Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman Seminar Proposal

Dosen Pembimbing :

• Dr. apt. Zilhadia, M.Si


• Dr. apt. Azrifitria, M.Si

Dosen Penguji :

• Dr. apt. Nurmeilis, M.Si


• apt. Vivi Anggia, M.Farm

Judul proposal : Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Serbuk Akar Qusthul Hindi (Saussurea
costus (Falc.) Lipsch) pada Tikus Betina Galur Sprague Dawley

1. Rumusan masalah
• Berapakah nilai LD50 ekstrak etanol serbuk akar qusthul hindi (Saussurea costus (Falc.)
Lipsch) yang diberikan secara per oral terhadap tikus galur Sprague Dawley
• Bagaimana tanda-tanda toksisitas, perubahan berat badan, perubahan makroskopis, dan
perubahan organ pada tikus galur Sprague Dawley setelah pemberian ekstrak etanol
serbuk akar qusthul hindi (Saussurea costus (Falc.) Lipsch)
2. Tujuan penelitian
• Menentukan nilai LD50 ekstrak etanol serbuk akar qusthul hindi (Saussurea costus
(Falc.) Lipsch) terhadap tikus galur Sprague Dawley
• Mengetahui tanda-tanda toksisitas, perubahan berat badan, berat organ, dan perubahan
makroskopis organ pada tikus setelah diberikan ekstrak etanol serbuk akar qusthul
hindi (Saussurea costus (Falc.) Lipsch)
3. Penelitian yang dilakukan Negi et al., (2014) melaporkan bahwa zona hambat tertinggi
yaitu 8 mm dengan Kadar Hambat Minimum (KHM) terendah 3,12 μg/μL terhadap
Escherichia Coli, sedangkan KHM tertinggi yaitu 50,00 μg/μL terhadap Staphylococcus
aureus. Pada bakteri Proteus vulgaris dan Salmonella typhimurium tahan hingga
konsentrasi 100 μg/μL. Penelitian yang dilakukan oleh Sutar et al., (2011) mengenai
aktivitas antiulcer akar qusthul hindi dengan dosis 400 mg/kg menunjukan perlindungan
ulcer maksimum sebesar 55,6%.
4. Hewan yang digunakan diganti menjadi tikus
5. Pengamatan juga dilakukan pada histopatologi organ paru-paru, jantung, hati, ginjal dan
ovarium
6. Tikus betina dipilih karena lebih sensitif daripada tikus jantan
7. Piloereksi merupakan keadaan dimana rambut atau bulu tikus terlihat kasar atau tegak
8. Pemilihan dosis 2000 mg/kg BB berdasarkan penelitian terdahulu diketahui bahwa pada
dosis 2000 mg/kgBB ekstrak metanol akar qusthul hindi tidak menimbulkan kematian
pada tikus. Menurut pedoman uji toksisitas akut, penggunaan dosis uji didasarkan atas
kemungkinan terjadinya kematian pada dosis tersebut sehingga sehingga pada penelitian
ini dosis yang digunakan 2000 mg/kg BB menggunakan pelarut dengan bentuk sampel
yang berbeda, yaitu ekstrak etanol serbuk akar akar qusthul hindi. Dosis acuan pada OECD
adalah 5, 50, 300,2000 dan 5000 mg/kgBB sehingga dipilih dosis 2000 mg/Kg BB.

Anda mungkin juga menyukai