0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang daun salam (Syzgium polyanthum) yang telah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati diabetes. Daun salam mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, minyak esensial, dan terpenoid yang diyakini dapat menurunkan kadar gula darah. Studi telah menunjukkan ekstrak metanol daun salam memiliki aktivitas antihiperglisemik melalui penghambatan absorpsi glukosa. Dosis
Dokumen tersebut membahas tentang daun salam (Syzgium polyanthum) yang telah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati diabetes. Daun salam mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, minyak esensial, dan terpenoid yang diyakini dapat menurunkan kadar gula darah. Studi telah menunjukkan ekstrak metanol daun salam memiliki aktivitas antihiperglisemik melalui penghambatan absorpsi glukosa. Dosis
Dokumen tersebut membahas tentang daun salam (Syzgium polyanthum) yang telah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati diabetes. Daun salam mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, minyak esensial, dan terpenoid yang diyakini dapat menurunkan kadar gula darah. Studi telah menunjukkan ekstrak metanol daun salam memiliki aktivitas antihiperglisemik melalui penghambatan absorpsi glukosa. Dosis
ramuan jamu yang sudah secara turun temurun digunakan untuk mengobati penderita hiperglikemia Komposisi ramuan jamu untuk mengobati kencing manis/ Diabetes Melitus (DM) untuk penggunaan satu hari, terdiri dari bahan kering: Daun Salam 5 gram Herba Sambiloto 5 gram Kulit Kayu Manis 7 gram Rimpang Temulawak 10 gram Syzgium polyanthum (Wight) Walp Salam 1) Nama daerah a) Sumatera: meselangan, ubar serai (Melayu); b) Jawa: salam (Jawa, Madura dan Sunda), kastolam (Kangean). 2) Bagian yang digunakan: daun 3) Manfaat: kencing manis 4) Larangan: belum dilaporkan 5) Peringatan: tidak dianjurkan pada kelainan hati dan ginjal 6) Efek samping: belum dilaporkan 7) Interaksi: belum dilaporkan 8) Dosis: 2 x 8 lembar daun/hari. 9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi separuhnya. Analisis senyawa aktif dalam daun salam
Analisis fitokimia menunjukkan kandungan minyak
esensial, tanin, flavonoid dan terpenoid dari daun salam. Flavonoid merupakan salah satu golongan senyawa fenol yang diduga dapat menurunkan kadar glukosa darah Pengalaman nenek moyang yang diwariskan secara turun temurun serta diperkuat dengan bukti-bukti riset ilmiah, membuktikan daun salam mengandung sekitar 0,17% minyak esensial, dengan komponen penting eugenol dan metil kavikol. Kandungan tersebut juga diduga mampu menurunkan kadar gula darah Mekanisme daun salam sebagai antidiabetes
Wiryodidagdo et al. (2000) menyatakan bahwa tumbuhan
utama berkhasiat sebagai obat penyakit diabetes mellitus merupakan tumbuhan yang menghasilkan senyawa yang mampu menekan atau merangsang kerja kelenjar endokrin, sehingga dapat memengaruhi produksi hormon dan mengubah proses fisiologi organ tubuh. Salah satu senyawa metabolit sekunder yang diyakini mampu berperan sebagai zat antidiabetes adalah senyawa Flavonoid. Senyawa flavonoid terbukti dapat menurunkan kadar gula darah dan menghambat kinerja enzim Į-glukosidase. Ekstrak metanol daun Syzygiumpolyanthum memiliki aktivitas antihyperglycemic melalui penghambatan absorbsi glukosa dari usus halus dan meningkatkan pengambilan glukosa pada jaringan otot Jurnal Penelitian DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2007. Salam, Serial Tanaman Obat. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.
De Gusman CC and Siemonsma JS (Ed). 1999. Plant Resource of South-
East Asia No. 13 (3). Bogor: Prosea, Spices.
Hayne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid II. Bogor: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Departemen Kehutanan RI.
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. 2012. Syzgium polyanthum (Wight)
Walp, Informatorium Obat Herbal Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Jakarta: RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.
Sukrasno. 2001. Anti diabetes dari daun salam (Syzgium polyanthum).