Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 1 [Februari 2020], 68-74 ISSN 2302-1152

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI


DENGAN KEJADIAN PRURITUS VULVAE PADA
REMAJA DI SMA NEGERI 7 MANADO
Lingkan G. E. K. Pandelaki1, Sefti Rompas2, Hendro Bidjuni2

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi
2. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi

Email : pandelakilingkan@gmail.com

Abstrack
Background : Cleanliness of genetal areas (Personal Hygiene) especially when menstruation
is often neglected by adolescents, if they do not maintain genetal hygiene properly, then in a
moist condition, fungi and bacteria that are in the genetal area will flourish, causing itching
(Pruritus Vulvae) and infection in the area. The purpose of this research was to determine the
corelation between Personal Hygiene and the incidence of pruritus vulvae in adolescents in
Public Senior High School 7 Manado. This research method used a descriptive analytic
research design with Cross Sectional Study approach. A sample of 148 respondents were
obtained using the Simple Rondom Sampling technique. The test results showed the
relationship between Personal Hygiene During Menstruation with the incidence of Pruritus
Vulvae with the incidence of pruritus vulvae in adolescents in the moderate category of 65
respondents (66.3%). The conclusion is that there is a relationship between Personal Hygiene
and the incidence of pruritus vulvae in adolescents in Manado's 7th Middle School.

Keywords: Personal Hygiene, Pruritus Vulvae, Menstruation.

Abstrak
Latar Belakang Kebersihan daerah genetalia (Personal Hygiene) terutama ketika menstruasi
sering diabaikan oleh remaja, jika tidak menjaga kebersihan genetalia dengan benar, maka
dalam keadaan lembab, jamur dan bakteri yang berada di daerah genetalia akan tumbuh subur
sehingga menyebabkan rasa gatal (Pruritus Vulvae) dan infeksi pada daerah tersebut. Tujuan
untuk mengetahui hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Pruritus Vulvae Pada Remaja
di Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Manado. Metode penelitian ini menggunakan desain
penelitian yaitu Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Sampel
berjumlah 148 responden yang didapat dengan menggunakan tehnik Simple Rondom Sampling.
Hasil uji didapatkan hasil hubungan antara Personal Hygiene Saat Menstruasi dengan
Kejadian Pruritus Vulvae dengan kejadian pruritus vulvae pada remaja dalam kategori sedang
sebanyak 65 orang responden (66,3%).Kesimpulan ada hubungan antara Personal Hygiene
dengan Kejadian Pruritus Vulvae Pada Remaja di Sekolah Menegah Atas Negeri 7 Manado.
Kata kunci : Personal Hygiene, Pruritus Vulvae, Menstruasi.

68
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 1 [Februari 2020], 68-74 ISSN 2302-1152

PENDAHULUAN Gangguan pada wanita saat


Kesehatan reproduksi adalah menstruasi sangatlah luas, salah satunya
keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial adalah iritasi atau rasa gatal di sekitar vulva
secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dan lubang vagina (secara kedokteran
dari penyakit atau kecacatan dalam semua disebut Pruritus vulvae). Pruritus vulvae
hal yang berkaitan dengan sistem adalah gangguan yang ditandai dengan
reproduksi serta fungsi dan prosesnya sensasi gatal parah dari alat kelamin
(Depkes, 2001). Remaja merupakan masa eksternal perempuan. Pruritus vulvae
transisi dari anak-anak menjadi dewasa, biasanya terjadi pada malam hari. Ketika
pada masa remaja terjadi perubahan sedang tidur kemungkinan menggaruk
hormonal, fisik, psikologis maupun sosial. daerah tersebut tanpa menyadarinya dan
Dimana kondisi tersebut dimaknai dengan dapat menyebabkan beberapa memar dan
kondisi pubertas. Salah satu tanda pubertas berdarah. Pada tahap selanjutnya Pruritus
pada remaja putri yaitu terjadinya vulvae mempengaruhi kehidupan sosial
menstruasi (Batubara, 2010). seorang wanita (Wolff dan Johnson, 2009).
Hasil survei yang di lakukan World Berdasarkan data dari Kementrian
Health Organization (WHO) di beberapa Kesehatan (2017) di Indonesia menunjukan
negara menyebutkan remaja putri berusia bahwa sebanyak 5,2 juta remaja putri yang
10-14 tahun mempunyai permasalahan sering mengalami keluhan setelah
terhadap reproduksinya salah satunya menstruasi akibat tidak menjaga
pruritus vulvae. Dengan adanya peristiwa kebersihannya yaitu pruritus vulvae
ini menuntut remaja putri mampu merawat ditandai dengan adanya sensasi gatal pada
organ reproduksinya dengan baik alat kelamin wanita (Kemenkes RI, 2017).
(Prawirohardjo, 2009). Kebersihan daerah Dan berdasarkan data statistic di Indonesia
genetalia terutama ketika menstruasi sering dari 69.4 juta jiwa remaja yang ada di
diabaikan oleh remaja, jika tidak menjaga Indonesia terdapat sebanyak 63 juta remaja
kebersihan genetalia dengan benar, maka berperilaku hygiene sangat buruk. Seperti
dalam keadaan lembab, jamur dan bakteri kurangnya tindakan merawat kesehatan
yang berada di daerah genetalia akan organ reproduksi ketika mengalami
tumbuh subur sehingga menyebabkan rasa menstruasi. Perilaku yang kurang dalam
gatal dan infeksi pada daerah tersebut. merawat daerah kewanitaan sejumlah 30%
Personal hygiene menstruasi adalah yang diakibatkan lingkungan yang buruk
perilaku yang berkaitan dengan tindakan atau tidak sehat dan 70% di akibatkan oleh
untuk memelihara kesehatan dan upaya penggunaan pembalut yang kurang tepat
menjaga kebersihan pada daerah ketika menstruasi. (Riskesdas, 2016).
kewanitaan saat menstruasi, perilaku Berdasarkan pengambilan data awal
tersebut mencakup: menjaga genetalia, yang di lakukan di SMA N 7 Manado,
seperti mencucinya dengan dengan air diketahui jumlah siswi berjumlah 773.
bersih, menggunakan celana yang mudah Telah dilakukan wawancara awal terhadap
menyerap keringat, mengganti celana 15 orang siswi, didapati 15 siswi tersebut
dalam minimal dua kali sehari untuk mengalami pruritus vulvae ketika
menjaga vagina dari kelembapan yang menstruasi. Ditandai dengan 15 siswi
berlebihan, sering mengganti pembalut, mengalami gatal di daerah kewanitaan, 15
pemakaian pembalut tidak boleh lebih dari siswi mengalami merah pada vagina saat
6 jam diganti 4-5 kali atau setiap setelah mengaruk, 15 siswi mengalami keputihan,
mandi, buang air kecil dan buang air besar. 7 siswi mengalami rasa terbakar pada
Apabila di permukaan pembalut telah ada vagina saat mengaruk, dan 3 siswi
gumpalan darah, dan mandi dua kali sekali megalami benjolan berisi air pada vagina
(Pribakti, 2008). ketika gatal. 10 siswi mengalami pruritus
vulvae diakibatkan karena Pesonal Hygiene

69
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 1 [Februari 2020], 68-74 ISSN 2302-1152

yang buruk, sedangkan 5 siswi lainnya Pengukuran Pruritus Vulvae


memiliki Personal Hygiene yang baik menggunakan kuesioner yang digunakan
namun mengalami pruritus vulvae. sebelumnya oleh Sulaikha (2018).
Berdasarkan fenomena yang ada Kuesioner ini terdiri dari dari 10 pertanyaan
bahwa siswi di SMA N 7 Manado ada yang dengan menggunakan penilaian ya, dan
memiliki pruritus vulvae di karenakan tidak. Isian dibagi dalam 2 kategori yaitu 1
belum memiliki personal hygiene yang untuk jawaban Ya dan 0 untuk jawaban
baik, dan di sulawesi utara belum pernah tidak.
ada yang meneliti tentang pruritus vulvae Analisa yang digunakan adalah
dengan personal hygiene, dan penelitian hasil tabulasi silang. Untuk menguji
sebelumnya memiliki jumlah populasi lebih hipotesa dilakukan analisa statistik dengan
sedikit dari penelitian ini maka peneliti uji Chi – square pada tingkat kemaknaan
tertarik untuk melakukan penelitian yang 95% (P.Value < 0,05). Melalui perhitungan
bertujuan untuk mengetahui “Hubungan chi-square selanjutnya ditarik kesimpulan,
Personal Hygiene Saat Mensturasi dengan bila nilai P lebih kecil dari nilai α (0,05),
Kejadian Pruritus Vulvae Pada Remaja di maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang
SMA N 7 Manado”. menunjukkan ada hubungan personal
hygiene saat menstruasi dengan kejadian
METODE PENELITIAN pruritus vulvae pada remaja.
Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian telah dilakukan dengan
penelitian kuantitatif dengan menggunakan standar etika penelitian bertujuan untuk
metode penelitian survei analitik untuk menjaga kerahasiaan identitas responden
menganalisis hubungan antara 2 (dua) (Confidentially), memberikan lembar
variabel yaitu variabel independen dan persetujuan menjadi responden (Informed
variabel dependen. Dalam penelitian ini consent) dan tidak mencantumkan nama
menggunakan desain penelitian cross responden hanya menggunakan inisial
sectional. Penelitian ini dilaksanakan di (Anonymity) Penelitian ini telah mendapat
SMA Negeri 7 Manado pada tanggal bulan izin dari SMA Negeri 7 Manado dengan
Desember 2019. Populasi penelitian ini dilandasi oleh surat izin penelitiaan No.
adalah seluruh kelas X jumlah 233. 699/D.P.2.2S.SMA-7/2019.
Pengambilan sampel menggunakan teknik
Simple random sampling dengan rumus HASIL dan PEMBAHASAN
slovin maka didapatkan jumlah sampel 148 1. Karakteristik Responden
remaja. Instrumen penelitian yang Tabel 1. Distribusi Responden
digunakan untuk mengukur variabel Berdasarkan Usia
Personal hygiene menggunakan kuesioner Usia f %
yang digunakan sebelumnya oleh Sulaikha 13 Tahun 8 5,4
(2018), Kuesioner ini terdiri dari dari 16 14 Tahun 26 17,6
pertanyaan dengan menggunakan penilaian 15 Tahun 114 77,0
Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang Total 148 100
(KK), dan Tidak pernah (TP). Pada Sumber : Data Primer 2019
pernyataan positif, nilai bergerak dari
empat sampai satu dimana pilihan selalu Hasil penelitian menunjukkan
diberi skor 4, sering diberi skor 3, kadang- bahwa mayoritas responden berusia 15
kadang diberi skor 2, dan tidak pernah tahun (77,0%). Pada penelitian ini, umur
diberi skor 1. Sebaliknya pada pernyataan remaja putri berkisar antara 13-15 tahun
negatif, nilai bergerak dari satu sampai dimana usia tersebut termasuk kategori
empat dimana pilihan selalu diberi skor 1, masa remaja awal. Remaja awal mengalami
sering diberi skor 2, kadang-kadang diberi perkembangan psikologis dimulai dari
skor 3, dan tidak pernah diberi skor 4.. sikap penerimaan pada perubahan kondisi

70
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 1 [Februari 2020], 68-74 ISSN 2302-1152

fisik, berkembangnya cara berpikir namun seseorang menerapkan perilaku tertentu


bersikap overestimate. Pada tahap ini (Wawan dan Dewi, 2010).
remaja menganggap hygiene menstruasi
tidaklah begitu penting, sehingga mereka
tidak mencari tahu tentang hal-hal yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi
mereka (Hubaedah, 2019).

2. Analisa Univariat
Tabel 2. Distribusi Responden
Berdasarkan Personal Hygiene & Pruritus
Vulvae
Personal Hygiene f % Pruritus Vulvae f %
Baik 98 66,2 Ringan 36 24,3

Cukup 34 23,0 Sedang 90 60,8


Kurang 16 10,8 Berat 22 14,9

Total 148 100 Total 148 100

Sumber : Data Primer 2019

Tabel di atas pada bagian Personal Berdasarkan hasil Pruritus Vulvae


Hygiene menunjukkan bahwa mayoritas menunjukkan mayoritas responden
responden mayoritas memiliki Personal memiliki Pruritus Vulvae yang sedang
Hygiene yang baik (66,2%) Hal ini sejalan (60,8%). Hal ini sejalan dengan penelitian
dengan penelitian Rosyid & Mukhoirotin Sulaikha (2018) yang berjudul Hubungan
(2017) yang berjudul Hubungan Perilaku Personal Hygiene dengan kejadian Pruritus
Personal Hygiene Saat Menstruasi Dengan vulvae pada remaja dengan jumlah 23
Kejadian Pruritus Vulvae dengan jumlah (57,5%) responden dalam kategori sedang
sampel 83 responden yang personal dari 40 responden. Menurut peneliti para
hygienenya mayoritas dalam kategori yang remaja di SMA N 7 Manado mengalami
baik. Pada penelitian ini remaja putri ada pruritus vulvae di karenakan berdasarkan
yang memiliki personal hygiene yang baik, kuesioner yang di jawab oleh para
cukup, dan kurang. Perilaku remaja responden pada parameter kedua yaitu
mengenai kebersihan diri (personal keputihan, dimana rasa gatal yang di
hygiene) bisa di pengaruhi karena remaja biarkan terus menerus akan menyebabkan
ada belum mengetahui masalah personal keputihan. Keputihan bisa terjadi karena
hygiene secara benar dan remaja responden kurang menjaga kebersihan
menganggap perilaku personal hygiene itu vagina. Wanita dengan pruritus vulvae
hal yang biasa serta belum mengetahui seringkali memiliki perawatan vulvae yang
dampak negatif dari perilaku personal kurang, solusi agar tidak terjadi pruritus
hygiene yang salah. Perilaku itu sendiri vulvae seperti menghentikan pemakaian
merupakan tindakan yang dapat diamati sabun yang bersifat iriatif dan pembersih
dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi kaustik, produk kesehatan wanita seperti
dan tujuan baik disadari maupun tidak pengharum, dan cara membasuh vagina
disadari bahwa interaksi tersebut amat (Wolff dan Johnson, 2009).
kompleks sehingga kadang-kadang kita
tidak sempat memikirkan penyebab

71
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 1 [Februari 2020], 68-74 ISSN 2302-1152

remaja tentang personal hygiene menstruasi


3. Analisa Bivariat dengan memberikan helath
Tabel 3. Hubungan Personal Hygiene
dengan Pruritus Vulvae pada Remaja
Pruritus Vulvae
Personal
Ringan Sedang Berat Total 
Hygiene
f % f % f % f %
Baik 31 31,6 65 66,3 2 2,0 98 100,0

Cukup 4 11,8 22 64,7 8 23,5 34 100,0 0,000

Kurang 1 6,3 3 18,8 12 75,0 16 100,0


Total 36 24,3 90 60,8 22 14,9 148 100,0
Sumber : Data Primer 2019
Berdasarkan hasil penelitian
terhadap 148 responden di dapatkan hasil education personal hygiene secara benar
hubungan antara Personal Hygiene Saat (Wawan & Dewi, 2010).
Menstruasi dengan Kejadian Pruritus Banyak responden yang memiliki
Vulvae dengan kejadian pruritus vulvae personal hygiene yang baik akan tetapi
pada remaja dalam kategori sedang memiliki pruritus vulvae yang sedang, hal
sebanyak 65 (66,3%) responden. Dengan ini juga dapat di lihat dari jawaban
hasil uji statistik di peroleh nilai ρ = 0,000 kuesioner yang di jawab oleh responden
maka dapat disimpulkan bahwa ada yang mengatakan ada yang selalu
hubungan antara Personal Hygiene Saat membersihkan alat kelamin dengan air
Menstruasi dengan Kejadian Pruritus yang mengalir akan tetapi hanya kadang-
Vulvae. Hal ini menandakan bahwa pruritus kadang saja mengganti pembalut 4-5 kali
vulvae pada siswi di SMA N 7 Manado dalam sehari pada saat menstruasi terjadi.
masih dalam keadaan sedang yang berarti Jadi walaupun salah satu aspek personal
belum terlalu berat, hal ini di karenakan hygiene di lakukukan tetapi aspek yang lain
personal hygiene yang di miliki oleh jarang atau tidak di lakukan, akan memicu
remaja. terjadinya pruritus vulvae. Hal ini sejalan
Tingginya pengetahuan tentang dengan yang di katakan Hubaedah, (2019)
kesehatan organ reproduksi wanita, tidak dalam penelitiannya di katakan personal
menjamin mempunyai perilaku yang baik hygiene yang baik tidak menutup
untuk meningkatkan status kesehatannya. kemungkinan akan mendapat pruritus
Hal ini di buktikan dengan hasil penelitian vulvae, karena pruritus vulvae dapat terjadi
di dapatkan masih ada responden yang karena banyak faktor.
memiliki personal hygiene yang kurang Responden dalam penelitian ini
sehingga memiliki pruritus vulvae dalam memiliti personal hygiene yang baik, akan
kategori berat sebanyak 12 responden tetapi Pruritus vulvae yang di dapatkan
(75,0%). dalam penelitian ini dalam kategori sedang.
Personal hygiene saat menstruasi Meskipun memiliki personal hygiene yang
merupakan perilaku yang dapat baik, pruritus vulvae yang sedang di
mempengaruhi kejadian pruritus vulvae. dapatkan karena ada jawaban dari
Kesadaran remaja putri terhadap perilaku kuesioner responden ada yang menjawab
tersebut harus di tingkatkan dengan selalu dan sering membersihkan vagina
meningkatkan pengetahuan yang di miliki dengan sabun khusus pembersih vagina,
akan tetapi hal ini sama saja karena dalam

72
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 1 [Februari 2020], 68-74 ISSN 2302-1152

masalah personal hygiene harus semua https://www.researchgate.net/publi


aspek di penuhi. Banyak responden yang cation/312175400_Adolescent_De
menjawab selalu dan sering membersihkan velopment_Perkembangan_Remaja
vagina dengan cara dari arah belakang ke . diakses 14 Agustus 2019
depan. Hubaedah, (2019) mengatakan hal
ini sangat tidak di anjurkan dalam Depkes RI. (2015). Situasi kesehatan
membersihkan vagina, di karenakan dalam reproduksi remaja. Depkes.go.id
membersihkan vagina harus dari arah
depan ke belakang, agar menghindari Depkes. (2001).Tindakan personal hygiene
bakteri dari bagian anus masuk ke dalam (vulvae hygiene) saat menstruasi
vagina, yang dapat menyebabkan pruritus pada siswi di Muhammadiyah X
vulvae. Surabaya. 26 Agustus 2019
Dalam penelitian ini juga di
dapatkan dari jawaban responden dalam Hidayat. (2008).Pengantar Ilmu Kesehatan
kuesioner yang di bagikan, dapat di lihat Anak untuk Pendidikan Bidan.
bahwa pengetahuan akan cara Jakarta: EGC.
membersihkan vagina dan pengetahuan
Hubaedah.(2019). Hubungan Pengetahuan
untuk memakai sabun setelah selesai
Dan Perilaku Vulva Hygiene Saat
membersihkan vagina dari para responden
Menstruasi Dengan Kejadian
sedikit kurang di buktikan dengan personal
Pruritus Vulvae Pada Remaja Putri
hygiene yang kurang memiliki pruritus
Kelas Vii Di Smp Negeri 1 Sepulu
vulvae yang berat sebanyak 12 responden
Bangkalan
(75,0%) dan personal hygiene yang cukup
memiliki pruritus vulvae yang berat Indah. (2012). Kejadian Pruritus Vulvae
sebanyak 8 responden (23,5%). Hal ini Saat Menstruasi pada Remaja Putri
dikarenakan kejadian pruritus vulvae saat (Studi pada Siswi SMAN 1
menstruasi tidak hanya dipengaruhi oleh Ngimbang Kabupaten Lamongan.
faktor pengetahuan saja, akan tetapi juga Surabaya: Universitas Airlangga.
dipengaruhi oleh personal hygiene.
Kemenkes RI. (2017).Profil Kesehatan
SIMPULAN Indonesia Jakarta: Kemenkes RI
Dalam penelitian ini terdapat
hubungan antara Personal Hygiene dengan Kusmiran.(2012). Kesehatan Reproduksi
Pruritus Vulvae, dimana semakin baik Remaja dan Wanita. Jakarta:
Personal Hygiene maka Pruritus Vulvae Salemba Medika
ada pada tingkat sedang.
Institusi Pendidikan diharapkan Nursalam.(2003). Konsep dan penerapan
dapat digunakan sebagai sumber informasi metodologi penelitian ilmu
dan acuan belajar mengajar yang keperawatan. Jakarta: Salemba
berhubungan dengan Personal Hygiene Medika
saat menstruasi dengan kejadian Pruritus
Vulvae. Bagi peneliti selanjutnya Pribakti .(2008). Tips & Trik Merawat
diharapkan untuk di kembangkan lagi Organ Intim. Yogyakarta: Pustaka
dalam penelitian tentang Personal Hygiene Banua
dan Pruritus Vulvae.
Priwirohardjo.(2014).Ilmu kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: EGC

Batubara.(2010). Adolescent Development Riskesdas.(2016).Riset kesehatan dasar


(Perkembangan Remaja). 2010. Badan penelitian dan

73
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 1 [Februari 2020], 68-74 ISSN 2302-1152

pengembangan kesehatan
kementrian kesehatan RI

Riyanto.(2011). Metodologi Penelitian


Pendidikan. Surabaya: SIC

Rosyid & Mukhoirotin.(2017). Hubungan


Perilaku Personal Hygiene Saat
Menstruasi Dengan Kejadian
Pruritus Vulvae

Solehati.(2017). Hubungan Sumber


Informasi dan Usia Remaja Puteri
dengan Perilaku Perawatan Diri
saat Menstruasi

Sugiyono.(2006). Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

Sulaikha. (2018). Hubungan Personal


Hygiene dengan kejadian Pruritus
vulvae pada remaja

Wawan & Dewi. (2010). Pengetahuan,


Sikap, dan Perilaku
manusia.Yogyakarta: Nuha
Medika.

Wolff, Johnson. Fitzpatrick’s. (2009).


Color atlas and synopsis of clinical
dermatology. Edisi ke-6. New
York:McGraw Hill; 73-86

74

Anda mungkin juga menyukai