Anda di halaman 1dari 7

TATALAKSANA HERBAL & EDUKASI

1. ANDROGRAPHIS PANICULATA (SAMBILOTO)

 Kandungan Kimia
 Kandungan utama adalah lakton diterpen termasuk andrografolid,
deoksiandrografolid, neoandrografolid, andrografisid, deoksiandrografisid
dan andropanosid (1, 3, 6, 7, 9,). Senyawa diterpen termasuk andrografolid,
isoandrografolid, 14-deoksiandrografolid (DA), 14-deoksi- 11,12-
didehidroandrografolid (DDA), 14-deoksi-11- oksoandrografolid,
neoandrografolid, di-deoksiandrografolid (andro-grafisid), 14-deoksiandro-
grafosid (andropanosid), andrograpanin, deoksiandrografolid-19-D-glukosid,
14- deoksi-11,12-dihidroandrografisid, 6’-asetil-neoandrografolid, bis-
andrografolid A,B,C,D. Dari akar sambiloto diisolasi satu senyawa flavones
glukosida, andrografidin A dan 5 flavon glukosida, andrografidin B,C,D,E,F
bersama 5-hidroksi-7,8,2’,3’-tetrametoksiflavon, dan 7,8-dimetoksi-5-
hidroflavon.
 Daun dan cabang : lakltone, berupa deoksi-andrografolid, andrografolid (zat
pahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11, 12 didehidroandrografolid, dan
homoandrografolid.
 Akar : flavonoid, berupa polimetoksiflavon, andrografin, panikolin, mono-o-
metilwitin dan apigenin-7,4-dimetil eter, alkan, keton, aldehid, kalium,
kalsium, natrium, asam kersik. Andrografolid 1 %, kalmegin (zat amorf),
hablur kuning, pahit sampai sangat pahit.

 Indikasi
ISPA

 Kontraindikasi
Kehamilan dan laktasi

 Peringatan
Air perasan dapat menimbulkan bengkak pada mata
 Efek Samping
Alergi pada pasien yang peka terhadap famili Acanthaceae. Pernah ada laporan
urtikaria setelah minum rebusan sambiloto.

 Interaksi
Hindari penggunaan jangka panjang bersamaan obat imunosupresan. Hati-hati
pada pasien kardiovaskular, bila dikonsumsi bersamaan obat antiplatelet atau
antikoagulan karena sambiloto dapat menghambat agregasi platelet. Dengan daun
salam mempunyai efek aditif.

 Posologi
2 x 1 kapsul (400 mg ekstrak) / hari.

2. ADHATODA VASICA

 Kandungan Kimia
Studi fitokimia dari berbagai bagian Adhatoda vasica mengungkapkan adanya
alkaloid, fitosterol, polifenol dan glikosida sebagai kelas utama senyawa.
Konstituen utamanya adalah alkaloid quinazoline dengan vasicine sebagai
alkaloid utamanya. Daunnya kaya vitamin C dan karoten dan menghasilkan
minyak esensial. Senyawa kimia yang terdapat pada daun dan akar tanaman ini
antara lain minyak atsiri, lemak, resin, gula, getah, asam amino, protein dan
vitamin C dll (Dymock, 1972).

 Indikasi
Penyakit saluran pernapasan baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Berbagai bagian tanaman digunakan dalam pengobatan tradisional India untuk
pengobatan asma, nyeri sendi, nyeri kayu, keseleo, masuk angin, batuk, eksim,
malaria, rematik, bengkak dan penyakit kelamin (Jain, 1991).

 Kontraindikasi
Kehamilan dan menyusui

 Peringatan
Belum dilaporkan

 Efek samping
Belum dilaporkan

 Interaksi
Belum dilaporkan

 Posologi
Pada hewan percobaan memiliki efek yang signifikan pada dosis 800 mg / kg

3. THYMUS VULGARIS / TIMI

 Kandungan Kimia
Herba timi mengandung minyak atsiri dan dinamakan minyak timi. Komponen
minyak atsiri herba timi adalah timol, karvakrol, pinen, borneol, linalool dan
bornil asetat. Kandungan minyak atsiri ini tergantung dari iklim dan daerah
tumbuhnya. Kadar minyak atsiri untuk herba timi tidak kurang 0,6 %v/b. Herba
timi juga mengandung saponin, kuinon, terpenoid, tanin, dan flavonoid.

 Indikasi
Batuk berdahak

 Kontraindikasi
Kehamilan dan menyusui

 Peringatan
Alergi serbuk bunga dan seledri

 Efek samping
Belum dilaporkan

 Interaksi
Belum dilaporkan

 Posologi
4 x 20 g herba / hari

 Cara Pembuatan / Penggunaan


Bahan direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi setengahnya, dinginkan, saring
dan diminum sekaligus.

4. GLYCYRRHIZA GLABRA LINN / AKAR MANIS

 Kandungan Kimia
Kandungan aktif dari akar manis yaitu 18 β glycyrrhetinic acid menunjukkan
efek antitusif yang bekerja untuk menekan reaksi batuk. Penelitian lainnya
yang dilakukan oleh Sogandi (2019) hasil skrining pada fraksi akar manis
memberikan hasil positif dengan hasil yang berbeda pada setiap fraksi yaitu
fraksi butanol mengandung flavonoid, tannin, alkaloid, glikosida, dan
triterpenoid. Fraksi etil asetat mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin,
glikosida, triterpenoid, dan fenol. Fraksi heksan mengandung alkaloid,
glikosida, triterpenoid, dan fenol. Fraksi air mengandung alkaloid, flavonoid,
saponin, tannin, glikosida, asam lemak triterpenoid, dan fenol. Hasil penelitian
Varsha et al., (2017) secara skrining fitokimia akar manis (Glycyrrhiza glabra
L.) menunjukkan adanya kandungan senyawa kimia metabolit sekunder seperti
flavonoid, alkaloid, steroid, terpenoid, saponin, tannin dan glikosida.
Berdasarkan uraian diatas ternyata belum pernah dilakukan penelitian tentang
analisis fitokimia dari ramuan obat tradisional untuk batuk dari akar manis,
oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian analisis fitokimia
dari ramuan herbal tradosional untuk batuk dari akar manis (Glycyrrhiza glabra
L.)...

 Indikasi
Batuk berdahak

 Kontraindikasi
Gangguan jantung dan hipertensi

 Peringatan
Kehamilan

 Efek samping
Pengunaan dosis tinggi (>50 g/hari) berturut-turut selama 6 minggu dapat
menyebabkan retensi yodium, hipertensi, obesitas, keluhan jantung dan ginjal
 Interaksi
Digoxin

 Posologi
1 x 10 g akar / hari

 Cara Pembuatan / Penggunaan


Bahan direbus dalam 3 gelas air sampai menjadi 1 gelas air, dinginkan, saring dan
diminum sekaligus.

5. FOENICULUM VULGARE MILL / ADAS

 Kandungan Kimia
Kandungan kimiawinya yang terdiri atas minyak atsiri, flavonoid, saponin,
glikosidastilben funikulosida I, II, III, IV, stigmasterin, minyak lemak, protein,
asam-asam organik, pentosan, pectin, trigonelin, kolin, dan iodine. (Sudarsono
dkk., 2002).

 Indikasi
Batuk berdahak

 Kontraindikasi
Belum dilaporkan

 Peringatan
Mual, muntah dan alergi kulit.

 Efek samping
Alergi

 Interaksi
Belum dilaporkan

 Posologi
2 x 3-7 g buah / hari

 Cara Pembuatan / Penggunaan


Bahan dihaluskan, diseduh dengan 1 cangkir air mendidih, diamkan, saring, dan
diminum selagi hangat.

 EDUKASI
Tindakan pencegahan utama ISPA adalah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:

 Cuci tangan secara teratur, terutama setelah beraktivitas di tempat umum.


 Hindari menyentuh wajah, terutama bagian mulut, hidung, dan mata, untuk
menghindari penularan virus dan bakteri.
 Gunakan sapu tangan atau tisu untuk menutup mulut ketika bersin atau batuk. Hal
ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit ke orang lain.
 Perbanyak konsumsi makanan kaya vitamin, terutama vitamin C, untuk
meningkatkan daya tahan tubuh.
 Olahraga secara teratur.
 Berhenti merokok.
 Lakukan vaksinasi, baik vaksin MMR, influenza, atau pneumonia
SUMBER
1. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6
TAHUN 2016 TENTANG FORMULARIUM OBAT HERBAL ASLI INDONESIA.
BAB IV. Diunduh dari http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/2016/10/Pedoman-
Tatalaksana-Klinis-Infeksi-Saluran-Pernapasan-Akut-Berat-Suspek.pdf
2. Anonim, 1980. Materia Medika Indonesia, Jilid II, 121-126. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
3. Hossain, Md & Hoq, Md. (2016). Therapeutic use of Adhatoda vasica. Asian Journal of
Medical and Biological Research. 2. 156. 10.3329/ajmbr.v2i2.29005.
4. Rivai, Harrizul & Asra, Ridho & Lestari, Yuni. (2020). ANALISIS FITOKIMIA
RAMUAN HERBAL TRADISIONAL UNTUK BATUK DARI AKAR MANIS
(Glycyrrhiza glabra Linn.). 10.13140/RG.2.2.33316.09605..
5. Hart, AM. Medscape (2007). An Evidence-Based Approach to the Diagnosis and
Management of Acute Respiratory Infections.

Anda mungkin juga menyukai