Anda di halaman 1dari 3

Laporan Praktikum Pemeriksaan Protein pada Urin Metode Asam Asetat

1) Pengertian pemeriksaan protein pada urine metode asam asetat


Protein adalah senyawa organik pembersih berbobot bermolekul tinggi.
Protein sampai pada ke urine dikarena ginjal / alat filtrasi ginjal yang disebut
glomelurus bocor sehingga, protein yang ada didalam darah masuk ke dalam
urine. Sehingga urine tersebut mengandung protein.
2) Tujuan praktikum pemeriksaan protein pada urine metode asam asetat
 Untuk mengetahui adanya protein dalam urine
 Untuk menentukn adanya indikasi kelainan-kelainan pada fungsi renal
3) Dasar teori pemeriksaan protein pada urine metode asam asetat
Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan
oleh ginjal yang kemudan aan dikeluarkan daridalam tubuh melalui proses
urinasi. Pengeluaran urin diperlukan untuk membuang molekul – molekul
sisadalam darhyang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga hemoistasis cairan
tubuh. Ph urine berkisar antara 4,8 – 7,5, urin akan menjadi lebih asam jika
mengkonsumsi banyak protein, da urine akan menjadi lebih basa jika
menkomsumsi banyak ssayuran . berat jenis urine 1,002 – 1,0035.
Secara kimiawi kanduangan zat dalam urine dintaranya adalah sampah
nitrogen ( ureum, kretinin dan asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan
sayuran dan buah badan keton sisa metabolisme lemak, ion-ion elektrolit
( Na+, CI-,K+, Amonium sulfat, Ca2+ dan Mg2+), Hormone, zat toksin (obat,
vitamin dan zat kimia asing), zat abnormal (protein glukosa, sel darah Kristal
kapur).
4) Persiapan alat praktikum
 Alat
2 gelas ukur
2 pipet pasteur
2 pipet tetes
2 tabung reaksi
1 rak tabung
Api bunsen
Korek
 Bahan
Urine +
Urine –
Reagen Asam asetan 6 %
Tissue
5) Cara kerja
 Pertama ambil 1 pipet tetes lalu ambil urine + dengan pipet tersebut
masukkan ke 1 gelas ukur
 Kemudian urine yang sudah di gelas ukur asukkan ke 1 tabung reaksi
 Setelah itu dilakukan pemanasan dengan api bunsen, dengan
menghidupkan api dengan korek
 Dilakukan pemanasan sampai terjadi kekeruhan disebabkan oleh
fosfat, kalsium, kalsium karbonat.
 Lalu meneteskan reagen asam asetan sebanyak 5 tetes
 Panaskan kembali untuk melakukan indegurasi, indegurasi tersbut
merguna untuk merusak struktur-struktur tersebut.
 Kemudian perlakuan tersebut pada urine yang normal.
6) Interpretasi hasil praktikum protein pada urine metode asam asetat
Apabila terjadi kekeruhan :
1(-) kekeruhan tanpa butir-butir
2(-) kekeruhan dengan butir-butir halus
3(-) terjadi gompalan dan keping-keping
4(-) terjadi gumpalan dan memadat
Hasil : 1. -4 adanya gompalan dan memadat.
2. pada urine normal terjadi tidak terjadi kekeruhan sama sekali.
Faktor yang mempengaruhi hasil protein pada urine metode asam asetat
 Jika + palsu urine bersifat basah atau dipengaruhi oleh obat-obatan
 Jika – palsu pemberian asam asetan yang terlalu banyak akan
mempengaruhi kekeruhan pada urine hilang dan urine akan bersifat
encer.
7) Kesimpulan
 Evaluasi terhadap fungsi ginjal dapat dilakukan dengan cara
urinanalis mengguakan cari uji atau reagen / pemanasan dengan
asam asetat, dan pemeriksaan secara bang.
 Saat dilakukan pemanasan dengan asetat hasil negatif, yaitu urine
tidak mengalami kekeruhan atau berwarna kuning jernih. Artinya
urine tidak mengandung protein.
 Dari hasil pemeriksaan disimpulkan bahwa pada sampel urine
seua paramete (protein, eritrosit,nitrit,keton,urobilinogen,bilirubin,
BJ dan PH menunjukkan nilai normal).

Nama : Mahanta Julio Sinukaban


NIM : P07520219065

Anda mungkin juga menyukai