NIM : 08061181823122
Kelas/Kelompok : B/7
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
LAPORAN PRATIKUM
BIOFARMASETIKA- FARMAKOKINETIKA
STUDI TENTANG IKATAN PROTEIN MENGGUNAKAN METODE
DIALISIS DINAMIS
I. TUJUAN
1. Mempelajari pengaruh ikatan protein pada difusi obat dengan metode
dialisis dinamis.
2. Mengetahui tahapan proses metode dialisis dinamis untuk pemeriksaan
pengikatan obat-protein.
3. Mengetahui perbedaan difusi obat pada medium serum dan plasma darah.
B. Bahan
1. Tetrasiklin 100 mg
2. Serum darah 1 ml
3. Plasma darah 1 ml
a.
Persiapan larutan stok standar : larutan
stok standar
dibuat
diambil
b.
Persiapan larutan : pipet larutan stok standar 0,2; 0,4; 0,6;
0,8; 1 dan 1,5 mL ke dalam labu ukur 10 mL
dibatur
diukur
dibuat
.
dibiarkan
dicuci
a.
Membran kulit telur diikat pada salah satu ujung silinder
kaca terbuka sebagai kompartemen protein (donor).
digunakan
ditempatkan
diuaduk
diukur
.
ditentukan
.
V. DATA HASIL PENGAMATAN
A. Absorbansi Larutan Stok D. Absorbansi Plasma
Standar Tetrasiklin darahdanTetrasiklin
Konsentrasi Absorbansi terhadapwaktu
(ppm) (nm)
2 0,001 Waktu(menit) Absorbansi(nm
)
4 0,006
5 0.6240
6 0,008
10 0.0260
8 0,011
15 0.6220
10 0,013
30 0.0090
15 0,018
60 0.6350
90 0.0190
B. Absorbansi
LarutanObatTetrasiklin
C. Absorbansi Serumdarahdan
Tetrasiklin terhadapWaktu
Waktu(menit) Absorbansi(nm
)
5 0.770
10 0.069
15 0.714
30 0.117
60 0.752
90 0.174
A. Absorbansi Larutan Stok StandarTetrasiklin
Konsentrasi Absorbansi
(ppm) (nm)
2 0.001
4 0.006
6 0.008
8 0.011
10 0.013
15 0.018
0.014
0.012
0.01 absorbansi
0.008 Linear (absorbansi)
0.006
Linear (absorbansi)
0.004
0.002
0
0 5 10 15 20
Konsentrasi (ppm)
Waktu Absorbansi
(menit) (nm)
5 -0.002
10 0.027
15 0.034
30 0.04
60 0.634
90 0.669
0
0 20 40 60 80 100
-0.1
Waktu (menit)
Konsentrasi Jumlah terdifusi % Pelepasan
µ𝑔 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑏𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑓𝑢𝑠𝑖 (𝑚𝑔)𝑥 100
Y = -0,002 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 ( ) 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎 (𝑚𝑙) 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
𝑚𝐿
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑜𝑏𝑎𝑡
1,866 x 100
1000
-0,002 = 0,009x- 9,33x 20 x 10 = 1,86 %
= 1,866 100 𝑚𝑔
0,086 1000
X=9,33
µ𝑔 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑏𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑓𝑢𝑠𝑖 (𝑚𝑔)𝑥 100
Y = 0,027 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 ( ) 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎 (𝑚𝑙) 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
𝑚𝐿
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑜𝑏𝑎𝑡
2,51 x 100
1000
0,027= 0,009x- 12,55x 20 x 10 = 2,51 %
= 2,51 100 𝑚𝑔
0,086 1000
X= 12,55
µ𝑔 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑏𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑓𝑢𝑠𝑖 (𝑚𝑔)𝑥 100
Y = 0,034 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 ( ) 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎 (𝑚𝑙) 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
𝑚𝐿
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑜𝑏𝑎𝑡
2,66 x 100
1000
0,034= 0,009x- 13,33x 20 x 10 = 2,66 %
= 2,66 100 𝑚𝑔
0,086 1000
X=13,33
µ𝑔 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑏𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑓𝑢𝑠𝑖 (𝑚𝑔)𝑥 100
Y = 0,040 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 ( ) 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎 (𝑚𝑙) 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
𝑚𝐿
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑜𝑏𝑎𝑡
0,888 x 100
1000
0,040= 0,009x- 8 x 20 x 10
= 0,88 %
= 0,888 100 𝑚𝑔
0,086 1000
X= 4,44
µ𝑔 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑏𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑓𝑢𝑠𝑖 (𝑚𝑔)𝑥 100
Y = 0,634 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 ( ) 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎 (𝑚𝑙) 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
𝑚𝐿
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑜𝑏𝑎𝑡
14,088 x 100
1000
0,634= 0,009x- 70,44x 20 x 10 = 14,08 %
= 14,088 100 𝑚𝑔
0,086 1000
X=70,44
µ𝑔 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑏𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑓𝑢𝑠𝑖 (𝑚𝑔)𝑥 100
Y = 0,669 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 ( ) 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎 (𝑚𝑙) 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
𝑚𝐿
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑜𝑏𝑎𝑡
1000 16,778 x 100
0,669= 0,009x- 16,778x 20 x 10 = 16,78 %
= 16,778 100 𝑚𝑔
0,086 1000
X=16,778
Waktu Absorbansi
(menit) (nm)
5 0.77
10 0.069
15 0.714
30 0.117
60 0.752
90 0.174
Kurva Absorbansi serum darah dan tetrasiklin
terhadap waktu
0.9
0.8
0.7
absorbansi (nm)
0.6 Absorbansi (nm)
0.5
0.4
y = -0.002x + 0.5034 Linear (Absorbansi
0.3 R² = 0.0385 (nm))
0.2
0.1 Linear (Absorbansi
(nm))
0
0 20 40 60 80 100
waktu (menit)
Waktu Absorbansi
(menit) (nm)
5 0.624
10 0.026
15 0.622
30 0.009
60 0.635
90 0.019
0.5
Absorbansi (nm)
0.4
0.3 Linear (Absorbansi
0.2 y = -0.0027x + 0.4158 (nm))
R² = 0.0716 Linear (Absorbansi
0.1
(nm))
0
0 20 40 60 80 100
Waktu (menit)
Albumin diproduksi oleh tubuh dalam plasma darahs sekitar 60% sebagai
persentase tertinggi untuk setiap komponen yang ada dalam plasma darah.
Albumin berfungsi sebagai pembentukan jaringan sel baru, mempercepat
pemulihan jaringan, memelihara keseimbangan cairan dalam tubuh. Bahan asam
klorida atau HCl berfungsi untuk memisahkan membrane telur dengan
cangkangnya. . Asam klorida digunakan sebagai pelarut pada perendaman
cangkang telur, digunakannya asam klorida menyebabkan ikatan yang kompleks
antara kalsium klorida sebagai kandungan pada cangkang telur dan asam klorida.
Asam klorida akan merusak kalsium yang ada pada cangkang telur sehingga
membrane pada cangkang telur akan terlepas dari cangkang telur dan dapat
digunakan dalam percobaan tahap berikutnya.
Suhardjo dan Clara M.K. 1992. Prinsip-prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta: Kanisius
(Winarno, 2004).
Wilson J.R. 1976. Shade-Stimulad growth and nitroden up take by pasture grasses
in a subtropical environment. Aust. J. Agrie. United Kingdom.
2. Apa fungsi HCl 5N dalam percobaan ini? Jelaskan dan gambarkan reaksi
yang terjadi antara cangkang telur dan larutan HCl!
Jawab :
Fungsi HCL 5N dalam percobaan ini berfungsi untuk memisahkan membrane
telur dari cangkang telur.
CaCO3 + 2HCl CaCl2 + Co2 + H2o
CaCl2 + 2NaOH Ca(OH)2 + 2NaCl
Ca(OH)2 CaO + H2O
Karena cangkang telur merupakan senyawa kalsium karbonat sehingga apabila
terkena zat asam akan bereaksi menghasilkan garam + air + karbondioksida.
3. Jelaskan pengaruh ikatan obat dengan protein terhadap difusi obat tersebut!
Jawab :
pengaruh ikatan obat dengan protein terhadap difusi obat yaitu pengikatan obat
pada yang terdapat pada ikatan protein dengan obat dalam tubuh mempengaruhi
kerja dengan mempermudah distribusi obat tubuh, menonaktifkan obat dengan
memberi kemungkinan konsentrasi obat yang bebas untuk berkembang pada
reseptor, mempengaruhi lama kerja suatu obat dan menurunkan ekskresi suatu
obat.
4. Selain albumin, protein apa sajakah yang terdapat di dalam darah? Apakah
protein yang terkandung di dalam darah sama dengan protein yang
terkandung di dalam telur, jelaskan!
Jawaba :
Protein dalam darah selain albumin yaitu globulin dan fibrinogen. Kandungan
protein pada membran telur dan pada manusia tidak semuanya sama, yang sama
hanya ovalbumin saja.
5. Adakah perbedaan difusi obat pada medium serum dan plasma darah
jelaskan alasannya!
Jawab :
Perbedaan difusi obat pada medium serum dan plasma darah yaitu pada serum
bagian cair darah yang tidak mengandung sel-sel darah dan faktor-faktor
pembekuan darah. Protein-protein koagulasi lainnya dan protein yang tidak terkait
dengan hemostasis, tetap berada dalam serum dengan kadar serupa dalam plasma.
Plasma mencegah proses penggumpalan darah sedangkan serum membiarkan
terjadinya proses penggumpalan darah. Plasma mengandung senyawa fibrinogen
yaitu suatu protein darah yang berubah menjadi jaring dari serat-serat fibrin pada
peristiwa penggumpalan, dimana senyawa tersebut sudah tidak ada lagi dalam
serum.
LAMPIRAN