Anda di halaman 1dari 6

ANTI OBESITAS

A. Tanggal Praktikum : 17-04-2017


B. Tujuan Praktikum :
1. Untuk mengamati ciri-ciri organoleptis dari masing-masing simplisia cacahan
2. Untuk mengamati apakah ada pemalsuan simplisia dan ketidakmurnian simplisia
3. Untuk mengamati kualitas simplisia
4. Untuk menganalisis apakah semua simplisia yang ada pada sediaan tersebut sesuai
untuk digunakan sebagai anti asam urat
5. Untuk menganalisis cara pemakaiannya
6. Untuk memberikan suatu saran perbaikan untuk sediaan herbal tersebut
C. Dasar Teori
Obesitas merupakan kelebihan lemak tubuh dan mengakibatkan penurunan yang
signifikan terhadap kesehatan. Parameter yang digunakan untuk mengukur obesitas adalah
indeks massa tubuh BMI (Body Mass Index) yang dihitung berdasarkan ratio berat badan
seseorang dalam kilogram dengan diukur terhadap tinggi badan dalam satuan meter kuadrat.
Apabila nilai BMI lebih dari 30, dapat dikategorikan obesitas (Hinchliffe et al.,2004).
Salah satu penyebab terjadinya obesitas yaitu energi yang masuk (jumlah kalori yang
dikonsumsi) lebih besar dari pada energi yang keluar sehingga terjadi ketidakseimbangan.
Selain itu faktor genetik, lingkungan, pola hidup juga menyebabkan terjadinya obesitas.
Orang yang terkena obesitas beresiko pula terkena gangguan penyakit yang lain yaitu:
hipertensi (tekanan darah tinggi), osteoarthritis (degenerasi tulang rawan dan tulang yang
mendasarinya dalam sendi), dislipidemia (misalnya, total kolesterol tinggi atau kadar
trigliserida yang tinggi), diabetes tipe 2, penyakit jantung koroner, stroke, kandung empedu,
dan masalah pernapasan, serta beberapa kanker (endometrium, payudara dan usus) (Lipton
Institute of Tea, 2007).
Cara untuk menanggulangi obesitas adalah dengan mengurangi jumlah kalori yang
masukatau mengkonsumsi obat anti obesitas. Mekanisme obat antiobesitas adalah
menghambat kerja lipase usus, penurunan penyerapan lemak, meningkatkan ekskresi lemak,
meningkatkan protein uncoupling, meningkatkan termogenesis, dan menekan nafsu makan
(Lipton Institute of Tea, 2007). Mekanisme tersebut terdapat pada obat antiobesitas sintetik
maupun herbal, akan tetapi obat sintetik memiliki banyak efek samping dibandingkan dengan
obat herbal. Obat herbal mempunyai efek samping yang lebih sedikit dari obat sintetik,
selama penggunaan, dosis, komposisi sesuai dengan aturan yang benar dan disertai uji klinis
yang menyatakan keamannya (Katno, 2008).
Salah satu tanamannya adalah daun senna (Cassia angustifolioa), biji pala (Myristica
fragrans), biji jinten hitam pahit (Nigella sativa L.), akar manis (Glycyrrhiza glabra L.), daun
jati belanda (Guazuma ulmifolia), dan kencur (Kaempferia galanga).
D. Bahan :
1. Daun Jati Cina (Cassia angustifolia)
2. Biji Pala (Myristica fragrans)
3. Biji Jinten Hitam Pahit (Nigella sativa L.)
4. Akar Manis (Glycyrrhiza glabra L.)
5. Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia)
6. Kencur (Kaempferia galangal)
E. Langkah Kerja :
1. Amati ciri-ciri organoleptis dari masing-masing simplisia cacahan.
2. Amati apakah ada pemalsuan simplisia dan ketidakmurnian simplisia.
3. Amati kualitas simplisia.
4. Analisis apakah semua simplisia yang ada pada sediaan tersebut sesuai untuk
digunakan sebagai anti asam urat.
5. Analisis cara pemakaiannya.
6. Berilah saran perbaikan untuk sediaan herbal tersebut.
F. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kelompok kami menganalisis sediaan herbal untuk pengobatan
anti obesitas. Yang pertama adalah daun jati cina (Cassia angustifolia), daun jati cina berasal
dari keluarga fabaceae yang mempunyai cirri khas yaitu tidak berbau, tidak berasa, dan
berwarna hijau kekuningan. Aktivitas farmakologi daun jati cina selain anti obesitas adalah
sebagai antifungi, antibakteri, konstipasi, demam, edema, penyakit kulit, dan laksatif.
Penelitian yang mendasar bahwa daun jati cina dapat dikatakan sebagai anti obesitas
adalah Penelitian tentang aktivitas antiobesitas dan studi mekanismenya dari kombinasi
daun sambung nyawa dan daun jati cina belum pernah dilakukan. Penelitian ilmiah yang
pernah dilakukan adalah bahwa fraksi air dari ekstrak etanolik daun sambung nyawa
memiliki aktivitas sebagai antihiperlipidemia dengan menurunkan kadar kolesterol total,
trigliserida dan kadar kolesterol LDL (Low Density Cholesterol) darah tikus yang diinduksi
diet lemak tinggi pada penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2012). Sedangkan penelitian
pada daun jati cina yang dilakukan oleh Mardiyaningsih (2011) menunjukkan daun jati cina
memiliki aktivitas laksatif pada penggunaannya dengan kombinasi dari senyawa antrakinon
yang terpurifikasi dan senyawa musilago. Penelitian kombinasi ekstrak daun sambung nyawa
dan daun jati cina terhadap obesitas yang mempengaruhi nafsu makan dalam pengendalian
dan penurunan bobot badan pada jurnal yang ada belum pernah dilakukan, sehingga perlu
dilakukan untuk mengetahui apakah kombinasi ekstrak daun sambung nyawa dan daun jati
cina dapat digunakan untuk pengobatan pada obesitas.
Yang kedua adalah biji pala (Myristica fragrans), biji pala berasal dari keluarga
myristicaceae yang mempunyai ciri khas yaitu baunya khas aromatic, rasanya pedas dan agak
pahit, dan warnanya jingga kecoklatan. Aktivitas farmakologi dari biji pala adalah karminatif
(peluruh angin), stomakik, stimulan, spasmolitik, dan anti mual.
Penelitian yang mendasar bahwa biji pala masih belum dikatakan sebagai anti
obesitas adalah Pala merupakan tanaman rempah-rempah asli yang mengandung minyak
atsiri. Penelitian bertujuan memisahkan myristicin dari minyak atsiri pala. Inhalasi minyak
atsiri pala . F5 dan a-pinena selama 30 hari menunjukkan % peningkatan bobot badan tikus
yang rendah dibandingkan dengan tikus kelompok control positif meskipun tidak berbeda
signifikan. Kelompok tikus dengan inhalasi minyak atsiri pala dan F5 memperlihatkan
respons meningkatkan bobot badan rendah, berturut 9, 18 dan 9,45% (b/b). Namun, minyak
atsiri pala dan F5 belum berpotensi sebagai pelangsing aromaterapi.
Yang ketiga adalah biji jinten hitam pahit (Nigella sativa L.), biji jinten hitam pahit
berasal dari keluarga ranunculaceae yang mempunyai ciri khas yaitu bau yang khas aromatik,
rasanya pahit dan warnanya hitam. Aktivitas farmakologi dari biji jinten hitam pahit adalah
sebagai antibakteri, antioksidan, antihistamin, antiinflamasi, antidiabetik, antipiretik,
analgesic, antineoplastik, dan antikolesterol.
Penelitian yang mendasar dari biji jinten hitam pahit yang berkhasiat sebagai
antikolesterol adalah Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari uji ANOVA diperoleh p <
0,05. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa terdapat pengaruh pemberian ekstrak biji jinten
hitam Indonesia terhadap kadar kolesterol LDL dan HDL serum tikus. Dosis pemberian
ekstrak biji jinten hitam Indonesia yang paling efektif untuk meningkatkan kadar kolesterol
HDL dan menurunkan kadar kolesterol LDL adalah pada dosis 48 mg/kg BB dengan
pengaruh yang sangat nyata terhadap kadar kolesterol HDL. Dosis 72 mg/kg BB cukup
efektif untuk menaikkan kadar kolesterol HDL, tetapi tidak lebih baik untuk menurunkan
kadar kolesterol LDL disbanding dosis 24 mg/kg BB.
Yang keempat adalah akar manis (Glycyrrhiza glabra L.), akar manis berasal dari
keluarga fabaceae yang mempunyai ciri khas yaitu berbau khas, rasanya manis dan warnanya
kecoklatan. Aktivitas farmakologi dari akar manis adalah meningkatkan aktivitas kreatinin
kinase, pencahar dan antitusif.
Penelitian yang berhubungan dengan anti obesitas adalah Glycyrrhiza glabra sesuai
untuk obat pelangsing, karena Glycyrrhiza glabra memiliki khasiat sebagai pencahar dan
juga bias digunakan untuk obat batuk, karena zat liquorice yang terbukti efisien dalam
mengobati sakit tenggorokan.
Yang kelima adalah daun jati belanda (Guazuma ulmifolia), daun jati belanda berasal
dari sterculiaceae yang mempunyai ciri khas yaitu bau aromatik lemah, rasanya agak pahit,
dan warnanya hijau. Akivitas farmakologi dari daun jati belanda yaitu sebagai pelangsing,
antikolesterol, penyakit jantung, dan diare.
Penelitian yang mendasar bahwa daun jati belanda dapat dikatakan sebagai pelangsing
adalah Penelitian Silitonga (2008) menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun jati
belanda mempunyai daya inhibisi yang paling tinggi terhadap aktivitas enzim lipase
pankreas manusia, dengan demikian akan menghambat proses kegemukan. Senyawa
yang paling banyak terkandung dalam ekstrak yaitu tanin dan flavonoid, sedangkan
senyawa yang lain yaitu saponin dan steroid.
Yang keenam adalah kencur (Kaempferia galangal), kencur berasal dari keluarga
zingiberaceae yang mempunyai ciri khas yaitu baunya khas aromatik, rasanya agak pedas,
dan warnanya kuning kecoklatan. Aktivitas farmakologi dari kencur yaitu sebagai analgesik,
estrogenik, antimikroba, antioksidan, mencegah osteoporosis, dan antikolesterol.
Penelitian yang mendasar bahwa kencur dapat dikatakan sebagai antikolesterol adalah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan estradiol 2g/kg BB dan ekstrak etanol
rimpang kencur (500 dan 1.000) mg/kg BB selama 30 hari mampu menurunkan secara
signifikan kadar kolesterol total dan LDL serum darah tikus terovariektomi, akan tetapi
tidak berpengaruh terhadap kadar trigliserida dan HDL tikus. Hal ini membuktikan
bahwa reseptor esterogen hanya memainkan peranan penting dalam pengaturan kadar
kolesterol total dan LDL dalam tubuh tikus.
Kualitas simplisia pada sediaan herbal seperti Daun Jati Cina (Cassia angustifolia),
Biji Pala (Myristica fragrans), Biji Jinten Hitam Pahit (Nigella sativa L.), Akar Manis
(Glycyrrhiza glabra L.), Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia), dan Kencur (Kaempferia
galangal) kondisinya utuh dan tidak berjamur.
G. Kesimpulan
Pada analisis sediaan herbal harus dapat mengetahui ciri-ciri organoleptis dari masing-
masing simplisia cacahan misalnya seperti bentuknya, baunya, rasanya serta warnanya. Dari
sediaan herbal yang kelompok kami dapatkan tidak ada pemalsuan simplisia ataupun
ketidakmurnian simplisia. Kualtias simplisia herbal yang kami dapatkan adalah simplisianya
ada yang utuh ada yang sudah rontok atau tepotong menjadi kecil-kecil, kemudian tidak
berjamur. Pada sediaan herbal yang kami dapatkan sesuai untuk digunakan sebagai anti
obesitas / pelangsing. Sedangkan untuk cara pemakaiannya adalah semua bahan dicuci bersih
lalu direbus dengan 1 L air sampai matang, L minum hangat 2-3 x sehari 1 gelas (200 cc) +
jeruk pecel buah. Sisanya direbus lagi dengan cara yang sama, 1 ramuan ini untuk 2 hari.
Untuk saran pada jamu herbal sebaiknya penyimpanan simplisianya harus benar karena jika
tidak disimpan pada tempat yang benar menyebabkan simplisia menjadi bulukan karena
dirusak oleh bakteri, cendawan atau serangga.
H. Daftar Pustaka
Agoes, A. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Salemba Medica : Palembang
Ainuzakki Vikki. 2016. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 80% biji jinten hitam atau
(Nigella sativa L.) Indonesia terhadap kadar LDL C dan HDL C serum tikus (Rattus
norvegicus) model diabetes mellitus tipe 2. (http://Etheses.uin.malang.ac.id) (diakses
pada tanggal 17-4-2017)
Bowes, H., Jones, G., Thompson, J., Alazzam, M., Wood, H., Hinchliff, S. et al. 2014.
Understanding the impact of the treatment pathways upon the healthrelated quality of life
of women with newly diagnosed endometrial cancer A qualitative study, European
Journal of Oncology Nursing, Vol. 18.
Dalimartha Setiawan. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Bogor : Trobus.
Dami. Monica. 2014. Glycyrrhiza glabra (Liquonce) a poteni medicinal herb.
Internasional journal of herba medicine.
Depkes RI. 1979. Materia Medika Indoensia. Jilid III. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Gruenwaid, J, dkk. 2007. Pdr for herbal medicines. 4. Hed. New jersey : Thamcon Health
Care.
Handayani, Sri. Dkk. 2015. Potensi rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) sebagai
pencegah osteoporosis dan penyusun kolesterol melalui studi in vivo dan in silico
(http://download porial.garuda.org) diakses pada tanggal 15 April 2015
Katno. 2008. Tingkat Manfaat, Keamanan dan Efektifitas Tanaman Obat dan Obat
Tradisional. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI.
Karanganyar.
Lipton Institute of Tea. 2007, Green tea catechins and body shape, Lipton Institute of Tea
Mardiyaningsih, A., 2011, Purifikasi Antrakinon dan Musilago Ekstrak Daun senna
(Cassia angustifolia L.) serta Uji Efek Kombinasinya Pada Aktivitas Laksatif, Tesis,
Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta.
Munim, Abdul, dan Endang Hanani. 2011. Fitoterapi Dasar. Jakarta : Dian Rakyat.
Silitonga RF. 2008. Daya inhibisi ekstrak daun jati belanda dan bangle terhadap ativitas
lipase pankreas sebagai antiobesitas [skripsi]. Jurusan Kimia. FMIPA. Bogor: IPB.
Utami. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. Jakarta : Agromedia Pustaka
Yanti, Mely Silalahi Sinabariba. 2013. Fraksinasi Miristisin dari minyak atsiri pala atau
(Myristica fragrans Hounth) sebagai pelangsing aromaterapi secara in vivo.

Anda mungkin juga menyukai