MATERI AJAR
KIMIA SMA
KELAS XI
“Kesetimbangan
Kimia”
A. KEGIATAN INTI
1. Peta Konsep
Untuk memberikan gambaran awal mengenai materi yang akan di bahas,
silahkan anda pelajari terlebih dahulu peta konsep berikut ini !
Kesetimbangan Dinamis
Kesetimbangan Homogen
dan Heterogen
Tetapan Kesetimbangan
Kesetimbangan Kimia
Hukum Kesetimbangan
berdasarkan Konsentrasi
Tetapan Kesetimbangan
Tetatapan Kesetimbangan
berdasarkan Tekanan
Konsentrasi
Suhu
Faktor yang
Pergeseran
mempengaruhi
Kesetimbangan
kesetimbangan kimia
Volume dan Tekanan
Kesetimbangan dalam
Industri dan Kehidupan
Sehari-hari
Katalis
2. Materi Pokok
Materi pokok yang akan dibahas dalam modul ini antara lain :
a. Reaksi Kesetimbangan
b. Kesetimbangan Dinamis
c. Kesetimbangan Homogen dan Heterogen
d. Hukum Kesetimbangan
e. Tetapan Kesetimbangan
3. Uraian Materi
a. Reaksi Kesetimbangan
Sebelum memahami tentang reaksi kesetimbangan, perhatikan
terlebih dahulu gambar berikut !
Gambar 4. Reaksi Satu Arah Gambar 5. Reaksi satu arah dan Bolak balik
Sumber : https://www.pelajaran.co.id/wp- Sumber :
content/uploads/2016/04/kesetimbangan- https://materiku86.blogspot.com/2016/06/reaksi-
kimia-300x171.png satu-arah-dan-reaksi-bolak-balik.html
Ketika hidrogen dan bromin ditempatkan pada wadah yang tertutup dan
dijaga pada temperatur yang sangat tinggi, molekul hidrogen mulai
bereaksi dengan bromin membentuk hidrogen bromida. Dengan reaksi :
H2 (g) + Br2 (g) → 2 HBr (g)
Pada waktu yang sama, molekul hidrogen bromida juga akan terdisosiasi
menjadi gas hidrogen dan bromin seperti reaksi :
2 HBr (g) → H2 (g) + Br2 (g)
Pada reaksi ini kesetimbangan dapat diraih baik pada ruas kiri maupun
kanan. Jadi, jika 2 mol hidrogen direaksikan dengan 2 mol bromin akan
didapatkan 4 mol hidrogen bromida. Atau dengan kata lain 4 mol hidrogen
bromida akan membentuk 2 mol hidrogen dan 2 mol bromin. Maka dari
itu dapat disimpulkan bahwa reaksi kimia tidak hanya dapat berlangsung
satu arah, akan tetapi dapat terjadi dua arah.
Reaksi kimia dapat berlangsung searah/tidak dapat balik (irreversible)
atau bisa berlangsung dapat balik (reversible). Pada reaksi searah, pereaksi
b. Kesetimbangan Dinamis
Semua benda yang diam dan tidak bergerak dapat dikatakan selalu ada
di dalam keadaan setimbang. Mari Anda perhatikan fenomena pertama
yang diberikan di bawah ini!
Air yang direbus hingga menghasilkan uap akan memberi reaksi yang
berbeda dengan kayu yang dibakar menjadi abu. Mengapa? Sebab, Pada
saat memanaskan air, air akan berubah wujud dari yang sebelumnya
berwujud cair menjadi berwujud gas atau menguap. Itu sebabnya ketika
memanskan air, panci yang digunakan harus ditutup agar air tidak habis
menguap. Setelah menjadi uap, kemudian uap air yang mengenai tutup
panci akan mengembun sehingga kembali menjadi air. Proses ini akan
terus terjadi hingga proses pemanasan air selesai. Artinya, pada proses
memanaskan air bisa terjadi reaksi dua arah, dimana reaksi yang terjadi
yaitu H2O(l) ⇋ H2O(g).
Begitu juga dengan kesetimbangan kimia. Kesetimbangan kimia
melibatkan reaksi dua arah. Pada persamaan reaksi kesetimbangan kimia
setiap terjadi reaksi ke kanan, maka zat-zat produk akan bertambah,
sementara zat-zat reaktan berkurang. Sebaliknya, reaksi juga dapat
bergeser ke arah reaktan sehigga jumlah produk berkurang. Reaksi
dikatakan setimbang jika laju reaksi ke arah produk sama dengan laju
reaksi ke arah reaktan. Namun pada saat setimbang, konsentrasi reaktan
dan produk tidak berubah (tetap). Kesetimbangan kimia disebut juga
dengan kesetimbangan dinamis. Mengapa demikian?
Kesetimbangan dinamis bekerja saat kecepatan reaksi pembentukan
produk sama dengan pembentukan kecepatan reaktan. Ingat, dalam
kesetimbangan dinamis akan ada selalu perubahan menuju produk dan
perubahan kembali menjadi reaktan. Jika suhu tetap gas A berada dalam
kondisi setimbang dengan gas B, maka persamaan reaksinya dapat ditulis
sebagai berikut:
aA(g) ⇌ bB(g)
Apabila gas A dalam keadaan setimbang dengan gas B, maka
kecepatan pembentukan gas B pasti sama dengan kecepatan pembentukan
kembali gas A. Kesetimbangan kimia hanya terjadi pada reaksi bolak balik
atau yang sering disebut reaksi reversibel yaitu salah satu reaksi kimia,
dimana reaksinya dapat berlangsung dalam dua arah alias tidak hanya
reaktan yang dapat menjadi produk, tapi produk juga bisa berubah jadi
reaktan kembali atau biasa disebut terjadi pada reaksi tertutup, dimana
tidak ada perpindahan materi.
Fasa zat dapat berupa padatan (s), cairan (l), gas (g) dan larutan (aq).
Reaksi kesetimbangan dapat berlangsung dalam berbagai fasa. Perhatikan
gambar berikut.
Jenis Kesetimbangan
No. Reaksi
(Homogen/Heterogen)
1 CH4(g) + 2S2(g) ⇋ CS2(g) + 2H2S(g) Homogen
2 BiCl3(aq) + H2O(l) ⇋ BiOCl(s) + HCl(aq) Heterogen
3 4NH3(g) + 5O2(g) ⇋ 4NO(g) + 6H2O(l) Heterogen
4 N2(g) + O2(g) ⇋ 2NO(g) Homogen
5 BaSO4(aq) ⇋ Ba2+(aq) + SO2-(aq) Homogen
2. Kesetimbangan Heterogen
Setelah memahami mengenai kesetimbangan homogen, kalian pasti
udah bisa nebak dong mengenai kesetimbangan Heterogen? Yap,
Kesetimbangan heterogen merupakan jenis kesetimbangan yang terjadi
pada saat produk dan reaktan memiliki fase yang berbeda. Dimana yang
hanya mempengaruhi tetapan kesetimbangan hanya unsur yang berwujud
gas (g) dan cairan (aq). Misalnya sebagai berikut:
koefisien A = 4
koefisien BC2 = 2
koefisien AC = 4
koefisien B2 = 1
(dalam persamaan reaksi, koefisien = 1 tidak perlu dituliskan)
fasa zat-zat yang terlibat dalam persamaan reaksi di atas (warna
biru) adalah:
tetap) perbandingan zat ruas kanan dengan ruas kiri pada suatu reaksi
kesetimbangan.
Ada dua macam tetapan kesetimbangan, yaitu: KC dan KP.
Perbedaannya:
KC diukur berdasarkan konsentrasi molar zat-zat yang terlibat.
Kp diukur berdasarkan tekanan parsial gas-gas yang terlibat (khusus
fasa gas).
Gambar 14. Ilustrasi Jumlah Molekul H2, Br2 dan HBr pada
Kesetimbangan.
(Tro, 2011: 540)
aA + bB ⇌ cC + dD
Harga Kc adalah :
Keterangan
Kc = tetapan kesetimbangan
[A] = molaritas zat A ....... (M)
[B] = molaritas zat B ........ (M)
[C] = molaritas zat C ........ (M)
[D] = molaritas zat D ........ (M)
Karena fasa padat (s) dan cair (l) tidak memiliki konsentrasi, maka kedua
fasa ini tidak dilibatkan dalam rumus tetapan kesetimbangan Kc (diberi
nilai = 1). Perlu diingat : tanda kurung siku ([ ]) merupakan simbol untuk
konsentrasi molar zat. Mari kita pelajari contoh dalam menentukan rumus
Kc dan menentukan nilai Kc.
Menentukan Rumus Kc
1. Diketahui persamaan reaksi kesetimbangan sebagai berikut :
CaCO3 (s) + 2 H2O (l) ⇌ Ca(OH)2 (aq) + H2CO3 (aq)
Tentukan rumus tetapan kesetimbangannya !
Penyelesaian :
)
Kc =
= [Ca(OH)2] [H2CO3]
Catatan:
CaCO3 dan H2O tidak disertakan dalam rumus tetapan
kesetimbangan, karena memiliki fasa padat (s) dan cair (l). Masing-
masing diberi nilai = 1.
2. Diketahui persamaan reaksi kesetimbangan sebagai berikut :
2 S2O3 (g) + O2 (g) ⇌ 4 SO2 (g)
Tentukan rumus tetapan kesetimbangannya !
Penyelesaian :
Kc =
Menghitung Nilai KC
1. Pada suhu tertentu dalam volume 4 liter terdapat masing masing 0,2
mol SO3, 0,4 mol SO2 dan 0,1 mol O2. Jika diketahui reaksi
kesetimbangannya:
2 SO2 (g) + O2 (g) ⇌ 2 SO3
hitunglah nilai Kc dari kesetimbangan tersebut!
Penyelesaian:
Kita sudah mengetahui volume ruang (4 liter), maka kita dapat
menentukan molaritas dari tiap zat (mol/liter).
Sebaiknya molaritas jangan langsung dihitung, belakangan saja.
siapa tahu bisa dicorat coret.
, ,
)
Kc = , ,
, ,
, ,
= 10
, , , , ,
2. Ke dalam ruangan tertutup dimasukkan 1 mol gas A dan 1 mol gas
B. Kemudian gas-gas tersebut bereaksi menurut persamaan reaksi
berikut :
2A + 3B ⇌ A2B3
⇌
Harga kesetimbangan (Kp ):
Keterangan:
Kp = tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan
PA = tekanan parsial A
PB = tekanan parsial B
PC = tekanan parsial C
PD = tekanan parsial D
Untuk menentukan Kp tekanan gas dinyatakan dalam atmosfer
(atm).
Catatan: Nilai tekanan parsial dari masing-masing gas dalam campuran dapat
dihitung:
Atau
Tekanan total sistem (P total) merupakan jumlah dari tekanan parsial masing-
masing gas.
Menentukan Rumus Kp
1. Diketahui persamaan reaksi kesetimbangan sebagai berikut :
CO2 (aq) ⇌ CO2 (g)
Tentukan rumus tetapan kesetimbangan Kp untuk reaksi tersebut !
Penyelesaian :
!" )
Kp = #$%& )
Catatan:
Rumus KP hanya berlaku untuk zat yang berfasa gas, sehingga
CO2 pada ruas kiri (aq) tidak dilibatkan, hanya diberi nilai = 1.
2. Diketahui persamaan reaksi kesetimbangan sebagai berikut :
2S2O3 (g) + O2 (g) ⇌ 4SO2 (g)
Tentukan tumus tetapan kesetimbangan Kp untuk reaksi tersebut !
! )
Kc =
! ) ! )
Menghitung Nilai Kp
1. Garam oksalat La2(C2O4)3 dimasukkan dalam bejana 10 liter, dan
terurai menurut reaksi:
La2(C2O4)3 (s) ⇌ La2O3 (s) + 3CO (g) + 3CO2 (g)
pada suhu tetap. Jika pada keadaan setimbang tekanan total = 0,4
atm, tentukan nilai Kp..!
Penyelesaian:
La2(C2O4)3 (s) ⇌ La2O3 (s) + 3 CO (g) + 3 CO2 (g)
Mula-
: ..? - - -
mula
Terurai : a a 3a 3a
Setimbang : ..? a 3a 3a
Jumlah mol gas gas pada keadaan setimbang:
mol gas CO = 3a mol
mol gas CO2 = 3a mol
mol gas total = 6a mol
Catatan:
La2(C2O4)3 merupakan zat berfasa padat (s=solid),
sehingga tidak memiliki tekanan parsial gas.
Jumlah mol La2(C2O4)3 tidak perlu diketahui.
Menghitung tekanan parsial gas CO
PCO = (mol CO/mol total) x Ptotal
= (3a/6a) x 0,4 atm
= 0,2 atm
Menghitung tekanan parsial gas CO2
PCO2 = (mol CO2/mol total) x Ptotal
= (3a/6a) x 0,4 atm
= 0,2 atm
Menghitung nilai Kp
Kp = (PCO)3(PCO2)3
= (0,2)3 x (0,2)3
= 1,6 x 10-5
2. 0,2 mol gas NO direaksikan dengan 0,2 mol gas O2 dalam sebuah
wadah berkapasitas 5 liter dan tekanan ruang 0,4 atm sehingga terjadi
reaksi kesetimbangan seperti berikut
2NO(g) + O2(g) ⇌ N2O4(g)
Jika pada saat setimbang terdapat 0,05 mol gas N2O4, tentukan nilai
Kp reaksi tersebut!
Jawab:
Diketahui:
Volum wadah = 5 liter
Tekanan total ruang = 0,4 atm
Mol awal NO = 0,2 mol
Mol awal O2 = 0,2 mol
Mol N2O4 pada saat setimbang = 0,05 mol
Ditanya: Nilai Kp = ?
Penyelesaian:
g. Hubungan Kc dengan Kp
Dari pembahasan mengenai Kc dan Kp, dapatkah anda
menghubungkan nilai Kc dengan nilai Kp pada suatu reaksi
kesetimbangan?
Untuk membantu memahami hubungan antara Kc dan Kp, perhatikan
reaksi kesetimbangan berikut!
N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)
Nilai Kc dari reaksi di atas dapat dituliskan sebagai:
Sehingga,
Keterangan :
h. Kesetimbangan Disosiasi
Gas SO3 dapat terurai menjadi gas SO2 dan gas O2 membentuk reaksi
kesetimbangan: 2SO3 (g) ⇌ 2SO2 (g) + O2 (g). Bagaimana cara
menentukan derajat disosiasi SO3? Mari kita pelajari !
Disosiasi yaitu reaksi penguraian suatu zat menjadi zat yang lebih
sederhana. Apabila disosiasi terjadi akibat pemanasan, disebut sebagai
disosiasi termal. Jika reaksi disosiasi dapat balik, terbentuklah
2.
Jadi, derajat disosiasi HI pada reaksi tersebut adalah 0,4 atau 40%
yang akan anda lakukan agar metana yang dihasilkan jauh lebih banyak?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita dapat menggunakan prinsip dari
ilmuwan kimia Prancis, Henri Louis Le Châtelier (Chang, 2010).
Kesimpulan :
Jika konsentrasi pereaksi dinaikkan, maka kesetimbangan akan
bergeser ke kanan. Sebaliknya, jika konsentrasi pereaksi diturunkan,
maka konsentrasi pereaksi akan bergeser ke kiri
Gambar 17.
Tabung A. Tabung reaksi diletakkan di air dingin
Tabung B. Tabung reaksi diletakkan di air panas
Tabung C. Sebagai control/pembanding
https://kimia-smkfyib.blogspot.com/2017/03/faktor-faktor-yang-mempengaruhi_16.html
Kesimpulan :
Apabila suhu reaksi dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser
ke arah reaksi yang menyerap kalor (reaksi edoterm)
Apabila suhu reaksi diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser
ke arah reaksi yang melepas kalor (reaksi eksoterm)
Kesimpulan :
Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil), maka kesetimbangan
akan bergeser ke arah jumlah koefisien atau jumah mol reaksi yang
kecil.
Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar), maka kesetimbangan
akan bergeser ke arah jumlah koefisien atau jumah mol reaksi yang
besar.
Bila jumlah koefisien reaksi sebelum dan sesudah reaksi sama,
perubahan volum/tekanan tidak menggeser letak kesetimbangan
FAKTOR KATALIS
Dalam reaksi kesetimbangan, katalis tidak
menggeser kesetimbangan, katalis hanya mempercepat
tercapainya keadaan setimbang dan tidak merubah letak kesetimbangan
(harga tetapan kesetimbangan, K tetap), hal ini disebabkan katalis hanya
mempercepat reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar.
Katalis hanya mempercepat reaksi untuk mencapai kesetimbangan
(Bandingkan 2 grafik profil konversi reaksi versus waktu reaksi yang
diilustrasikan pada gambar di bawah ini. Reaksi yang menggunakan
katalis jauh lebih cepat mencapai kesetimbangan dibandingkan dengan
reaksi tanpa katalis).
DALAM INDUSTRI
Pengaturan pH Darah
pH darah dipertahankan sekitar 7,4 oleh larutan penyangga, misalnya
H2CO3. Plasma darah mengandung gas CO2. Gas CO2 membentuk
pasangan asambasa konjugasi antara asam karbonat (H2CO3) dengan ion
hidrogen (H+) untuk mempertahankan pH.
CO2(g) + H2O(ℓ) ⇌ H2CO3 (aq)
Apabila darah bersifat basa, jumlah ion H+ akan berkurang karena diikat
ion OH- basa sehingga kesetimbangan bergeser ke kanan. Apabila darah
4. Forum Diskusi
Untuk lebih memahami materi kesetimbangan kimia, silahkan Anda
diskusikan soal-soal berikut ini :
Perhatikanlah Gambar berikut!
N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) ΔH = -92 kJ
c. Konsentrasi zat manakah yang harus ditambah dan dikurangi agar jumlah
SO3 yang dihasilkan maksimal?
d. Apakah sifat dari reaksi kesetimbangan pembuatan SO3? (lihat
berdasarkan nilai ∆Hnya)
e. Apakah yang dilakukan pada suhu sistem agar produksi SO3 maksimal?
f. Perbandingan mol sama dengan perbandingan koefisien. Berdasarkan
reaksi pembentukan SO3, jumlah koefisien manakah yang lebih besar?
(reaktan atau produk)
g. Apa yang harus dilakukan pada volume dan tekanan sistem agar produksi
SO3 maksimal?
Buatlah kesimpulan berdasarkan kegiatan yang telah anda lakukan!
5. Latihan Soal
Jika pada kesetimbangan terdapat 0,04 M gas SO3, 0,02 M gas SO2
dan 0,01 M gas O2, tentukan nilai Kc!
4) Dalam wadah 2 L dimasukkan 5 mol PCl5 dan dibiarkan terjadi
kesetimbangan:
PCl5(g) ⇌ PCl3(g) + Cl2(g)
Jika pada kesetimbangan terdapat 2 mol Cl2 dan pengukuran
dilakukan pada suhu 27°C, tentukan nilai Kp!
5) Diketahui reaksi kesetimbangan:
N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)
Jika pada keadaan setimbang tekanan parsial gas N2, H2, dan NH3
adalah 4 atm, 2 atm, dan 5 atm, tentukan nilai Kp!
6) Diketahui persamaan reaksi kesetimbangan:
2CO(g) + O2(g) ⇌ 2CO2(g) ∆H = - 566 kJ
Tentukan arah pergeseran kesetimbangan jika:
a. Ke dalam larutan ditambahkan oksigen
b. Ke dalam larutan ditambahakan gas CO2
c. Volume diperkecil
d. Tekanan diturunkan
e. Suhu dinaikkan
7) Diketahui 1,2 mol gas SO2Cl2 dibiarkan terurai sesuai dengan
persamaan reaksi:
SO2Cl2(g) ⇌ SO2(g) + Cl2(g).
Jika pada keadaan setimbang terdapat 0,4 mol gas klorin, tentukan
derajat disosiasi.
6. Kegiatan Praktikum
Petunjuk Kerja :
a. Pada bagian kegiatan praktikum ini dirancang untuk mencapai
indikator keterampilan
b. Lakukanlah Praktikum Pergeseran Kesetimbangan Kimia secara
mandiri dan sesuai dengan prosedur yang telah diberikan
c. Setelah praktikum dilakukan, tariklah kesimpulan Anda dari hasil data
percobaan
d. Sajikan data hasil percobaan dalam bentuk laporan tertulis.
Praktikum I
I. Wacana & Permasalahan
Besi (III) tiosianat [Fe(SCN)3] mudah larut dalam air menghasilkan
larutan yang berwarna jingga. Warna jingga terbentuk karena terjadi
kesetimbangan antara ion (FeSCN)2+ (merah) yang tidak terurai
dengan ion Fe3+ (kuning)dan SCN- (tidak berwarna). Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut.
FeSCN2+(aq) ⇌ Fe3+ (aq)+ SCN- (aq)
Merah kuning tidak berwarna
V. Data Pengamatan
Catatlah hasil pengamatan anda pada tabel berikut.
Warna larutan SCN- (KSCN)
Warna larutan Fe3+ (FeCl3)
Warna larutan setelah dicampurkan Warna larutan Tabung 2
setelah ditambah SCN
Warna larutan Tabung 3 setelah ditambah Fe3+
Praktikum II
I. Wacana & Permasalahan
Gas N2O4 merupakan yang tidak berwarna dan dapat terurai menjadi
gas NO2 yang berwarna coklat. Reaksi yang terjadi merupakan
reaksi endoterm.
N2O4(g) + kalor ⇌ NO2(g)
V. Data Pengamatan
Catatlah hasil pengamatanmu pada tabel berikut.
Warna larutan SCN- (KSCN)
Warna larutan Fe3+ (FeCl3)
Warna larutan setelah dicampurkan
Warna larutan Tabung 2 setelah dipanaskan.
Warna larutan Tabung 3 setelah didinginkan.
Praktikum III
1. Wacana & Permasalahan
Pada reaksi pembuatan amonia,
2. Data Pengamatan
Diskusikanlah dengan kelompokmu jawaban dari pertanyaan
berikut berdasarkan informasi pada Gambar 18!
1) Perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol
zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Pada reaksi pembuatan
ammonia (NH3), berapakah jumlah koefisien reaktan dan
jumlah koefisien produk?
2) Jumlah koefisien manakah yang lebih besar? (produk/ reaktan)
3) Gambar (a) merupakan keadaan kesetimbangan awal.
Berapakah jumlah masingmasing molekul pada Gambar (a)?
4) Pada Gambar (b)gangguan apa yang diberikan pada sistem
kesetimbangan?
5) Gambar (c) merupakan keadaan kesetimbangan yang baru.
Berapakah jumlah masingmasing molekul pada Gambar (c)?
6) Kearah manakah terjadi pergeseran kesetimbangan jika tekanan
diperbesar/ volume diperkecil? (hubungkan dengan jawaban No.
2).
3. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan berdasarkan kegiatan yang telah anda lakukan!