Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kalkulus lanjut merupakan mata kuliah lanjutan dari kalkulus I yang telah dipelajapada

semester sebelumnya. Proses perkuliahan di kampus sangatlah minim, karena waktu yang

tidak cukup, sehingga mahasiswa sangat dituntut untuk memiliki keterampilan di dalam

mempelajari sendiri semua materi yang dipelajari. Dengan demikian mahasiswa sangat

dituntut aktif dalam perkuliahan maupun dituntut aktif mencari bahan materi yang

dipelajari.

Makalah ini merupakan salah satu syarat di dalam mengikuti atau melakukan

diskusi diskusi dalam perkuliahan. Sehingga pemahaman terhadap bahan kuliah bisa

kebih menjadi maksimal. insyaAllah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Turunan Persial?

2. Apakah kegunaan dan lambang dari Turunan Persial?

3. Apa itu keterdeferensialan?

4. Apa itu turunan total?

C. Tujuan

1. Menjelaskan pengertian, kegunaan dan lambang turunan persial;

2. Menjelaskan penyelesaian turunan parsial fungsi implisit;

3. Menjelaskan penyelesaian diferensial total.

4. Menjelaskan penyelesain turunan total.

D. Manfaat

1. Mahasiswa dapat apa itu turunan persial serta memahami penyelesaian turunan dengan

aturan rantai baik itu dua variabel maupun banyak variabel;

2. Mahasiswa dapat memahami penyelesaian turunan parsial fungsi implisit dua variabel

atau lebih;

3. Mahasiswa dapat memahami penyelesaian diferensian total dua variabel atau lebih.

4. Mahasiswa dapat memahami penyelesaian turunan total

STKIP PGRI Banjarmasin Kelas Banjarmasin Kalkulus Multivariabel


5. Dapat menambah wawasan tentang pembelajaran turunanan persial, kegunaannya serta

lambangnya.

6. Sebagai sumber pembelajaran bagi seluruh kalangan yang membutuhkan makalah ini.

STKIP PGRI Banjarmasin Kelas Banjarmasin Kalkulus Multivariabel


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi, kegunaan, dan lambang turunan Persial

a. Definisi Turunan Persial


Dalam matematika, turunan parsial sebuah fungsi matematika peubah banyak adalah
turunannya terhadap salah satu peubah (variabel) dengan peubah lainnya dipertahankan
(konstan). Ini dibedakan dengan turunan total, yang membolehkan semua variabelnya untuk
berubah. Misalkan f(x,y) adalah fungsi dua peubah x dan y.

1. Turunan parsial pertama dari f terhadap x (y dianggap konstan) didefinisikan sebagai


berikut
f ( x  h, y )  f ( x, y )
f x ( x, y )  lim
h 0 h

2. Turunan parsial pertama dari f terhadap y (x dianggap konstan) didefinisikan sebagai


berikut
f ( x, y  h )  f ( x, y )
f y ( x, y )  lim
h 0 h

Contoh:
Tentukan fx dan fy f ( x, y)  x2 y  4 xy2
3 2

Jawab : fx(x,y) = 3 x y + 4 y

Fungsi dua peubah atau lebih


Fungsi dua peubah atau lebih dapat ditulis dalam bentuk eksplisit atau implisit. Jika fungsi
dua peubah dinyatakan dalam bentuk eksplisit, maka secara umum ditulis dalam bentuk z =
F(x,y). Sebaliknya jika fungsi dituliskan dalam bentuk implisit, secara umum ditulis dalam
bentuk F(x,y,z) = 0.

Contoh:

1. z = 2x + y
2. z = ln x2  2y4

1
3. z = 1 – 2
2 sin x  sin y
4. xy + xz – yz = 0
5. xy - e x sin y = 0
y
6. ln x 2  y 2  arctan =0
x
y
7. arc tan - 2z = 0
x
Pada contoh di atas, fungsi yang ditulis dalam bentuk eksplisit adalah pada contoh 1,2, dan
3. Sedangkan contoh 4, 5, 6, dan 7 adalah fungsi yang ditulis dalam bentuk implisit. Semua
fungsi dalam bentuk eksplisit dengan mudah dapat dinyatakan dalam bentuk implisit. Akan
tetapi tidak semua bentuk implisit dapat dinyatakan dalam bentuk eksplisit.

STKIP PGRI Banjarmasin Kelas Banjarmasin Kalkulus Multivariabel


Untuk menggambar fungsi dua peubah dapat dengan membuat sumbu-sumbu koordinat,
yaitu sumbu x, sumbu y, dan sumbu z seperti gambar berikut:

Turunan Parsial Fungsi Dua dan Tiga Peubah


Misal z = F(x,y) adalah fungsi dengan variable bebas x dan y. Karena x dan y variable bebas
maka terdapat beberapa kemungkinan yaitu:

1. y dianggap tetap, sedangkan x berubah-ubah.


2. x dianggap tetap, sedangkan y berubah-ubah
3. x dan y berubah bersama-sama sekaligus.
Pada kasus 1 dan 2 diatas mengakibatkan fungsinya menjadi fungsi satu peubah, sehingga
fungsi tersebut dapat diturunkan dengan menggunakan definisi turunan pertama yang telah
dipelajari pada kalkulus diferensial.

Definisi

Misal z = F(x,y) adalah fungsi dua peubah yang terdefinisi pada interval tertentu, turunan
z z
parsial pertama z terhadap x dan y dinotasikan dengan dan dan didefinisikan oleh
x y

Z F ( x  x, y )  F ( x, y )
= Lim
x x  0 x

dan

Z F ( x, y  y )  F ( x, y )
= Lim
y y  0 y

Asalkan limitnya ada.

Contoh :

Tentukan turunan parsial pertama dari

a. z = x2  y2

STKIP PGRI Banjarmasin Kelas Banjarmasin Kalkulus Multivariabel


Jawab

Z F ( x  x, y )  F ( x, y )
= Lim
x x  0 x

( x  x) 2  y 2  x 2  y 2
= Lim
x  0 x

( x  x) 2  y 2  x 2  y 2 ( x  x) 2  y 2  x 2  y 2
= Lim .
x  0 x ( x  x) 2  y 2  x 2  y 2

( x  x) 2  y 2  ( x 2  y 2 )
= Lim
x  0 x

2 xx  x 2
= Lim
x  0
x ( x  x) 2  y 2  x 2  y 2

2 x  x
= Lim
x  0
( x  x) 2  y 2  x 2  y 2

2x
=
2 x2  y2

x
=
x2  y2

Z F ( x, y  y )  F ( x, y )
= Lim
y y  0 y

( x 2  ( y  y)2  x 2  y 2
= Lim
x  0 y

( x 2  ( y  y)2  x 2  y 2 ( x 2  ( y  x) 2  x 2  y 2
= Lim .
x  0 y ( x2  ( y 2  x2  y 2

STKIP PGRI Banjarmasin Kelas Banjarmasin Kalkulus Multivariabel


( x  x) 2  y 2  ( x 2  y 2 )
= Lim
x  0 x

2 xx  x 2
= Lim
x  0
x ( x  x) 2  y 2  x 2  y 2

2 x  x
= Lim
x  0
( x  x) 2  y 2  x 2  y 2

2y
=
2 x2  y2

y
=
x  y2
2

b. z = Sin (x+y)

Jawab

Z F ( x  x, y )  F ( x, y )
= Lim
x x  0 x

sin( x  x  y )  sin ( x  y )
= Lim
x  0 x

1 1
2 cos ( x  x  y  x  y ) sin ( x  x  y  x  y )
= Lim 2 2
x  0 x
x x
cos( x  y  ) sin
= 2 Lim 2 2
x  0 x

x sin x
= 2 Lim cos (x+y+ ) Lim 2
x 0 2 x  0 x

x sin x 1
= 2 Lim cos (x+y+ ) Lim 2.
x 0 2 x0 x / 2 2
= 2 cos (x+y)(1)(1/2)

= cos (x+y)

Z F ( x, y  y)  F ( x, y)
= Lim
y x  0 y

STKIP PGRI Banjarmasin Kelas Banjarmasin Kalkulus Multivariabel


sin( x  y  y )  sin ( x  y )
= Lim
x  0 y

1 1
2 cos ( x  y  y  x  y) sin ( x  y  y  x  y)
= Lim 2 2
x  0 y

x x
cos( x  y  ) sin
= 2 Lim 2 2
x  0 x

x sin x
= 2 Lim cos (x+y+ ) Lim 2
x 0 2 x0 x

x sin x 1
= 2 Lim cos (x+ ) Lim 2.
x 0 2 x0 x / 2 2
= 2 cos (x+y)(1)(1/2)

= cos (x+y)

Untuk memudahkan dalam menentukan turunan parcial dapat dilakukan dengan


menggunakan metode sederhana sebagai berikut. Andaikan z = F(x,y) maka untuk menentukan
z
sama artinya dengan menurunkan variabel x dan variabel y dianggap konstan dan
x
z
selanjutnya y diturunkan. Demikian pula untuk menentukan sama artinya dengan
y
menurukan variable y dan variable x dianggap konstant lalu diturunkan.

Dengan cara yang sama, andaikan W = F(x,y,z) adalah fungsi tiga peubah yang terdefinisi
W W W
dalam selang tertentu maka turunan parsial pertama dinyatakan dengan , , dan
x y z
yang secara berturut didefinisikan oleh:

W F ( x  x, y, z )  F ( x, y, z )
 Lim
x x  o x

W F ( x, y  y, z )  F ( x, y, z )
 Lim
y y o y

W F ( x, y, z  z )  F ( x, y, z )
 Lim
z z o z

Asalkan limitnya ada.

Contoh:

 y
1. Ditentukan F(x,y,z) = xyz + 2 tan  
x

STKIP PGRI Banjarmasin Kelas Banjarmasin Kalkulus Multivariabel


Untuk latihan para pembaca tentukan turunan persial fungsi-fungsi di bawah ini:

Selanjutnya turunan parsial fungsi dua peubah atau lebih dapat ditentukan turunan parsial
ke n, untuk n  2 turunan parsialnya dinamakan turunan parsial tingkat tinggi.

Dengan menggunakan analogi fungsi satu peubah dapat ditentukan turunan parsial tingkat 2, 3
dan seterusnya.

Jadi andaikan z = F(x,y) maka:

2 z 2 z 2 z 2 z
Turunan parsial tingkat dua adalah , , , dan
x 2 y 2 xy yx

Demikian pula, jika W = F(x,y,z)

 2W  2W  2W  2W  2W  2W  2W  2W  2W
Turunan parsial tingkat dua adalah , , , , , , , ,
x 2 y 2 z 2 xy xz yz yx zx zy

Demikian seterusnya. Banyaknya turunan tingkat ditentukan oleh rumus m n , dimana m


banyaknya variabel dan n menunjukkan turunan ke-n

Contoh

2 z 2 z
Tentukan dan dari fungsi berikut:
x 2 y 2

xy
1. z =
x y
Jawab

xy z y( x  y)  xy(1)
Dari z = , diperoleh 
x y x ( x  y)2

 y2
=
( x  y) 2

z x( x  y )  xy(1)

y ( x  y) 2

x2
=
( x  y) 2

 2 z   z 
Sehingga   
x 2 x  x 

   y2 
=  
x  ( x  y) 2 

0( x  y) 2  ( y 2 )( 2)( x  y)(1)
=
( x  y) 4

STKIP PGRI Banjarmasin Kelas Banjarmasin Kalkulus Multivariabel


2 xy2  2 y 3
=
( x  y) 4

2 z   x2 
Dan 2 =  
y y  ( x  y) 2 

0( x  y) 2  x 2 (2)( x  y)(1)  2 x 3  yx 2
= =
( x  y) 4 ( x  y)4

x y
2. z = 2
 2
y x
3. z = sin 3x cos 4y

b. Kegunaan Turunan Persial


Turunan parsial berguna dalam bidang kalkulus vektor dan geometri diferensial.
Turunan parsial sebuah fungsi f terhadap variabel x dituliskan oleh berbagai sumber rujukan
sebagai

c. Lambang turunan parsial


Lambang bilangan persial ∂ adalah huruf bundar, diturunkan namun berbeda dengan huruf
Yunani delta, dan dibedakan dengan notasi turunan total d (dan dari huruf ð)

STKIP PGRI Banjarmasin Kelas Banjarmasin Kalkulus Multivariabel


B. Differensial Total dan Turunan Total

Diferensial total dua variabel

Misalkan z= f(x,y), dengan f suatu fungsi yang terdeferensial, dan andaikan dx dan dy disebut
diferensial dari x dan y. diferensial dari peubah tak bebas dz disebut juga diferensial total dari f dan
ditulis df(x,y), maka dapat didefenisikan sebagai berikut:

Contoh:
1). Misalkan z = x2y2 + x3 +y3x maka tentukanlah diferensial totalnya. Jawab

= (2xy2 + 3x2 + y3 ) dx + (2x2y +3y2x)dy

2). Tentukan diferensial total untuk z= e- ½ (x + Y) Jawab:

= ( - ½ e – ½ (x + y ))dx + (-1/2 e-1/2( x + y ))dy

2. Diferensia total tiga variabel


Misalkan fungsi w = f(x,y,z) adalah fungsi tiga peubah, maka diferensia total dari f
dinyatakan dalam bentuk

Contoh:
1). Carilah diferensial total dari w= 2x2 y + y2 x z +xz2 Jawab:

= (4xy +y2z +z2)dx + (2x2 + 2yxz) dy + (y2x + 2 xz) dz


2). Suatu balok mempunyai panjang 20 cm dengan kesalahan pengukuran 0,01 cm , lebar 15
cm dengan kesalahan pengukuran 0,02 cm dan tinggi 10 cm dengan kesalahan pengukuran
0,01 cm. tentukanlah nilai pendekatan kesalahan pengukuran terbesar dari volume balok serta
tentukan kesalahan relatifnya dalam persentase!

Jawab:
Misalkan panjang balok = x, lebar = y, dan tinggi = z, maka volume balok = x y z. nilai
kesalahan sesungguhnya adalah ∆𝑉 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑑𝑉 sebagai nilai pendekatan untuk ∆𝑉. Jadi

Diketahui ∆𝑥 =0,01 ,∆𝑦=0,02 𝑑𝑎𝑛 ∆𝑧=0,01 jadi kesalahan pengukuran pada panjang
balok dx = 0,01 lebar dy= 0,02 dan tinggi =0,01. Jadi

STKIP PGRI Banjarmasin Kelas Banjarmasin Kalkulus Multivariabel


Jadi ∆𝑉 ≅8,5 𝑐𝑚3 artinya kesalahan terbesar yang mungkin terjadi pada pengukuran
volume balok adalah 8,5 cm3. Kemudian diketahui:

Jadi kesalahan relative dari pengukuran volume balok adalah

3. Diferensial total n variable Jika z = f( x1 ,


x2,…. xn ) maka

Jika f(x1 , x2,…. xn ) = c maka df = 0, catatan x1 , x2,…. xn bukan merupakan variabel


independent

Misal z = F(x,y), dan fungsi tersebut dapat diturunkan terhadap variable x dan y, maka diperoleh
turuna parisal terhadap x dan turunan parsial terhadap y yang secara berturut-turut dinotasikan
dengan

z F ( x, y )
 ------------- (1) dan
x x

z F ( x, y)
 ------------- (2)
y y

Dari (1) dan (2) diperoleh:

F ( x, y ) F ( x, y )
dz  dx dan dz  dy
x y

Jumlah diferensialnya diperoleh:

F ( x, y ) F ( x, y )
dz = dx + dy
x y

Bentuk di atas disebut diferensial total.

Contoh.

1. Jika r = x 2  y 2 dengan x = panjang sisi yang pendek, y = panjang sisi yang panjang

Differensial total

r r
dr = dx  dy
x y

STKIP PGRI Banjarmasin Kelas Banjarmasin Kalkulus Multivariabel


dimana dr  r , dx  x , dx  y

didapat

r r
r  x  y
x y

2x 2y
= x  y
2 x2  y2 2 x2  y2

15 5 20  5
=     
152  202  8  152  202  16 

15 5 20 5
= 
25 8 25 16

1
= cm
8

2. Suatu tempat berbentuk silinder (tabung) dengan jari-jari alasnya 15 cm dan tingginya 20 cm.
Karena pemuaian, tinggi slinder bertambah 0,5 cm/det dan tingginya berkurang 1 cm/det.
Hitunglah perubahan yang terjadi terhadap volume dan luas permukaan silinder.
Jawab.

Misal jari-jari tabung r, tinggi h dan volume I, maka

I = r 2 h

I = I(r,h)

r h
Diketahui r = 15 cm, h = 20,  0,5cm / det ,  1cm / det
t t

Dengan definisi turunan total

I = I(r,h) dengan r dan h bergantung pada waktu t, maka diperoleh

dI I dr I dh
 
dt r dt h dt

dr dh
= 2 rh  r 2
dt dt

Turunan Parsial Fungsi Implisit

Turunan Fungsi Implisit 2 Peubah

Fungsi implisit dua peubah secara umum dinyatakan dengan F(x,y) = 0.

Contoh

1. xy + yz + xz = 0

STKIP PGRI Banjarmasin Kelas Banjarmasin Kalkulus Multivariabel


x
2. exy – sin    0
 y
3. x2 + y2 + z2 – 25 = 0

Untuk menentukan turunan parsialnya dapat dilakukan dengan menggunakan kaidah differensial
total.

Karena f(x,y) = 0, maka df(x,y) = d(0)

Atau

f ( x, y ) f ( x, y )
dx  dy = 0
x y

f ( x, y ) f ( x, y ) dy
  0
x y dx

f ( x, y ) dy f ( x, y )
 
y dx x

f ( x, y )
  x
dy

dx f ( x, y )
y

dy
Carilah dari
dx
b. f(x,y) = xy-ex sin y = 0 (FUNGSI IMPLISIT 2 PEUBAH X DAN Y)

dy
akan dicari , menurut definisi turunan total
dx
f ( x, y )
=  x
dy
dx f ( x, y )
y

y  e x sin y
=
x  e x cos y

 y
3. ln(x 2  y 2 ) - arc tan   = 0 (FUNGSI IMPLISIT 2 PEUBAH X DAN Y)
x
f ( x, y )
=  x
dy
dx f ( x, y )
y

2x  y
x2  y2
=
2y  x
x2  y2

STKIP PGRI Banjarmasin Kelas Banjarmasin Kalkulus Multivariabel


2x  y
=
x  2y

Turunan Fungsi Implisit 3 Peubah

Fungsi Implisit 3 peubah secara umum dinyatakan dalam bentuk f(x,y,z) =0

Contoh:

Contoh

1. xy + yz + xz = 0
x
2. exyz – zsin    0
 y
3. x2 + y2 + z2 – 25 = 0

Fungsi Implisit 4 Peubah

BU dinyatakan dengan

 F ( x, y , u , v )  0

G ( x, y, u, v)  0
Atau ditulis dalam bentuk

F(x,y,u,v) = 0 dan G(x,y,u,v) = 0

dengan x,y variable berpasangan dan u,v variabel berpasangan dan F(x,y,u,v) = 0 serta
G(x,y,u,v) = 0 tidak dapat berdiri sendiri.

Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini.

Contoh


 x  y  2uv  0
2

1.  2

 x  xy  y  u  v  0
2 2 2

Atau ditulis dengan x+y 2 + 2uv = 0, x 2  xy  y 2  u 2  v 2  0


2u  v  x  xy  0
2

2. 

u  2v  xy  y  0
2

u 2  v 2  2 x  3 y  0
3.  dan seterusnya.
uv  x  y  0

Turunan Parsial dilakukan dengan menggunakan metode substitusi.

STKIP PGRI Banjarmasin Kelas Banjarmasin Kalkulus Multivariabel


Dalam F(x,y,u,v) = 0 dan G(x,y,u,v)= 0, u,v variabel sejenis, x,y variabel sejenis sehingga tidak
x y u v
dapat ditentukan , , , dan .
y x v u

x v
Sehingga turunan parsialnya adalah , dan seterusnya.
u y

Untuk menentukan turunan parsial 4 peubah, langkah ditempuh adalah menurunkan fungsi
terhadap peubah yang dimaksud.

Contoh:

u x
1. Tentukan dan dari
x u
x+y2 +2uv = 0 dan x2-xy+y2+u2+v2 = 0 didapat

 x   y   v u 
1    2 y   2 u  v   0 ----- 1
 x   x   x x 

v u v u
 1  0  2u  2v  0 atau 2u  2v  1
x x x x

 x   y x  y u v
2x     x  y   2 y  2u  2v  0 ---- 2
 x   x x  x x x

u v u v
 2x-0-y+0+2u  2v  0 atau 2u  2v  y  2 x
x x x x

v
Setelah di eliminasi didapat
x

u  v  u ( y  2 x)

x 2(v 2  u 2 )

v  u ( y  2 x)
=
2(u 2  v 2 )

x+y2 +2uv = 0 dan x2-xy+y2+u2+v2 = 0 didapat

x v
diturunkan terhadap (yang tidak boleh  0)
u u

x y
1  2y  2v  0 atau
u u

x y
1  2y  2v -----  (1)
u u

x  y x  y u
2x x  y   2y  2u  0  0 atau
u  u u  u u

x y
 (2 x  y )  (2 y  x)  2u -------  (2)
u u

STKIP PGRI Banjarmasin Kelas Banjarmasin Kalkulus Multivariabel


Berdasarkan persamaan (1) dan (2), dengan metode eliminasi diperoleh

x y
1  2y  2v ................................... . (2y-x)
u u

x y
 (2 x  y )  (2 y  x)  2u …………. (2y)
u u

Didapat

x y
 (2y-x) 1  2 y (2 y  x)  2v(2 y  x)
u u

x y
 (2 x  y )2 y  (2 y  x)2 y  2u (2 y )
u u

--------------------------------------------------------------- -

x
[(2y-x)-(2x-y)(2y)] = -2v(2y-x)+2u(2y)
u

Diperoleh

x  4vy  2vx  4uy



u (2 y  x)  (4 xy  2 y 2 )

4vy  2vx  4uy


= 
(2 y  x  4 xy  2 y 2 )

2. Cari turunan parsial pertama dari dan dari persamaan

, dan

1) Mencari

Persamaan 1)

….(1)

Persamaan 2)

STKIP PGRI Banjarmasin Kelas Banjarmasin Kalkulus Multivariabel


.... (2)

dikali

dikali

Maka,

2) Mencari

Persamaan 1)

….(1)

Persamaan 2)

…(2)

dikali

dikali

STKIP PGRI Banjarmasin Kelas Banjarmasin Kalkulus Multivariabel


Maka,

Jadi, , dan

Turunan Fungsi Implisit 6 peubah.

Bentuk Umumnya
F (u, v, w, x, y, z )  0

G(u, v, w, x, y, z )  0
H (u, v, w, x, y, z )  0

u,v,dan w variable sejenis


x,y, dan z variable sejenis

Contoh:
u  x  y  z

v  x  y  z
2 2 2

w  x 3  y 3  z 3

Atau

u  x  y  z  0

v  x  y  z  0
2 2 2

w  x 3  y 3  z 3  0

x
Akan dicari
u
Dari persamaan di atas, diperoleh
x y z
1-   0
u u u
0 – 2x
Soal-soal.

STKIP PGRI Banjarmasin Kelas Banjarmasin Kalkulus Multivariabel


v x
1. Carilah dan dari fungsi
y x
F(x,y,u,v) = … = 0 dan F(x,y,u,v) = … = 0

F ( x, y, u, v)  ...  0
2. 
G ( x, y, u, v)  ...  0
F ( x, y, u, v)  ...  0
3. 
G ( x, y, u, v)  ...  0
F ( x, y, u, v)  ...  0
4. 
G ( x, y, u, v)  ...  0
F ( x, y, u, v)  ...  0
5. 
G ( x, y, u, v)  ...  0
F ( x, y, u, v)  ...  0
6. 
G ( x, y, u, v)  ...  0
F ( x, y, u, v)  ...  0
7. 
G ( x, y, u, v)  ...  0
F ( x, y, u, v)  ...  0
8. 
G ( x, y, u, v)  ...  0
F ( x, y, u, v)  ...  0
9. 
G ( x, y, u, v)  ...  0
F ( x, y, u, v)  ...  0
10. 
G ( x, y, u, v)  ...  0

STKIP PGRI Banjarmasin Kelas Banjarmasin Kalkulus Multivariabel


BAB III

LATIHAN SOAL

A. Turunan Persial

a. Carilah turunan persial pertamanya

1. z = ln x y
2. z = 36 – x2 – y2
1
3. z = 3 -
sin( x  y)
4. z = xy2 – 2x2 + 3y3
y
5. z = arc tan
x
6. F(x,y,z) = xy – yz + xz

7. F(x,y,z) = 3
x2  y 2  z 2

8. F(x,y,z) = sin (xy) – 2e xy


 xy 
9. F(x,y,z) = arc sin  
 z 
2. Tentukan fx dan fy

1. f ( x, y)  x cos( x  y)  y sin 2 xy
3

y
f ( x, y)   ecost dt
2. x

3. f ( x, y)  x cos( x  y)  y sin( 2 xy)


3

3. Tentukan fx, fy dan fz

1. f ( x, y, z )  xy  y 2 z  3xz

2. f ( x, y, z )  x cos( y  z )  2 xy

 y
4. Ditentukan F(x,y,z) = xyz + 2 tan  
x
Carilah turunan parsial pertamanya.

Dengan metode sederhana didapat

STKIP PGRI Banjarmasin Kelas Banjarmasin Kalkulus Multivariabel


F ( x, y, z ) 2  y
a.  yz +  
x y 2  x2 
1 2
x

2 yx 2
= yz -
x 2 (1  y 2 )

F ( x, y, z ) 2 1
b.  xz +  
y y2  x 
1 2
x

2x2
= xz -
x(1  y 2 )

F ( x, y, z )
c.  xy
z

Tentukan fxx, fyy ,fxy, fyx

1. f(x,y) = x cos(xy) + xy ex+y

2. f(x,y) = ln(x2 + 2 xy + y3

3. f(x,y) = tan-1(y2/x)

4. f(x,y) =ln(x2+2xy+y2)

STKIP PGRI Banjarmasin Kelas Banjarmasin Kalkulus Multivariabel

Anda mungkin juga menyukai