Anda di halaman 1dari 51

STUDI PREFORMULASI

Dr Wiranti Sri Rahayu M.Si., Apt

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
PENDAHULUAN
• Sediaan farmasi terdiri dari kombinasi obat atau bahan aktif (active pharmaceutical ingredients (APIs))
dengan berbagai zat tambahan.
• Eksipien dalam sediaan farmasi mendukung pembuatan, administrasi atau absorpsinya.
• Eksipen terbaik harus dapat memenuhi fungsi penting seperti dosis, stabilitas dan pelepasan API dari
formulasi.
• Walaupun eksipien secara farmokologi inert, tetapi dapat berperan, menginiasiasi dan mempropagasi
interaksi kimia fisika dengan API, yang mempengaruhi efisiensi pengobatan.
• Walaupun eksipien yang digunakan adalah sangat umum, pemahaman tentang kondisi lingkungan dari
pembuatannya sangat penting dalam rangka mengidentifikasi potensi interaksi API dan komponen
kelumit.
• Eksipien juga mengandung gugus fungsional yang berinteraksi secara langsung dengan API.
• Eksipien tidak murni, mungkin mengandung pengotor atau residu atau bentuk degradasi produk yang
menyebabkan dekomposisi substansi obat.
Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
MENGAPA STUDI PREFORMULASI
DIPERLUKAN?
• Studi preformulasi adalah penyelidikan utama dari sifat fisik-kimia bahan obat untuk
pengembangan dan formulasi produk, baik tunggal dan kombinasi dengan eksipien
untuk memprediksi stabilitas, keamanan dan kemanjuran formulasi obat di seluruh
umur simpan. Pemilihan eksipien yang cermat sangat penting dalam pengembangan
bentuk sediaan padat dari API
• Potensi interaksi fisikokimia antara API dan eksipien dapat mempengaruhi laju disolusi,
stabilitas, sifat kimia dan bioavailabilitas obat, sehingga dapat mempengaruhi
keamanan dan kemanjuran terapeutiknya.
• Asessmen terhadap kemungkinan inkompatibilitas memerlukan: desain eksperimental
baru yang menyediakan informasi yang diperlukan dengan upaya eksperimental yang
minimum
Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
• Studi preformulasi mempengaruhi
a. Seleksi kandidat obat itu sendiri
b. Seleksi komponen formulasi
c. Proses manufaktur API dan produk obat
d. Determinasi container yang paling sesuai
e. Pengembangan metode analisis
f. Sintesis rute API
g. Periode pengujian kembali API

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Jenis Studi Pada Studi Preformulasi

• Studi sifat fisika obat yaitu: bentuk fisik, ukuran partikel, densitas,
konstanta dielektrik, solubilitas, disolusi, organoleptis, stabilitas dan
bioavailabilitas
• Studi sifat kimia obat seperti hidrolisis, oksidasi-reduksi, rasemisasi,
polimerisasi dan pengaruhnya pada formulasi dan stabilitas produk
• Studi prodrug dalam mengatasi masalah yang berhubungan dengan
bioavailabilitas dan elegansi formulasi

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Siklus Pengembangan Obat

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Karakterisasi Preformulasi

• Bulk properties: organoleptis, kristal dan polimorfisme, absorpsi


air,ukuran partikel, densitas bulk, adesi, powder flow, kompresibilitas
• Sifat fisika kimia: analisis solubilitas, ionisasi, koefisien partisi, disolusi
• Kepentingan biofarmasetika: absorpsi (rute, laju, mekanisme, efek
makanan), metabolism ( first pass metabolism, induksi enzim, metabolism
in GI), durasi, dosis
• Stabilitas: solid state (RH, oksigen, kompatibilitas), larutan (pH, buffer,
solven, suhu), kompatibilitas dengan eksipien

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
TEKNIK ANALISIS DAN INSTRUMEN UNTUK
STUDI PREFORMULASI

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Tujuan

• Studi preformulasi dilakukan untuk mendapat wawasan data biologi dan


fisikakimia untuk desain dan pengembangan bentuk sediaan.
• Sampel diambil pada setiap studi dan dianalisis secara kualitatif dan
kuantitatif sesuai kebutuhan.
• Sehingga pemilihan yang tepat dari teknik analisis yang sesuai untuk
tujuan setiap studi sangat penting untuk keberhasilan penyelidikan
• Pada umumnya teknik analisis dibagi dua yaitu untuk pemisahan dan
deteksi spesifik

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Deteksi Spesifik
• Analisis determinasi berdasarkan respon spesifik yang berhubungan dengan
karakteristik kimia molekul yang tereksitasi dengan beberapa jenis radiasi.
• Pengukuran molekul yang diinginkan biasanya dilakukan dengan tanpa pemisahan
dari matrik bahan atau bahan tambahan apabila penyesuaian instrument dilakukan.
• Kebutuhan identifikasi dan elusidasi struktur senyawa yang baru ditemukan dan
mendorong kemajuan teknik deteksi khusus dengan NMR dan difraksi sinar-X dan
MS..
• Detektor susunan dioda photodiode array UV sering membantu pengenalan
kemurnian puncak kromatografi, menjamin resolusi lengkap dari prosedur
pemisahan.

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
• Pada kontrol kualitas sangat penting untuk membandingkan dan
mengkonfimasi identitas substituent, eksipien, dan komponen pengemas
• Teknik seperti FTIR, ATR, NIR, spektroskopi raman digunakan secara
regular.
• Deteksi kontaminan logam asing sangat diperlukan dengan ICP, AA dan
fluoresensi X-Ray.
• Penting juga peningkatakan analisis untuk komponen kiral seperti pada
sintesis substansi obat. Rotasi optic ORD dan CD adalah instrument yang
digunakan utk keperluan itu.
Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
UV

• UV absorptions are mainly electronic in nature and are associated with


resonating structures in the molecule.
• Absorbansi UV adalah alat esensial untuk determinasi kualitatif dan
kuantitatif untuk monokomponen obat atau isolat.
• Dasar hukum analisis kuantitatif UV adalah hukum Lambert beer.
• Hukum ini menyatakan bahwa absorbansi berbanding lurus dengan
konsentrasi.
• Panjang gelombang UV adalah 200–400 nm.

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
• Analisis kuantitatif dari monokomponen obat dalam pelarut
nonkromoforik seperti aquades dan alcohol adalah aplikasi yang sesuai
utk UV
• Dalam studi preformulasi, solubilitas, laju disolusi dan uji stabilitas (ketika
produk degradasi memiliki serapan maksimum berbeda dg molekul induk)
ditunjukkan dengan teknik UV.
• UV is extensively used for HPLC detection.

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Visibel fotometri dan Kolorimetri

• Panjang gelombang spektrofotometri visible adalah 400-800 nm


• Sebagian besar obat tidak berwarna tetapi dpt dilakukan reaksi kimia
menghasilkan zat berwarna
• Keuntungan spektrofotometri visible adalah:
a. Peralatan sederhana dan murah
b. Meningkatkan selektivitas dengan hanya menganalisis zat berwarna
c. Meningkatkan deteksi

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
• Metode lain untuk pembentukan warna adalah dye-salt method.
• Pada reaksi pasangan ion membentuk komplek warna hasil reaksi obat dg dye
yang bersifat polar seperti bromtimol biru, komplek yg terbentuk diekstraksi
dengan pelarut organic dan diuji secara kolorimetri.
• Contohnya adalah reaksi kimia sulfonamide dg metode Bartton-Marshall. Obat
bereaksi dg natrium nitrit membentuk bentuk antara diazonium yg tdk stabil.
Garam ini bereaksi df reagen membentuk produk berwarna.
• Contoh lain adalah Atropine bereaksi dg bromthymol blue pada pH sesuai.
Setelah penggojogan, komplek warna yang terbentuk diekstraksi dari aqueous
layer ke organic dan diukur secara kuantitatif.
Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
IR
• IR spectroscopy digunakan secara ekstensif pada analisis fingerprint molekul obat dan strukturnya
dalam farmasetikal.
• Pita serapan IR adalah karakteristik dari gugus fungsional molekul serta konfigurasi struktur.
• Panjang gelombang IR adalah 750–2500 μm.
• Teknik preparasi sampel untuk determinasi IR adalah larutan, obat didispersi pada pellet KBr, direct
determination dengan ATR preparation.
• FTIR, memberi kualitas determinasi lebih baik dibanding conventional IR (memakai sistem dispersed
dengan slowly moving mirror untuk mengukur setiap frekuensi scr individual)
• FTIR memakai perlatan optis sederhana, interferometer memungkinkan pengukuran frekuensi secara
simultan.
• Pengukuran cepat karena tidak ada reaksi kima
• Frekuensi diukur dengan persamaan matematik yang disebut Fourier transformation.

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
• Pada preformulasi, IR diaplikasikan pada uji polymorphism Kristal padat
• Polymorphs pose memiliki karakteristik IR yang berbeda, dan digunakan
sbg alat untuk fingerprint identification.
• Pada beberapa kasus, absorbansi pada panjang gelombang proporsional
dengan sejumlah polymorph spesifik
• Hubungan ini digunakan untuk analisis kuantitatif padatan yang
memberikan polymorph.
• IR mampu membedakan isomer spt cis–trans double bond compounds
dan posisi isomers pada cincin aromatik.
Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Spektroskopi Raman

• Raman spectroscopy didasarkan fenomena hamburan cahaya tidak


elastik.
• Ketika partikel diradiasi pada frekuensi ttt, radiasi dihamburkan oleh
molekul mengandung foton dengan frekuensi yang sama dengan kejadian
radiasi dan dapat mengandung foton (sinyal lemah) dengan frekuensi
yang berubah atau bergeser.
• Pada FTIR, Ikatan molekul yang memberikan sinyal lemah seringkali
menghasilkan sinyal yang kuat dalam FT-Raman, yang dapat digunakan
sebagai instrumen pelengkap untuk investigasi analitik.

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
• Raman spectroscopy nondestructive dan memerlukan sedikit preparasi
sampel.
• Sample dianalisis dlm bentuk solid atau powder atau dalam aqueous
solution dan dimasukkan dlm glass containers spt NMR tube, GC vial, test
tube, light-path cell, or glass bottle.
• FT-Raman may be used for quantitative determination of polymorphs in a
preformulation study.

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
NIR

• Tidak perlu preparasi dan tidak perlu solven, nondestruktif


• NIR spectrum berhubungan dengan variasi overtone shg pita serapan
lemah dibanding IR.
• The wavelength of the NIR spectrum is defined as 2500–3000 μm.
• Detection probe dibuat dengan ATR configurations.
• Memungkinkan pengukuran jarak jauh

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
• Aplikasi NIR dlm industry farmasi dapat digunakan untuk analisis kualitatif
dan kuantitatif, sampel dpt berupa liquid, solid,atau vapor.
• Identifikasi sample dg fingerprint untuk dibandingkan dg reference
standard adalah contoh aplikasi analisis qualitative
• Material spt active drug substances, organic liquids dan solvents,
excipients, dan packaging material dpt diuji secara cepat utk identifikasi
• Aplikasi lain adl identifikasi lapisan film tablet salut dan uji pencampuran
zat aktif dg eksipien dihitung dg teknik kemometrik dg software.

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Difraksi Sinar X
• Teknik difraksi sinar x memberikan info struktur analit pada level atomic
• Pengukuran crystalline and noncrystalline materials.
• Nondestructive, sampel dalam bentuk powders, solids, and liquids.
• X-ray diffraction pada single crystal digunakan untuk determinasi dari
absolute chemical structure.
• Powder diffraction is used for fingerprint purposes.
• Polymorphis diidentifikasi dg d-spacing yang memiliki broader and
overlapping peaks.
• Rasio kuantitatif dari 2 polymorphs dan persen crystallinity juga ditentukan
Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
NMR
• NMR libatkan absorpsi REM dalam radiofrekuensi lbh panjang dalam
panjang gelombang lebih panjang
• Ketika sampel dimasukkan dalam atomic nuclei of hydrogen (1H, protons),
fluorine (15F), or phosphorous (31P) dalam magnetic field, absorpsi energy
• The nuclei shift from the preferred orientation with lowest energy to a less
preferred, high-energy orientation at a particular frequency.
• Thus a plot of frequency versus intensity of radiation results in the NMR
spectrum of a material.
• Spectra of NMR can be obtained in liquids or in solids.

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
NMR Liquid

• Other applications are for chemical and conformational equilibrium with


rate and mechanism of reaction.
• In NMR analysis with liquids, the sample is commonly dissolved in
deuterated solvents (such as chloroform-d, benzene-d, or D2O) and fills a
sample tube.

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
NMR Solid
• Pita serapan solids adalah melebar dan menunjuk “broadline NMR.”
• Aplikasi broadline NMR adalah pengukuran jarak internuclear dan
parameter kristal lain penting dalam studi preformulasi
• Lebih cocok dalam btk serbuk karena bahan yg tdk dpt dikristalisasi tdk
dapat diterapkan
• Contoh aplikasi adalah analisis pseudomorfisme dehidrasi disodium
chlodronate dengan aspartam ditemukan ada tiga hidrat, dua hemihidrat
• Kebanyakan teknik saat ini membutuhkan pemisahan obat dari eksipien.
• Pemisahan seperti itu umumnya merusak keutuhan zat obat yang kokoh.
Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Mass spectroscopy
• Bombardir elektron berenergi tinggi dari molekul sehingga pecah menjadi
fragmen-fragmen.
• Dalam spektrometer massa terdapat ruang untuk penguapan dan ionisasi bahan
untuk analisis.
• Partikel bermuatan yang dihasilkan (unsur, molekuler, dan / atau fragmental)
kemudian dilewatkan melalui analyzer.
• Analyzer dapat dibuat dengan medan magnet (pemfokusan tunggal) atau
kombinasi medan magnet dan elektrostatis (fokus ganda).
• Berkas cahaya ion dikumpulkan dan diukur.
• Spektrometer dioperasikan dan dipertahankan dalam vakum tinggi.
Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
• Analit ion kemudian difokuskan oleh serangkaian lensa ion ke dalam mass
analyze.
• Mass analyzer memisahkan ion berdasarkan massa / muatannyan
perbandingan.
• Ions diukur dg electron multiplier dan dikumpulkan oleh counter untuk
setiap mass number.
• Pada MS, setiap isotop muncul pada massa berbeda, dg intensitas peak
secara langsung proporsional dg konsentrasi

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Analisis Logam

• Molekul obat jarang sekali mengandung unsur anorganik atau logam,


tetapi senyawa logam seperti ferrous sulfate, ferrous gluconate, zinc
undecylenate, danmagnesium stearat (eksipien yang umum digunakan)
masih ada di pasaran
• Metode spektroskopi modern untuk pendeteksian logam telah
dikembangkan dan dimanfaatkan.
• Beberapa dari metode ini adalah fluoresensi sinar-X, AA, dan lainnya

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
X-Ray Fluoresensi
• Ketika berkas sinar-X intensitas tinggi mengenai sampel, unsur-unsur di dalam
sampel tereskitasi dan memancarkan sinar-X karakteristik mereka sendiri.
• Sinar yang dipancarkan bertabrakan pada kristal (yang bertindak sebagai kisi
difraksi), dan cahaya tersebar dalam panjang gelombang karakteristik.
• Tidak ada preparasi yang diperlukan untuk sampel padat.
• Sampel bubuk, larutan, atau cairan dapat ditempatkan dalam cangkir sampel
yang dibungkus dengan film Mylar yang transparan terhadap sinar-X.
• Seperti semua sinar-X analisis, metode ini tidak merusak dan dapat menjadi
operasi otomatis.

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Atomic Absorption Spectrophotometry
• Spektrometer AA terdiri dari tiga bagian, sumber cahaya, nyala api sistem
penyemprot (termasuk tungku pembakar, nyala api, atau grafit dengan sampel
preparator), dan detektor’
• Pada AA, sampel dalam larutan diatomisasi dalam nyala, menghasilkan uap
atom.
• Sumber cahaya monokromatik dengan tabung katoda berongga berisi elemen
yang diinginkan memancarkan cahaya pada panjang gelombang yang sama
dengan elemen tersebut
• Jumlah radiasi yang diserap sebanding dengan konsentrasi unsur-unsur dalam
solusinya.
Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
• Gas plasma, argon, dimasukkan melalui serangkaian kuarsa konsentris
tabung tempat ICP plasma yang digabungkan secara induktif terbentuk
• Radio frekuensi yg intens menyebabkan collisions antara atom argon,
hasilkan plasma energi tinggi
• Sample dimasukkan dlm btk aerosol oleh nebulizer dan scr
terdekomposisi dlm plasma (suhu plasma 6,000–10,000 K) utk
membentuk atom yg scr simultan terionisasi
• Ion yang dihasilkan diekstraksi dari plasma ke spektrometer emisi atom
untuk kasus ICP dengan spektrometer emisi atom (ICP-AES).
Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
TEKNIK PEMISAHAN

• Separation techniques such as TLC, HPLC, GC, LC, counter current


extraction(CCE), and capillary electrophoresis (CE) are extensively
employed in preformulation studies.

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
TLC
• Teknik pemisahan KLT dikarakrteisasi dengan deteksi yang memiliki sensitivitas tinggi
dan deteksi multiple.
• Teknik deteksi umum adalah menyemprot sampel dengan agen pendeteksi, yang
bereaksi secara kimiawi dengan bahaningridient sehingga bercak terdeteksi
• Deteksi universal dimungkinkan dengan menyemprotkan asam sulfat yang
diencerkan pada bahan setelah pemisahan TLC.
• Bercak dikembangkan di bawah panas, produk degradasi panas dalam banyak kasus
terdeteksi.
• Produk degradasi biasanya memiliki sensitivitas yang lebih tinggi di bawah radiasi UV.
• Deteksi dengan pengamatan visual pada panjang gelombang UV atau visibel

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
• Kelemahan KLT kurang reprodusibel, deteksi tidak konsisten, variasi person to person,
dokumentasi, dan reduksi data elektronik.
• KLT dikembangkan untuk mengatasi kekurangan terutama deteminasi kuantitatif.
Instrumen kinerja tinggi dikembangkan dengan aplikator sampel otomatis, pengembang
pelarut, dan evaporating chamber, precission dryer, spray agen penampak bercak, light
control chamber, dan detektor spectrometric.
• Analisis kuantitatif dapat dilakukan dengan menggunakan flame ionization detector (FID)
dan modifikasi KLT konvensional.
• Fase diam yang digunakan silica gel yang dilapiskan pada batang tubular dibanding pada
plat datar.
• Setelah pengembangan pelarut dan pengeringan, analit dianalisis dengan detektor FID.
Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
HPLC

• Alat instrumen analisis dg resolusi yang tinggi, akurat dan reprodusibilitas.


• Deteksi impurity dalam subtansi obat dan produk degradasi.

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Capillary Electrophoresis

• Teknik pemisahan dengan menggunakan tabung lubang sempit (10–200


μm i.d.) hasilkan resolusi yang tinggi baik untuk molekul ukuran besar dan
kecil termasuk komponen khiral
• Pemisahan didasarkan pada migrasi elektrophoretik (berdasar muatan
murni) dan aliran elektroosmotik (aliran bulk buffer elektrolit)
• Mekanisme lain adalah bergantung ukuran molekul, fokus isoelektrik dan
hidrofobisitas

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
• Modifikasi CE adalah micellar electrokinetic chromatography (MEKC), yang
digunakan untuk pemisahan komponen nonpolar
• Molekul memisah dalam micelle (lapisan nonpolar) dg mekanisme mirip dg RP-
HPLC.
• Surfaktan anionic sodium dodesil sulfat digunakan
• Anionic surfactant, sodium dodecyl sulfate, biasa digunakan dalam misel
• Cyclodextrin, selector khiral, ditambahkan dalam sistem, tdr 3 fase: aqueous,
micelle, dan cyclodextrin.
• Deteksi menggunakan sinar UV, diode array, fluoresensi diinduksi laser dan spektro
massa
Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
GAS CHROMATOGRAPHY

• GC (juga disebut kromatografi fase gas) digunakan untuk pemisahan yang


cepat atau untuk pemisahan resolusi tinggi dari zat volatil atau labil
termal, memiliki sensitivitas tinggi.
• Golongan steroid dapat membentuk derivat yg stabil dalam kolom
sehingga dapat dianalisis dg GC.
• Detektor analisis GC adl konduktivitas termal (detektor universal) dan
detektor selektif lainnya, termasuk FID, dan electron capture.

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
• Kolom analitik dengan resolusi tinggi dan lebih disukai dalam analisis GC
adalah kolom kapiler
• Kolom kapiler adalah tabung panjang terbuka dg diameter kecil,dinding
bagian dalam disalut dg film fase diam cair.
• Pipa memiliki efisiensi tinggi, kapasitas sampel kecil, dan penurunan
tekanan rendah.
• Digunakan untuk analisis solven yang tertinggal seperti uji USP untuk
pelarut organic yang volatile.

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
KROMATOGRAFI ION

• Memiliki konfigurasi sama dengan HPLC: sistem pompa, kolom


kompartemen, dan sistem deteksi
• Pelarut yang digunakan adalah polar
• Fase diam adalah kolom ion, dan detektornya adalah detektor
elektrokimia atau kolorimeter dg mixer utk hasilkan warna dari reaksi
kimia.
• In addition to inorganic ions, organic ions may also be detected.

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
SUPERCRITICAL FLUID CHROMATOGRAPHY
• Supercritical fluid chromatography (SFC) menggunakan gas terkompresi tinggi
diatas temperature kritis dan tekanan daripada pelarut organic sebagai solven
• Keuntungan SFC adalah menggunakan sistem pendeteksi yg biasa digunakan
GC yaitu FID, dan dapat digunakan pd analisis utk komponen yg tdk stabil
panas.
• Gas CO2, NO dan ammonia biasa digunakan.
• Pelarut organic spt methanol, isopropanol, metilen klorida, THF dan asetonitril
yg biasa digunakan dalam HPLC sebagai modifier untuk meningkatkan
kekuatan solven

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Thermal Analytical Methods

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
Pendahuluan

• Peralatan untuk analisis termal banyak digunakan pada studi preformulasi


• Pada analisi solid-state, perhatian difokuskan tidak hanya pada perubahan
kimiawi tetapi juga pada perubahan fisik, yang dapat diilustrasikan secara
tepat dengan metode termometri.
• Analisis termal menyediakan data yang berguna untuk memprediksi
interaksi fisik dan kimia antara obat dan eksipien.
• TG/DSC dan DSC simultan adalah metode analitik termal yang banyak
digunakan untuk deteksi interaksi dengan membandingkan kurva termal
obat, eksipien dan campuran fisiknya
Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Differential Scanning Calorimetry
• DSC adalah metode yang tepat untuk mengukur perilaku endotermik dan
eksotermik sampel.
• Differential thermometric analyzer (DTA) mengukur perbedaan suhu antara dua
sel yang dipanaskan dalam furnace yang sama
• DSC dua furnace independen, satu untuk sampel dan satu untuk referensi.
• Ketika perubahan eksotermik atau endotermik terjadi pada bahan sampel, energi
diserap atau dihilangkan dari salah satu atau kedua tungku untuk
mengkompensasi perubahan energi dalam sampel.
• Ini berarti bahwa sistem secara langsung mengukur aliran energi ke atau dari
sampel setiap saat.
Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Keuntungan uji termal memakai DSC adalah:
• Hanya membutuhkan jumlah sampel yg sedikit
• Tidak membutuhkan preparasi
• Instrumen mudah dioperasikan
• Sinyal yang terdeteksi dimasukkan ke komputer untuk interpretasi
• Perhitungan untuk studi kuantitatif atau kualitatif dapat dilakukan

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
• DSC dapat menunjukkan perubahan dalam penampilan atau pergeseran titik leleh endoterm
dan eksoterm dan/atau variasi dalam nilai entalpi yang sesuai dari suatu reaksi zat tertentu.
• DSC memungkinkan evaluasi cepat dari kemungkinan ketidakcocokan; namun, ada batasan
tertentu juga.
• Ini karena paparan obat-eksipien campuran ke suhu tinggi (hingga 350 °C atau lebih), yang
dalam situasi aktual, tidak dialami oleh bentuk sediaan.
• Oleh karena itu, hasil DSC harus ditafsirkan berdasarkan perubahan entalpi dengan hati-hati
menjadi menghindari kesimpulan yang menyimpang dan beberapa pelengkap teknik, seperti
spektroskopi Raman, spektroskopi inframerah transformasi Fourier (FT-IR) dan sinar-X serbuk
difraktometri (pXRD) dapat digunakan untuk mendukung hasil diperoleh dari analisis termal
untuk menggambar akurat kesimpulan.

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Hot Stage Microscopy

• Perubahan sifat termal diamati melalui mikroskop selama pemanasan,


sampel ditempatkan di atas hot stage dengan pemrograman suhu.
• Fenomena spt melting point dpt diamati dan suhu pd saat itu dt dicatat.
• Selama masa awal analisis termal, banyak studi polimorfik menggunakan
hot stage microscope untuk mengamati zat seperti barbiturat,
sulfonamida, dan obat lain dilaporkan oleh ilmuwan Jerman.

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Thermal Gravimetric Analysis
• TGA terdiri dari microbalance dan furnace.
• Sample chamber terkoneksi dg inlet yang memungkinkan gas inert mengalir
melewati sampel yang dipanaskan dg furnace pd suhu yg dikontrol
• Pengukuran perubahan bobot ( bertambah atau berkurang) sebagai fungsi
terhadap suhu atau waktu terekam.
• Bbp pengukuran memberikan informasi mengenai stabilitas termal dari
material dan analisis komposisi (kelembaban).
• Gas yang digunakan selama proses pemanasan dpt dideteksi dengan FTIR
atau MS untuk memberikan informasi tambahan

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
• TGA dpt digunakan untuk menentukan moisture content yg berhubungan
dg weight loss dlm uji stabilitas isothermal atau nonisotermal
• Perbedaan polimorfi dari hidrat atau identifikasi monohidrat dr hidrat lain
hanya dg DSC tdk memungkinkan, TGA adalah teknik yang sesuai untuk
tujuan ini

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id
Solution Calorimetry

• Solution calorimetry digunakan untuk uji perubahan polimorfi.


• Setiap polimorf yang berbeda memiliki individual heat dari larutannya
masing-masing, perbedaan nilai ini adalah berasal dari transisi panas pada
saat perubahan polimorfi
• Determinasi relative humidity kritis dari bbp komponen larut air dapat
digambarkan pada publikasi penelitian.

Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP Fakultas Farmasi UMP
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.id

Anda mungkin juga menyukai