Disusun oleh :
10715025
Kelompok: L-2
SEKOLAH FARMASI
2017
I. Tujuan
Menentukan konsentrasi etanol dan galatnya dengan standar
internal propanol menggunakan kromatografi gas
II. Cara Kerja
Disiapkan standar seperti pada tabel di bawah ini dalam labu ukur 10
mL, dengan cara air distilasi + etanol + propanol dicampur (V dalam
mL)
Galat =
|C hitung−C |
sebenarnya
C sebenarnya
|2,835 %−3 %|
=
3%
=0,05 %
IV. Pembahasan
Prinsip Gas Chromatrography adalah pemisahan berdasarkan
perbedaan distribusinya antara fase gerak yang berupa gas inert
pembawa dan fase diam, kepolaran dan afinitas. Kromatrografi gas
digunakan untuk analisis sampel yang volatil dan stabil terhadap
panas.
Jenis Kromatrografi Gas ada dua yaitu kromatrografi Gas-Cair
dengan fase diam adalah cairan dan Kromatrografi Gas-padatan
dengan fase diam adalah padatan atau polimer. Perbedaan adalah pada
kromatrografi Gas-Cair mengggunakan sistem partisi(larutan)
sedangkan pada kromatrografi Gas-Padatan adalah sistem absorbsid
dan desorpsi.
Komponen-komponen pada kromatrografi gas dapat digambarkan
seperti gambar di bawah ini
Sumber :http://lab-training.com/landing/gc-module-3/
Fase gerak atau gas pembawa berfungsi untuk membawa analit yang sudah
menguap melalui sistem kromatrografi. Gas pembawa yang digunakan harus inert
agar tidak berinteraksi dengan komponen pada sampel. Gas yang digunakan
didapatkan dari tekanan tinggi gas pada silinder dan harus bebas dari oksigen dan
kelembapan. Gas pembawa yang umumnya digunakan adalah gas helium,
nitrogen, dan hidrogen. Keuntungan menggunakan gas pembawa hidrogen dan
helium membuat analisis lebih cepat daripada nirogen atau argon. Kemudian
keuntungan yang lain dari hidrogen adalah kemampuannya dapat menghilangkan
oksigen (berkebalikan dengan gas nitrogen dan helium, yang dapat
mengakumulasi oksigen dalam jumlah yang besar)
Gas Purifiers yaitu suatu alat yang digunakan untuk menghilangkan kelembapan
dan oksigen dari gas pembawa yaitu berupa lapisan pada fase diam di kolom
kapiler yaitu melalui prosesoksidasi dan hidrolisis. Pentingnya gas pembawa
bebas dari oksigen baik dalam kolom kapiler dan packed kolom sebab jika ada
oksigen maka akan teroksidasi fase cairan, cepat rusaknya kolom, dan sensitivitas
untuk menganalisis elektron turun dan kehilangan retensi kolom dari phase
breakdown.
b. Injektor
Sumber:https://chem.libretexts.org/C ore/Analytical_Chemist
ry/Instrumental_Analysis/Chromatog raphy/Gas_Chromatogr
aphy
d. Kolom
e. Fase diam
Fase diam pada GC dapat berupa fase diam yaitu cairan dan fase diam
berupa padatan. Fase diam yang digunakan berhubungan dengan jenis GC yaitu
jika fase diam adalah cairan maka jenis GC adalah adalah Kromatografi Gas-
Cairan dan Kromatrografi Gas-Padatan. Prinsip kerja saat fase diam cairan
(polysiloxanes dan polyethylene glycols) adalah berdasarkan partisi atau kelarutan
jika fase diam polar dan sampel polar, maka sampel akan tertahan di fase diam
sehingga waktu retensi lebih lama, namun jika sampel non polar maka akan
berkebalikan. Sedangkan jika fase diam berupa padatan ( alumina, porous glass,
gel dan grafit karbon hitam) berdasarkan pada prinsip adsorbsi dan desorpsi yaitu
jika fase diam dan sampel memilki kesamaan kepolaran maka akan terjadi
penempelan solut pada fase diam, namun jika terjadi perbedaan kepolaran maka
proses yang terjadi yaitu desorpsi yaitu proses terjaid pelepasan solut karena
posisi digantikan oleh fase gerak.
f. Detektor
Sumber: https://www.slideshare.net/JayRoom3/flame-ionization-detector
Mass sensitive detector, kemampuan deteksi tergantung dari
kekuatan konduksi ion atau elektron yang diproduksi dari
pembakaran senyawa organik dalam flame, detektor yang selektif
namun destruktif karena membakar sampel, tidak dapat merespons
gas inorganik, dan detektor yang umum digunakan apda sistem
GC.
Sumber: http://www.shsu.edu/~chm_tgc/FPD/FPD.html
Penggunaan detektor ini untuk senyawa yang spesifik
mengandung sulfur dan fosfor.
Sumber: http://www.chemguide.co.uk/analysis/masspec/howitworks.html
Detektor ini dapat ditempatkan di kolom bagian akhir, sehingga
diproduksi fragmentasi spektra dari setiap senyawa yang dielusi.
g. Recorder
Recorder adalah alat untuk mengubah sinyal dari detektor yang diperkuat
melalui elektrometer menjadi bentuk kromatogram. Berdasarkan kromatrogram
maka dapat dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dengan
cara membandingkan waktu retensi sampel dengan standar. Analisis kuantitatif
dengan menghitung AUC dari kromatogram. Sinyal analitik yang dihasilkan
detektor disambungkan oleh rangkaian elektronik agar bisa diolah rekorder
atau . Cara rekorder bekerja dengan cara menggerakkan kertas dengan kecepatan
tertentu dan di atas kertas tersebut dipasangkan pena yang digerakkan oleh sinyal
keluaran detektor sehingga posisinya akan berubah-ubah sesuai dengan dinamika
keluaran penguat sinyal detektor. Hasil rekorder adalah sebuah kromatogram
berbentuk pik-pik dengan pola yang sesuai dengan kondisi sampel dan jenis
detektor yang digunakan.
Pembahasan Prosedur
V. Kesimpulan
Konsentrasi etanol hasil pengukuran adalah 2,835% dengan galat
sebesar 0,05%