Anda di halaman 1dari 22

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PRIMA INDONESIA

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

MAKALAH KIMIA MEDISINAL

“Modifikasi Struktur Andrographolide dari Tanaman Sambiloto”

DISUSUN OLEH :

Anggie Fuji Lestari 12017007


Moutia Farha Juliani 12017033
Rizky Tri Utomo 12017047

BEKASI

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Obat-obat tradisional telah banyak dikenal dan digunakan oleh masyarakat


baik pada zaman dahulu maupun masa sekarang. Penggunaan obat-obat
tradisional ini dimaksudkan untuk menjaga kesehatan, mempertahankan stamina
dan mengobati penyakit. Selain murah dan mudah didapat, obat tradisional yang
berasal dari tumbuhan dianggap memiliki efek samping yang jauh lebih rendah
tingkat bahayanya dibandingkan dengan obat-obat sintesis atau kimia (Soedibyo,
1998).
Salah satu tanaman yang berkhasiat obat yaitu sambiloto (Andrographis
paniculata (Burm. F) Ness.). Tanaman ini digunakan untuk mengobati penyakit
seperti diare, radang saluran nafas, hepatitis, influenza, pneumonia, kencing
manis dan darah tinggi (Dalimartha, 1999). Pada percobaan farmakologis
senyawa kimia yang berkhasiat sebagai antipiretik dan antiinflamasi adalah
andrographolide, deoxy-andrographolide, dan neoandrographolide (Achmad dkk,
2007).
Salah satu proses dalam pengembangan obat baru yang biasa dilakukan adalah
memodifikasi struktur senyawa yang sudah diketahui aktivitas dan sifat fisika
kimianya. Dan akan dikembangkan lebih lanjut menjadi senyawa baru dengan
aktifitas yang berbeda. Seperti meningkatkan aktivitas obat, menurunkan efek
samping, meningkatkan seleksifitas obat, memperpanjang masa kerja obat, dan
memperbaiki sifat fisika kimia struktur kearah yang lebih baik.
Tujuan pokok penelitian ini adalah memodifikasi struktur senyawa
Andrographolide ke arah senyawa yang mempunyai sifat fisika kimia yang lebih
baik. Salah satu sifat fisika kimia struktur adalah nilai Log P. Dimana semakin
tinggi nilai Log P nya semakin mudah obat dapat terabsorpsi didalam tubuh,
karena obat akan semakin mudah menembus membran lipid. Struktur
Andrographolide mempunyai nilai Log P 2.02, sehingga akan dibuat struktur
turunan yang mempunyai nilai Log P yang lebih tinggi, yang bertujuan agar
molekul dapat lebih mudah di absorpsi dibandingkan dengan struktur senyawa
induk.
Pendekatan kolektif yang dilakukan pada tugas ini adalah membandingkan
nilai sifat fisika kimia senyawa Andrographolide dengan senyawa turunan
berdasarkan penentuan nilai sifat fisika kimia secara teoritis menggunakan
program komputer HyperChem 8.0. Peningkatan harga Log P yang merupakan
parameter lipofilik pada senyawa turunan menunjukkan peningkatan penembusan
senyawa ke dalam membran biologis. (Siswandono dan Susilowati, 2000).

B. Tujuan
- Dapat menentukan parameter sifat fisika kimia dari struktur induk
Andrographolide
- Dapat membuat struktur turunan dari Andrographolide
- Dapat membandingkan sifat fisika kimia dari struktur turunan dengan
struktur induk Andrographolide
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman sambiloto (Andrographis paniculata Nees) merupakan salah satu


tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional. Bagian tanaman yang berkhasiat
sebagai antiradang, antiinflamasi, dan antipiretik adalah daun sambiloto. Daun
sambiloto memiliki kandungan kimia diantaranya deoksiandrografolid, andrografolid,
noeandrografolid, 12 didehidroandrografolid, dan homoandrografolid (Hariana,
2006).

Klasifikasi dari tanaman sambiloto :


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Solanaceae
Famili : Acanthaceae
Genus : Andrographis
Spesies : Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees (Ratnani dkk., 2012)

Gambar 1. Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees)


Sambiloto mengandung diterpen lakton yang terdiri dari
deoksiandrografolid, andrografolid, neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-
didehidroandrografolid (dehidro-andrografolid) dan homoandrografolid. Selain itu,
sambiloto juga mengandung flavonoid, alkana, keton, aldehid, dan mineral.
Flavonoid banyak ditemukan pada bagian akar tanaman tetapi dapat juga ditemukan
pada bagian daun. Alkana, keton dan aldehid dapat ditemukan pada bagian batang
dan daun. Daun dan batang tanaman sambiloto berasa sangat pahit yaitu 2,8 kali dari
rasa pahit kinin yang didapat dari ekstraksi kulit kina. Hal ini dikarenakan sambiloto
mengandung andrografolid dan kalmeghin (Ratnani dkk., 2012).
Di Indonesia sambiloto digunakan untuk antiradang, antipiretik atau
meredakan demam, dan untuk penawar racun atau detoksikasi. Di India akar dan
daun digunakan untuk menyembuhkan sakit karena gigitan ular dan serangga. Di
Cina digunakan sebagai obat antiinflamasi, antipiretik, obat influensa, disentri, infeksi
saluran kencing, dan radang paru-paru (Achmad et al., 2007). Pada uji pra klinis
untuk efek antiradang menggunakan mencit bahwa infus daun sambiloto 51,4 mg/100
g BB, secara oral dapat meningkatkan efek antiradang (Anonim, 2010).
Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees merupakan salah satu tanaman
yang paling sering dalam sistem tradisional Unani dan obat-obatan Ayurveda (Akbar,
2011). Dalam Traditional Chinese Medicine (TCM), Andrographis paniculata sering
digunakan sebagai ”cold property” untuk menurunkan panas (Kumar et al., 2012).
Beberapa dari hasil penelitian secara empiris, ekstrak terpurifikasi Andrographis
paniculata (Burm. f.) Nees dan isolatnya (andrografolid) diketahui dapat menurunkan
kadar trigliserida dan LDL pada tikus yang diberi diet tinggi fruktosa dan lemak
(Nugroho et al., 2012). Selain itu, pada penelitian in vitro andrografolid dilaporkan
dapat meningkatkan degradasi protein iNOS sehingga mencegah inflamasi pada
pembuluh darah dan mencegah pembentukan aterosklerosis (Azlan et al., 2013).
Andrografolid merupakan diterpenoid lakton, berupa kristal tidak berwarna
dan mempunyai rasa yang sangat pahit (Illah dkk., 2014). Rumus molekul
andrografolid adalah C20H30O5. Struktur molekul andrografolid disajikan pada
gambar 2.

Gambar 2. Struktur Molekul Andrografolid (Depkes RI, 2008)

Andrografolid larut dalam metanol, etanol, aseton, pyridine, etil asetat,


kloroform dan asam asetat, sedikit larut dalam air dan eter, tetapi tidak larut dalam
dietil eter (Illah dkk., 2014; Prapansa dan Marianto, 2003). Titik leleh dari
andrografolid adalah 228°C-230°C dan memiliki spektrum ultraviolet dalam metanol,
λmaks adalah 230 nm (Depkes RI, 2008).
BAB III

METODOLOGI

I. Aplikasi yang digunakan


- Komputer dan kelengkapannya
- Program computer HyperChem 2006

II. Prosedur Kerja


 Menentukan sifat fisika kimia dari senyawa induk Andrographolide.

Membuka aplikasi HyperChem 8.0.

Masukkan struktur kimia Andrographolide


kedalam aplikasi HyperChem 8.0.

Selanjutnya yakni klik Compute, kemudian pilih Geometri Optimation, lalu akan
muncul nilai energi dan gradient dari struktur kimia Andrographolide.

Selanjutnya klik Compute, lalu pilih QSAR Propeties , maka akan


muncul data sifat kimia fisika dari struktur Andrographolide.
 Membuat struktur turunan dari senyawa induk Andrographolide.

Langkah selanjutnya yakni memodifikasi struktur dengan mengganti,


mengurangi, atau menambah senyawa pada struktur induk
Andrographolide. (Dibuat sebanyak 5 struktur)

Struktur diberi nama

Langkah selanjutnya yakni klik Compute, kemudian pilih Geometri Optimation,


untuk melihat nilai energi dan gradient dari struktur kimia Andrographolide.

Selanjutnya klik Compute, lalu pilih QSAR Properties , untuk melihat


data sifat kimia fisika dari struktur turunan Andrographolide.
BAB IV

HASIL

1) Struktur Induk Andrographolide (C20H30O5)

Sifat Fisika Kimia Struktur :

 Energi = 55, 617755 kcal/mol


 Gradien = 0,093563
 Log P = 2,02
 Energi H = -12,17 kcal/mol
 Refraksi = 96.00Åз
 Polaritas = 37,95Åз
 Massa = 352, 47 amu
 Volume = 997,93 Åз
 Luas Permukaan (grid) = 553,77Å₂
 Luas Permukaan (approx) = 446,20 Å₂

2) ADR-1 (C18H20O5Cl)

Sifat Fisika Kimia Struktur :

 Energi = 35,562775kcal/mol
 Gradien = 0,095197
 Log P = 2,39
 Energi H = -18,47kcal/mol
 Refraksi = 82,99Åз
 Polaritas =34,46Åз
 Massa = 351,81amu
 Volume = 918,50 Åз
 Luas Permukaan (grid) = 525,77Å₂
 Luas Permukaan (approx) = 403,96 Å
3) ADR-2 (C18H14O3Cl2)

Sifat Fisika Kimia Struktur :

 Energi = 35,147356kcal/mol
 Gradien = 0.097370
 Log P = 4,39
 Energi H = -10,01 kcal/mol
 Refraksi = 82,04Åз
 Polaritas = 36,68Åз
 Massa = 420,14 amu
 Volume = 910,17 Åз
 Luas Permukaan (grid) = 514,12Å₂
 Luas Permukaan (approx) = 481,21 Å₂
4) ADR-3 (C18H9O4S)

Sifat Fisika Kimia Struktur :

 Energi = 23,344227 kcal/mol


 Gradien = 0.098230
 Log P = 1,86
 Energi H = -16,47kcal/mol
 Refraksi = 54,86Åз
 Polaritas = 28,82 Åз
 Massa = 321,33amu
 Volume = 918,53Åз
 Luas Permukaan (grid) =525,01Å₂
 Luas Permukaan (approx) = 467,28 Å₂
5) ADR-4 (C16H18O7NaCl2S)

Sifat Fisika Kimia Struktur :

 Energi =46,607312 kcal/mol


 Gradien = 0.099216
 Log P = 2,74
 Energi H = -15,90 kcal/mol
 Refraksi = 91,83 Åз
 Polaritas = 43,74Åз
 Massa = 508,75amu
 Volume = 1092,52 Åз
 Luas Permukaan (grid) =600,23Å₂
 Luas Permukaan (approx) = 508,35 Å₂
6) ADR-5 (C18H10O3Na2CaS)

Sifat Fisika Kimia Struktur :

 Energi = 25,324281 kcal/mol


 Gradien = 0.092159
 Log P = 1,87
 Energi H = -11,80 kcal/mol
 Refraksi =67,25 Åз
 Polaritas = 34,97Åз
 Massa = 421,41amu
 Volume = 889,40 Åз
 Luas Permukaan (grid) =511,34Å₂
 Luas Permukaan (approx) = 464,33 Å₂
BAB V

PEMBAHASAN

Dalam memodifikasi struktur hal yang dilakukan pertama kali adalah


membuka aplikasi HyperChem 8.0. Kemudian setelah membuka aplikasi HyperChem
8.0 adalah membuat struktur kimia dari turunan senyawa Andrographolide yang ingin
kita ketahui sifat fisika kimianya. Pertama masukkan struktur kimia Andrographolide
kedalam aplikasi HyperChem 8.0. Setelah struktur Andrographolide sudah dibuat
maka langkah selanjutnya yakni klik Compute, kemudian pilih Geometri Optimation,
lalu akan muncul nilai energi dan gradient dari struktur kimia Andrographolide. Nilai
energi dari struktur Andrographolide yaitu 55, 617755 kcal/mol, dan nilai gradiennya
adalah 0,093563. Selanjutnya klik Compute, lalu pilih QSAR Propeties , maka akan
muncul data sifat kimia fisika dari struktur Andrographolide. Hasil yang didapat yaitu
:
- Log P = 2,02
- Energi H = -12,17 kcal/mol
- Refraksi = 96.00Åз
- Polaritas = 37,95Åз
- Massa = 352, 47 amu
- Volume = 997,93 Åз
- Luas Permukaan (grid) = 553,77Å₂
- Luas Permukaan (approx) = 446,20 Å₂
Langkah selanjutnya yakni memodifikasi struktur dengan mengganti,
mengurangi, atau menambah senyawa pada struktur induk Andrographolide. Struktur
turunan yang dibuat sebanyak 5 struktur. Dari masing-masing struktur akan
dibandingkan sifat fisika kimianya dengan struktur induk Andrographolide.
Setelah struktur turunan Andrographolide sudah dibuat maka langkah
selanjutnya yakni klik Compute, kemudian pilih Geometri Optimation , lalu akan
muncul nilai energi dan gradient dari struktur kimia Andrographolide. Selanjutnya
klik Compute, lalu pilih QSAR Properties , maka akan muncul data sifat kimia fisika
dari struktur turunan Andrographolide. Lakukan hal yang sama pada struktur turunan
lainnya.
 Struktur ADR-1 (C18H20O5Cl)

Pada struktur turunan ADR-1 hasil data sifat fisika kimia yang didapat yaitu:
- Energi = 35,562775kcal/mol
- Gradien = 0,095197
- Log P = 2,39
- Energi H = -18,47kcal/mol
- Refraksi = 82,99Åз
- Polaritas =34,46Åз
- Massa = 351,81amu
- Volume = 918,50 Åз
- Luas Permukaan (grid) = 525,77Å₂
- Luas Permukaan (approx) = 403,96 Å₂
Dari data diatas akan dibandingkan dengan nilai dari Log P. Semakin tinggi
nilai Log P nya maka semakin mudah obat dapat terabsorpsi didalam tubuh.
(Siswandono dan Soekardjo, B.,2000)
Nilai log P dari turunan 1 lebih tinggi dari nilai Log P struktur induk, maka
dapat disimpulkan turunan 1 lebih mudah diabsorbsi didalam tubuh dibandingkan
dengan struktur induk.
Koefisien partisi dapat digunakan untuk menunjukkan kemampuan suatu
molekul dalam menembus membran biologis yang bersifat seperti halnya lapisan
lemak. Hal ini karena sebagian besar membran biologis terdiri dari lipid. Obat-obat
yang mudah larut dalam lipid akan mudah diabsorpsi, sedangkan obat yang tidak
mudah larut dalam lemak akan sulit untuk diabsorpsi. Obat yang memiliki kelarutan
lipid yang besar maka mempunyai koefisien partisi yang besar pula. Koefisien partisi
merupakan perbandingan kelarutan dalam lemak dibanding kelarutan dalam air.
 Struktur ADR-2(C18H14O3Cl2)
Pada struktur turunan ADR- 2 hasil data sifat fisika kimia yang didapat yaitu:
- Energi = 35,147356kcal/mol
- Gradien = 0.097370
- Log P = 4,39
- Energi H = -10,01 kcal/mol
- Refraksi = 82,04Åз
- Polaritas = 36,68Åз
- Massa = 420,14 amu
- Volume = 910,17 Åз
- Luas Permukaan (grid) = 514,12Å₂
- Luas Permukaan (approx) = 481,21 Å₂
Dari data diatas akan dibandingkan dengan nilai dari Log P. Semakin tinggi
nilai Log P nya maka semakin mudah obat dapat terabsorpsi didalam tubuh.
(Siswandono dan Soekardjo, B.,2000)
Nilai log P dari turunan 2 lebih tinggi dari nilai Log P struktur induk, maka
dapat disimpulkan turunan 2 lebih mudah diabsorbsi didalam tubuh dibandingkan
dengan struktur induk.
 Struktur ADR-3 (C18H9O4S)
Pada struktur turunan ADR-3 hasil data sifat fisika kimia yang didapat yaitu:
- Energi = 23,344227 kcal/mol
- Gradien = 0.098230
- Log P = 1,86
- Energi H = -16,47kcal/mol
- Refraksi = 54,86Åз
- Polaritas = 28,82 Åз
- Massa = 321,33amu
- Volume = 918,53Åз
- Luas Permukaan (grid) =525,01Å₂
- Luas Permukaan (approx) = 467,28 Å₂
Dari data diatas akan dibandingkan dengan nilai dari Log P. Semakin tinggi
nilai Log P nya maka semakin mudah obat dapat terabsorpsi didalam tubuh.
(Siswandono dan Soekardjo, B.,2000)
Nilai log P dari turunan 3 lebih rendah dari nilai Log P struktur induk, maka
dapat disimpulkan turunan 3 absorbsinya kurang baik didalam tubuh dibandingkan
dengan struktur induk.
 Struktur ADR-4 (C16H18O7NaCl2S)
Pada struktur turunan ADR-4 hasil data sifat fisika kimia yang didapat yaitu:
- Energi =46,607312 kcal/mol
- Gradien = 0.099216
- Log P = 2,74
- Energi H = -15,90 kcal/mol
- Refraksi = 91,83 Åз
- Polaritas = 43,74Åз
- Massa = 508,75amu
- Volume = 1092,52 Åз
- Luas Permukaan (grid) =600,23Å₂
- Luas Permukaan (approx) = 508,35 Å₂
Dari data diatas akan dibandingkan dengan nilai dari Log P. Semakin tinggi
nilai Log P nya maka semakin mudah obat dapat terabsorpsi didalam tubuh.
(Siswandono dan Soekardjo, B.,2000)
Nilai log P dari turunan 4 lebih tinggi dari nilai Log P struktur induk, maka
dapat disimpulkan turunan 4 lebih mudah diabsorbsi didalam tubuh dibandingkan
dengan struktur induk.
 Struktur ADR-5 (C18H10O3Na2CaS)
Pada struktur turunan ADR-5 hasil data sifat fisika kimia yang didapat yaitu:
- Energi = 25,324281 kcal/mol
- Gradien = 0.092159
- Log P = 1,87
- Energi H = -11,80 kcal/mol
- Refraksi =67,25 Åз
- Polaritas = 34,97Åз
- Massa = 421,41amu
- Volume = 889,40 Åз
- Luas Permukaan (grid) =511,34Å₂
- Luas Permukaan (approx) = 464,33 Å₂
Dari data diatas akan dibandingkan dengan nilai dari Log P. Semakin tinggi
nilai Log P nya maka semakin mudah obat dapat terabsorpsi didalam tubuh.
(Siswandono dan Soekardjo, B.,2000)
Nilai log P dari turunan 5 lebih rendah dari nilai Log P struktur induk, maka
dapat disimpulkan turunan 5 absorbsinya kurang baik didalam tubuh dibandingkan
dengan struktur induk.
BAB VI

KESIMPULAN

 Sifat Fisika Kimia Struktur :


- Energi = 55, 617755 kcal/mol
- Gradien = 0,093563
- Log P = 2,02
- Energi H = -12,17 kcal/mol
- Refraksi = 96.00Åз
- Polaritas = 37,95Åз
- Massa = 352, 47 amu
- Volume = 997,93 Åз
- Luas Permukaan (grid) = 553,77Å₂
- Luas Permukaan (approx) = 446,20 Å₂
 Dibuat 5 struktur turunan yang berbeda dari Andrographolide dengan nama
berikut:
a. ADR-1 (C18H20O5Cl)
b. ADR-2 (C18H14O3Cl2)
c. ADR-3 (C18H9O4S)
d. ADR-4 (C16H18O7NaCl2S)
e. ADR-5 (C18H10O3Na2CaS
 Nilai log P dari turunan 1,2, dan 4 lebih tinggi dari nilai Log P struktur induk,
maka dapat disimpulkan turunan 1,2 dan 4 lebih mudah diabsorbsi didalam tubuh
dibandingkan dengan struktur induk.
 Nilai log P dari turunan 3 dan 5 lebih rendah dari nilai Log P struktur induk, maka
dapat disimpulkan turunan 3 dan 5 absorbsinya kurang baik didalam tubuh
dibandingkan dengan struktur induk.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, M., Razak, A., Akowuah, G. A., Asmawi, Z., Zhari, I., 2007, HPLC profile
and antihyperglycemic effect of ethanol extracts of Andrographis paniculata
in normal and streptozotocin-induced diabetic rats, J Nat Med, (61) : 422–429.

Akbar, S., 2011, Andrographis paniculata: A Review of Pharmacological Activities


and Clinical Effect, Alternative Medicine Review, 16 (1) : 66-77.

Anonim. (2010). Herbal Indonesia Berkhasiat. Majalah Trubus. Jakarta: Trubus


Swadaya. volume 8. Hal. 7

Dalimartha, S. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid I. Trubus Agriwidya.


Anggota IKAPI. PT. Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara. Jakarta

Depkes RI, 2008, Farmakope Herbal Indonesia, 126, Departemen Kesehatan


Republik Indonesia, Jakarta.

Hariana, Arif. 2006. Tumbuhan obat dan khasiatnya. Penebar Swadaya : Jakarta Hlm
73-74.

Nugroho, A.E., M. Andrie, N.K. Warditiani, E. Siswanto, dan E. Lukitaningsih, 2012,


Antidiabetic and Antihiperlipidemic Effect of Andrographis paniculata
(Burm. f.) Nees and Andrographolide in High Fructose Fat Fed Rats, Indian
Journal of Pharmacology, 44 (3), 377-381.

Ratnani, R.D., Hartati, I., dan Kurniasari, L., 2012, Potensi Produksi
Andrographolide Dari Sambiloto (Andrographis Paniculata Nees) Melalui
Proses Ekstraksi Hidrotropi, Momentum, 8 (1), 6-10.

Siswandono dan Soekardjo, B., (2000). Kimia Medisinal. Edisi 2. Surabaya:


Airlangga University Press.
Soedibyo, M., 1998, Alam Sumber Kesehatan, Manfaat dan Kegunaan, Balai
Pustaka, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai