BIOKIMIA
Disusun oleh :
10715025
Kelompok: L-2
SEKOLAH FARMASI
2017
I. Tujuan
a. Menentukan konsentrasi dan absorbtivitas molar larutan
parasetamol tablet menggunakan spektofotometri Absorbsi UV
dan visible
b. Menentukan nilai pKa dan titik isobestik bromtimol biru
menggunakan spektofotometri absorbansi UV dan visible
c. Menentukan konsentrasi quinine pada sampel melalui kurva
kalibrasi antara konsentrasi larutan standard (sumbu x) dan
intensitas fluorosensi (sumbu y) melalui emisi,eksitasi kunin sulfat
*Kuvet yang lain yang mengandung air distilasi sebagai kompartemen blanko
#
Dicatat panjang gelombang maksimum dari HIN dan nilai absorbansinya
Diukur nilai absorbansi pada larutan panjang maksimum Hin dan panjang
maksimum In-
Diulangi langkah yang biberi tanda # untuk larutan nomor 2-6 , diukur nilai
absorbansinya
Setelah semua larutan berubah warna, ditentukan titik isobestik dari larutan
bromtimol biru
Dihitung pKa dari bromtimol biru dan dibandingkan dengan pKa hasil percobaan
yang ditemukan pada literatur
1
0,5 y = 0,0697x + 0,3409
0 R² = 0,9807
0 2 4 6 8 10 12
Konsentrasi ( ppm)
A= € ×b×c
0,3465= € × 1 cm ×0,00053 mol-1L-1
€ =6,537 mol-1cm-1
| |
Galat=
3.2 Tabel Penentuan pKa dan titik isobestik dari bromtimol biru
ƛ isobestic = 495 nm
[ ]
=
[ ]
No pH ƛ=429 nm ƛ=615 nm
Absorbansi [HIn]/[In-] log Absorbansi [HIn]/[In-] log
[HIn]/[In-] [HIn]/[In-]
1 4,41 0,99769 - - 0,0145 - -
2 6,07 0,91244 8,01852 0,90892 0,21366 10,68458 1,028757
3 6,3 0,81683 3,29321 0,517619 0,39242 5,157652 0,712452
4 6,564 0,80699 3,071683 0,487376 0,75142 2,157873 0,334026
5 7,32 0,47878 0,496348 -0,30421 1,65431 0,419128 -0,37765
6 7,49 0,39527 0,288918 -0,53923 1,87880 0,248243 -0,60512
7 10,3 0,22122 - - 2,3416 - -
0,5
0
0 2 4 6 8
-0,5
-1
y = -0,9623x + 6,7088
R² = 0,9799
pH
0,5
0
0 2 4 6 8
-0,5 Series1
Linear (Series1)
-1
pH y = -1,1094x + 7,7059
R² = 0,9935
| |
Galat pKa =
| |
Galat titik isobestik =
3.3 Tabel quinin sulfat
8000
6000
4000
2000
y = 26800x - 225,13
0
R² = 0,9613
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35
Konsentrasi (ppm)
IV. Pembahasan
A= € ×b×c
Dengan , A=absorbansi
€ = absorbivitas molar (mol-1cm-1) yaitu absorbansi suatu molekul
dibagi dengan tebal kuvet dan konsentrasi yang dipengaruhi oleh
suhu, pelarut, pH dan konsentrasi
b=tebal skuvet (cm)
c= konsentrasi sampel (mol-1L-1)
Monokromator Sampel
Sumber Cahaya
Bagan pada instrumen UV-Vis adalah pertama yaitu sumber cahaya yang
berfungsi sebagai sumber sinar radiasi sehingga elektron dapat bereksitasi.
Sumber cahaya dapat berupa argon dengan panjang gelombang 100-160 nm,
tungsen dengan panjang gelombang 350-800 nm, deuterium 160-360 nm, dan
xenon dengan panjang gelombang 200-900 nm. Spektrofotometri UV-Visible
dapat dibagi dua jenis berdasarkan sumber cahayanya yaitu single beam dan
double beam. Perbedaannya adalah pada pada single-beam, cahaya hanya
melewati satu arah sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari
larutan yang dimasukan jika pada spektrofotometer double-beam, nilai blanko
dapat langsung diukur bersamaan dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali
proses yang sama.
Cermin
Bagan instrumentasi spektrofluorometri ditunjukkan seperti bagan di bawah eksitasi
Fluorosens Recorder
monokromator
Detektor
Pada instrumentasi spektrofluorometri terdapat sumber cahaya sebagai
sumber sinar radiasi, monokromator untuk memecah cahaya polikromatis menjadi
monokromatis, sampel yang ditempatkan dalam kuvet lalu diletakkan pada
kompartemen sampel di spektrofluorometri, cermin untuk eksitasi setelah molekul
mengalami emisi. Lalu fluoresens monokromator yang berfungsi untuk memecah
cahaya sehingga senyawa dapat berfluorosensi dan kemudian detektor yang
berfungsi untuk mendeteksi molekul, lalu recorder untuk menampilkan hasil dari
analisis terhadap molekul tersebut.
Pada alat spektrofluorometri diukur kadar qunin sulfat dengan cara mengencerkan
larutan stok dengan larutan H2SO4. Larutan H2SO4 digunakan karena qunin sulfat
dalam analisis membutuhkan pH asam yang sesuai sehingga dapat dianalisis ,
kemudian pelarut polar akan meningkatkan fluorosensi senyawa. Setelah dibuat
larutan standar quinin sulfat untuk lima konsentrasi yang berbeda, selanjutnya
diukur intensitas fluoresensi dari larutan standar dan larutan sampel. Pertama kali
dimasukkan blanko yaitu H2SO4 yang merupakan pelarut untuk mengencerkan
quinin sulfat. Kuvet yang digunakan pada spektrofluorometri adalah bentuk kubus
yang jernih semua, sehingga perlu disentuh menggunakan lens paper agar tidak
terdapat bekas dari sentuhan tangan berupa lemak yang dapat menggagu analisis.
Empat sisi kuvet yang jernih karena cahaya untuk berfluoresensi berasal dari
semua arah.
Quinin
Hasil analisis dari konsentrasi sampel parasetamol adalah , dengan ƛmaks adalah 273
nm . Menurut literatur sebesar 257,4 nm dalam NaOH 0,1 N (Armin Fitriani,
et.al,2012). Kemudian hasil pengukuran konsentrasi sampel adalah 0,08 ppm,
dengan konsentrasi sesungguhnya adalah 0,2 ppm dengan galat sebesar 88 %.
Perbedaan pengukuran ini terjadi karena adanya pengotor pada pelarut, sehingga
pelarut berwarna kuning dan nilai dari kurva kalibrasi dengan R= 0,98, padahal
nilai R2 yang baik secara statistik adalah linear atau mendekati 1. pKa Bromtimol
biru menurut percobaan adalah 6,95 dan titik isobestik adalah 495 nm. Pada
literature pKa dan titik isobestik tertulis 7,1 dab 495 nm. Galat pKa dan titik
isobestik antara percobaan dan literatur adalah sebesar 2,11 % dan 1%. Terjadinya
galat walaupun tidak terlalu besar dikarenakan terdapat kesalahan pengenceran
saat menambahkan aquades pada larutan kedua. Penentuan konsentrasi quinin
sulfat dengan spektrofotometri menunjukkan hasil 2,099 ppm dengan konsentrasi
yang seharusnya dalah 0,2 ppm , maka terdapat galat sebesar 94,95 %. Galat
sebesar ini terjadi karena kesalahan pada saat pengenceran atau pembuatan kurva
kalibrasi sehingga nilai R2 hanya 0,9613 , terdapat pengganggu, dan adanya gas
O2 yang dapat mengoksidasi pelarut yaitu H2SO4.
V. Kesimpulan
a. Konsentrasi dan absorbtivitas molar larutan parasetamol tablet
adalah 0,08 ppm dan 6,537 mol-1cm-1
a. Nilai pKa dan titik isobestik bromtimol biru adalah 6,95 dan 495
nm.
b. Konsentrasi quinine pada sampel adalah 2,099 ppm