Anda di halaman 1dari 85

BAB I

PENDAHULUAN
I.

Sebuah hubungan antara dua perubah x dan y dan


turunan-turunan dari y ke x, yang berbentuk
f(x, y,

dy d 2 y
dny
, 2 ,.....
)0
dx dx
dx n

disebut persamaan diferensial antara perubah x dan y.


Jika turunan tertinggi yang terdapat dalam persamaan
diferensial itu adalah turunan ke-n, maka persamaan
diferensial disebut berordo n.
Jika persamaan diferensial itu bulat dan rasional dalam
turunan-turunan dari y ke x, maka tingkat tertinggi yang
terdapat dalam turunan tertinggi disebut derajat persamaan
diferensial.
Contoh :
1) xy (

dy 6 2 dx 3 d 2 y 2
dx 5
) 2xy2 (
) +y (
) ( 2 ) 4x = 0
dx
dx
dy
dy

adalah persamaan diferensial ordo 2 derajat dua.


2) (

dy 6 3 d 2 y
d3y 4
2(
)

2xy
) +x
=0
dx
dx 3
dx 2

adalah persamaan direfensial ordo tiga derajat empat.


Jika dalam suatu persamaan diferensal terdapat tiga
perubah x, y, z dan turunan-turunan parsial dari z ke x dan z
ke y, maka persamaan diferensial disebut persamaan
diferensial parsial.

dz dz d 2 z d 2 z d 2 z
, ,
,
,
,...) 0
F(x,y,z,
dx dy dx 2 dx 2 dxdy

Jika dalam suatu persamaan diferensial hanya terdapat dua


perubah dan , dan turunan-turunan dari ke , maka
persamaan diferensial disebut persamaan deferensial biasa.
II.

Kesamaan Diferensial suatu berkas kurva


Jika C suatu parameter, maka persamaan
( , , ) = 0 grafiknya berupa suatu berkas kurva.
Misalnya : 2
1)

= 0 menyatakan
berpusat dititik asal 0.

2)

2
= 0 menyatakan berkas parabola yang
sumbu simetrinya adalah sumbu .
Jika kedua rumus persamaan
( , , )=0

diturunkan ke

, didapat

berkas

lingkaran

f f dy
= 0, yang pada
.
x y dx

umumnya masih memuat parameter C.


Jika parameter C dihilangkan dari persamaan ini dan
persamaan ( , , ) = 0, maka persamaan hasil berbentuk
, ,

= 0, yang disebut persamaan diferensial berkas

kurva itu.
Ternyata bahwa suatu berkas kurva yang memuat satu
parameter C, persamaan diferensialnya berordo satu.
Contoh : Tentukan persamaan diferensial berkas parabola
= 2 , jika suatu parameter.
Jawab : Jika kedua ruas persamaan
, diperoleh 2

=2

diturunkan ke

=2 .

Jika parameter p dihilangkan, didapat y2 = 2xy


2x

dy
atau y =
dx

dy
, yaitu persamaan diferensial yang diminta.
dx

Diketahui berkas kurva f (x, y, c1, c2) = 0 dengan dua


buah parameter C1 dan C2.
Bagaimana cara menentukan persamaan diferensialnya ?
Jika kedua ruas diturunkan ke x, didapat

f f dy
= 0,
.
x y dx

yang pada umumnya memuat parameter C1 dan C2.


Dengan menurunkan sekali lagi ke x, kita peroleh

2 f
2 f dy 2 f dy f d 2 y
2
.
( ) .
0.
x 2
xy dx y 2 dx y y 2
Jika parameter C1 dan C2 dihilangkan dari ketiga persamaan
itu, maka persamaan hasil berbentuk F (x, y,

dy d 2 y
,
)0
dx dx 2

Ternyata bahwa suatu berkas kurva yang memuat


dua parameter C1 dan C2, persamaan diferensialnya berordo
dua.
Pada umumnya : suatu berkas kurva yang memuat n buah
parameter, persamaan diferensialnya berordo n.
Contoh :
Tentukan persamaan diferensial berkas parabola y2 = 2px + q,
jika p dan q adalah parameter.
Jawab : Jika kedua ruas y2 = 2px + q diturunkan ke x, didapat
2y

dy
= 2p.
dx

Jika diturunkan sekali lagi ke x, didapat 2 (

dy 2
d2y
) 2 y 2 = 0.
dx
dx
3

Karena persamaan terakhir ini tidak memuat p dan q maka jika


p dan q dihilangkan dari ketiga persamaan itu, persamaan
hasil adalah (

dy 2
d2y
) + y =
= 0, yaitu persamaan
dx 2
dx

diferensial yang diminta.


III.

Penyelesaian suatu persamaan diferensial


Persamaan diferensial suatu berkas kurva dapat
diperoleh dengan menurunkan kedua ruas persamaan berkas
kurva itu, dan menghilangkan parameter.
Sebaliknya bila diketahui suatu persamaan diferensial, maka
dapat ditanyakan persamaan berkas kurva mula-mula, yang
disebut persamaan pokok. Persamaan pokok dapat diperoleh
dengan mengintegralkan persamaan diferensial yang
diketahui.
Menentukan persamaan pokok disebut
menyelesaikan
persamaan diferensial. Dalam penyelesaian umum suatu
persamaan diferensial ordo n, terdapat n buah paramater.
Jika parameter parameter itu diberi nilai tertentu, maka
diperoleh penyelesaian khusus (penyelesaian partikuler)
persamaan diferensial itu .
Contoh :
Tentukan penyelesaian umum persamaan diferensial x + y

dy
= 0.
dx
Tentukan pula penyelesaian khusus, yang memenuhi syarat :
untuk x = 2

dy
= 1.
dx

Jawab :
x+y

dy
= 0 x dx + y dy = 0.
dx
4

Jika kedua ruas diintegrasikan didapat x dx + y dy = C1 atau


x2 + y2 = C1.
Penyelesaian umum : X2 + Y2 = C, yang menyatakan berkas
lingkaran berpusat di titik asal 0.
Jika dalam persamaan x + y

dy
dy
= 0 dimasukkan x = 2,
=
dx
dx

1, maka y = -2.
Jika dalam persamaan x2 + y2 = C dimasukkan x = 2, y = -2,
maka C = 8.
Penyelesaian khusus : x2 + y2 = 8, yang menyatakan lingkaran
berpusat 0, berjari-jari 2V2.

BAB II
PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDO SATU DERAJAT SATU
5

Dalam persamaan diferensial ordo satu derajat satu F (x, y,

dy
dy
) = 0, setiap pasang nilai x dan y menentukan satu nilai
.
dx
dx
Dalam geometri berarti bahwa persamaan itu pada setiap titik P (x, y)
pada bidang koordinat menentukan satu arah

dy
.
dx

Menyelesaikan persamaan diferensail itu berarti menentukan kurva


pada bidang koordinat yang gradien singgung disetiap titiknya
memenuhi persamaan yang diketahui.
Bentuk umum persamaan diferensial ordo satu derajat satu
ialah f (x, y)

dy
+ (x, y) = 0 atau f (x, y) dy + (x, y) dx = 0.
dx

Dalam beberapa
diselesaikan.
I.

kejadian

khusus,

persamaan

ini

mudah

Persamaan diferensial dengan peubah terpisah


Persamaan yang dapat diubah ke dalam bentuk f (x) dx +
(y) dy = 0, yaitu koefisien dx merupakan fungsi x saja dan
koefisien dy merupakan fungsi y saja, disebut persamaan
diferensial dengan perubah terpisah.
Persamaan ini dapat diselesaikan dengan mengintegrasikan
kedua ruas, sehingga diperoleh f (x) dx + (y) dy = C.
Contoh 1
Selesaikan persamaan diferensial x (y2 1) dx y (x2 -1) dy = 0

Jawab :

Persamaan diubah menjadi

1
1
ln(
2
atau

x
y
dy= 0
dx 2
x 1
y 1

1
1) ln(
2

1
1) = ln
2

x 2 1
=C
y2 1

Penyelesaian umum : x2 1 = C (y2 1)


Contoh 2
Selesaikan x

dy
+ (2x2 -1) cotg y = 0.
dx

Jawab :
Persamaan diubah menjadi

2 x 2 1
dx + tg y dy = 0
x
2

ln ln cos

sin
cos
= ln

ln

= ln + ln cos + ln

ln

= ln(

=0

cos )

Penyelesaian umum :

cos

Soal-soal
Selesaikan persamaan diferensial
1.

1 y 2 dx + 1 x 2 dy = 0

2. (x2 x) dy = (y2 + y) dx

3. 2xy (x + 1)
4.

dy
= y2 + 1
dx

dy
+ (1 y2) tg x = 0
dx

5. x (1 x2) dx = (x2 x + 1) y dx
II.

Persamaan diferensial homogen


Persamaan berbentuk f(

y
y
) dx + ( ) dy = 0 disebut
x
x

persamaan diferensial homogen.


Persamaan itu dapat diselesaikan dengan substitusi u =

y
x

atau y = ux, jadi dy = u dx + x du.


Persamaan menjadi f (u) dx + (u) . (udx + x du) = 0 atau [f(u)
+ u. (u)] dx + x . (u) du = 0 atau

(u )
dx

x f (u ) u . (u )

du = 0, yaitu persamaan diferensial dengan persamaan


terpisah.
Contoh 3.
Selesaikan (x u) dx + x du = 0
Jawab : Persamaan diubah menjadi (1 -

u
) dx + du = 0, yaitu
x

persamaan diferensial homogen.


Substitusi v =

u
atau u = vx . du = v dx + x dv
x

Persamaan menjadi :
(1 v) dx + v dx + x dv = 0

dx + x dv = 0.

dx
+ dv = 0
x

dx
+ dv = In C, In x + In ev = In C
x

xev = C . Penyelesaian umum x eu/x = C


Contoh 4
Selesaikan x

dy
y
= y x cos2
x
dx

Jawab :
Persamaan diubah menjadi

y
) dx
x
y
y
dy = ( - cos2 ) dx = 0
x
x
y
Substitusi u =
atau y = ux
x
x dy = (y x cos2

Persamaan menjadi
u dx + x du = (u cos2 u) dx = 0
x du + cos2 u dx = 0,

dx
du
+
=0
x cos 2 u

dx
du
+
= In C, In x + tg u + In C, In x + In e tg u = In
x
cos 2 u

C, x e tg u = C.
Penyelesaian umum :
x e rg y/x = C.

SOAL-SOAL
Selesaikan persamaan diferensial

dy
+ 2x + y = 0
dx
dy
2. (x2 2xy y2)
= x2 + 2 xy y2
dx
1. (2y e y/x x)

3. x (x2 6 y2) dy = 4y (x2 + 3y2) dx

dy
2
2
= x y
dx
dy
5. (x + y)2
= x2 2xy + 5y2
dx
4. y x

III.

Persamaan Diferensial berbentuk


(ax + by + c) dx + (px + qy + r) dy = 0
Persamaan ini dapat dijadikan homogen, dengan substitusi
u = ax + by + c, v = px + qy + r
du = a dx + b dy, dv = p dx + q dy
Dengan aturan Cramer didapat

dx

q du b dv
a dv p du
, dy
aq bp
aq bp

Persamaan menjadi :
u ( q du b dv) + v (a dv p du) = 0
(qu pv) du + (av bu) dv = 0
(q p,

v
v
) du + (a.
- b) dv = 0
u
u

yaitu persamaan diferensial homogen.

10

Contoh 5
Selesaikan persamaan diferensial

dy 4 x y 7
=
dx 2 x y 1

Jawab : Persamaan diubah menjadi


(4x y + 7) dx (2x + y 1) dy = 0
Substitusi u = 4x y + 7, v = 2x + y 1
Maka du = 4 dx dy, dv = 2 dx + dy
Jadi dx =

1
1
(du + dv), dy =
(4 dv 2 du)
6
6

Persamaan menjadi
U (du + dv) v(4 dv 2 du) = atau (u + 2v) du + (u-4v) dv = 0

2v
) dv = 0
u
v
Substitusi t =
atau v = tu, dv = t du + u dt
u
(1 +

Persamaan menjadi
(1 + 2t) du + (1 4t) (t du + u dt) = 0
(1 + 3t 4t2) du + u (1 4t) dt = 0

8
3
du
4t 1
du
5 dt 5 dt = 0
dt = 0,
2
d 4t 1
t 1
u 4t 3 t 1
+
In u +

8
5

4 +1

3
5

=0

3
2
In (4t + 1) + In (t 1) = ln C1
5
5

5 In u + 2 In (4t + 1) + 3 In (t-1) = In C2
u5 (4t + 1)2 (t-1)3 = C2

12 x 3 y 3

(4x y + 7)5 .
4x y 7

2x 2 y 8
= C2
.
4x y 7

11

Penyelesaian umum :
(4x + y + 1)2 (-x + y 4)3 = C
Kejadian khusus :
1) Jika aq bp = 0 atau
memisalkan

p q r
, maka dengan
a b c

p q
= m, persamaan menjadi (ax + by +
a b

c) dx + [ m (ax + by) + r] dy = 0
Dengan substitusi u = ax + by, persamaan menjadi (u +
C) dx + (mu + r) dy = 0.

du adx
= 0 yaitu persamaan diferensial dengan
b
perubah terpisah.

2) Jika

p q r
(=m), maka persamaan dapat ditulis (ax
a b c

+ by + c) dx + m (ax + by + c) dy = 0 atau dx + m dy = 0
Penyelesaian umum : x my = C
Perhatikan contoh berikut ini.
Contoh 6
Selesaikan (2x - 4y + 5) dy + (x -2y + 3) dx = 0
Jawab : [2(x 2y) + 5] dy + (x 2y + 3) dx = 0
Misalkan u = x 2y, du = dx 2 dy, maka (2u + 5) dy + (u
+ 3) (du + 2 dy) = 0
(4u + 11) dy + (u + 3) du = 0
dy +

u 3
1
du = 0
du 0, dy
4u 11
4 4 (4u 11

12

du

dy 4 du 4 4u 11 0
y+

1
1
u In (4u + 11 = C1
4
16

Penyelesaian rumus :
Y+

1
1
( x 2 y)
In (4x 8y + 11) = C1
4
16

SOAL-SOAL
Selesaikan persamaan diferensial
1. (x 5y + 5) dy + (5 = y + 1) dy = 0
2. (3y x)

dy
= 3x y + 4
dx

3. (4x + 2y 1) dx = (2x + y + 2) dy
4. (3x y + 1) dx = (-6x + 2y 2) dy
IV. Persamaan Diferensial Linier
Suatu persamaan direfensial disebut linier, jika persamaan itu
berderajat satu dalam

dy
dan y, jadi berbentuk
dx

f (x) . dy + (x) . y = (x)


dx

Persamaan ini dapat diselesaikan dengan dua cara yaitu :


a) Cara Bernoulli
b) Cara Lagrange (cara variasi parameter)
c) Cara Bernoulli

13

Dengan substitusi y = u x v, maka

dy
dv
du
=u
+v
dx
dx
dx

Persamaan menjadi

du
dv
v + uv . (x) = (x) atau
dx
dx
du
dv

u f ( x)
= (x)
v . ( x) + v.f (x)
dx
dx

f(x) u

Karena y dimisalkan sebagai hasil kali dua perubah baru u


dan v, maka antara u dan v (sebagai fungsi x) boleh diambil
sebarang hubungan lagi.
Hubungan ini dapat dipilih sehingga
f(x)

dy
dv ( x )
+ v. (x) = 0,
dx = 0

v
f ( x)
dx

In v +

( x)
f ( x)

dx = In C, jadi v = Ce -

( x)

f ( x)

dx

Terdapat tak hingga banyak nilai v sebagai fungsi x yang


memenuhi.
Jika diambil C = 1, maka : V = Ce -

( x)

f ( x) dx

Untuk nilai v ini, persamaan menjadi


-

( x)

f ( x) dx . f(x)

du
= (x) atau
dx

du ( x )
( x)
=
dx , jadi
.e
dx
f ( xc )
f ( x)
u=

( x)
f ( x)

.e

( x)
f ( x)

dx + c

14

Dengan memasukkan nilai u dan v ini dalam y = u x v,


diperoleh penyelesaian persamaan diferensial linier itu.
Perhatikan contoh berikut ini.
Contoh 7
Selesaikan x (1 x2)

dy
+ (2x2 -1) y = ax3
dx

Jawab :
Misalkan y = uv, maka

dy
dv
du
v
=u
dx
dx
dx

Persamaan menjadi

dv
du
) _ (2x2 -1) uv = ax3 atau
v
dx
dx
du
dv

u x (1 x 2 )
= ax3
v ( 2 x 2 1) + x (1 x2 v
dx
dx

X(a-x2) (u

Hubungan antara u dan v (sebagai fungsi x) dipilih


sehingga.
x(1 x2)

dv
+ v (2x2 1) = 0 atau
dx

1
1
2 x 1
dv
dv
1
+
dx = 0,
+ (- + 2 2 ) dx
2
v x (1 x )
v
2 1 x 1 x
2

=0

dv
dx 1 dx 1

ln(1 + x) = ln C atau
v
x 2 1 x 2

v = Cx

1 x 2 x 1 x 2 (C diambil 1)

15

Persamaan diferensial menjadi

a x2

X(a x2

ax dx
du
= ax3, du =
dx
(a x 2 ) a x 2

atau
u=a

x2) =

(a x
a
a x2

x dx
2

) 1 x

=-

1
a ( a x 2 ) 3 / 2 d(1
2

+C

Penyelesaian umum y = uv = ax + Cx

a x2

a) Cara Lagrange (Cara variasi parameter)


Untuk menyelesaikan persamaan diferensial f(x)

dy
+
dx

(x) . y = (x), diselesaikan lebih dulu persamaan teredusir


f(x)

dy
+ (x) . y = 0, yang merupakan persamaan
dx

diferensial dengan perubah terpisah.


Kita peroleh
y+

( x)

f ( x)

dy ( x)
+
dx = 0, In y +
f ( x)
y

( x)

f ( x)

dx = 0, In

dx = In C

Jadi y = Ce -

( x)
f ( x)

dx, yang merupakan penyelesaian

umum persamaan teredusir dengan C sebagai parameter.


Sekarang parameter C dipasang sebagai fungsi x, dan akan
ditentukan fungsi ini sehingga memenuhi persaaan
diferensial linier (tidak teredusir).

16

( x)

Jika kedua ruas persamaan In y +


diturunkan ke x didapat

f ( x) dx

= In C

1 dc
( x)
1 dy
.
+
= .
,
1( x)
c dx
y dx

dimana ruas kiri identik dengan ruas kiri persamaan


diferensial linier.
y = C1 e -

( x)

( x)

f ( x) dx + e - f ( x)

dx .

( x)

f ( x)

.e

( x)

f ( x) dx
Perhatikan contoh berikut ini.
Contoh 8
Selesaikan persamaan diferensial
x(1 x2)

dy
+ (2x2 1) y = ax3
dx

Jawab : Diselesaikan persamaan teredusir


x(1 x2)

dy
+ (2x2 1) y = 0
dx

1 dc
2 x 2 1
dy
+
= .
= ax3 atau
2
y x(1 x ) c dx
ax dx

dC =

(a x ) 1 x

, jadi C =

a
1 x2

C1

Penyelesaian rumus :
Y = Cx

1 x 2 = C1 x 1 x 2

17

SOAL-SOAL
Selesaikan persamaan diferensial berikut ini

dy
- y = x3 + 1
dx
dy
2) x
+ y = x In x
dx
dy
3) (x2 + 3)
= xy + 3 ?
dx
1) x

V. Persamaan Bernoulli
Persamaan diferensial berbentuk
f (x)

dy
+ (x) . y = yn . (x)
dx

Disebut persamaan Bernoulli


Persamaan ini dapat diubah menjadi persamaan diferensial
linier, jika kedua ruas dibagi yn. Didapat
f(x) .

1 dy
. ( x) . y y n . ( x)
n
y dx

Misalkan z =

1
y n 1

. Y 1-n, maka

dz 1 n dy
1
dz
1 dy
=
.
, atau n .
=
.
n
dx
dx
dx 1 n dx
y
y
Persamaan menjadi :

f ( x ) dz
. + (x) . z = (x), yaitu suatu persamaan diferensial
1 n dx
linier.

18

Perhatikan contoh berikut ini.


Contoh 9.
Selesaikan persamaan Bernoulli y cos x + y sin x + y3= 0
Jawab :
Cos x .

dy
+ y sin x = -y3
dx

Kedua ruas dibagi y3, didapat


Substitusi =

, maka

Persamaan menjadi cos


Atau cos x

cos x dy sin x
.
1
y 3 dx y 2

+ sin = 1

dz
- 2z sin x = 2
dx

Substitusi z = uv, maka

dv
du
+v
) 2 u v sin x = 2 atau
dx
dx
dv
du
u (cos x
- 2 v sin x) + v cos x
=2
dx
dx
Cos x ( u

Hubungan antara u dan v dipilih sehingga cos x


0,

dv
- 2 v sin x =
dx

dv 2 sin x
dx = 0 atau In v + 2 In cos x = In c v =
cos x
v

c
1
untuk C = 1, maka v =
2
cos x
cos 2 x

19

Persamaan menjadi

1 du
. = 2, jadi u = 2 cos x dx 2 sin x + C
cos x dx
Maka z = u v =

2 sin x c 1
2
cos 2 x
y

Penyelesaian umum :
y2

cos 2
=
2 sin x C

SOAL-SOAL
Selesaikan persamaan Bernoulli berikut ini.
1) xy1 = 4y 4

2) xy1 = y + 2 xy2
3) x3 y1 = 2 x2y + y3
4) y1 + 2y = 2 xy

VI. Persamaan Diferensial Eksak


Persamaan diferensial ordo satu derajat satu f (x,y) dx + (x, y)
dy = 0 disebut eksak, jika memenuhi syarat :

y x
Untuk dapat menyelesaikan persamaan diferensial eksak,
terlebih dulu kita perhatikan persoalan berikut ini.
Jika C suatu parameter, maka persamaan F (x, y, c) = 0
grafiknya merupakan berkas kurva.

20

Untuk menentukan persamaan diferensial berkas kurva itu,


kedua ruas persamaan F(x, y) = C diturunkan ke x, didapat :

F F dy
=0

.
x y dx
Jika parameter C dihilangkan dari kedua persamaan itu, maka
persamaan hasil ialah :

F F dy
F
F
= 0 atau

.
dx
dy 0
x y dx
x
y
yaitu persamaan diferensial berkas kurva itu.
Ternyata merupakan persamaan diferensial
memenuhi syarat :

eksak, sebab

F
F
( ) ( )
y x
x y
Kesimpulan :
Penyelesaian umum persamaan diferensial eksak f(x, y) dx +
(x, y) dy = 0 berbentuk F (x, y) = C, dimana

F
f(x, y) .... (1)
x
F
= (x, y) .... (2)
y
Untuk memperoleh F (x, y), kedua ruas persamaan (1)
diintegralkan ke x (berarti y tetap). Diperoleh
F(x, y) = f(x, y) dx + (y) ... (3)
Jika kedua ruas persamaan ini diturunkan persial ke y (berarti x
tetap), maka didapat
x

F
( x, y ) dx 1 ( y )
y y

21

Menurut persamaan (2) :


x

F

( x, y ) f ( x, y ) dx + 1 (y)
y
y

Dari persamaan ini dapat dicari 1 (y), kemudian dengan


mengintegrasikan ke y didapat (y).
Jika nilai (y) ini dimasukkan dalam persamaan (3), terdapatlah
F (x, y).
Penyelesaian umumnya adalah F (x, y) = C.
Untuk mendapatkan F(x, y), dapat juga kedua ruas
persamaan (2) diintegrasikan ke y (berarti x tetap).
Didapat F(x, y) = (x, y) dy + (x), dst nya.
Contoh 10
Selesaikan persamaan diferensial eksak (cos x x cos y) dy
(sin y + y sin x) dx = 0.
Jawab :
Penyelesaian umum berbentuk F (x, y) = C, dimana

F
sin y y sin x ... (1)
x
F
cos x x xos y .... (2)
y
Jika kedua ruas persamaan (1) diintegrasikan ke x (berarti y
tetap), didapat F (x, y) x sin y + y cos x - 1 (y)

22

Jika diturunan parsial ke y, maka

F
-x cos y + cos x + 1 (y)
y
Menurut persamaan (2) maka
-x cos y + cos x + 1 (y) = cos x x cos y, sehingga 1 (y) = 0
atau (y) = C1.
Penyelesaian umum x sin y + y cos x = C
Contoh 11
Tunjukkan bahwa persamaan diferensial (x arcsin
x) dx +

y
+ arcsin
x

x 2 y 2 dy = 0 adalah eksak, kemudian selesaikan

persamaan itu.
Jawab :

y
(x arcsin + arcsin x) = x .
x
x
sedangkan

x2 y 2 =

1
x
=
a y2 / x2

2x
2

2 x y

x
2

x y2
x
2

x y2

Jadi persamaan digerensial itu eksak.


Penyelesaian umum adalah F (x, y) = C, dimana

F
y
x arcsin + arcsin x (1)
x
x
F
dan
= x 2 y 2 ..... (2)
y
23

Jika kedua ruas persamaan (2) diintegrasikan ke y (berarti x


tetap), didapat
F (x, y) =

x 2 y 2 dy

Dengan substitusi y = x sin t diperoleh

F (x, y) =

x cos t. x cos

1
t dt x 2 (1 + cos 2t) dt
2

= x2 (t + sin 2t)

y
y
y2
2
= arcsin
+x .
. 1 2 ( x)
x
x
x
y
= x2 arcsin
+ y x 2 y 2 + (x)
x
x2

Jika diturunkan parsial kex (berarti y tetao) didapat

F
y
= x arcsin
+ 1 (x)
x
x
x
Menurut (1) : x arcsin
+ 1 (x) =
y
x arcsin

y
+ arcsin x, jadi 1 (x) = arcsin x
x

Maka (x) = arcsin x dx


= x arcsin x - x .
= x arcsin x +

dx
1 x2

a x 2 +C1

Penyelesaian umum :
x2 arcsin

y
+y
x

x 2 y 2 + x arcsin x + 1 x 2 = C

24

SOAL-SOAL
Selesaikan persamaan diferensial eksak
1) (2x3 + 3y) dx + (3x + y 1) dy = 0
2) y (x2 y2 + 2) dx + x (2 + x2 y2 dy = 0
3)

x2
dy + 2x In y dx = 0
y

4)

(1 y 2 ) dx (1 x 2 ) dy
=0
(1 xy ) 2

5) ex (x2 + y2 + 2x) dx + 2ex y dy = 0


VII. Faktor Integrasi
Jika persamaan diferensial ordo satu derajat satu f (x, y) dx +
(x, y) dy = 0 tidak eksak, berarti

f 7
. Maka dapat

y x

ditentukan sebuah fungsi v (x, y), sehingga v. F (x, y) dx + v.


(x, y) dy = 0 menjadi eksak.
Syaratnya ialah :

[v. f (x, y)] =


[v . (x, y)] atau
x
y
v.

v
f
+f.
= v.
+.
x
x
x
y

Karena persamaan ini adalah persamaan diferensial parsial,


maka pada umumnya fungsi v (x, y) tidak dapat dicari
Hanya dalam kejadian-kejadian khusus saja fungsi v dapat
dicari.
25

Fungsi v ini disebut faktor integrasi.


Beberapa kejadian khusus :
1) Jika v merupakan fungsi x saja, maka v dapat dicari dari
persamaan
v.

y
atau
v.
.
y
x
x

y x

dv
=
v

Jadi In v =

dx, dimana

y x

= f (x).

f (x) dx atau v = e

Jika v merupakan fungsi y saja, maka dapat dicari dari


persamaan
v.

f
v
y
atau
f . v.
y
y
x

v f
f

dv x y
x y
=
dx, dimana
= g (x).
f
f
v
Jadi In v = g (y) atau v = e.
Contoh 12
Selesaikan persamaan diferensial
(x2 + y2 + x) dx + xy, dy = 0
Jawab :
f(x, y3w) = x2 + y2 + x dan (x, y) = xy. Maka

y x

2y y 1
= f (x)
xy
x
26

Jadi v = e

dx
= e In x = x. Maka
x

X(x2 + y2 + x) dx + x2y dy = 0 adalah persamaan diferensial


eksak.
Penyelesaian umum ialah F (x, y) = C, dimana

F
x (x2 + y2 + x) .... (1)
x
F 2
dan
= x y ............ (2)
y
Jika kedua ruas persamaan (2) diintegralkan ke y, diperoleh
F(x, y) = x2 y dy = x2 y2 + (x)
Jika diturunkan parsial ke x, didapat

F
xy2 + 1 (x) = x (x2 + y2 + x), jadi
x
(x) = x3 + x2 atau
(x) = (x3 * x2) dx = x4 + 1/3 x3 + C1
Penyelesaian umum : x2y2 + x4 + 1/3 x3 = C.
Contoh 13
Selesaikan persamaan diferensial
(2xy4ey + 2 xy3 + y) dx + (x2 y4 ey x2 y2 3x) dy = 0
Jawab : Dalam soal ini
f(x, y) = 2 xy4 ey + 2 xy3 + y dan
(x, y) x = x2y4ey x2 y2 3x.
Ternyata bahwa

f
, jadi tidak eksak

y x

27

Dicoba diselidiki bentuk (

f
:f
x y

x y 2 xy 4 e y 2 xy 2 3 (8 xy 3 e y 2 xy 4 e y 6 xy 2 1)

f
y (2 xy 3 e y 2 xy 2 1)

=-4
Jadi v = e =

8 . xy 3 e y 8 xy 2 4
4
g ( y)
3 y
2
y (2 . xy e 2 xy 1) y

dy
- 4 In y
y

1
y4

Diperoleh persamaan diferensial eksak


(2

xoy

x 2 3x
2x 1
2
y
+
) dx + (x e - 2 4 ) dy = 0
y 3
y
y

Penyelesaian umum berbentuk F (x, y) = C


Dimana

Jadi

F
2x 1
2 xyy +
+
x
y y3

F
x 2 3x
x2 ey - 2 4 , dan seterusnya
x
y
y

Contoh 14
Persamaan diferensial
y(2xy + 1) dx + x (1 + 2xy x3 y3) dy = 0 mempunyai faktor integrasi
yang merupakan fungsi xy.
Carilah faktor integrasi itu, kemudian selesaikan persamaan itu.

28

Jawab :
Misalkan v = f (u) dimana u = xy. Maka persamaan diferensial
vy (2xy + 1) dx + xv (1 + 2 xy x3 y3) dy = 0 harus eksak,
Syaratnya adalah :

v (4 xy + 1) (2xy2 + y)

dv v
.
= v (1+ 4 xy 4 x3 y3) + (x + 2
du y

dv v
.
.
du x
u
u
Karena
= x dan
= y, maka
x
y
x2y x4 y3)

v (1 + 4 xy + 4 x3 y3) + (x + 2 x2 y x4 y3) y.

, atau 4 vu3 +

v
v
= 0, 4 v + u
= 0, In v + 4 In u = In C, v. v4 =
u
u
1
1
Jika diambil C = 1, maka v = 4 4 4
u
x y
u4

Persamaan diferensial eksak

1 2 xy x 3 y 3
2 xy 1
dx
+
= dy = 0.
x4 y3
x3 y 4
Penyelesaian umum ialah F (x, y) = C, dimana
3 3
F 2 xy 1
F 1 2 xy x y
=
, . (2)
4 3 ..... (1) dan
x
y
x y
x3 y 4

29

Jika kedua ruas persamaan 91) diintegralkan ke x, didapat


F (x, y) =

1
y3

2y

( x

1
1
1
) dx = - 2 2 3 3 + (y)
4
x y 3x y
x

Jika diturunkan parsial ke y, didapat

1 2 xy x 3 y 3
2
1
F
1
= 2 2 3 4 ( y) =
, jadi
y
x y
x y
x3 y 4
1 (y) = -

1
, (y) = - In y + C1
y

Penyelesaian umum
-

1
1
3 3 = In y + C
2
x y
3x y
2

Contoh 15
Persamaan diferensial
(x + x4 + 2 x2y2 + y4) dx + y dy = 0 menjadi faktor integrasi
yang merupakan fungsi x2 + y2.
Tentukan faktor integrasi itu.
Jawab :
Misalkan v = f (u), dimana u = x2 + y2
Maka persamaan v (x + x4 + 2 x2 y2 + y4) dx + vy dy = 0 harus
eksak.
Syaratnya ialah
v (4 x2y + 4 y3) + (x + x4 + 2 x2y2 + y4)
=y

dv u
.
du y

dv u
.
du x
30

Karena

u
u
= 2 y dan
= 2x, maka
x
y

v (4 x2y + 4 y3) + (x + x4 + 2 x2y2 + y4) . 2y


2 yu (2v + u

v
=0
u

v
dv
dv
) = 0,
+2
=0
u
v
u

In v +2 In u = In C atau vu2 = C
Jika diambil C = 1, maka v =

1)

2)
3)

4)

1
1
2
2
u
(x y 2 )2

SOAL-SOAL
Tunjukkan bahwa v (x, y) = xy2 + 1 adalah faktor integrasi
persamaan diferensial (y4 2y2) dx + (3 xy3 4 xy + y) dy = 0.
Kemudian selesaikan persamaan itu.
Persamaan (1 xy) dx + (1 x2) dy = 0 mempunyai factor
integrasi yang merupakan fungsi x. Selesaikan persamaan itu.
Persamaan dx + [1 + (x + y) tg y] dy = 0 mempunyai faktor
integrasi yang merupakan fungsi x + y.
Selesaikan persamaan itu.
Persamaan (3 xy3 -4 xy + y) dy + y2 (y2 2) dx = 0
mempunyai faktor integrasi yang merupakan fungsi xy2.
Tentukan faktor integrasi itu.

5) Tunjukkan bahwa v (x, y) = (1 + x2 + y2 =

3
2

Faktor integrasi persamaan diferensial (1 * y2) y dx + (1 + x2) x


dy = 0
Selesaikan persamaan itu.

31

BAB III
PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDO
& DERAJAT SATU
I.

Persamaan diferensial berbentuk


n0

dy
d n 1 y
d n2 y
dny
a
+
a
+
...
+
a
+ any=
1
2
n-1
n

1
n

2
dx
dx
dx
dx n

f(x) dimana koefisien a0, a1, a2, an adalah fungsi x, diebut


persamaan diferensial ordo n derajat satu.
Persamaan yang diperoleh jika ruas kanan disamakan nol,
disebut persamaan teredusir.
Jika koefisien a0, a1, a2 an adala suatu konstanta, maka
persamaan disebut persamaan diferensial ordo n derajat satu
dengan koefisien konstanta.
II.

Penyelesaian umum persamaan teredusir


Jika y = y1 sebuah penyelesaian khusus persamaan teredusir

dy
dny
d n 1
a0
+ a1
+ + an-1 .
+ any = 0
n
n 1
dx
dx
dx
Maka y = C1y1 (c1 suatu parameter) juga merupakan
penyelesaian khusus, sebab ini berarti bahwa setiap suku ruas
kiri dikalikan dengan c1.
Jika y = y2 penyelsaian khusus yang lain, maka y = c2y2 (c2
suatu parameter) juga merupakan penyelesaian khusus.
Akibatnya y = c1y1 + c2y2 adalah penyelesaian khusus.

32

Umum jika diketahui n buah penyelesaian khusus y = y1, y = y2


y = y3 .... y = yn, maka penyelesaian umum persamaan
teredusir adalah...
Y = c1y1 + c2y2 + c3y3 + .... + cnyn, yang memuat n buah
parameter.
III.

Penyelesaian persamaan teredusir dengan koefisien


konstanta
Menurut metode Euler dimisalkan
y = e tx
dimana konstanta t akan ditentukan, sehingga memenuhi
persamaan teredusir.
Jika y = etx, maka
= t3etx, ......

dy
d 2 y 2 tx d 3 y
= t e tx,
=t e ,
dx
dx 2
dx 3

d n y n tx
=t e
dx n

Jika nilai-nilai ini dimasukan dalam persamaan teredusir

dy
dny
d n 1 y
d2y
a0
+ a1 .
+ .... + an-2
+ an-1 .
+ an . y =
n
n 1
2
dx
dx
dx
dx
0
kita peroleh
etx (aotn + a1 tn-1 + a2tn-2 + . + an-2 t2 + an-1t + an) = 0
atau F (t) = ao tn + a1tn-1 + . + an-2 t2 + an-1+ an = 0
Persamaan berderajat n dalam t ini disebut persamaan
karakteristik.
Misalkan akar-akar persamaan karakteristik ini t1, t2, t3 .... tn
Berarti y = et1x, y = e t2x ...., y = e txx
Adalah penyelesaian khusus.
Maka penyelesaian umumnya adalah...
Y = c1e t1x + c2e t2x + c3et3x + ..... + cn e tnx
Contoh 16
33

Selesaikan persamaan diferensial


... 2 y11 5 y1 + 6 y = 0
Jawab :
Dengan substitusi y = e tx, diperoleh persamaan karakteristik
F (t) = t3 2 t2 5t + 6 = 0
(t 1) ( t 3) (t + 2) = 0
Akar-akarnya t1 = 1, t2 = 3, t3 = -2.

y111

Penyelesaian umum y = c1 ex + c2 e 3x + c3 e-2x


Beberapa kejadian khusus
1. Jika persamaan karakteristik mempunyai dua akar
kompleks sekawan a + bi dan a bi , maka penyelesaian
umumnya :
y = c1 e (a + bi) x + c2 e (a bi) x
= eax (c1 ebxi + c2 e bxi)
= eax (c1 (cos bx + I sin x) + c2 (cos bx i sin bx)
= oax [(c1 + c2) cos bx + i (c1 c2) sin bx]
Misalkan c1 + c2) cos bx + i (c1 c2) = c4
Penyelesaian umum menjadi
y = oax (c3 cos bx + c4 sin bx)
Contoh 17
Selesaikan persamaan diferensial
y11 2 y1 + 5y = 0
Jawab :
Persamaan karakteristik F (t) = t2 2t + 5 = 0
Akar-akarnya t1 = 1 + 2i, t2 = 1 2i
Penyelesaian umum
y = 0x (c1 cos 2x + c2 sin 2x)

34

2. Jika persamaan karakteristik mempunyai dua akar yang


sama, misalnya t1 = t2, maka penyelesaian umum bukan
y = c1 e t1x + c2 e t1x = (c1+ c2) e t1x , tetapi
y = c1 e t1x + c2 xe t1x = (c1 + c2) e t1x
Bukti : Persamaan karakteristik
F(t) = ao (t t1) (t t2) = ao (t t1)2 = 0. Maka
F1 (t)= 2 ao (t-t1). Jadi F (t1) = 0 dan F1 (11) = 0
Persamaan a0y11 + a1y1 + a2y = 0 dapat ditulis secara lain,
sebagai berikut :
Jika operator ao
Maka ao

d
d2
+ a1
+ a2 disebut
2
dx
dx

d2y
dx
+ a1
+ a2 y dapat ditulis (y)
2
dy
dx

Sehingga (e t1x) = e t1x . F (t1) = 0


Jika diturunkan ke t1 didapat
(x e t1x) = e t1x . F-1 (t1) + x e . F (t1) = 0
Berarti y1 = e dan y2 = x e t1x adalah penyelesaian khusus.
Penyelesaian umumnya
Y = c1 e t1x + c2 xe t1x = (c1 + c2x) e t1x
Catatan :
Jika persamaan karakteristik mempunyai n buah akar
yang sama, misalnya t1 = t2 = t3 = ... tn ( = t), maka
penyelesaian umumnya
Y = (c1 + c2 x + c3 x2 + ... + cn xn-1 . e tx
Contoh 18
Selesaikan persamaan diferensial
y111 6 y11 + 12 y1 8 y = 0
Jawab :
35

F (t) = t3 6 t2 + 12 t 8 = (t 2)3 = 0
Akar-akarnya t1 = t2 = t3 = 2
Penyelesaian umum y = (c1 + c2 x + c3 x2) e2x
3. Jika persamaan karakteristik mempunyai dua pasang
akar kompleks sekawan yang sama, misalnya a + bi, a
bi, a + bi dan a bi, maka penyelesaian umumnya.
y = eex [(c1 + c2x) cos bx + (c3 + c4x) sin bx]
Contoh 19
Selesaikan persamaan diferensial
y111 + 8 y11 + 16 y = 0
Jawab :
Dengan substitusi y = etx, kita peroleh
F (t) = t4 + 8 t2 + 16 = (t2 + 4) 2 = 0
Akar-akarnya t1 = 2i, t2 = -2i, t2 = -2i
Penyelesaian umum :
y = (. C1 + c2 x) cos 2x + (c3 + c4 x) sin 2x.
IV.

Penyelesaian persamaan teredusir dengan koefisien


fungsi x.
Jika koefisien persamaan teredusir berbentuk
Ap = Ap (a + bx)n-p , dimana Ap suatu konstanta, sehingga
persamaan berbentuk

dn y
d n 1 y
n-1 .
+
A
(a
+
bx)
+ ... +
1
dx n
dx n 1
dy
An-1 (a + bx)
+ Any = 0, maka persamaan itu dapat diubah
dx
Ao (a + bx)n .

menjadi persamaan dengan koefisien konstanta, dengan


substitusi
a + bx = eu atau u = In (a + bx)
36

Sebab

dy dy
dy
dy
b
=
.
atau (a + bx)
=b
dx du a bx
dx
du

Jika kedua ruas diturunkan kex, didapat


Contoh 21
Selesaikan Persamaan x2y11 + 3 xy1 + y = 0
Jawab :
Misalkan x = eu atau u = In x.

Maka

dy dy 1
dy dy
=
.
atau x
=
dx du x
dx du

Jika kedua ruas diturunkan ke x, didapat :

d 2 y dy d 2 y 1
d 2 y d 2 y dy
2
x
+
=
.
atau x
=
dx du 2 x
dx 2
dx 2
du 2 du
Persamaan menjadi :

dy
dy
d 2 y dy
d2y
+
3
+
y
=
0
atau
+2
+y=0
2
2
du
dx
du du
du
Dengan substitusi y = etu diperoleh persamaan karaktersitik
F (t) = t2 + 2t + 1 = (t + 1)2 = 0
Akar-akarnya t1 = t2 = -1

Penyelesaian Umum
Y = (c1 + c2u) etu = (c + c2u) e- u =

1
(c1 + c2 In x)
x

Contoh 21
Selesaikan persamaan diferensial
(1 + x)3 y111 + (1 + x)2 y11 + 3 (1 + x) y1 8 y = 0

37

Jawab :
Misalkan 1 + x = eu atau u = In (1 + x)
Maka

dy dy
1
dy dy
=
.
atau (1 + x)
=
dx du 1 x
dx du

Jika kedua ruas diturunkan ke x, didapat

1
d 2 y dy d 2 y
d2y
2
(1 + x)
+
=
atau (1 + x)
=
dx du 2 1 x
dx 2
dx 2
d 2 y dy
du 2 dx
Jika diturunkan lagi ke x didapat
(1 + x)2

dy
d3y
d2y
d 2 y dy
+
2
(1
+
x)
=
+3
-8y=
3
2
3
du
du
dx
du dx

0 atau

dy
d3y
d2y
2
+4
-8y=0
3
2
du
du
du
Dengan substitusi y = e tu, diperoleh persamaan karakteristik
t 3 2 t2 + 4 t 8 = 0
(t 2) (t2 + 4) = 0
t = 2, t = 2i atau t = -2i
Penyelesaian Umum
y = c1 e2u + c2 cos 2u + c3 sin 2u
= c1 (1 + x)2 + c2 cos In (1 + x)2 + c3 sin In (1 + x)2
V. Penyelesaian persamaan tak teredusir
Penyelesaian umum persamaan tak teredusir dapat diperoleh
dari penyelesaian umum persamaan teredusir (yang disebut
fungsi komplementer) dengan menambah sebuah fungsi x,
yaitu yp = F (x) yang disebut penyelesaian partikulir.
Penyelesaian umum berbentuk
38

y = c1y1 + c2y2 + . + cnyn + f (x), dimana F (x) masih akan


ditentukan sehingga memenuhi persamaan tak teredusir dan
memuat n buah parameter.
Penyelesaian partikulir F (x) dapat ditentukan dengan cara
koefisien tak tentu.
Cara ini dipakai, jika ruas kanan dari persamaan tak teredusir
merupakan fungsi x yang mudah, yaitu fungsi yang dapat
dinyatakan sebagai jumlah suku-suku berbentuk c xP e qx, C
xp e ax cos bx dan Cxp eax sin bx, dimana p adalah bilangan
cacah dan q, a, b dan c suatu konstanta.
Contoh 22.
Selesaikan persamaan y11 5y1 + 6 y = x2 + x 2
Jawab : Persamaan teredusir :
y11 5 y1 + 6 y = 0
Dengan substitusi y = etx, diperoleh persamaan karakteristik F
(t) = t2 5t + 6 = 0, (t 2) (t-3) = 0, jadi t1 = 2, t2 = 3.

Penyelesaian umum y = C1 e2x + C2 e3x + F (x)


Maka y1 = 2c1 e2x + 3 c2 e3x + F1 (x)
Y11 = 4 c1 e2x + 9 c2 e3x + F11 (x)
Jika nilai y . y1 dan y11 dimasukkan dalam persamaan yang
diketahui, didapat F11 (x) 5 F1 (x) + 6 F (x) = x2 + x 2.
Misal F (x) = ax2 + bx + c
Maka F1(x) = 2 ax + b dan F11 (x) = 2a.
Diperoleh 6 (ax2 + bx + c) 5 (2ax + b) + 2a = x2 + x 2
Atau 6 ax2 + (6 b-10 a) x + 6c 5b + 2a = x2 + x 2

39

Koefisien x2 : 6a = 1 a +

1
6

Koefisien x : 6 h 10 a = 1 b =

4
9

Konstanta : 6c 5b + 2a = -2 C = -

1
54

Penyelesaian umum :
y = c1 e2x + c2 e3x +

1 2 4
1
x + x6
9
54

Contoh 23
Tentukan penyelesaian umum persamaan
y11 + y1 + y = cos x
Jawab :
Persamaan teredusir y11 + y1 + y = 0
Substitusi y = etx, maka F (t) = t2 + t + 1 = 0
Akar-akarnya t1 = - + i V3, t2 = - - i V3
Penyelesaian Umum :
Y = e1/2 x (c1 cos 1/2x V3 + c2 sin x V3) + f (x)
Karena ruas kanan memuat bentuk cos x
Maka dimisalkan F (x) = a sin x + b cos x
Jadi F1 (x) = a cos x b sin x
F11 (x) = -a sin x b cos x
Kita peroleh :
-a sin x b cos x + a cos x b sin x + a sin x + b cos x = a cos
x b sin x = cos x.
Maka a = 1 , b = 0
Penyelesaian umum :
Y = e-1/2x (c1 cos x V3 + c2 sin x V3_ + sin x.
40

SOAL-SOAL
Selesaikan persamaan berikut ini :
1) y11 + y1 6y = 8 e3x
2) y11 3 y1 4y = 10 cos 2x
3) y11 5 y1 + 6y = 4 x2+ ex
4) y11 2 y1 + y = x3 6 x2
5) (2 + 3x)2 y11 + 3 (2 + 3x) y1 9 y = 6 (2 + 3x)2
6) Sebuah kurva memenuhi persamaan diferensial y11 2y1
+ y = x2, melalui titik A (0,8), sedangkan garis
singgungnya di titik A bersudut 45o dengan sumbu x
positif.
Tentukan persamaan kurva itu.

41

BAB IV
PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDO SATU DERAJAT n

I.

Penyelesaian ke p =

dy
du

Jika persamaan diferensial ordo satu derajat n yang berbentuk


f (x, y,

dy
) = 0 dapat diselesaikan ke p, maka diperoleh n
du

buah penyelesaian untuk p, yang masing-masing merupakan


fungsi x dan y. Misalkan penyelesaian p1 = f1 (x, y), P2 = f2 (x,
y) . Pn = fn (x, y) yang masing-masing berdejatar satu dalam
p.
Jika penyelesaian persaman-persamaan diferensial itu adalah
F1 (x, y, c) x F2 (x, y, c) X X Fn (x, y, c) = 0
Dimana parameter c1, c2 cn boleh diambil sama.
Contoh 24.
Selesaikan persamaan x2 p2 + 3 xyp + 2 y2 = 0
Jawab : Jika diselesaikan ke p, didapat

3 xy xy
y
2y
, jadi P1 = - , p2 = 2
x
x
2x
dy
y
dy dx
Dari p1 =
= - diperoleh
+
=0
du
x
x
y
P=

Jdi penyelesaiannya x2y c = 0


Dari P2 =

dy
2y
dy 2 dx
=diperoleh
+
= 0.
du
x
x
y

Jadi penyelesaian x2y C = 0. Maka penyelesaian umum


persamaan yang ditanyakan ialah (xy C) (x2y c = 0

42

Dari P2 =

dy
2y
= dx
x

diperoleh

2 dx
dy
+
= 0. Jadi
x
y

penyelesaiannya x2y C = 0. Maka penyelesaian umum


persamaan yang ditanyakan ialah (xy C) (X2y C) = 0
II.

Penyelesaian ke y
Persamaan diferensial ordo satu derajat n dikatakan dapat
diselesaikan y, jika dapat ditulis berbentuk y = f (x, p)
Jika kedua ruas diturunkan ke x, didapat.
P=

f f dp
.
x p dx

Jika penyelesain persamaan diferensial ini adlaah F (x, p, c) =


0, maka dengan menghilangkan p dari persamaan ini dan
persamaan diferensial yang diketahui, diperoleh persamana
yang diketahui.
Contoh 25
Selesaikan persamaan xp2 2 yp = x
Jawab : Jika diselesaikan ke y didapat

x( p 2 2 yp x
2p

dp
dp

p ( p 2 1 xp ) x( p 2 1)
1
dx
dx atau
=

2
2
p

p 3 = p3 p + xp2

dp
dp
dp
- xp2
+x
dx
dx
dx

43

(p2 +1)

dp
dp
= p ( p 2 1) x
=p
dx
dx

dp
= 0, in p in c, jadi p = cx
x
parameter p dihilangkan dari persamaan p = cx dan xp2 2 yp
= x dapat x (c2x2) 2y. cx=x atau c2 x 2 - 2 cy -1=0,
itu penyelesaian umum persamaan yang diketahui
III.

Penyelesaian ke X
Persamaan diferensial ordo satu derajat n dikatakan dapat
dielesiakan ke x, jika dapat ditulis berbentuk x = f (y, p).
Kedua ruas diturunkan ke y, didapat :

1 f f dp
.
p y p dy
Penyelesaian persamaan ini adlaah F (y, p, c) = 0, maka
dengan menghilangkan p dari persamana ini dan persamaan
diferensial yang di lalui, diperoleh penyelesiaan umum yang
ditanyakan.
Contoh 26.
Selesaikan persaman xp2 2 yp = x
Jawab : Jika diselesaikan ke x, didapat

x=

2 yp
p2 1

Jika kedua ruas diturunkan ke y, maka

dp
dp
2
( p 1) ( y
p yp . 2 p

1
dy
dy
2
2
2
p
( p 1)

atau

44

(p2 1)2 = 2p (p2 1) ( y

dp
dp
+ p) 3 yp3
dy
dy

= -2p (p2 + 1) y

dp
+ 2 p2 (p2 1)
dy

(p2 1) (p2 + 1) = -2p (p2 + 1) y

p2 1 = 2 py

dp
dy

2 p dp dp
dp

=
dy
y
2
p 1

In (p2 1) = In y + In c p2 1 = cy.
Jika parameter [ dihilangkan dari persamaan p2 1 = cy dan x
=

2 yp
2
p 1

Didapat x2 c2 y2 = 4 y2 (cy + 1) atau


C2 x2 4 cy 4 = 0, yaitu penyelesaian umum yang
ditanyakan.
IV.

Persamaan Clairaut
Persamaan diferensial berbentuk
Y = px + f (p)
Disebut persamaan Clairaut
Jika diselesaikan ke y, didapat.
P =p+x

dp 1
dp
dp
+ f (p)
atau [x + f1 (p)]
= 0.
dx
dx
dx

dp
= 0 maka x + f1 (p) = 0
dx
dp
Dari
= 0 diperoleh p = c
dx
Jadi

45

Jika p dihilangkan dari persamaan ini dan persaman Clairut


diperoleh penyelesaian umum yaitu y = cx + f (c), yang
merupakan bekas garis lurus.
Jika p dihilangkan dari persamaan x + f1 (p) = 0 dan
persamaan Clairaut, maka hasil eliminasinya tidak memuat
parameter, dan disebut penyelesaian singular dari persamaan
C;airout (singular artinya tidak termasuk penyelesaian umum).
Dalam geometri, penyelesaian singular ini merupakan
selubung dari penyelesaian umum.
Contoh 27.Selesaikan persamaan Clairout y = px + p p2
Jawab : Jika diselesaikan ke y, didapat
P=p+x
Dari

dp
dp
dp
+ (1 2p)
atau
(x + 1 2p) = 0.
dx
dx
dx

dp
= 0 didapat p C.
dx

Jika p dihilangkan diperoleh penyelsaian umum y = Cx + C


C2.
Penyelesaian singular diperoleh dengan menghilangkan p dari
x + 1 2p = 0 dan y = px + p p2.
Hasil eliminasi adalah 4y = (x + 1)2, yang merupakan sebuah
parabola.
V.

Persamaan d Alembert.
Persamaan diferensial berbentuk.
y = x . f (p) + (p)
disebut persamaan d Alembert
Jika diselesaikan ke y diperoleh
P = f (p) + [x. f1 (p) + 1 (p) ]

dp
atau
dx
46

[p f (p)]

dp
- x. f1 (p) = 1 (p) yang merupakan persamaan
dx

diferensial linier, Substitusi x u, v, seterusnya.


Contoh 28
Selesaikan persamaan d Alembert
y + x (p2 4p + 2) = p2 4p + 3
Jawab :
Y = (-p2 + 4p 2) x + p2 + 3
Jika kedua ruas diturunkan ke x, maka
P = -p2 + 4p 2 + x (-2p + 4)

dp
dp
+ (2p 4)
atau
dx
dx

dp
[x (-2p + 4) x (2p 4)]
dx
dp
(p2 3p + 2)
= -2p + 4) x + 2p 4
dx
dp
(-p 2) (p 1)
+ 2 (p-2) x 2 (p-2) = 0
dx
dp
(p 2) [(p 1)
+ 2x 2] = 0
dx
dp
p 2 = 0 atau (p 1)
+ 2x 2 = 0
dx
P2 3p + 2 =

Jika p dihilangkan dari persamaan p 2 = 0 dan persamaan


yang diketahui, diperoleh penyelesaian singular 2x y = 1.

Dari (p 1)

dp
dp
dx
+ 2x 2 = 0 atau
+
=0
dx
p 1 2( x 1)

Didapat In (p 1) + In (x 1) In C atau (p 1)

x 1 = C

47

Jika p dihilangkan dari persamaan ini dan persamaan yang


diketahui, diperoleh penyelesaian umum yaitu :
y=x+C=2

C ( x 1)

SOAL-SOAL
Selesaikan persamaan berikut ini.
1) xp2 2 yp x = 0
2) Cos x (1-p2) = 2p sin x
3) (p-x)2 = p-x
4) p2 (1-x2) = (y2 1) arcsin x
5) y 2px yp2 = 0
6) y = x (p +
7) y = p2 +

1 p1

1
p

48

BAB V
PERSAMAAN DIFERENSIAL YANG KERAPKALI TERPAKAI

I.

Persamaan Diferensial

dny
= f (x)
dx n

Jika kedua ruas diintegrasikan ke x, kita peroleh

d n 1 y
f (x) dx = F1 (x) + C
dx n 1
Jika diintegrasikan lagi ke x, didapat

d n2 y
=
dx n 2

F1 (x) dx + C1x = F2 (x) + C1x + C2

Dengan mengintegralkan lagi ke x, didapat

d n 3 y
=
dx n 3

F2(x) dx +

c1 2
c
x + C2x = F3 (x) + 11 x 2 + C2
1
2
2

+ C3
Jika proses ini dilanjutkan, maka setelah mengintegrasikan
berturut-turut sampai n kali, kita peroleh penyelesaian umum.
y = Fn (x) +

C1
C2
xn-1 +
xn-2 + Cn
1
(n 1)
(n 1) 2

Contoh 29.
Selesaikan persamaan diferensial

2
d2 d2y
( 2 ) =0
2
3
dx dx
Jawab :

d
dx

d2 y
( 2 )
dx

2
= C1
3
49

Selanjutnya : (

2
d2y
== C1x + C2 atau
2
3
dx

3
d2y
= (C1x + C2) 2
2
dx
Jika diintegralkan ke x, didapat

dx
=
dy

(C1 x + C2) 2/3 dx =

2
(C1x + C2) 1/2 + C3
C1

Jika diintegralkan lagi ke x, didapat penyelesaian umum, yaitu


y=-

II.

4
(C1 x + C2) + C3 x + e4
e12

d2y
= f (y)
dx 2
dy
Jika kedua ruas dikalikan d
, kita peroleh
dx
Persamaan diferensial

dy d 2 y
dy
.
= 2 f (y)
.
2
dx dx
dx

Jika kita integralkan ke x, maka


(

dy 2
) =2
dx

dy
=
dx

f (y) dy = F (y) + C atau

F ( y ) C , jadi

dy
F ( y) C

= x + C2

Contoh 30
Selesaikan persamaan differensial
Jawab : d

d2y
= 4y
dx 2

dy d 2 y
dy
.
=8y
2
dx dx
dx
50

Jika kita integralkan ke x, maka


(

dy 2
dy
) = 4 y2 + C1 atau
=
dx
dx
dy

4 y 2 C , jadi

= x + C2

4 y2 C

Penyelesaian umum :
In (y +

III.

1
y 2 C1 ) = x + C2
2

Persamaan Differensial
Dengan substitusi u =
(u) atau

d n 1 y
d ny
=
f
(
)
dx n
dx n 1

du
d n 1 y
, persamaan menjadi
=f
n 1
dx
dx

du
= dx, yaitu persamaan differensial dengan
f (u )

perubah terpisah.
Contoh 31.
Selesaikan persamaan differensial y11 (y1) 2 = 1
Jawab : Dengan substitusi u = y1, maka

du 2
du
- u = 1 atau 2
= dx
dx
u 1
Jadi arctg u = x + C atau u =
Kita peroleh y =

dy
= tg (x + C)
dx

tg (x + c) dx = - In cos (x + C) + C1

Penyelesaian umum :
Y = - In Cos (x + C) + C1
51

Persamaan differensial

d n2 y
d ny
=
f
(
)
dx n
dx n 2

d n2 y
d 2u
Dengan substitusi u =
, persamaan menjadi
=
dx n 2
dx 2
f (u)
Yaitu persamaan (II)

Contoh 32 : Selesaikan

d4y
d2y
=
a.
dx 4
dx 2

Jawab :

d2y
d 2u
,
persamaan
menjadi
= su
dx 2
dx 2
du
du d 2 u
Jika kedua ruas dikalikan 2
, maka 2 .
,
= 2 au
dx
dx dx 2
du
du 2
du
atau (
) = au2 + C1, jadi
= au 2 C1
dx
dx
dx
du
du
Dengan substitusi u =

Terdapat

Jadi

au 2 C1
In (u +

a
u+

n2

C1
=e
a

= dx atau

u2

au 2 C1

c1
= x + C2
a

a (x + C2) atau

n2

C1
=e
a

a (x

+ C2) u
Jika kedua ruas dikuadratkan, maka :
u2 +

C1
e
a

a (x + C 2 )- 2 ue - a (x + C 2 ) + u2

52

2 ue
u=

a (x + C 2 ) = 2

d2y
= e
dx 2

a (x + C 2 ) -

a (x + C 2 ) +

C1
u

C1
.eaVa

a (x + C 2 ) +

C3
Penyelesaian umum
y=

IV.

1
e
a

a (x + C 2 )-

C1
.ea

Persamaan differensial f (x,


Dengan substitusi p =

a (x + C 2 ) + C3 x + C4

dy d 2 y
,
)=0
dx dx

dy
, maka persamaan menjadi f (x, p,
dx

dp
=0
dx
Dari persamaan ini p dinyatakan sebagai fungsi eksplisit
dalam x. Jika kedua ruas diintegrasikan ke x, maka
terdapatlah y.
Contoh 33 : Selesaikan x2y11 = y1 (y1 2 x) + 2 x2

Jawab : Misalkan y1 = p, maka y11 =


Persamaan menjadi x2 (

dp
dx

dp
- 2) = p (p 2x) atau
dx

X2dp = (p2 2 px + 2 x2) dx, yaitu persamaan diferensial


homogen dp =

p
p2
- 2 + 2) dx
2
x
x

53

Substitusi z =

p
maka dp = z d x + x dz
x

Persamaan menjadi z dx + x dz = (z2 2z + 2) dx, x dz = (z2


3z + 2) dx.

dz
dz
dz dx
z2
= In Cx,

, In
( z _ 1)( z 2) z 2 z 1 x
z 1
z=

p Cx 2
dy x (Cx 2)
=
, maka p =
=
Cx 1
x Cx 1
dx

Penyelesaian Umum :
y=

x C C (Cx 1)

dx = x2 -

x
1
- 2 In (Cx-1) + C1
c C

Contoh 34 :
Selesaikan persamaan differensial (a + x2) y + 1 + (y)2 = 0
Jawab :
Misalkan p = y, maka

(1 + x2)

dp
dp
dx
+ 1 + p2 = 0,
+
= 0, jadi arctg p +
2
dx
1 p
1 x 2

arctg x = arctg C1
Menyatakan p sebagai fungsi eksplisit dari x
Misalkan = arctg p, berarti p = tg
= arctg x, berarti x = tg , + = x tg C
tg ( + ) =
Berarti

p x
p x
atau + = arctg
= arctg C1
1 px
1 px

dy C1 x
p x
= C1 atau p =
=
.
1 px
dx 1 C 2 x
54

Jadi y =

C1 x
1
dx = C1
1 C 2 x

Cx 1 1 C1
, dx =
C1 x 1

1
01
1
dx
dx

C1
C1 x 1
C1

Penyelesaian umum

x 1 C12

y=In (C1x + 1) + C2
c1
C12

VI. Persamaan differensial f (y,


Misalkan p =

dy d 2 y
)
,
dx dx 2

dy
d 2 y dp dp dy
dp
, maka
=
. p
2
dx
dx dy dx
dy
dx

Persamaan menjadi f (y, p, p

dp
)=0
dy

Dari persamaan ini p dinatakan sebagai fungsi eksplisit dari y.


Contoh 35.
Selesaikan y y = (y)2 (y)3
Jawab : Misalkan p = y, maka y = p
Persamaan menjadi yp

dp
dy

dp 2 3
p p atau
dy

dp
dy
= 0, In p In (1 P) In y = In C1

p p2 y

55

C1 y 1 C1 y
dy
p
,
=
dy = dx
C1 y atau p =
1 p
dx 1 C1 y C1 y
Penyelesaian umum y +

1
In y = x + C2
C1

Contoh 36 :
Selesaikan y y + 2 (y)2 = 3 y y

Jawab : Andaikan p = y, maka y = p

dp
+ 2 p = 3 y, yaitu
dy

persamaan differensial linier.


Substitusi p = uv, maka

Y (u

dv
du
dp
du
) + 2 uv = 3 y atau u (y
+ 2 v) + y v
=
v
dy
dy
dy
dy

3y
Hubungan antara u dan v dapat dipilih sehingga
y

dv dv
dv
+ 2v = 0 atau
+
=0
v
dy
y
1
1 du
, persamaan menjadi
=3y
2
y dy
y

Maka v =
Atau u =
P=

3 y2 dy = y3 + C

dv y 3 C
y2
=
atau
dy = dx
dx
y2 C
y2

Penyelesaian umum

1
In (y3 + C) = x + C1
3
56

Contoh 37.
Selesaikan y (1 In y) y + (1 + In y) (y)2 = 0
Jawab :
Misalkan y = p maka y = p

dp
dy

Persamaan menjadi :
Y (1 In y) p

dp
+ (1 + In y) p2 = 0, y (1 In y) dp + (1 + In y) p
dy

dy = 0

dp
+
p

1 In y
dy = 0, In p +
y (1 in y )

1 In y
. d In y = In
1 in y

C, p = Cy (I In y)2,

d In y
dy
= C dx,
= C x + C1 ,
2
y (1 In y )
(1 In y ) 2
Penyelesaian umum

1
= C x C1
1 In y

VII. Persamaan diferensial y + P . y + Qy = R, dimana P, Q


Substitusi y = y1 u, dimana u adalah perubah baru dan y1 adalah
fungsi x yang akan ditetukan.
Maka y = y11 u + y1 u dan y = y1 u + 2 y1 u + y1 u
Persamaan menjadi + y1 u + 2 y1 u + P (y1 u + y1 u) + Q y1 u =
R atau
y1 u + (2 y1 + P y1) u + (Y1 + P y1 ) + Q y1) u = R atau
u + (

2 y '1
y" P y '1 Q y1
R
+ P ) u + 1
u=
y1
y1
y1

57

u + P1 u + !1u = R1, dimana P1 =


Q1 =

2 y '1
+ P,
y1

y"1 P y '1 Q y1
R
dan R1 =
y1
y1

a) Jika y1 adalah penyelesaian khusus dari persamaan


teredusir y + Py + Qy = 0, maka Q1 = 0, persamaan
menjadi u + P1u = R1 atau

du'
+ P1 u = R, yaitu
dx

persamaan differensial linier.


b) Jika tidak diketahui penyelesaian khusus dari y + Py + Qy
= 0, maka kadang-kadang substitusi y = y1 u dapat
digunakan untuk menjadikan P1 = 0
P1 = 0
P1 =

2 y '1
y'
+ P = 0, 1 = - P, y1 = e
y1
y1

y '1
=e
y1

y"
y1

P dx, jadi

1/2 P dx . ( - P) = - P y1, maka

= - P y1 P y1 = - p y1 + P)2 y1,

1
1
1
P ' y1 ( P ) 2 y1 P 2 y1 Qy
2
2
Q1 = 2
atau
y1
Q1 = Q -

d
( P) ( P)2
dx

Substitusi ini berhasil, jika,


Q1 = suatu bilangan tetap atau
Q1 = bilangan tetap dibagi x2

58

Contoh 38
Selesaikan y 2y tg x 5 sin x
Jawab :
Q1 = -5 +
y1 = e tg X dx = e
y1 =

1
- tg2x = -4 (bilangan tetap)
Cos 2 x
-In cos x

1
u
, substitusi y =
cos x
cos x

cos x. u ' u sin x


u" u 2 sin x
,y =
. u +

2
cos x, cos 2
cos x

2 sin 2 x
.u
cos 3 x
Persamaan menjadi u 4u = sin x cos x = sin 2x
Fungsi komplementer u = C1 e2x + C2 e 2x
Penyelesaian partikulir up = b sin 2x = C cos 2x
u = 2b cos 2x 2C sin 2X
up = - 4b sin 2x 4C cos 2x
Jadi 4 b sin 2x 4 cos 2x 4 (b sin 2x + C cos 2x) =
2x
Maka 8b = dan bc = 0, jadi b = sec x (C1e2x + C2 e-2x) -

1
sin 2x atau y =
16

1
sin x
8

Contoh 39.
Selesaikan persamaan differensial
X2y 2x (1 + x) y + 2 (1 + x) y = x3 jika persamaan
teredusir diketahui mempunyai penyelesaian khusus y = x.

59

Jawab : Substitusi y = xu, maka y = xu + u dan y = xu + 2 u.


Persamaan menjadi x2 (xu + 2u) 2x (1 + x) (xu + u) + 2 (1 +
x) xu = x3+, x3 u 2x3+ u = x3 atau u 2u = 1
Misalkan p = u, persamaan menjadi

dp
- 2 p = 1 yaitu
dx

persamaan diferensial linier.


Dengan substitusi p = vw terdapat
v

dw
dv
dw
dv
+w
- 2 vw = 1 atau v (
- 2 w) + w
=1
dx
dx
dx
dx

Hubungan antara v dan w dipilih, sehingga

dw
dw
- 2 w = 0,
- 2 dx = 0, w = e2x
dx
w
dv
Persamaan menjadi e2x
= 1 atau dv = e 2 dx
dx
Jadi v = - e 2x + C, Terdapat
P=

du 2x
= e (- e 2x + C) = - + C1 e 2x
dx

u = - x + C1 e2x + C2
Penyelesaian umum y = - x2 + C1 x e 2x + C2 x
Contoh 40
Selesaikan persamaan differensial
X2y 2 x2 y + (x2 -6) y = x5 6 x4
Jawab :
Y 2 y + (1 -

6
) y = x 3 6 x2
2

6x
P = -2, Q = 1 - 2 ) dan R = x3 6 x2
x

60

Q1 = Q -

d
6
6
( ) ( P)2 = (1 - 2 )-1 = - 2 (bilangan
dx
x
x

tetap di bagi x2)


Substitusi y = ex u, maka y = ex (u + u) dan y RP ex (u + 2 u
+ u).
Persamaan menjadi
x
e

(u + 2 u + u) 2 ex (u + u) + (1 -

atau ex u -

6 x
) e u = x3 6 x2
x2

6
. ex u = x 3 6 x 2
x2

atau x2 u 6 u = e-x (x5 6 x4)


Substitusi x = et atau t = In x, maka u =

du 1
atau xu =
x
dt

du
dt
Selanjutnya xu + u =
X2

d 2u 1
atau
dt 2 x

d 2u
u + x u =
.
dt 2

Persamaan teredusir x2 u 6 u = 0
Menjadi

d 2 u du
-6u=0
dt 2 dt

Persamaan karakteristik t2 t 6 = (t + 2) (t 3) = 0,
Fungsi komplementer u = C1 e3t + C2 e-2t = C1 x3 + C2 x-2
Penyelesaian partikuler up dicari dengan variasi parameter.
U = 3 x2 C1 2 C2 x-3 + x3

dc1
dc 2
- 2x-3
dx
dx

61

Persamaan menjadi : x2 (3 x2

dc1
dc 2
- 2x-3
) = e-x (x5 6 x4) .
dx
dx

(2)

dc1
dc 2
dan
dx
dx
1
1
6
dc 2
Terdapat
= - e-x (x6 6 x5) atau C2 = - x6e-x dx +
5
5
5
dx
1
6
1
x5 e-x d x = 5 (x6 e-x 6 x5 e-e dx) + 5 x5 e-x dx = 5
Dari persamaan (1) dan (2) dapat dicari

x6 ex

1
6
dc1 1 -x
= e (x-6) atau C1 = x e-x dx edx 5
5
5
1
6
1
x dx = (x e-x - e-x dx) e-x dx = - x c-x + o-x

5
5
5
1
1
Up = x3 (- x e-x + e x) + x-2 . x6 e-x = x3 e-x
5
5
Selanjutnya

Penyelesaian umum u = C1 x3 + C2 x-2 + x3 e-x atau y = ex (C1 X3 +


C2 x-2 + x3 e-x).
SOAL-SOAL
Selesaikan persamaan diferensial
1) y sin x + 2 ycos x + 3 y sin x = ox
2) (1 x) y + xy y = (1 x)2
3) xy (2x 1) y + *x 1) y = x2 2
4) xy + 2y xy = 2 ex
5) y + (x 2) . (y)3 = 0
6) x2y = (y) 2 xy)2 = y
7) y + cot y . *y)2 = y
8) yy y2 = 3 (y)2
62

BAB VI
TRAYEKTORI ORTOGONAL
I.

Trayektori ortoginal suatu berkas garis lengkung dengan


persamaan f (x, y, suatu parameter, ialah kumpulan garis
lengkungn yang memotong tegak lurus suatu anggota berkas
garis lengkung itu.
Jika kedua ruas persamaan f (x, y, ) = 0 diturunkan ke x, maka
terdapat

f f y
+
.
=0
x y x

Dengan menghilangkan dari persamaan ini dan persamaan


bekas, maka hasil eliminasi berbentuk (x, y,

dy
) = 0, yaitu
dx

persamaan differensial berkas garis lengkung itu, dan dipenuhi


oleh koordinat x dan y dari tiap titik pada anggota berkas garis
lengkung itu. Anggota trayektori orthogonal yang melalui titik P
(x, y) harus memenuhi

1
1
dy
dy
) tr = atau
=tr
dy
dy
dx
dx
( )
dx
dx

Jadi persamaan differensial dari trayektori orthogonal itu ialah


(x, y, -

1
)=0
dy
dx

Penyelesaian umum persamaan


persamaan trayek tori yang dicari.

differensial

ini

adalah

63

Contoh 41.
Tentukan persamaan trayek teori orthogonal dari berkas garis
lengkung.
Y2 (2 -x) = x3, dimana suatu parameter.
Jawab : Jika kedua ruas diturunkan ke x terdapat 2 yy (2-x)
y 2 = 3 x2
Jika parameter dihilangkan, maka

2yy .

x3
- y2 = 3 x2 atau 2x3 y = 3x2 y + y3, yaitu
y2

persamaan diferensial berkas garis lengkung itu.

y 2 x 2 4x
2y
dy
Persamaan eksak
dx = 0
x2
( x 2) 2
Penyelesaian umum adalah F (x, y) = C, dimana

F
=
x

x 2 y 2 4x
( x 2) 2
dan

F
2y
.

y x 2

Maka F (x, y) =

2 y dy y 2
x 2 x 2 + (x)

F
x 2 y 2 4x
y2
= +

(x)
=
, jadi (x)
x
( x 2) 2
( x 2) 2
x 2 4x
atau (x)
( x 2) 2

4
4
dx = x +
+ C1
1
2
x2
( x 2)

64

Persamaan trayekteori orthogonal

y2
4
+x+
= C atau x2 + y2 (2 + C) x + 4 + 2C = 0
x 2
x2
yang merupakan berkas lingkaran pula.
Contoh 42 :
Jika C sebuah parameter, maka tentukanlah persamaan
trayektori berkas garis lengkung.
X2 + y2 = C ( x y

+ y)

Jawab : Jika kedua ruas diturunkan ke x, maka


2 (x + yy) = C (

x yy '
x2 y2

parameter C dihilangkan, terdapat :


2xy + (y2 x2) y + (x + yy)

x2 y2 = 0

Persamaan differensial trayektorimortogonal


2 xy y + x2 y2 + (xy y)

x 2 y 2 = 0 atau (2 xy + x

x 2 y 2 ) y
Dengan substitusi u =
(2 u +
atau

y
atau y = u x terdapat
x

1 u 2 ) (x du + u dx) + (1 u2 u

1 u 2 dx = 0

2
dx 2 u 1 u
+
d u = 0 jadi
x
u 2 1

Persamaan eksak

y 2 x 2 4x
2y
dy
dx = 0
x2
( x 2) 2

65

Penyelesaian umum adalah F (x, y) = C, dimana

x 2 y 2 4x
( x 2) 2
Dan

F
2 y dy
2y
=
. Maka F (x, y) =
+ (x)
x2
x2
x

F
x 2 y 2 4x
y2
=+

(x)
=
, jadi (x) =
x
( x 2) 2
( x 2) 2
x 2 4x
( x 2) 2
atau (x) =

4
4
dx = x +
+ C1
1
2
x2
( x 2)

Persamaan trayektori orthogonal

4
2y
+x
= C atau x2 + y2 (2 + C) x + 4 + 2C = 0
x2
x2
yang merupakan berkas lingkaran pula.
Contoh 43 :
Jika C sebuah parameter, maka tentukanlah persamaan
trayektori orthogonal berkas garis lengkung
x2 + y2 = C ( x 2 y 2 + y)
Jawab : Jika kedua ruas diturunkan ke x, maka
2 (x + yy) = C (

x yy '
x2 y2

y' )
66

Parameter C dihilangkan, terdapat


2xy + (y2 x2) y + (x + yy)

x2 y2 = 0

Persamaan diferensial trayektori orthogonal


2 xy + (y2 x2) y + (x + yy)

x 2 y 2 ) y + x2 y2 y
Dengan substitusi u =
(2 u +

x 2 y 2 = 0 atau (2 xy + x

x2 y2 = 0

y
atau y = u x terdapat
x

1 u 2 ) (x du + u dx) + (1 u2 u

1 u 2 ) dx = 0

2
dx 2 u a u
atau
+
du = 0, jadi
x
u 2 1

In x + In (u2 + 1) + In (u +
X (u2 + 1) (u +

1 u 2 ) = In C atau

1u2 ) = C

Persamaan trayektori orthogonal


(x2 + y2) (y +

x 2 y 2 ) = C x2

Soal.
Jika C suatu parameter, maka carilah persamaan trayektori
orthogonal berkas garis lengkung di bawah ini.
1) y2 = 2x2 (1 Cx)
2) x (x2 + y2) = 2 Cy
3) xy + C (x 1)2 = 0
4) (x2 + y2)2 = C (2 x2 + y2)
5) x3 3 xy2 = C
6) x (x2 + y2) + C (x2 y2) = 0
7) y = x 1 + C e x
67

8) ex2 + y2 = Cy
II. Trayektori orthogonal dalam koordinat kutub
Jika suatu parameter, maka F (r, , ,) = 0 menyatakan
persamaan berkas garis lengkung dalam koordinat kutub.
Maka persamaan differensialnya berbentuk F (r, ,

dr
)=0
d

Jika } (r , ) sebuah titik pada salah satu anggouta berkas garis


lengkung itu, maka dapat dibuktikan bahwa :
Tg =

r
dr
a

Dimana adalah sudut antara jari-jari arah 0} dengan garis


singgung di titik } pada garis lengkung.

Q
R

sumbu kutub
0
Gambar 1
Bukti : ditentukan dua titik l (r, ) dan Q (r + r, + ) pada
garis lengkung itu.

68

Lihat gambar 1
Ditarik } R tegak lurus 0, maka } R = r sin dan
RQ = r + r r cos r,
Tg R Q P =

r sin
r (1 cos )

r sin
=
2 1
2r sin ) r
2
1
sin 12
r
r.
sin 12
1

2
Jadi tg = lim tg R Q P =

r sin

r
dr
a

Untuk trayektori orthogonal beerlaku 1 = + 90o, dimana 1


adalah sudut antara jari-jari arah OP dengan garis singgung di P
pada trayektori orthogonal. Maka :

dr
d
r
dr
Jadi jika dalam persamaan differensial F (r, ,
)=0
d
1 = + 90o, jadi tg = tg ( 1 - 90o) = - cotg

Bentuk

dr
r
diganti dengan
maka terdapat persamaan
d
dr
r
a

diferensial trayektori orthogonal dalam koordinat kutub./

69

Contoh 44.
Carilah persamaan trayektori orthogonal berkas garis lengkungn
r = 2 n cos , jika a suatu parameter.
Jawab : dr = -2 a sin d
Parameter a dihilangkan, maka 2a =
atau

r
, jadi dr r tg d
cos

r
= - cotg d
dr
a

Persamaan differensial trayektori orthogonal -

Atau

dr
= - cotg
d
r

dr
= cotg d
r

, jadi in r = In sin + In C
Persamaan trayektori orthogonal r = C sin
III. Trayektori isogonal
Trayektorim isogonal dengan sudut dari suatu berkas garis
lengkung dengan perasaan f (x, y, ) = 0 ialah kumpulan garis
lengkung yang memotong semua anggota berkas garis lengkung
itu dengan sudut .
Misalkan persamaan differensial berkas garis lengkung itu
F (x, y,

dy
dy
) = 0, dimana
berarti tangens sudut antara
dx
dx

garis singgung disebuah titik P pada anggota berkas itu dengan


sumbu x positif.

70

Lihat gambar 2
Y

Untuk trayektori isogonal dengan sudut berlaku (

dy
) tr
dx

= tg , dimana = + , jadi
Tg =

tg tg
1 tg tg

dy
) tr
dx
=
dy
1 tg . ( ) tr
dx
tg (

Persamaan differensial trayektori isogonal dengan sudut ialah

dy
tg
dx
0
Fn (x, y,
dy
1 . tg
dx
Contoh 45. Jika a sebuah parameter, tentukanlah persamaan
trayektori isogonal dengan sudut 45o dari berkas hiperbola xy = a

71

Jawab :
Persamaan diferensial berkas hiperbola ialah xy + y = 0
bersamaan differensial trayektori isogonal dengan sudut 45o ialah

dy
dx 1
dy

+ y = 0 atau x ( - 1) + y (1 + ) = 0
dx
1 dy
dx
y
y
r + y) dy + (y x) dx = 0, (1 : ) dy + ( - 1) dx = 0
x
x
y
Institusi t =
atau y = tx , maka
x
dx
1 t
(1 + t) (t dx + x dt) + ( t-1) dx = 0,
+ 2
dt 0
x t 2t 1
(tx + In (t2 + 2t 1) = In C, x2 ) (t2 + 2t 1) = x2 (

y2 2y
+
- 1) = C
x
x2

Persamaan trayektori isogonal y2 + 2 xy x2 = C


Contoh 46
Tentukan trayektori isigonal dengan sudut 45o dari berkas
lingkaran dari berkas lingkaran x2 + y2 = 2 k (x + y) dimana k suatu
parameter.
Jawab : 2x + 2 yy = 2 k (a + y)
Parameter k dihilangkan, maka 2 k =

Jadi 2x + 2yy =

x2 y2
x y

x2 y2
(1 + y) atau
x y

(2x + 2 yy) (x + y) = (x2 + y2) (1 + y)


72

(2 xy + 2 y2 x2 y2) y + 2 x2 + 2 xy x2 y2 = 0
(y2 x2 + 2 xy) y + (x2 y2 + 2 xy) = 0
Persamaan diferensial trayektori isogonal

dy
dx 1
2
2
(y x + 2 xy)
+ (x2 y2 + 2 xy) = 0
dy
1
dx
(y2 x2 + 2 xy) (y 1) + (x2 y2 + xy) (1 + y) = 0
2 xy . y + x2 y2 = 0,
Substitusi u =

2y
y
dy + (1 - 2 ) dx = 0
x
x

y
atau y = ux, maka
x

2 u (u dx + x du) + (1 u2) dx = 0 atau


(u2 + 1) dx + 2 xu = 0,

dx 2 u du
+ 2
=0
x
u 1

In x + In (u2 + 1) = In C atau

y2
x ( 2 1) = C jadi persamaan trayektori isogonal ialah
x
x2 + y2 = Cx (berkas lingkaran).
SOAL :
1) Tentukan persamaan trayektori isogonal dengan sudut 45o
dari berkas lingkaran (x a)2 + y2 = a2, dimana a suatu para
meter.
Jika a suatu parameter, maka tentukan trayektori artogonal berkas
garis lengkung dalam koordinat kutub.
2) R = a (1 cos )
3) R cos = sin 2
4) R = a (sec + tg )
5) R2 sin 2 = a
73

BAB VII
PERSAMAN DIFFERENSIAL SIMULTAN
Jika x dan y masing-masing adalah fungsi dari arguimen t, maka
persamaan persamaan differensial yang menyatakan hubungan
antara x, y t dan turunan-turunan ke t, disebut persamaan differensial
simultan, misalnya
f (x, y, t, x, y, x, y, ) = 0
(x, y, t, x, y, x, y, ) = 0
dimana banyaknya persamaan sama dengan banyaknya fungsi yang
tidak diketahui.
Menyelesaikan persamaan differensial simultan berarti menentukan
fungsi-fungsi itu.
Caranya ialah dengan menghilangkan salah satu fungsi (misalnya y)
dari persamaan-persamaan itu beserta turunan-turunan dari y ke t.
Untuk itu diambil prsamaan yang bertingkat terendah dalam y,
misalnya bertingkat satu. Dari persamaan ini y dapat dicari, artinya
dinyatakan dalam y, x, t dan turunan-turunan dari x ke t.
Dengan menurunkan ke t dapat diperoleh y, Y dst nya.
Jika nilai-nilai ini dimasukkan dalam persamaan lainnya, maka dalam
ersamaan itu tidak terdapat lagi turunan-turunan dari y ke t, sehingga
y dapat dicari, artinya dinyatakan dalam x, t dan turunan-turunan dari
x ke t. Jika kedua ruas persamaan ini diturunkan lagi ke t dan
hasilnya dimasukkan dalam persamaan pertama, maka y dapat
dihilangkan.
Contoh 47.
Selesaikan persamaan differensial simultan
x 4x y = -36 t
y + 2x y = -2 et

74

Jawab : x 4x y = -36
X 4 x + 2x y + 2 et + 36 = 0
-y = -x + 4x 36 t
Jadi x 5x + 6x = 36 (t 1) 2 et
Persamaan teredusir x 5x + 6x = 0
Substitusi x = eut, maka u 5u + 6 = 0; (u 2) (u 3) = 0
Penyelesaian umum
x = C1 e2t + C2 c3t + 6 t 1 - et
x1 = 2 C1 e 2t + 3 C2 e3t + 6 - et
y = x 4x + 36 t
= 2 C1 e2t + 3 C2 ct3 + 6 et 4 (C1 e2t + C2e3t
6t 1 et) + 36 t
atau y = -2 C1 C2 e3t 12 t + 10 + 3 et
Contoh 48 :
Selesaikan persamaan differensial simultan
x = 2x + 3y + e2t
y + 2y + x = 0
Tentukan pulapenyelesaian khusus yang memenuhi syarat : untuk t = 0
maka x = y = 1 dan x = y = 0
Jawab :
x = -y 2y, jadi x = -y (4) 2 y
Terdapat y(4) 2 y + 2y + 4y 3 = e2t atau
Y(4) y = - e2t, jadi

1 2t
e
15
4 2t
y = C1 et + C2 e-t C3 cos t C4 sin t e , maka
15
2 2t
x = -3C1 et 3 C2 e-t C3 cos t C4 sin t,
e
5
y = C1 et + C2 e-t + C3 cos t + C4 sin t -

75

2
= 1,
5
1
2
Y = C1 + C2 + C3 = 1, y = C1 C2 + C4 =0
15
15
4
Dan x = -3C1 + 3 C2 C4 +
=0
5
7
19
1
Terdapat C1 = - , C2 = , C3 =
dan C4 = 12
10
5
Untuk t = 0 maka x = -3 C1 3 C2 C3 +

Penyelesaian khusus :

3 t 7 -t 19
1
1
2 2t
e+
e cos t +
sin : sin : +
e
4
4
10
15
15
3
1 t 19
1
1 2t
Y = et e +
cos t - sin : e
12
10
5
15
X=

Contoh 49 :
Selesaikan persamaan differensial simultan
Y + 2y 3 z = 5 cosx 5 sin x . (1)
Z 8 z + 2 y = 15 cos x . (2)
Jawab : Akan dihilangkan fungsi y, jadi juga y dan y
Dari (2) didapat y = (-2 + 8 z 15 cos x)
Maka y = (-z + 8 z 15 sin x)
Jika nilai-nilai ini dimasukkan dalam (1) , terdapat
-z + 6z 15 sin x + 4y 6 z = 10 cos x + 10 sin x atau 4y = z 2
z + 10 cos x + 25 sin x
Jika diturunkan ke x, terdapat 4y = z (4) 2 z = 10 sin x + 25 cos x
Dimasukkan dalam (2) memberikan
Z(4)+ - 2 z 10 sin x + 25 cos x = -2 z + 16 z + 30 cos x
Atau z (4) 16 z = 5 cos x + 10 sin x
Persamaan teredusir z(4) 16 z = 0 mempunyai penyelesaian
z = C1 e2x + C2 e-2x + C3 cos 2x + C4 sin 2x
76

Penyelesaian partikuler z = p cos x + q sin x,


Dimana p = -

1
2
dan q = 3
3

Penyelesaian umum :
z = C1 e2x + C2 e-2x + C3 cos 2x + C4 sin 2x -

1
2
cos x sin x
3
3

Jika nilai x ini dimasukkan dlaam (2) terdapat


2 y = - z + 8 z + 15 cos x atau
y = 6 C3 cos 2x + 6 C4 sin 2x + 2C1 e2x, 2 C2 e-2x + 6 cos x 3 sin x.
Jadi penyelesaian umum
y = C1 e2x C2 e 2x + 3 C3 sin 2x 3 C4 cos 2x + 6 sin x + 3 cos x + C5
Soal :
Tentukan penyelesaian umum persamaan differensial simultan
berikut ini.
1)
2)
3)
4)
5)

x + x 2y = sin t, y + x y = 3t
x 4x + y + 12 = 0, y y 10 x + 7 = 0
y z = x y, y + z = x2 + y
x 3 y + 2 z = 0, x y = e2t, y z = e-2t
x + 5x + y = ct , y + 3y x = e2t

77

BAB VIII
PEMAKAIAN DALAM GEOMETRI

Contoh 50.
Tentukan persamaan garis lengkung yang mempunyai sifat bahwa
setiap titik padanya, panjang normal, sama dengan jarak titik asal 0
ke titik potong normal itu dengan sumbu x.
Jawab : Lihat gambar 3.

Y = f (x)
n
t

y
R

st

sn

Gambar 3
PQ
PR
QS
SR

= tempat t
= normal n
= sub tangent st
= sub normal sn

Panjang normal di titik P (x y) adalah PR = y 1 ( y ' ) 2

78

Persamaan normal dititik p (x, y) ialah Y y = -

1
( X x)
y'

Titik potong dengan sumbu x : Y = 0, maka X = yy + x


Persamaan differensial berkas garis lengkung yang dicari adalah
Y

1 ( y ' ) 2 = yy + x atau (x2 y2) dx + 2 xy dy = 0

1-

2y
y
y2
dx +
dy = 0; substitusi u =
atau
2
x
x
x

y = ux, maka (1 u2) dx + 2 u (u dx + x du) = 0


(1 + u2) dx + 2 xu du = 0,

dx 2 u du
+
=0
x 1 u 2

In x + In (1 + u2) = In C
Persamaan berkas garis lengkung x2 + y2 = Cx (berkas lingkaran).
Contoh 51
Tentukan persamaan garis lengkungn yang mempunyai sifat bahwa s
= a tg dimana s menyatakan panjang busur dari titik asal 0 dan
menyatakan sudut antara garis singgung dengan sumbu x positif.
Jawab
Tg = y, maka s = 1 y
Jika kedua ruas diturunkan ke x, maka

ds
d2y
=a
atau
dx
dx 2
2

dy
1 + = a2
dx
Misalkan p =

a (

d2y
2
dx

dy 2
d2y
) =a
jadi
dx
dx 2

dy
dp d 2 y
, maka
=
jadi
dx
dx dx 2
79

ad p
dp
= dx
atau
dx
1 p 2
x
x
Terdpat C (p + a p 2 = e - e
a
a
x
x
Jadi y = a (a + e - ) + C1
a
a
1 + p2 = a 2

Karena untuk x = 0, y = 0, maka C1 = -a


Persamaan garis lengkungn y = a (ex/a + a x/a) a
Contoh 52
Fungsi y = f (x) memenuhi persamaan differensial yy = 1 + (y)2
Grafik y = f (x) melalui titik P (0,5) dan menyinggung garis y = 3.
Tentukan f (x).

Jawab : Misalkan y = p, maka y = p


Jadi py

dp
dy

dp
dy
dp
= p2 + 1 atau 2
,

y
dy
p 1

In (p2 + 1) = In y + In C atau p2 + 1 = Cy2


Karena f (x) menyinggung garis y = 3, berarti untuk y = 3, p = 0,
maka 0 =

1
9

Terdapat p2 =

3dy
2

1 2
1
(y 9) atau p = y =
9
3

= dx, jadi 3 In (y +

y2 9

y 2 9 ) = x + C1

y 9
Untuk x = 0, y = 5, maka C1 = 3 In 9
80

Persamaan garis lengkung ialah :

y 2 9 = x + 3 In 9

3 In y +

Contoh 53
Tentukan persamaan garis lengkungn melalui titik A (0, a) yang
mempunyai sifat bahwa untuk semua titik P padanya, proyeksi
ordinat titik P pada normal di titik P adalah tetap sama dengan a.
Jawab : Lihat gambar 4
Y
Y = f(x)

a
y
X

cos =
atau y = a
1 + (y)2 =
atau a y =

1
1 ( y' ) 2

a
y

1 ( y' ) 2
y2 a2
y2
2=
,
(y)
a2
a2

y2 a2
81

a dy
y2 a2
y2 a2 ) = x + C

a In ( y +

untuk x = 0, y = a, maka C = a In a

y y2 c2
=x
Terdapat a Ln

x
x
1
+ y 2 a 2 = a e = a cosh
a
a
y
Contoh 54
Pada grafik y = f (x) terletak titik sebarang P.
Garis singgung dan normal di titik P memotong sumbu y berturut
turut di titik A dan B.
Jika titik asal 0 adalah titik tengah AB, maka tentukanlah f (x).
Jawab : Garis singgung di titik P (x, y) persamaannya Y y = p (X
x) maka yA = y = px. Normal di titik P (x, y) persamaannya
Yy=-

1
x
(X x), maka yB = y +
p
p

Karena titik asal 0 adalah titik tengah AB, maka yA + yB = 0 atau y =


px -

x
, yaitu persamaan d Alembert
2p

Jika kedua ruas diturunkan ke x, maka kita peroleh

px
dp
P=p+x
-
dx
p2

dp
dx

atau

82

p 2 1 dp
p 2 1
dp dx
)= x x.
.
. Jadi
=
,
2
p
dx
x
p
p

p=Cx

dy
atau dy = C x dx
dx

Persamaan garis lengkungn y = C x2 + C1

Contoh 55;
Tentukan persamaan garis lengkungn yang mempunyai sifat bahwa
di tiap titik padanya, proyeksi jari-jari kelengkungan pada sumbu x
panjangnya tetap = a.

Jawab : Lihat gambar 5

M
r

Gambar 5

83

MP = r =

(1 y ' 2 ) 3 / 2
y"

R Q = P sin = a
Persamaan diferensial garis lengkungn yang ditanyakan ialah :

(1 y ' 2 ) 3 / 2
x
y"

1
1

1
y'2

y'
(1 + y2) = a, y (1 + y2) = a y
y"

atau

dp
, jadi
dx
dp
adp
P (1 + p2) = a
atau
= dx
dx
p (1 p 2 )
Misalkan y = p maka y =

dp

p dp

= dx, jadi

a =
2
p 1 p
a In p a In (1 + P2) = x + C
2
a

2 In p In (1 + p2) =

dy
=
dx

e (x C)
2
(x + C) atau p2 =
,
2
( x C )
a
a
1 e

2
a

e (x C)
1 e

2
( x C )
a

jadi

84

y=a

xC
a

1 e

xC
a

2
(x C)
a

de

xC
a
2

a ea

(x C)

Persamaan garis lengkungn y =a arcsin e

xC
a

+ C1

SOAL-SOAL
1) Titik P (x, y) adalah titik sebarang pada garis lengkungn y =
f (x). Garis singgung di titik P pemotong sumbu y di titik Q.
Jika OQ2 = ax )2 tetap), maka tentukanlah f (x)
2) Tentukan persamaan garis lengkungn melalui titik asal 0
yang mempunyai sifat di tiap titik P padanya, panjang garis
singgung antara P dan titik potongnya dengan sumbu x =
busur OP.
3) Tentukan persamaan garis lengkungn yang di tiap titiknya,
normalnya dibagi dua sama oleh sumbu y.
4) Tentukan persamaan garis lengkungn melalui titik A ( a,
0) sehingga di tiap titik P (x, y) padanya, panjang busur AP
sama dengan

1 2
.x
a

5) Tentukan persamaan garis lengkungn yang di tiap titik


padanya panjang jari-jari kelengkungannya sama dengan
panjang normal di titik itu.
6) Tentukan persamaan garis lengkungn yang di tiap titik P
padanya, luas trapezium yang dibatasi oleh sumbu x,
sumbu y, garis singgung di P dan ordinat titik P, nilai tetap
= a2.

85

Anda mungkin juga menyukai