Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PRAKTIKUM BIOKIMIA

PENENTUAN KADAR KOLESTEROL TOTAL SERUM


(LIEBERMANN-BURCHARD)

Disusun oleh :
Fadhilah Eka Pratiwi
( 2015.043.0031)

PRODI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
1

Makalah Praktikum Biokimia Penentuan Kadar Kolesterol Total Serum dengan


baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih
pada Liza Yudistira Yusan, S.Farm., M.Farm-Klin., Apt. selaku dosen mata kuliah
Praktikum Biokimia Universitas Hang Tuah Surabaya yang telah memberikan
tugas ini kepada saya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Penentuan Kadar Kolesterol Total
Serum. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.

Surabaya,

Desember 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1

KATA PENGANTAR ..... 2


DAFTAR ISI .. 3
ABSTRAK ...... 5
BAB I PENDAHULUAN .......... 6
1.1 Latar Belakang ... 6
1.2 Rumusan Masalah .. 7
1.3 Tujuan Makalah... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9
2.1 Pengertian Kolesterol.............. 9
2.2 Jenis-jenis kolesterol. ............... 9
2.3 Biosintesis kolesterol........ 10
2.4 Mekanisme kolesterol.. . 10
2.5 Fungsi Kolesterol.. 10
2.6 Faktor yang mempengaruhi kadar plasma/darah....... 11
2.7 Lipiprotein..... 11
2.8 Ekskresi kolesterol 12
2.9 Hiperkolesterolemia...... 12
2.10 Macam-macam pemeriksaan kadar kolesterol.... 13
2.11 Penyakit yang ditimbulkan oleh kolesterol. 14
2.12 Penyebab kolesterol.. 16
BAB III PEMBAHASAN19

BAB IV KESIMPULAN. 22
DAFTAR PUSTAKA.. 23

ABSTRAK
Kolesterol adalah sterol terbanyak di dalam tubuh, bentuknya dapat sebagai
kolesterol bebas ataupun terikat pada asam lemak sebagai kolesterilester.
4

Umumnya kolesterol dalam darah dan limfe terlihat sebagai kolesterilester


sedangkan yang dalam sel-sel darah otot, hepar, dan jaringan lain dalam bentuk
bebas. Kolesterol memainkan peran utama dalam kesehatan jantung manusia dan
kolesterol tinggi merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung manusia
seperti penyakit jantung koroner dan stroke. Ada 102.300.000 orang dewasa
Amerika yang memiliki nilai total kolesterol darah dari 200 mg / dl dan tinggi,
dan sekitar 41,3 juta. Kolesterol bisa baik (high-density lipoprotein) atau buruk
(low-density lipoprotein) untuk sistem kardiovaskular. Untuk total kolesterol
dalam darah: kurang dari 200 mg / dl adalah tingkat yang diinginkan, 200-239 mg
/ dl adalah batas tinggi untuk penyakit jantung, dan 240 mg / dl dan di atas adalah
kolesterol darah tinggi. Seseorang dengan tingkat 240 mg / dl atau di atas
memiliki lebih dari dua kali risiko penyakit jantung sebagai seseorang yang
kolesterol di bawah 200 mg / dl.
Kata kunci: kardiovaskular, kolesterol, kesehatan, jantung, lipoprotein

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
5

Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, berwarna
kekuningan dan berupa seperti lilin, yang diproduksi oleh hati dan sangat
diperlukan oleh tubuh. Kolesterol termasuk golongan lipid yang tidak terhidrolisis
dan merupakan sterol utama dalam jaringan tubuh manusia. Kolesterol
mempunyai makna penting karena merupakan unsur utama dalam lipoprotein
plasma dan membran plasma serta menjadi prekursor sejumlah besar senyawa
steroid.
Kolesterol terbentuk secara alamiah. Dari segi ilmu kimia, kolesterol
merupakan senyawa kompleks yang dihasilkan oleh tubuh dengan bermacammacam fungsi, antara lain untuk membuat hormon seks, hormon korteks adrenal,
vitamin D, dan untuk membuat garam empedu yang membantu usus untuk
menyerap lemak. Jadi, bila takarannya pas atau normal, kolesterol adalah lemak
yang berperan penting dalam tubuh (Sri Nilawati dkk, 2008). Kolesterol tidak
larut dalam darah. Kolesterol diangkut ke berbagai jaringan dalam tubuh dengan
bantuan senyawa yang tersusun atas lemak dan protein, yakni lipoprotein
Kolesterol yang diproduksi oleh tubuh terdiri dari 2 jenis, yaitu kolesterol
HDL (High Density Lipoprotein) yang biasa disebut dengan kolesterol baik dan
kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) disebut dengan kolesterol jahat.
Kolesterol LDL akan menumpuk pada dinding pembuluh darah arteri koroner
yang menyebabkan penyumbatan, karena itu LDL disebut sebagai kolesterol jahat
Kelebihan kadar kolesterol dalam darah disebut dengan hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia dapat diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya yaitu
hiperkolesterolemia primer terutama disebabkan oleh faktor genetik, usia, jenis
kelamin dan hiperkolesterolemia sekunder yang disebabkan oleh kebiasaan diet
lemak jenuh, kurangnya aktivitas fisik, obesitas serta sindrom nefrotik
American Heart Association (AHA) memperkirakan lebih dari 100 juta
penduduk Amerika memiliki kadar kolesterol total >200 mg/dl yang termasuk
kategori cukup tinggi dan lebih dari 34 juta penduduk dewasa Amerika memiliki
kadar kolesterol total >240 mg/dl yang termasuk tinggi dan membutuhkan terapi.

Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2002, tercatat


sebanyak 4,4 juta kematian akibat hiperkolesterolemia atau sebesar 7,9% dari
jumlah total kematian. Data yang dihimpun oleh WHO dalam Global status report
on non-communicable diseases tahun 2008 memperlihatkan bahwa faktor resiko
hiperkolesterolemia pada wanita di Indonesia lebih tinggi yaitu 37,2%
dibandingkan dengan pria yang hanya 32,8%/ Prevalensi hiperkolesterolemia
pada kelompok usia 25-34 tahun adalah 9,3% dan meningkat sesuai dengan
pertambahan usia hingga 15,5% pada kelompok usia 55-64 tahun.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Sudijanto Kamso dkk tahun 2004
terhadap

656

responden

di

kota

besar

di

Indonesia

(Jakarta,

Bandung,Yogyakarta, dan Padang) didapatkan keadaan dimana kolesterol total


(>240mg/dl) pada orang berusia di atas 55 tahun paling banyak di kota Padang
yaitu lebih dari 56%. Berdasarkan dari hasil survey peneliti di 5 puskesmas di
Kota Padang tanggal 12 Oktober 2013 yaitu Puskesmas Padang Pasir, Nanggalo,
Pauh, Alai, dan Lapai didapatkan angka tertinggi pasien hiperkolesterolemia di
Puskesmas Padang Pasir sebanyak 36 orang.
1.2 Rumusan Masalah :
1. Pengertian dan apakah kolesterol itu ?
2. Bagaimana cara penentuan kadar kolesterol total serum dengan metode
Liebermann-Burchard ?
3. Apa penyakit yang ditimbulkan oleh kolesterol ?
1.3 Tujuan Makalah :
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
tentang kolesterol, menambah wawasan tentang penentuan kadar kolesterol total
serum dengan metode Liebermann-Burchard dan bermanfaat bagi yang
membacanya. .

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kolesterol
Kolesterol adalah lipida struktural (pembentuk struktur sel) yang berfungsi
sebagai komponen yang dibutuhkan dalam kebanyakan sel tubuh. Sekitar 80%
8

dari kolesterol diproduksi oleh hati dan selebihnya diperoleh dari makanan yang
kaya kandungan kolesterol seperti daging, telur dan produk berbahan dasar susu.
Kolesterol sangat berguna dalam membantu pembentukan hormon, vitamin D,
lapisan pelindung sel syaraf, membangun dinding sel, pelarut vitamin (vitamin A,
D, E, K) dan mengembangkan jaringan otak pada anak-anak .
Kolesterol merupakan lemak yang berwarna kekuningan dan seperti lilin.
Kolesterol merupakan lemak yang penting, namun jika terlalu berlebihan dalam
darah dapat membahayakan kesehatan.
Kadar kolesterol didalam darah adalah dibawah 200 mg/dl. Apabila
melampaui

batas

normal

maka

disebut

sebagai

hiperkolesterolemia.

Hiperkolesterolemia biasanya terdapat pada penderita obesitas, diabetes mellitus,


hipertensi, perokok serta orang yang sering minum-minuman beralkohol.
2.2 Jenis-jenis kolesterol
Ada beberapa jenis kolesterol yang penting untuk diketahui.
1. Kolesterol LDL (low density lipoprotein)
Kolesterol LDL ini adalah kolesterol yang mengangkut paling banyak
kolesterol di dalam darah. LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat, karena
kadar LDL yang tinggi akan menyebabkan mengendapnya kolesterol dalam arteri.
Kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner dan
merupakan target utama dalam pengobatan
2. Kolesterol HDL (high density lipoprotein)
Kolesterol HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit. HDL sering
disebut kolesterol baik, karena dapat membuang kelebihan kolesterol jahat di
pembuluh darah arteri kembali ke hati untuk diproses dan dibuang. Jadi HDL
mampu mencegah kolesterol mengendap di arteri dan melindungi (proteksi) dari
aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah).
Selain LDL dan HLD ada lagi satu jenis lemak yang berbahaya, yakni
trigliserida. Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah
dan berbagai organ dalam tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah
dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti kegemukan, minum alkohol, makan gula, makan
lemak. Kadar trigliserida yang tinggi banyak dikaitkan dengan pankreatitis atau
radang pankreas.
9

2.3 Biosintesis Kolesterol


Biosintesis kolesterol dapat dibagi menjadi 5 tahap, yaitu:
(a) Sintesis mevalonat dari asetil-CoA.
(b) Unit isoprenoid dibentuk dari mevalonat melalui pelepasan CO2.
(c) Enam unit isoprenoid mengadakan kondensasi untuk membentuk senyawa
antara skualen.
(d) Skualen mengalami siklisasi untuk menghasilkan senyawa steroid induk, yaitu
lanosterol.
(e) Kolesterol dibentuk dari lanosterol setelah melewati beberapa tahap lebih
lanjut, termasuk pelepasan tiga gugus metil.
2.4 Metabolisme Kolesterol
Kolesterol diabsorpsi di usus dan ditransport dalam bentuk kilomikron menuju
hati, kolesterol dibawa oleh VLDL (Very Low Density Lipoprotein) untuk
membentuk LDL melalui perantara IDL (Intermediate Density Lipoprotein). LDL
8 akan membawa kolesterol ke seluruh jaringan perifer sesuai dengan kebutuhan.
Sisa kolesterol di perifer akan berikatan dengan HDL dan dibawa kembali ke hati
agar tidak terjadi penumpukan di jaringan. Kolesterol yang ada di hati
diekskresikan menjadi asam empedu yang sebagian dikeluarkan melalui feses,
sebagian asam empedu diabsorpsi oleh usus melalui vena porta hepatik yang
disebut dengan siklus enterohepatik.
2.5 Fungsi Kolesterol
a) Kolesterol dalam tubuh mempunyai fungsi yang penting, diantaranya adalah
Sebagai pelindung otak, 11 % dari berat otak adalah kolesterol.
b) Bersama zat gizi lainnya kolesterol dan sinar matahari membentuk vitamin D.
c) Merupakan zat esensial untuk membran sel.
d) Merupakan bahan pokok untuk pembuatan garam empedu yang diperlukan
untuk pencernaan makanan.
e) Bahan baku pembentukan hormon steroid, misalnya progesterone dan
estrogen pada wanita, testosteron pada laki-laki.
f) Untuk mencegah penguapan air pada kulit
g) Membawa lemak keseluruh tubuh melalui peredaran darah.
2.6 Faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol plasma/darah :

Genetik

10

Hormonal
Diet
Aktivitas
Kondisi khusus

2.7 Lipiprotein
Lipid plasma yang utama adalah kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan
asam lemak bebas yang tidak larut dalam cairan plasma. Agar lipid plasma dapat
diangkut dalam sirkulasi, maka susunan molekul lipid tersebut perlu di modifikasi
ke dalam bentuk lipoprotein yang bersifat larut dalam air. Zat-zat lipoprotein
bertugas mengangkut lipid dari tempat sintesisnya menuju tempat penggunaannya
Lipoprotein dapat dibedakan menjadi:
a) Kilomikron adalah bentuk awal lipoprotein, partikel ini diproduksi oleh sel
usus halus yang berasal dari lemak dan protein yang dimakan. Kilomikron
membawa trigliserida dari makanan ke jaringan lemak dan otot rangka, dan
juga ke hati
b) VLDL adalah lipoprotein yang terdiri atas 60% trigliserida dan 10-15%
kolesterol. VLDL disekresi oleh hati untuk mengangkut kolesterol ke jaringan
perifer
c) LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar pada manusia.
Partikel LDL mengandung trigliserida sebanyak 10% dan kolesterol 50%.
LDL merupakan metabolit VLDL, fungsinya membawa kolesterol ke jaringan
perifer (untuk sintesis membran plasma dan hormone steroid). Kadar LDL
plasma tergantung dari banyak faktor termasuk kolesterol 9 dalam makanan,
asupan lemak jenuh, kecepatan produksi dan eliminasi LDL dan VLDL
d) Komponen HDL ialah 13% kolesterol, kurang dari 5% trigliserida dan 50%
protein. HDL penting untuk membersihkan trigliserida dan kolesterol dalam
plasma. Kadar HDL menurun pada kegemukan, perokok, penderita diabetes
yang tidak terkontrol.
Ada dua jenis lipoprotein yang penting dalam distribusi kolesterol, yakni HDL
dan LDL. HDL mengangkat kolesterol ke hati untuk dimetabolisme, selanjutnya
LDL membawa kolesterol ke sel-sel yang memiliki molekul reseptor untuk LDL,
dan dengan bantuan reseptor, LDL dapat memasuki sel untuk dimanfaatkan oleh
sel. Semua jenis kolesterol sangat penting keberadaannya dalam tubuh. Akan
11

tetapi, bila kadar yang dimiliki melebihi kadar normalnya dapat menyebabkan
gangguan dalam tubuh.
2.8 Ekskresi kolesterol
Sekitar setengah dari kolesterol yang dikeluarkan dari tubuh diekskresikan
dalam feses setelah diubah menjadi garam empedu. Selebihnya diekskresi sebagai
steroid netral. Sebagian besar kolesterol yang disekresi melalui empedu diserap
kembali, dan dianggap sebagai kolesterol yang berperan sebagai pra zat untuk
sterol yang berasal dari mukosa usus.
Sebagian besar ekskresi garam-garam empedu diserap kembali ke dalam
sirkulasi vena porta, kemudian dibawa kembali ke hati, dan diekskresi kembali
melalui empedu. Ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik. Garam-garam
empedu yang tidak diserap akan diekskresi dalam feses
2.9 Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi yang ditandai dengan tingkat
kolesterol yang sangat tinggi dalam darah. Peningkatan kolesterol dalam darah
disebabkan kelainan pada tingkat lipoprotein. Tingginya kadar kolesterol dalam
tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit
Hiperkolestrolemia dapat diklasifikasikan menjadi:
(a) Hiperkolesterolemia primer adalah gangguan lipid yang terbagi menjadi dua
bagian,

yakni

hiperkolesterol

poligenik

dan

hiperkolesterol

familiar.

Hiperkolesterol poligelik disebabkan oleh berkurangnya daya metabolisme


kolesterol, dan meningkatnya penyerapan lemak. Hiperkolesterolemia familiar
adalah meningkatnya kadar kolesterol yang sangat dominan (banyak) akibat
ketidakmampuan reseptor LDL. Penderita biasanya akan mengalami gangguan
penyakit jantung koroner (PJK) 10 dengan kadar kolesterol mencapai 1.000
mg/dL.
(b) Hiperkolesterolemia sekunder terjadi akibat penderita mengidap suatu
penyakit tertentu, stres, atau kurang gerak (olahraga). Berbagai macam obat juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol. Wanita yang telah memasuki masa
menopause (berhenti haid) jika diberi terapi estrogen dapat mengalami
peningkatan kadar kolesterol

12

(c) Hiperkolesterolemia turunan terjadi akibat kelainan genetis atau mutasi gen
pada tempat kerja reseptor LDL, sehingga menyebabkan pembentukkan jumlah
LDL yang tinggi atau berkurangnya kemampuan reseptor LDL. Kejadian ini
ditandai dengan kadar kolesterol yang mencapai 400 mg/dL dan kadar HDL
dibawah 35 mg/dL, meskipun penderita sering berolahraga, memakan makanan
berserat, jarang mengkonsumsi lemak hewani dan tidak merokok
2.10 Macam-macam pemeriksaan kadar kolesterol
1. Metode Liebermann-Burchard
Prinsip : kolesterol dengan asam asetat anhidrida dan asam sulfat pekat
membentuk warna hijau kecoklatan. Absorben warna ini sebanding
dengan kolestrol dalam sampel.
Metode kolorimetri langsung dengan reagen Lieberman Burchad
penyerapan chromaphores yang dihasilkan dari kolesterol dan ester kolestrol
berbeda. Ester kolesterol menghasilkan warna yang lebih benyak dibandingkan
dengan kolesterol

non ester dan mempunyai bias 10 15 % ketika analisa

dilakukan berdasarkan standart kolesterol non ester. Metode ini memerlukan kerja
keras disebabkan karena ester kolesterol harus dihidrolisa dan kolestrol
diekstraksi. Tujuan ekstraksi ini mencegah adanya zat-zat pengganggu yang akan
mempengaruhi hasil, contohnya hemoglobin dan billirubin
2. Metode Modifikasi Dari Reaksi Zank dan Modifikasi Dari Klungsoyr
Prinsip : Alkohol yang

digunakan untuk

mengendapkan protein dan

membebaskan alkohol dari esternya. Reaksi warna timbul dengan mereaksikan


kolesterol dengan ferichoride, warna yang timbul ditentukan secara fotometri /
kalorimetri.
3. Metode CHOD PAP
Prinsip : kolesterol ditemukan setelah hidrolisa enzimatik dan oksidasi. Indikator
quinoneimine terbentuk dari hydrogen peroksida dan 4 aminianypyrine dengan
adanya phenol peroksidase.

13

Metode ini (enzimatis) memperlihatkan linearitas yang baik sampai


dengan 500 mg/dl. Sample dengan nilai yang lebih dari 500 mg/dl harus dianalisis
ulang setelah pengenceran dengan Natrium klorida (NaCl). Tahap reaksi awal
metode enzimatis adalah hidrolisis ester kolesterol untuk membentuk kolesterol
bebas. Tahap berikutnya adalah tahap oksidasi yang menggunakan oksigen untuk
menghasilkan hydrogen peroksida (H2O2), melalui pembentukan oksidasi
berwarna yang direduksi. Faktor yang mengganggu pada pemeriksaan adalah pada
sampel yang keruh, lipemik, ikterik, atau mengalami hemolisis. Billirubin
menyebabkan interferensi negative dalam metode enzimatis karena billirubin
bereaksi dengan H2O2sehingga mengurangi jumlah peroksida yang tersedia untuk
membentuk komplek berwarna. Billirubin juga menimbulkan gangguan langsung
karena penyerapannya ada di sekitar 500 nm. Gangguan ini dapat dikurangi
dengan mengukur konsumsi oksigen secara elektrokimia.
2.11 Penyakit yang ditimbulkan oleh kolesterol
1. Penyakit Jantung Koroner
Penderita kadar kolesterol tinggi khususnya LDL adalah sasaran utama
untuk menderita penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner.
Fakta menunjukan 80% pasien penyakit jantung meninggal mendadak karena
penyakit jantung koroner, dan bahkan 50% di antaranya tanpa gejala sebelumnya.
Penyakit ini disebabkan oleh kadar kolesterol LDL berlebihan yang membentuk
plak aterosklerosis pada pembuluh darah koroner jantung dan mengakibatkan otot
jantung tidak menerima aliran darah.
Kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner. Selain
LDL, faktor risiko lain yang harus diukur dan diketahui adalah:
1. Merokok
2. HDL rendah (< 40 mg/dl)
3. Hipertensi (tekanan darah tinggi): 140/90 atau sedang dalam pengobatan
antihipertensi
4. Usia Pria > 45 tahun, dan wanita > 65 tahun
5. Adanya riwayat keluarga langsung/sedarah yang menderita penyakit
jantung/stroke:
Jika Pria :

< 55 tahun
14

Jika Wanita :

< 65 tahun

2. Penyakit stroke
Selain dapat menyumbat pembuluh darah ke Jantung, plak aterosklerosis juga
dapat akan menyumbat pembuluh darah otak sehingga otak tidak menerima aliran
darah, atau yang sering disebut dengan stroke.
3. Diabetes Melitus (Kencing Manis)
Diabetes Melitus atau Kencing Manis adalah keadaan dimana kadar gula
darah melebihi batas normal. Diabetes yang tidak terkontrol dengan kadar glukosa
yang tinggi cenderung meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam
tubuh.
Kolesterol LDL pada penderita Diabetes lebih ganas karena bentuknya lebih
padat dan ukurannya lebih kecil (Small Dense LDL) sehingga sangat mudah
masuk dan menempel pada lapisan pembuluh darah yang lebih dalam
(Aterogenik).
Sehingga pada penderita Diabetes Melitus kematian utama disebabkan oleh
penyakit kardiovaskuler. Pasien Diabetes Melitus sangat penting untuk menekan
kolesterol khususnya LDL hingga <100mg/dL. Hal ini disebabkan karena
Diabetes Melitus adalah kondisi yang dianggap sama dengan orang yang terkena
penyakit jantung koroner.
Bahkan pada pasien Diabetes Melitus yang sudah terkena penyakit jantung
koroner, target LDL-nya lebih rendah lagi yakni <70 mg/dL. Kadar gula darah
yang tinggi dan berlangsung lama akan memicu terjadinya aterosklerosis pada
arteri koroner dan menyebabkan penyakit jantung koroner. Bahkan pasien dengan
diabetes cenderung mengalami gangguan jantung pada usia yang masih muda.
4. Disfungsi Ereksi (Gangguan Ereksi)
Salah satu penyakit yang paling menakutkan bagi para lelaki dewasa adalah
ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan ereksi penis yang memadai
untuk melakukan hubungan seksual yang memuaskan, atau yang disebut disfungsi
ereksi.

15

Pembentukan plak aterosklerosis akibat kolesterol tinggi dapat terjadi pada


pembuluh darah penis (penyumbatan pada arteri dorsalis penis) sehingga
menyebabkan penis tidak mendapatkan aliran darah yang cukup untuk ereksi.
2.12 Penyebab kolesterol
1. Makanan sehari-hari
Kolesterol umumnya berasal dari lemak hewani seperti daging
kambing, meski tidak sedikit yang berasal dari lemak nabati seperti santan dan
minyak kelapa. Beberapa makanan yang selama ini diyakini sehat seperti telur,
juga banyak mengandung kolesterol.
Makanan yang terlalu banyak lemak jenuh bisa menyebabkan
kolesterol tinggi, sehingga disarankan untuk bijak mengonsumsi makanan seharihari agar tidak berlebih.
Mulailah menata makanan seperti daging sapi, kambing, susu, telur,
mentega dan keju karena mengandung lemak jenuh.
Makanan yang mengandung minyak kelapa, minyak kelapa sawit atau
mentega juga memiliki banyak lemak jenuh. Lemak jenuh juga sering didapati
pada makanan ringan yang mengandung margarin, yang menggunakan minyak
goreng dan kue-kue.
2. Berat badan
Berat badan berlebih tidak hanya mengganggu penampilan tapi lebih
banyak efek buruk kesehatannya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan
trigliserida dan menurunkan HDL (kolesterol baik).
3. Kurang bergerak
Tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan
untuk banyak bergerak. Coba perhatikan apakah kegiatan sobat lebih banyak
duduk atau tidur dan jarang berjalan kaki. Kurang bergerak dapat meningkatkan
LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan HDL (kolesterol baik).
4. Umur dan jenis kelamin
Setelah mencapai usia 20 tahun, kadar kolesterol biasanya cenderung
naik. Pada pria, kadar kolesterol umumnya terus menerus meningkat setelah usia
50 tahun. Pada wanita, kadar kolesterol tinggal akan turun saat menopause,
setelah itu kolesterolnya cenderung tinggi seperti pada pria.
5. Penyakit tertentu

16

Bisa saja sobat sudah berusaha menjauhi makanan berlemak tapi


ternyata kolesterol masih tinggi. Memiliki penyakit tertentu seperti diabetes atau
hipotiroidisme dapat menyebabkan kolesterol tinggi.
6. Sejarah keluarga
Jika salah satu anggota keluarga punya masalah kolesterol tinggi maka
berhati-hatilah karena risiko memiliki kolesterol tinggi juga bisa terjadi.
7. Merokok
Merokok dapat menurunkan kolesterol baik, sehingga yang beredar di
tubuh hanya kolesterol jahat. Kolesterol jahat ini jika jika tidak dikendalikan bisa
berakibat fatal.
Itulah beberapa Penyebab Kolesterol Tinggi (detikhealth) yang bisa
saja terjadi pada setiap orang dan perlu diketahui pula dikatakan memiliki kadar
kolesterol normal jika ukurannya 160-200 mg sedangkan masuk kondisi
berbahaya jika sudah di atas 240 mg karena bisa menyebabkan stroke.

17

BAB III
PEMBAHASAN
Pada praktikum penentuan kadar kolesterol total serum ini menggunakan
metode Liebermann-Burchard. Prinsp pada metode ini adalah pada suhu kamar,
kolesterol akan bereaksi dengan asam asetat andhidrid dan asam sulfat pekat
membentuk senyawa berwarna hijau sampai coklat. Hasil reaksi antara kolesterol
dengan pereaksi warna yang membentuk kompleks berwarna hijau sampai coklat
tersebut diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis.
Penetapan kadar kolesterol total termasuk analisis yang penting dilakukan
untuk keperluan diagnose gangguan metabolisme lipid, menentukan kadar
kolesterol pada penderita hiperlipidemia dan penyakit terkait, dan dapat juga
digunakan untuk mencari hubungan kadar kolesterol dengan resiko penyakit
jantung. Dimana apabila terdapat endapan kolesterol dalam pembuluh darah dapat
menyebabkan penyempitan pembuluh darah karena dinding pembuluh darah
menjadi makin tebal. Hal ini mengakibatkan juga berkurangnya elastisitas atau
kelenteran pembuluh darah. Dengan penyempitan pembuluh darah dan
berkurangnya kelenturan pembuluh darah, maka aliran darah terganggu dan untuk
mengatasi gangguan ini jantung harus memompa lebih keras. Hal ini berarti
jantung harus bekerja lebih keras daripada biasanya.

18

Serum merupakan bagian dari cairan tubuh yang bercampur dengan darah.
Seringkali serum diartiakan sebagai cairan tanda sel darah dan faktor koagulasi
atau fibrinogen. Serum juga merupakan sebuah plasma darah tanpa adanya
fibrinogen. Oleh karena itu, pada percobaan ini digunakan serum sebagai sampel
karena serum merupakan suatu plasma darah yang menjadi tempat sirkulasi
kolesterol. Jadi, secara otomatis kolesterol pasti terkandung di dalam serum.
Dalam metode Liebermann-Burchard ini menggunakan alat yaitu tabung
reaksi, rak tabung reaksi, statif dan klem, buret, pipet mikro, beaker glass,
penangas es, spektrofotometer dengan panjang gelombang 560-580 nm. Dan
digunakan 3 reagen yaitu
1. Reagen kolesterol : campuran 0,05 M ammonium 2-5-dimetilbenzol-sulfonate
dan 6,5 M asam asetat anhidrid dalam asetat 99-100%
2. Standard kolesterol : 300 mg/dl
3. Asam sulfat pekat (95-97%)
Dan ada juga bahan yang menunjang yaitu ada air destilat, air es, dan serum.
Hal pertama yang dikerjakan pada metode Liebermnn-Burchard adalah
menyediakan 3 tabung reaksi yang telah diberi tanda U, S dan B. Selanjutnya
Pada tabung U (Sampel) diisi dengan serum sebanyak 0,1 ml dan ditambahkan
Reagen kolesterol- H2SO4 (p) sebanyak 5 ml. Kemudian pada tabung S (Standard)
diisi dengan standard kolesterol sebanyak 0,1 ml dan ditambahkan Reagen
kolesterol- H2SO4 (p) sebanyak 5 ml. Selanjutnya pada tabung B (Blanko) diisi
dengan air destilat sebanyak 0,1 ml dan ditambahkan Reagen kolesterol- H2SO4
(p) sebanyak 5 ml. Setelah itu masing-masing tabung dikocok menggunakan
vortex supaya tercampur sempurna, kemudian dimasukkan kedalam air es selama
kurang lebih 2 menit. Kemudian didiamkan selama 10 menit pada suhu kamar.
Dan

selanjutnya

dibaca

absrobansinya

dengan

menggunakan

alat

Spektrofotometer dengan panjang gelombang 560-580 nm.


Dalam percobaan ini, kondisinya dibuat sekering mungkin (tidak ada air pada
alat tabung reaksi atau alat lain yang digunakan) hal ini dikarenakan asam asetat
anhidrida sangat mudah bereaksi dengan air. Apabila terdapat air maka tidak akan
terbentuk turunan asetil yang diharapkan karena asam asetat anhidrida akan
bereaksi dengan air menghasilkan asam asetat.
19

Pada praktikum metode ini menggunakan asam asetat anhidrida dan asam
sulfat sebagai reagen. Anhidrida asam asetat disini berfungsi sebagai dehidrator
pada kolesterol supaya ketidakjenuhannya meningkat dan terbentuk ikatan
konjugasi yang cukup banyak. Warna hijau pada larutan menandakan adanya
kolesterol dalam sampel serum darah tersebut yang menghasilkan senyawa esterkolesterol asetat yang berwarna hijau. Pembentukan warna di LiebermannBurchard ini merupakan awal terbentuknya ion karbonium dari 3,5-kolestadiena.
Pada mulanya, sampel serum darah dicampurkan dengan anhidrida asam asetat
setelah itu divortex yang tujuannya agar protein-protein yang terdapat dalam
sampel dapat dipisahkan dari kolesterol. Setelah itu didinginkan selama 2 menit
dan didiamkan selama 10 menit pada suhu kamar. Kemudiah dibaca absorbannya
dengan Spektrofotomoter.
Jika dari hasil percobaan yang didapatkan bahwa sampel serum tersebut
mengandung 192,142 mg kolesterol/ 100 ml serum. Kadar tersebut masih dalam
batas normal (untuk orang dewasa kadar normal kolesterol adalah 150-240 mg
kolesterol/100 ml serum). Jika kadar kolesterol seseorang melebihi batas normal,
maka

hal

tersebut

menandakan

adanya

satu

atau

beberapa

penyakit

hypercholesterolemia seperti hiper lipoproteinaemas tipe I-V, sindrom neprotik,


miksodema, dan diabetes mellitus. Sedangkan jika kadar kolesterol seseorang
kurang dari batas normal, maka hal tersebut menandakan adanya satu atau
beberapa penyakit hypocholesterolemia seperti hyperthyroidism (aktivitas
kelenjar tiroid yang berlebih) dan abetalipoprotenemia.

20

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Prinsip dari metode Liebermann-Burchard adalah pada suhu kamar,
kolesterol akan bereaksi dengan asam asetat andhidrid dan asam sulfat
pekat membentuk senyawa berwarna hijau sampai coklat. Hasil reaksi
antara kolesterol dengan pereaksi warna yang membentuk kompleks
berwarna hijau sampai coklat tersebut diukur absorbansinya dengan
menggunakan spektrofotometri UV-Vis
2. Jika dari hasil percobaan yang didapatkan bahwa sampel serum tersebut
mengandung 192,142 mg kolesterol/ 100 ml serum. Kadar tersebut masih
dalam batas normal (untuk orang dewasa kadar normal kolesterol adalah
150-240 mg kolesterol/100 ml serum). Jika kadar kolesterol seseorang
melebihi batas normal, maka hal tersebut menandakan adanya satu atau
beberapa penyakit hypercholesterolemia seperti hiper lipoproteinaemas
tipe I-V, sindrom neprotik, miksodema, dan diabetes mellitus. Sedangkan
jika kadar kolesterol seseorang kurang dari batas normal, maka hal
tersebut

menandakan

adanya

satu

atau

beberapa

penyakit

hypocholesterolemia seperti hyperthyroidism (aktivitas kelenjar tiroid


yang berlebih) dan abetalipoprotenemia.

DAFTAR PUSTAKA

21

Astuti. 2007. Petunjuk Praktikum Analisis Bahan Biologi. Yogyakarta : Jurdik


Biologi FMIPA UNY
Dawiesah, I. S. 1989. Petunjuk Laboratorium Penentuan Nutrien Dalam Jaringan
dan Plasma tubuh , Yogyakarta : PAU pangan dan gizi UGM
Lehninger , A. L. (2008), Principles of Biochemistry, 5 th Ed., Worth Publisher,
Inc., New York.
Linstromberg, Walter W. 1966. Organik Chemistry, A Brief Course. Boston ; D.C.
Heath ang Company.
Mayes, P.A., Botham, K.M., 2003. Cholesterol Synthesis, Transport and
Excretion. In: Murray, R.K., Granner, D.K., Mayes, P.A., Rodwell V.W., Harpers
Illustrated Bio chemistry. United States of America: The McGraw Hill
Companies, 219- 220
Murray R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W., ed : Biokimia Harper .
Edisi 25. Jakarta: EGC. Hal 148 - 159. Stryer Lubert, Tymoczko John L., and
Berg Jeremy M. Biochemistry 5th ed. W.H. Freeman and Company

22

Anda mungkin juga menyukai