0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
762 tayangan6 halaman
Pemeriksaan feses untuk mendeteksi telur cacing dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan beberapa metode seperti natif, apung, Harada Mori, dan Kato untuk mendiagnosa infeksi cacing parasit usus. Metode Kato digunakan untuk menghitung jumlah telur cacing dengan menebarkan sampel feses pada selofan.
Pemeriksaan feses untuk mendeteksi telur cacing dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan beberapa metode seperti natif, apung, Harada Mori, dan Kato untuk mendiagnosa infeksi cacing parasit usus. Metode Kato digunakan untuk menghitung jumlah telur cacing dengan menebarkan sampel feses pada selofan.
Pemeriksaan feses untuk mendeteksi telur cacing dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan beberapa metode seperti natif, apung, Harada Mori, dan Kato untuk mendiagnosa infeksi cacing parasit usus. Metode Kato digunakan untuk menghitung jumlah telur cacing dengan menebarkan sampel feses pada selofan.
Pemeriksaan feses di maksudkan untuk mengetahui ada tidaknya telur
cacing ataupun larva yang infektif. Pemeriksaan feses ini juga di maksudkan untuk mendiagnosa tingkat infeksi cacing parasit usus pada orang yang di periksa fesesnya. Pemeriksaan telur-telur cacing dari tinja terdiri dari dua macam cara pemeriksaan, yaitu secara kualitatif dan kuantitatif. Pemeriksaan kualitatif dilakukan dengan menggunakan metode natif, metode apung, dan metode harada mori. Sedangkan pemeriksaan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan metode kato. 1. Metode Natif Metode ini dipergunakan untuk pemeriksaan secara cepat dan baik untuk infeksi berat, tetapi untuk infeksi yang ringan sulit ditemukan telur-telurnya. Cara pemeriksaan ini menggunakan larutan NaCl siologis !",#$% atau eosin &$. Penggunaa eosin &$ dimaksudkan untuk lebih jelas membedakan telur- telur cacing dengan kotoran disekitarnya. 'osin memberikan latar belakang merah terhadap telur yang ber(arna kekuning-kuningan dan untuk lebih jelas memisahkan feces dengan kotoran yang ada. )lat dan *ahan +. ,elas obyek &. Pipet tetes -. .idi /. Cover glass 0. Mikroskop 1. 2inja anak kecil 3. 'osin &$ Cara kerja 4 +. ,elas obyek yang bersih di teteskan +-& tetes NaCl siologi atau eosin &$ &. 5engan lidi, di ambil sedikit tinja dan taruh pada larutan tersebut -. 5engan lidi tadi, kita ratakan 6larutkan, kemudian di tutup dengan gelas beda6cover glass. 2. Metode Apung (Flotation method) Metode ini digunakan larutan NaCl jenuh atau larutan gula atau larutan gula jenuh yang didasarkan atas *5 !*erat 7enis% telur sehingga telur akan mengapung dan mudah diamati. Metode ini digunakan untuk pemeriksaan feses yang mengandung sedikit telur. Cara kerjanya didasarkan atas berat jenis larutan yang digunakan, sehingga telur-telur terapung dipermukaan dan juga untuk memisahkan partikel-partikel yang besar yang terdapat dalam tinja. Pemeriksaan ini hanya berhasil untuk telur-telur Nematoda, Schistostoma, Dibothriosephalus, telur yang berpori-pori dari famili Taenidae, telur-telur Achantocephala ataupun telur Ascaris yang infertil. )lat dan *ahan +. 8byek glass &. Mikroskop -. Cover glass /. Penyaring teh 0. 2abung reaksi 1. Pengaduk dan beker glass 3. 2inja 9. .arutan NaCl jenuh !--$% #. ):uades Cara kerja +. +" gram tinja di campur dengan &"" ml NaCl jenuh !--$%, kemudian di aduk sehingga larut. *ila terdapat serat-serat selulosa di saring menggunakan penyaring teh. &. 5i diamkan selama 0-+" menit, kemudian dengan lidi di ambil larutan permukaan dan di taruh di atas gelas obyek, kemudian di tutup dengan cover glass. 5i periksa di ba(ah mikroskop. -. 5i tuangkan ke dalam tabung reaksi sampai penuh, yaitu rata dengan permukaan tabung, didiamkan selama 0-+" menit dan di tutup6di letakkan gelas obyek dan segera angkat. Selanjutnya di letakkan di atas gelas preparat dengan cairan berada di antara gelas preparat dan gelas penutup, kemudian di periksadi ba(ah mikroskop. . Metode !arada Mori Metode ini digunakan untuk menentukan dan mengidentikasi larva cacing Ancylostoma Duodenale, Necator Americanus, Srongyloides Stercolaris dan Trichostronngilus yang didapatkan dari feses yang diperiksa. 2eknin ini memungkinkan telur cacing dapat berkembang menjadi larva infektif pada kertas saring basah selama kurang lebih 3 hari, kemudian larva ini akan ditemukan didalam air yang terdapat pada ujung kantong plastik. )lat dan *ahan +. ;antong plastik ukuran -"<&""mm &. ;ertas saring ukuran -<+0cm -. .idi bambu /. Penjepit 0. Mikroskop 1. 2inja 3. ):uades steril Cara kerja +. Plastik di isi a:uades steril kurang lebih 0ml. &. 5engan lidi bambu, tinja di oleskan pada kertas saring sampai mengisi sepertiga bagiannya tengahnya. -. ;ertas saring di masukkan ke dalam plastik tersebut diatas. Cara memasukkan kertas saring dilipat membujur dengan ujung kertas menyentuh permukaan a:uades dan tinja jangan sampai terkena a:uades. /. Nama penderita, tangggal penamaan, tempat penderita, dan nama mahasis(a. 2abung di tutup plastik6dijepret. 0. Simpan selama --3 hari. 1. 5isentrifuge dan dimbil dengan pipet tetes kemudian diamati diba(ah mikroskop. ". Metode #ato 2eknik sediaan tebal !cellaphane covered thick smear tecni:ue% atau disebut teknik ;ato. Metode ini digunakan untuk menemukan adanya telur cacing parasit dan menghitung jumlah telur cacing yang terdapat pada feses. Pengganti kaca tutup seperti teknik digunakan sepotong =cellahane tape>. 2eknik ini lebih banyak telur cacing dapat diperiksa sebab digunakan lebih banyak tinja. 2eknik ini dianjurkan untuk Pemeriksaan secara massal karena lebih sederhana dan murah. Morfologi telur cacing cukup jelas untuk membuat diagnosa. Pada metode ini diadakan penambahan melachite green untuk memberi latar belakang hijau. )nak-anak mengeluarkan tinja kurang lebih +"" gram6hari, de(asa mengeluarkan tinja kurang lebih +0" gram6hari. 7adi, misalnya dalam + gram feces mengandung +"" telur maka +0" gram tinja mengandung +0".""" telur. )lat +. Selophane &. ,elas preparat -. ;arton berlubang /. Soket bambu 0. ;a(at saring 1. ;ertas minyak *ahan +. *ahan yang di gunakan adalah larutan untuk memulas selophane terdiri dari +"" bagian a:uades !1$%, +"" bagian gliserin, + bagian melachite green -$ dan tinja -"mg. Cara kerja +. Sebelum pemakaian, pita selophane di masukkan ke dalam larutan melachite green selam kurang lebih &/ jam. &. 5i atas kertas minyak, di taruh tinja sebesar butir kacang, selanjutnya di atas tinja tersebut di tumpangi dengan ka(at saringan dan ditekan- tekan sehingga di dapatkan tinja yang kasar tertinggal di ba(ah ka(at dan tinja yang halus keluar di atas penyaring. -. 5engan lidi, tinja yang sudah halus tersebut di ambil di atas ka(at penyaring kurang lebih -"mg, dengan menggunakan cetakan karton yang berlubang di taruh gelas preparat yang bersih. /. Selanjutnya ditutup dengan pita selophane dengan meratakan tinja di seluruh permukaan pita sampai sama tebal, dengan bantuan gelas preparat yang lain. 0. 5i biarkan dengan temperatur kamar selama -"-1" menit supaya menjadi transparan. 1. Seluruh permukaan di periksa dengan menghitung jumlah semua telur yang ditemukan dengan perbesaran lemah.