Anda di halaman 1dari 13

PENENTUAN GOLONGAN DARAH DAN KADAR GULA

DARAH
Pelaksanaan

: Senin, 03 November 2014

Asistensi

: Drs. H.M. Saikhu Akhmad Husen, M.Kes.

Kelompok:
Safiria Rachmawati

(081211431009)

Fitri Amalia Kusuma (081211433010)


Paramita Dwi A

(081211433039)

Siti Rohma Amalia

(081211433046)

Departemen Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Airlangga

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Dasar Teori

1.1.1. Penentuan Golongan Darah Sistem A,B dan O


Golongan darah adalah ciri khusus dari suatu individu karena
adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan
membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling
penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).Golongan
darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang
terkandung dalam darahnya, sebagai berikut: Individu dengan golongan
darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan
membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam
serum darahnya. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B
pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi
terhadap antigen A dalam serum darahnya.Individu dengan golongan
darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak
menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang
dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang
dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal.
Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat
mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.Individu dengan
golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi
antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan
darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun,
orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah
dari sesama O-negatif.

Golongan Darah

Aglutinogen (dalam

Aglutinin (dalam

eritrosit)
A

plasma darah)
Anti-B

Anti-A

AB

A dan B

Anti-A &Anti-B

Golongan darah A, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogenA dan aglutinin- dalam plasma darah. Golongan darah B, yaitu jika
eritrosit

mengandung

aglutinogen-B

dan

aglutinin-

dalam

plasmadarah. Golongan darah AB,yaitu jika eritrosit mengandung


aglutinogen-A danB, dan plasma darah tidak memiliki aglutinin.
Golongan darah O, yaitu jika eritrosit tidak memiliki aglutinogen-A dan
B, dan plasma darah memiliki aglutinin- dan . Golongan darah O
disebut donor universal karena golongan darah O dapat memberikan
darahnya kesemua golongan darah. Hal ini terjadi karena sel-sel
golongan darah O tidak mengandung kedua aglutinogen sehingga
sejumlah kecil dari darah ini dapat ditransfusikan kehampir setiap
resipien tanpa terja direaksi aglutinasi dengan cepat. Sedangkan
golongan darah AB disebut resipien universal karena dapat menerima
darah dari semua golongan darah .Akan tetapi ,transfuse darah
sebaiknya dilakukan antar golongan darah yang sama.
1.1.2. Tes Kadar Gula Darah dalam Tubuh Hewan dan Manusia
Glukosa, suatu gula monosakarida adalah salah satu karbohidrat
terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan
tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan
awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa,

terutama pada industri pangan. Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan


sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya
terpolarisasi ke arah kanan. Di alam, glukosa terdapat dalam buahbuahan dan madu lebah. Bila kadar gula dalam darah melebihi atau
kurang dari batas normal maka sistem metabolisme dalam tubuh akan
terganggu. Darah manusia normal mengandung glukosa dalam jumlah
atau konsentrasi tetap, yaitu antara 70-100 mg tiap 100 ml darah.
Glukosa darah ini dapat bertambah setelah kita makan makanan sumber
karbohidrat, namun kira-kira 2 jam setelah itu, jumlah glukosa darah
akan kembali pada keadaan semula. Salah satu contoh penyakit yang
disebabkan oleh kelainan kadar glukosa yaitu diabetes mellitus.
Diabetes mellitus atau yang lebih dikenal dengan kencing manis
merupakan penyakit yang timbul karena suatu gangguan dari pankreas,
yaitu organ tubuh yang biasa menghasilkan insulin dan sangat berperan
dalam metabolisme glukosa bagi sel tubuh. Seseorang yang terkena
diabetes mellitus selalu ditandai oleh naiknya kadar gula darah
(hiperglikemia) dan tingginya kadar gula dalam urine.
Pada orang yang menderita diabetes mellitus atau kencing
manis, jumlah glukosa darah lebih besar dari 130 mg per 100 ml darah.
Pada

hewan

terdapat

salah

satu

penyakit

yang

dinamakan

Hypocalcaemia. Hypocalcaemia adalah penyakit metabolisme pada


hewan yang terjadi pada waktu atau segera setelah melahirkan yang
manifestasinya ditandai dengan penderita yang mengalami depresi
umum. Hypocalcaemia dapat menghambat ekskresi insulin sehingga
pada kasus ini biasanya selalu diikuti kenaikan kadar glukosa. Glukosa
darah dapat ditentukan dengan berbagai cara baik secara kimiawi
maupun

secara

enzimatik.

Prisip

penentuannya

didasari

pada

kemampuan glukosa untuk mereduksi ion anorganik seperti Cu 2+ atau


Fe(CN)63-. Penentuan glukosa secara reaksi reduksi kurang spesifik
dibanding cara enzimatik, terutama bila dalam darah terdapat bahan

yang dapat mereduksi misalnya kreatinin, asam urat dan gula-gula lain
selain glukosa (manosa, galaktosa dan laktosa) yang akan memberikan
hasil pemeriksaan yang lebih tinggi daripada kadar glukosa yang
sebenarnya. Sebagai pedoman dapat diperkirakan bahwa hasil
penentuan glukosa secara reduksi akan memberikan hasil 3,6 -10,8 mg
% lebih tinggi daripada cara enzimatik. Perbedaan ini akan lebih besar
lagi bila terdapat peningkatan kreatinin dan asam urat.

1.2.

Tujuan
1. Praktikan dapat mempelajari dan memahami golongan darahnya serta
reaksi aglutinasinya .
2. Praktikan dapat memepelajari dan mengukur kadar gula darah sendiri dan
kadar gula teman sebaya, setelah mengkonsumsi diet yang berbeda
kandungan kada kalorinya .

BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Fisiologi Tumbuhan bab Penentuan Golongan Darah dan
Kadar Gula Darah dilakukan di Laboratorium 226 Departemen Biologi,
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga pada pukul 10.4012.30 WIB
2.2. Alat dan Bahan
1. Mikroskop
2. Objek glass
3. Tusuk jarum kayu/ tusuk gigi
4. Jarum franke
5. Kapas
6. Alkohol 70%
7. Kertas tissue
8. Serum anti A
9. Serum anti b
10. Serum anti AB
11. Pipet tetes
12. Glukotest
13. Glukostrip

2.3. Cara Kerja


2.3.1. Pengukuran kadar gula darah
1. Bersihkan ujung ekor mencit yang akan diambil darahnya
dengan alkohol 70%
2. Kemudian potong sedikit ujung ekor mencit tersebut dengan
gunting
3. Persiapkan glukostrip pada glukotest dengan cara memasukkan
ujung konekter pada colokan alat glukotest.
4. Tetesan darah yang keluar sentuhkan pada alat sensor pada
glukostrip.
5. Tunggu beberapa detik, sampai kadar gula darah muncul pada
layar monitor.
6. Catatlah kadar gula mencit dan beberapa praktikan.

2.3.2. Penentuan golongan darah


1. Sediakan objek yang bersih, bersihkan ujung jari telunjuk
dengan alkohol 70% dan tusuklah dengan jarum lanset.
2. Letakkan tetesan kecil darah di gelas objek dengan 3 tetesan.
3. Tetesan darah 1 dengan anti serum A dan tetesan dara 2 dengan
anti serum B, dan tetesan 3 anti serum AB.
4. Amati hasilnya, apakah terjadi hasil aglutinasi pada tetesan
darah ?

BAB III
HASIL PENGAMATAN

3.1. Tabel Pengamatan Kadar Gula Darah

No

Nama

Sex

Gula Darah

Gula Darah
Puasa

Nutrisi

sesudah

1.

Mencit

Jantan

98

Glukosa 10%

Puasa
95

2.

Mencit

Betina

89

Susu Coklat

103

3.

Mencit

Betina

83

73

4.

Ifad

Laki-laki

75

Susu Full Cream


Roti manis & Teh

5.

Yanti

Perempuan

82

6.

Husnus

Laki-laki

72

7.

Dewi

Perempuan

100

8.

Arif N

Laki-laki

79

9.

Hilda

Perempuan

188

10.

Ninto

Laki-laki

67

11.

Rachmawati

Perempuan

80

12.

Devi

Perempuan

81

148

kotak
Roti manis & teh

114

kotak
Roti manis &

128

Aqua
Roti manis &

156

aqua
Roti tawar & aqua

96

Roti tawar & aqua


Tropicana biskuit

100
85

& aqua
Tropicana & aqua
Roti tawar & coca

92
97

cola

3.2. Tabel Pengamatan Golongan Darah


No.

Nama

Sex

1.
2.

Indri
Isti

Perempuan
Perempuan

Serum

Serum

Serum

anti A
-

anti B
+
-

anti AB
+
-

Kesimpulan
B
O

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15

Hana
Rere
Juanita
Renna
Nabilah
Berliana
Rudi
Riza
Ilma
Amin
Bayu
Aldino
Ryan

Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki

+
+
-

+
+
+
+
+

+
+
+
+
+
+
+

O
B
O
A
O
A
B
O
O
O
B
B
B

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Penentuan golongan darah
Pada praktikum ini, penggolongan darah yang akan dilakukan
berdasarkan sistem ABO. Menurut sistem ABO, golongan darah manusia
dibedakan menjadi empat, yaitu:
a.

Golongan darah A apabila di dalam sel darah seseorang


mengandung aglutinogen A dan serumnya mengandung aglutinin
sehingga dapat dirumuskan (A,)

b. Golongan darah B apabila di dalam sel darah sesorang terdapat


aglutinogen B sedangkan dalam serumnya terdapat aglutinin
sehingga dirumuskan (B,),
c. Golongan darah AB apabila di dalam sel darah seseorang
terdapat aglutinogen A dan B, sedangkan di dalam serumnya
tidak mengandung aglutinin, sehingga dapat dirumuskan (AB,-)
d. Golongan darah O apabila di dalam sel darah tidak terdapat
aglutinogen sedangkan dalam serumnya mengandung aglutinin
dan sehingga dapat dirumuskan (-,) .
Pada praktikum ini ada 15 orang mahasiswa yang akan diperiksa
golongan darahnya, dan berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data
sebagai berikut:
-

Golongan darah A : Probandus Rena dan Berliana pada saat pengetesan


darah ditetesi serum anti A menggumpal, ditetesi serum anti B tidak
menggumpal

Golongan darah B : probandus Indri, Rere, Bayu, Rudi, Aldino, dan Ryan
saat darahnya ditetesi serum anti A tidak menggumpal, ditetesi serum anti
B menggumpal

Golongan darah O : Probandus Isti, Hanna, Juanita, Nabilah, Riza, Ilma


dan amin saat ditetesi serum anti A dan serum anti B menggumpal.
Seseorang perlu sekali untuk mengetahui golongan darahnya.Banyak
manfaat yang bisa diperoleh dengan mengetahui golongan darah antara
lain :
1. Membantu orang lain yang kecelakaan, melahirkan, atau
butuh darah,melalui proses transfusi.Transfusi darah adalah
proses menyalurkan darahatau produk berbasis darah dari satu
orang ke sistem peredaran oranglainnya. Transfusi darah
berhubungan dengan kondisi medis sepertikehilangan darah
dalam jumlah besar disebabkan trauma, operasi, syokdan
tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah merah.

2. Untuk mengetahui silsilah keluarga


3. Untuk menghindari penyakit jika terjadi perkawinan
4.2.

Kadar gula darah


Gula darah adalah kadar atau tingkat glukosa dalam darah. Gula
merupakan penghasil energi dalam tubuh. Kadar gula darah normal
manusia adalah <110 mg/dL. Kadar gula darah mengalami kenaikan
setelah makan. Kadar gula darah normal pada saat berpuasa umumnya
berada pada kisaran <110 mg/dL, sedangkan kadar gula darah normal
manusia sewaktu juga di bawah 110 mg/dL. Pengukuran kadar gula
darah pada praktikum ini dilakukan pada saat berpuasa sekitar 10 jam
sebelum pengambilan sampel darah baik pada mencit maupun pada
manusia dan pada saat setelah mendapat berbagai asupan makanan dan
minuman.
Dari sejumlah mahasiswa hanya 9 orang yang di ukur kadar gula
darahnya, pertama adalah Ifad dan Yanti saat berpuasa kadar gula
darahnya 75 mg/dL dan 82 mg/dL. Dari hasil tersebut dapat dikatakan
bahwa Ifad dan Yanti memiliki gula darah yang normal. Namun pada saat
diberi asupan roti manis dan teh kotak, kadar gula keduanya meningkat
masing-masing menjadi 148 mg/dL dan 114 mg/dL. Berdasarkan hasil
tersebut dapat dikatakan bahwa Ifad dan Yanti memiliki resiko diabetes
(pre Diabetes). Kadar gula darah ketika mengkonsumsi roti manis dan
teh kotak cukup tinggi, ini karena kedua asupan tersebut banyak
mengandung glukosa.
Kadar gula darah Husnus dan Dewi saat berpuasa adalah 72
mg/dL dan 100 mg/dL. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa
Husnus dan Dewi memiliki gula darah yang normal. Namun setelah
diberi asupan roti manis dan air mineral, kadar gula keduanya meningkat
masing-masing menjadi 128 mg/dL dan 156 mg/dL. Berdasarkan hasil
tersebut dapat dikatakan bahwa Husnus dan Dewi memiliki resiko pre
Diabetes.

Selanjutnya Arif dan Hilda yang diukur kadar gula darahnya


ketika sedang berpuasa masing-masing kadarnya adalah 79 mg/dL dan
188 mg/dL. Setelah diberi asupan roti tawar dan air mineral kadar gula
Arief menjadi 96 mg/dL sedang kadar gula darah Hilda turun menjadi
100 mg/dL. Penurunan kadar gula darah yang sangat besar dari gula
darah Hilda ini mungkin disebabkan pada saat berpuasa Hilda mengalami
setres mengakibatkan gula darahnya menjadi terlalu tinggi.
Kadar gula darah selanjutnya yang diukur adalah milik Ninto dan
Rachmawati saat berpuasa 67 mg/dL dan 80 mg/dL. Setelah diberi
asupan biscuit deabetamil dan air mineral menjadi menjadi 85 mg/dL dan
92 mg/dL. Diabetamil merupakan makanan rendah kalori sehingga
kenaikan kadar gula darah mereka hanya sedikit dan masih dalam batas
normal.

BAB V
KESIMPULAN
1. Golongan darah manusia dibedakan menjadi empat, yaitu:
a.

Golongan darah A apabila di dalam sel darah seseorang mengandung


aglutinogen A dan serumnya mengandung aglutinin sehingga dapat
dirumuskan (A,). Praktikan yang mempunyai golongan darah A adalah
Berliana dan Renna.

b. Golongan darah B apabila di dalam sel darah sesorang terdapat


aglutinogen B sedangkan dalam serumnya terdapat aglutinin sehingga
dirumuskan (B,). Praktikan yang mempunyai golongan darah B adalah
Indri, Rere, Bayu, Rudi, Aldino dan Ryan.

c. Golongan darah AB apabila di dalam sel darah seseorang terdapat


aglutinogen A dan B, sedangkan di dalam serumnya tidak mengandung
aglutinin, sehingga dapat dirumuskan (AB,-) . Tidak ada praktikan yang
mempunyai golongan darah AB.
d. Golongan darah O apabila di dalam sel darah tidak terdapat aglutinogen
sedangkan dalam serumnya mengandung aglutinin dan sehingga dapat
dirumuskan (-,). Praktikan yang mempunyai golongan darah ini adalah
Isti, Hanna, Juanita, Nabilah, Riza, Ilma dan Amin.
2. Kadar gula darah normal manusia adalah <110 mg/dL. Kadar gula darah
mengalami kenaikan setelah makan. Kadar gula darah normal pada saat
berpuasa umumnya berada pada kisaran <110 mg/dL, sedangkan kadar gula
darah normal manusia sewaktu juga di bawah 110 mg/dL.Disimpulkan dari
hasil praktikum mengkonsumsi cookies diabetamil mengurangi kadar kalori
sehingga dapat mencegah tingginya kadar gula dalam darah.

DAFTAR PUSTAKA

Authory.

2013.

The

Circulatory

System.

(http://www.bbc.co.uk/schools/gcsebitesize/science/add_ocr_gateway?
living_growing/circulatoryrev2.html) diakses pada tanggal 6 November
2014 jam 19.20 WIB
Guyton, Arthur C. dan John E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed
11. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Kimball, John W. 1983. Biologi Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai