Anda di halaman 1dari 25

TERMOKIMIA

Pertemuan 15
4. Perubahan Entalpi Standar (Ho)
Perubahan entalpi standar merupakan besaran yang
sering dikemukakan dalam berbagai keperluan
terutama menyangkut kalor yang dimiliki reaksi kimia.
Berikut ini dikemukakan tentang keadaan standar
yang dimaksud adalah keadaan yang sesuai dengan:
Pengukuran pada temperatur 25oC dan 1 atm
disebut sebagai keadaan standar untuk entalpi
disebut perubahan entalpi standar (Ho).
Perkembangan terbaru pada temperatur 25oC dan 1
bar disebut sebagai keadaan standar untuk entalpi
disebut perubahan entalpi standar (Hθ).
a. Perubahan entalpi pembentukan standar (Hof)
Perubahan Entalpi pembentukan standar (∆Hof) suatu
senyawa adalah perubahan entalpi untuk pembentukan 1
mol senyawa dari unsur-unsur dalam keadaan standarnya.
Perubahan Entalpi pembentukan standar sering disebut
panas pembentukan standar atau panas pembentukan
saja. Dengan menggunakan definisi ∆Hof maka perubahan
entalpi pembentukan standar (∆Hof) setiap unsur/ molekul
yang terdapat di alam dalam keadaan standar sama
dengan nol (0). Pada 298 K keadaan referensi nitrogen dan
oksigen dan klor masing masing berbentuk molekul gas N2,
O2, dan Cl2. Karbon (C) padat berbentuk grafit, logam K,
Ca, Al dan Ag berbentuk padat, dan lainnya. Semua unsur
tersebut dalam keadaan standar nilai ∆Hof =0.
Berikut ini dikemukakan beberapa contoh perubahan entalpi pembentukan
senyawa, ∆Hof.
2 H2 (g) + O2 (g)  2 H2O (l) Hr = -572 kJ
H2 (g) + ½ O2 (g)  H2O (l) Hf = -286 kJ
Hof H2O (l) = = -286 kJ/mol
2 Ag(s) + Cl2 (g)  2 AgCl(s) Hor= -254 kJatau
Ag(s) + ½ Cl2 (g)  AgCl(s) Hof= -127 kJ
Hof AgCl = = = - 127 kJ/mol
K(s) + Mn(s) + 2 O2(g)  KMnO4(s) Hof = - 813 kJ/mol
Hof KMnO4= Hor = - 813 kJ/mol
Nilai nilai ∆Hof tersebut dapat digunakan untuk menghitung ∆H reaksi dari
berbagai reaksi, misalkan entalpi reaksi penguraian, pembakaran, penetralan,
perlarutan, penguapan dan sebagainya. Nilai ∆Hof dapat digunakan untuk
menghitung perubahan entalpi reaksi standar (∆Hor). Harga ∆Hor ditentukan
menggunakan persamaan:
∆Hor = ∑ n∆Hof produk - ∑ n∆Hof reaktan
n = koeffisien dalam persamaan reaksi
Contoh Soal 6:
Hitunglah perubahan entalpi reaksi (Hr):
SnO2 (s) + 2 CO(g)  Sn(s) + 2 CO2(g)
Bila diketahui: Hf SnO2 = -581 kJ/mol, Hf CO = -111
kJ/mol dan Hf CO2 = -394 kJ/mol

Pembahasan:
∆Hr =∑ n∆Hf produk - ∑ n∆Hf reaktan
Hr = (Hf Sn + 2Hf CO2) - (Hf SnO2 + 2Hf CO)
= {1(0) + 2(- 394)} - {(- 581) + 2(-111)}= -798 + 803
= +15 kJ/mol SnO2
Contoh Soal 7:
Tentukanlah perubahan entalpi reaksi (∆Hor) dari reaksi:
C2H4 (g) + H2O (l)  C2H5OH (l)
Jika diketahui: masing masing ∆Hof C2H5OH (l)= -277,7 kJ/mol, C2H4
(g) = +52,3 kJ/mol dan H2O(l)= -285,8 kJ/mol.

Pembahasan:
∆Hor =∑n∆Hof produk - ∑n∆Hof reaktan
= (∆Hof C2H5OH (l))–(∆Hof C2H4 (g) +∆Hof H2O(l))
= {1 mol (-277,7 kJ/mol) – { 1 mol(+52,3 kJ/mol) +1 mol(-285,8
kJ/mol)}
= -277,7 kJ – (-243,4 kJ)
= -277,7 kJ + 233,5 kJ
= -44,2 kJ/mol
b. Perubahan Entalpi pembakaran (Hc)
Perubahan Entalpi pembakaran (Hc) suatu unsur
atau senyawa adalah banyaknya kalor yang dilepas
atau diserap bila 1 mol unsur atau senyawa bereaksi
sempurna dengan oksigen. Berikut ini dikemukakan
beberapa persamaan reaksi yang merupakan contoh
dari reaksi pembakaran:
C(s) grafit + O2 (g) CO2 (g) Hoc = - 393,5 kJ/mol C
CH4(g) + 2 O2 (g) → CO2 (g) + 2 H2O(l) Hoc = - 890,36 kJ/ mol CH4
C2H4­(g) + 3 O2(g)  2 CO2(g) + 2 H2O(l) Hoc = -1411 kJ/mol C2H4
C2H5OH (l) + 3 O2(g)  2 CO2(g) + 3 H2O(l) ∆Hoc = -1367 kJ/mol C2H5OH
Contoh Soal 8:
Sebanyak 500 gram gas propana (C3H8, M= 44 g/mol) dibakar sempurna,
dan terjadi reaksi eksotermis. Bila diketahui entalpi pembentukan: Hof
C3H8(g) =-103,8 kJ/mol; Hof CO2 (g) = -393,5kJ/mol : Hof H2O(l) =-285,8
kJ/mol, maka:
a. Tuliskan reaksi pembakaran sempurna gas propana.
b. Tentukanlah entalpi pembakaran (HoC) gas propana
c. Tentukanlah kalor yang dapat dihasilkan dari pembakaran 500 g
propana tersebut.
Pembahasan:
a. Reaksi: C3H8 (g) + 5 O2 (g)  3 CO2 (g) + 4 H2O (l) ∆HC =
b. ∆HC C3H8(g) = (3Hof CO2 (g) + 4Hof H2O(l)) – (Hof C3H8(g)+ 5Hof O2(g))
={3(-393,5kJ)+ 4(-285,8 kJ)}-{(1(-103,8 kJ)+ 5(0)}
=(-2323,7) – (-103,8) = -2219,9 kJ/mol propana
c. Kalor yang dihasilkan dari 500 g propana, qp:
Contoh Soal 9:
Sebanyak 3,6 g glukosa, C6H12O6 (180 g/mol) dibakar sempurna dengan oksigen.
Panas yang dihasilkan dari pembakaran tersebut dapat menaikkan suhu 10 dm3
air sebesar 1,34 oC. Hitunglah entalpi pembakaran, Hc glukosa (kalor spesifik, C
H2O= 4,2 JK-1g-1, densitas air = 1g/cm3)

Pembahasan:
Reaksi: C6H12O6 (s) + 6 O2 (g)  6 CO2 (g) + 6H2O (l)
3,6 g glukosa = 36/180 mol = 0,02 mol, T=1,34 oC= 1,34 K
Jumlah panas yang dihasilkan, = panas yang diabsorbsi 1 dm3 H2O
qp = m x C x T
qp= = 56280 J = 56,280 kJ
HC glukosa = (1 mol/0,02 mol) x(-56,280 kJ)
= 50 x (- 56,280 kJ)
= - 2814 kJ/mol
c. Entalpi dan Energi Ikatan
Energi disosiasi ikatan (D) adalah perubahan entalpi dalam keadaan standar untuk
memutuskan ikatan molekul dalam fasa gas.
Entalpi disosiasi:
H-H (g)  H (g) + H (g) H = D = +436 kJ/mol
NN (g)  N (g) + N (g) H = D = +946 kJ/mol
H-F (g)  H (g) + F (g) H = D = +569 kJ/mol
H3C-CH3 (g)  H3C (g) + CH3 (g) H = D = +347 kJ/mol
H2C=CH2 (g)  H2C (g) + CH2 (g) H = D = +611 kJ/mol
H3CCH3 (g)  HC (g) + CH (g) H = D = +837 kJ/mol
Nilai energi disosiasi selalu positif, karena disosiasi adalah pemutusan ikatan:
- Pemutusan ikatan adalah proses endoterm, ∆H >0
- Pembentukan ikatan adalah proses eksoterm, ∆H <0
Perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan berdasarkan selisih entalpi (energi
pemutusan ikatan reaktan dan entalpi pembentukan ikatan poduk):
∆Hreaksi =∑∆Hpemutusan ikatan reaktan + ∑∆Hpembentukan ikatan produk
Makin kuat ikatan antar atom reaktan makin besar energi untuk memutuskan ikatan,
dan makin kuat ikatan antar atom produk, makin besar energi yang dilepaskan untuk
Contoh soal 10:
Berdasarkan pembentukan dan pemutusan ikatan, tentukanlah entalpi reaksi:
CH4 (g) + 2O2 (g)  CO2 (g) + 2H2O (g)
Diketahui: energi ikatan: C–H = 412 kJ/mol; O=O = 497kJ/mol, C=O = 743 kJ/mol dan
O–H = 463 kJ/mol

Pembahasan:
∆Hreaksi =∑∆Hpemutusan ikatan reaktan + ∑∆Hpembentukan ikatan produk
H

HCH + 2 O=O O=C=O + 2 HOH

H
Endoterm: pemutusan ikatan (∆H >):
4 mol ikatan CH = 4 (412 kJ)= 1648 kJ
2 mol ikatan O=O = 2 (497kJ) = 984 kJ +
∑∆Hpemutusan ikatan reaktan = 2632 kJ
Eksoterm, pembentukan ikatan (∆H <0):
2 mol ikatan C=O = 2 (743 kJ) = - 1486 kJ
4 mol ikatan OH = 4(463 kJ) = - 1852 kJ +
∑∆Hpembentukan ikatan produk = -3338 kJ
Hor = 2632 kJ - 3338 kJ= - 706 kJ mol-1.
d. Perubahan Entalpi Ikatan Rata-rata (Hoa)

Perubahan Entalpi ikatan rata-rata (Hoa) adalah


energi rata-rata yang diperlukan untuk
memutuskan ikatan dalam 1 mol molekul
poliatom.
Contoh Soal 11:
Tentukan harga Perubahan Entalpi ikatan rata-rata pada molekul gas CH4,
CH4 (g)  C (g) + 4 H(g)
jika diketahui:
CH4 (g)  CH3 (g) + H (g) Ho (H3C–H) = +435 kJ/mol
CH3 (g)  CH2 (g) + H (g) Ho (H2C –H) = +460 kJ/mol
CH2 (g)  CH (g) + H (g) Ho H(C – H) = +416 kJ/mol
CH (g)  C (g) + H (g) Ho (C–H ) = +335 kJ/mol +
Pembahasan:
CH4 (g)  CH3 (g) + H (g) Ho (H3C–H) = +435 kJ/mol
CH3 (g)  CH2 (g) + H (g) Ho (H2C –H) = +460 kJ/mol
CH2 (g)  CH (g) + H (g) Ho H(C – H) = +416 kJ/mol
CH (g)  C (g) + H (g) Ho (C–H ) = +335 kJ/mol +
CH4 (g)  C (g) + 4H (g) Hor=Hoa (CH4)=+1646kJ/mol
Hoa (C–H)= ¼ Hr =¼ (+1646 kJ) = +414 kJ/mol ikatan C–H
Contoh Soal 12:
Tentukan harga Perubahan Entalpi ikatan rata-rata pada molekul gas NH3. Tentukan
juga energi ikatan rata rata N–H pada molekul NH3, jika diketahui Energi disosiasi
ikatan (D): NN = 946 kJ/mol; H–H = 436 kJ/mol dan Hof NH3 = -46 kJ/mol.

Pembahasan:
Reaksi: ½ N2 (g) + 3/2 H2 (g)  NH3 (g) H1 = Hof = - 46 kJ mol-1
½ N2 (g)  N (g) H 2 = ½ (D NN) = ½(946 kJ)= 473 kJ
3/2 H
2 (g) 3H H 3 = 3/2 (D H–H) = 3/2(436 kJ)= 654 kJ
N (g) + 3 H (g)  NH3 (g) H4 = - Ha
½ N2 (g) + 3/2 H2 (g)  NH3 (g) H1 = Hof = H2 + H3 + H4
H1 = H2 + H3 + H4
H4 = H1 - H2 - H3
= (– 46 – 473 – 654) kJ mol-1
= – 1173 kJ mol-1
Ha = -(H4 )
= – (– 1173 kJ.mol-1)
= + 1173 kJ.mol-1
Ha ikatan N–H = 1/3 (+1173kJ)
= +391 kJ/mol ikatan N–H
e. Perubahan Entalpi Transisi (∆H0tr)

Perubahan Entalpi transisi (∆H0tr) merupakan


perubahan entalpi yang ditimbulkan transisi antara
dua fasa (perubahan fisika), yaitu proses peleburan,
penguapan, penyubliman.

Peleburan : padat – cair H2O(s)  H2O(l) ∆H0fus


Penguapan : cair – gas H2O(l)  H2O(g) ∆H0uap
Peleburan : padat – gas H2O(s)  H2O(g) ∆H0sub
∆H0sub = ∆H0fus + ∆H0uap
f. Perubahan Entalpi pelarutan (∆Hsol)
Perubahan Entalpi pelarutan (∆Hsol) merupakan perubahan
entalpi yang terjadi pada saat terjadi proses pelarutan. Hal
ini terjadi karena pada proses pelarutan terjadi pemutusan
dan pembentukan ikatan antara senyawa bukan intern
senyawa.
C12H22O11(s) + H2O(l) C12H22O11(aq) ∆Hsol
C2H5OH(l) + H2O(l) C2H5OH(aq) ∆Hsol
NH3(s) + H2O(l) NH3(aq) atau NH4OH ∆Hsol
C6H6 (s) + CCl4 C6H6 (CCl4) ∆Hsol
g. Perubahan Entalpi pengionan (∆Hi)
Perubahan Entalpi pengionan (∆Hi) adalah perubahan
entalpi untuk proses pelepasan satu buah elektron dalam
keadaan gas.
Contoh : Na(g) Na+(g) + 1e ∆Hi0
H(g) H+(g) + 1e ∆Hi0
K(g) K+(g) + 1e ∆Hi0
Ca(g) Ca+(g) + 1e ∆Hi10
Ca2+(g) Ca2+ (g) + 1e ∆Hi20
Fe(g) Fe+(g) + 1e ∆Hi10
Fe+(g) Fe2+ (g) + 1e ∆Hi20
Fe2+(g) Fe3+(g) + 1e ∆Hi30
h. Perubahan Entalpi Afinitas Elektron (∆Hea0)

Perubahan Entalpi Afinitas Elektron (∆Hea0) adalah


perubahan entalpi yang menyertai masuknya satu
buah elektron pada keadaan gas.
Contoh : O(g) + 1e O-(g) ∆H0ea
O-(g) + 1e O2-(g) ∆H0ea
Cl (g) + 1e Cl-(g) ∆H0ea
5. Hukum Hess (Hukum Penjumlahan Kalor )
Entalpi, H merupakan fungsi keadaan, berarti perubahan
entalpi reaksi, ∆Hr, hanya bergantung pada keadaan awal
dan akhir, dan tidak bergantung pada jalan/ langkah
reaksi yang ditempuh. Konsekuensi dari H merupakan
fungsi keadaan mengakibatkan bahwa entalpi (H) sesuai
dengan Hukum Hess.
Hukum Hess berbunyi bahwa Entalpi reaksi total adalah
jumlah aljabar entalpi reaksi dari setiap tahapan
reaksinya.
Contoh: Reaksi: A B
Diagram energi pembentukan CH4: Langsung dan tak
langsung, berdasarkan perhitungan hukum Hess.
C (s) + 2 H2 (g)

Langkah Hf
Langsung =H1+2H2+(-H3)
Langkah tak = - 74,8 kJ
langsung 1
+2O2 (g) CH4 (g)

Hr=H1+2H2 Langkah tak


= -393,5+(-571,6) langsung 2 Hr= -H3
-2O2 (g) = +890,3 kJ
= -965,1 kJ

CO2 (g) + 2H2O (g)


Contoh Soal 13:
Tentukanlah berapa perubahan entalpi pembentukan metana, CH 4,
C (s) + 2 H2 (g)  CH4 (g) Hf=?
Bila diketahui reaksi:
(1)C (s) + O2 (g) CO2 (g) H= -393,5 kJ
(2)H­2 (g) + ½ O2 (g)­ H2O (l) H = - 285,8 kJ
(3)CH4 (g) + 2 O2 (g)  CO2 (g) + 2 H2O (l) H = - 890,3 kJ

Pembahasan:
Untuk mendapatkan persamaan reaksi pembentukan CH 4 dari unsurnya maka:
Reaksi (3) dibalik: CO2 (g) + 2H2O (l)  CH4 (g) + 2 O2 (g) H = +890,3 kJ
Reaksi (2)x2: 2H­2 (g) + O2 (g)­  2 H2O (l) H = - 571,6 kJ
Reaksi 1, tetap: C (s) + O2 (g)  CO2 (g)H = - 393,5 kJ
Total:C (s) + 2 H2 (g)  CH4 (g) Hf = - 74,8 kJ
Perubahan entalpi pembentukan, Hf CH4 = - 74,8 kJ
Contoh Soal 14:
Entalpi pembakaran (Hc) untuk C2H5OH(l) dan C2H4O(l) berturut-turut
adalah -327,6 kkal/mol dan -279 kkal/mol. Hitunglah H oksidasi parsial
dari reaksi:
2 C2H5OH (l) + O2(g)  2 C4H4O(l) + 2 H2O(l)

Pembahasan:
C2H5OH(l) + 3 O2(g)  2 CO2(g) + 3 H2O(l) H = - 327,6 kCal (1)
C2H4O(l) + 5/2 O2(g)  2 CO2(g) + 2 H2O(l) H = - 279 kCal (2)
Lakukan perubahan sesuai dengan produk reaksi yang diinginkan:
Reaksi (1)x2: 2 C2H5OH(l) + 6 O2(g)  4 CO2(g) + 6 H2O(l) H= -655,2 kkal
{Reaksi (2)dibalik}x2: 4 CO2(g) + 4 H2O(l)  5 O2(g) + 2 C2H4O(l) H =+558 kkal

Total Reaksi: 2 C2H5OH(l) + O2(g) 2 H2O(l)+2 C2H4O(l) Hr = - 97,2 kkal
Siklus Born Haber
Siklus Born Haber adalah metoda analisis perubahan
entalpi proses reaksi dimana nilai H untuk
keseluruhan proses disetarakan dengan jumlah
entalpi H sederetan langkah reaksi yang berlangsung
dan menghasilkan perubahan yang sama. Karena
energi kisi tidak dapat ditentukan secara langsung,
maka Siklus Born-Haber ini biasanya digunakan untuk
menentukan energi kisi kristal garam atau oksida
logam.
Langkah pembentukan kristal NaCl secara langsung
(Route 1) dan tak langsung (Route 2)
Terimakasih atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai