Anda di halaman 1dari 87

HERBAL

DISLIPIDEMIA
(LEMAK DARAH)
DEFINISI
 Dislipidemia secara tradisional dikenal sebagai Penyakit Lemak Darah.
 Merupakan kondisi dengan jumlah lemak darah (trigliserida, total kolesterol , kolesterol
LDL) yang melebihi batas normal dan kolesterol HDL kurang dari normal.
 Trigliserida > 150 mg/dL
 Total kolesterol > 200 mg/dL
 Kolesterol LDL > 130 mg/dL
 Kolesterol HDL > 40 (pria), >50 (wanita) mg/dL
FAKTOR PENYEBAB
 Pola makan
 Gaya hidup yang kurang sehat (kurang olahraga, stres)
 Gangguan metabolisme lemak dalam tubuh
Hiperkolesterolemia
 Hypothyroidism
 Anorexia nervosa
 Acute intermittent porphyria
 Obstructive liver disease
 Nephrotic syndrome
 Drugs:Progestins, thiazide diuretics, glucocorticoids, betablockers, isotretinion,
protease inhibitors, cyclosporine, mirtazapine, sirolimus.
Hipertrigliseridemia
 Obesity
 Pregnancy
 Lipodystrophy
 Acute hepatitis
 Diabetis mellitus
 Glycogen storage disease
 Systemic lupus erythematosus
 Multiple myeloma
 Drugs:Alcohol, estrogens, isotretinoin, beta blockers,
glucocorticoids, bile-acid resins, thiazides, asparaginase,
interferons, azole antifungals, mirtazapine, anabolic steroids,
sirolimus
Low HDL
 Malnutrition
 Obesity
 Drugs: anabolic steroids, probucol, isotretinoin, progestins
GEJALA
 Tanpa gejala
 Rasa berat / pegal pada kepala bagian belakang (tengkuk)
 Kesemutan atau kaku di tangan
 Tubuh merasa ringan
MEKANISME KERJA
Kelompok jamu lemak darah dalam formula/komposisinya mengandung komponen-komponen
yang memiliki mekanisme kerja:
1. Penurun absorpsi lemak
2. Peningkat pembakaran lemak
3. Penghambat pembentukan atau sintesis lemak
4. Penurun kadar lemak darah
PERINGATAN/ PERHATIAN
 Harus disertai dengan diet rendah lemak, olahraga teratur, perubahan pola hidup
Penurun absorpsi lemak
NO NAMA TANAMAN BAGIAN
1 Teh (Camellia sinensis L.) Daun
2 Jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Buah
3 Jambu biji (Psidium guajava L.) Daun
4 Psyllium (Plantago ovate L.) Biji
5 Lidah buaya (Aloe vera L.) Daun
6 Senna (Cassia alata L.) Daun
7 Asam Gelugur (Garcinia cambogia L.) Buah
8 Daun dewa (Gynura procumbens (Lour.) Daun
Merr)
JATI BELANDA
TEH

JAMBU BIJI PSILIUM


LIDAH BUAYA

ASAM GELUGUR
JATI CINA

DAUN DEWA
Peningkat pembakaran lemak
NO NAMA TANAMAN BAGIAN
TANAMAN
1 Jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) Buah
2 Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Buah
3 Temulawak (Curcuma xanthoriza Roxb) Rimpang
4 Angkak (Monascus purpureus Went) Hasil
fermentasi
5  Kunyit (Curcuma domestica Val.) Rimpang 
JERUK NIPIS BELIMBING WULUH

ANGKAK

TEMULAWAK
KUNYIT
Penghambat pembentukan atau sintesis
lemak
NO NAMA TANAMAN BAGIAN
TANAMAN
1 Bawang putih (Allium sativum L.) umbi
2 Daun dewa (Gynura procumbens (Lour.) Daun
Merr)
3    
SAMBUNG NYAWA

BAWANG PUTIH
Penurun kadar lemak darah
NO NAMA TANAMAN BAGIAN
1 Bawang merah (Allium cepa L.) Umbi
2 Bawang putih (Allium sativum L.) Umbi
3 Sambiloto (Andrographis paniculata Herba
(Burm.F) Nees.)
4 Ginseng (Panax ginseng.A.Meyer ) Akar
5 Daun wungu (Graptophyllum pictum (L.) Daun
Griff.)
6 Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) Kelopak
bunga
BAWANG MERAH

SAMBILOTO
GINSENG

ROSELA DAUN UNGU


Penurun kadar lemak darah
NO NAMA TANAMAN BAGIAN
7 Alpukat (Persea americana Mill.) Daun
8 Salam (Eugenia polyantha Wight) Daun
9 Klabet (Trigonella foenum-graecum Linn.) Biji
10 Lidah buaya (Aloe vera L.) Gel
11 Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Buah
12 Asam jawa (Tamarindus indica L.) Daun
ALPUKAT

KLABET

DAUN SALAM
LIDAH BUAYA

ASAM JAWA

MENGKUDU
Alpukat
Persea americana Mill.
 Nama Daerah: Avokat, apokat, alpuket
 Bagian yang digunakan: Daun, biji
 Kandungan Kimia:
 Daun mengandung minyak atsiri 0.5%, dengan methylchavicol, d-d-pinene dan paraffin,
isorhamnetin, luteolin, rutin, quercetin dan apigenin.
 Biji mengandung saponin, tannin, flavonoid dan alkaloid.
 Data Keamanan:
 LD50 per oral ekstrak air biji alpukat > 10 g/kg BB pada tikus.
 LD50 per oral serbuk biji alpukat 1767 mg/kg BB pada mencit.
 Data Manfaat:
 Efek hipolipidemia ekstrak metanol-air biji P. americana pada tikus hiperkolestrolemia
dosis 300 mg/kg BB. menurunkan kadar TC, TG, LDLC and VLDLC dan meningkatkan
HDLC secara bermakna. Efek ini tergantung dosis
 Tikus hiperkolesterolemia diberi ekstrak metanol biji P. americana dosis 50, 100, 200 dan
300 mg/kg BB p.o. selama 10 hari. Hasil menunjukkan ada penurunan kadar TC, TG,
VLDLC dan LDLC dan peningkatan HDLC
 Uji hipolipidemik jus P. Americana 2-4 mL /hari selama 15 hari pada tikus hiperlipidemia
menurunkan serum kolesterol total. Dosis yang paling efektif adalah 4 mL/hari.
 Kombinasi daun alpukat dan daun kelor 18-36mg dan 27-54 mg /200gramBB pada tikus
hiperlipidemia memiliki efek meningkatkan kadar HDL.
 Uji klinik diet P. Americana selama 3 minggu, menurunkan kadar kolesterol total, LDL
kolesterol dan apolipoprotein B
 Indikasi: Hiperkolesterolemia (Grade B)
 Efek Samping: Alergi lateks, pisang, melon, dan pir mungkin sensitif silang dengan
alpukat
 Interaksi: Penurunan efek warfarin pernah dilaporkan
 Posologi:
 2 x 2 kapsul (250 mg ekstrak daun)/hari
Bawang Putih
Allium sativum Linn.
 Nama daerah: Bawang putih, bawang basihong, lasuna, palasuna, dasun, bawang
handak, bawang pulak, ghabang pote, kesuna, lasuna mabida, lasuna mawuru,
yantuna mopusi, pia moputi.
 Bagian yang digunakan: Umbi lapis
 Kandungan kimia:
 Alliin (alkilsistein sulfoksida), allylalliin, profenil alliin, dan allisin.
 Umbi yang telah kering dan kemudian dilembabkan kembali dengan ragi akan
menghasilkan minyak oligosulfida, ajoens dan vinil dithiin fruktosa, saponin, allisin, dan
selenium.
 Data keamanan:
 LD50 3034 mg/kg BB pada kelinci, per oral.
 Tidak mutagenik secara in vitro.
 Dapat menyebabkan ulkus pada gaster.
 Data manfaat
 Uji pada cell line binatang dan manusia, terlihat penurunan lemak jaringan vaskular,
pembentukan fatty streak, dan ukuran plak aterosklerotik.
 Meta-analisis 16 uji klinik efek Bulbus Allii sativi terhadap lipid dan lipoprotein serum:
Dosis serbuk bawang putih 600–900 mg/hari, atau umbi segar 10 g atau minyak 18 mg,
atau ekstrak (dosis tidak disebut) selama 12 minggu menunjukkan penurunan kolesterol
total dan trigliserida
 Minyak bawang putih 0.25 mg/kg BB (15 g minyak setara 30 g umbi untuk BB 61 kg)
menurunkan kadar kolesterol setelah penggunaan 8 bulan
 Pemberian umbi 10 g setelah makan pagi selama 2 bulan menurunkan kadar kolesterol
15% (pada pasien dengan kolesterol 160-250 mg/dL).
 A. sativum 7.2 g setiap hari selama 6 bulan pada 41 hiperkolesterolemia sedang
(kolesterol darah 220-290 mg/dL) dibanding plasebo menunjukkan penurunan kolesterol
total dan LDL
 Kajian sistematik pemberian serbuk A. sativum 600-900 mg menghasilkan penurunan
serum kolesterol dan trigliserida sebesar 5-20%
Mekanisme kerja: aktivitas antikolesterolemia dan
antihiperlipidemia diduga karena kandungan diallil
disulfida dan trisulfida yang menghambat HMG-
CoA reductase dan peningkatan ekskresi garam
empedu ke dalam feses dan mobilisasi lemak
jaringan ke dalam sirkulasi.
 Indikasi: Hiperlipidemia (Grade B), aterosklerosis (Grade C)
 Kontraindikasi: Alergi terhadap bawang putih.
 Peringatan: Mengkonsumsi dalam jumlah yang besar akan meningkatkan risiko
pendarahan. Hati-hati pada kehamilan dan laktasi.
 Efek Samping:
 Gastritis. Makan umbi segar, ekstrak atau minyak dalam keadaan perut kosong dapat
menimbulkan heartburn, nausea, vomitus dan diare.
 Nafas dan keringat bau bawang putih.
 Orang yang belum pernah memakai obat ini mengalami sedikit alergi.
 Interaksi:
 Pasien dalam terapi warfarin akan meningkatkan waktu pendarahan. Waktu lamanya
pendarahan telah dilaporkanmeningkat 2x untuk pasien.
 Tidak boleh diberikan bersamaan dengan antikoagulan dan antitrombotik clopidogrel
karena dapat meningkatkan risiko perdarahan.
 Posologi:
 1 x 1 kapsul lunak (500 mg ekstrak)/hari
 Dosis 2 x 1 siung/hari, Cara penggunaan: bahan tanpa kulit dikunyah lalu dimakan
Daun dewa (Sambung nyawa ?)
Gynura procumbens (Lour.) Merr
 Nama Daerah: daun dewa (sunda), sambung nyawa (jawa), beluntas cina, samsit,
tigel kio
 Nama asing: Longevity spinach
 Bagian yang digunakan: Daun
 Kandungan Kimia:

Daun mengandung 4 senyawa flavonoid, tanin


galat, saponin dan steroid/triterpenoid.
Metabolit dalam ekstrak etanol 95% antara lain
asam klorogenat, asam kafeat, asam vanilat,
asam p-kumarat, asam p-hidroksi benzoat, sterol
(β-sitosterol dan stigmasterol), kuersetin
 Data Keamanan:
 LD50 ekstrak oral pada mencit: 5,56 g/kg BB.
 Fraksi kloroform dari ekstrak etanol bersifat mutagenik.
 Data Manfaat
 Pengujian ekstrak etanol pada tikus normal dan tikus diabetes yang diinduksi
streptozotocin, selama 7 hari, selain menurunkan kadar gula darah juga menghasilkan
dosis efektif optimum untuk menurunkan kolesterol dan trigliserida adalah 150 mg/kg BB.
 Fraksi butanol dosis 30, 100, dan 300 mg/kg BB selama 21 hari pada mencit menurunkan
total kolesterol dan trigliserida serta meningkatkan HDL.
 Penelitian ekstrak daun Gynura procumbens terhadap enzim lipase menghambat enzim
lipase secara optimum pada 60 mg/10 mL (aq) dengan aktivitas 1.25 μmol/mL/menit.
 Indikasi: Dislipidemia, penurun kolesterol
 Peringatan: Menghambat aktivitas ACE, menimbulkan hipotensi
 Efek Samping: Gangguan fungsi hati
 Posologi:

2 x 1 kapsul (600 mg ekstrak)/hari


Kunyit
Curcuma domestica Val
 Sinonim : C.longa Linn., Turmerik
 Nama daerah: Rimpang kunyit, kunir, konyet, kunir bentis, temu koneng, temu
kuning, guraci.
 Bagian yang digunakan: Rimpang
 Kandungan kimia:
 Kurkuminoid: kurkumin, monodeksmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin.
 Struktur fenolnya memungkinkan untuk menghilangkan radikal bebas.
 Minyak atsiri 5,8% terdiri dari a-felandren 1%, sabinen 0,6%, sineol 1%, borneol 0,5%,
zingiberen 25%, dan seskuiterpen 53%, termasuk zingiberen, kurkumen, α- dan β-
turmeron.
 Data Keamanan:
 LD50 ekstrak etanol pada mencit p.o. > 15 g/kg BB.
 Toksisitas subkronis: Monyet diberi 0,8 mg/kg BB kurkumin/hari dan tikus 1,8 mg/kg
BB/hari selama 90 hari tidak menunjukkan efek samping.
 In vitro tidak bersifat mutagenik.
 Per oral pada tikus dan mencit tidak teratogenik.
 FDA mengklasifikasikan sebagai GRAS (Generally Recognized as Safe).
 Tidak ada efek samping pada pasien artritis rematoid yang diberi 1200 mg/hari kurkumin
selama 2 minggu.
 Tidak ada efek toksik setelah pemberian oral 2,2 g kunyit (setara 180 mg kurkumin)/hari
selama 4 bulan.
 Data manfaat:

Ekstrak kunyit 200 mg/kg BB pada tikus


menunjukkan aktivitas antihiperkolesterolemia,
menurunkan LDL tanpa mempengaruhi HDL.
Ekstrak etanol rimpang dosis 30 mg/kg BB p.o.
pada tikus setiap 6 jam selama 48 jam,
memperlihatkan efek antihiperkolesterolemia
Kelinci aterosklerosis yang diberi diet tinggi
kolesterol dan ekstrak C. longa menunjukkan efek
antioksidan. Kurkumin memobilisasi α-tokoferol
dari jaringan lemak, melindungi dari kerusakan
oksidatif yang diproduksi selama pembentukan
aterosklerosis.
Kurkumin meningkatkan transpor kolesterol LDL &
VLDL dalam plasma, sehingga meningkatkan
kadar α- tokoferol.
Uji klinik pada subyek DM tipe-2 kombinasi ekstrak
C. longa (200 mg/kapsul) dan bawang putih (200
mg/kapsul) dosis 2,4 g per hari selama 12 minggu
menunjukkan perbaikan profil lipid, penurunan
glukosa darah puasa dan penurunan kadar
HbA1C.
Kurkumin 500 mg pada sukarelawan sehat selama
7 hari menurunkan kadar lipid peroksida serum,
peningkatan HDL kolesterol serta penurunan kadar
serum kolesterol total.
 Mekanisme kerja :

Kurkumin meningkatkan aktivitas kolesterol-7α-


hidroksilase dan meningkatkan katabolisme
kolesterol.
Kandungan demethoxycurcumin,
bisdemethoxycurcumin, dan acetylcurcumin
menghambat lipid peroksidase.
 Indikasi: Dislipidemia, hiperkolesterolemia (Grade C)
 Kontraindikasi:
 Obstruksi saluran empedu, kolesistitis.
 Hipersensitivitas terhadap komponen kunyit,
 Gagal ginjal akut, anak < 12 tahun.
 Peringatan:
 Hati-hati pada pasien dengan batu empedu
 Hati-hati penggunaan pada kehamilan dan masa menyusui karena belum ada data
keamanannya.
 Efek Samping: Mual
 Interaksi:
 Dapat meningkatkan aktivitas obat antikoagulan, antiplatelet, trombolitik, sehingga
meningkatkan risiko perdarahan.
 Interaksi kurkumin dengan piperin, bioavailabilitas kurkumin meningkat 20 kali.
 Posologi
 2 x 1 tablet (200 mg ekstrak)/hari ac.
Mengkudu
Morinda citrifolia Linn.
 Nama daerah: Pace, kemudu, cengkudu, kodhuk, wengkudu, noni
 Bagian yang digunakan: Buah
 Kandungan kimia:

Alkaloid seronin, plant steroid, alisarin, lisin,


sodium, asam kaprilat, arginin, prokseronin,
antrakuinin, trace elements, fenilalanin,
magnesium, terpenoid, dll.
 Data keamanan:

LD50 ekstrak air etanol buah, daun, akar pada


mencit > 10 g/kg BB.
LD50 ekstrak etanol daun p.o. pada tikus > 2000
mg/kg BB.
NOEL (no observe effect level): tidak teramati ES
sampai dosis 6.86 g/kg BB (sebanding dengan 90
mL/kgBB jus buah) pada tikus.
Pemberian jus buah pada 96 sukarelawan sehat
sampai dosis 750 mL/orang/hari selama 28 hari
dinyatakan aman terhadap parameter biokimia
darah, urin dan tanda vital.
 Data manfaat:

Ekstrak etanol 50% campuran buah dan daun


menurunkan kadar gula darah binatang
percobaan.
Ekstrak buah, daun dan akar ketiganya
menimbulkan penurunan kadar kolesterol total
dan trigliserida.
Pada tikus dislipidemia, ekstrak buah, daun dan
akar ketiganya menyebabkan penurunan kadar
kolesterol total, trigliserida, LDL kolesterol, indeks
aterogenik, dan ratio kolesterol total/HDL
Ekstrak akar menimbulkan peningkatan HDL.
Uji klinik 2 kali 2 ons jus mengkudu /hari selama
30 hari pada perokok menurunkan kadar
kolesterol total, LDL, trigliserida, homosistein dan
meningkatkan HDL
Hasil penelitian dari Badan POM menyimpulkan
bahwa M. citrifolia dapat menurunkan kadar
trigliserida.
 Mekanisme antidislipidemi Morinda citrifolia melalui beberapa cara antara lain
inhibisi biosintesis, absorpsi dan sekresi lipid. Diduga karena adanya multiple
antioxidant yang poten dalam mengkudu.
 Indikasi: Dislipidemia
 Kontraindikasi: Kehamilan, laktasi, anak, hiperkalemia, alergi.
 Peringatan:

Hati-hati
terhadap penderita gastritis karena
mengkudu bersifat asam.
Dengan obat antidiabetes dapat terjadi
hipoglikemia dan hipotensi, karena dapat
menurunkan kadar glukosa dan kalium darah.
Warna urin dapat menjadi merah muda sampai
merah kecoklatan.
 Efek Samping: Sedasi, mual, muntah, alergi
 Interaksi:
 Dapat berinteraksi dengan obat ACE inhibitor, antagonis reseptor angiotensin II, diuretik
hemat kalium.
 Dapat mengurangi efek obat imunosupresan.
 Posologi:
 2 x 1 kapsul (600 mg ekstrak)/hari selama 30 hari
Rosela
Hibiscus sabdarifa Linn.
 Nama daerah: Gamet walanda, kasturi roriha, merambos ijo, kesew jawe, asam
rejang, asam jarot
 Bagian yang digunakan: Kelopak bunga
 Kandungan kimia:
 Kelopak bunga mengandung senyawa antosianin, vitamin C, dan B. Kandungan lainnya
adalah kalsium, beta karoten serta asam amino esensial.
 Rosela memiliki banyak unsur kimia yang menunjukkan aktivitas farmakologis.
 Sebanyak 15-20% merupakan asam-asam tumbuhan yang meliputi asam sitrat, asam
malat, asam tartar dan asam (+)-allo-hidroksisitrat.
 Data keamanan:
 LD50: di atas 5000 mg/kg BB per oral pada tikus
 Pada dosis 15 mg/kg BB terlihat ada perubahan kadar albumin, namun pada gambaran
histologi tak ada perubahan.
 Pada pria sehat, dapat menurunkan kadar kreatinin, asam urat, sitrat, tartrat, kalsium,
natrium, kalium, dan fosfat pada urin.
 Data manfaat:
 Ekstrak kering kelopak bunga rosela 500 dan 100 mg/kg BB pada tikus dengan diet
kolesterol tinggi selama 6 minggu dapat menurunkan kadar kolesterol, trigliserida
 Esktrak kering kelopak bunga H.sabdarifa 100 mg/hari selama 1 bulan dapat
menurunkan secara nyata kadar kolesterol total dan trigliserida, meningkatkan kadar
HDL.
 Sediaan kapsul diberikan peroral pada sukarelawan dengan umur 18-75 tahun selama 4
minggu terjadi penurunan kadar kolesterol
 Indikasi: Dislipidemia
 Kontraindikasi: Anak, riwayat alergi
 Peringatan: Gastritis erosif karena bersifat sangat asam.
 Interaksi: Menurunkan kadar klorokuinolon, asetaminofen, memiliki aktivitas
estrogen
 Posologi:

2 x 1 tea bag (6 g serbuk)/hari, seduh dalam 1


cangkir air.
1 x 1 kapsul (500 mg ekstrak)/hari.
Temulawak
Curcuma xanthorrhiza Roxb.
 Nama daerah: koneng gede, temu labak
 Bagian yang digunakan: Rimpang
 Kandungan kimia:
 Rimpang mengandung kurkuminoid terdiri dari kurkumin dan demetoksikurkumin, minyak
atsiri dengan komponen α-kurkumen, xanthorizol, β-kurkumen, germakren, furanodien
 Data keamanan:
 LD50 ekstrak etanol p.o. pada mencit > 5 g/kg BB.
 LD50 kurkumin per oral pada tikus dan guinea pig: > 5 g/kgBB.
 Uji klinik fase I dosis sampai 8000 mg/hari selama 3 bulan tidak menunjukkan efek toksik.
 Data manfaat:
 Pada tikus C. xanthorrhiza menurunkan kadar trigliserida serum, fosfolipid, kolesterol
hati, dan meningkatkan kadar HDL-kolesterol dan apo A-I serum, dan menurunkan
aktivitas fatty acid synthase hati.
 C. xanthorrhiza 2-4 g/kg BB pada kelinci selama 120 hari tidak mempengaruhi makan,
konsumsi protein dan lemak dan ekskresi protein, tetapi secara bermakna meningkatkan
ekskresi lemak. Kadar kolesterol menurun dan kadar HDL meningkat
 Inhibitor reduktase HMG-CoA meningkat secara bermakna dengan curcuma.
 Peroksidasi lipid dicegah pada pemberian 3 dan 4 g/kg BB curcuma.
 Peningkatan ekskresi lemak dimediasi melalui akselerasi metabolisme lipid dari jaringan
ekstrahepatik ke hepar, sehingga meningkatkan ekskresi kolesterol melalui empedu
 Indikasi: Dislipidemia, penurun kolesterol
 Kontraindikasi: Obstruksi saluran empedu
 Peringatan: Hati-hati pada penderita gastritis dan nefrolithiasis.
 Interaksi: Hati-hati menggunakan temulawak bersama dengan antikoagulan
 l. Posologi

2 x 1 kapsul (500 mg ekstrak)/hari


Angkak
 Angkak adalah zat yang diekstrak dari beras merah yang telah difermentasi dengan
Monascus purpureus (ragi merah).
 Lovastatin merupakan komponen bioaktif di dalam angkak yang mampu menghambat
sintesis Very Low Density Lipoprotein (VLDL), yang merupakan prekursor Low Density
Lipoprotein (LDL).
 Angkak diduga memiliki efek hipolipidemik yang tidak hanya berasal dari statin, terdapat
komponen bioaktif lain yang ikut berperan, antara lain asam lemak tak jenuh dan sterol.
 Asam lemak tak jenuh berkontribusi dalam menurunkan kadar trigliserida, sedangkan sterol
menghambat penyerapan kolesterol dalam tubuh.
 Selain bermanfaat mengurangi kadar kolestrol juga sangat baik meningkatkan trombosit
darah.
 Kontra Indikasi: hamil, menyusui atau ketika menderita masalah hati.
BAWANG MERAH
Allium cepa L.
 Nama Daerah: bawang
abang mirah (Aceh), pia (Batak Karo),
bawang sirah, barambang sirah, dasun merah
(Minangkabau), bawang suluh (Lampung); bawang beureum
(Sunda), brambang, bawang abang (Jawa Tengah), dll
 Nama Asing: Onion (Inggris)
 Bagian Tanaman yang Digunakan: Umbi
 Kandungan Kimia :

Umbi mengandung minyak atsiri (diallylsulphide,


alliin, prostaglandine A-1, diphenamine, kaemferol,
thiosulfonates, cepaenes)
Flavonoid adalah quercetin  
 Penggunaan: Umbi bawang merah untuk peluruh dahak (obat batuk), demam
anak-anak, obat kencing manis, memacu enzim pencernaan, peluruh haid, dan
peluruh air seni
 Efek Farmakologis:
 Umbi bawang merah mempunyai efek antidiabetik dan anti arteroskerosis, menghambat
agregasi trombosit, meningkatkan aktivitas fibrinolik serta memobilisir kolesterol dari
depositnya pada lesi atherosklerosis hewan uji.
 Kombinasi obat anti diabetik oral dan bawang merah 3 kali 20 gram setiap hari selama 7
hari menunjukkan efek hipoglikemik dan hipolipidemi yang lebih baik.
 Komponen yang diduga mempunyai efek hipoglikemik adalah senyawa amino
(diphenilamine) dan senyawa sulfida (alylpropyldisulfide), melalui stimulasi sekresi
insulin, meningkatkan penggunaan glukosa oleh jaringan dan berefek pada reseptor
adrenergik.
 Dosis optimal 300 mg/kg bb dapat menurunkan kadar gula darah, kadar lipid, dan total
serum kolesterol.
 Bawang merah mempunyai aktivitas antimikroba. Ekstrak etanol 97% pada kultur sel
bakteri V. cholerae memperlihatkan penghambatan
 Infusa bawang merah dosis 2 ml pada kelinci terinfeksi bakteri Eschericia coli, Salmonella
enteritis, and Shigella flexneri, dapat menghilangkan koloninya dalam tinja dan
meredakan gejala infeksi
 Ekstrak etanol bawang merah dosis 150 dan 300 mg/kg bb menghambat implantasi janin
pada tikus bunting, menunjukkan aktivitas antifertilitas melalui mekanisme antiimpantasi
 Komponen allyl sulfur dan quercetin dalam bawang memiliki efek antioksidan,
antikarsinogenik dan antitumor.
 Bawang merah menghambat mutagenesis, mengatur aktivitas enzim, menghambat
formasi DNA-adduct, anti radikal bebas, antiproliferasi dan pertumbuhan tumor.
 Minyak bawang merah dapat meningkatkan aktivitas enzim antioksidan pada tikus yang
diinduksi nikotin sehingga menghambat kerusakan hati karena peroksidasi lipid.
 Indikasi: Antidiabetik, antikolesterol, antiinflamasi, antibakteri  
 Kontraindikasi: Pada pemakaian dengan dosis besar menyebabkan efek abortivum
pada tikus putih dan mencit  
 Peringatan: Saat dipotong, komponen propenil sulphenic acid akan mengalami
proses hidrolisis menghasilkan senyawa (Z)-propanethial S-oxide yang dapat
mengakibatkan lakrimasi dan iritasi mata
 Efek samping: Konsumsi jumlah besar berakibat pada gangguan lambung, kontak
yang terlalu sering menyebabkan reaksi alergi/eksim lokal
 Keamanan:
 LD50 ekstrak etanol bawang merah p.o. Pada mencit > 2000 mg/kg bb  
 Posologi:
1. Sariawan / Stomatitis
 R/ Bawang merah 5 g, Pulosari 3 g, Meniran 1 g, Kayu manis 3 g, Akar sidaguri 2 g,
Adas 2 g, Gula aren 7 g, Air 1000 mL
 Dibuat infusa dan diminum 3X sehari setelah makan
 2. Perut kembung/ dispepsia
 R/ Bawang merah segar 10 g, Minyak kayu putih 5 tetes, Garam 3 g
 Ditumbuk halus, balurkan pada perut (paraman)
3. Kencing Manis / Hiperkolesterol
1. R/ Umbi Bawang Merah (dirajang) 4 g, Daun Salam 3 g, Air 120 mL
 Dibuat infus , disaring, diminum sekaligus

2. Campur satu sendok teh bawang merah yang sudah dijus dengan madu, bisa ditambah jahe.
Minum sehari sekali secara teratur.
Angkak
Monascus purpureus Went
Sinonim:
 M. albidus, M. anka, M. araneosus, M. major, M. rubiginosus, and M. vini
Definisi:
 Angkak merupakan hasil fermentasi dari kapang Monascus sp dengan beras sebagai
substratnya.
 Monascus purpureus adalah sejenis kapang yang tidak banyak ditemukan di alam dan
umumnya ditemukan di produk makanan misalnya beras
 Produk angkak yang dijual saat ini umumnya dalam bentuk beras merah kering. Angkak ini
biasanya digunakan untuk pewarna dan pengawet makanan seperti daging, ikan, keju,
pembuatan minuman anggur beras dan minuman lainnya
 Fermentasi Monascus purpureus pada substrat beras dilakukan pada suhu 27-32oC selama
14 hari. Selanjutnya angkak diekstraksi dengan etanol 95 persen

Kandungan Kimia:
 Komponen utama dari pigmen ini adalah rubropunktatin berwarna merah, monaskorubin
juga berwarna merah, monaskin berwarna kuning, ankaflavin juga berwarna kuning,
rubropunktamin berwarna ungu dan monaskorubramin yang juga berwarna ungu
 Monakolin K merupakan produk metabolit sekunder dari fermentasi Monascus sp, yang
telah dilaporkan dapat menginhibisi biosintesis kolesterol melalui inhibisi aktivitas enzim
HMG-CoA reduktase.
 Lovastatin / monakolin K / mevinolin merupakan obat yang banyak digunakan untuk
menurunkan kadar kolesterol dalam darah, karena senyawa ini merupakan inhibitor
kompetitif bagi enzim 3-hydroxymethyl-glutaryl Coenzyme A reductase (HMG CoA
reduktase), yaitu enzim yang mengontrol jalur biosintesis kolesterol
 Secara alami angkak menghasilkan citrinin. Citrinin merupakan zat yang bersifat toksik,
terutama terhadap ginjal (nefrotoksik) dan hati.
Efek Farmakologi:
 Uji pada mencit hiperkolesterolemia: Kadar kolesterol pada serum mencit yang diberi
angkak dosis 0,1 g dan 0,01 g pada seluruh dosis uji menunjukkan penurunan yang cukup
signifikanvpada hari ke- 14, 21 dan hari ke-28, setara dengan simvastatin
 Uji klinik acak tersamar (RCT) 300-mg kapsul angkak (mengandung 2.5 to 3.2 mg lovastatin)
pada 4,870 subyek menunjukkan penurunan kadar koleterol total dan LDL yang bermakna
pada minggu ke-8. Penelitian jangka panjang menunjukkan penurunan insiden
kardiovaskular (nonfatal MI den kematian)
 Uji klinik acak tersamar (RCT) 600-mg kapsul angkak pada 79 pasien hiperlipidemia selama
8 minggu menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida dan apolipoprotein B (apo-B), serta
menaikkan kadar HDL-C dan apolipoprotein A-I (apo A-I)
 Uji klinik membandingkan Angkak 2 x 600 mg dengan fluvastatin (Lescol, Novartis) selama 1
bulan pada pasien nephrotic dyslipidemia, menunjukkan kesetaraan dan tidak dijumpai
adanya myopati
Keamanan:
 Uji toksisitas akut: toksik sedang

LD 50 = 50 mg/ kgBB (rute oral) pada tikus,


LD50 = 35-58 mg/kg BB pada mencit,
LD50 = 19 mg/ kg pada kelinci
 Penggunaan angkak harus hati-hati karena secara alami angkak menghasilkan citrinin.
Citrinin merupakan zat yang bersifat toksik, terutama terhadap ginjal (nefrotoksik).
Peringatan:
 Hati-hati pada penderita yang memiliki sejarah penyakit hati, pengguna alkohol
Efek Samping
 Tidak ada efek samping merugikan atau efek toksik penggunaan red yeast pada manusia,
namun tidak direkomendasikan penggunaannya pada pasien dengan penyakit hati dan ginjal
 Efek samping yang kadang terjadi adalah myopathy, rhabdomiolisis dengan dan tanpa gagal
ginjal akut sekunder ke myoglobinurea jarang terjadi dan dapat terjadi setiap saat, kembung,
heartburn, anafilaksis, peningkatan uji hati, kreatinin kinase (nonkardiak), disfungsi ginjal.
Kontraindikasi
 Dikontraindikasikan pada penderita yang hipersensitif, ibu hamil, ibu menyusui, wanita yang
berencana untuk hamil, penyakit liver aktif, pasien yang mengalami peningkatan
aminotransferase (transaminase)
Interaksi obat
 anti jamur golongan Azol (Flukonazol, ketokonazol, itrakonazol), siklosporin, fibrat (klofibrat,
fenofibrat), gemfibrozil, antibiotic makrolida (klaritromisin, eritromisin), nefazodon, inhibitor
protease (indinavir, ritonavir, saquinavir) meningkatkan resiko myopati, statin (atorvastatin,
serivastatin, fluvastatin, lovastatin, pravastatin, simvastatin) meningkatkan resiko efek
samping, warfarin meningkatkan resiko pendarahan
Posologi:
 Bahan: 1 sendok teh angkak
 Angkak ditumbuk halus, dimasukkan ke dalam cangkir,
lalu diseduh dengan secangkir air panas. Minum airnya
selagi hangat. Lakukan setiap hari
Jeruk Nipis
Citrus aurantifolia
Nama daerah
 a) Sumatera: limau tipis (Melayu);
 b) Jawa: jeruk nipis (Jawa Tengah)

Bagian yang digunakan: daun dan buah segar

Manfaat: dislipidemia, hemorhoid

Larangan: belum dilaporkan


Peringatan: belum dilaporkan
Efek samping: belum dilaporkan
Interaksi: belum dilaporkan
Kandungan Kimia :
 asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon
kamfer), glikosida, asam sitrun, vitamin & mineral, saponin dan flavonoid hesperidin
 Hesperidin bermanfaat untuk antiinflamasi, antioksidan, dan menghambat sintesis
prostaglandin.
Efek Farmakologis:
 naringin dan hesperidin memiliki efek penghambatan proliferasi sel kanker, menunda
tumorigenesis, dan agen kemopreventif karsinogenesis
 Flavonoid bertindak sebagai anti-oksidan kuat. Anti-oksidan membantu melindungi tubuh dari
bahaya radikal bebas, terutama molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel sehat
Sediaan:
 perasan jeruk nipis 1 buah dicampur dengan segelas air hangat, diminum di pagi saat
bangun tidur dan sebelum tidur. Lakukan secara rutin agar kadar kolesterol jahat segera
berkurang

Anda mungkin juga menyukai