170+25
a. ΔT = 0,000154 x (170 – 120) x (170 - )
2
= 0,000154 x 50 (170 – 97,5)
= 0,543 ≈ 0,5 ̊ C
T senyawa murni = 170 ̊ C + 0,5 ̊ C
= 175 ̊ C
b. Tfp = 178,9 ̊ C
Tfl = 170, 4 ̊ C
ΔTf= Tfp- Tfl
= 178,9 ̊ C – 170,4 ̊ C
= 8,5 ̊ C
ΔTf = Kf. m
8,5 = 38 m
8
m =
38
m = 0,224
c. m = 0,224
m
0,224 =
Mr
m
0,224 =
128
m = 28,67
w
= m x 100%
%w
= 28,67 x 100%
= 2,86%
2-2. Merencanakan koreksi batang sebagai fungsi dari pembacaan yang diamati untuk
termometer yang selalu terbenam ke tanda -10 C, dengan asumsi bahwa suhu rata-rata sten
yang terbuka adalah 30o C .
Jawab :
Diket : Suhu terbaca = 30 ̊ C
Suhu terbenam = -10 ̊ C
Ditanya : ΔTkoreksi ?
Jawab :
30+25
ΔT = 0,000154 x (30-(-10)) x (30 - )
2
= 0,000154 x 40 x 2,5
= 0,0154 ̊ C
ΔTkoreksi= 30 ̊ C + 0,0154 ̊ C
= 30,0154 ̊ C
2-3. Hitung titik beku yang diharapkan dari larutan air yang mengandung 10 gof glikserol
dalam 50 g air
Jawab :
gr 1000
∆Tf = ( X )kf
Mr p
10 g 1000
X ¿ 1,86
∆Tf = ( g 50
92,1
mol
= (0,1085 X 20 )1,86
= -4 o C
2-4. Sampel 7,50 g hidrokarbon parafin dilarutkan dalam 50 g benzena. titik beku dari sulosi
adalah 0,0 C. Identifikasi hidrokarbon
Jawab :
C10H22
2-5. Jika Anda memilih pelarut untuk penentuan berat molekul dengan tekanan titik beku,
pelarut mana yang akan Anda pilih untuk akurasi maksimum? Mengapa?
Jawab :
Karena pelarut yang memiliki berat molekul dengan tekanan titik beku akan lebih
cepatmelarutkan zat terlarutnya.
2-6. Gambarkan komposisi sistem yang mengandung campuran intim 2 mol naftalena dan 2
mol champor saat dipanaskan dari 0 o hingga 200o C
Jawab :
2-7. sampel 1,00 g polimer dengan formula umum (CH2)n dilarutkan dalam 7,5 g benzena
menekan titik beku benzena sebesar 0,50. Berapa nilai n?
Jawab :
Nilai n = 98
2-8. Gambarkan kurva komposisi-suhu untuk campuran asam sinamat (m.p. 136,8C) dan
asam benzoat adalah 82 C. tidak ada larutan padat. Memprediksi bentuk kurva pendinginan
a) asam benzoat murni
b) campuran yang mengandung asam sinamatat 20%
c) campuran yang mengandung asam benzoat 20%
d) campuran eutektik
Jawab :
2-9. Tekanan uap eter adalah 442 torr pada 20o C, 647 torr pada 30 oC, 760 torr pada 34,6 oC.
Apa itu panas penguapan? Jika tekanan dinyatakan dalam atmosfer, nilai R adalah 1.987 kal
−1
mol
Jawab :
Panas penguapan adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air)
dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air).
P1 = 442 torr T1 = 20oC → 293 K
log P 2
=
−∆ H 1
(
−
1
log P1 2,3 O3 X R T 2 T 1 )
log 647
=
−∆ H 1
− (
1
log 442 2,3O 3 X 1,987 303 293 )
−∆ H
log 647−log 442= ( 0,00330033−0,00341296 )
4,576061
−∆ H
0,16548= (−0,00011263 )
4,576061
0,757246=0,00011263 ∆ H
∆ H =694,75
kal
nilai R = 700
mol
2-10. Panas penguapan air pada titik didih normalnya adalah 9718 kal mol−1. Berapa tekanan
uapnya di 75o C?
Jawab :
Tekanan uapnya pada 75o C adalah 299torr
2-11. Berapakah tekanan uap larutan benzena-toluena pada 30 oC? Sebutkan jawaban dalam
bentuk persamaan yang melibatkan fraksi mol benzena, dan dua tekanan uap dari senyawa
murni -118 torr benzena dan 36 torr toluena, keduanya pada 30 oC. Asumsikan hukum Raoult
yang sah untuk sistem ini.
Jawab :
PA = P° A . XA
= 118 ( 1-XB)
= 118 – 118XB
PB = P° B . XB
= 36 XB
2-12. Dari data pada masalah 2-11, hitung fraksi mol benzena dalam uap yang berada dalam
kesetimbangan dengan larutan kesetimbangan benzena dan toluena pada 30o C
Jawab :
PA = PB
118 = 154XB
118
=¿ XB
154
0,766 = XB
2-13. tekanan uap n-oktan pada 100C adalah 351 torr, sedangkan iso-oktaf adalah 777 torr.
Jika bahan bakar mengandung 90% mol iso-oktan dan 10% n-oktan. Berapa tekanan vspor
pada 100C? Informasi tambahan apa yang diperlukan untuk menghitung titik didih bahan
bakar ini?
Jawab :
n oktana : 0,1 . 351 = 35.1 torr
Isooktana : 0,9 . 777 = 699,3 torr
Tekanan total : 35,1 + 699,3 = 734 torr
35,1
n oktana : x 100% = 4,78 %
734
699,3
isooktana : x 100 % = 95,27 %
734
disimpulkan :
XA° YA° XA1
n oktana 0,1 0,0478 0,0478
iso oktana 0,9 0,9527 0.9527
XB° YB° XB1
2-14. tekanan uap dari beberapa parafin pada tabel 2-1
a.) berapa tekanan uap campuran 1:1:1 (dalam mol) dari n-pentana, n-heptana, dan oktana
pada 30oC.
Ppentana = Xpentana . Po
Pheptana = Xheptana . Po
Poktana = Xoktana . Po
= 1/3 . 18 = 6 torr
b) berapa tekanan uap campuran 1:1:1 (dalam berat) dari n-pentana, n-heptana, Dan n-oktana
pada suhu 30oC.
Ppentana = Po . Xpentana
= 611 . 0,013889/0,0327 = 0,000695 torr
Pheptana = Po . Xheptana
Poktana = Po . Xoktana
2-15. Suatu cairan terdiri dari 3 mol A dan 2 mol B mendidih pada suhu 100oC saat tekanan
atmosfer 760 torr. Hitung tekanan uap murni A jika tekanan uap murni B adalah 400 torr.
PoA . XA = PoB . XB
2.16. hitung tekanan total dari sistem dan fraksi mol B dalam campran A dan B (XA=0,3)
pada sebuah temperatur dimana tekanan uap murni A= 700 torr dan tekanan uap murni B=
300 torr.
P total = PA + PB
= XA . PoA + XB . PoB
= 420 torr
2-17. Mengapa rasio refluks harus ditingkatkan ketika jumlah pelat di kolom meningkat?
Jawab :
2-18. mengapa jumlah efektif pelat dalam kolom tutup gelembung kurang dari jumlah
sebenarnya?
Jawab :
3-1. Berapa nilai minimum KD yang akan memungkinkan ekstraksi 99,9% zat terlarut dari 50
mL air dengan 5 porsi eter 50 mL berturut-turut?
Jawab :
3-2. Jika lima ekstraksi dengan 100ml bagian ekstrak eter 90% zat terlarut dari larutan air,
fraksi zat terlarut apa yang akan dihilangkan oleh sepuluh ekstraksi serupa?
Jawab :
3-3. Mendapatkan ungkapan yang mirip dengan persamaan 3-10 untuk distribusi piridin
antara air dan benzena :
C 5 H 5 N + H +¿¿ = C 5 H 5 N H +¿ (¿ water) ¿
3-4. Dalam proses craig, beberapa zat terlarut tetap berada di kapal pertama tidak peduli
berapa banyak transfer yang dilakukan. Dengan asumsi bahwa Vs = VM, dan bahwa KD = 1,
berapa banyak zat terlarut akan tetap dalam dua kapal pertama setelah sepuluh transfer?
Jawab :
3-5. Sampel yang mengandung sekitar 1 g zat organik A dilarutkan dalam 100 ml air. Larutan
berair kemudian dikocok dengan 100ml eter. Analisis lapisan eter menunjukkan bahwa 0,7 g
A diekstraksi.
C et
a) berapa niai dari KD = untuk sistem ini?
Caq
b) berapa banyak adisi ektraksi dengan 100mL porsi ntuk eter yang akan wajib untuk
substansi ekstak
c) fraksi apa dari A yang mempunyai ekstrsksi dari empat 25-ml porsi dari eter.
Jawab :
C et
3-6. Koefisien distribusi senyawa organik adalah KD = = 5. A , 0,55 g sampel ditempatkan
Caq
dalam bejana 0 dari peralatan Craig. Setiap bejana menampung 4 ml air dan 4 ml pentana
(pelarut yang lebih ringan yang ditransferasikan). Hitung fraksi senyawa yang ada di setiap
kapal setelah empat transfer
Jawab :
Fraksi senyawa yanng ada disetiap kapal 48,2%, 38,6%, 11,6%, 1,5% and 0,1%.
3-9. Dua asam lemah, HX DAN HY mempunyai koefisien distribusi KD = 5 dan 50 dengan
konstanta disosiasi masing-masing 10-4 dan 10-8. Hitinglah rasio distribusi dari dua asam pada
nilai integral pH dari larutan berair dari pH 4 ke pH 11, dengan asumsi volume kedua pelarut
sama. Berapakah pH minimum yang rasio D-nya paling sedikit 105.
Kdy
D HX =
1+ KW /¿ ¿
= 5 / (1 + (10-4 / 10-4))
= 5 / (1 + 1)
=5/2
= 2,5
Kdy
D HY =
1+ K W / ¿ ¿
= 50 / (1+(10-8/10-4))
= 50 / (1 + 10-4)
= 50 / 1,0001
= 49,99 ≈50
DHX 2,5
rD= = =0 ,O 5
DHY 50
pH = 7, maka:
DHX = 5 / (1 + (10-4/ 10-7))
= 5 / ( 1 + 1000)
= 0,005