DISLIPIDEMIA
(LEMAK DARAH)
DEFINISI
Dislipidemia secara tradisional dikenal sebagai Penyakit Lemak Darah.
Merupakan kondisi dengan jumlah lemak darah (trigliserida, total kolesterol , kolesterol
LDL) yang melebihi batas normal dan kolesterol HDL kurang dari normal.
Trigliserida > 150 mg/dL
Total kolesterol > 200 mg/dL
Kolesterol LDL > 130 mg/dL
Kolesterol HDL > 40 (pria), >50 (wanita) mg/dL
FAKTOR PENYEBAB
Pola makan
Gaya hidup yang kurang sehat (kurang olahraga, stres)
Gangguan metabolisme lemak dalam tubuh
Hiperkolesterolemia
Hypothyroidism
Anorexia nervosa
Acute intermittent porphyria
Obstructive liver disease
Nephrotic syndrome
Drugs:Progestins, thiazide diuretics, glucocorticoids, betablockers, isotretinion,
protease inhibitors, cyclosporine, mirtazapine, sirolimus.
Hipertrigliseridemia
Obesity
Pregnancy
Lipodystrophy
Acute hepatitis
Diabetis mellitus
Glycogen storage disease
Systemic lupus erythematosus
Multiple myeloma
Drugs:Alcohol, estrogens, isotretinoin, beta blockers,
glucocorticoids, bile-acid resins, thiazides, asparaginase,
interferons, azole antifungals, mirtazapine, anabolic steroids,
sirolimus
Low HDL
Malnutrition
Obesity
Drugs: anabolic steroids, probucol, isotretinoin, progestins
GEJALA
Tanpa gejala
Rasa berat / pegal pada kepala bagian belakang (tengkuk)
Kesemutan atau kaku di tangan
Tubuh merasa ringan
MEKANISME KERJA
Kelompok jamu lemak darah dalam formula/komposisinya mengandung komponen-komponen
yang memiliki mekanisme kerja:
1. Penurun absorpsi lemak
2. Peningkat pembakaran lemak
3. Penghambat pembentukan atau sintesis lemak
4. Penurun kadar lemak darah
PERINGATAN/ PERHATIAN
Harus disertai dengan diet rendah lemak, olahraga teratur, perubahan pola hidup
Penurun absorpsi lemak
NO NAMA TANAMAN BAGIAN
1 Teh (Camellia sinensis L.) Daun
2 Jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Buah
3 Jambu biji (Psidium guajava L.) Daun
4 Psyllium (Plantago ovate L.) Biji
5 Lidah buaya (Aloe vera L.) Daun
6 Senna (Cassia alata L.) Daun
7 Asam Gelugur (Garcinia cambogia L.) Buah
8 Daun dewa (Gynura procumbens (Lour.) Daun
Merr)
JATI BELANDA
TEH
ASAM GELUGUR
JATI CINA
DAUN DEWA
Peningkat pembakaran lemak
NO NAMA TANAMAN BAGIAN
TANAMAN
1 Jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) Buah
2 Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Buah
3 Temulawak (Curcuma xanthoriza Roxb) Rimpang
4 Angkak (Monascus purpureus Went) Hasil
fermentasi
5 Kunyit (Curcuma domestica Val.) Rimpang
JERUK NIPIS BELIMBING WULUH
ANGKAK
TEMULAWAK
KUNYIT
Penghambat pembentukan atau sintesis
lemak
NO NAMA TANAMAN BAGIAN
TANAMAN
1 Bawang putih (Allium sativum L.) umbi
2 Daun dewa (Gynura procumbens (Lour.) Daun
Merr)
3
SAMBUNG NYAWA
BAWANG PUTIH
Penurun kadar lemak darah
NO NAMA TANAMAN BAGIAN
1 Bawang merah (Allium cepa L.) Umbi
2 Bawang putih (Allium sativum L.) Umbi
3 Sambiloto (Andrographis paniculata Herba
(Burm.F) Nees.)
4 Ginseng (Panax ginseng.A.Meyer ) Akar
5 Daun wungu (Graptophyllum pictum (L.) Daun
Griff.)
6 Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) Kelopak
bunga
BAWANG MERAH
SAMBILOTO
GINSENG
KLABET
DAUN SALAM
LIDAH BUAYA
ASAM JAWA
MENGKUDU
Alpukat
Persea americana Mill.
Nama Daerah: Avokat, apokat, alpuket
Bagian yang digunakan: Daun, biji
Kandungan Kimia:
Daun mengandung minyak atsiri 0.5%, dengan methylchavicol, d-d-pinene dan paraffin,
isorhamnetin, luteolin, rutin, quercetin dan apigenin.
Biji mengandung saponin, tannin, flavonoid dan alkaloid.
Data Keamanan:
LD50 per oral ekstrak air biji alpukat > 10 g/kg BB pada tikus.
LD50 per oral serbuk biji alpukat 1767 mg/kg BB pada mencit.
Data Manfaat:
Efek hipolipidemia ekstrak metanol-air biji P. americana pada tikus hiperkolestrolemia
dosis 300 mg/kg BB. menurunkan kadar TC, TG, LDLC and VLDLC dan meningkatkan
HDLC secara bermakna. Efek ini tergantung dosis
Tikus hiperkolesterolemia diberi ekstrak metanol biji P. americana dosis 50, 100, 200 dan
300 mg/kg BB p.o. selama 10 hari. Hasil menunjukkan ada penurunan kadar TC, TG,
VLDLC dan LDLC dan peningkatan HDLC
Uji hipolipidemik jus P. Americana 2-4 mL /hari selama 15 hari pada tikus hiperlipidemia
menurunkan serum kolesterol total. Dosis yang paling efektif adalah 4 mL/hari.
Kombinasi daun alpukat dan daun kelor 18-36mg dan 27-54 mg /200gramBB pada tikus
hiperlipidemia memiliki efek meningkatkan kadar HDL.
Uji klinik diet P. Americana selama 3 minggu, menurunkan kadar kolesterol total, LDL
kolesterol dan apolipoprotein B
Indikasi: Hiperkolesterolemia (Grade B)
Efek Samping: Alergi lateks, pisang, melon, dan pir mungkin sensitif silang dengan
alpukat
Interaksi: Penurunan efek warfarin pernah dilaporkan
Posologi:
2 x 2 kapsul (250 mg ekstrak daun)/hari
Bawang Putih
Allium sativum Linn.
Nama daerah: Bawang putih, bawang basihong, lasuna, palasuna, dasun, bawang
handak, bawang pulak, ghabang pote, kesuna, lasuna mabida, lasuna mawuru,
yantuna mopusi, pia moputi.
Bagian yang digunakan: Umbi lapis
Kandungan kimia:
Alliin (alkilsistein sulfoksida), allylalliin, profenil alliin, dan allisin.
Umbi yang telah kering dan kemudian dilembabkan kembali dengan ragi akan
menghasilkan minyak oligosulfida, ajoens dan vinil dithiin fruktosa, saponin, allisin, dan
selenium.
Data keamanan:
LD50 3034 mg/kg BB pada kelinci, per oral.
Tidak mutagenik secara in vitro.
Dapat menyebabkan ulkus pada gaster.
Data manfaat
Uji pada cell line binatang dan manusia, terlihat penurunan lemak jaringan vaskular,
pembentukan fatty streak, dan ukuran plak aterosklerotik.
Meta-analisis 16 uji klinik efek Bulbus Allii sativi terhadap lipid dan lipoprotein serum:
Dosis serbuk bawang putih 600–900 mg/hari, atau umbi segar 10 g atau minyak 18 mg,
atau ekstrak (dosis tidak disebut) selama 12 minggu menunjukkan penurunan kolesterol
total dan trigliserida
Minyak bawang putih 0.25 mg/kg BB (15 g minyak setara 30 g umbi untuk BB 61 kg)
menurunkan kadar kolesterol setelah penggunaan 8 bulan
Pemberian umbi 10 g setelah makan pagi selama 2 bulan menurunkan kadar kolesterol
15% (pada pasien dengan kolesterol 160-250 mg/dL).
A. sativum 7.2 g setiap hari selama 6 bulan pada 41 hiperkolesterolemia sedang
(kolesterol darah 220-290 mg/dL) dibanding plasebo menunjukkan penurunan kolesterol
total dan LDL
Kajian sistematik pemberian serbuk A. sativum 600-900 mg menghasilkan penurunan
serum kolesterol dan trigliserida sebesar 5-20%
Mekanisme kerja: aktivitas antikolesterolemia dan
antihiperlipidemia diduga karena kandungan diallil
disulfida dan trisulfida yang menghambat HMG-
CoA reductase dan peningkatan ekskresi garam
empedu ke dalam feses dan mobilisasi lemak
jaringan ke dalam sirkulasi.
Indikasi: Hiperlipidemia (Grade B), aterosklerosis (Grade C)
Kontraindikasi: Alergi terhadap bawang putih.
Peringatan: Mengkonsumsi dalam jumlah yang besar akan meningkatkan risiko
pendarahan. Hati-hati pada kehamilan dan laktasi.
Efek Samping:
Gastritis. Makan umbi segar, ekstrak atau minyak dalam keadaan perut kosong dapat
menimbulkan heartburn, nausea, vomitus dan diare.
Nafas dan keringat bau bawang putih.
Orang yang belum pernah memakai obat ini mengalami sedikit alergi.
Interaksi:
Pasien dalam terapi warfarin akan meningkatkan waktu pendarahan. Waktu lamanya
pendarahan telah dilaporkanmeningkat 2x untuk pasien.
Tidak boleh diberikan bersamaan dengan antikoagulan dan antitrombotik clopidogrel
karena dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Posologi:
1 x 1 kapsul lunak (500 mg ekstrak)/hari
Dosis 2 x 1 siung/hari, Cara penggunaan: bahan tanpa kulit dikunyah lalu dimakan
Daun dewa (Sambung nyawa ?)
Gynura procumbens (Lour.) Merr
Nama Daerah: daun dewa (sunda), sambung nyawa (jawa), beluntas cina, samsit,
tigel kio
Nama asing: Longevity spinach
Bagian yang digunakan: Daun
Kandungan Kimia:
Hati-hati
terhadap penderita gastritis karena
mengkudu bersifat asam.
Dengan obat antidiabetes dapat terjadi
hipoglikemia dan hipotensi, karena dapat
menurunkan kadar glukosa dan kalium darah.
Warna urin dapat menjadi merah muda sampai
merah kecoklatan.
Efek Samping: Sedasi, mual, muntah, alergi
Interaksi:
Dapat berinteraksi dengan obat ACE inhibitor, antagonis reseptor angiotensin II, diuretik
hemat kalium.
Dapat mengurangi efek obat imunosupresan.
Posologi:
2 x 1 kapsul (600 mg ekstrak)/hari selama 30 hari
Rosela
Hibiscus sabdarifa Linn.
Nama daerah: Gamet walanda, kasturi roriha, merambos ijo, kesew jawe, asam
rejang, asam jarot
Bagian yang digunakan: Kelopak bunga
Kandungan kimia:
Kelopak bunga mengandung senyawa antosianin, vitamin C, dan B. Kandungan lainnya
adalah kalsium, beta karoten serta asam amino esensial.
Rosela memiliki banyak unsur kimia yang menunjukkan aktivitas farmakologis.
Sebanyak 15-20% merupakan asam-asam tumbuhan yang meliputi asam sitrat, asam
malat, asam tartar dan asam (+)-allo-hidroksisitrat.
Data keamanan:
LD50: di atas 5000 mg/kg BB per oral pada tikus
Pada dosis 15 mg/kg BB terlihat ada perubahan kadar albumin, namun pada gambaran
histologi tak ada perubahan.
Pada pria sehat, dapat menurunkan kadar kreatinin, asam urat, sitrat, tartrat, kalsium,
natrium, kalium, dan fosfat pada urin.
Data manfaat:
Ekstrak kering kelopak bunga rosela 500 dan 100 mg/kg BB pada tikus dengan diet
kolesterol tinggi selama 6 minggu dapat menurunkan kadar kolesterol, trigliserida
Esktrak kering kelopak bunga H.sabdarifa 100 mg/hari selama 1 bulan dapat
menurunkan secara nyata kadar kolesterol total dan trigliserida, meningkatkan kadar
HDL.
Sediaan kapsul diberikan peroral pada sukarelawan dengan umur 18-75 tahun selama 4
minggu terjadi penurunan kadar kolesterol
Indikasi: Dislipidemia
Kontraindikasi: Anak, riwayat alergi
Peringatan: Gastritis erosif karena bersifat sangat asam.
Interaksi: Menurunkan kadar klorokuinolon, asetaminofen, memiliki aktivitas
estrogen
Posologi:
2. Campur satu sendok teh bawang merah yang sudah dijus dengan madu, bisa ditambah jahe.
Minum sehari sekali secara teratur.
Angkak
Monascus purpureus Went
Sinonim:
M. albidus, M. anka, M. araneosus, M. major, M. rubiginosus, and M. vini
Definisi:
Angkak merupakan hasil fermentasi dari kapang Monascus sp dengan beras sebagai
substratnya.
Monascus purpureus adalah sejenis kapang yang tidak banyak ditemukan di alam dan
umumnya ditemukan di produk makanan misalnya beras
Produk angkak yang dijual saat ini umumnya dalam bentuk beras merah kering. Angkak ini
biasanya digunakan untuk pewarna dan pengawet makanan seperti daging, ikan, keju,
pembuatan minuman anggur beras dan minuman lainnya
Fermentasi Monascus purpureus pada substrat beras dilakukan pada suhu 27-32oC selama
14 hari. Selanjutnya angkak diekstraksi dengan etanol 95 persen
Kandungan Kimia:
Komponen utama dari pigmen ini adalah rubropunktatin berwarna merah, monaskorubin
juga berwarna merah, monaskin berwarna kuning, ankaflavin juga berwarna kuning,
rubropunktamin berwarna ungu dan monaskorubramin yang juga berwarna ungu
Monakolin K merupakan produk metabolit sekunder dari fermentasi Monascus sp, yang
telah dilaporkan dapat menginhibisi biosintesis kolesterol melalui inhibisi aktivitas enzim
HMG-CoA reduktase.
Lovastatin / monakolin K / mevinolin merupakan obat yang banyak digunakan untuk
menurunkan kadar kolesterol dalam darah, karena senyawa ini merupakan inhibitor
kompetitif bagi enzim 3-hydroxymethyl-glutaryl Coenzyme A reductase (HMG CoA
reduktase), yaitu enzim yang mengontrol jalur biosintesis kolesterol
Secara alami angkak menghasilkan citrinin. Citrinin merupakan zat yang bersifat toksik,
terutama terhadap ginjal (nefrotoksik) dan hati.
Efek Farmakologi:
Uji pada mencit hiperkolesterolemia: Kadar kolesterol pada serum mencit yang diberi
angkak dosis 0,1 g dan 0,01 g pada seluruh dosis uji menunjukkan penurunan yang cukup
signifikanvpada hari ke- 14, 21 dan hari ke-28, setara dengan simvastatin
Uji klinik acak tersamar (RCT) 300-mg kapsul angkak (mengandung 2.5 to 3.2 mg lovastatin)
pada 4,870 subyek menunjukkan penurunan kadar koleterol total dan LDL yang bermakna
pada minggu ke-8. Penelitian jangka panjang menunjukkan penurunan insiden
kardiovaskular (nonfatal MI den kematian)
Uji klinik acak tersamar (RCT) 600-mg kapsul angkak pada 79 pasien hiperlipidemia selama
8 minggu menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida dan apolipoprotein B (apo-B), serta
menaikkan kadar HDL-C dan apolipoprotein A-I (apo A-I)
Uji klinik membandingkan Angkak 2 x 600 mg dengan fluvastatin (Lescol, Novartis) selama 1
bulan pada pasien nephrotic dyslipidemia, menunjukkan kesetaraan dan tidak dijumpai
adanya myopati
Keamanan:
Uji toksisitas akut: toksik sedang