Anda di halaman 1dari 11

The 10th University Research Colloqium 2019

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Efektifitas Air Rebusan Daun Sirih Hijau dalam Mengatasi


Keputihan Kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Gombong
Dwi Nur Baety1̽, Eka Riyanti 2, Diah Astutiningrum 3
1,2,3
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan,
STIKES Muhammadiyah Gombong
̽Email:Dwinurbaety17@gmail.com

Abstrak
Keywords: Latar Belakang: Keputihan adalah keluarnya cairan berlebih dari vagina
Daun Sirih Hijau, yang terkadang disertai rasa gatal, nyeri, rasa panas dibibir kemaluan,
Keputihan, Remaja kerap disertai bau busuk. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya
keputihan patologis dengan menggunakan daun sirih hijau (peper betle L)
kandungan di dalam daun sirih hijau (peper betle L) ini dapat
menghilangkan bakteri dan anti jamur di dalam tubuh.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk Mengetahui efektifitas
rebusan air daun sirih hijau dalam mengatasi keputihansiswi kelas XI di
SMA Muhammadiyah 1 Gombong
Metode: Metode penelitian ini menggunakan quasy eksperiment dengan
rancangan Pretest - posttest with control group design, terhadap 24
responden kelompok intervensi dan 24 responden kelompok kontrol yang
mengalami keputihan. Setelah 6 hari diobservasi gejala keputihanya
berkurang atau tidak untuk kelompok intervensi. Uji stastik yang digunakan
non parametik (uji wilcoxon).
Hasil: Hasil uji statistik Wilcoxon kelompok intervensi terdapat perbedaan
antara pre dan postest diperoleh 0,000 (p<0,05) yang berarti Ha diterima
artinya ada pengaruh cebok dengan air rebusan daun sirih hijau untuk
mengatasi keputihan, dibandingkan kelompok kontrol yang tidak diberikan
air rebusan daun sirih hijau.
Kesimpulan: Ada perbedaan sighnifikan antara pre dan post-test sesuda
diberikan intervensi air rebusan daun sirih hijau.
Peneliti Selanjutnya: Dapat membandingkan daun sirih jenis yang lainya,
Perlu adanya penyeragaman ukuran daun yang sama.

I. PENDAHULUAN Sedangkan faktor patologis (tidak normal)


Organ reproduksi merupakan salah satu disebabkan oleh infeksi, bakteri, parasit, jamur
organ tubuh yang sensitif dan memerlukan dan virustrikomonas vaginalis, vaginal
perawatan khusus. Kesehatan organ reproduksi bacterial, sifillis, kandida albicans
berawal dari menjaga kebersihan diri, termasuk gonnorheae(Andayani et al 2017)
kebersihan vagina yang bertujuan supaya Menurut National Center For
vagina tetap bersih, sehat, normal dan terhindar Biotechnology Information (2013) Sekitar 75%
dari adanya penyakit. Salah satu masalah wanita di dunia mengalami keputihan, paling
kesehatan reproduksi pada kaum remaja yaitu tidak sekali seumur hidup dan sebanyak 45%
keputihan atau Flour Albus (Astuti et al, 2018) wanita mengalami keputihan dua kali atau lebih.
Faktor pendukung penyebab keputihan Sedangkan pada kaum wanita yang berada di
yaitu faktor fisologis(normal) dan patologis Eropa angka keputihan sebesar 25%, dimana
(tidak normal). Faktor fisiologis(normal) 40-50% akan mengalami kekambuhan
keputihan yang dipengaruhi oleh ovulasi, World Health Organization (WHO) dalam
sebelum haid, rangsangan seksual dan emosi. Pusdatin (2012) rentang usia remaja adalah usia

48
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

10-19 tahun, menurut Peraturan Menteri patologis yang beralangsung terus menerus
Kesehatan RI nomor 25 tahun 2014. Remaja akan mengganggu fungsi organ reproduksi
adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 wanita khususnya pada bagian saluran indung
tahun dan menurut Badan Kependudukan dan telur yang dapat menyebabkan infertilisasi
Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia (Octaviyanti, 2012)
remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Keputihan juga menjadi salah satu gejala
Jumlah kelompok usia 10-19 tahun di Indonesia awal dari Kanker Serviks, pada Kanker Serviks
menurut Sensus penduduk sebanyak 43,5 juta lendir pada keputihan akan mengalami
atau 18% dari jumlah penduduk. perubahan warna, memiliki aroma yang tidak
Menurut WHO (2016) diperkirakan setiap sedap atau bau, serta terjadi perubahan tekstur
tahun ada 357 juta kasus masalah kesehatan dan konsistensi cairan vagina. Menurut Pusat
reproduksi banyaknya kasus setiap tahunnya Data dan Informasi Kementrian Kesehatan
yang dapat di sembuhkan baru empat kasus RI(2015) di Provinsi Jawa Tengah estimasi
infeksi menular, yang dapat disembuhkan jumlah penderita Kanker Serviks pada tahun
diantarnya: Chlamydia trachomatis(131 juta ), 2013 mencapai 19,734 dengan presentase
Neisseria gonnorhoeae (87 juta), sifilis (6 juta), sebanyak 0,8%.
dan Trichomonas vaginalis (142 juta)dan Banyak yang di lakukan oleh masyarakat
penyakit yang dapat disembuhkan di antara untuk mengurangi terjadinya keputihan
orang yang berusia 15-45 tahun. Menurut diantarnya secara farmakologi (obat-obat dari
Kementrian Kesehatan RI (2013) bahwa dokter), non farmakologi seperti: perubahan
pengetahuan remaja tentang kesehatan tingkah laku, personal hygine, psikologis, serta
reproduksi belum memadai. Hal ini dapat mengkonsumsi produk herbal yang dipercayai
dilihat dari jumlah presentase remaja khasiatnya. Penggunaan bahan alam sebagai
perempuan yang mengetahui tentang Kesehatan obat herbal dinilai lebih aman, karena efek
Reproduksi Remaja (KRR) yaitu hanya berkisar samping yang tidak berbahaya untuk tubuh dari
35,3%. pada obat modern (Sari, 2012). Salah satu
Departemen Kesehatan Republik Indonesia tanaman yang sering dijadikan alternatif untuk
(2015), menjelaskan bahwa keputihan mengurangi keputihan yaitu daun sirih, selain
merupakan gejala yang sering dialami oleh banyak di sekitar lingkungan rumah daun sirih
perempuan. Keputihan (Flour albus, leukorea, hijau sering digunakan karena resiko efek
vaginal discharge) adalah istilah keluarnya samping yang tidak berbahaya. Secara umum
cairan dari genatalia seseorang wanita yang kandungan dari daun sirih mempunyai senyawa
bukan darah. Pada keadaan normal cairan yang kimia aktif seperti polifenol, alkaloid, steroid,
keluar berupa mukus atau lendir yang jernih, saponin, dan tanin (Handayani 2017 ).
tidak berbau dan tidak mencolok, dan agak Tanaman sirih mempunyai ragam spesies, di
lengket. Pada keadaan patologis terjadi antaranya sirih gading, sirih hitam, sirih kuning,
perubahan cairan genital dalam jumlah, sirih hijau dan sirih merah. Daun sirih yang
konsistensi, warna, dan bau. biasanya digunakan untuk masalah kewanitaan
Rasa gatal dan rasa panas atau nyeri pada atau keputihan yaitu daun sirih hijau (piper
saat keputihan di daerah vagina adalah salah betle. l)dan daun sirih merah (piper crocatum)
satu faktor yang disebabkan oleh infeksi atau (Elshabrina, 2013).
peradangan yang terjadi karena mencuci vagina Kandungan dari daun sirih hijau (piper
dengan air kotor, pemeriksaan dalam yang tidak betle.l)sangatlah bagus untuk pengobatan, ada
benar, pemakaian pembilas yang berlebihan. beberapa kandungan yang terdapat didalam
Keputihan dapat juga disebabkan oleh masalah daun sirih hijau diantaranya minyak astiri,
hormonal, celana yang tidak menyerap keringat hidroksikavicol, kavicol, kavibetol,
dan penyakit menular seksual. Selain rasa gatal, allyprokatekol, eugenol, caryophyllelen,
panas dan nyeri faktor perilaku juga cyneole, candinene, diastse, pati, terpennena,
berpengaruh dalam meningkatkan terjadinya sesquiterpena, phenyil propane, tanin, gula, dan
keputihan yaitu pengetahuan yang kurang baik, anti jamur. Karena kandungan yang sangat kaya
sikap negatif dan tindakan yang tidak tepat tersebut daun sirih sering kali dipakai obat
dalam perawatan organ reproduksi(Kusmiran, tradisional untuk mengatasi berbagai penyakit
2013) seperti: gusi bengkak, keputihan, sariawan,
Dampakdari Keputihan menyebabkan rasa demam berdarah, memperlancar haid, asma,
tidak nyaman pada wanita sehingga dapat radang tenggorokan, menghilangkan bau ketiak,
mempengaruhi rasa percaya dirinya. Keputihan dan mimisan (Andareto, 2015)

49
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Menurut Hidayat & Sri (2009) daun sirih minyak esensial dari daun sirih dihasilkan oleh
merah (piper crocatum) merupakan tanaman minyak terbang (betiephenol), seskuiterpen, pati,
sirih merah yang berwarna merah keperak- diastase, gula dan zat tanin dan alkohol yang
perakan dan apabila daunnya disobek maka memiliki kuman mematikan, antioksidasi dan
akan berlendir serta aromanya lebih fungisida dan anti jamur.Penelitian lain yang
wangi.Kandungan dalam daun sirih merah yaitu dilakukan oleh Anas et al (2018) dalam
minyak astiri, hidroksikavicol, kavicol, penelitian Perbedaan Daya Hambat Antibakteri
kavibetol, allyprokatekol, carvacrol, eugenol, Antara Ekstrak Daun Sirih Merah (piper
cineole, caryofelen, kadimen estragol, ter- crotatum) dan Ekstrak Daun Sirih Hijau (piper
penena dan phenyl propada. Hasil penelitian betle L.) yaitu dari kedua jenis ekstrak daun
yang dilakukan oleh Werdhany et al (2009) air sirih yang digunakan dalam penelitian ini,
rebusan daun sirih merah mengandung ekstrak daun sirih hijau (piper betle l.) memiliki
antiseptik atau karvikol yang bersifat efek daya hambat yang lebih baik terhadap
desinfektan dan ati jamur, sehingga bisa pertumbuhan bakteri Streptococcusmutans
digunakan sebagai obat antiseptik untuk dibandingkan ekstrak daun sirih merah (piper
menjaga kesehatan rongga mulut, crocatum). Menurut Gunawan et al (2015) yang
menyembuhkan penyakit keputihan dan bau bahwa ada pengaruh pemberian daun sirih hijau
tidak sedap. (piper betle. L)berfungsi untuk
Hasil penelitian Sulistyowati (2016), antiseptiksebagai anti jamur canddida albican.
pemberian daun sirih berupa rebusan daun sirih Daun Sirih hijau mengandung minyak astiri,
dari 10 lembar direbus dengan 250 cc air dan senyawa fenil propanoid, dan tannin.
ditunggu sampai mendidih sampai tersisa 100cc Berdasarkan hasil observasi yang sudah di
air rebusan daun sirih untuk satu kali cebok dan dapatkan bahawa dari 48 siswi kelas XI di
diberikan 3 kali dalam sehari efektif dalam SMA Muhammadiyah 1 Gombong mengalami
mengatasi keputihan (Flour Albus). Penelitian keputihan. Keputihan keluar sebelum
lain yang dilakukan oleh Zubeir et al (2010), menstruasi sebanyak 42 siswi, Keputihan
menunjukan bahwa penggunaan ekstrak daun dengan lendir berwarna putih 27 siswi,
sirih hingga satu minggu dapat mengurangi keputihan dengan berbau tidak sedap seperti
keluhan keputihan dengan mengurangi jumlah bau amis 26 siswi, keputihan keluar saat
lendir tanpa mempengaruhi flora normal, beraktivitas berlebih 18 siswi dan keputihan
sehingga reaktif aman untuk mengurangi yang menggangu aktivitas berjumlah 20 siswi,
keputihan. sedangkan sisiwi yang pernah memakai sabun
Selain Daun Sirih terdapat tanaman lain pencuci area kewanitaan sebanyak 5 siswi dan
yang dapat digunakan untuk mengatasi siwi yang pernah memakai pengobatan herbal
keputihan yaitu Daun Binahong dan Bawang yaitu daun sirih hijau untuk menangani
Putih, kandungan di dalam Daun Binahong keputihan hanya 1 siswi.
senyawa fenol juga terdapat pada tanaman Dari Uraiaan diaatas, oleh karena itu
binahong. Tanaman ini berasal dari dataran cina penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang dikenal dengan sebutan Madeira vine. tentang efektifitas air rebusan daun sirih dalam
Bagian tanaman binahong yang bermanfaat mengatasi keputihan. Berdasrkan latar belakang
sebagai obat pada umumnya adalah rhizome, yang diuraikan diatas, yang menjadi motivasi
akar dan daun. Hasil penelitian bahwa daun bagi peneliti sehingga tertarik untuk melakukan
binahong terdapat senyawa alkaloid, saponin penelitian tentang Efektifitas Air Rebusan Daun
dan flavonoid atau senyawa fenol yang setara Sirih Hijau Dalam Mengatasi Keputihan Kelas
dengan daun sirih, sedangkan kandungan XI di SMA Muhammadiyah 1 Gombong.
bawang putih mempunyai anti bakteri yang Manfaat hasil penelitian ini diharapkan dapat
dapat menghambat jamur dan virus. Sebagai salah satu intervensi non farmakologi
Hasil penelitian yang di lakukan oleh yaitu penggunaan tanaman herbal yang bersifat
Kustanti (2017), menunjukan bahwa tradisional untuk mengurangi keputihan pada
penggunaan rebusan daun sirih hijau efektif siswi kelas XI di SMA Muhammadiyah 1
dalam menurunkan kejadian keputihan. Gombong. Bagi Peneliti ini dapat menambah
Beberapa konten yang terkandung dalam pengetahuan dan pengalaman dalam

50
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

merencanakan, melakukan, serta menyusun responden. Teknik sampling yang digunakan


hasil penelitian secara ilmiah praktisi. Bagi dalam penenlitian ini adalah total sampling.
Institusi/Perguruan Tinggi diharapkan dengan Jadi peneliti menggunakan 48 responden yang
adanya penelitian ini dapat memberikan sebagai akan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 24
referensi yang berkaitan dengan kesehatan responden sebagai kelompok perlakuan dan
kewanitaan yaitu keputihan. 24 responden sebagai kelompok kontrol.
Sampel yang digunakan susai dengan kriteria
II. METODE inklusi dan ekslusi. Penelitian dilakukan di
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif SMA Muhammadiyah 1 Gombong pada
penelitian kuantitatif dengan menggunakan tanggal 29 April-4 Mei 2019.
metode quasy eksperiment dengan rancangan Metode pengumpulan data diperoleh dari
Pretest - posttest with control group design. tingkat keputihan siswi, dengan instrumen
Pada penelitian ini peneliti membagi kuesioner yang dilakukan pre dan postest
responden secara random menjadi dua kepada ke dua kelompok kontrol dan
kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan intervensi. Untuk kelompok intervensi
kelompok kontrol sebagai pembanding. diberikan air rebusan daun sirih hijau selama
Kemudian dilakukan pretest pada kedua 6 hari digunakan pagi dan malam hari,
kelompok tersebut untuk menentukan nilai sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan
awal atau kempuan responden sebelum perlakuan daun sirih.
dilakukan intervensi. Setelah intervensi Analisa data yang digunakan pada
dilakukan postest pada kedua kelompok penelitian ini analisa univariat karaktristik
perlakuandan kontrol untuk membandingkan menggunakan tabel ditribusi frekuensi, dan
dua kelompok tersebut. Analisa Bivariat menggunakan Uji wicoxon
Populasi dalam penelitian ini adalah dengan hasil p 0,000 <0.05.
seluruh siswi kelas XI di SMA
Muhammadiyah 1 Gombong sebanyak 48

III. HASIL
1. Pengalaman Organisasi
Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden Usia dan Pengalaman Organisasi Responden kelas XI di
SMA Muhammadiyah 1 Gombong (N=48)
Intervensi Kontrol
Karateristik Kategori
N % N %
16 tahun 14 58,3% 15 62,5 %
Usia
17 tahun 10 42,7 % 9 37,5 %
Pengalaman Aktif Organisasi 12 50% 5 20,83%
Organisasi Tidak Aktif Organisasi 12 50% 19 79,17%

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa karakteristik tertinggi pada pengalaman


presentase karakteristik responden berdasarkan organisasi yaitu siswi tidak aktif organisasi
usia tertinggi yaitu usia 16 tahun berjumlah 29 berjumlah 31 responden pada kelompok
responden yang terdiri dari 14 responden (58,3%) intervensi 12 responden (50%) pada kelompok
pada kelompok intervensi dan 15 responden kontrol 19 responden (79,17%), sedangkan yang
(62,5%) pada sedangkan usia terendah yaitu 17 Aktif Organisasi hanya 17 responden kelompok
tahun berjumlah 19 responden yang terdiri dari intervensi 12 respnden (50%), kelompok kontrol
10 responden intervensi (41,6%) dan 9 5 responden (20,83%)
responden kontrol (37%). Sedangkan presentasi

51
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

2. Sebelum pemberian
Tabel 2. Distribusi Karakteristik Responden Sebelum Diberikan Air Rebusan Daun Sirih Hijau Kelas
XI di SMA Muhammadiyah 1 Gombong (N=48)
Intervensi Kontrol
Karakteristik Kategori
N % N %
tingkat Keputihan Ringan 19 79,2% 21 87,5%
keputihan Keputihan Sedang 5 20,8% 3 12,5%
Total 24 100% 24 100%

Berdasarkan distribusi tabel 2 diatas 19 responden (79,2%) pada kelompok kontrol


menunjukan bahwa presentasi karakteristik sebanyak 21 responden (87,5%), keputihan
tertinggi kategori tingkat keputihan yaitu sedang pada kelompok intervensi berjumlah 5
Keputihan Ringan berjumlah 40 responden, responden (20,8 %) pada kelompok kontrol 3 (
yang terdiri dari kelompok intervensi sebanyak 12,5%).

3. Distribusi Karakteristik Responden Sesudah Diberikan Air Rebusan Daun Sirih Hijau Kelas XI di
SMA Muhammadiyah 1 Gombong (N=48)

Intervensi Kontrol
Karakteristik Kategori
N % N %
Katergori Tidak Keputihan 21 87,5% 0 0%
tingkat Keputihan Ringan 3 12,5% 21 87,5%
keputihan Keputihan Sedang 0 0% 3 12,5%
TOTAL 24 100% 24 100%

Berdasarkan distribusi tabel 3 diatas Siswi yang sudah tidak mengalami keputihan
menunjukan bahwa presentasi karakteristik sebanyak 21 responden (87,5%) pada kelompok
tertinggi kategori tingkat keputihan yaitu kontrol 0 (0%). Sedangkan presentase terendah
Keputihan Ringan berjumlah 24 responden, yaitu pada kategori Kelompok Kontrol dengan
yang terdiri dari kelompok intervensi sebanyak keputihan sedang berjumlah 3 responden
3 responden (12,5%) pada kelompok kontrol 21 (12,5%)
Responden (87,5%), pada kelompok intervensi

4. Perbedaan Tingkat Keputihan Sebelum dan sesudah diberikan air rebusan daun sirih hijau pada
kelompok intervensi dan kontrol kelas XI di SMA Muhammadiyah 1 Gombong (N=48)
Kelompok Tingkat Keputihan N Mean Rank Z P value
Pretest 24 0,00
Perlakuan -4.400 0,000
Postest 24 11.50
Pretest 24 2.50
Kontrol Postest 24 2.50 0,000 1,000

Berdasarkan uji stastik wilcoxson sign rank test setelah diberikan air rebusan daun sirih hijau,
didapatkan kelompok perlakuan didapatkan hasil p dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak
value sebesar 0.000 (p<0,05), Hasil tersebut diberikan air rebusan daun sirih hijau dengan hasil
menunjukan Ha diterima dan Hₒ ditolak yang p value sebesar 1.000.(p > 0,05) Hasil tersebut
berati bahwa ada ada perbedaan pre dan post menunjukan bahwa tidak ada pengaruh
.

52
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

VI. PEMBAHASAN berpengaruh terhadap keputihan yang dialami oleh


1. Tingkat Keputihan Sebelum Diberikan Bilas siswi. Aktivitas yang dilakukan siswi secara
Air Rebusan Daun Sirih Hijau Pada berlebihan mengakibatkan tidak perduli kebersihan
Kelompok Intervensi organ kewanitaan sehingga perlunya kesadaran
Berdasarkan hasil yang sudah dilakukan, siswi untuk meningkatkan kebersihannya. Hal ini
bahwa sebelum diberikan air rebusan daun sirih sejalan dengan penelitan oleh Kristiana et al (2012)
hijau, tingkat keputihan terbanyak yaitu keputihan bahwa keputihan yang terjadi tersebut cenderung
Ringan. Hal tersebut dikarenakan banyak sekali disebabkan oleh masih minimnya kesadaran untuk
responden yang tidak memahami pentingnya menjaga kesehatan organ reproduksi terutama
menjaga kebersihan organ kewanitaanya, dan kesehatan organ genetalia. Selain itu, keputihan
responden mengatakan jarang mendapat informasi sering disebabkan dengan kadar keasaman daerah
dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sekitar vagina, bisa akibat pH vagina yang tidak
khusunya masalah keputihan, sedangkan seimbang. Sementara kadar keasaman vagina
kebanyakan responden hanya diam tanpa mencari disebabkan oleh dua hal yatu faktor internal dan
sebab dan akibat keputihan yang dialami. Oleh faktor eksternal. Faktor eksternal antara lain
karena itu, responden menganggap keputihan kurangnya personal hygine, pakaian dalam yang
sebagai sesuatu hal yang wajar yang dialami ketat, dan penggunaan WC yang tercemar bakteri
perempuan. Akan tetapi apabila tidak ditangani Clamydia. Sedangkan menurut Paryono (2016)
dengan baik akan menyebabkan masalah kesehatan menyatakan bahwa penyebab keputihan karena
respoduksi. perilaku atau kebiasan seseorang yang tidak
Hasil analisa peneliti, responden mengatakan memperhatikan kebersihan organ reproduksinya,
jarang membersihkan vagina dari arah belakang yang sering disebut personal hygine.
kedepan, tidak membiasakan mengeringkan vagina Hasil penelitian Umi & Hesti (2018)
setelah BAK atau BAB dan sebagainya yang menunjukan bahwa 52% santri memiliki personal
menyebabkan keputihan yang bersifat patologis. hygine yang buruk dan sebanyak 75,5% santri
Kondisi kamar mandi atau bak mandi sekolah yang mengalami flour albus patologis, sehingga terdapat
kotor merupakan sumber bakteri maupun jamur hubungan yang positif dan sighnifikan antara
yang dapat memungkinkan masuk kedalam vagina, personal hygine dengan kejadian flour albus
Oleh karena itu pentingnya remaja mengetahui patologis. Semakin buruk personal hygine
tentang keputihan, sehingga wanita khususnya seseorang maka keputihan dialaminya semakin
remaja mengetahui tentang keputihan, tanda dan besar bersifat patologis.
gejala keputihan, tanda dan gejala, penyebab dan Menurut Marhaeni (2016) faktor lain yang
dapat membedakan antara keputihan fisologis dan dapat mempengaruhi keputihan yaitu kelelahan
patologis, sehingga dapat mencegah dan fisik dimana kondisi yang dialami oleh seseorang
menangani apabila tanda dan gejala keputihan akibat meningkatnya penguluaran energi karena
yang tidak normal. terlalu memaksakan tubuh untuk bekerja berlebih
Menurut Depkes RI (2011) Faktor usia pada yang mengakibatkan penekanan pada hormon
remaja awal dan pertengahan dapat mempengaruhi estrogen, menurunnya sekresi hormon estrogen
sesorang memperoleh pengetahuan karena sehingga menyebabkan penurunan kadar glikogen.
disebabkan faktor kematangan kognitif yang masih Glikogen digunakan oleh Lactobacillus doderlein
kurang dibanding remaja akhir. Data stastik di untuk metabolisme, sisa dari metabolisme ini
Indonesia tahun 2009, dari 43,3 juta jiwa remaja adalah asam laktat yang digunakan untuk menjaga
berusia 15-24 tahun berperilaku tidak sehat, yang keasaman vagina. Jika asam laktat yang dihasilkan
merupakan salah satu terjadinya keputihan. Hasil sedikit, bakteri, jamur, dan parasit mudah
penelitian, bahwa rata-rata yang mengalami berkembang dan mengakibtkan keputihan.
keputihan Kelas XI Di SMA Muhammadiyah 1 Kondisi tubuh yang kelelahan dan stress fisik
Gombong usia 16 tahun. Sejalan dengan Penelitian maupun psikologi seperti tuntunan akademis yang
yang dilakukan oleh Nana & Erry (2018) di dinilai terlalu berat, hasil ujian yang buruk dan
pesantren Hasanatul Barokah Kecamatan tugas yang menumpuk dapat mempengaruhi kerja
Tambusai tentang keputihan, bahwa usia remaja hormon-hormon yang ada di dalam tubuh
pertengahan mayoritas berpengetahuan kurang dan perempuan termasuk dapat memicu peningkatan
hanya sedikit yang berpengetahuan baik. hirmon estrogen, pengaruh hormon tersebut yang
Banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh memicu keputihan pada wanita.
siswi seperti aktif organisasi, olahraga ataupun Menurut penelitian Muhammad, D et al
kegiatan diluar sekolah, sehingga akan (2017) mengenai Hubungan Pengetahuan, Vulva

53
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Hygine, Stress, dan Pola Makan dengan kejadian dari penelitian ini, dan menyatakan banyak
infeksi Four albus (Keputihan) pada Remaja Siswi manfaatnya, sedangkan 3 Responden mengatakan
SMA Negeri 1 Kendari 2017, menujukan bahwa keputihannya menjadi ringan tidak seperti biasa,
ada hubungan antara stress dengan kejadian infeksi dari hasil analisa bahwa mereka menggunakan air
flour albus pada Siswi SMA Negeri 6 Kendari. rebusan daun sirih hijau tidak sesuai SOP. 2
Hasil analisa peneliti, siswi kelas XI SMA responden mengatakan bahwa ada yang
Muhammadiyah 1 Gombong banyak keluhan menggunakan air rebusan daun sirih hijau pada
siswi yang megalami stress yang diakibatkan oleh sore hari yang seharusnya pada malam hari, 1
tuntunan akademik seperti, banyaknya tugas yang responden pernah menggunakan air rebusan daun
menumpuk, cemas ketika menjelang ujian, sirih hijau hanya 1 kali sehari.
bingung dengan materi yang diberikan sehingga Adapun perubahan tersebut terjadi karena
mengakibatkan stress, yang tidak dapat dihindari adanya kandungan yang ada di dalam daun sirih
dengan padatnya rutinitas tersebut sehingga siswi seperti fenol yang mengandung lima kali lipat
lupa pentingnya menjaga kebersihan diri terutama antibakteri lebih kuat dibandingkan kandungan
organ kewanitaannya bahkan untuk mencari yang lainnya. Selain itu, pemberian air rebusan
informasi tentang kesehatan reproduksi tidak daun sirih hijau dengan cara di bilas secara
pernah dilakukan dengan alasan sibuk dan takut langsung ke organ intim lebih efektif dibandingkan
dengan dokter. Oleh karena itu peneliti untuk oral atau di konsumsi, selian itu membersihkan
memberikan edukasi dan membantu masalah yang vagina dari arah belakang kedepan dan
dialami responden untuk menangani masalah membiasakan mengeringkan vagina setelah BAK
keputihan salah satunya dengan cara alternatif atau atau BAB hal lain dapat berpengaruh terhadap
non farmakologi yaitu dengan menggunakan air perubahan keputihan yaitu sesuai dengan prosedur
rebusan daun sirih hijau yang bisa di gunakan penggunan bilas air rebusan daun sirih hijau.
dengan cara dibilas langsung ke organ wanita. Sifat antimikroba daun sirih hijau (P.betle)
Menurut (Andareto, 2015) daun sirih hijau sering sangat bermafaat jika digunakan untuk mengobati
digunakan obat alternatif karena minimnya efek infeksi mikoorganisme patogen pada tubuh
samping, mudah didaptkan, ekonomis selain itu manusia, misalnya menghambat pertumbuhan
daun sirih hijau juga banyak manfaatnya selain C.albicans. Beberapa penelitian menyatakan daun
untuk mengatasi keputihan juga bisa digunakan sirih hijau (P.betle) dalam bentuk rebusan, perasan,
untuk berbagai penyakit seperti: gusi bengkak, infusan, minyak astiri dan ekstrak etanol memiliki
sariawan, demam berdarah, memperlancar haid, efek antifungi terhadap C. albicans (Ebtasari, 2007
asma, radang tenggorokan, menghilangkan bau dalam Diani et al 2014)
ketiak, dan mimisan. Menurut Yanhendri dan Yenny, (2012) dalam
ilmu farmasi pemberian rebusan atau infusa daun
2. Efektifitas Sesudah diberikan Air sirih yang diberikan secara topikal atau diberikan
Rebusan Daun Sirih Hijau Pada secara langsung di permukaan kulit vagina
Kelompok Intervensi memberikan efek lebih cepat sekitar 5 menit-30
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan menit dibandingkan menggunakan secara oral.
bahwa hasil Sebelum dan Sesudah di berikan Air Bakteri yang hidup didalam vagina
Rebusan Daun Sirih Hijau dengan cara dibilas ke digolongkan bakteri vaginalis (BV) dapat
vagina selama 6 hari berturut-turut pagi dan malam menyebabkan kejadian keputihan dan bau, lebih
hari terdapat pengaruh secara sighnifikan dalam dari kejadian keputihan dan bau, lebih dari 50%
mengatasi keputihan, dari 24 siswi yang sudah wanita dengan BV asimtomatik. Sebagian besar
tidak mengalami keputihan sebanyak 21 responden, perempuan setidaknya sekali selama mereka
dan yang mengalami keputihan ringan sebanyak 3 seumur hidup pernah menderita keputihan. Paling
siswi, bahwa 21 respoden keputihan berkurang sering pada usia produktif, dengan diperkirakan
bahkan ada responden selama menggunakan daun antara 70-75 % sebanyak 40-50% mengalami
sirih hijau tidak keluar lagi keputihannya, setelah kekambuhan. Studi menunjukan bahwa
bilas dengan air rebusan daun sirih hijau menjadi Candidiasis Vulvo Vaginalis (CVV) sering
semriwing, kondisi seperti ini peneliti dapatkan dikalangan wanita muda usia sekitar 18-24 tahun
dari pernyataan responden. Mereka mengatakan (Monalisa et al, 2012)
merasa nyaman dan bersyukur menjadi responden

54
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Salah satu cara mengatasi keputihan adalah dan anti jamur, salah satunya cara menghambat
memakai celana dalam yang berbahan lembut atau pertumbuhan bakteri ialah dengan cara
dapat menyerap keringat, karena organ intim menghambat proses pembentukan dinding sel yang
wanita sangat peka terhadap lingkungan, sehingga sudah terbentuk.
organ intim wanita membutuhkan suasana kering. Hasil penelitian Gunawan et al (2015) bahwa
Kondisi lembab dapat mengundang jamur dan penggunaan ekstrak daun sirih hijau (piper betle L)
bakteri (Iswati, 2010). Wanita yang mengalami dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida
keputihan harus menjaga kebersihan organ albicans yang merupakan agen utama penyebab
genetalia, membasuh dengan air bersih dari arah keputihan (kandidiasis) sehingga ektrak daun sirih
depan ke belakang atau vagina ke anus (Saraswati, hijau (piper betle L) bisa dijadikan pencegahan
2010). untuk penyebaran atau infeksi oleh Candida
Hasil penelitian Kustanti (2018), bahwa albicans.
terdapat penurunan keputihan pada kelompok Berbeda dengan kelompok Kontrol bahwa
perlakuan disebabkan oleh adanya perlakuan tingkat keputihan sebelum dan sesudah tidak
Pemberian Air Rebusan Daun Sirih Hijau. terdapat perbedaan yang sighnifikan. Hasil
Keadaan ini membuktikan bahwa ternyata penelitian ini terjadi karena siswi malas untuk
Pemberian Air Rebusan Daun Sirih Hijau mengaplikasikan pengetahuannya terkait dengan
mempunyai pengaruh terhadap penurunan angka pemberian air rebusan daun sirih hijau, tetapi ada
keputihan yang dialami remaja putri. Remaja putri beberapa responden yang mengikuti pemberian
mengatakan merasa lebih nyaman setelah informasi terkait dengan kesehatan reproduksi, dan
pemberian Air Rebusan Daun Sirih Hijau. terdapat pengaruh pada keputihannya yaitu dari
sedang menjadi berkurang keputihannya.
3. Efektifitas Air Rebusan Daun sirih Hijau Penelitian Werdiyani et al (2012) mengatakan
sesudah diberikan Air Rebusan Daun Sirih Keputihan sangat beresiko terjadi pada remaja
Hijau pada kelompok eksperimen dan sehingga perlu mendapat perhatian khusus. Masa
kelompok kontrol ini remaja putri sedang mengalami pubertas yang
Hasil analisa pengaruh pemberian air rebusan ditandai dengan menstruasi. Pada sebagain orang
daun sirih hijau kepada kelompok intervensi saat mengalami menstruasi dapat mengalami
didapatkan hasil p value (p<0,05) didapatkan 0,000, keputihan.
antara sebelum dan sesudah yang artinya air Menurut Solikhah et al (2010) Keputihan
rebusan daun sirih hijau efektif digunakan untuk tidak normal (patologis) dibiarkan saja tanpa
keputihan. diobati tidak segera diberikan penanganan,
Menurut penelitian Vakish (2012), salah satu akibatnya infeksi bisa menajalar masuk ke dalam
tanaman obat yang dikenal oleh masyarakat adalah rahim sampai menginfeksi ovarium. Sehingga
daun sirih hijau (piper betle L), kandungan minyak penderita perlu memeriksakan organ dan saluran
atsiri, hidroksikavicol, kavicol, kavibetol, reproduksi ke pelayanan kesehatan, agar diketahui
allyprokatekol, eugenol, caryophyllelen, cyneole, penyebab patologisnya untuk dilakukan
candinene, diastse, pati, terpennena, sesquiterpena, pencegahan serta penanganan yang tepat.
phenyil propane, tanin, gula, dan anti jamur. Daun Menurut penelitian Nanlessy, M.D et al
sirih hijau sering digunkan untuk mengatasi bau (2013) tidak ada hubungan antara pengetahuan
badan dan bau mulut, sariawan, mimisan, gatal- remaja putri dalam menjaga kebersihan alat
gatal dan koreng, serta mengobati keputihan pada genetalia dengan kejadian keputihan, tidak ada
wanita, Daun sirih yang terkenal di indinesia tidak hubungan antara perilaku remaja putri dalam
hanya daun sirih hijau melainkan juga daun sirih menjaga kebersihan alat genetalia dengan kejadian
merah, kandungan daun sirih merah walaupun keputihan.
kandungan belum kandungan kimia belum diteliti
secara detail, hasil kreamtogram daun sirih merah I. SIMPULAN DAN SARAN
mengandung flavoroid, senyawa polevenolad, SIMPULAN
tanin dan minyak astiri senyawa yang diyakini Berdasarkan hasil penelitian diatas maka peneliti
dapat mengobati beberapa penyakit. menyimpulkan sebagai berikut :
Menurut penelitian Syahrinastiti (2015), 1. Tingkat keputihan sebelum diberikan
mengatakan bahwa kandungan daun sirih hijau perlakuan tingkat keputihannya adalah ringan
diantaranya adalah fenol, fenol di dalam daun sirih sebanyak 19 respoden (79,2 %), dan 8
hijau diyakini memiliki kandungan lebih banyak responden keputihan sedang (20,8%).
dibanding fenol pada umumnya. Fenol tersebut 2. Tingkat keputihan sesudah diberikan air
berfungsi untuk menghambat aktivitas antibakteri rebusan daun sirih hijau terdapat pengaruh

55
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

yang sighnifikan terhadap tingkat keputihan (Piper Crocatum) Dan Ekstrak Daun Sirih
yaitu menjadi 21 responden tidak mengalami Hijau (Piper Betle L.) Terhadap Bakteri
keputihan (87,5%) sedangkan 3 responden Streptococcus Mutans (Study Eksperimental
(12,5%) mengalami keputihan ringan. Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi
3. Berdasarkan hasil uji statistik wilcoxon sign Umi 2016): Fakultas Kedokteran Gigi
rank pada kelompok intervensi didapatkan Universitas Muslim Indonesa: Makasar;2018
hasil p value sebesar 0,000 (p<0,05) Vol 10 (01) :120-125
dibandingkan dengan kelompok kontrol yang [3] Andareto, O. Apotik Herbal di Sekitar Anda,
tidak diberikan air rebusan daun sirih hijau Pustaka Ilmu Semesta;2015
didapatkan hasil p value 1,000( > 0,005) hasil [4] Andayani, S et al. Faktor-Faktor Yang
ini menunjukan Ha ditolak dan Hₒ diterima Berhubungan Dengan Perilaku Personal
yang berati bahwa tidak ada pengaruh yang Hyiene Remaja Putri Dalam Penanganan Dan
sighnifikan. Sesuai hasil tersebut maka air Pencegahan Keputihan Pada Siswi Smk
rebusan daun sirih hijau ada pengaruh untuk Negeri 11 Semarang. Jkm;2017
mengatasi keputihan. [5] Astuti, H et al (2018). Hubungan Perilaku
Vaginal Hygiene Dengan Kejadian Keputihan
SARAN Pada Mahasiswi Di Asrama Putri Psik Unitri
1. Bagi ilmu pengetahuan Malang. Nursing News; 2018 No.3
Diharapkan Hasil penelitian ini dapat sebagai [6] Bobak. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.
salah satu informasi dalam ilmu keperawatan Jakarta: Egc;2010
maternitas dalam mengatasi keputihan. [7] Daili, et al. Penyakit Menular Seksual.
2. Bagi Praktisi Jakarta: Balai Penerbit Fakultas
a. Bagi Tenaga Kesehatan dapat diadakan Kedokteran;2009
edukasi mengenai masalah kesehatan [8] Darma, M. et al. Hubungan Pengetahuan,
Reproduksi khususnya Keputihan Vulva Hygiene, Stres, Dan Pola Makan
b. Bagi Masyarakat dapat menambah informasi Dengan Kejadian Infeksi Flour Albus
tentang efektifitas air rebusan daun sirih hijau (Keputihan) Pada Remaja Siswi Sma Negeri 6
dalam mengatasi keputihan sebagai alternatif Kendari 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
pengobatan keputihan yang murah dan mudah Kesehatan Masyarakat;2017 Vol. 2/No.6/
didapatkan Mei 2017; Issn2502-731x ,
3. Bagi Bagi Institusi/Perguruan Tinggi [9] Depkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun;
Diharapkan dengan adanya penelitian ini 2015 Available.Online. 13 Januari 2019.
dapat memberikan Sebagai referensi yang [10] Dharma K,. Metodelogi Penelitian
berkaitan dengan kesehatan kewanitaan yaitu Keperawatan. Jakarta: Trans Info
keputihan dan perlu ditambahkan buku Media;2011
referensi tentang kewanitaan khususnya [11] Elshabrina. 33 Dahsyatnya Daun Obat
masalah keputihan Sepanjang Masa. Yogyakarta: CV;2013
4. Bagi peneliti selanjutnya : [12] Fathin, et al. Faktor-Faktor Yang
a. Dapat membandingkan daun sirih jenis Mempengaruhi Perilaku Vulva Hygiene
yang lainya Pada Remaja Putri Panti Asuhan Di
b. Perlu adanya penyeragaman ukuran dan Kecamatan Tembalang: Kota Semarang.
kualitas yang sama Kesehatan Masyarakat ;2018 Vol 6
[13] Fathnur & Sani,K. Metodologi Penelitian
DAFTAR PUSTAKA Farmasi Komunitas Dan Eksperimental.
Yogyakarat : Deepublish;2016
[1] Adi, Gunawan Et Al. Pengaruh Pemberian [14] Firzanah, F.Pengaruh Mengkonsumsi Air
Ekstrak Daun Sirih (Piper Sp.) Terhadap Rebusan Daun Binahong (Anredera
Pertumbuhan Jamur Candida Albicans. Cordifolia (Tenore) Steen) Terhadap
Prossiding Seminar Nasional Biotik. Fakultas Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu
Terbiyah Dan Keguruan Uin Ar-Raniry;2015 Nifas Di Bps. Ny. Dian Susilorini Amd. Keb.
[2] Anas, R et al. ( 2018). Perbedaan Daya Ngronggot
Hambat Antara Ekstrak Daun Sirh Merah Nganjuk;2013.Http://Unimasd3bidan/2013/

56
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

06/Pengaruh-Mengkonsumsi-Air-Rebusan- Putri Usia 13-17 Tahun Di Daerah Pondok


Daun. Diakses Pada Tanggal 25 Jnauari Cabe Ilir: Jakarta.; 2013 Avaibel
2019 From:Http://Repository.Uinjkt.Ac.Id/Dspace
[15] Handayani, S., et al. Faktor-Faktor Yang /Bitstram/123456789/26343/1/Annisa
Berhubungan Dengan Perilaku Personal Nurhayati-Fkik.Pdf. Diakses Pada Tanggal
Hygiene Remaja Putri Dalam Penenangan 15 Januari 2019
Dan Pencegahan Keputihan Pada Siswi [29] Octaviyati, Namira. Hubungan Pengetahuan
SMK Negeri 11 Semarang. Jkm;2017. Vol 5. Mengenai Kebersihan Genitalia Eksterna
629-636. Dengan Kejadian Keputihan Pada
[16] Hidayat, A. A. Metode penelitian Mahasiswa Fakultas Mipa UNS. Fakultas
keperawatan dan teknik analisis data. Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Jakarta: SalembaMedika;2013 Surakarta; 2012.
Http://Www.Depkes.Go.Id/.../Profil- [30] Paryono. Perilaku Penggunaan Tisu Toilet
Kesehatan-Indonesia/Profil Terhadap Kejadian Keputihan Pada
Kesehatanindonesia-2014.Pdf.Diakses Remaja.Kebidanan dan Kesehatan
Tanggal 18 November 2018. Tradisional;2016. Vol 1, No. 1
[17] Iswati, Erna. Awas Bahaya Penyakit [31] Pulungan, F K.. Efektivitas Daun Sirih Hijau
Kelamin. Yogyakarta :Diva Press Dan Daun Sirih Merah Dalam Mengatasi
Jakarta,;2010. 54-57. Keputihan Patologis Pada Remaja Di Sma
[18] Kasdu D. Solusi Problem Wanita Dewasa. Taman Siswa Pematang Siantar;2018 Skripsi
Jakarta: Puspa Swara;2008 Universitas Sumatra Utara
[19] Kemenkes Ri Pusat Data Dan Informasi.. [32] Puspita, R et al. Cebok Dengan Air Rebusan
Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Daun Binahong Dapat Mencegah Terjadi
Jakarta Selatan;2017 Keputihan Patologis Pada Remaja Di
[20] Kusmiran & Eny. Kesehatan Reproduksi Pesantren Al-Izzar Demak;2016 Universitas
Remaja Dan Wanita. Jakrata: Salemba Muhammadiyah Semarang
Medika;2013 [33] Reveny, Julia. Daya Antimikroba Ekstrak
[21] Kustanti, Ceciliya. Pengaruh Pemberian Air Dan Fraksi Daun Sirih Merah (Piper Betel
Rebusan Daun Sirih Hijau Terhadap Linn.).Ilmu Dasar;2011
Kejadian Keputihan.Keperawatan [34] Saifuddin A. Ilmu Kebidanan, Jakarta:
Notokusumo;2017 .Vol V No 1 : Yogyakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono
[22] Manuaba I.A.C, Et Al. Memahami Prawirohardjo;2009
Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: [35] Saraswati, Sylvia. 52 Penyakit Perempuan:
Egc;2009 Mencegah & Mengobati. Yogyakart: Kata
[23] Marhaeni, A. G. Keputihan Pada Wanita. Hati;2010
Skala Husada;2016 Volume 13 No.1. [36] Sari, Rita Purnama. Hubungan Pengetahuan
[24] Monalisa, Bubakar, et al. Clinical Aspects Dan Prilaku Remaja Putri Dengan Kejadian
Flour Of Female And Treatment. IJDV;2012 Keputihan Di Kelas Xii Sma Negeri 1
Vol 1 Seunuddon Kab. Aceh Utara. Jurnal
[25] Nana & Erry. Gambaran Pengetahuan Kesehatan Masyarakat; 2012
Remaja Puteri Tentang Keputihan Di [37] Sibagaring Ee, Pusmaika R, Rismalinda.
Pesantren Hasanatul Barokah Kecamatan Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta:
Tambusai. Ilmu Keperawatan ;2013.Volume Trans Info Media.;2010
1 [38] Solikhah, et al .Hubungan Tingkat
[26] Nanlessy, M.D et al. Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Keputihan Dengan
Pengetahuan Dan Perilaku Remaja Perilaku Remaja Putri Dalam Menjaga
PuteriDalam Menjaga Kebersihan Alat Kebersihan Diri Di Desa Bandung
Genitalia Dengan Kejadian Keputihan Di Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen.
Sma Negeri 2 Pineleng. Ejournal Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan.2010.
Keperawatan (E-Kp) ;2013.Volume 1. Vol.6
Nomor 1. [39] Sugiyono. Metodelogi Penelitian Kuantitatif,
[27] Notoatmodjo, S. Metodelogi Penelitian Kualitatif Dan R&D. Bandung:
kesehatan. Jakarat: Rineka Cipta;2012 Alfabeta.;2016
[28] Nuhayati, A. Hubungan Pengetahuan, Sikap, [40] Suliantari. Aktivitas antibakteri ekstrak sirih
Dan Perilaku Vaginal Hygine Terhadap hijau (Piper betle l.) terhadap bakteri
Kejadian Keputihan Patologis Pada Remaja

57
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

patogen pangan.Jurnal,Teknol,danIndustri [44] Werdhany, W Et Al. Sirih Merah.


Pangan;2008 Yogyakarta: Balai Pengkajian Teknologi
[41] Sulistiyowati, & Amalia, A. (2016). Pertanian;2009
Perbedaan Efektifitas Penggunaan Daun [45] Werdiyani, N.L.Y. Hubungan Tingkat
Sirih Dan Bawang Putih;2016. 38-44. Vol. Pengetahuan Remaja Putri Tentang
08, No. 03. Kesehatan Reproduksi Dengan Kejadian
[42] Syahrinastiti T,A, et al. Perbedaan Daya Keputihan Di SMP N 2 Bangli Bali.
Hambat Ekstrak Daun Sirih Hijau ( Piper Yogyakarta:Universitas Respati;2012
betle L. ) dan Daun Sirih Merah ( Piper [46] Wiknjoksastro H. ilmu kandungan. Jakarta:
crocatum Ruiz & Pav ) terhadap Yayasan Bina Pustaka Sarwono
pertumbuhan Escherichia coli. Kesehatan Prawirohardjo;2009
Andalas;2015 [47] Yanhendri & Yenny. Berbagai Bentuk
[43] Vakish, C. Piper betle: Sedian Topikal dalam Dematologi;2012
Phytochemistry.tradisional use and [48] Zubier, et al. Efiksasi Ekstrak Sirih Merah
Pharmacological activity-A review. Dalam Mengurangi Gejala Keputihan
International Journal of Pharmaceutical Fisilogis. Depok: Universitas
Reseach and Development; 2012 4(04):216- Indonesia;2010
223

58

Anda mungkin juga menyukai