Anda di halaman 1dari 25

DISKUSI

PRAKTIKUM
ANALISIS
KROMATOGRAFI
HPLC – Natrium Benzoat
“ Anggota Kelompok
B1-5
1. Tio Fikri Haikal 182210101104
2. Zenna Adella 182210101105
3. Dewi Nikita Maghfirotul I. 182210101106
4. Nora Safira 182210101108
5. Dinda Mirza Ayu M. 182210101111

2
1
KONDISI
ANALISIS
Kondisi Analisis

⦁ Fase diam = RPC-18


⦁ Eluen = Metanol:Air:Asam Asetat Glasial (100:100:1)
⦁ Detektor = UV-VIS
⦁ Panjang Gelombang = 254 nm
⦁ Suhu Kolom = 25oC
⦁ Kecepatan Eluen = 1 ml/menit

4
2
HASIL
PENGAMATAN
Hasil Pengamatan
Identitas Sampel Konsentrasi Area
50 297,6
Nama sampel : PnK Guava
100 624,6
Bentuk sediaan : cair 200 1240,9

Exp date : Sept 2021 406 2741,5


609 3857,7

Kurva Kalibrasi 812 5176,7


1000 6034,3
50 ppm, 100 ppm, 200 ppm,
406 ppm, 609 ppm, 812 ppm,
Persamaan Regresi
dan 1000 ppm
a = 58,7300; b = 6,1573 ; r =0,9985
Y = 6,1573 x + 58,7300

6
Hasil Pengamatan
Konsentrasi Sampel Kadar % Sampel
Sampel 1 = 161,6081 ppm Sampel 1 = 0,0323216 % b/v
Sampel 2 = 158,3924 ppm Sampel 2 = 0,0316785 % b/v
Sampel 3 = 158,5386 ppm Sampel 3 = 0,0317077 % b/v

Kadar % b/v Nilai SD Nilai CV Persyaratan Nilai CV


0,03190262 %b/v 0,00036318 % 1,1384 % <2,7 %

Persyaratan Kadar Na Benzoat dalam Minuman


FDA : 0,1 %
Handbook of Pharmaceutical Excipients : 0,02 % - 0,5 %

7
3

GAMBAR
KROMATOGRAM
Kromatogram Standar
Kromatogram Standar
Kromatogram Sampel
Informasi yang Didapat dari
Kromatogram

Gambar diatas merupakan peak yang terbentuk oleh zat aktif


Na benzoat, peak yang terbentuk ini digunakan untuk analisis
sekunder kualitatif. Dimana peak pada suatu senyawa akan
memiliki bentuk yang berbeda–beda dengan senyawa lain,
sehingga dapat digunakan untuk uji kualitatif. Dari spektra
sampel 1, 2, 3 diatas memiliki bentuk yang hampir sama,
sehingga dapat disimpulkan bahwa pada 3 replikasi tersebut
merupakan bentuk peak dari Na benzoat.
Informasi yang Didapat dari
Kromatogram

Pada ketiga sampel, peak


terpisah dengan baik.

Resolusi dari kromatogram yang diperoleh juga baik karena peak Na benzoat pada
sampel 1,2 dan 3 tidak menumpuk dan memisah dengan baik. Dan adanya peak yang
lain selain natrium benzoat menunjukkan adanya senyawa lain dan pengotor yang
mungkin disebabkan oleh eluen.
Informasi yang Didapat dari
Kromatogram
⦁ Rumus Resolusi :
𝑅𝑡2−𝑅𝑡1
⦁ Rs =
2 (𝑊2−𝑊1)
𝑅𝑡 2−𝑅𝑡1
⦁ Rs =
2 ( 𝐸𝑡2−𝑆𝑡2 − 𝐸𝑡1−𝑆𝑡1 )
⦁ Nilai resolusi dari kromatogram standar dan sampel didapatkan hasil sebagai berikut :
Rs standar 1 = 2,7398 Rs sampel 1 = 1,9434
Rs standar 2 = 1,7560 Rs sampel 2 = 1,9799
Rs standar 3 = 1,6850 Rs sampel 3 = 1,9628
Rs standar 4 = 1,8217
Rs standar 5 = 1,7863
Rs standar 6 = 1,7457
Rs standar 7 = 1,6495
Informasi yang Didapat dari
Kromatogram

Menurut Synder dkk (2010), syarat resolusi yang baik yaitu


senyawa terpisah dari senyawa-senyawa yang lain dengan nilai
resolusi ≥1,5. Dari hasil kromatogram yang diperoleh dapat
disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh adalah baik, karena
senyawa natrium benzoat terpisah dan tidak menumpuk dari
senyawa yang lain, dan resolusi yang diperoleh melebih 1,5.
Informasi yang Didapat dari
Kromatogram Standar

Nilai area diatas digunakan untuk mencari nilai


regresi, kemudian didapatkan persamaan
regresi yaitu Y = 6,1573 x + 58,7300 ; r = 0,9985
Informasi yang Didapat dari
Kromatogram Sampel

Nilai area di atas digunakan untuk mencari konsentrasi dan didapakan hasil :
Sampel 1 = 161,6081 ppm
Sampel 2 = 158,3924 ppm
Sampel 3 = 158,5386 ppm
Kurva Konsentrasi
vs Luas Area
Konsentrasi vs Luas Area
7000

6000 y = 6,1573 x + 58,7300


R² = 0.9985
5000

4000
Luas Area

3000

2000

1000

0
50 100 200 406 609 812 1000
-1000
Konsentrasi
4

TITIK KRITIS
Titik Kritis
Tahap Pembuatan Eluen
⦁ Alat-alat yang digunakan harus bersih dan kering
⦁ Pembuatan eluen dilakukan di lemari asam
⦁ Erlenmeyer ditutup aluminium foil karena sifat metanol yang
mudah menguap
⦁ Pengecekan pH eluen sampai pH 4,00 ± 0,02 dengan
penambahan NaOH
⦁ Penyaringan eluen menggunakan membran (>0,45
mikrometer) agar tidak menyumbat fase diam atau kolom
HPLC. Membran selulosa tidak dapat digunakan karena eluen
yang digunakan adalah organnik (metanol) sehingga
digunakan membran nilon untuk pelarut organik.
20
Titik Kritis

Tahap Preparasi Standar dan Sampel


⦁ Alat-alat yang digunakan harus bersih dan kering
⦁ Penimbangan, pemipetan, dan pengenceran harus dilakukan
secara teliti dan tepat. Dilakukan replikasi penimbangan
standar untuk koreksi penimbangan standar dan dilakukan
replikasi penimbangan sampel untuk uji presisi.
⦁ Dilakukan penyaringan pada larutan standar dan sampel (> 0,2
mikrometer) untuk membebaskan dari kotorannya dan tidak
menyumbat saat dianalisis HPLC.

21
Titik Kritis
Tahap Analisis HPLC
⦁ Dilakukan tahap purging dengan cara eluen dialirkan untuk
mengisi saluran fase gerak melalui selang
⦁ Kolom dialiri eluen terlebih dahulu agar jenuh
⦁ Sebelum melakukan injeksi, syringe dibilas terlebih dahulu
⦁ Tidak boleh terdapat gelembung udara dalam syringe agar
didapat pemisahan yang baik
⦁ Larutan standar diinjeksikan dari konsentrasi terendah sampai
konsentrasi tertinggi. Volume minimal yang diinjeksikan 3x
dari volume loop injektor
⦁ Kesetimbangan fase diam dan fase gerak dicapai saat respon
stabil (tidak ada puncak)
22
4

KESIMPULAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penetapan kadar % b/v
natrium benzoat dalam sampel PnK Guava
menggunakan HPLC didapatkan nilai sebesar
0,03190262 % b/v ± 1,1384 %. Kadar tersebut
memenuhi persyaratan dari FDA dan Handbook
of Pharmaceutical Excipients

24
Thanks!
Any question?

25

Anda mungkin juga menyukai