Radiofarmasi
KULIAH 2
FAHMA RIYANTI
Kestabilan Inti
Kestabilan inti tidak dapat di ramal dengan suatu aturan. Ada
beberapa pendekatan yang digunakan untuk mengenal inti
stabil
1.Semua inti yang mengandung 84 proton atau lebih tidak
stabil
Kecuali teknisum z = 43 prometium z = 61
2. Aturan Ganjil Genap
Dari jumlah nuklida stabil di alam, jika dikelompokkan
berdasarkan jumlah proton (Z) dan jumlah netron (N)
penyusunnya maka akan diperoleh data sbb:
Hukum Genap Ganjil
Jenis nuklida Jumlah nuklida stabil
Proton 2 8 20 28 50 82
Neutron 2 8 20 28 50 82 dan 126
Contoh:
1. 2He4 = proton 2 dan neutron 2 = termasuk bilangan ajaib
2. 8O16 = proton 8 dan neutron 8 = termasuk bilangan
ajaib
3. 20Ca40 = proton 20 dan neutron 20 = termasuk bilangan
ajaib
4. 82Pb208 = proton 82 dan neutron = 126 = termasuk
bilangan ajaib karena 126 harus milik neutron satu-satunya
4. PITA KESTABILAN
Apabila nuklida-nuklida stabil dihubungkan
maka akan diperoleh pita kestabilan inti.
Unsur-unsur sampai dengan nomor atom 20
pita kestabilan inti membentuk sudut 45o
dengan sumbu N dan Z (n/p=1).
Suatu inti dikatakan bersifat radioaktif karena
ia mengalami peluruhan spontan disertai
pemancaran radiasi.
PITA KESTABILAN
Grafik antara banyaknya neutron versus banyaknya proton dalam berbagai
isotop yang disebut pita kestabilan menunjukkan inti-inti yang stabil.
Inti-inti yang tidak stabil cenderung untuk menyesuaikan perbandingan
neutron terhadap proton agar sama dengan perbandingan pada pita
kestabilan. Kebanyakan unsur radioaktif teretak di luar pita ini
Dari Pita Kstabilan
tiga macam inti inti tdak stabil
Di atas pita kestabilan, Z < 83, N/Z besar atau daerah kelebihan neutron
Untuk mencapai kestabilan : Inti memancarkan (emisi) neutron atau
memancarkan partikel beta
Di atas pita kestabilan dengan Z > 83, terjadi kelebihan neutron dan
proton
Untuk mencapai kestabilan : Inti memancarkan partikel alfa
Di bawah pita kestabilan, Z < 83 dan N/Z kecil atau kelebihan proton
Untuk mencapai kestabilan : Inti memancarkan positron atau menangkap
elektron
Di atas pita kestabilan, Z < 83, N/Z besar atau
daerah kelebihan neutron
Syaratnya: nuklida-nuklidanya punya jumlah neutron (n) >
proton (p). Karena jumlah neutron lebih besar, maka untuk
mencapai kestabilan harus mengurangi jumlah neutronnya
melalui:
a) Memancarkan sinar beta
Akibat memancarkan sinar beta, maka neutronnya berkurang dan
protonnya bertambah. Contohnya:
0n1 —> 1p1 + -1e0
6C14 —> 7N14 + -1e0 [Unsur C memiliki proton 6 dan neutron
(14-6) 8, maka neutron > proton]
b) Melepaskan neutron
Contohnya:
2He5 —> 2He4 + 0n1
Nuklida-nuklida di tepi atas kanan pita
kestabilan (Z > 83)
Nuklida-nuklida ini menstabilkan unsurnya sendiri
dengan memancarkan sinar alfa atau inti helium.
Contohnya:
92U235 —> 90Th231 + 2He4 [Terlihat bahwa
unsur uranium memiliki nomor atom 92, berarti Z
> 83]
Nuklida-nuklida di bawah pita kestabilan
Syaratnya: nuklida-nuklidanya punya jumlah neutron (n) < proton (proton).
Karena jumlah proton lebih banyak maka harus dikurangi dengan cara:
a) Melepaskan positron
Contohnya:
1p1 —> 0n1 + +1e0
6C10 –> 5B10 + +1e0 [Unsur C punya proton 6 dan neutron 4, maka
proton > neutron]
b) Menangkap elektron
Dalam hal ini, elektron orbital, yaitu dari kulit K, diserap oleh inti.
Elektron tersebut bergabung dengan proton membentuk neutron.
Kekurangan elektron pada kulit K kemudian diisi oleh elektron dari kulit
luar. Nah, perpindahan elektron dari kulit luar ke kulit K disertai
pemancaran enetrgi berupa sinar X. Contohnya:
1p1 + -1e0 —> 0n1 + 0X0
37Rb81 + -1e0 —> 36Kr81 + 0X0
4Be7 + -1e0 —> 3Li7 + 0X0
Contoh:
1. 2He4 = proton 2 dan neutron 2 = termasuk bilangan ajaib
2. 8O16 = proton 8 dan neutron 8 = termasuk bilangan ajaib
3. 20Ca40 = proton 20 dan neutron 20 = termasuk bilangan
ajaib
4. 82Pb208 = proton 82 dan neutron = 126 = termasuk
bilangan ajaib karena 126 harus milik neutron satu-satunya
Energi Pengikat Inti
Massa suatu inti selalu lebih kecil dari jumlah massa proton
dan netron.
Berdasarkan hukum kesetaraan massa dan energi, selisih massa
tersebut adalah merupakan energi pengikat nukleon dalam inti.
Energi yang diperlukan untuk menguraikan inti/ energi yang
dilepaskan jika inti terbentuk disebut energi pengikat inti
Semakin besar energi pengikat inti per nukleon, semakin stabil
nuklidanya.
·Perubahan Energi dalam Reaksi Inti
Fisi
Fusi
Reaksi Inti Spontan dan Buatan
Unsur paling berat yang terjadi secara alamiah adalah
uranium.
Isotop uranium 92U238 secara spontan akan memancarkan
partikel alfa menjadi 90Th234.
Peluruhan 90Th234 dengan memancarkan sinr beta akan
menghasilkan 91Pa234.
Unsur-unsur dengan Z > 92 yang dikenal dengan unsur
buatan dihasilkan dari penembakan inti dengan proton,
partikel alfa atau ion-ion positif unsur periode kedua.
Jenis Peluruhan Radioaktif
Peluruhan alfa
Peluruhan beta
Peluruhan gamma (transisi isomerik)
Pembelahan spontan
Pemancaran netron
Pemancaran netron terlambat
Peluruhan alfa
Partikel alfa terdiri atas 2 proton dan dua netron
(partikel relatif besar).
Agar suatu nuklida mampu melepaskan partikel
alfa, inti harus relatif besar.
Contoh:
84Po 210
82Pb 206
+ 2 He 4
.
z-2X
Peluruhan beta
3 jenis peluruhan beta:
Pemancaran negatron (beta negatif)
Pemancaran positron (beta positif)
Penangkapan elektron (electron capture, EC).
Contoh:
19K 20Ca + -1 ;
40 40 0
Pemancaran negatron terjadi jika n/p > isobar yang lebih stabil, maka
dalam inti terjadi perubahan 1 n menjadi 1 p : 0n1 1H1 + -10 +
27Co 60m
27Co 60
+
Pembelahan spontan
Peluruhan dengan pembelahan spontan hanya
terjadi pada nuklida sangat besar.
Nuklida yang sangat besar membelah diri menjadi
2 nuklida yang massanya hampir sama disertai
pelepasan beberapa netron.
Contoh:
98Cr
254
42Mp108 + 56Ba142 + 4 0n1
Pemancaran netron
Proses peluruhan ini terjadi pada nuklida yang
memiliki kelebihan netron relatif terhadap inti
yang stabil.
Contoh:
36Kr 36Kr + 0n
87 86 1
Pemancaran netron terlambat
Proses peluruhan terjadi dengan didahului oleh
pemancaran negatron kemudian dilanjutkan
dengan pemancaran netron.
Contoh:
D. KECEPATAN PELURUHAN RA
Kecepatan peluruhan nukleus adalah tetap dan
kataristik untuk setiap nukleus.
Proses kimia kecepatan peluruhan tak tergantung
pada suhu, aturan aksi masssa, dan parameter lain
yang umumnya berpengaruh pada perubahan
kimia dan fisika senyawa kimia
Peluruhan RA mengikuti order pertama, sepeerti
kecepatan RA tergantung dari kadar nukleus RA yang
dirumuskan:
dN
— = N (2)
dt
31
Proses Peluruhan
32P = 14.3 hari 128 I (25 menit)
` -1,71 MeV -2,12 MeV -
32
S 128
Xe
24
Na(15,0) Hr. 56
Mn(2,58Hr)
- -
2,75 MeV
-
-2,85 MeV
50% 1,811 MeV 2,110 MeV
-1,39 MeV
29% 15%
1,37 MeV 56
Fe
24
Mg
Kinetika reaksi inti dan waktu paruh
Jika N0 dan diketahui maka dapat dihitung
radionuklida N pada tiap waktu t.
Daftar tetapan peluruhan tidak ada, yang ada
daftar waktu paruh nuklida sudah dikenal.
Jika t = t½, maka N = ½ N0
ln ½ N0/N0 = - t½
t½ = ln 2
t½ = 0,693 t½ = 0,693/
33
Tabel t1/2 elemen yang penting dalam Biologis
Tabel
energi
Pendingin
Tabung turbin
reaktor
Pertukaran
kalor
·Kegunaan Radionuklida
o Pencitraan ( imaging)
sungai
Ke lautan
Model Kulit
Potensial sumur persegi
Tahap Fisis
Tahap kimia fisis
Tahap Kimia
Tahap Biologis