E-ISSN : 2656-9167

P-ISSN : 2774-289X

1. Survival Rate Penderita Kanker Serviks Stadium IIIB Menurut Jenis Hispatologi Dan
Usia
(Badiah, Sri Ratna Dwiningsih, Ivon Diah Wittiarika)
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Ketuban Pecah Dini Di Wilayah Kerja
Puskesmas Buranga Kabupaten Buton Utara Tahun 2020
(Wa Ode Indang)
3. Pemahaman Mahasiswi Kebidanan Tentang Upaya Pencegahan Infeksi Covid-19 Selama Praktek
Kebidanan Klinik
(Ika Lestari Salim, Iis Afrianty, Dian Mardiyanti Madylu)
4. Pengaruh Adat Istiadat Budaya Dengan Kesehatan Ibu Hamil
(Lili Farlikhatun)
5. Pengaruh Komunikasi Terapeutik Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Di BPM
Husniyati
(Aryanti)
6. Pengaruh Rebusan Daun Sirih Terhadap Keputihan Patologis Pada Remaja Putri Di Pesantren
Izzatuna Palembang Tahun 2019
(Tiara Fatrin)
7. Dampak Pandemi Covid-19 Pada Ibu hamil Terhadap Persiapan Persalinan Di Fasilitas
Kesehatan Masyarakat
(Wa Ode Hasriati, Waode Suiyarti, Gusriani)
8. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anemia Dalam Kehamilan Di RSUD Kota Baubau
(Zulaeha Wa Ode, Hermawati, Hasmiati hadjirah)
9. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seks Bebas Pada Remaja Di STIKES Abdi
Nusantara Tahun 2021
(Maimunah, Rani Suryani)
10. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Remaja Tentang Seks Bebas Pada Mahasiswa S1
Keperawatan Kelas A Di STIKES Abdi Nusantara Jakarta
(Budi Ermanto, Fitri Dwi Aryani)

Volume 4 Nomer 4
198 | ISSN : 2656-9167

Pengaruh Rebusan Daun Sirih Terhadap Keputihan Patologis pada

Remaja Putri di Pesantren Izzatuna Palembang Tahun 2019
Tiara Fatrin
STIKES Abdurahman Palembang
Email: tiarafatrin23.tf@gmail.com

ABSTRAK

Keputihan tidak normal adalah keluarnya cairan dalam jumlah yang banyak dari vagina selain darah haid yang
disebabkan oleh infeksi dan tindakan perawatan daerah kewanitaan yang tidak benar, berwarna kuning atau
kehijauan, berbau amis atau busuk, dan disertai rasa gatal. Keputihan adalah salah satu penyebab yang dipakai
sebagai indikator atau gejala dari kelainan pada organ kewanitaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh rebusan daun sirih terhadap keputihan patologis pada remaja putri di pesantren izzatuna
palembang tahun 2019. Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian pre-eksperimental yang merupakan
suatu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan dengan pendekatan One Group Pretest Posttest ,dimana
ada satu kelompok yang diberi perlakuan dan akan dilihat sebelum dan sesudah diberi perlakuan, dengan jumlah
sampel 10 responden kemudian dilakukan uji Paired sample t-Test dengan tingkat kemaknaan p < 0,05. Hasil
uji statistik Paired sample t-Test diperoleh nilai p value = 0,000 , hal ini berarti nilai p value < 0,05 maka ada
pengaruh yang signifikan rebusan daun sirih dengan keputihan patologis pada remaja putri di pesantren izzatuna
palembang.

Kata Kunci : Keputihan Patologis, Rebusan Daun Sirih

ABSTRACT

Abnormal vagina discharge is discharge of fluids in great numbers from the vagina other than menstrual blood
caused by infection and treatment act of womanhood, is yellow or greenish, fishy-smelling or rotten, and
accompanied by itching. Vagina Discharge is one of the causes is that used as indicators or symptoms from
abnormalities in organs of femininity. The purpose of this research was to know the effect of betel leaf stew
against pathological vagina discharge on young women at Pesantren Izzatuna Palembang in 2019. This type of
research using a pre-experimental research design by conducting an experiment with the approach of One
Group Pretest Posttest, where there was one group that was given preferential treatment and would be seen
before and after being given the treatment, with a total sample of 10 respondents then performed a test of
Paired Sample T-Test with a significance level of 𝜌 < 0,05. The results of statistical tests Paired Sample T-Test
obtained 𝜌 value = 0,000, this means the value of a 𝜌 value < 0,05, so there was a significant effect of betel
leaves stew with pathological vagina discharge on young women at Pesantren Izzatuna Palembang.

Keywords : Pathological Vagina Discharge, Betel Leaf Stew

PENDAHULUAN Menurut World Health

Keputihan atau flour albus
merupakan sekresi vagina berupa cairan
berwarna putih yang berlebihan. Keputihan
bukan merupakan suatu penyakit tersendiri
melainkan manifestasi klinis dari suatu
penyakit. Keputihan bisa bersifat fisiologis
maupun patologis. Keputihan fisiologis
terjadi saat menjelang atau sesudah
menstruasi, sedangkan keputihan patologis
terjadi karena infeksi genetalia dan
keganasan organ reproduksi (Manuaba,
Ayu C, 2009).
Organization (WHO) (2015), menyatakan
bahwa masalah kesehatan reproduksi
wanita yang buruk telah mencapai 33% dari
jumlah total beban penyakit yang
menyerang wanita diseluruh dunia. Sekitar
(75%) perempuan di dunia pasti akan
mengalami keputihan paling tidak sekali
seumur hidupnya, dan sebanyak (45%)
akan mengalami dua kali atau lebih (WHO.
2015. World Health Statistics, 2015)
Berdasarkan data statistik Indonesia
tahun 2015, dari 43,3 juta jiwa di Indonesia

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 4 Oktober - Desember Tahun 2021

199 | ISSN : 2656-9167
berusia 15-24 tahun telah berperilaku tidak
sehat. Hal tersebut berkaitan erat dengan
kondisi cuaca yang lembab sehingga
menyebabkan wanita di Indonesia mudah
terkena keputihan. Karena pada kondisi
inilah akan mudah terkena infeksi jamur.
Keputihan yang terjadi tersebut cenderung
disebabkan oleh masih minimnya
kesadaran untuk menjaga kesehatan
terutama kesehatan organ genetalianya
(Kementrian Kesehatan, 2012)
Berdasarkan data Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Selatan pada tahun
2015, jumlah remaja putri yaitu 2,9 jiwa
berusia 15-24 tahun, diantaranya 45%
pernah mengalami flour albus. Penderita
yang sakit dalam keadaan stadium lanjut,
kanker mulut rahim ini diawali dengan
flour albus yang lama tidak diobati (Dinas
Kesehatan Provinsi Sumsel, 2017)
Berdasarkan hasil studi
pendahuluan yang dilakukan penulis
dengan membagikan leaflet pada remaja
putri di Pesantren Izzatuna Palembang,
terdapat 10 siswi yang mengalami
keputihan patologi serta belum ada siswi
yang mengetahui bahwa rebusan daun sirih
dapat mengurangi keputihan patologis.
Leukorea atau flour albus
merupakan gejala dimana terjadinya
pengeluaran cairan dari alat kelamin wanita
yang tidak berupa darah. Dalam
perkembangan, alat kelamin wanita
mengalami berbagai perubahan mulai bayi
hingga menopause. Flour albus merupakan
keadaan yang dapat terjadi fisiologis dan
dapat menjadi flour albus yang patologis
karena terinfeksi kuman penyakit. Bila
vagina terinfeksi kuman penyakit seperti
jamur, parasit, bakteri, dan virus maka
keseimbangan ekosistem vagina akan
terganggu, yang tadinya bakteri doderlein
atau lactobasillus memakan glikogen yang
dihasilkan oleh estrogen pada dinding
Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 4
vagina untuk pertumbuhannya dan
menjadikan pH vagina menjadi asam, hal
ini tidak dapat terjadi bila pH vagina basa.
Keadaan pH vagina basa membuat kuman
penyakit berkembang dan hidup subur di
dalam vagina (Sibagariang, 2010)
Untuk mengurangi keputihan dapat
dilakukan dengan membersihkan vagina
beberapa kali sehari yaitu dengan daun
sirih. Pada daun sirih terdapat kandungan
minyak atsiri 1%- 4,2% yang memiliki
daya membunuh kuman (bakterisoid) dan
jamur (fungisid), di dalamnya
mengandung: golongan monoterpen
(inocole 2,4-4,8% dan p. cymael 1,2 2,5%),
seskueterpen (caryophyllene 3,0-9,8% dan
cadinene 2,4-5,8%), phenylpropane
(chavibetol 2,7-6,2%, eugenol 26,8-42,5%
yang bersifat fungisid yang dapat
mematikan jamur candida albicans, eugenol
methylether 4,2-13,8%, chavicol 7,2-16,7%
dan hidroksikavikol), phenol (karvakol 2,2-
5,6%) sebagai agen antibakteri berperan
sebagai toksin dalam protoplasma, merusak
dan menembus dinding serta
mengendapkan protein sel bakteri, tanin
diastase 0,8-1,8% yang bersifat astringent
(mengurangi sekresi pada liang vagina),
flavonoid dan saponin (Mulyono, n.d.)
Senyawa kimia tersebut yang dapat
digunakan untuk membunuh atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme
pada jaringan yang hidup seperti di
permukaan kulit, dan anti inflamasi
(senyawa kimia yang digunakan untuk
menghilangkan peradangan), serta kavikol
7,2-16,7% yang berfungsi sebagai
antiseptik (zat yang dapat menghambat
pertumbuhan kuman (Fitri, 2014)
Daun sirih bermanfaat sebagai
mengatasi keputihan, mengobati diare,
mengatasi alergi/biduran, mengobati gigi
berlubang, mengatasi mimisan, mengatasi
bau badan, mengatasi diabetes,
Oktober - Desember Tahun 2021
200 | ISSN : 2656-9167
menghilangkan jerawat, menghilangkan
bau badan dan menghilangkan bau mulut
(Fitri, 2014)
Ada banyak sekali kegunaan dari
tanaman sirih, antara lain sebagai obat
batuk, sariawan, bronchitis, jerawat,
keputihan, sakit gigi karena berlubang
(daunnya), demam berdarah, bau mulut,
haid tidak teratur, asma, radang
tenggorokan (daun dan minyaknya), gusi
bengkak (getahnya) (Sasmito, 2017)
Untuk pemakaian bagian luar kulit,
manfaat daun sirih juga mengobati penyakit
luar, di antaranya eksem, luka bakar,
koreng, kurap kaki, bisul, menghilangkan
gatal, membersihkan mata dan bau ketiak
(Sasmito, 2017)
Gejala pada keputihan tergantung
pada jenis kuman yang menyerang.
Keputihan yang disebabkan oleh jamur
candida, secret yang dikeluarkan seperti
susu dan mengakibatkan gatal pada vagina.
Kondisi ini biasa terjadi pada kehamilan,
penderita diabetes dan akseptor pil KB.
Keputihan yang disebabkan oleh infeksi
trikomonas atau ada benda asing di vagina,
secret yang dikeluarkan berwarna putih
kehijauan atau kekuningan dan berbau
tidak sedap. Kalau infeksi sudah sampai
pada organ dalam rongga panggul biasanya
gejala keputihan disertai rasa nyeri perut
dibagian bawah dan atau nyeri panggul
bagian belakang. Sedangkan infeksi yang
disebabkan oleh Gonorrhoe, secret sedikit
atau banyak berupa nanah dan rasa sakit
dan panas pada saat buang air kecil (BAK)
atau berhubungan seksual. Keputihan yang
disebabkan erosi pada mulut rahim, secret
berwarna kecoklatan (darah) dan terjadi
pada saat senggama. Pada kejadian kanker
serviks, secret bercampur darah dan berbau
khas akibat sel-sel yang mati (Kusmiran,
2011).
Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 4
Untuk menghindari komplikasi
yang serius dari keputihan, sebaiknya
penatalaksanaan dilakukan sendini
mungkin sekaligus untuk menyingkirkan
kemungkinan adanya penyebab lain seperti
kanker leher rahim yang juga memberikan
gejala keputihan berupa sekret encer,
berwarna merah mudah, coklat
mengandung darah atau hitam serta berbau
busuk (Sibagariang, 2010).
Penatalaksanaan keputihan
tergantung dari penyebab infeksi seperti
jamur, bakteri, atau parasit. Umumnya
diberikan obat-obatan untuk mengatasi
keluhan dan menghentikan proses infeksi
sesuai dengan penyebabnya. Obat-obatan
yang digunakan dalam mengatasi keputihan
biasanya berasal dari golongan flukonazol
untuk mengatasi infeksi candida dan
golongan metronidazole untuk mengatasi
infeksi bakteri topikal seperi krem yang
dioleskan dan vulva yang dimasukkan
langsung ke liang vagina. Untuk keputihan
yang ditularkan melalui hubungan seksual,
tetapi juga diberikan kepada pasangan
seksual dan dianjurkan untuk tidak
berhubungan seksual selama masih dalam
pengobatan. Selain itu, dianjurkan untuk
selalu menjaga kebersihan daerah intim
sebagai tindakan pencegahan sekaligus
mencegah berulangnya keputihan
(Sibagariang, 2010)
Keputihan merupakan gejala
penyakit yang sering terjadi pada remaja.
Penatalaksanaan keputihan yang dianjurkan
bagi remaja adalah terapi komplementer,
salah satunya adalah dengan menggunakan
rebusan daun sirih. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Puspita pada tahun 2016,
dengan judul “Cebok Dengan Air Rebusan
Daun Binahong Dapat Mencegah
Terjadinya Keputihan Patologis Pada
Remaja Di Pesantren Al-Izzah Demak”, di
dapatkan hasil uji statistik yang digunakan
Oktober - Desember Tahun 2021
201 | ISSN : 2656-9167
dalam penelitian Puspita adalah Man-
withney didapatkan p value = 0.000 maka
Ha diterima, artinya ada pengaruh cebok
dengan air rebusan daun binahong dapat
mencegah keputihan patologis pada remaja
di Pondok Pesantren Al-Izzah Demak
(Riana, 2016)
Hal ini juga sama dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Mustika
pada tahun 2014, dengan judul Penggunaan
Air Rebusan Daun Sirih Terhadap
Keputihan Fisiologis Di Kalangan Remaja
Putri Mahasiswa Poltekes Denpasar, hasil
analisis yang digunakan menggunakan
SPSS dengan p = 0,000 (p < 0,05). Hasil ini
menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima
yang artinya rebusan air daun sirih efektif
mengatasi keputihan fisiologis (Mustika et
al., 2014)
Penelitian yang telah dilakukan oleh
Kustanti pada tahun 2017 di Kota
Yogyakarta, yang berjudul “Pengaruh
pemberian rebusan daun sirih hijau
terhadap kejadian keputihan”, di dapatkan
hasil menggunakan uji independent sample
t test dengan p = 0,001 p (= 0,05) antara
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol,
menunjukkan bahwa responden yang
mengalami keputihan tidak mengalami
keputihan lagi setelah menggunakan
rebusan air sirih. Hal ini disimpulkan
bahwa rebusan daun sirih bisa mengurangi
terjadinya keputihan (Camalia et al., 2017)
Berdasarkan latar belakang ini maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Pengaruh Rebusan Daun Sirih
Terhadap Keputihan Patologis Pada
Remaja Putri di Pesantren Izzahtuna
Palembang Tahun 2019”.
Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 4
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
pre-eksperimental yang merupakan suatu
penelitian dengan melakukan kegiatan
percobaan yang bertujuan untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
rebusan daun sirih terhadap penyembuhan
keputihan patologis pada remaja putri yang
sebelum menggunakan rebusan daun sirih
dan pada remaja putri yang sesudah
menggunakan rebusan daun sirih dengan
pendekatan One Group Pretest Posttest
yaitu suatu rancangan penelitan yang
menggunakan satu kelompok subjek yaitu
kelompok perlakuan sekaligus kelompok
kontrol. Metode penelitian pada penelitian
ini adalah kuantitatif yang bersifat menguji
hipotesis atau teori. Efek perlakuan dilihat
dari perbedaan pengukuran sesudah dan
sebelum (Notoatmodjo, 2018).
Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling
yaitu pengambilan sampel didasarkan pada
suatu pertimbangan tertentu yang dapat
dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan
sifat, ciri-ciri populasi yang diketahui
sebelumnya. Dengan total populasi
sebanyak 33 responden dan sampel
sebanyak 10 responden. Uji statistik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji
Paired sample t-Test.
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada 10
responden dimana responden tersebut
mengalami keputihan patologis sebelum
diberikan rebusan daun sirih. Hasil
univariat dapat dilihat dari tabel 1 dibawah
ini
Oktober - Desember Tahun 2021
202 | ISSN : 2656-9167

Tabel 1
Distribusi Frekuensi Yang Mengalami Keputihan Sebelum Di Berikan Rebusan Daun
Sirih di Pesantren Izzatuna Palembang.

Jenis Keputihan F %
Keputihan Patologis 10 100,0
Total 10 100.0

Berdasarkan tabel 1 diatas hasil rebusan daun sirih tersebut tidak

penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10 mengalami keputihan patologis lagi Hasil
responden yang mengalami keputihan univariat dapat dilihat dari tabel 2 dibawah
patologis dengan hasil persentasi (100%). ini.
Sedangkan setelah responden diberikan

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Yang Tidak Mengalami Keputihan Patologis Sesudah Diberikan
Rebusan Daun Sirih di Pesantren Izzatuna Palembang.

Jenis Keputihan F %
Keputihan Patologis 1 10.0
Tidak Keputihan
9 90.0
Patologis
Total 10 100.0

Berdasarkan tabel 2 diatas hasil perubahan sehingga tidak mengalami

penelitian menunjukkan bahwa dari 10 keputihan patologis lagi sedangkan 1
responden yang diberikan rebusan daun responden dengan hasil persentasi (10%)
sirih dimana sebanyak 9 responden dengan tidak mengalami perubahan sehingga masih
hasil persentasi (90%) mengalami mengalami keputihan patologis.

Tabel 3
Perbedaan Rata-Rata Rebusan Daun Sirih Terhadap Keputihan Patologis Pada
Remaja Putri di Pesantren Izzatuna Palembang.

Keputihan Patologis Mean Standar Deviasi p value N

Sebelum 1.00 0,00
0,000 10
Sesudah 1.90 0,31623

Berdasarkan tabel 3 diatas hasil sedangkan sesudah diberikan rebusan daun

penelitian menunjukkan bahwa sebelum sirih mean nya adalah 1.90 dengan standar
diberikan rebusan daun sirih mean nya devisiasi 0,31623. Berdasarkan Uji-T
adalah 1.00 dengan standar devisiasi 0,00, didapat p value = 0,00 yang jika

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 4 Oktober - Desember Tahun 2021

203 | ISSN : 2656-9167
dibandingkan dengan nilai 𝛼 = 0,05 maka p
value ≤ 0,05 sehingga hasil uji statistik
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
Tabel 4
Perbedaan Selisih Rata-Rata Rebusan Daun Sirih Terhadap Keputihan Patologis Pada
Remaja Putri di Pesantren Izzatuna Palembang.
Berdasarkan tabel 4 rata-rata
keputihan patologis sebelum diberikan
rebusan daun sirih 1.00 dan rata-rata
keputihan patologis sesudah pemberian
rebusan daun sirih 1.90. Dapat dilihat selisi
rata-rata pemberian rebusan daun sirih
adalah 0,9 dengan standar devisiasi
0,31623. Diketahui bahwa dari 10
responden yang mengalami keputihan
PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat 10 responden yang berusia
16-17 tahun mengalami keputihan patologis
di Pesantren Izzatuna Palembang. Hal ini
sesuai dengan teori yang mengatakan
bahwa keputihan merupakan salah satu
masalah kesehatan reproduksi yang sering
terjadi pada wanita khususnya pada remaja,
anak yang dikategorikan sebagai remaja
ialah anak berusia 10-19 tahun (Kasdu,
2005)
Hasil dari survei yang peneliti
lakukan sebelum penelitian didapatkan
bahwa responden mengalami keputihan
patologis disebabkan oleh faktor-faktor
seperti sering menggunakan celana dalam
yang ketat, tidak menjaga personal
Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 4
rebusan daun sirih terhadap keputihan
patologis dengan perbandingan mean
1,00:1,90.
patologis didapatkan p value 0.000 ≤ 0,05
sehingga dapat disimpulkan terjadi
perubahan rata-rata keputihan patologis
antara sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi. Secara statistik terdapat
kenaikan yang bermakna terhadap
pemberian rebusan daun sirih selama 7 hari
berturut-turut.
hygiene, sehingga menyebabkan timbulnya
jamur. Hal ini sesuai dengan teori yang
menyatakan keputihan patologis dapat
disebabkan oleh infeksi seperti jamur dan
juga terdapat faktor predisposisi lainnya
sehingga faktor personal hygiene juga
dapat memicu terjadinya keputihan
patologis (Sibagariang, 2010)
Berdasarkan Uji Paired Sample T-
Test didapatkan nilai 𝑝 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 = 0,000 > 𝛼
= 0,05 teruji secara statistik hipotesis
diterima yang berarti terdapat pengaruh
rebusan daun sirih terhadap keputihan
patologis pada remaja putri dengan
perbandingan mean 1,00:1,90. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh (Mustika et al., 2014) yang
menyatakan bahwa rebusan daun sirih
Oktober - Desember Tahun 2021
204 | ISSN : 2656-9167
efektif mengatasi keputihan dengan hasil p
value = 0,000 (p < 0,05) sehingga hasil
penelitian ini membuktikan rebusan daun
sirih mengandung eugenol yang dapat
mematikan jamur Candida Albicans.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa pengaruh rebusan daun sirih
terhadap keputihan patologis terlihat
hasilnya pada pemberian hari kelima
karena Candida albicans merupakan jamur
yang dapat tumbuh cukup cepat yaitu
sekitar 48-72 jam. Candida albicans dapat
tumbuh pada suhu 370C dalam kondisi
aerob dan juga lebih cepat pada kondisi
asam dibandikan dengan pH normal.
Pertumbuhan optimum candida albicans
terjadi pada pH antara 2,9-7,5 dengan
temperatur 200C-380C sehingga hasilnya
dapat terlihat pada hari kelima.(Mustika et
al., 2014)
Berdasarkan hasil penelitian ini
menunjukkan daun sirih memiliki daya
antiseptik yang kuat sehingga dapat
menghambat pertumbuhan bakteri maupun
jamur karena mekanisme fenol sebagai anti
bakteri yang berperan sebagai toksin dalam
protoplasma, merusak dan menembus
dinding serta mengendapkan protein sel
bakteri (Carolia & Noventi, 2016)
Berdasarkan hasil survei yang
peneliti lakukan beberapa responden
mengeluh mengalami keputihan yang
berlebihan namun setelah diberikan rebusan
daun sirih keputihan tersebut menjadi
berkurang karena pada daun sirih memiliki
kandungan tannin yang bersifat astringent
yaitu untuk mengurangi sekresi pada liang
vagina sehingga keputihan tersebut menjadi
berkurang (Hariana, 2009).
Berdasarkan hasil penelitian ini
menunjukkan responden yang melakukan
perawatan keputihan patologis
menggunakan rebusan daun sirih sebanyak
10 responden dengan hasil 9 responden
Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 4
dengan persentase 90% mengalami
perubahan dan tidak mengalami keputihan
patologis lagi dan 1 responden dengan
persentase 10% sehingga masih mengalami
keputihan patologi karena daun sirih efektif
mengatasi keputihan namun harus
dikonsultasikan lebih lanjut lagi bagi yang
masih mengalami keputihan patologis
(Mustika et al., 2014).
Berdasarkan hasil penelitian ini
menunjukkan responden mengalami
keputihan berwarna kekuningan, berbau
dan gatal gejala pada keputihan tergantung
pada jenis kuman yang menyerang.
Keputihan yang disebabkan oleh jamur
candida, secret yang dikeluarkan seperti
susu, berwarna kekuningan/kehijauan dan
mengakibatkan gatal pada vagina
(Kusmiran, 2011).
Berdasarkan hasil penelitian ini
menunjukkan rebusan daun sirih dapat
menghambat serta mematikan jamur
Candida Albicans penyebab keputihan
bahwa daun sirih memiliki kandungan
eugenol yang bersifat bakterisoid dan
fungisid yang dapat mematikan jamur
Candida Albicans penyebab keputihan
(Hariana, 2009)
Berdasarkan hasil penelitian ini
menunjukkan keputihan patologis pada
remaja disebabkan oleh jamur candida
albicans yang dapat diatasi dengan daun
sirih karena daun sirih hijau memiliki
aktivitas farmakologi seperti antifungi
sehingga dapat membunuh jamur candida
albicans (Sasmito, 2017).
Berdasarkan hasil penelitian ini
menunjukkan rebusan daun sirih dapat
dijadikan alternatif dalam mengurangi
keputihan pada daun sirih terdapat senyawa
kimia seperti kavikol yang berfungsi
sebagai antiseptik sehingga dapat
mengurangi keputihan.(Fitri, 2014)
Oktober - Desember Tahun 2021
205 | ISSN : 2656-9167
KESIMPULAN
Diketahui yang mengalami
keputihan patologis sebelum diberikan
rebusan daun sirih sebanyak 10 responden
(100%). Diketahui yang tidak mengalami
keputihan patologis lagi sesudah diberikan
rebusan daun sirih sebanyak 9 responden
(90%) dan 1 responden yang masih
mengalami keputihan patologis. Adanya
pengaruh rebusan daun sirih terhadap
keputihan patologis pada remaja putri di
Pesantren Izzatuna Palembang Tahun 2019
dengan uji statistik didapatkan nilai p value
0,000 < α p = 0,05.
SARAN
Diharapkan agar dapat melakukan
penelitian dengan variabel lain yang lebih
bervariasi dan mencakup penelitan yang
lebih luas dengan metode penelitian yang
lebih berbeda terutama yang berpengaruh
dengan rebusan daun sirih sehingga
penelitian ini dapat terus berkembang.
Diharapkan dapat meningkatkan sumber-
sumber referensi kesehatan terkini tentang
penelitian terdahulu yang dapat digunakan
untuk menambah ilmu dan pengetahuan
serta dapat digunakan untuk masa yang
akan datang. Diharapkan dapat
mempraktikan serta memberikan dukungan
dan motivasi terhadap pelaksanaan
penggunaan rebusan daun sirih untuk
keputihan patologis sehingga mengurangi
terjadinya keputihan patologis dikalangan
remaja putri.
DAFTAR PUSTAKA
Camalia, I. F., Onibala, F., Kallo, V. D.,
Studi, P., Keperawatanfakultas, I.,
Sam, U., & Manado, R. (2017).
Pengaruh Pemberian Air Rebusan
Daun Alpukat. E- Journal
Keperawatan (EKp), 2(November),
0–4.
Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 4
Carolia, N., & Noventi, W. (2016). Potensi
Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper
betle L.) sebagai Alternatif Terapi
Acne vulgaris.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel. (2017).
Profil Kesehatan Provinsi Sumatera
Selatan 2017. Profil Kesehattan
Sumatera Selatan, 1–250.
Fitri, G. (2014). Tanaman Obat Keluarga.
Padi.
Hariana, A. (2009). 262 Tumbuhan Obat
dan Khasiatnya -. Penebar
Swadaya.
Kasdu, D. (2005). Solusi Problem Wanita
Dewasa. In Puspa Swara (2nd ed.,
Vol. 2).
Kementrian Kesehatan. (2012). Survei
Demografi dan Kesehatan
Indonesia 2002-2003.
http://demografi.bps.go.id/phpfiletre
e/sdki/BahanAjarSDKI2007/Lainny
a/Publikasi SDKI 2002-
2003/RingkasanSDKI02-03.pdf
Kusmiran, E. (2011). Kesehatan reproduksi
remaja dan wanita. Salemba
Medika.
Manuaba, Ayu C, I. G. (2009). Ilmu
Kebidanan Penyakit Kandungan
dan KB. EGC.
Mulyono, R. D. M. (n.d.). Khasiat &
manfaat daun sirih - Google Books.
Mustika, W., Astini, P. S. N., & SC, N. P.
Y. (2014). Penggunaan Air Rebusan
Daun Sirih Terhadap Keputihan
Fisiologis di Kalangan Remaja Putri
Mahasiswa Poltekes Denpasar.
Jurnal Skala Husada, 11, 101–106.
Riana, P. et al. (2016). Cebok Dengan Air
Rebusan Daun Binahong Dapat
Mencegah Pada Remaja Di
Pesantren Al-Izzah Demak.
Sasmito. (2017). Gown Your Own Medical
Plant – Panduan Praktis Menanam
51 Tanaman Obat Populer di
Oktober - Desember Tahun 2021
206 | ISSN : 2656-9167

Pekarangan. Lily. WHO. 2015. World Health Statistics.

Sibagariang, E. E. dkk. (2010). Kesehatan (2015). WHO. 2015. World Health
Reproduksi Wanita. TIM. Statistics.

Jurnal Antara Kebidanan Vol. 4 No. 4 Oktober - Desember Tahun 2021