250 mg/kg BB, adanya perbedaan yang nyata antara
500 mg/kg BB, dan 750 mg/kg BB, mampu masing-masing kelompok perlakuan
menurunkan kadar kolesterol darah. terhadap penurunan kadar kolesterol darah,
Penurunan kadar kolesterol disebabkan maka data kadar kolesterol total darah
adanya kandungan senyawa flavonoid yang dianalisis dengan menggunakan ANOVA.
terdapat dalam daun malaka. Hasil uji Anova menunjukkan nilai
Pada penelitian yang pernah signifikansi 0,008 (p>0,05) yang berarti
dilakukan flavonoid seperti quersetin terdapat perbedaan yang bermakna antar
dilaporkan memiliki kemampuan sebagai perlakuan. Kemudian dilakukan uji lanjutan
agen antihiperlipidemia pada hewan uji yaitu uji LSD yang menunjukkan
(Juzwiak et al., 2005). Penurunan kadar kelompok dosis ekstrak 250 mg/kg BB,
kolesterol total darah terhadap masing- dosis 500 mg/kg BB, dan dosis 750 mg/kg
masing kelompok mengalami penurunan BB terhadap kontrol negatif memiliki
(Tabel 5 dan Gambar 3). Namun, tidak perbedaan yang bermakna (>0,05), yang
menyebabkan keadaan hipokolesterolemia artinya dosis ekstrak tersebut dapat
terhadap hewan uji. Penurunan kadar memberikan aktivitas penurunan kadar
kolesterol darah kelompok dosis ekstrak kolesterol darah.

Tabel 5. Hasil pengukuran rata-rata kadar kolesterol total darah


Rata-rata Kadar Kolesterol Total Darah Persen Penurunan
Perlakuan
H0 H7 H14 (%)
Kontrol negatif 152,6 177,6 218,2 (-) 42,98
Orlistat 185,8 178,4 173,4 5,70
Dosis 250 mg/kg BB 192,8 180,4 147 22,4
Dosis 500 mg/kg BB 177 173,4 132 20,8
Dosis 750 mg/kg BB 191,8 185 158,4 14,0
Keterangan : (-) terjadi kenaikan kadar kolesterol total

Gambar 3. Grafik persen rata-rata kadar kolesterol total darah

26
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.VII , No.1, Januari 2018

Penurunan obesitas tidak ada Diseases. UGM , 19–20 March,


korelasi dengan penurunan kadar kolesterol 2005.
darah, terbukti pada penelitian antiobesitas Darusman LK, Rohaeti E, Sulistiyani. 2001.
bahwa dosis 750 mg/kg BB memberikan Kajian Senyawa Golongan
persentase lebih baik jika dibandingkan Flavonoid Asal Tanaman Bangle
dengan dosis 250 mg/kg BB dan 500 mg/kg (Zingiber Cassumunar Roxb)
BB, tetapi pada pengukuran kadar Sebagai Senyawa Peluruh Lemak
kolesterol darah menunjukkan penurunan Melalui Aktivitas Lipase. Bogor:
kadar kolesterol darah lebih kecil Pusat studi biofarmaka lembaga
dibandingkan dengan kelompok uji yang penelitian. Institut Pertanian Bogor.
lain. Dasaroju, S., and Gottimukkala, K.M.
2014. “Current Trend in the
SIMPULAN Research of Emblica officinalis
Hasil yang diperoleh dari pengujian (Amla): A Pharmacological
ini ekstrak etanol daun malaka (Phyllanthus Perspective.” International Journal
emblica L.) memiliki aktivitas antiobesitas Pharmaceutical Sciences 24(3):
dengan dosis yang efektif sebagai 150-159.
antiobesitas adalah dosis 750 mg/kg BB. Departemen Kesehatan RI. 2000. Materia
Ekstrak etanol daun malaka (Phyllanthus Medika Indonesia. Jilid VIII
emblica L.) dapat menurunkan kadar Jakarta:Depkes RI. Hal 55-56.
kolesterol total darah. Hasil analisis data Dewi, Mira. 2007. ”Resisten Insulin Terkait
menggunakan metode ANOVA, pengujian Obesitas: Mekanisme Endokrin dan
antiobesitas menunjukkan hasil yang Intrinsik Sel”. Jurnal Gizi dan
signifikan (p<0,05) dengan nilai signifikan Pangan 2 (2): 49
0,03 artinya memiliki perbedaan yang Dhale, D.A and U.P. Mogle.
bermakna pada masing-masing kelompok 2011.Phytochemical screening and
perlakuan. antibacterial activity of Phyllanthus
emblica L. Sci. Rep 1 (3): 138-142
DAFTAR PUSTAKA Ditjen POM. 2012. Pedoman Teknologi
Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Formulasi Sediaan Berbasis
Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Ekstrak Volume 1. Jakarta : Pusat
Buku Jakarta: Kedokteran EGC. Riset Obat dan Makanan BPOM
Atmarita. 2005. Nutrition Problems in Republik Indonesia. Hal 12-13.
Indonesia. The article for An Hidayat, M., Soeng, S., Wahyudianingsih,
Integrated International Seminar R., Ladi, J.E., Krisetya, Y.A., dan
and Workshop on Lifestyle–Related Elviora, V. 2015. Ekstrak kedelai

27
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.VII , No.1, Januari 2018

detam 1, daun jati belanda serta Imunoreaktif Insulin dan Glukagon


kombinasinya terhadap berat badan pada pankreas tikus obesitas”.
dan histopatologis hepar tikus Tesis. Pasca Sarjana Fakultas
wistar. JKKI, 6(4):167-176. Kedokteran Hewan.
Juzwiak, S., J. Wojcicki, K. Mokrzycki, M. Yogyakarta:Universitas Gajah
Marchlewicz, M. Bialecka, L. Mada. Hal:9-11
Rozewicka, B. Szklarz and M. Prahastuti, S., Tjahjani, S., dan Hartini, E.
Drozdzik. 2005. Effect of 2011. Efek infusa daun salam
Quercetin on Experimental (syzgium polyantum) terhadap
Hyperlipidemia and penurunan kadar kolesterol total
Atherosclerosis in Rabbit. darah tikus model dyslipidemia
Pharmalogical Report Vol. 57 No. galur wistar. Jurnal medika planta,
5 pp: 604-609. 1(4):29-32.
Khan, K.H., 2009. “Roles of Emblica Putri, Cynthia Astiti. 2016. “Efek Ekstrak
officinalis in Medicine- A Review”. Etanolik Daun Bayam Merah
Botany Research International (Amaranthus tricolor L) terstandar
2(4): 218-228. terhadap indeks massa tubuh dan
Lee, S-II., Kim, J.W., Lee, Y.K., Yang, and kadar glukosa darah pada tikus
Kim, S.D. 2011. “Anti-obesity Sprague Dawley yang diberikan
Effect of Monascus pilosus diet tinggi lemak sebagai upaya
Mycelial Extract in High Fat Diet- preventif obesitas”. Pharmacy.
induced Obese Rat”. Journal Vol.13. ISSN 1693-3591
Applied Biomolecular Chemistery; Rohit Gundamaraju, Sartaj Banu Mulaplli,
54, 197-205. Dr. Ramesh C. 2012 Evaluation of
Malole MBM, Pramono USC, 1989. Anti-Obesity Activity of Lantana
Penggunaan hewan-hewan camara Var Linn. by Progesterone
percobaan di laboratorium. Pusat Induced Obesity on Albino Mice.
antar universitas, Institut Pertanian International Journal of
Bogor, Bogor. Pharmacognosy and
Moyers B. 2005. Medications as Adjunct Phytochemical Research. 4(4):213-
Therapy for Weight Loss: 218.
Approved and Off-Label Agents in Ruiz C, Falcocchio S, Xoxi E, Villo L,
Use. Research, Volume 105 Nicolosi G, Pastor FIJ, Diaz P,
Number 6. Saso L. 2005. Inhibition of
Nesti, Dela R. 2015. ”Morfologi, Candida rugosa lipase by saponin,
Morfometri dan Distribusi sel

28
JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology
Vol.VII , No.1, Januari 2018

flavonoids and alkaloids. J. Biosci.


Biotechnol. Biochem. 63 : 539-560.
Power, M. L. And Schulkin, J. 2009. The
evolution of obesity. The John
Hopkins University Press. P. 7-26.
Singh Ekta, Sharma Sheel, Pareek
Ashutosh, Dwivedi Jaya, Yadav
Sachdev, Sharma Swapnil. 2011.
“Phytochemistry, traditional uses
and cancer chemopreventive
activity of Amla (Phyllanthus
emblica): The Sustainer”. Journal
of Applied Pharmaceutical Science
02 (01):176-183.
WHO, 2016. Media centre Obesity and
overweight. Available from:
http://www.who.int/mediacentre/fa
ctsheets/fs311/en/
Widyati, Rina Mardiyah. 2012 “Pengaruh
pemberian ekstrak daun jati
Belanda terhadap berat badan, berat
testis, dan jumlah sperma mencit
galur swiss webster”. Skripsi.
Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia. Hal 56.

29

Anda mungkin juga menyukai