Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol. IV No.

1 April 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN


PERILAKU
VULVA HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI
REMAJA PUTRI
Maidartati1, Sri hayati2, Legi Agus Nurhida3
1
Universitas Bsi, maidartati.mti@bsi.ac.id
2
Universitas Bsi, zifs_hayati@yahoo.com

ABSTRAK
Kebersihan daerah genetalia terutama pada saat menstruasi sering diabaikan oleh wanita.
Pada saat menstruasi darah dan keringat keluar serta menempel pada vulva dapat
menyebabkan daerah genetalia menjadi lembab. Menurut survey Departemen Kesehatan
Jawa Barat tahun 2011 sekitar 316 orang mengalami infeksi pada genetalia eksternal, dan
592 orang mengalami keputihan pada remaja putri. Rendahnya pengetahuan tentang
kesehatan reproduki akan memungkinkan perempuan tidak berperilaku hygiene pada saat
menstruasi yang dapat membahayakan kesehatan reproduksinya sendiri. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku vulva
hygiene pada saat menstruasi pada remaja putri usia (13-15) tahun di SMPN 30 Bandung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian kuantitatif dengan
model korelasi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner atau angket,
dengan jumlah sampel sebesar 80 responden. Metode sampling menggunakan Stratified
Random Sampling, analisa data univariat menggunakan presentase, analisa data bivariat
menggunakan spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa hampir setengahnya
mempunyai pengetahuan baik (39,75%), setengahnya mempunyai pengetahuan cukup
(50%), dan sebagian kecil responden mempunyai pengetahuan kurang (11,25%).
Sebagian besar berperilaku baik (85%) dan sebagian kecil responden berperilaku buruk
(15%). Dari hasil penelitian di dapatkan ada hubungan antara pengetahuan dengan
perilaku vulva hygiene pada saat menstruasi pada remaja putri uisa 13-15 tahun di SMPN
30 Bandung dengan hasil p value sebesar 0,000. Dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan pengetahuan dengan perilaku vulva hygiene pada saat menstruasi pada remaja
putri usia 13-15 tahun di SMPN 30 Bandung.
Kata kunci : Pengetahuan, Perilaku Vulva Hygiene Pada Saat Menstruasi, Remaja

ABSTRACT
Cleanliness of the genital area, especially during menstruation is often overlooked by
women. At the time of menstrual blood and sweat it out and attach to the vulva can cause
genital area becomes moist. According to the Ministry of Health survey in West Java in
2011 about 316 people were infected in the external genitalia, and 592 people have
whitish in adolescent girls. Lack of knowledge about reproductive health would enable
women do not behave hygiene during menstruation that may endanger their own
reproductive health. The purpose of this study was to determine the relationship of
knowledge to the behavior of vulva hygiene during menstruation in young women aged
(13-15) years at SMPN 30 Bandung. The method used in this research is the design of
quantitative correlation models. Data collection techniques by using a questionnaire or a
questionnaire, with a sample size of 80 respondents. Sampling methods using the
Stratified Random Sampling. The results showed that nearly half have a good knowledge
(39,75%), half of it has enough knowledge (50%), and a small portion of respondents
have less knowledge (11,25%). Most behave well (85%) and a small portion of
respondents behave badly (15%). From the research results in no relation between get
knowledge of the behavior of vulva hygiene during menstruation in young women aged

ISSN: 2338-7246 50
Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol. IV No. 1 April 2016

13-15 years at SMPN 30 Bandung with result p value of 0,000. It can be concluded that
there is a relationship with the behavior of vulva hygiene during menstruation in young
women aged 13-15 years at SMPN 30 Bandung.
Keywords : Knowledge, Behavior Vulva Hygiene at Menstruation, Young

PENDAHULUAN penting dalam menentukan status


Kebersihan daerah genetalia terutama pada kesehatan, khususnya terhindar dari infeksi
saat menstruasi sering diabaikan oleh alat reproduksi, oleh karena itu pada saat
wanita. Pada saat menstruasi darah dan menstruasi perempuan harus benar-benar
keringat keluar serta menempel pada vulva menjaga kebersihan organ reproduksi
dapat menyebabkan daerah genetalia secara ekstra terutama pada bagian vagina
menjadi lembab. Jika pada saat itu tidak apabila tidak dijaga akan menimbulkan
menjaga kebersihan genetalia dengan mikroorganisme seperti jamur, bakteri dan
benar, maka dalam keadaan lembab, jamur virus yang berlebihan sehingga menganggu
dan bakteri yang berada di daerah genetalia fungsi organ reproduksi (Indriastuti, 2009).
akan tumbuh subur sehingga menyebabkan Personal hygiene saat menstruasi dapat
rasa gatal dan infeksi pada daerah tersebut. dilakukan dengan cara mengganti
Infeksi yang diabaikan oleh hygiene yang pembalut setiap 4 jam sekali atau 3 sampai
buruk selama menstruasi yang sering 4 kali dalam sehari. Setelah mandi atau
terjadi pada wanita yaitu, keputihan, buang air, membasuh vagina dengan arah
vaginitis bacterial, trichomonas vaginalis, depan kebelakang anus, vagina
kandidiasis vulvovginitis dan sebagainya. dikeringkan dengan tisu atau handuk agar
Bila infeksi tersebut dibiarkan dan tidak tidak lembab. Pemakaian celana dalam
diobati dengan sempurna, akan yang baik terbuat dari bahan yang mudah
menimbulkan infeksi yang merambat ke menyerap keringat (Elmart, 2012).
organ reproduksi bagian dalam seperti Berdasarkan studi pendahuluan yang
radang panggul (Prawirohardjo, 2009). dilakukan pada bulan Juni 2015 di SMPN
Menurut Egan (2007), 90% wanita di 30 Bandung dengan cara wawancara
dunia yang menderita vaginitis, 40-50% langsung kepada 10 siswi didapatkan hasil
disebabkan oleh bacterial vaginosis, 20- bahwa 4 siswi dapat memahami
50% disebabkan oleh kandidiasis vagina, pengetahuan vulva hygiene dan perilaku
15-20% disebabkan oleh trikomoniasis. hygine pada saat menstruasi dengan
Sedangkan menurut Elistyawati (2006), Di mengganti pembalut 4 jam sekali,
Indonesia sendiri pada tahun 2004 sedangkan 6 siswi belum memahami
sebanyak 75% wanita mengalami pengetahuan vulva hygiene dan perilaku
keputihan minimal sekali seumur hidup hygine pada saat menstruasi secara benar.
dan 45% mengalami dua kali atau lebih. Dibandingkan dengan SMP 43 Bandung
Sedangkan Menurut survey Departemen lebih baik karena siswi lebih memahami
Kesehatan Jawa Barat tahun 2011 sekitar tentang pengetahuan dan perilaku vulva
316 orang mengalami infeksi pada hygiene pada saat menstruasi, dengan cara
genetalia eksternal, dan 592 orang mengganti pembalut 4 jam sekali atau 3
mengalami keputihan pada remaja putri kali dalam sehari, sebelum dan sesudah
(Rika, 2011). mengganti pembalut atau buang air kecil
Vulva hygiene saat menstruasi terlebih dahulu melakukan cuci tangan,
kemungkinan besar dipengaruhi oleh cara mencuci vagina dari arah depan ke
tingkat pengetahuan tentang kesehatan belakang, sesudah mencuci vagina
reproduksi (Indriastuti, 2009). Rendahnya dikeringkan terlebih dahulu.
pengetahuan tentang kesehatan reproduki Salah satu peran penting perawat adalah
akan memungkinkan perempuan tidak sebagai health educator, seorang perawat
berperilaku hygiene pada saat menstruasi dalam melakukan perannya sebagai
yang dapat membahayakan kesehatan educator yaitu mendidik individu,
reproduksinya sendiri (BKKBN, 2011). keluarga, kelompok dan masyarakat serta
Hygiene menstruasi merupakan komponen tenaga kesehatan. Perawat sebagai
hygiene perorangan yang memegang peran Educator atau pendidik adalah membantu

ISSN: 2338-7246 51
Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol. IV No. 1 April 2016

klien dalam meningkatkan tingkat (Depkes, 1991 dalam Rejaningsih, 2004).


pengetahuan kesehatan, gejala penyakit Menstruasi adalah perdarahan pelepasan
bahkan tindakan yang diberikan, sehingga dinding rahim (endometrium) yang disertai
terjadi perubahan perilaku dari klien perdarahan dan terjadi secara berulang
setelah dilakukan pendidikan kesehatan setiap bulan, kecuali pada saat kehamilan.
(Diana, 2012). Pada penelitian ini peran Perawatan pada saat menstruasi juga perlu
perawat adalah mendidik remaja agar dilakukan karena pada saat menstruasi
mendapatkan pengetahuan tentang vulva pembuluh darah rahim mudah terkena
hygiene lebih luas sehingga tidak terjadi ingeksi. Kebersihan harus sangat dijaga
infeksi pada genetalia dan penyakit pada karena kuman mudah sekali masuk dan
kanker serviks.. dapat menimbulkan penyakit pada saluran
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk reproduksi. Pembalut tidak boleh dipakai
mengetahui Hubungan Pengetahuan lebih dari enam jam atau harus ganti
Dengan Perilaku Vulva Hygiene Pada Saat sesering mungkin bila sudah penuh oleh
Menstruasi Pada Remaja Putri Usia (13- darah menstruasi (Diana, 2009).
15) Tahun. Tujuan khusus, untuk Menjaga kesehatan berawal dari menjaga
mengidentifikasi gambaran pengetahuan kebersihan. Hal ini juga berlaku bagi
remaja putri tentang vulva hygiene, untuk kesehatan organ-organ seksual. Cara
mengidentifikasi gambaran perilaku vulva memelihara organ intim tanpa kuman
hygiene remaja putri pada saat menstruasi. dilakukan sehari-hari dimalai bangun tidur
Mengidentifikasi hubungan pengetahuan dan mandi pagi. Alat reproduksi dapat
perilaku vulva hygiene pada saat terkena sejenis jamur atau kutu yang dapat
menstruasi pada remaja putri usia (13-15) menyebabkan rasa gatal atau tidak nyaman
tahun. apabila tidak dirawat kebersihannya.
Mencuci vagina dengan air kotor,
KAJIAN LITERATUR pemeriksaan dalam yang tidak benar,
Masa remaja adalah masa transisi yang penggunaan pembilas vagina yang
ditandai oleh adanya perubahan fisik, berlebihan, pemeriksaan yang tidak
emosi dan psikis. Masa remaja yakni higienis, dan adanya benda asing dalam
antara usia 10-19 tahun, adalah suatu vagina dapat menyebabkan keputihan yang
periode masa pematangan organ abnormal. Keputihan juga bisa timbul
reproduksi manusia dan sering disebut karena pengobatan abnormal, celana yang
masa pubertas. Masa remaja adalah tidak menyerap keringat (Eni, 2011).
periode peralihan dan masa anak ke masa
dewasa (Widyastuti, 2009). Pada masa METODE PENELITIAN
remaja tersebut terjadilah suatu perubahan Penelitian ini menggunakan desain
organ-organ fisik (organobiologik) secara penelitian korelasi dengan pendekatan
cepat, dan perubahan tersebut tidak cross Sectional. Populasi Seluruh siswi
seimbang dengan perubahan ke jiwaan SMPN 30 Bandung kelas VIII dan IX
(mental emosional). Terjadinya dengan usia 13-15 tahun yang berjumlah
kematangan seksual atau alat-alat 417 siswi. Sampel yang diambel 10% yaitu
reproduksi yang berkaitan dengan system 81 responden. Tehnik sampling Random
reproduksi, merupakan suatu bagian Sampling digunakan peneliti untuk
penting dalam kehidupan remaja sehingga mengetahui berapa variabel pada populasi
diperlukan perhatian khusus (Widyastuti, yang merupakan hal yang penting untuk
2009). mencapai sampel yang presentatif. Sampel
Pada remaja putri, masa puber ditetapkan yang dibutuhkan dikelompokan 34
mulai saat ia mendapat haid yang pertama responden kelas VIII dan 47 responden
(menarche), yaitu pada usia sekitar 11-15 kelas IX. Pengumpulan data menggunakan
tahun. Setelah haid pertama terjadi kuisioner. Analisa data menggunakan
pematangan (maturasi) biologis pada analisa data univariat dan bivariat
fungsi organ seksualnya, sehingga rata-rata Analisa data univariat:
pada usia 13 tahun seseorang anak Pengetahuan, Analisis data dilakukan
perempuan organ seksualnya sudah matang dengan cara mentabulasi data terlebih

ISSN: 2338-7246 52
Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol. IV No. 1 April 2016

dahulu sehingga diperoleh total nilai dan Cukup 40 50


semua item, rumus yang digunakan dalam Kurang 9 11,25
analisa data ini sebagai berikut : Total 80 100%

Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui


= 100% pengetahuan siswi kelas VIII dan IX di

SMPN 30 Bandung hampir setengahnya
Keterangan : mempunyai pengetahuan baik (39,75%),
P = Presentase setengahnya mempunyai pengetahuan
X = Jumlah soal yang dijawab cukup (50%), dan sebagian kecil
Xmax = Jumlah soal seluruhnya responden mempunyai pengetahuan
(Arikunto, 2006) kurang (1125%).
Menurut Arikunto (2006), 2. Analisa Perilaku Responden
pengetahuan dibagi menjadi 3, yaitu : Tentang Perilaku
Baik : 76% - 100%
Cukup : 56% - 75% Tabel 2
Kurang : 40% - 55% Perilaku Vulva Hygiene Pada Saat
Perilaku vulva hygiene Menstruasi di SMPN 30 Bandung
Jika jawaban 1 maka berperilaku Perilaku F %
positif/baik terhadap vulva hygiene
Jika jawaban 0 maka berperilaku Baik >6 68 85
negatif/buruk terhadap vulva hygiene Buruk <6 12 15
Rumus median
nilai tertinggi + nilai terendah Total 80 100%
2
Jika hasil buruk bila kurang dari median, Berdasarkan tabel 2 diatas dapat diketahui
kalau hasil baik lebih dari median (azwar, perilaku remaja putri tentang vulva hygiene
2002). Nilai hasil observasi dari perilaku kelas VIII dan IX di SMPN 30 Bandung
didapat nilai sebesar 11 dan terkecil 0 dari 80 responden, data dapat dilihat
jadi median = 11 + 0 = 6 bahwa sebagian besar berperilaku baik
2 (85%) dan sebagian kecil responden
Dari perhitungan median kemudian kriteria berperilaku buruk (15%).
sebagai berikut : Hubungan Pengetahuan dengan
Skor median 6 : perilaku baik Perilaku Vulva Hygiene Pada saat
Skor median 6 : prilaku buruk Menstruasi Pada Remaja Putri Usia 13-
15 Tahun di SMPN 30 Bandung
Analisa bivariat Setelah data diolah dari hasil penelitian
Analisa ini dilakukan untuk melihat didapatkan bahwa terdapat hubungan
hubungan pengetahuan dengan prilaku anatara variabel pengetahuan dan perilaku,
vulva Hygine pada saat menstruasi pada berdasarkan hasil uji sperman diperoleh
remaja putri dengan menggunakan uji nila p value sebesar 0,000 karena p <0,05
spearman. artinya ada hubungan bermakna atau
menunjukan bahwa ada hubungan yang
PEMBAHASAN bermakna anatara pengetahuan dengan
Analisa Data perilaku vulva hygiene pada saat
1. Pengetahuan Responden Tentang menstruasi.
Vulva Hygiene Pengetahuan Remaja Tentang
Pengetahuan Vulva Hygiene
Tabel 1 Pengetahuan, manusia dapat menjawab
Hasil penelitian Pengetahuan Remaja permasalahan dan memecahkan masalah
Putri di SMPN 30 Bandung Tentang yang dihadapi. Seseorang yang memiliki
Vulva Hygiene pengetahuan yang baik dan tinggi, maka ia
Pengetahuan F % akan mampu untuk berfikir lebih kritis
Baik 31 39,75

ISSN: 2338-7246 53
Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol. IV No. 1 April 2016

dalam memahami segala sesuatu. dan psikologis (Iqbal M, 2007). Semakin


Seseorang yang berpengetahuan baik tidak bertambah umur seseorang maka akan
menjamin akan mempunyai sikap dan semakin bijaksana sehingga menambah
perilaku yang positif. Karena seseorang pengetahuannya. Dengan begitu remaja
dalam menentukan sikap dan perilaku yang putrid akan semakin tahu tentang
utuh selain ditentukan oleh pengetahuan, pengetahuan vulva hygiene.
juga dipengaruhi oleh pikiran, keyakinan Perilaku Vulva Hygiene Pada Saat
dan emosi yang memegang peranan Menstruasi
penting (Notoadmodjo, 2010). Menurut Elmart (2012) Upaya kebersihan
Berdasarkan hasil penelitian diri yang terkait organ reproduksi yaitu
menggambarkan bahwa remaja putri kelas vulva hygiene. Vulva hygiene sendiri terdiri
VIII dan IX di SMPN 30 Bandung hampir dari atas dua kata, yaitu vulva atau kelamin
setengahnya mempunyai pengetahuan baik luar, dan hygiene yang berarti kebersihan.
(39,75%), setengahnya mempunyai Jadi vulva hygiene itu mencakup cara
pengetahuan cukup (50%), dan sebagian menjaga dan merawat kebersihan organ
kecil responden mempunyai pengetahuan kelamin bagian luar. Berikut beberapa hal
kurang (1125%). yang harus diperhatikan terkait kebersihan
Dilihat dari hasil penelitian terhadap 80 organ luar wanita (Elmart, 2012).
responden remaja putri usia 13-15 tahun Seseorang berpengetahuan baik tidak
tentang pengetahuan vulva hygiene menjamin akan mempunyai sikap dan
menunjukan bahwa setengahnya 50% perilaku yang positif, karena seseorang
remaja putri memiliki pengetahuan cukup. dalam menentukan sikap dan perilaku yang
Penelitian ini sesuai dengan Surya (2010) utuh selain ditentukan oleh pengetahuan,
pada siswi SLTP Bogor penelitian ini juga dipengaruhi oleh pikiran, keyakinan
menemukan 50% dari 100% responden dan emosi yang memegang peranan
memiliki pengetahuan cukup dengan penting. (Notoadmodjo, 2010).
kategori baik (20,0%), cukup (50,0%), dan Berdasarkan data diatas dapat diketahui
kurang (30%). Sehingga remaja putri bahwa perilaku remaja putri sebagian kecil
masih sulit untuk menerima informasi, responden buruk (15%), dan sebagian
pengalaman bisa mempengaruhi besar berperilaku baik (85 %).
pengetahuan seseorang. Selain itu. Hubungan Pengetahuan Dengan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, Perilaku Vulva Hygiene pda saat
dan ini terjadi setelah orang melakukan Menstruasi
penginderaan terhadap suatu objek tertentu Pengetahuan seseorang berhubungan
(Soekidjo, 2003). dengan perilakunya disebabkan dengan
Berdasarkan hasil penelitian responden pengetahuan yang benar akan personal
memiliki pengetahuan setengahnya cukup hygiene saat menstruasi maka akan
dengan kategori (50%) karena sebagian merubah sikap responden dan
responden belum mendapatkan penyuluhan mempengaruhi perilaku saat menstruasi.
atau seminar. Seseorang yang memiliki Pengetahuan baik mendorong perilaku
sumber informasi yang lebih banyak akan yang baik dan benar pula sedangkan
memiliki pengetahuan yang lebih luas pengetahuan yang kurang atau salah akan
pula. Salah satu sumber infromasi yang mengakibatkan perilaku yang tidak benar
berperan penting bagi pengetahuan adalah juga.
media massa (Pengetahuan masyarakat Hasil dari tabel 4.2 dan 4.3 menunjukan
khususnya tentang kesehatan bisa dapat bahwa dari 80 responden setengahnya 50%
dari beberapa sumber antara lain media remaja putri memiliki pengetahuan cukup
cetak, tulis, elektronik, pendidikan sekolah, serta dari 80 responden sebagian besar
dan penyuluhan (Oktarina, 200). memiliki 85% perilaku vulva hygiene yang
Pada penelitian ini usia responden berkisar baik. Setelah data diolah dari hasil
anatara 13-15 tahun dimana usia itu penelitian didapatkan bahwa terdapat
termasuk kategori masa remaja tengah. hubungan antara variabel pengetahuan dan
Dengan bertambahnya umur seseorang perilaku, berdasarkan hasil uji sperman
akan terjadi perubahan pada aspek fisik diperoleh nila p value sebesar 0,000 karena

ISSN: 2338-7246 54
Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol. IV No. 1 April 2016

p <0,05 artinya ada hubungan bermakna tentang vulv hygiene yang baik
menunjukan bahwa ada hubungan mendorong responden untuk berperilaku
pengetahuan dengan perilaku vulva baik dan benar saat menstruasi karena
hygiene pada saat menstruasi. responden mengetahui pentingnya menjaga
Penelitian yang sejalan dengan penelitian vulva hygiene saat menstruasi.
ini adalah penelitian yang dilakukan oleh
Dewi Puspita tahun 2009 hasil PENUTUP
penelitiannya menunjukan bahwa terdapat Berdasarkan hasil penelitian pada 81
hubungan yang signifikan hubungan responden tentang hubungan pengetahuan
pengetahuan remaja putrid tentang vulva dengan perilaku vulva hygiene pada saat
hygiene kewanitaan dengan pelaksanaan menstruasi pada remaja putri usia 13-15
personal hygiene kewanitaan pada saat tahun di SMPN 30 Bandung didapatkan
menstruasi. kesimpulan sebagai berikut :
Menurut Green (1980) dalam Notoatmodjo Pengetahuan remaja di SMPN 30 Bandung
(2010) mencoba menganalisa perilaku yaitu hampir setengahnya mempunyai
manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan pengetahuan baik (39,75%), setengahnya
seseorang atau masyarakat dipengaruhi mempunyai pengetahuan cukup (50%),
oleh 2 faktor pokok, yakni faktor perilaku dan sebagian kecil responden mempunyai
dan faktor diluar perilaku. Selanjutnya pengetahuan kurang (1125%).
perilaku itu sendiri ditentukan oleh 3 Dapat disimpulkan bahwa remaja putri di
faktor, yaitu faktor predisposisi, yang SMPN 30 Bandung kelas VIII dan IX
terwujud dalam pengetahuan, sikap, memiliki pengetahuan cukup. Perilaku
kepercayaan, nilai-nilai dan sebagainya, remaja putri usia 13-15 tahun, pada data
faktor pendukung, yang terwujud dalam dapat dilihat bahwa sebagian besar
lingkungan fisik, tersedia atau tidaknya berperilaku baik (85%) dan sebagian kecil
fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana responden berperilaku buruk (15%).
kesehatan dan faktor pendorong, yang Hubungan pengetahuan dengan perilaku
terwujud dalam sikap dan perilaku petugas vulva hygiene pada saat menstruasi pada
kesehatan, atau petugas lain yang remaja putri ada hubungan anatara
merupakan kelompok referensi dari pengetahuan dengan perilaku vulva
perilaku masyarakat. Teori Green dalam hygiene pada remaja putri.
penelitian ini akan digunakan untuk
memprediksi bahwa pengetahuan akan DAFTAR PUSTAKA
mempengaruhi sikap yang kemudian Andira, D. (2010). Seluk Beluk Kesehatan
menentukan baik buruknya perilaku Reproduksi Wanita. Yogyakarta: A-
seseorang untuk meningkatkan Pluss. Books
kesehatannya. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian
Pengetahuan yang baik dari responden Suatu Pendekatan Praktek, Edisi
secara langsung membuat perilaku Kelima. Jakarta : Rineka Cipta
responden baik juga. Teori Green dalam BKKBN, (2011). Survei Perilaku Beresiko
penelitian ini akan digunakan untuk Yang Berdampak Pada Kesehatan
memprediksi bahwa pengetahuan akan Reproduksi Remaja. 2.http://www.
mempengaruhi sikap yang kemudian Scholar. Google. bkkbn.co.id
menentukan baik buruknya perilaku (diakses pada 2 Maret, 2015)
seseorang untuk meningkatkan Departemen Kesehatan RI. (2003).
kesehatannya. Menurut Notoatmodjo Asuhankesehatan reproduksi pada
(2010) perubahan atau adopsi perilaku remaja. Jakarta : Buletin
baru adalah suatu proses yang kompleks Departemen Kesehatan R. (diakses
dan memerlukan waktu yang relatif lama. pada 2 Maret, 2015)
Sebelum seseorang mengadopsi perilaku Depkes RI. (2007). Profil Kesehatan
(berperilaku baru), ia harus tahu terlebih Indonesia Tahun 2011. Jakarta
dahulu apa arti atau manfaat perilaku (diakses pada 10 Maret, 2015)
tersebut bagi dirinya atau keluarganya. Dewi, A.L. (2014). Hubungan
Pada penelitian ini didapatkan pengetahuan Pengetahuan Tentang Personal

ISSN: 2338-7246 55
Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol. IV No. 1 April 2016

Hygiene dengan Perilaku Personal Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Ilmu


Hygiene Remaja Saat Menstruasi di Perilaku Kesehatan. Jakarta :
SMP Islam Terpadu Harapan Bunda Rineka Cipta
Pedurungan Semarang. Volume 7. Notoatmodjo, Soekidjo. (2010).
Diana. (2012). Hubungan Antara Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.
Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Jakarta : PT. Rineka Cipta
dengan Perilaku Higienis Remaja Notoatmodjo, Soekidjo. (2010).
Putri Pada Saat Menstruasi. Skripsi Metodologi penelitian kesehatan.
Universitas Muhammadiyah Jakarta: Rineka Cipta
Surakarta Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Kesehatan
Egan, ME. (2007). Kesehatan Reproduksi Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta:
http://www.Kesehatan.Info/?q:node/ Rineka Cipta
315. (diakses pada 28 Juni, 2015) Nursalam, (2003). Konsep dan penerapan
Elmart, (2012). Gambaran pengetahuan metodologi penelitian ilmu
remaja putri tentang vulva hygiene keperawatan. Jakarta: Salemba
pada saat menstruasi di madrasah Medika.
aliyah negeri 1 surakarta (diakses Nursalam & Siti Pariani, (2001).
pada 20 Juni 2015). Pendekatan Praktis Metodologi
Hidayat, Aziz. (2009). Metode Penelitian Riset Keperawatan. Jakarta :
Kebidanan & Teknik Analisa Data. Salemba Medika.
Jakarta : Salemba Medika. Profil Kesehatan Indonesia tahun (2013.
Hurlock, E. B. (2002). Psikologi 2014). Health Statistik. Jakarta :
Perkembangan: Suatu Pendekatan Kemenkes RI 2014
Sepanjang Rentang Kehidupan. Ririn, (2013). Gambaran Tingkat
Jakarta: Erlangga. Pengetahuan Tentang Kebersihan
Indriastuti. (2009). Hubungan Antara Alat Reproduksi Pada Remaja Putri
Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Usia 13-15 tahun di SMP PGRI 1
dengan Perilaku Higienis Remaja Bandung. Skripsi pada Fakultas
Putri Pada Saat Menstruasi. Skripsi Ilmu Keperawatan Universitas BSI
Universitas Muhammadiyah Bandung.
Surakarta Santrock WJ. (2008). Adolescence
Ivones, jeanny (2009). Menstruasi. perkembangan remaja. Jakarta :
www.tanyadokter.com Erlangga
Kusmiran, Eny. (2011). Kesehatan Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan
Reproduksi Remaja dan Wanita. Riset Keperawatan Edisi Pertama,
Jakarta : Salemba medica Graha Ilmu, Jogjakarta.
Laila, NN. (2011). Buku Pintar Sujarweni, v.w. (2014). Metodologi
Mesntruasi, semarang : Buku biru penelitian keperawatan.
(diakses pada 28 Juni, 2015) Yogyakarta: Gava Media
L Suryaatmaja, (2011). Eprints.undip.ac.id Sugiyono, Prof. Dr. (2013). Metode
(diakses pada 5 Maret, 2015) penelitian kombinasi (mixed
Muslimah, Alifia Sekar. (2013). methode). Bandung: Alfabetha.
Gambaran pengetahuan remaja Sugiyono, (2012). Metode Penelitian
putri tentang vulva hygiene pada Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta
saat menstruasi di Madrasah Aliyah Trijatmo Rachihadhi,. (2009). Anatomi
1 Bandung. Hal : 11 Alat Reproduksi. Jakarta; PT. Bina
MW Permatasari, B Mulyono, S Istiana- Pustaka Sarwono Prawirohardejo
Jurnal Kebidanan, Utami. (2011). Hubungan gizi dengan
(2013)admisi.unimus.ac.id (di akses keluhan menstruasi pada remaja.
pada 5 Maret, 2015) Bogor : Fakultas Pertanian, Institut
Nazir, M. Ph.D. (2010). Metode Pertanian Bogor
Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Wijayanti. (2009). Reproduksi Wanita.
Jakarta: Bookmarks

ISSN: 2338-7246 56
Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol. IV No. 1 April 2016

Widiyastuti Y. (2009). Kesehatan


reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya.

ISSN: 2338-7246 57

Anda mungkin juga menyukai