Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Biofarmasetika-Farmakokinetika

1 2020

ANALISIS DATA FARMAKOKINETIKA OBAT IN


VITRO DALAM DARAH & URINE DENGAN
MENGGUNAKAN SOFTWARE WinSAAM, SPSS &
MINITAB
Dwi Melinia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi Farmasi,
Universitas Sriwijaya.
Email: farmasiunsri2018@gmail.com

ABSTRACT
WinSAAM, SPSS & MINITAB are Windows-oriented modeling programs that
allow users to explore biological systems using mathematical models. This study
aims to study the modeling and data analysis of biopharmaceutical research by
specifying in vivo data using WinSAAM, SPSS & MINITAB software. Modeling
that is designed properly and correctly will be a tool that is reliable and reliable
in data analysis and supports conclusions. The results obtained are the results of
P value, QC and QO of more than 150 in both the residual method (blood) and
the Wagner Nelson method (urine), which means that the data is nomally
distributed.

Keywords: WinSAAM, SPSS, MINITAB, Drug pharmacokinetics data in blood


and urine, P value, QC and QO.
ABSTRAK
WinSAAM, SPSS & MINITAB adalah pemodelan berorientasi program Windows
yang memungkinkan pengguna untuk mengeksplorasi sistem biologis dengan
menggunakan model matematika. Penelitian ini bertujuan untuk Mempelajari
modeling dan analisis data penelitian biofarmasetika dengan pengkhususan data
in vivo menggunakan software WinSAAM, SPSS & MINITAB. Modeling yang
didesign dengan baik dan benar akan menjadi suatu perangkat metode yang
handal dan dapat dipercaya dalam analisis data dan mendukung pengambilan
kesimpulan. Hasil yang diperoleh adalah hasil P value, QC dan QO lebih dari 150
baik dalam metode residual (darah)dan metode wagner nelson (urine) yang berarti
menunjukkan data terdistribusi nomal.
Kata Kunci : WinSAAM, SPSS, MINITAB, Data farmakokinetika obat dalam
darah dan urine, P value, QC dan QO.
Jurnal Biofarmasetika-Farmakokinetika
2 2020

I. PENDAHULUAN WinSAAM, SPSS &


Analisis terhadap data MINITAB adalah pemodelan
penetrasi in vitro pada umumnya berorientasi program Windows yang
menggunakan metode lag time memungkinkan pengguna untuk
dengan parameter yang digunakan mengeksplorasi sistem biologis
misalnya fluks tunak dan lag time. dengan menggunakan model
Metode ini memiliki beberapa matematika,yang memungkinkan
keterbatasan. Pertama, beberapa data pengguna untuk membuat sketsa
tidak termasuk daerah linear kurva model kompartemen
jumlah kumulatif tertranspor versus farmakokinetik secara langsung
waktu. Kedua, daerah linear kurva ke dalam software. [3]
jumlah kumulatif tertranspor versus Modeling merupakan sistem
waktu tidak selalu merefleksikan simultan yang tersusun atas
kondisi tunak proses transpor. [¹] persamaan differensial dan atau
Penelitian farmakokinetik persamaan aljabar yang
suatu zat aktif merupakan mendefinisikan peranan variabel-
penelitian identifikasi variabel serta koefisien transport
dan penetapan konsentrasi obat pada suatu sistem fisika, kimia, dan
dalam tubuh sebagai fungsi waktu biologis. Modeling yang didesign
sehingga dapat menggambarkan dengan baik dan benar akan menjadi
model parametrik yang khas. suatu perangkat metode yang handal
Model kompartemen mempunyai dan dapat dipercaya dalam analisis
sejarah yang panjang sebagai data dan mendukung pengambilan
aplikasi studi metabolisme dan kesimpulan. [4]
farmakokinetik pada manusia. Nilai hasil dari aplikasi
Komputasi farmakokinetik yang WinSAAM menghasilkan QC dan
efektif dan efisien diaplikasikan QO. Data tersebut akan dimasukkan
ke dalam model komputer untuk kedalam aplikasi MINITAB dengan
pengetahuan, desain dosis uji normalitas menggunakan metode
optimum dan identifikasi sistem Kolmogorov smirnov. Kurva yang
farmakokinetik. [2] . didapatkan terbilang normal Karena
tidak melebihi niai yang telah
Jurnal Biofarmasetika-Farmakokinetika
3 2020

ditetapkan. Dan juga pada aplikasi 2.2.2 Bahan


SPSS digunkan uji yang sama dengan Data farmakokinetika obat dalam
data yang sama menggunakan data darah 1 set data, Data SPSS 1 set
hasil dari winsaam berupa QC dan data, Data Minitab (Nilai QC dan
QO yang dimasukkan untuk melihat QO) 1 set data.
keadaan hasil dari data tersebut
didapatkan uji yang normal dan juga 2.3 Prosedur Kerja
memenuhi syarat. [5] 2.3.1 . Analisis data menggunakan
software WinSAAM
II. METODE PENELITIAN.
Buka Program WinSAAM
2.1 Waktu dan Tempat dan dibuka WinSAAm working file
Praktikum Analisis data kemudian dimasukkan parameter
Farmakokinetika Obta in vitro dalam
Darah dan Urine menggunakan farmakokinetik (perhatikan
software WinSAAM, SPSS & penggunaan “titik” dan “koma”)
MINITAB ini dilakukan pada tanggal dan WinSAAM working
24 September 2020 jam 15.00 WIB
di Laboratorium Biofarmasetika – file disimpan terlebih dahulu
Farmakokinetika Jurusan Farmasi kemudian ditutup (hanya working
Fakultas Matematika dan Ilmu
file saja). Lalu Ketik “deck”,
Pengetahuan Alam Universitas
Sriwijaya. enter; Ketik “solve”, enter; Ketik
“Iter”, enter; ketik  plot q(1), enter.

2.2 Alat dan Bahan Dilihat bentuk kurva,  jika belum


saling berhimpitan itu berarti data
2.2.1 Alat
kita belum sesuai dengan prediksi
Alat yang digunakan pada winsaam. Jika kurva sudah
penelitian ini adalah Buku 1 buah, berhimpitan, gambar kurva disimpan,
Pena 1 buah, Laptop yang telah di- klik “file”, “safe plot as”, simpan
install software WinSAAM 1 buah, dalam JPG.
Laptop yang telah di-install software
2.3.2 . Analisis data menggunakan
SPSS1 buah, Laptop yang telah di-
software SPSS
install software Minitab 1 buah.
Buka Program SPSS. Masukan data
pada halaman DATA VIEW di
Jurnal Biofarmasetika-Farmakokinetika
4 2020

SPSS,kemudian ketik nilai variabel-


variabel (Y,X1, dan X2). Pada III.HASIL DAN PEMBAHASAN

halaman VARIABEL VIEV, dalam 3.1 HASIL

kolom Name ketik simbol Tabel 1. Data Farmakokinetika

(Y,X1,X2 ) dan pada Kolom Label Darah (Metode Residual)

ketikan nama Variabel ( Daerah, Waktu (jam) Cp (µg/ml)

Sales, Promo dan Outlet). Pada 0.25 2.85


kolom Type, variabel Y di pilih tipe 0.50 5.43
0.75 7.75
Srting karena data yang ditampilkan 1.00 9.84
pada DATA VIEW berupa huruf 2.00 16.20
4.00 22.15
(nama daerah) sedangkan pada 6.00 23.01
variabel X1, X2, X3 dipilih type 10.00 19.09
14.00 13.90
Numeric karena data yang
20.00 7.97
ditampilkan berupa angka.

Working File
2.3.3. Analisis data menggunakan
software MINITAB
Buka program MINITAB Pilih Stat>
ANOVA> One-Way. Pilih Data
respons ada dalam satu kolom untuk
semua tingkat faktor. Sebagai
Respons, masukkan Hari. Di Factor,
masukkan Pusat. Klik Perbandingan.
Di bawah Prosedur perbandingan Kurva Plot (Q1)
dengan asumsi varian sama, periksa
Tukey. Klik OK. Klik Grafik. Untuk
banyak perintah statistik, Minitab
menyertakan grafik yang membantu
menginterpretasikan hasil dan
menilai validitas asumsi statistik.
Grafik ini disebut grafik bawaan. Di
bawah Petak data, periksa Petak
interval, Petak nilai individu, dan
Petak data. Di bawah plot Residual, Nilai QC dan QO
pilih Empat dalam satu. Klik OK di
setiap kotak dialog. ANOVA satu
arah: Days versus Center.
Jurnal Biofarmasetika-Farmakokinetika
5 2020

One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test

Unstan
dardize
d
Residua
Nilai Parameter yang sebenarnya l

N 10
Normal Mean .
Parametersa,b 000000
0
Std.
7.00728
Uji Normalitas Metode Deviati
519
Kolmogorov-Smirnov (Minitab) on
Probability Plot of QC Most Extreme Absolut
Normal
.124
99
Mean 432734
StDev 314658
Differences e
95 N 10
KS 0.280
90
P-Value 0.034
80
Positiv
70
.124
e
Percent

60
50
40
30
20

10
Negativ
-.119
5

1
-500000 -250000 0 250000 500000 750000 1000000 1250000 e
QC

Test Statistic .124


Probability Plot of QO
Normal
99
Mean
StDev
12.82
7.110
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
95 N 10
KS 0.162
90
P-Value >0.150
80
70 a. Test distribution is Normal.
Percent

60
50
40
30
20

10
b. Calculated from data.
5

1
-5 0 5 10 15 20 25 30 c. Lilliefors Significance
QO
Correction.

d. This is a lower bound of the


true significance.

Tabel 2. Data Farmakokinetika


Urine (Metode Wagner Nelson)
Waktu (jam) Cp (µg/ml)

0,5 0.8723
Uji Normalitas Metode 1 0.7620
Kolmogorov- sminorv (SPSS) 3.5 1.6501
Jurnal Biofarmasetika-Farmakokinetika
6 2020

5.5 1.9983
7 2.0377
10 1.8742
13 1.5480
16 2.9126
20 3.4021
28 4.2889
Uji Normalitas Metode
Working File Kolmogorov-Smirnov (Minitab)
Probability Plot of QC
Normal
99
Mean 259162
StDev 235123
95 N 10
KS 0.486
90
P-Value <0.010
80
70

Percent
60
50
40
30
20

10

1
-400000 -200000 0 200000 400000 600000 800000 1000000
QC

Kurva Plot (Q1)


Probability Plot of QO
Normal
99
Mean 19267
StDev 13541
95 N 10
KS 0.167
90
P-Value >0.150
80
70
Percent

60
50
40
30
20

10
5

1
-20000 -10000 0 10000 20000 30000 40000 50000
QO

Nilai QC dan QO

Uji Normalitas Metode


Kolmogorov-Smirnov (SPSS)

Nilai Parameter yang sebenarnya


Jurnal Biofarmasetika-Farmakokinetika
7 2020

data in vivo menggunakan software


One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test 3.2 winsaam. Praktikan memasukkan

Unstan data darah dan data urin


dardize menggunakan aplikasi software
d
Residua winsaam, spss dan minitab 17.
l
Hasil grafik hubungan antara
N 10
waktu (T) dengan QO yang diperoleh
Normal Mean . pada praktikum kali ini dapat
Parametersa,b 000000
0 dikatakan baik karena semua titik
antara data QO dan prediksi saling
Std. .
Deviati 387956 berhimpitan. Nilai konstanta
on 48
Absorbsi dari data WinSAAM. Hasil
Most Absolu yang diperoleh tidak jauh berbeda
.209
Extreme te
Differences antara data WinSAAM dengan data
Positiv
.128 konvensional. Metode Kolmogorov-
e
Smirno yang lebih dapat diandalkan
Negati
-.209 atau dapat dikatakan lebih akurat jika
ve
Test Statistic .209 dibandingkan dengan metode
normaliras yang hanya berdasarkan
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
pengamatan dan perhitungan diatas
a. Test distribution is Normal.
kertas grafik saja, maka dapat
b. Calculated from data. dikatakan metode yang lebih akurat
c. Lilliefors Significance dengan metode WinSAAM.
Correction.
d. This is a lower bound of the Nilai hasil dari aplikasi
true significance. winsaam menghasilkanQC dan QO.
Data tersebut akan dimasukkan
PEMBAHASAN
kedalam aplikasi minitab dengan uji
Praktikum biofarmasetika
normalitas menggunakan metode
farmakokinetika kali ini bertujuan
Kolmogorov smirnov. Kurva yang
untuk mempelajari modeling dan
didapatkan terbilang normal Karena
analisis data dan penelitian
tidak melebihi niai yang telah
biofarmasetika dengan pengkhususan
Jurnal Biofarmasetika-Farmakokinetika
8 2020

ditetapkan. Dan juga pada aplikasi menyebabkan bentuk setengah


SPSS digunkan uji yang sama gelombang.
dengan data yang sama
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
menggunakan data hasil dari
winsaam berupa QC dan QO yang 4.1 KESIMPULAN
dimasukkan untuk melihat keadaan Hasil grafik hubungan antara
hasil dari data tersebut didapatkan uji waktu (t) dengan Cp yang diperoleh
yang normal dan juga memenuhi pada modeling dan analisis data
syarat. software WinSAAM, SPSS &

Hasil dari nilai uji normalitas MINITAB dapat dikatakan baik

metode kolmogorov-smirnov karena hampir ersemua titik antara

(minitab)metode residual p-value QC data Cp dan prediksi saling

0,034 yang menunjukkan data tidak berhimpitan.

terdistribusi normal. Sedangkan nilai


p-value QO ˃0,150 menunjukkan 4.2 SARAN

data terdistribusi normal. Praktikan lebih cermat dan


teliti dalam proses memasukan data
Hasil dari nilai uji normalitas pada software WinSAAM, SPSS &
metode kolmogorov-smirnov MINITAB agar hasil percobaan yang
(minitab)wagner nelson p-value QC didapatkan lebih maksimal.
˂0,010yang menunjukkan data tidak
terdistribusi normal. Sedangkan nilai DAFTAR PUSTAKA
p-value QO ˃0,150 menunjukkan
1
data terdistribusi normal. Adanya Linares, O. A. 2010. WinSAAM:
perbedaan hasil grafik atau kurva Software for
yang didapatkan dari metode residual Pharmacokinetic
dan metode wagner nelson . hal ini Modelling. Electronic
disebabkan karena adanya kesalahan Pain Journal, (2010)
saat memasukkan data pada working Vol. 1, No. 1 pp. 1 – 12
file aplikasi winsaam. Serta adanya Simulation, Analysis,
data Cp yang naik turun And Modeling For
Quantitative Pain
Jurnal Biofarmasetika-Farmakokinetika
9 2020

Management.

2
Nugroho, AK., O Della-Pasqua, M
Danhof, and JA
Bouwstra. 2004.
Compartemental
Modeling of Transdermal
Iontophoretic Transport :
in vitro Model Derivation
and Application. Pharm.
Res.

3
Shargel L and ABC
Yu.1988.
Biofarmasetika dan
Farmakokinetika
Terapan, edisi kedua.
Surabaya: Airlangga
University Press.

4
Stefanovski D, PJ Moate and RC
Boston. 2003.
WinSAAM: a windows-
based compartmental
modeling system. School
of Veterinary Medicine,
University of
Pennsylvania, PA 19348.
USA. 52(9):1153-66.

5
Wu, C. 2011. WinSAAM - The
Simulation, Analysis and
Modeling Software.
Available

Anda mungkin juga menyukai