Anda di halaman 1dari 11

VIVA MEDIKA

Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan


http://ejournal.uhb.ac.id/index.php/VM/issue/archive

STANDARDISASI PARAMETER SPESIFIK DAN NON SPESIFIK


EKSTRAK ETANOL BUAH ASAM GELUGUR
(Garcinia atroviridis Griff.)

Galih Samodra1
1
Program Studi Farmasi S1, Universitas Harapan Bangsa
galihsamodra93@gmail.com

ABSTRAK
Buah asam gelugur (Garcinia atroviridis) adalah salah satu famili Garcinia yang telah lama
digunakan sebagai obat tradisional. Asam gelugur telah banyak digunakan sebagai bumbu
masakan oleh orang Melayu, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengurangi kolesterol.
Selain itu, asam gelugur memiliki sifat antioksidan dan dapat mengurangi berat badan dan
kolesterol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menetapkan standar parameter spesifik dan
parameter non-spesifik dari ekstrak etanol buah asam gelugur. Ekstrak diperoleh dengan metode
maserasi menggunakan 70% etanol dengan rendemen 37,15%. Parameter khusus meliputi
pengamatan ekstrak organoleptik dari buah asam gelugur yang ditunjukkan, coklat tua, aroma
khas, dan asam. Mengandung beberapa metabolit sekunder seperti flavonoid dan saponin. Nilai
kadar larut dalam air adalah 3,6%, sedangkan kadar larut dalam etanol adalah 3,9%. Total kadar
abu 2,99%. Parameter non-spesifik meliputi kadar abu yang tidak larut asam sebesar 1,03%. Nilai
susut pengeringan simplisia asam gelugurat adalah 7,20%. Kadar air ekstrak buah asam gelugur
adalah 13%.

Kata kunci : asam gelugur, parameter spesifik, parameter non spesifik

ABSTRACT
Acid gelugur fruit (Garcinia atroviridis) is one of the Garcinia families that has long been used as
traditional medicine. Gelugur acid has been widely used as a cooking spice by Malay people, but
it also has the ability to reduce cholesterol. Besides that, it has antioxidant properties and can
reduce body weight and cholesterol. The purpose of this study was to establish specific parameter
standards and non-specific parameters from the ethanol extract of acid gelugur fruit. The extract
was obtained by maceration method using 70% ethanol with a rendament of 37.15%. Specific
parameters include observations of organoleptic extracts of tamarind fruit showed, dark brown,
distinctive smelling, and sour. Contains several sekendur metabolites such as flavonoids and
saponins. The level of the compound that is soluble in water is 3.6%, while the content of the
compound dissolved in ethanol is 3.9%. Total ash content of 2.99%. Non-specific parameters
include acid insoluble ash content of 1.03%. The drying rate of geluguric acid simplicia was
7.20%. Water content of sour fruit gelugur extract was 13%.
Keywords : Acid gelugur, specific parameter, non-spesific parameter

tinggi. Hingga saat ini, terdapat 7000


PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah spesies tanaman telah diketahui
satu negara dengan kekayaan hayati hasiatnya namun kurang dari 300
terbesar di dunia yang memiliki lebih tanaman yang digunakan sebagai
dari 30.000 spesies tanaman tingkat bahan baku industri farmasi secara

Viva Medika | VOLUME 11/NOMOR 02/MARET/2019


16
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 11 (02), Maret 2019
Galih Samodra (Standardisasi Parameter Spesifik dan Non Spesifik Ekstrak Etanol Buah Asam
Gelugur Ggarcinia Atroviridis Griff.)

regular. Sekitar 1000 jenis tanaman dan parameter spesifk ekstrak


telah diidentifkasi dari aspek botani (organoleptis dan macam-macam
sistematik tumbuhan dengan baik. metabolit sekunder.
WHO pada tahun 2008 mencatat Salah satu tanaman yang
bahwa 68% penduduk dunia masih digunakan untuk mengobati penyakit
menggunakan sistem pengobatan yaitu buah asam gelugur (Garcinia
tradisional yang mayoritas melibatkan atroviridis). Asam gelugur telah
tumbuhan untuk menyembuhkan banyak digunakan secara luas sebagai
penyakit dan lebih dari 80% bumbu penyedap masakan oleh
penduduk dunia menggunakan obat masyarakat Melayu, tetapi juga
herbal untuk mendukung kesehatan berkhasiat mampu menurunkan
mereka. Fakta-fakta tersebut kolesterol. Selain itu juga memiliki
menunjukan bahwa tumbuhan obat sifat sebagai antioksidan dan mampu
memiliki arti penting yakni secara menurunkan bobot badan dan
mendasar mendukung kehidupan kolesterol. Asam gelugur terbukti
maupun potensi perdagangan mengandung senyawa γ-lactone,
(Saifuddin, et.al., 2011). atroviridin, atrovirsidon, atrovirinon,
Penelitian ini mengacu pada vitamin C, pentadekanoat,
penelitian dan pengembangan oktadekanoat, nonodekanoat, asam
standarisasi tumbuhan obat, dodekanoat serta beberapa asam
dikarenakan standarisasi merupakan organik (MacKeen et.al., 2012).
tahapan penting dalam melakukan Beberapa penelitian telah
penelitian dan pengembangan obat dipublikasikan terkait aktivitas dari
bahan alam di Indonesia untuk asam hidroksisitrat, diantaranya
menjamin mutu dan keamanan dari sebagai penurun berat badan (Gogoi
sediaan obat tersebut. Dalam et.al., 2015; Chuah et.al., 2013).
penelitian ini dilakukan standarisasi Berdasarkan banyaknya
simplisia dan ekstrak secara kualitatif manfaat dari buah asam gelugur,
yang meliputi parameter non spesifk maka dilakukan penelitian dan
(susut pengeringan, kadar abu, kadar penetapan standarisasi parameter
abu tidak larut asam dan kadar air), spesifk dan non spesifk ekstrak etanol

Viva Medika | VOLUME 11/NOMOR 02/MARETI/2019


17
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 11 (02), Maret 2019
Galih Samodra (Standardisasi Parameter Spesifik dan Non Spesifik Ekstrak Etanol Buah Asam
Gelugur Ggarcinia Atroviridis Griff.)

buah asam gelugur. pereaksi Dragendorff, besi (III) klorida,


gelatin, magnesium, asam klorida,
METODE PENELITIAN xilol, meyers albumin dan kloralhidrat.
a. Waktu dan Tempat penelitian c. Pembuatan ekstrak
Penelitian dilakukan di Laboratorium Ekstraksi dilakukan untuk menarik
Biologi Farmasi Universitas Harapan kompenen senyawa dalam tanaman.
Bangsa, Purwokerto selama bulan Ekstraksi dilakukan dengan metode
Januari 2018. Hasil yang diperoleh maserasi dengan pelarut etanol 70%
dianalisis dengan metode analisis untuk simplisia buah asam gelugur.
deskriftif komparatif terhadap buku Maserasi dilakukan selama 3 hari,
acuan Monografi Ekstrak Tanaman setiap 24 jam ekstrak ditampung dan
Obat Indonesia. pelarut diganti dengan 12 L pelarut
b. Bahan yang baru. Setelah 3 hari ekstrak buah
Bahan yang digunakan dalam asam gelugur yang telah terkumpul
penelitian ini adalah buah asam dipekatkan dengan alat rotary
gelugur (Garcinia atroviridis Griff.). evaporator dengan suhu 40o-60oC
Bahan kimia yang digunakan adalah hingga diperoleh ekstrka kental.
etanol 70% teknis (Bratachem), Selanjutnya dihitung rendemen
aquades (Brataco), natrium klorida masing-masing ekstrak.
0,9% (Otsuka), Pulvis Gummi d. Proses pengujian parameter spesifik
Arabicum, eter (Merck), formalin Penetapan organoleptik: yaitu
10%, pakan tikus, amonia, kloroform, dengan pengenalan secara fsik dengan
asam klorida 2 N, pereaksi menggunakan panca indera agar bias
Liebermann-Burchad (asam asetat melakukan identifikasi dalam bentuk,
anhidrat, asam sulfat pekat, etanol bau, warna, rasa, ukuran.
(1:1:10)), vanilin-sulfat (1 g vanilin 1. Kadar sari larut dalam air
dalam 100 mL asam sulfat pekat), Sejumlah 2 g simplisia disari selama
asam klorida encer, kalium hidroksida, 24 jam dengan 40 ml air-kloroform P
amil alkohol, pereaksi Mayer (1,358 g (5,7:14,3), menggunakan labu
merkuri dalam 60 mL aquades, 5 g bersumbat sambil berkali-kali dikocok
kalium iodida dalam 10 mL aquades), selama 6 jam pertama dan kemudian

Viva Medika | VOLUME 11/NOMOR 02/MARETI/2019


18
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 11 (02), Maret 2019
Galih Samodra (Standardisasi Parameter Spesifik dan Non Spesifik Ekstrak Etanol Buah Asam
Gelugur Ggarcinia Atroviridis Griff.)

dibiarkan selama 18 jam. Saring, lalu Penapisan fitokimia


diuapkan 20 ml filtrat hingga kering Penapisan fitokimia dilakukan
dalam cawan dangkal berdasar rata dengan tujuan mengetahui adanya
yang telah ditara. Kemudian panaskan senyawa golongan metabolit sekunder

sisa pada suhu 105oC hingga bobot yang terkandung di dalam simplisia

tetap. Hitung kadar dalam persen buah asam gelugur (Garcinia

senyawa yang larut air terhadap berat atroviridis). Penapisan fitokimia

ekstrak awal (Depkes RI, 2008). dilakukan dengan metode

2. Kadar sari larut dalam etanol Phytochemical Screening of Plants

Sejumlah 2 g simplisia disari oleh Farnsworth pada tahun 1966,

selama 24 jam dengan 40 ml etanol adalah sebagai berikut.

(95%) menggunakan labu bersumbat 1. Golongan Senyawa Alkaloid

sambil berkali-kali dikocok selama 6 Sampel dibasakan dengan larutan

jam pertama dan kemudian dibiarkan amonia 10% di dalam mortir lalu

selama 18 jam. Saring, lalu filtrat ditambahkan kloroform sambil

diuapkan 20 ml hingga kering dalam digerus. Lapisan kloroform yang

cawan dangkal berdasar rata yang terbentuk lalu dipipet dan disaring.

telah ditara, sisanya dipanaskan pada Setelah disaring, filtrat ditambahkan

suhu 105°C hingga bobot tetap larutan asam klorida 2 N lalu dikocok

(Depkes RI, 2008). kuat hingga terbentuk dua lapisan.

3. Kadar Abu Total Lapisan atas dipisahkan kemudian

Prosedur kadar abu dengan dibagi menjadi tiga bagian dan

cara lebih kurang ditimbang 3 g diperlakukan sebagai berikut :

simplisia dan ekstrak dengan seksama a. Bagian pertama digunakan sebagai

ke dalam krus yang telah ditara, blanko.

dipijarkan perlahan-lahan. Kemudian b. Bagian kedua ditetesi dengan

suhu dinaikan secara bertahap hingga pereaksi Mayer kemudian diamati.

600 + 25°C sampai bebas karbon, Terjadinya kekeruhan atau

selanjutnya didinginkan dalam endapan putih menunjukkan

desikator, serta ditimbang berat abu adanya alkaloid.

(Depkes RI, 2008).

Viva Medika | VOLUME 11/NOMOR 02/MARETI/2019


19
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 11 (02), Maret 2019
Galih Samodra (Standardisasi Parameter Spesifik dan Non Spesifik Ekstrak Etanol Buah Asam
Gelugur Ggarcinia Atroviridis Griff.)

c. Bagian ketiga ditetesi dengan 5. Golongan Senyawa Kuinon


pereaksi Dragendorff lalu diamati. Sampel dalam tabung reaksi
Terbentuknya endapan jingga dipanaskan di atas penangas air
coklat menunjukkan adanya kemudian disaring. Filtrat ditetesi
alkaloid. dengan larutan kalium hidroksida 1
2. Golongan Senyawa Polifenol N. Terbentuknya warna kuning
Sampel dalam tabung reaksi hingga merah menunjukkan adanya
dipanaskan di atas penangas air kuinon.
kemudian disaring panas-panas. 6. Golongan Senyawa Saponin
Setelah dingin, filtrat ditetesi pereaksi Sampel dalam tabung reaksi
besi (III) klorida. Adanya polifenol dicampur dengan air dan
dalam sampel ditandai dengan dipanaskan beberapa saat di atas
munculnya warna biru-hitam. penangas air kemudian disaring.
3. Golongan Senyawa Tanin Setelah dingin, filtrat dikocok kuat-
Sampel dalam tabung reaksi kuat secara vertikal selama lebih
dipanaskan di atas penangas air kurang 30 detik. Bila muncul busa
kemudian disaring panas-panas. setinggi lebih kurang 1 cm yang
Setelah dingin, filtrat ditetesi larutan persisten selama beberapa menit
gelatin 1%. Bila ada endapan putih, dan tidak hilang setelah
berarti terdapat tanin dalam sampel. penambahan 1 tetes asam klorida
4. Golongan Senyawa Flavonoid encer atau pada pendiaman selama
Sampel dalam tabung reaksi dicampur lebih kurang 20 menit, maka
dengan serbuk magnesium dan menunjukkan adanya senyawa
ditetesi asam klorida 2 N. Campuran saponin (Farnsworth, 1966).
tersebut dipanaskan di atas penangas 7. Golongan Senyawa Monoterpenoid
air selama 30 menit lalu disaring. dan Seskuiterpenoid
Filtrat ditambahkan amil alkohol lalu Sampel digerus dengan eter
dikocok kuat-kuat. Terbentuknya kemudian dipipet sambil disaring.
warna kuning hingga merah yang Filtrat eter ditempatkan dalam
dapat ditarik dengan amil alkohol cawan penguap lalu dibiarkan
menunjukkan adanya flavonoid. menguap hingga kering. Pada residu

Viva Medika | VOLUME 11/NOMOR 02/MARETI/2019


20
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 11 (02), Maret 2019
Galih Samodra (Standardisasi Parameter Spesifik dan Non Spesifik Ekstrak Etanol Buah Asam
Gelugur Ggarcinia Atroviridis Griff.)

diteteskan pereaksi vanilin-sulfat terhadap bahan yang telah


melalui pinggir cawan penguap. dikeringkan di udara (Depkes RI,
Terbentuknya warna-warna 2008).
menunjukkan adanya senyawa 2. Susut Pengeringan Simplisia Buah
monoterpenoid dan seskuiterpenoid. Asam Gelugur
8. Golongan Senyawa Steroid dan Sejumlah 1 g simplisia ditimbang dan
Triterpenoid dimasukkan ke dalam krus porselen
Sampel digerus dengan eter lalu bertutup yang sebelumnya telah
dipipet sambil disaring. Filtrat eter dipanaskan pada suhu 105°C selama
ditempatkan dalam cawan penguap 30 menit dan telah ditara. Kemudian
kemudian dibiarkan menguap hingga diratakan hingga lapisan setebal lebih
kering. Pada residu diteteskan kurang 5 sampai 10 mm, masukkan
pereaksi Liebermann-Burchad. dalam ruang pengering, buka
Terjadinya warna ungu menunjukkan
tutupnya, keringkan pada suhu 105oC
adanya senyawa golongan
hingga bobot tetap. Sebelum setiap
triterpenoid, sedangkan terbentuknya
pengeringan, biarkan botol dalam
warna biru-hijau menunjukkan
keadaan tertutup mendingin dalam
adanya senyawa golongan steroid.
eksikator hingga suhu ruang,
e. Parameter non-spesifik
kemudian dicatat bobot tetap yang
1. Kadar Abu Tidak Larut Asam diperoleh untuk menghitung
Prosedur kadar abu tidak larut asam persentase susut pengeringannya
dilakukan dengan cara abu yang (Depkes RI, 2008).
diperoleh pada prosedur kadar abu 3. Kadar Air Ekstrak Buah Asam
total. Abu tersebut didihkan dengan Gelugur
25 ml asam klorida encer P selama 5 Prosedur kadar air dilakukan dengan
menit, dikumpulkan bagian yang tidak metode gravimetri. Dimasukkan 5 g
larut asam, disaring melalui krus kaca ekstrak dan ditimbang dalam wadah
masir atau kertas saring bebas abu, yang telah ditara. Dikeringkan pada
dicuci dengan air panas, dipijarkan suhu 105°C selama 5 jam dan
hingga bobot tetap, timbang. Dihitung ditimbang. Dilanjutkan pengeringan
kadar abu yang tidak larut asam

Viva Medika | VOLUME 11/NOMOR 02/MARETI/2019


21
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 11 (02), Maret 2019
Galih Samodra (Standardisasi Parameter Spesifik dan Non Spesifik Ekstrak Etanol Buah Asam
Gelugur Ggarcinia Atroviridis Griff.)

dan ditimbang pada jarak 1 jam berwarna coklat tua, berbau khas dan
sampai perbedaan antara 2 berasa sedikit asam. Hasil perhitungan
penimbangan berturut-turut tidak randemen ekstrak etanol buah asam
lebih dari 0,25% (Depkes RI, 2000). gelugur terdapat pada Tabel 1.
Tabel 1. Rendemen Ekstrak Etanol
Buah Asam Gelugur
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian Kadar Sari Larut Kadar Sari
1. Hasil Ekstraksi Simplisia
Ke- Air (%) Larut Etanol
Ekstraksi simplisia buah asam (%)
gelugur dilakukan melalui metode 1 3,7 3,9
maserasi untuk menghindari kerusakan 2 3,7 4,0

senyawa aktif yang termostabil dalam 3 3,4 4,0


Rata- 3,6 3,9
simplisia. Pemilihan etanol sebagai
rata
pelarut, karena etanol mampu
melarutkan senyawa polar maupun non
Hasil rendemen yang didapat
polar. Pemilihan etanol 70%
pada penelitian ini sebesar 37,15%,
disebabkan simplisia yang digunakan
hasil tersebut berbeda dengan
berupa simplisia kering. Selain itu
penelitian yang dilakukan oleh Dyah
metode maserasi juga tidak
et,al., (2010) menyatakan untuk
membutuhkan peralatan yang rumit dan
rendemen esktrak buah asam gelugur
mudah dalam pengerjaannya.
dengan pelarut etanol 70% sebesar
Penggunaan etanol 70% sebagai larutan
26,2%. Hal Ini dapat disebabkan
penyari karena memiliki kemampuan
karena pada proses pengambilan
menyari senyawa pada rentang polaritas
ekstrak cair (penyaringan ekstrak cair)
yang lebar mulai dari senyawa polar
tidak dapat terambil semua dan masih
hingga non polar, tidak toksik
tersisa pada simplisianya.
dibanding dengan pelarut organik yang
2. Hasil Kadar Sari Larut Air dan
lain, lebih mudah diuapkan disbanding
Etanol Simplisia Buah Asam
air, tidak mudah ditumbuhi mikroba
Gelugur
dan relatif murah (Saifuddin, dkk.
Pemeriksaan kadar sari larut air
2011).
dan etanol buah asam gelugur
Ekstrak kental buah asam gelugur

Viva Medika | VOLUME 11/NOMOR 02/MARETI/2019


22
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 11 (02), Maret 2019
Galih Samodra (Standardisasi Parameter Spesifik dan Non Spesifik Ekstrak Etanol Buah Asam
Gelugur Ggarcinia Atroviridis Griff.)

dilakukan untuk mengetahui kadar kurangnya pengadukan dan suhu yang


senyawa dalam sari larut air dan sari kurang stabil. Meskipun kadar sari larut
larut etanol. Kedua pemeriksaan ini air dan etanol dari ekstrak etanol buah
ditetapkan sebagai parameter uji bahan asam gelugur tidak memenuhi syarat,
baku obat tradisional, karena kadar namun penjumlahan kadar sari larut air
senyawa kimia dalam sari atau ekstrak (1,80%) dan kadar sari larut etanolnya
berkaitan dengan reproduksibilitas (1,98%) masih berada dalam batasannya
aktivitas farmakodinamiknya (Depkes yaitu kurang dari 100%. Kadar sari larut
RI, 2000). Hasil kadar sari larut air dan air dankadar sari larut etanol dari suatu
etanol simplisia buah asam gelugur ekstrak bila dijumlahkan hasilnya tidak
dapat dilihat pada Tabel 2. akan melebihi 100%. Penjumlahan
Tabel 2. Hasil pemeriksaan kadar yang melebihi 100% dapat terjadi bila
sari larut air dan etanol simplisia
polarisasi solven air yang
buah asam gelugur
memungkinkan senyawa semi polar

Simplisi Ekstrak Rendemen bersifat non polar sehingga bisa tertarik

a (g) Kental Ekstrak (%) ke dalam air begitu pula sebaliknya jika

(g) kadar larut etanol lebih tinggi (Saifudin,

3.200 1189 37,15 et,al.,, 2011).


3. Hasil Susut Pengeringan Simplisia

Hasil pada Tabel IV.2 menunjukkan Buah Asam Gelugur

bahwa untuk simplisia buah asam Pemeriksaan susut pengeringan


gelugur memiliki kadar sari larut air simplisia merupakan pengukuran sisa
sebesar 3,6% dan kadar sari larut etanol simplisia setelah pengeringan pada
3,9%. Hasil tersebut berbeda jauh suhu 105°C selama 30 menit atau
dengan species Garcinia mangostana, sampai konstan, yang dinyatakan
dimana untuk spescies tersebut kadar dalam persen. Pemeriksaan susut
sari larut air dan etanol memiliki nilai pengeringan bertujuan memberikan
masing-masing >24,6% dan >24,3% batasan maksimal kehilangan suatu
(Depkes RI, 2000). Hal ini dapat senyawa dalam proses pengeringan
disebabkan karena proses ekstraksi simplisa. Hasil yang diperoleh untuk
yang kurang maksimal misalnya buah asam gelugur yaitu 7,20%, hasil

Viva Medika | VOLUME 11/NOMOR 02/MARETI/2019


23
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 11 (02), Maret 2019
Galih Samodra (Standardisasi Parameter Spesifik dan Non Spesifik Ekstrak Etanol Buah Asam
Gelugur Ggarcinia Atroviridis Griff.)

tersebut telah sesuai dengan FHI 13%. Nilai kadar air yang didapatkan
dimana tidak boleh lebih dari 10% pada tidak berbeda dari penelitian yang
spesies Garcinia mangostana pada dilakukan oleh Fitriyani (2009)
genus Garcinia (Depkes RI, 2010). dimana untuk kadar air buah asam
Hasil pemeriksaan susut pengeringan gelugur di dapatkan hasil sebesar
simplisia buah asam gelugur terdapat 18,72%.
pada Tabel 3. 5. Hasil Kadar Abu Ekstrak Buah
Asam Gelugur
Tabel 3. Hasil pemeriksaan susut
pengeringan simplisia buah asam Pemeriksaan kadar abu ekstrak
gelugur merupakan kadar abu fisiologik, bila
Pengujian Susut
simplisia dipijar hingga seluruh unsur
Ke- Pengeringan (%)
organik hilang. Pemeriksaan kadar abu
1 7,92
ekstrak memberikan gambaran
2 6,86
kandungan mineral internal dan
3 6,83
eksternal dalam ekstrak. Hasil
Rata-rata 7,20
pemeriksaan kadar abu total dan kadar
4. Hasil Kadar Air Ekstrak Buah
abu tidak larut asam dari ekstrak buah
Asam Gelugur
asam gelugur terdapat pada Tabel 4.
Pemeriksaan kadar air ekstrak
Hasil ini sesuai dengan persyaratan
merupakan pengukuran kadar air
pada Material Medika Indonesia IV
yang berada di dalam ekstrak.
yang menetapkan kadar abu total tidak
Pemeriksaan kadar air ekstrak
lebih dari 14% dan kadar abu tidak larut
bertujuan memberikan batasan
asam tidak lebih dari 7%.
minimal atau rentang kadar air dalam
Tabel 4. Hasil pemeriksaan kadar
ekstrak. Jika tidak memenuhi abu ekstrak etanol buah asam
persyaratan kadar air, maka gelugur
Pengujian Kadar Abu Kadar Abu
dikhawatirkan akan memicu Total (%) Tidak Larut
tumbuhnya banyak kontaminan Asam (%)
mikroorganisme dalam ekstrak. Hasil Ekstrak 2,99 1,03

dari pemeriksaan kadar air ekstrak


etanol buah asam gelugur sebesar

Viva Medika | VOLUME 11/NOMOR 02/MARETI/2019


24
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 11 (02), Maret 2019
Galih Samodra (Standardisasi Parameter Spesifik dan Non Spesifik Ekstrak Etanol Buah Asam
Gelugur Ggarcinia Atroviridis Griff.)

6. Hasil Penapisan Fitokimia membuktikan adanya senyawa


Simplisia dan Ekstrak flavonoid pada genus Garcinia lain,
Penapisan fitokimia dilakukan yaitu Garcinia celebica (Widyowati
untuk mengetahui golongan senyawa dan Rahman, 2010). Adanya fenolik
dari metabolit sekunder yang dalam buah asam gelugur juga
terkandung dalam simplisia dan ekstrak dibuktikan oleh penelitian yang
etanol buah asam gelugur. Hasil dilakukan Jantan et.al., (2011).
penapisan fitokimia simplisia dan
ekstrak etanol buah asam gelugur dapat SIMPULAN DAN SARAN
dilihat pada Tabel 5. Ekstrak buah asam gelugur berupa
Tabel 5. Hasil penapisan ekstrak kental dengan warna coklat
fitokimia simplisia dan ekstrak etanol
tua dengan bau khas dan memiliki
buah asam gelugur
Hasil penapisan fitokimia rasa yang asam. Parameter spesifik
Senyawa
Simplisia Ekstrak ekstrak buah asam gelugur ditandai
Alkaloid + -
dengan memiliki rendemen 37,15%,
Polifenol - -
mengandung beberapa metabolit
Tanin - -
Flavonoid + + sekunder seperti flavonoid dan
Kuinon - - saponin, senyawa yang larut dalam air
Saponin + + sebesar 3,6%, senyawa yang larut
Monoterpeno -/- -/-
dalam etanol sebesar 3,99%, dan
id/Seskuiterp
kadar abu total sebesar 2,99%.
enoid
Steroid/Triter -/- -/- Parameter non spesifik ekstrak buah
penoid asam gelugur meliputi kadar abu yang
Keterangan: tidak larut asam dengan nilai 1,03%,
+ : Terdeteksi susut pengeringan simplisia buah
- : Tidak terdeteksi asam gelugur sebesar 7,20%, dan
Berdasarkan Tabel 5. dapat kadar air ekstrak buah asam gelugur
disimpulkan bahwa simplisia dan sebesar 13%.
ekstrak etanol buah asam gelugur Diperlukan penelitian lebih lanjut
mengandung senyawa alkaloid, untuk uji toksisitas dari ekstrak etanol
flavonoid dan saponin. Penelitian lain buah asam gelugur, sehingga bias

Viva Medika | VOLUME 11/NOMOR 02/MARETI/2019


25
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 11 (02), Maret 2019
Galih Samodra (Standardisasi Parameter Spesifik dan Non Spesifik Ekstrak Etanol Buah Asam
Gelugur Ggarcinia Atroviridis Griff.)

dilanjutkan untuk formulasi aggregation in relation to their


total phenolic
pembuatan sediaan yang sesuai
contents, J. Med. Plant Res., 5,
ekstrak etanol buah asam gelugur. (2699-2709).
MacKeen, M. M., Mooi, L. Y.,
Amran, M., Mat, N., Lajis, N. H.,
DAFTAR PUSTAKA dan Ali, A. M. (2012):
Noncytotoxic and antitumor-
Chuah, L. O., Wan, Y. H., Boon, K.
promoting activities of garcinia
B., dan Swee, K. Y. (2013):
acid esters from Garcinia
“Updates on Antiobesity Effect
atroviridis Griff. ex T. Andres
og Garcinia Origin (-)-HCA.”
(Guttiferae), Evidance Based
Evidence Based Complementary
Complementary and Alternative
and Alternative Medicine. 3: 1-
Medicine, 1-5.
17.
Saifudin A, Rahayu V, Teruna HY.
Departemen Kesehatan RI. (2000):
2011. Standardisasi bahan obat
Parameter standar umum ekstrak
bahan alam. Yogyakarta. Graha
tumbuhan obat, Departemen
Ilmu.
Kesehatan RI, Jakarta.
Widyowati, R., & Rahman, A.
Depkes RI, (2008): Farmakope
(2010): Kandungan Kimia dan
herbal Indonesia edisi I.
Aktivitas Antimikroba Ekstrak
Departemen Kesehatan Republik
Garcinia celebica L. terhadap
Indonesia, Jakarta.
Staphylococcus aureus, Shigella
Depkes RI, (2010): Suplemen I
Dysenteriae dan Candida
farmakope herbal Indonesia edisi
Albicans, Majalah Farmasi
I, Departemen Kesehatan
Airlangga, 8 (2), 23-27.
Republik Indonesia, Jakarta
Fitriyani, A. (2009): Uji in Vitro
Ekstrak Air dan Etanol dari Buah
Asam Gelugur, Rimpang
Lengkuas, dan Kencur Sebagai
Inhibitor Aktivitas Lipase
Pankreas, Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Gogoi, A., Nabajyoti, G., dan Bijoy,
N. (2015): “Dubious anti-obesity
agent Hca from Garcinia: A
Systematic Review.”
International Journal of
Pharmacy and Pharmaceutical
Sciences 7(7).
Jantan, I., Jumuddin, FA., Saputri,
FC., Rahman, K., 2011,
Inhibitory effects of
the extracts of Garcinia species
on human low-density lipoprotein
peroxidation and platelet

Viva Medika | VOLUME 11/NOMOR 02/MARETI/2019


26

Anda mungkin juga menyukai