Kelompok IV-A:
Amaliyah (2015.04.3.0005)
Arif Prabowo (2015.04.3.0008)
Dia Indah Sari (2015.04.3.0021)
Fadhila Eka Pratiwi (2015.04.3.0031)
Henny Indah A. (2015.04.3.0040)
Laurentia (2015.04.3.0047)
Lia Trinanda (2015.04.3.0048)
Menghidupkan LC-1100
Menjalankan Mengjidupkan kompiter
dan pastikan bahwa
program LC hingga masuk windows
komputer dan LC
Chem station dan program CAG boot
berkomunikasi dengan
server
baik
Sampel :
x = 5,0312 ppm
x = 4,8784 ppm
Larutan Baku :
Nipagin = 0,0050g /100ml = 50 ppm
Nipasol = 0,0050g /100ml = 50 ppm
Membuat Larutan Standart Campuran
1 ppm = X 50 ppm
2,5 ppm = X 50 ppm
5 ppm = X 50 ppm
7,5 ppm = X 50 ppm
10 ppm = X 50 ppm
SUB KELOMPOK 8
TR TR AREA NPG AREA NPS
ZAT
NPG NPS (Y) (Y)
Sampel :
Nipasol :
R = 0,9992 y = bx + a
A = 2310,5 y = 12051,56 + 2310,5
B = 12051,56
x = 6,5822 ppm
x = 7,0263 ppm
Kadar Nipagin (Sampel no.9)
Y = bx + a
74259 = 24758,08x 41701
x =
x = 4,6837 ppm
Pada jurnal menggunakan pelarut asam encer orto fosfat (Ph 2,1) dan
acetonitrile dengan perbandingan 90:10. Panjang gelombang yang
digunakan adalah 205 nm. Pada metode ini termasuk kromatografi fase
terbalik yang dilakukan pada 40 C
Pada jurnal ditentukan kadar amfetamin, metamfetamin dan caffeine
Pada jurnal terdapat metode validasi guna untuk selektivitas,
linieritas, akurasi, dan presisi. Pada selektivitas kromatogram yang
ditunjukkan jelas bahwa di bawah kondisi kromatografi amfetamin,
methamphetamine, dan kafein benar-benar terpisah satu sama lain, yang
menunjukkan metode ini selektif dan dapat digunakan untuk identifikasi
secara serentak dan kuantifikasi.
Pada linearitas, metode ini ditentukan untuk setiap komponen,
dengan membuat grafik kalibrasi area puncak terhadap konsentrasi.
Sedangkan akurasi ditentukan guna untuk meminimalisir kesalahan
relatif dari konsentrasi ata-rata yang diamati dihitung sebagai indikasi
akurasi.Dan juga perlu ketelitian (presisi) dengan ditentukan dengan
analisis tiga seri larutan kerja secara individual amfetamin,
metamfetamin, dan kafein pada tiga konsentrasi yang berbeda. Standar
deviasi relatif untuk semua tiga konsentrasi kurang dari 2,63%,
menggambarkan ketepatan metode ini cocok untuk keperluan rutin.
Kesimpulan
1. Instrumen HPLC terdiri dari botol eluen, pompa, kolom, gerbang suntik,
detektor, recorder.
2. Cara kerja operasional dari HPLC adalah Load Inject
3. Kondisi yang mempengaruhi kromatogram yaitu fase gerak (metanol:air)
70:30, panjang gelombang 254 nm, kolom 30C, kolom dengan spesifikasi
(masenal sum C18 dimensi 4,6 x 150 nm), dan kecepatan alir 1 ml/menit.
4. - Analisis kuantitatif = untuk mengetahui kandungan senyawa nipagin dan
nipasol pada sampel.
- Analisis kualitatif = untuk mengetahui kadar dari nipagin dan nipasol pada
sampel.
Daftar Pustaka
Tim Dosen.2015.Paket Instruksional Praktikum Analisis Farmasi I.Surabaya: FF-
Universitas Airlangga.