Anda di halaman 1dari 50

MODUL 4.

KINETIKA, ENERGETIKA, REDOKS DAN


ELEKTROKIMIA
KB 2. KESETIMBANGAN KIMIA

MATERI AJAR
KIMIA SMA
KELAS XI
“Kesetimbangan
Kimia”

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 1
KESETIMBANGAN KIMIA

A. KEGIATAN INTI

1. Peta Konsep
Untuk memberikan gambaran awal mengenai materi yang akan di bahas,
silahkan anda pelajari terlebih dahulu peta konsep berikut ini !

Kesetimbangan Dinamis

Kesetimbangan Homogen
dan Heterogen

Tetapan Kesetimbangan
Kesetimbangan Kimia

Hukum Kesetimbangan
berdasarkan Konsentrasi

Tetapan Kesetimbangan
Tetatapan Kesetimbangan
berdasarkan Tekanan

Kesetimbangan Disosiasi Hubungan Kc dan Kp

Konsentrasi

Suhu
Faktor yang
Pergeseran
mempengaruhi
Kesetimbangan
kesetimbangan kimia
Volume dan Tekanan
Kesetimbangan dalam
Industri dan Kehidupan
Sehari-hari
Katalis

2. Materi Pokok
Materi pokok yang akan dibahas dalam modul ini antara lain :
a. Reaksi Kesetimbangan
b. Kesetimbangan Dinamis
c. Kesetimbangan Homogen dan Heterogen
d. Hukum Kesetimbangan
e. Tetapan Kesetimbangan

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 2
KESETIMBANGAN KIMIA

f. Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan Konsentrasi (Kc)


g. Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan Tekanan (Kp)
h. Hubungan Kc dan Kp
i. Kesetimbangan Disosiasi
j. Faktor-faktor yang memengaruhi Kesetimbangan Kimia
k. Kesetimbangan Kesetimbangan dalam Industri dan Kehidupan
Sehari-hari

3. Uraian Materi
a. Reaksi Kesetimbangan
Sebelum memahami tentang reaksi kesetimbangan, perhatikan
terlebih dahulu gambar berikut !

Gambar 4. Reaksi Satu Arah Gambar 5. Reaksi satu arah dan Bolak balik
Sumber : https://www.pelajaran.co.id/wp- Sumber :
content/uploads/2016/04/kesetimbangan- https://materiku86.blogspot.com/2016/06/reaksi-
kimia-300x171.png satu-arah-dan-reaksi-bolak-balik.html

Apa yang dijelaskan pada gambar 4 di atas ? Kemudian setelah


dikatikan dengan Gambar 5, jenis reaksi apa yang terjadi ? Apakah
termasuk reaksi satu arah atau reaksi bolak balik ? Terlihat bahwa reaksi
kimia pada gambar 4. merupakan reaksi kimia satu arah. Seperti apa reaksi
kimia yang berlangsung satu arah ? Reaksi kimia menurut Chang dalam
buku Chemistry, 10th Edition (2010) adalah sebuah proses perubahan dari
satu senyawa/beberapa senyawa menjadi senyawa baru. Sedangkan
Zumdahl dalam buku Chemistry Ninth Edition (2014) menyatakan bahwa
reaksi kimia adalah sebuah perubahan kimia yang menyebabkan

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 3
KESETIMBANGAN KIMIA

penataulangan atom-atom dalam satu atau beberapa senyawa. Reaksi


kimia yang berlangsung satu arah bukan merupakan reaksi kesetimbangan
Nah, bagaimana reaksi kesetimbangan tersebut ? Mari kita lanjutkan
pembahasan nya! Apakah Anda mengetahui bahwa reaksi kimia tidak
hanya terjadi satu arah, seperti contoh gambar berikut :

Gambar 6. Reaksi Reversible/Bolak-balik


Sumber : https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/12/143159469/soal-uas-kimia-
konsep-kesetimbangan-dinamis?page=all

Es akan membeku jika disimpan di dalam freezer kulkas, dan


kemudian akan mencair apabila disimpan pada suhu ruang. Dan
selanjutnya dapat membeku kembali jika kembali disimpan freezer kulkas.
Peristiwa ini menjelaskan bahwa reaksi kimia dapat terjadi bolak balik
tanpa mengubah suatu zat atau menghasilkan zat baru, dan biasanya reaksi
ini dinamakan Reaksi Kesetimbangan.
Perhatikan ilustrasi secara mikroskopis pada reaksi kimia satu arah
pada gambar 7 dan reaksi kimia bolak-balik pada gambar 8 dibawah ini !

Gambar 7. Ilustrasi Reaksi Kimia Satu Gambar 8. Ilustrasi Reaksi Kimia


Arah Bolak-balik
Sumber : Sumber :
https://www.kompas.com/skola/image/2020/12/28/0 https://www.rumuskimia.net/2018/04/k
12406869/contoh-reaksi-kesetimbangan-kimia- esetimbangan-dinamis.html
dalam-kehidupan-sehari-hari?page=1

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 4
KESETIMBANGAN KIMIA

Sebagai contoh, lihatlah kesetimbangan reaksi antara hidrogen dan bromin


membentuk hidrogen bromida

Gambar 9. Keadaan awal (Kiri) dan Keadaan Setimbang (Kanan)


Sumber : https://www.rumuskimia.net/2018/04/kesetimbangan-dinamis.html

Ketika hidrogen dan bromin ditempatkan pada wadah yang tertutup dan
dijaga pada temperatur yang sangat tinggi, molekul hidrogen mulai
bereaksi dengan bromin membentuk hidrogen bromida. Dengan reaksi :
H2 (g) + Br2 (g) → 2 HBr (g)
Pada waktu yang sama, molekul hidrogen bromida juga akan terdisosiasi
menjadi gas hidrogen dan bromin seperti reaksi :
2 HBr (g) → H2 (g) + Br2 (g)
Pada reaksi ini kesetimbangan dapat diraih baik pada ruas kiri maupun
kanan. Jadi, jika 2 mol hidrogen direaksikan dengan 2 mol bromin akan
didapatkan 4 mol hidrogen bromida. Atau dengan kata lain 4 mol hidrogen
bromida akan membentuk 2 mol hidrogen dan 2 mol bromin. Maka dari
itu dapat disimpulkan bahwa reaksi kimia tidak hanya dapat berlangsung
satu arah, akan tetapi dapat terjadi dua arah.
Reaksi kimia dapat berlangsung searah/tidak dapat balik (irreversible)
atau bisa berlangsung dapat balik (reversible). Pada reaksi searah, pereaksi

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 5
KESETIMBANGAN KIMIA

akan berubah menjadi produk dan tidak memungkinkan produk terurai


menjadi pereaksi kembali. Sedangkan pada reaksi dapat balik, ketika
pereaksi berubah menjadi produk, maka produknya dapat terurai menjadi
pereaksi kembali. Ketika laju pembentukan produk sama dengan laju
penguraian produk, reaksi berada dalam kondisi setimbang (Chang, 2010).
Kata “kesetimbangan” dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
didefinisikan sebagai hal (keadaan, sifat) setimbang, sementara kata
‘kimia” dalam KBBI didefinisikan sebagai ilmu tentang susunan, sifat, dan
reaksi suatu unsur zat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Reaksi
kesetimbangan adalah reaksi dimana produk (hasil reaksi) dapat bereaksi
kembali membentuk reaktan (pereaksi) dengan menggunakan tanda panah
bolak balik (⇄).

b. Kesetimbangan Dinamis
Semua benda yang diam dan tidak bergerak dapat dikatakan selalu ada
di dalam keadaan setimbang. Mari Anda perhatikan fenomena pertama
yang diberikan di bawah ini!

Gambar 10. Kayu Terbakar


Sumber : http://www.galeripustaka.com/2013/04/perilaku-kayu-terhadap-temperatur-
dan.html

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 6
KESETIMBANGAN KIMIA

Pada fenomena pertama di atas, ketika kayu dibakar, maka akan


berubah menjadi arang dan lama kelamaan akan menjadi abu, abu yang
dihasilkan tidak dapat berubah menjadi kayu lagi. Di sinilah terdapat
sebuah reaksi kimia berkesudahan, yang artinya tidak dapat kembali lagi
seperti semula. Ini merupakan kasus kesetimbangan kimia khususnya
kesetimbangan statis. Lalu, bagaimana dengan pada fenomena kedua
dibawah ini ! Coba perhatikan gambar berikut.

Gambar 11. Perebusan Air Gambar 12. Sistem Tertutup


Sumber : Sumber :
https://www.zenius.net/blog/materi- http://ekimia.web.id/reaksi-
kesetimbangan-kimia ireversibel-reaksi-riversibel-dan-
reaksi-kesetimbangan/

Air yang direbus hingga menghasilkan uap akan memberi reaksi yang
berbeda dengan kayu yang dibakar menjadi abu. Mengapa? Sebab, Pada
saat memanaskan air, air akan berubah wujud dari yang sebelumnya
berwujud cair menjadi berwujud gas atau menguap. Itu sebabnya ketika
memanskan air, panci yang digunakan harus ditutup agar air tidak habis
menguap. Setelah menjadi uap, kemudian uap air yang mengenai tutup
panci akan mengembun sehingga kembali menjadi air. Proses ini akan
terus terjadi hingga proses pemanasan air selesai. Artinya, pada proses

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 7
KESETIMBANGAN KIMIA

memanaskan air bisa terjadi reaksi dua arah, dimana reaksi yang terjadi
yaitu H2O(l) ⇋ H2O(g).
Begitu juga dengan kesetimbangan kimia. Kesetimbangan kimia
melibatkan reaksi dua arah. Pada persamaan reaksi kesetimbangan kimia
setiap terjadi reaksi ke kanan, maka zat-zat produk akan bertambah,
sementara zat-zat reaktan berkurang. Sebaliknya, reaksi juga dapat
bergeser ke arah reaktan sehigga jumlah produk berkurang. Reaksi
dikatakan setimbang jika laju reaksi ke arah produk sama dengan laju
reaksi ke arah reaktan. Namun pada saat setimbang, konsentrasi reaktan
dan produk tidak berubah (tetap). Kesetimbangan kimia disebut juga
dengan kesetimbangan dinamis. Mengapa demikian?
Kesetimbangan dinamis bekerja saat kecepatan reaksi pembentukan
produk sama dengan pembentukan kecepatan reaktan. Ingat, dalam
kesetimbangan dinamis akan ada selalu perubahan menuju produk dan
perubahan kembali menjadi reaktan. Jika suhu tetap gas A berada dalam
kondisi setimbang dengan gas B, maka persamaan reaksinya dapat ditulis
sebagai berikut:

aA(g) ⇌ bB(g)
Apabila gas A dalam keadaan setimbang dengan gas B, maka
kecepatan pembentukan gas B pasti sama dengan kecepatan pembentukan
kembali gas A. Kesetimbangan kimia hanya terjadi pada reaksi bolak balik
atau yang sering disebut reaksi reversibel yaitu salah satu reaksi kimia,
dimana reaksinya dapat berlangsung dalam dua arah alias tidak hanya
reaktan yang dapat menjadi produk, tapi produk juga bisa berubah jadi
reaktan kembali atau biasa disebut terjadi pada reaksi tertutup, dimana
tidak ada perpindahan materi.

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 8
KESETIMBANGAN KIMIA

c. Kesetimbangan Homogen dan Heterogen


Sebelum membahas mengenai kesetimbangan homogen dan
heterogen, perhatikan dua reaksi kesetimbangan berikut!
(i) 3H2(g) + N2(g) ⇌ 2NH3(g)
(ii) CaCO3(s) ⇌ CaO(s) + CO2(g)

Dapatkah anda mengidentifikasi perbedaan di antara reaksi kesetimbangan


tersebut? Bacalah teks di bawah ini untuk mendapatkan informasi yang
anda perlukan!

Fasa zat dapat berupa padatan (s), cairan (l), gas (g) dan larutan (aq).
Reaksi kesetimbangan dapat berlangsung dalam berbagai fasa. Perhatikan
gambar berikut.

Gambar 13. Kesetimbangan heterogen (a) Kesetimbangan homogen (b)

(Zumdahl, 2010: 562, 551)


Fasa zat pada Gambar 13(a) merupakan kesetimbangan heterogen
karena terdapat lebih dari satu fasa yaitu solid (s) dan gas (g). Sementara
Gambar 13(b) merupakan kesetimbangan homogen karena hanya terdapat
satu fasa yaitu gas (g). Untuk lebih memahami reaksi kesetimbangan
homogen dan heterogen perhatikan reaksi kesetimbangan yang ada pada
Tabel 1 !.

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 9
KESETIMBANGAN KIMIA

Tabel 1. Contoh Reaksi Kesetimbangan Heterogen dan Homogen

Jenis Kesetimbangan
No. Reaksi
(Homogen/Heterogen)
1 CH4(g) + 2S2(g) ⇋ CS2(g) + 2H2S(g) Homogen
2 BiCl3(aq) + H2O(l) ⇋ BiOCl(s) + HCl(aq) Heterogen
3 4NH3(g) + 5O2(g) ⇋ 4NO(g) + 6H2O(l) Heterogen
4 N2(g) + O2(g) ⇋ 2NO(g) Homogen
5 BaSO4(aq) ⇋ Ba2+(aq) + SO2-(aq) Homogen

Nah, setelah menganalisis dari Gambar 13 dan Tabel 1 mengenai


jenis kesetimbangan homogen dan heterogen, maka pada kedua reaksi
yang ditanyakan dapat terindentifikasi yaitu Reaksi (i) menunjukkan
semua fasa yang terlibat dalam reaksi kesetimbangan tersebut merupakan
gas. Sedangkan pada reaksi (ii) ada dua fasa yang terlibat yaitu padat dan
gas. Reaksi (i) dikenal dengan reaksi kesetimbangan homogen, yaitu reaksi
kesetimbangan di mana semua senyawa yang terlibat berfasa sama.
Sedangkan reaksi (ii) disebut sebagai reaksi kesetimbangan heterogen,
karena ada dua fasa (atau bisa juga lebih) yang terlibat dalam reaksi.
Berdasarkan fase zat yang terlibat, reaksi kesetimbangan dibagi
menjadi 2, yaitu :
1. Kesetimbangan Homogen
Sesuai dengan namanya yang mengandung kata “homogen”,
kesetimbangan ini merupakan jenis kesetimbangan yang terjadi pada saat
produk dan juga reaktan nya berasal dari fase yang sama, yaitu seluruhnya
gas (g) atau seluruhnya cairan (aq), seperti dibawah ini.

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 10
KESETIMBANGAN KIMIA

2. Kesetimbangan Heterogen
Setelah memahami mengenai kesetimbangan homogen, kalian pasti
udah bisa nebak dong mengenai kesetimbangan Heterogen? Yap,
Kesetimbangan heterogen merupakan jenis kesetimbangan yang terjadi
pada saat produk dan reaktan memiliki fase yang berbeda. Dimana yang
hanya mempengaruhi tetapan kesetimbangan hanya unsur yang berwujud
gas (g) dan cairan (aq). Misalnya sebagai berikut:

Sebelum melanjutkan, mari kita pahami terlebih dahulu bagian-


bagian dalam persamaan reaksi kesetimbangan. Persamaan reaksi
kesetimbangan dapat dituliskan seperti pada contoh berikut:

Berdasar contoh persamaan reaksi kesetimbangan di atas, berikut adalah


bagian-bagiannya:
panah reaksi( ⇌ ) membagi persamaan menjadi dua ruas, ruas
kiri dan ruas kanan.
Zat yang terlibat dalam persamaan reaksi di atas adalah:

ruas kiri : A dan BC2


ruas kanan : AC dan B2
Koefisien persamaan reaksi pada contoh di atas (berwarna merah)
adalah: 4 - 2 - 4 -1, dengan perincian:

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 11
KESETIMBANGAN KIMIA

koefisien A = 4
koefisien BC2 = 2
koefisien AC = 4
koefisien B2 = 1
(dalam persamaan reaksi, koefisien = 1 tidak perlu dituliskan)
fasa zat-zat yang terlibat dalam persamaan reaksi di atas (warna
biru) adalah:

fasa zat A : s (solid/padat)


fasa zat BC2 : l (liquid/cair)
fasa zat AC : aq (aqueous/larut dalam air)
fasa zat B2 : g (gas)

d. Hukum Kesetimbangan & Tetapan Kesetimbangan (K)


Pada tahun 1864, Cato Maximilian GuldBerg dan Peter Waage
menemukan hubungan antara konsentrasi reaktan dan produk saat reaksi
kimia mencapai kesetimbangan yang dirumuskan dalam Hukum
Kesetimbangan : “Untuk reaksi kimia pada suhu tertentu, perbandingan
hasil kali konsentrasi zat-zat di ruas kanan (produk) dengan hasil kali
konsentrasi zat-zat di ruas kiri (pereaksi), yang masing-masing
dipangkatkan dengan koefisien reaksinya, akan menghasilkan suatu
bilangan yang tetap.” (Chang, 2010). Hasil bagi tersebut dinamakan
tetapan kesetimbangan yang dilambangkan dengan (K).
Tetapan kesetimbangan (K) menunjukkan perbandingan komposisi
produk dengan reaktan. Tetapan Kesetimbangan merupakan angka yang
menunjukkan perbandingan secara kuantitatif antara produk dengan
reaktan. Tetapan kesetimbangan (K) merupakan konstanta (angka/nilai

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 12
KESETIMBANGAN KIMIA

tetap) perbandingan zat ruas kanan dengan ruas kiri pada suatu reaksi
kesetimbangan.
Ada dua macam tetapan kesetimbangan, yaitu: KC dan KP.
Perbedaannya:
KC diukur berdasarkan konsentrasi molar zat-zat yang terlibat.
Kp diukur berdasarkan tekanan parsial gas-gas yang terlibat (khusus
fasa gas).

e. Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan Konsentrasi (Kc)


Setiap reaksi kesetimbangan mempunyai tetapan kesetimbangan.
Apabila diberikan reaksi kesetimbangan, a A + b B ⇌ c C + d D ,
bagaimana rumusan tetapan kesetimbangannya?
Perhatikanlah Gambar 14!
H2(g) + Br2(g) ⇌ 2HBr(g) Kc = 1,9 x 1019

Gambar 14. Ilustrasi Jumlah Molekul H2, Br2 dan HBr pada
Kesetimbangan.
(Tro, 2011: 540)

Dari ilustrasi di atas, berapakah jumlah masing-masing molekul yang


terlibat dalam reaksi kesetimbangan? Kemudian bagaimana rumusan
tetapan kesetimbangan (Kc) ? ketika Gas hidrogen bereaksi dengan gas
bromin menghasilkan hidrogen bromida mempunyai tetapan
kesetimbangan, Kc sebesar 1,9 x 1019 pada suhu 25°C.
H2(g) + Br2(g) ⇌ 2HBr(g) Kc = 1,9 x 1019

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 13
KESETIMBANGAN KIMIA

Bagaimanakah cara menentukan nilai Kc? Menunjukkan apakah nilai Kc


tersebut? Bacalah penjelasan di bawah ini untuk mendapatkan informasi
yang anda perlukan!
Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi dinyatakan dengan
notasi Kc, yaitu secara garis besar merupakan perbandingan (hasil bagi)
antara konsentrasi molar ([ ]) zat-zat ruas kanan dengan konsentrasi molar
zat ruas kiri yang dipangkatkan dengan koefisiennya.

Secara umum reaksi kesetimbangan dapat dituliskan sebagai berikut.

aA + bB ⇌ cC + dD

Harga Kc adalah :

Keterangan
 Kc = tetapan kesetimbangan
 [A] = molaritas zat A ....... (M)
 [B] = molaritas zat B ........ (M)
 [C] = molaritas zat C ........ (M)
 [D] = molaritas zat D ........ (M)

Karena fasa padat (s) dan cair (l) tidak memiliki konsentrasi, maka kedua
fasa ini tidak dilibatkan dalam rumus tetapan kesetimbangan Kc (diberi
nilai = 1). Perlu diingat : tanda kurung siku ([ ]) merupakan simbol untuk
konsentrasi molar zat. Mari kita pelajari contoh dalam menentukan rumus
Kc dan menentukan nilai Kc.

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 14
KESETIMBANGAN KIMIA

Menentukan Rumus Kc
1. Diketahui persamaan reaksi kesetimbangan sebagai berikut :
CaCO3 (s) + 2 H2O (l) ⇌ Ca(OH)2 (aq) + H2CO3 (aq)
Tentukan rumus tetapan kesetimbangannya !
Penyelesaian :
)
Kc =
= [Ca(OH)2] [H2CO3]
Catatan:
CaCO3 dan H2O tidak disertakan dalam rumus tetapan
kesetimbangan, karena memiliki fasa padat (s) dan cair (l). Masing-
masing diberi nilai = 1.
2. Diketahui persamaan reaksi kesetimbangan sebagai berikut :
2 S2O3 (g) + O2 (g) ⇌ 4 SO2 (g)
Tentukan rumus tetapan kesetimbangannya !
Penyelesaian :

Kc =

Menghitung Nilai KC
1. Pada suhu tertentu dalam volume 4 liter terdapat masing masing 0,2
mol SO3, 0,4 mol SO2 dan 0,1 mol O2. Jika diketahui reaksi
kesetimbangannya:
2 SO2 (g) + O2 (g) ⇌ 2 SO3
hitunglah nilai Kc dari kesetimbangan tersebut!
Penyelesaian:
Kita sudah mengetahui volume ruang (4 liter), maka kita dapat
menentukan molaritas dari tiap zat (mol/liter).
Sebaiknya molaritas jangan langsung dihitung, belakangan saja.
siapa tahu bisa dicorat coret.
, ,
)
Kc = , ,
, ,

, ,
= 10
, , , , ,
2. Ke dalam ruangan tertutup dimasukkan 1 mol gas A dan 1 mol gas
B. Kemudian gas-gas tersebut bereaksi menurut persamaan reaksi
berikut :
2A + 3B ⇌ A2B3

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 15
KESETIMBANGAN KIMIA

Jika saat kesetimbangan tercapai masih terdapat 0,25 mol gas B,


maka tentukanlah harga Kc dari reaksi tersebut !
→ Pertama, kita buat proses reaksinya terlebih dahulu !

Maka harga Kc nya ialah :

f. Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan Tekanan Parsial (Kp)


Tetapan kesetimbangan untuk reaksi yang melibatkan gas selain dapat
dinyatakan dengan konsentrasi (Kc), juga dapat dinyatakan berdasarkan
tekanan parsial gas dalam campurannya (Kp). Pada saat gas terdiri dari
campuran berbagai gas, tekanan total gas merupakan jumlah tekanan
masing-masing gas penyusunnya.Contohnya, udara terdiri atas gas
nitrogen, oksigen, karbon dioksida, argon dan uap air bertekanan 760
mmHg.Tekanan total (760 mmHg) tersebut merupakan jumlah tekanan
masing-masing gas penyusunnya.
P total = PN2 + PO2 + PCO2 + PAr + PH2O
Reaksi pembentukan amonia memiliki Kp 1,5 x 10-5 pada suhu 500°C
dengan reaksi:
N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) Kp = 1,5 x 10-5
Bagaimana cara menentukan Kp? Bacalah penjelasan di bawah ini
untuk mendapatkan informasi yang anda perlukan!

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 16
KESETIMBANGAN KIMIA

Tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan (Kp) adalah hasil


perkalian tekanan parsial gas-gas hasil reaksi dibagi perkalian tekanan
parsial gas-gas pereaksi yang masing-masing dipangkatkan koefisien.
Tetapan kesetimbangan KP merupakan perbandingan (hasil bagi) antara
tekanan parsial (PX) zat-zat ruas kanan dengan tekanan parsial zat ruas kiri
yang dipangkatkan dengan koefisien masing-masing. Hanya zat yang
berfasa gas (g) yang diperhitungkan dalam rumus tetapan kesetimbangan
KP. Zat dengan fasa selain gas (S, l, dan aq) tidak dicantumkan dalam
rumus tetapan kesetimbangan, tetapi diberi nilai = 1.

Misal untuk reaksi:


Harga kesetimbangan (Kp ):

Keterangan:
Kp = tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan
PA = tekanan parsial A
PB = tekanan parsial B
PC = tekanan parsial C
PD = tekanan parsial D
Untuk menentukan Kp tekanan gas dinyatakan dalam atmosfer
(atm).

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 17
KESETIMBANGAN KIMIA

Catatan: Nilai tekanan parsial dari masing-masing gas dalam campuran dapat
dihitung:

Atau

Tekanan total sistem (P total) merupakan jumlah dari tekanan parsial masing-
masing gas.

Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat contoh berikut:

Menentukan Rumus Kp
1. Diketahui persamaan reaksi kesetimbangan sebagai berikut :
CO2 (aq) ⇌ CO2 (g)
Tentukan rumus tetapan kesetimbangan Kp untuk reaksi tersebut !
Penyelesaian :
!" )
Kp = #$%& )
Catatan:
Rumus KP hanya berlaku untuk zat yang berfasa gas, sehingga
CO2 pada ruas kiri (aq) tidak dilibatkan, hanya diberi nilai = 1.
2. Diketahui persamaan reaksi kesetimbangan sebagai berikut :
2S2O3 (g) + O2 (g) ⇌ 4SO2 (g)
Tentukan tumus tetapan kesetimbangan Kp untuk reaksi tersebut !
! )
Kc =
! ) ! )

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 18
KESETIMBANGAN KIMIA

Menghitung Nilai Kp
1. Garam oksalat La2(C2O4)3 dimasukkan dalam bejana 10 liter, dan
terurai menurut reaksi:
La2(C2O4)3 (s) ⇌ La2O3 (s) + 3CO (g) + 3CO2 (g)
pada suhu tetap. Jika pada keadaan setimbang tekanan total = 0,4
atm, tentukan nilai Kp..!
Penyelesaian:
La2(C2O4)3 (s) ⇌ La2O3 (s) + 3 CO (g) + 3 CO2 (g)
Mula-
: ..? - - -
mula
Terurai : a a 3a 3a

Setimbang : ..? a 3a 3a
Jumlah mol gas gas pada keadaan setimbang:
mol gas CO = 3a mol
mol gas CO2 = 3a mol
mol gas total = 6a mol
Catatan:
La2(C2O4)3 merupakan zat berfasa padat (s=solid),
sehingga tidak memiliki tekanan parsial gas.
Jumlah mol La2(C2O4)3 tidak perlu diketahui.
Menghitung tekanan parsial gas CO
PCO = (mol CO/mol total) x Ptotal
= (3a/6a) x 0,4 atm
= 0,2 atm
Menghitung tekanan parsial gas CO2
PCO2 = (mol CO2/mol total) x Ptotal
= (3a/6a) x 0,4 atm
= 0,2 atm
Menghitung nilai Kp
Kp = (PCO)3(PCO2)3
= (0,2)3 x (0,2)3
= 1,6 x 10-5
2. 0,2 mol gas NO direaksikan dengan 0,2 mol gas O2 dalam sebuah
wadah berkapasitas 5 liter dan tekanan ruang 0,4 atm sehingga terjadi
reaksi kesetimbangan seperti berikut
2NO(g) + O2(g) ⇌ N2O4(g)

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 19
KESETIMBANGAN KIMIA

Jika pada saat setimbang terdapat 0,05 mol gas N2O4, tentukan nilai
Kp reaksi tersebut!
Jawab:
Diketahui:
Volum wadah = 5 liter
Tekanan total ruang = 0,4 atm
Mol awal NO = 0,2 mol
Mol awal O2 = 0,2 mol
Mol N2O4 pada saat setimbang = 0,05 mol
Ditanya: Nilai Kp = ?
Penyelesaian:

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 20
KESETIMBANGAN KIMIA

g. Hubungan Kc dengan Kp
Dari pembahasan mengenai Kc dan Kp, dapatkah anda
menghubungkan nilai Kc dengan nilai Kp pada suatu reaksi
kesetimbangan?
Untuk membantu memahami hubungan antara Kc dan Kp, perhatikan
reaksi kesetimbangan berikut!
N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)
Nilai Kc dari reaksi di atas dapat dituliskan sebagai:

Sedangkan nilai Kp untuk reaksi tersebut ditulis:

Dengan asumsi perilaku gas ideal, P x V = n x R x T maka,

Kemudian, dengan mensubtitusikan hubungan ini ke dalam persamaan


untuk mencari nilai Kp, akan didapatkan hasil sebagai berikut:

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 21
KESETIMBANGAN KIMIA

Sehingga,

Secara umum, hubungan antara Kp dan Kc akan menjadi:

Keterangan :

T = Suhu mutlak (Kelvin)


R = Tetapan gas ideal
KC = Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi
nkanan = jumlah koefisien zat berfasa gas di ruas kanan
nkiri = jumlah koefisien zat berfasa gas di ruas kiri
Δn = nkanan - nkiri
Δn = (p+q) - (m+n) = Selisih jumlah mol gas hasil reaksi dan jumlah
mol gas pereaksi.

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 22
KESETIMBANGAN KIMIA

Menghitung nilai Kp dari Kc


1. Diketahui reaksi kesetimbangan:
N2O4 (g) ⇌ 2 NO 2 (g)
Pada suhu 300 K, reaksi di atas memiliki KC = 0,3 mol/L.
Jika R = 0,082 L atm/mol K,
maka harga Kp pada suhu 300 K untuk reaksi di atas adalah ....

h. Kesetimbangan Disosiasi
Gas SO3 dapat terurai menjadi gas SO2 dan gas O2 membentuk reaksi
kesetimbangan: 2SO3 (g) ⇌ 2SO2 (g) + O2 (g). Bagaimana cara
menentukan derajat disosiasi SO3? Mari kita pelajari !
Disosiasi yaitu reaksi penguraian suatu zat menjadi zat yang lebih
sederhana. Apabila disosiasi terjadi akibat pemanasan, disebut sebagai
disosiasi termal. Jika reaksi disosiasi dapat balik, terbentuklah

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 23
KESETIMBANGAN KIMIA

kesetimbangan disosiasi. Dalam ruang tertutup disosiasi berakhir sebagai


reaksi kesetimbangan, sehingga disebut kesetimbangan disosiasi.
Contoh: I2(g) ⇌ 2I(g)
Kesetimbangan disosiasi yaitu reaksi kesetimbangan dalam sistem
tertutup di mana sebuah zat terurai menjadi beberapa zat lain. Dalam suatu
reaksi kesetimbangan, pereaksi yang berada di ruas kiri tidak pernah habis.
Besarnya bagian zat yang terdisosiasi dinyatakan oleh derajat disosiasi (α),
yaitu perbandingan antara jumlah zat yang terdisosiasi dengan jumlah zat
mula-mula.
Reaksi disosiasi mengandung satu jenis pereaksi, sedangkan hasil
reaksinya dapat satu, dua atau tiga senyawa atau unsur. Kesetimbangan
disosiasi dapat terjadi bila pada mulanya sistem mengandung pereaksi, dan
kemudian terurai menjadi hasil reaksi. Dalam sistem masih terdapat
pereaksi karena hanya sebagian saja terdisosiasi (terurai). Bagian yang
terdisosiasi ini disebut derajat disosiasi (α). Banyaknya zat yang
mengalami disosiasi dapat diketahui dengan derajat disosiasi (α) yang
dirumuskan sebagai berikut.

Harga ' berkisar antara 0 – 1 , yaitu 0 < ' < 1


Jika ' = 0, tidak terjadi disosiasi karena zat awal belum terurai
Jika ' = 1, terdisosiasi sempurna karena zat awal belum terurai
Jika 0 < ' < 1, terjadi disosiasi sebagian.

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 24
KESETIMBANGAN KIMIA

Menghitung Derajat Disosiasi


1.

2.

3. Diketahui reaksi kesetimbangan:


2 HI (g) ⇌ H2 (g) + I2 (g).
Jika 0,1 mol gas HI dimasukkan kedalam wadah bervolume 1 liter
dan dipanaskan pada suhu 100 o C, terbentuk 0,02 mol gas I2.
Hitunglah derajat disosiasi HI.
Jawab:

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 25
KESETIMBANGAN KIMIA

Jadi, derajat disosiasi HI pada reaksi tersebut adalah 0,4 atau 40%

i. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesetimbangan Kimia


Secara alamiah semua benda baik makhluk hidup maupun benda mati
menginginkan dalam kondisi setimbang. Tetapi, adanya perubahan-
perubahan alam menyebabkan tidak ada satu makhluk atau benda yang
tetap dalam kondisi sama. Banyak faktor yang dapat menimbulkan
terjadinya perubahan. Demikian pula halnya dengan kesetimbangan kimia.
Kesetimbangan kimia merupakan keadaan setimbang yang diukur pada
suhu tetap. Sehingga pada suhu yang berbeda akan terjadi kesetimbangan
yang berbeda pula. Tidak hanya suhu, banyak faktor lain yang dapat
mempengaruhi kesetimbangan kimia. Faktor apa sajakah itu?
Sebelum membahas faktor-faktor yang memengaruhi kesetimbangan
kimia, perhatikan data yang diberikan berikut ini! Diketahui reaksi,
CO(g) + 2H2(g) ⇌ CH4(g) + H2O(g)
Jika anda menempatkan 1 mol CO dan 3 mol H2 ke dalam bejana reaksi
yang memiliki volum 10 liter, pada saat setimbang di suhu 1200 K terdapat
0,613 mol CO, 1,839 mol H2, 0,387 mol CH4 dan 0,387 mol H2O. Apa

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 26
KESETIMBANGAN KIMIA

yang akan anda lakukan agar metana yang dihasilkan jauh lebih banyak?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita dapat menggunakan prinsip dari
ilmuwan kimia Prancis, Henri Louis Le Châtelier (Chang, 2010).

Gambar 15. Henry Louis Le Chatelier


Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Le_Chatelier

Henry Le Chatelier berpendapat bahwa jika pada kesetimbangan


kimia dilakukan gangguan, maka akan terjadi pergeseran kesetimbangan
dengan tujuan mempertahankan kesetimbangan tersebut sehingga
pengaruhnya menjadi sekecil mungkin. Pendapat tersebut dikenal sebagai
hipotesis atau prinsip Le Chatelier: Ketika suatu sistem pada
kesetimbangan mengalami perubahan konsentrasi, suhu, volume,
atau tekanan, maka sistem menyesuaikan (sebagian) dirinya untuk
meniadakan pengaruh perubahan yang diterapkan dan keseimbangan
baru tercapai.
Dengan kata lain, setiap kali sistem dalam kesetimbangan terganggu
sistem akan menyesuaikan diri sedemikian rupa sehingga efek dari
perubahan tersebut akan dibatalkan. Dalam kimia, prinsip Le
Chatelier disebut pula asas Le Chatelier atau "Hukum Kesetimbangan",
dapat digunakan untuk memprediksi efek perubahan di dalam kondisi

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 27
KESETIMBANGAN KIMIA

pada kesetimbangan kimia. Dimana prinsip ini digunakan untuk


memanipulasi reaksi reversibel, dan meningkatkan rendemen reaksi.
Berdasarkan azas le Chatelier di atas, diketahui bahwa sistem yang
berada dalam kesetimbangan akan selalu berusaha untuk mempertahankan
kesetimbangannya. Dengan demikian, apabila terjadi aksi, maka sistem
akan mengalami pergeseran agar keseimbangan tercapai kembali. Adapun
faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya pergeseran kesetimbangan
adalah perubahan konsentrasi, volume dan tekanan, serta suhu. Perubahan
ini dapat berupa penambahan atau pengurangan
 FAKTOR PERUBAHAN KONSENTRASI
Untuk mempelajari pengaruh perubahan konsentrasi pada
kesetimbangan, perhatikan percobaan penambahan ion-ion dan zat lain
pada sistem kesetimbangan berikut.
FeSCN2+ (aq) ⇌ Fe3+ (aq) + SCN– (aq)
Merah Kuning Tidak berwarna

Gambar 16. Larutan FeSCN2+


Sumber : https://tambahpinter.com/kesetimbangan-kimia/

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 28
KESETIMBANGAN KIMIA

 Jika konsentrasi SCN– diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser


ke arah FeSCN2+ (menghasilkan FeSCN2+ lebih banyak)
 Jika konsentrasi Fe3+ diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke
arah FeSCN2+ (menghasilkan FeSCN2+ lebih banyak)
 Jika konsentrasi Fe3+ diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke
arah Fe3+ (menghasilkan Fe3+ lebih banyak)
Sumber: R. Chang, 2010
Pada percobaan ini didapat bahwa penambahan ion Fe3+ dan
SCN– menyebabkan larutan standar menjadi lebih pekat, ion
Fe(SCN)2+ bertambah. Pada kesetimbangan ini adanya penambahan ion
Fe3+ dan ion SCN– menyebabkan kesetimbangan bergeser ke arah ion
Fe(SCN)2+. Pada penambahan ion OH– mengakibatkan warna merah pada
larutan berkurang, sebab jumlah ion Fe(SCN)2+ berkurang. Mengapa ion
Fe(SCN)2+ berkurang? Ion OH– berfungsi untuk mengikat ion Fe3+, maka
untuk menjaga kesetimbangan, ion Fe(SCN)2+ akan terurai lagi
membentuk ion Fe3+ dan SCN– atau kesetimbangan bergeser ke arah ion
Fe3+ dan SCN–
Berdasarkan percobaan diatas apabila konsentrasi pereaksi atau
produk reaksi berubah, maka kesetimbangan akan bergerser untuk
mengurangi pengaruh perubahan konsentrasi yang terjadi sampai
diperoleh kesetimbangan yang baru.

Kesimpulan :
 Jika konsentrasi pereaksi dinaikkan, maka kesetimbangan akan
bergeser ke kanan. Sebaliknya, jika konsentrasi pereaksi diturunkan,
maka konsentrasi pereaksi akan bergeser ke kiri

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 29
KESETIMBANGAN KIMIA

 Jika konsentrasi produk reaksi dinaikkan, maka kesetimbangan akan


bergeser ke kiri. Sebaliknya, jika konsentrasi produk reaksi
diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.

 FAKTOR PERUBAHAN SUHU


Untuk mempelajari pengaruh perubahan suhu pada
kesetimbangan. Sebagai contoh reaksi kesetimbangan yang terjadi antara
gas N2O4 dan NO2, dimana N2O4 merupakan gas yang tidak berwarna akan
terurai menjadi gas NO2 yang berwarna cokelat. Kesetimbangan tercapai
ketika laju terurainya N2O4 sama dengan laju pembentukan kembali N2O4.

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 30
KESETIMBANGAN KIMIA

Gambar 17.
Tabung A. Tabung reaksi diletakkan di air dingin
Tabung B. Tabung reaksi diletakkan di air panas
Tabung C. Sebagai control/pembanding
https://kimia-smkfyib.blogspot.com/2017/03/faktor-faktor-yang-mempengaruhi_16.html

Pada gambar pertama, sebuah wadah berisikan gas tidak berwarna


dari N2O4 yang dibekukan. Pada gambar kedua, N2O4 dalam wadah
tersebut suhunya dinaikkan sehingga terjadi reaksi penguraian
N2O4 menjadi NO2 yang berwarna coklat. Pada gambar ketiga,
kesetimbangan tercapai dimana reaksi terus berlangsung dengan laju
reaksi yang sama sehingga tidak terjadi lagi perubahan warna karena
konsentrasi N2O4 dan NO2 tetap. Berdasarkan percobaan, apabila suhu
diturunkan, gas menjadi tidak berwarna dan kesetimbangan bergeser
kearah N2O4 yang tidak berwarna (kearah eksoterm dengan melepaskan
kalor). Apabila suhu dinaikkan gas berwarna coklat, karena
kesetimbangan bergeser ke arah NO2 yang berwarna coklat (kearah
endoterm dengan cara menyerap kalor).

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 31
KESETIMBANGAN KIMIA

Dari contoh reaksi kesetimbangan di atas, dapat disimpulkan secara


umum, bahwa :
Perubahan suhu terkait dengan pelepasan atau penyerapan kalor. Pada
reaksi kesetimbangan, apabila reaksi ke kanan menyerap kalor (reaksi
endoterm), maka reaksi ke kiri akan melepas kalor (reaksi eksoterm).
Demikian pula sebaliknya. Meski demikian, penulisan persamaan
termokimianya akan merujuk pada reaksi ke kanan seperti pada skema
berikut.

Kesimpulan :
 Apabila suhu reaksi dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser
ke arah reaksi yang menyerap kalor (reaksi edoterm)
 Apabila suhu reaksi diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser
ke arah reaksi yang melepas kalor (reaksi eksoterm)

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 32
KESETIMBANGAN KIMIA

 FAKTOR PERUBAHAN TEKANAN & VOLUME


Perhatikanlah gambar berikut :

Gambar 18. Ilustrasi faktor tekanan pada sistem kesetimbangan


Sumber : https://docplayer.info/72052364-Faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pergeseran-
kesetimbangan.html

Gambar di atas merupakan gambar yang menunjukkan pengaruh volume


dan tekanan pada kesetimbangan
N2 (g) + 3H2 (g) ⇌ 2 NH3 (g)
1. Campuran gas N2, H2, NH3 pada kesetimbangan
2. Ketika tekanan ditingkatkan dengan memperkecil volume, campuran
tidak lagi setimbang (Qc < Kc)

3. Reaksi bergeser ke arah kanan, jumlah total molekul gas menurun


sampai kesetimbangan tercapai kembali (Qc = Kc).

Pada gambar diatas ditunjukkan bahwa sistem mengadakan reaksi


berupa memperbanyak produk yang terbentuk, alhasil pada keadaan (c),
yaitu saat kesetimbangan kembali tercapai, jumlah molekul produk
bertambah dan jumlah molekul perekatan berkurang. Kita tentu sudah
mengetahui sebelumnya bahwa jumlah koefisien menunjukkan jumlah mol
. Ketika kita memperbesar tekanan dengan memperkecil volume, maka
keadaan molekul pada sistem akan berdesak-desakan. Untuk

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 33
KESETIMBANGAN KIMIA

mengembalikan sistem ke keadaan normal kembali adalah dengan cara


memperkecil jumlah molekul dalam sistem. Hal inilah yang dilakukan
sistem yaitu dengan menggeser reaksi ke arah reaksi yang menghasilkan
jumlah molekul lebih sedikit, dalam hal ini adalah ke arah kanan
(pembentukan NH3 ). Dengan demikian, hasilnya jumlah molekul
NH3 lebih banyak dan molekul pereaksi yaitu N2 dan H2 sedikit, sehingga
Qc akan sama dengan Kc atau sistem dalam keadaan setimbang.

Kesimpulan :
 Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil), maka kesetimbangan
akan bergeser ke arah jumlah koefisien atau jumah mol reaksi yang
kecil.
 Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar), maka kesetimbangan
akan bergeser ke arah jumlah koefisien atau jumah mol reaksi yang
besar.
 Bila jumlah koefisien reaksi sebelum dan sesudah reaksi sama,
perubahan volum/tekanan tidak menggeser letak kesetimbangan

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 34
KESETIMBANGAN KIMIA

 FAKTOR KATALIS
Dalam reaksi kesetimbangan, katalis tidak
menggeser kesetimbangan, katalis hanya mempercepat
tercapainya keadaan setimbang dan tidak merubah letak kesetimbangan
(harga tetapan kesetimbangan, K tetap), hal ini disebabkan katalis hanya
mempercepat reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar.
Katalis hanya mempercepat reaksi untuk mencapai kesetimbangan
(Bandingkan 2 grafik profil konversi reaksi versus waktu reaksi yang
diilustrasikan pada gambar di bawah ini. Reaksi yang menggunakan
katalis jauh lebih cepat mencapai kesetimbangan dibandingkan dengan
reaksi tanpa katalis).

Gambar 19. grafik profil konversi reaksi versus waktu reaksi


Sumber : https://shintaleon.wordpress.com/2013/09/19/dasar-dasar-katalis-dan-katalisis/

Karena tetapan kesetimbangan reaksi (K) yang merupakan


perbandingan antara tetapan kecepatan reaksi ke kanan terhadap tetapan
kecepatan reaksi ke kiri tidak mengalami perubahan, maka katalis bersifat
mempercepat reaksi dalam kedua arah. Artinya, katalis yang mempercepat
reaksi ke kanan juga akan mempercepat reaksi ke kiri (reaksi balik).

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 35
KESETIMBANGAN KIMIA

j. Kesetimbangan dalam Industri dan Kehidupan Sehari-hari

DALAM INDUSTRI

Sebagian besar proses pembuatan zat kimia melibatkan reaksi


kesetimbangan. Kondisi reaksi yang diusahakan adalah yang dapat
menghasilkan produk yang maksimum, dengan cara menggeser
kesetimbangan ke arah produk dan meminimalkan reaksi balik. Berikut
akan dibahas bagaimana prinsip kesetimbangan yang diterapkan pada
pembuatan amonia dan asam sulfat.
Pembuatan Amonia menurut Proses Haber-Bosch
Pada awalnya, sintesis langsung amonia (NH3) dari gas nitrogen dan
hidrogen murni telah terjadi tetapi NH3 yang dihasilkan sangat sedikit.
Pada tahun 1908, seorang ahli kimia Jerman, Fritz Haber menemukan teori
pembuatan amonia dari gas nitrogen dan hidrogen. Sedangkan, Carl Bosch
menemukan proses industry pembuatan amonia secara besarbesaran.
Berdasarkan asas Le Chatelier, sintesis NH3 bersifat eksoterm,
memerlukan suhu rendah dan tekanan tinggi agar kesetimbangan bergeser
ke kanan. Berikut adalah persamaan termokimia reaksi sintesis amonia:
N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) ∆H = −92,4 kJ Berikut merupakan gambar
skema pembuatan amonia dari gas nitrogen dan hidrogen dan dikenal
sebagai proses Haber-Bosch

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 36
KESETIMBANGAN KIMIA

Gambar 20. Proses Haber-Bosch


https://123dok.com/document/y86nng5q-bab-iv-kesetimbangan-kimia-modul-kesetimbangan-
kimia.html

Berdasarkan eksperimen-eksperimen yang telah dilakukan, diketahui


bahwa pada suhu rendah produk yang dihasilkan lebih banyak namun laju
reaksi terlalu lambat sehingga tidak ekonomis. Suhu optimum yang
diperoleh yaitu sekitar 400-600oC, dimana laju reaksi cukup besar.
Sedangkan tekanan proses sintesis yang digunakan adalah sekitar 150-300
atm dengan katalis serbuk besi dicampur Al2O3, MgO, CaO, dan K2O.
Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen dikondisikan sehingga
mencapai tekanan yang diinginkan, kemudian dipanaskan dalam suatu
ruangan bersama katalis sehingga terbentu amonia. Gas amonia yang
diperoleh kemudian didinginkan sehingga terbentuk amonia cair. Gas
nitrogen dan hidrogen yang belum bereaksi diresirkulasi sehingga
membentuk amonia.

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 37
KESETIMBANGAN KIMIA

Pembuatan Asam Sulfat Menurut Proses Kontak


Industri lain yang menggunakan reaksi kesetimbangan ialah
pembuatan asam sulfat melalui proses kontak. Pembuatan asam sulfat
(H2SO4) melalui proses kontak dibgagi menjadi tiga tahap, yaitu:
Tahap I: Pembentukan SO2
Belerang direaksikan dengan oksigen membentuk belerang dioksida.
S(s) + O2(g) → SO2(g)
Tahap II: Pembentukan SO3
Belerang dioksida direaksikan dengan oksigen pada suhu sekitar 500oC
dengan tekanan 2-3 atm menggunakan katalis V2O5 dengan reaksi berikut:
2SO2(g) + O2(g) ⇌ 2SO3(g)
Tahap III: Pembentukan H2SO4
Belerang trioksida dilarutkan dalam asam sulfat pekat (98%) membentuk
asam pirosulfat (oleum).
SO3(g) + H2SO4(aq) ⇌ H2S2O7(l)
Asam pirosulfat direaksikan dengan air membentuk asam sulfat pekat.
H2S2O7(l) + H2O(l) ⇌ H2SO4(aq)

DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Pengaturan pH Darah
pH darah dipertahankan sekitar 7,4 oleh larutan penyangga, misalnya
H2CO3. Plasma darah mengandung gas CO2. Gas CO2 membentuk
pasangan asambasa konjugasi antara asam karbonat (H2CO3) dengan ion
hidrogen (H+) untuk mempertahankan pH.
CO2(g) + H2O(ℓ) ⇌ H2CO3 (aq)
Apabila darah bersifat basa, jumlah ion H+ akan berkurang karena diikat
ion OH- basa sehingga kesetimbangan bergeser ke kanan. Apabila darah

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 38
KESETIMBANGAN KIMIA

bersifat asam, kesetimbangan bergeser ke kiri karena ion H+ dari asam


menambah konsentrasi ion H+ pada H2CO3
Siklus Oksigen dalam Tubuh
Oksigen dalam tubuh manusia diangkut dan diikat oleh hemoglobin
dalam darah. Proses ini berlangsung dalam reaksi kesetimbangan berikut.
Hb(aq) + O2(aq) ⇌ HbO2(aq)
Oksigen diangkut oleh darah ke paru-paru. Semakin lama, jumlah oksigen
dalam darah semakin bertambah banyak. Di dalam paru-paru
kesetimbangan bergeser ke kanan. Kesetimbangan akan bergeser ke kiri
apabila oksigen berada dalam jaringan. Kesetimbangan ke kiri
menghasilkan oksigen yang digunakan untuk proses pembakaran.
Proses Fotosintesis
Proses fotosintesis pada tumbuhan hijau atau proses pernapasan
(respirasi) pada hewan dan manusia merupakan reaksi kesetimbangan.
Reaksi kesetimbangan ke kanan merupakan reaksi fotosintesis. Saat
kesetimbangan bergeser ke kanan, jumlah oksigen akan meningkat.
Oksigen ini akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk proses
respirasi. Saat kesetimbangan bergeser ke kiri, proses respirasi akan
berlangsung cepat, menghasilkan gas CO2. Gas CO2 selanjutnya
digunakan kembali oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Proses ini
berlangsung terus-menerus membentuk siklus sehingga di alam terjadi
kesetimbangan antara gas O2 dan gas CO2.

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 39
KESETIMBANGAN KIMIA

4. Forum Diskusi
Untuk lebih memahami materi kesetimbangan kimia, silahkan Anda
diskusikan soal-soal berikut ini :
Perhatikanlah Gambar berikut!
N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) ΔH = -92 kJ

Gambar 21. Pengaruh perubahan konsentrasi terhadap pergeseran kesetimbangan


campuran gas NH3, N2 dan H2
(Dimodifikasi dari: Tro, 2011: 551).

Jawablah pertanyaan berikut ini berdasarkan gambar !


a. Molekul apakah yang ditambahkan pada sistem kesetimbangan gambar
(a) dan (b) yang menyebabkan kesetimbangan terganggu?
b. Gambar manakah yang menunjukkan meningkatnya jumlah amonia?
gambar (a) atau gambar (b)?
c. Konsentrasi zat manakah yang harus ditambah dan dikurangi agar jumlah
amonia yang dihasilkan maksimal?
d. Apakah sifat dari reaksi kesetimbangan pembuatan amonia ? (lihat
berdasarkan nilai ∆Hnya)

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 40
KESETIMBANGAN KIMIA

e. Apakah yang dilakukan pada suhu sistem agar produksi amonia


maksimal?
f. Perbandingan mol sama dengan perbandingan koefisien. Berdasarkan
reaksi pembentukan amonia, jumlah koefisien manakah yang lebih besar?
(reaktan atau produk)
g. Apa yang harus dilakukan pada volume dan tekanan sistem agar produksi
amonia maksimal?
Buatlah kesimpulan berdasarkan kegiatan yang telah anda lakukan!

Perhatikanlah Gambar berikut!


2SO2(g) + O2(g) ⇌ 2SO3(g) ΔH = -190 kJ

Gambar 22. Pengaruh perubahan konsentrasi terhadap pergeseran kesetimbangan


campuran gas SO3, O2 dan SO2
(Dimodifikasi dari: Tro, 2011: 551).

Jawablah pertanyaan berikut ini berdasarkan gambar !


a. Molekul apakah yang ditambahkan pada sistem kesetimbangan gambar
(a) dan (b) yang menyebabkan kesetimbangan terganggu?
b. Gambar manakah yang menunjukkan meningkatnya jumlahSO3? gambar
(a) atau gambar (b)?

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 41
KESETIMBANGAN KIMIA

c. Konsentrasi zat manakah yang harus ditambah dan dikurangi agar jumlah
SO3 yang dihasilkan maksimal?
d. Apakah sifat dari reaksi kesetimbangan pembuatan SO3? (lihat
berdasarkan nilai ∆Hnya)
e. Apakah yang dilakukan pada suhu sistem agar produksi SO3 maksimal?
f. Perbandingan mol sama dengan perbandingan koefisien. Berdasarkan
reaksi pembentukan SO3, jumlah koefisien manakah yang lebih besar?
(reaktan atau produk)
g. Apa yang harus dilakukan pada volume dan tekanan sistem agar produksi
SO3 maksimal?
Buatlah kesimpulan berdasarkan kegiatan yang telah anda lakukan!

5. Latihan Soal

1) Tentukan Kc reaksi kesetimbangan berikut:


a. CaCO3(s) ⇌ CaO(s) + CO2(g)
b. 2C(s) + O2(g) ⇌ 2CO(g)
c. SnO2(s) + 2H2(g) ⇌ Sn(s) + 2H2O(g)
d. BaSO4(s) + H2O(l) ⇌ Ba2+(aq) + SO4 2- (aq)
e. PbI2(s) + H2O(l) ⇌ Pb2+(aq) + 2I – (aq)
2) Tuliskan Kp untuk reaksi-rekasi kesetimbangan berikut ini:
a. 2NH3(g) ⇌ N2(g) + 3H2(g)
b. 2C(s) + O2(g) ⇌ 2CO(g)
c. CaCO3(s) ⇌ CaO(s) + CO2(g)
3) Pada suhu tertentu:
2SO3(g) ⇌ 2SO2(g) + O2(g).

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 42
KESETIMBANGAN KIMIA

Jika pada kesetimbangan terdapat 0,04 M gas SO3, 0,02 M gas SO2
dan 0,01 M gas O2, tentukan nilai Kc!
4) Dalam wadah 2 L dimasukkan 5 mol PCl5 dan dibiarkan terjadi
kesetimbangan:
PCl5(g) ⇌ PCl3(g) + Cl2(g)
Jika pada kesetimbangan terdapat 2 mol Cl2 dan pengukuran
dilakukan pada suhu 27°C, tentukan nilai Kp!
5) Diketahui reaksi kesetimbangan:
N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)
Jika pada keadaan setimbang tekanan parsial gas N2, H2, dan NH3
adalah 4 atm, 2 atm, dan 5 atm, tentukan nilai Kp!
6) Diketahui persamaan reaksi kesetimbangan:
2CO(g) + O2(g) ⇌ 2CO2(g) ∆H = - 566 kJ
Tentukan arah pergeseran kesetimbangan jika:
a. Ke dalam larutan ditambahkan oksigen
b. Ke dalam larutan ditambahakan gas CO2
c. Volume diperkecil
d. Tekanan diturunkan
e. Suhu dinaikkan
7) Diketahui 1,2 mol gas SO2Cl2 dibiarkan terurai sesuai dengan
persamaan reaksi:
SO2Cl2(g) ⇌ SO2(g) + Cl2(g).
Jika pada keadaan setimbang terdapat 0,4 mol gas klorin, tentukan
derajat disosiasi.

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 43
KESETIMBANGAN KIMIA

6. Kegiatan Praktikum
Petunjuk Kerja :
a. Pada bagian kegiatan praktikum ini dirancang untuk mencapai
indikator keterampilan
b. Lakukanlah Praktikum Pergeseran Kesetimbangan Kimia secara
mandiri dan sesuai dengan prosedur yang telah diberikan
c. Setelah praktikum dilakukan, tariklah kesimpulan Anda dari hasil data
percobaan
d. Sajikan data hasil percobaan dalam bentuk laporan tertulis.
Praktikum I
I. Wacana & Permasalahan
Besi (III) tiosianat [Fe(SCN)3] mudah larut dalam air menghasilkan
larutan yang berwarna jingga. Warna jingga terbentuk karena terjadi
kesetimbangan antara ion (FeSCN)2+ (merah) yang tidak terurai
dengan ion Fe3+ (kuning)dan SCN- (tidak berwarna). Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut.
FeSCN2+(aq) ⇌ Fe3+ (aq)+ SCN- (aq)
Merah kuning tidak berwarna

Apabila ditambahkan larutan yang mengandung ion Fe3+, apakah


terjadi perubahan warna larutan? Ke arah manakah terjadi
pergeseran kesetimbang? Apabila jumlah ion Fe3+ dikurangi,
apakah terjadi perubahan warna larutan? Ke arah manakah terjadi
pergeseran kesetimbangan?
II. Tujuan Praktikum
menjelaskan pengaruh perubahan konsentrasi terhadap pergeseran
kesetimbangan pada reaksi ion Fe3+ dan ion SCN- .

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 44
KESETIMBANGAN KIMIA

III. Alat dan Bahan

IV. Langkah Kerja


1. Memasukkan 40 mL akuades ke dalam gelas kimia
2. Menambahkan 3 tetes KSCN 1 M dan 3 tetes FeCl3 1 M
3. Membagi larutan menjadi 4
a. Tabung 1 sebagai pembanding
b. Tabung 2 + KSCN 2 tetes
c. Tabung 3 + FeCl3 2 tetes
d. Tabung 4 + H2C2O4 2 tetes
4. Mengamati perubahan yang terjadi
5. Mencatat hasil pengamatan pada tabel

V. Data Pengamatan
Catatlah hasil pengamatan anda pada tabel berikut.
 Warna larutan SCN- (KSCN)
 Warna larutan Fe3+ (FeCl3)
 Warna larutan setelah dicampurkan Warna larutan Tabung 2
setelah ditambah SCN
 Warna larutan Tabung 3 setelah ditambah Fe3+

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 45
KESETIMBANGAN KIMIA

 Warna larutan Tabung 4 setelah ditambah C2O4 2-

Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan percobaan yang telah


dilakukan!
1) Tulislah persamaan reaksi yang terjadi pada langkah kerja
nomor 2 dan reaksi kesetimbangan yang terjadi!
2) Apa warna larutan yang terbentuk setelah anda mereaksikan
KSCN 1 M dan FeCl3 1 M?
3) Apa warna larutan pada Tabung 2 setelah ditambahkan SCN-?
Apakah warna larutan menjadi lebih merah dari Tabung 1
(pembanding)? Apakah artinya warna berubah menjadi lebih
merah?
4) Apa warna larutan pada Tabung 3 setelah ditambahkan Fe3+?
Apakah warna larutan menjadi lebih merah dari Tabung 1
(pembanding)? Apakah artinya warna berubah menjadi lebih
merah?
5) ada Tabung 4 ditambahkan H2C2O4 (ion C2O4 2- ). Ion C2O4 2-
bereaksi dengan ion Fe3+ membentuk Fe(C2O4)33- yang
menyebabkan konsentrasi (Fe3+) berkurang. Apa warna larutan
pada Tabung 4 setelah ditambahkan C2O42-? Apakah warna
larutan menjadi lebih kuning dari Tabung 1 (pembanding)?
Apakah artinya warna berubah menjadi lebih kuning?
6) Pada percobaan yang dilakukan, kita menguji azas Le Châtelier
yang menyatakan bahwa: apabila sistem kesetimbangan
gangguan dari luar, sistem akan bergeser sedemikian rupa
sehingga pengaruh gangguan itu menjadi sekecil mungkin. Apa
gangguan yang diberikan pada langkah kerja 3b dan 3c?
7) Apakah yang terjadi pada sistem untuk mengurangi gangguan
tersebut?
8) Apa gangguan yang diberikan pada langkah kerja 3d?
9) Apakah yang terjadi pada sistem untuk mengurangi gangguan
tersebut?
VI. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan berdasarkan kegiatan yang telah anda lakukan!

Praktikum II
I. Wacana & Permasalahan
Gas N2O4 merupakan yang tidak berwarna dan dapat terurai menjadi
gas NO2 yang berwarna coklat. Reaksi yang terjadi merupakan
reaksi endoterm.
N2O4(g) + kalor ⇌ NO2(g)

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 46
KESETIMBANGAN KIMIA

tidak berwarna coklat

Apabila suhu sistem diturunkan, gas manakah yang lebih banyak


dalam campuran? Apa warna campuran gas? Ke arah manakah
kesetimbangan bergeser? Apabila suhu sistem dinaikkan, gas
manakah yang lebih banyak dalam campuran? Ke arah manakah
kesetimbangan bergeser?
Sebuah sistem kesetimbangan dapat dibuat dengan mereaksikan ion
Fe3+ (warna kuning) dengan ion SCN- (tidak berwarna)
menghasilkan FeSCN2+ (warna merah) dengan perubahan
entalpinya bernilai positif.
II. Tujuan Praktikum
menjelaskan pengaruh suhu terhadap arah pergeseran
kesetimbangan pada reaksi ion Fe3+ dan ion SCN-
III. Alat dan Bahan

IV. Langkah Kerja


ii. Memasukkan 30 mL akuades ke dalam gelas kimia
iii. Menambahkan 3 tetes KSCN 1 M dan 3 tetes FeCl3 1 M
iv. Membagi larutan menjadi 3
a. Tabung 1 sebagai pembanding

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 47
KESETIMBANGAN KIMIA

b. Tabung 2 dimasukkan dalam gelas kimia berisi air panas


c. Tabung 3 dimasukkan dalam gelas kimia berisi es
v. Mengamati perubahan yang terjadi
vi. Mencatat hasil pengamatan pada tabel.

V. Data Pengamatan
Catatlah hasil pengamatanmu pada tabel berikut.
 Warna larutan SCN- (KSCN)
 Warna larutan Fe3+ (FeCl3)
 Warna larutan setelah dicampurkan
 Warna larutan Tabung 2 setelah dipanaskan.
 Warna larutan Tabung 3 setelah didinginkan.

Diskusikanlah dengan kelompokmu jawaban dari pertanyaan


berikut berdasarkan percobaan yang telah dilakukan!
1) Tulislah persamaan reaksi kesetimbangan yang terjadi dan jenis
reaksi (eksoterm/ endoterm)!
2) Apa warna larutan yang terbentuk setelah anda mereaksikan
KSCN 1 M dan FeCl3 1 M?
3) Apa warna larutan pada Tabung 2 setelah dipanaskan? Apakah
warna larutan menjadi lebih merah dari Tabung 1
(pembanding)? Apakah artinya warna berubah menjadi lebih
merah?
4) Apa warna larutan pada Tabung 3 setelah didinginkan? Apakah
warna larutan menjadi lebih kuning dari Tabung 1
(pembanding)? Apakah artinya warna berubah menjadi lebih
kuning?
5) Ingatlah kembali azas Le Châtelier. Apa gangguan yang
diberikan pada langkah kerja 3b dan 3c?
6) Apakah yang terjadi pada sistem untuk mengurangi gangguan
tersebut?
7) Ke arah mana terjadi pergeseran kesetimbangan jika suhu
dinaikkan dan diturunkan? (hubungkan dengan jenis reaksi
eksoterm atau endoterm)

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 48
KESETIMBANGAN KIMIA

Diskusikanlah dengan kelompokmu jawaban dari pertanyaan


berikut berdasarkan informasi pada Gambar 4!
1) Tentukanlah sifat reaksi penguraian N2O4 menjadi NO2!
(endoterm/ eksoterm)
2) Hitunglah jumlah molekul N2O4 dan NO2 pada gambar (a), (b)
dan (c)!
3) Pada gambar (b) suhu sistem diturunkan, molekul apakah yang
jumlahnya lebih banyak?
4) Berdasarkan jawaban soal no.3, ke arah manakah terjadi
pergeseran kesetimbangan jika suhu diturunkan? (hubungkan
dengan jenis reaksi eksoterm atau endoterm).
5) Pada gambar (c) suhu sistem dinaikkan, molekul apakah yang
jumlahnya lebih banyak?
6) Berdasarkan jawaban soal no.5, ke arah mana terjadi pergeseran
kesetimbangan jika suhu dinaikkan? (hubungkan dengan jenis
reaksi eksoterm atau endoterm)
VI. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan berdasarkan kegiatan yang telah anda lakukan!

Praktikum III
1. Wacana & Permasalahan
Pada reaksi pembuatan amonia,

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya
MATERI AJAR 49
KESETIMBANGAN KIMIA

N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)


Kearah manakah kesetimbangan bergeser apabila volume
diperkecil atau tekanan diperbesar? Kearah manakah
kesetimbangan bergeser apabila volume diperbesar atau tekanan
diperkecil? Berdasarkan kegiatan stimulasi buatlah identifikasi
masalah! Buatlah jawaban sementara untuk masalah yang sudah
diidentifikasi!
Perhatikanlah gambar 5 berikut!
N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)

2. Data Pengamatan
Diskusikanlah dengan kelompokmu jawaban dari pertanyaan
berikut berdasarkan informasi pada Gambar 18!
1) Perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol
zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Pada reaksi pembuatan
ammonia (NH3), berapakah jumlah koefisien reaktan dan
jumlah koefisien produk?
2) Jumlah koefisien manakah yang lebih besar? (produk/ reaktan)
3) Gambar (a) merupakan keadaan kesetimbangan awal.
Berapakah jumlah masingmasing molekul pada Gambar (a)?
4) Pada Gambar (b)gangguan apa yang diberikan pada sistem
kesetimbangan?
5) Gambar (c) merupakan keadaan kesetimbangan yang baru.
Berapakah jumlah masingmasing molekul pada Gambar (c)?
6) Kearah manakah terjadi pergeseran kesetimbangan jika tekanan
diperbesar/ volume diperkecil? (hubungkan dengan jawaban No.
2).
3. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan berdasarkan kegiatan yang telah anda lakukan!

Zahratun Nufus, S.Pd.


Guru Bidang Studi Kimia
SMAIT Al Fityan Kubu Raya

Anda mungkin juga menyukai