I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menggunakan alat spektrofotometer nyala;
2. Menganalisis cuplikan secara spektrofotometer nyala;
Catatan :
- Larutan yang akan dianalisis harus tidak mengandung endapan, jika ada
endapan melakukan penyaringan terlebih dahulu
- Jika pembacaan sampel melebihi skala % (melebihi 100%) melakukan
pengenceran sampel sampai pembacaan dibawah 100%.
V. DATA PENGAMATAN
Pengukuran Standar
Pembacaan Konsentrasi
No. Cuplikan
1 Blanko 0% 10
Standar Kalium
2 100% 10 ppm
10 ppm
Standar Natrium
3 100% 10 ppm
10 ppm
40 (5 kali
1 Pocari Sweat 60
pengenceran)
2 Mizone 27 85
70 (2 kali
3 Hidrococo 38
pengenceran)
VI. PERHITUNGAN
1. Larutan Standar (Pengenceran Kalium)
1000 ppm menjadi 100 ppm (100 ml aquadest)
𝑉2 𝑋 𝑀2
V1 = 𝑀1
100 𝑚𝑙 𝑋 100 𝑝𝑝𝑚
= 1000 𝑝𝑝𝑚
= 10 ml
100 ppm menjadi 10 ppm (100 ml aquadest)
𝑉2 𝑋 𝑀2
V1 = 𝑀1
100 𝑚𝑙 𝑋 10 𝑝𝑝𝑚
= 100 𝑝𝑝𝑚
= 10 ml
= 0,3566 gram
𝑉2 𝑋 𝑀2
V1 = 𝑀1
= 10 ml
𝑉2 𝑋 𝑀2
V1 = 𝑀1
100 𝑚𝑙 𝑋 10 𝑝𝑝𝑚
= 100 𝑝𝑝𝑚
= 10 ml
3. Kandungan Kalium Pada Sampel
Rumus :
% 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
M = x Mlarutan standar
% 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
- Pocari Sweat
60 %
M = x 10 ppm
100 %
= 6 ppm
- Mizone
27 %
M = x 10 ppm
100 %
= 2,7 ppm
- Hidrococo
38 %
M = x 10 ppm
100 %
= 3,8 ppm
Rumus :
% 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
M = x Mlarutan standar
% 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
40 %
M = x 10 ppm
100 %
= 4 ppm
Maka kadar natrium dalam pocari sweat sebelum dilakukan
pengenceran yaitu 20 ppm.
- Mizone
85 %
M = x 10 ppm
100 %
= 8,5 ppm
70 %
M = x 10 ppm
100 %
= 7 ppm
Maka kadar natrium dalam Hidrococo sebelum dilakukan
pengenceran yaitu 14 ppm.
VIII. KESIMPULAN
Percobaan praktikum fotometer nyala ini meghasilakn kesimpulan
sebagai berikut :
1. Penggunaan alat spektrofotometer nyala ini dilakukan dengan bantuan
gas elpiji dan kelibrasi alat dengan larutan blanko, standar 10 ppm, dan
dilanjutkan dengan pembacaan konsentrasi larutan sampel.
2. Fotometer nyala adalah sutau metoda analisis yang digunakan untuk
menentukan kadar logam suatu sampel yang didasarkan emisi sinar
kromatir pada panjang gelombang berpijar atau menyala.
3. Prinsip dari fotometer nyala adalah pencaran cahaya electron yang
tereksitasi dan kemudian kembali ke dasar serta diketahui bahwa
semakin besar konsentrasi unsur yang dianalisa maka semakin banyak
emisi sinar yang dihasilkan.
4. Hasil pengukuran penentuan unsur kalium pada sampel yaitu :
Pocari Sweat : 6 ppm
Mizone : 2,7 ppm
Hidrococo : 3,8 ppm
5. Hasil pengukuran penentuan unsur natrium pada sampel yaitu :
Pocari Sweat : 20 ppm
Mizone : 8,5 ppm
Hidrococo : 14 ppm