Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER

GROUP TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN


PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA
REMAJA DI SMA NEGERI 1 JAMBLANG
TAHUN 2023

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Oleh:
KARNENGSIH
190711029

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
CIREBON
2023

BAB I
PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang


Personal hygiene atau kebersihan diri adalah upaya untuk menjaga
kehidupan yang sehat termasuk kehidupan sosial dan aktivitas baik fisik
maupun psikis. Kebersihan merupakan salah satu perilaku untuk mencegah
penyakit. Personal Hygiene dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain nilai
sosial dan budaya individu.(Husna et al., 2021). Menurut World Health
Organization (WHO) (2020) menyatakan bahwa hygiene atau kebersihan
adalah tindakan kebersihan yang mengacu pada kondisi untuk menjaga
kesehatan dan mencegah penyebaran penyakit. Personal hygiene atau
kebersihan diri merupakan tindakan merawat diri sendiri termasuk dalam
memelihara kebersihan bagian tubuh seperti rambut, mata, hidung, mulut, gigi,
dan kulit.
Menurut World Health Organization (WHO), di beberapa negara
berkembang prevalensi dilaporkan personal hygiene 6%-27% populasi umum,
sedangkan pada tahun 2010 di Indonesia telah terdaftar sebesar 4.60%-12.5%.
Di Indonesia pada tahun 2008 angka insiden mencapai 60-80% dan kematian
sebesar 24% menyerang terutama 9-12 tahun. Pada anak kasus personal
hygiene menempati posisi kedua (11%) setelah infeksi saluran nafas atas.
Sedangkan setiap tahun rata-rata 100 anak meninggal dunia dunia karena
diakibatkan oleh kurangnya menjaga personal hygiene (Timbuleng, 2019).
Masa remaja merupakan masa dimana terjadi peralihan dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa, biasanya antara usia 13-20 tahun, yang
mengalami perubahan psikologis, kognitif dan seksual. Pada masa remaja
terjadi beberapa perubahan fisiologis yang kritis, dimana perubahan individu
terjadi pada kematangan fisik dan biologis. Kematangan fisik remaja putri
dilihat dari siklus perubahan rahim sebagai persiapan kehamilan. Perubahan
siklus yang dialami remaja menuju kematangan fisik adalah menstruasi
(Rahma, 2021). Menstruasi adalah proses luruhnya lapisan rahim yang disertai
dengan pendarahan dan terjadi setiap bulan. (Pratiwi & Arofah, 2021).
Menurut (WHO, 2014), jumlah remaja di dunia adalah 1,2 miliar orang
atau 18% dari penduduk dunia. Berdasarkan Badan Pusat Statistika (BPS)
Jumlah remaja di Indonesia sebanyak 64,92 juta atau 23,90% dari total
populasi Indonesia. Jumlah penduduk kabupaten Indramayu 1,834 juta jiwa.
Remaja atau Gen Z 26,65% dari umur 10-24 tahun (BPS, 2021). Menurut data
BPS 2021, Penduduk di kecamatan Tukdana sekitar 56.966 jiwa.
Remaja putri berisiko mengalami berbagai macam gangguan reproduksi
terutama pada fase menstruasi, kurang diperhatikan tentang kebersihan alat
kelamin saat haid terutama di area organ kewanitaan menyebabkan infeksi
pada saluran reproduksi (Hartoyo & Susanto, 2021). Berdasarkan data WHO,
angka kejadian infeksi saluran reproduksi (ISR) tertinggi di dunia adalah pada
remaja (35%-42%) dan dewasa muda (27%-33%), angka prevalensi
kandidiasis (25-50%). , vaginosis bakterial ( 20-40%) dan trikomoniasis (5-
15%). Kemudian berdasarkan data penelitian kesehatan reproduksi wanita,
sebanyak 75% wanita di dunia pernah mengalami keputihan satu kali dan 45%
diantaranya pernah mengalami keputihan lebih dari dua kali. Negara Indonesia
memiliki iklim yang panas dan lembab sehingga lebih rentan terhadap ISR.
Berdasarkan data statistik di Indonesia tahun 2012, dari 43,3 juta remaja putri
usia 10-14 tahun, perilaku higienenya sangat buruk. (LaswinLaswini, I. W.
(2022). Angka kejadian penyakit infeksi yang terjadi pada saluran reproduksi
pada remaja (10-18 tahun) yaitu 35-42 persen dan dewasa muda (18-22 tahun)
27-33 persen. Misalnya, kurangnya tindakan menjaga kebersihan organ
reproduksi saat menstruasi (Suseno et al., 2021).
Salah satu penyebab gangguan kesehatan yang sering muncul pada
remaja adalah personal hygiene yang buruk. Personal Hygiene yang sehat saat
menstruasi sangat penting untuk dilakukan upaya pencegahan gangguan pada
membutuhkan pengetahuan yang baik tentang personal hygiene saat
menstruasi. Informasi tentang personal hygiene dapat diperoleh dari teman
sebaya atau peer group. Pendidikan oleh kelompok sebaya (peer education)
adalah suatu proses komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) yang dilakukan
oleh dan untuk kalangan sebaya. Edukasi peer group merupakan upaya
perubahan perilaku kesehatan melalui kelompok sebaya yang menekankan
pada perubahan perilaku. Pengetahuan dapat ditingkatkan dengan proses
pembelajaran berkelompok bersama teman sebaya atau peer group (Hartini et
al., 2022).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Wardhani, 2017) dengan judul
“Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui Peer Group Terhadap Perilaku
Hygiene Menstruasi Pada Siswa Kelas VII SMPN 4 Gamping Sleman
Yogyakarta” menemukan bahwa adanya pengaruh yang signifikan dari
pendidikan kesehatan peer group terhadap perilaku hygiene menstruasi
(p<0,05), dapat diketahui bahwa pada saat pretest hampir semua peer educator
memiliki perilaku hygiene menstruasi pada kategori cukup baik (25%).
Sementara itu pada saat posttest terjadi peningkatan perilaku hygiene
menstruasi di mana semua peer educator diketahui pada kategori baik (100%).
Sedangkan hasil penlitian menurut (Sari et al., 2019) dengan judul
“Pengaruh Peer Education Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri
Mengenai Personal Hygiene Genetalia Pada Saat Menstruasi Di Smp Negeri 5
Tasikmalaya Tahun 2018”, didaptkan hasil bahwa terdapat pengaruh signifikan
peer education terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri mengenai
personal hygiene genetalia pada saat menstruasi di SMP Negeri 5 Tasikmalaya,
hal ini terbukti bahwa seluruh uji memiliki ρvalue kurang dari α (0,05).
Penelitian lain oleh (Tirta Suminar & Nur Anisa, 2020) yang berjudul
“Pengaruh Pendidikan teman sebaya (Peer Education) Kesehatan Menstruasi
Terhadap Kesiapan Siswi SD Menghadapi Menstrual Awal”, didapatkan hasil
uji paired t test menunjukkan nilai signifikansi 0,03 (p<0.05), bahwa terdapat
perbedaan antara kesiapan responden sebelum dan sesudah intervensi peer
education.
Sedangkan hasil penelitian dari (Rohmah, 2019) yang berjudul “Pengaruh
Peer Group Counselor Terhadap Personal Reference, Thought & Feeling
Pelaksanaan Thaharah (Personal Hygiene) Menstruasi Pada Santriwati Di
Ponpes Al-Itqon Semarang menunjukkan bahwa Terdapat pengaruh peer group
counselor terhadap personal reference thaharah (personal hygiene) menstruasi
pada santriwati di Pondok Pesantren Al-Itqon Semarang dengan p value 0,001,
dan terdapat pengaruh Thought & feeling thaharah (personal hygiene)
menstruasi pada santriwati di Pondok Pesantren Al-Itqon Semarang dengan p
value 0,000.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 31
Januari 2023 dengan mewawancarai 25 siswi putri kelas X MIPA 3 di SMA
Negeri 1 Jamblang mengenai personal hygiene saat menstruasi, didapatkan
bahwa pengetahuan mengenai personal hygiene masih dalam kategori kurang
baik dalam hal penggunaan pembalut yang rata-rata hanya dilakukan 2-3 kali
sehari yang mana harusnya diganti setiap 4 jam sekali dengan presentasi 20%
yang mengganti pembalut kurang dari 4 kali sehari. Untuk kebersihan diri
seperti perawatan rambut yang dilakukan masih dalam kategori kurang karena
sebanyak 80% masih ada yang tidak keramas selama masa haidnya, dan akan
keramas setelah selesai haid atau bahkan kerama sesuai dengan keadaan
rambut dan juga mood mereka. Mereka mengatakan bahwa ada larangan
mengenai keramas saat menstruasi berlangsung.
Atas dasar latar belakang masalah ini, didapatkan hasil bahwa masih
kurangnya pengetahuan remaja menegenai personal hygiene saat menstruasi.
Maka penting untuk dilakukan penelitian “Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Metode Peer Group Terhadap Tingkat Pengetahuan Personal Hygiene Saat
Menstruasi Pada Remaja Di SMAN 1 Jamblang Tahun 2023”.

I.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan prevelensi menurut Berdasarkan data WHO, angka
kejadian infeksi saluran reproduksi (ISR) tertinggi di dunia adalah pada remaja
(35%-42%) dan dewasa muda (27%-33%), angka prevalensi kandidiasis (25-
50%). , vaginosis bakterial ( 20-40%) dan trikomoniasis (5-15%). Kemudian
berdasarkan data penelitian kesehatan reproduksi wanita, sebanyak 75% wanita
di dunia pernah mengalami keputihan satu kali dan 45% diantaranya pernah
mengalami keputihan lebih dari dua kali. Negara Indonesia memiliki iklim
yang panas dan lembab sehingga lebih rentan terhadap ISR. Berdasarkan data
statistik di Indonesia tahun 2012, dari 43,3 juta remaja putri usia 10-14 tahun,
perilaku higienenya sangat buruk. (LaswinLaswini, I. W. (2022). Angka
kejadian penyakit infeksi yang terjadi pada saluran reproduksi pada remaja (10-
18 tahun) yaitu 35-42 persen dan dewasa muda (18-22 tahun) 27-33 persen.
Misalnya, kurangnya tindakan menjaga kebersihan organ reproduksi saat
menstruasi (Suseno et al., 2021). Serta hasil studi pendahuluan yang terdapat di
latar belakang maka dapat dirumuskan apakah ada pengaruh pendidikan
kesehatan metode peer group terhadap tingkat pengetahuan dan sikap personal
hygiene saat menstruasi pada remaja di SMAN 1 Jamblang Tahun 2023?

I.3 Tujuan Penelitian


I.3.I Tujuan Umum
Dilakukanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pendidikan kesehatan metode peer group terhadap tingkat pengetahuan
personal hygiene saat menstruasi pada remaja di SMAN 1 Jamblang Tahun
2023.

I.3.2 Tujuan Khusus


1. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan remaja tentang personal
hygiene saat menstruasi di SMA Negeri 1 Jamblang Tahun 2023.
2. untuk mengetahui sikap personal hygiene saat menstruasi pada remaja
di SMA Negeri 1 Jamblang Tahun 2023.
3. Untuk menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan metode peer group
terhadap tingkat pengetahuan personal hygiene saat menstruasi pada
remaja di SMA Negeri 1 Jamblang Tahun 2023.

I.4 Manfaat Penelitian


I.4.I Manfaat Teoritis
1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini sekolah dapat menggunakan metode peer group
sebagai media pembeljaran dan pengetahuan mengenai personal
hygiene saat menstruasi bagi remaja putri.
2. Bagi Mahasiswa Keperawatan
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermakna
kepada pihak akademik serta dapat dijadikan sebagai bahan bacaan
untuk pembelajaran yang berhubungan dengan mengenai personal
hygiene saat menstruasi.

3. Bagi Peneliti Lain


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
peneliti yang ingin melakukan penelitian yang berhubungan dengan
metode peer group terhadap perubahan pengetahuan dan sikap tentang
personal hygiene saat menstruasi.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Institusi Pendidikan
Menambahkan ke perpustakan Universitas Muhammadiyah Cirebon
khususnya tentang personal hygiene saat menstruasi dan sebagai bahan
pertimbangan mahasiswa yang akan dan sedang praktek keperawatan
maternitas.
2. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat dilakukan sebgai bahan atau sumber untuk
penelitian selanjutnya, dan mendorong bagi yang berkepentingan untuk
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai personal hygniene saat
menstruasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendidikan Kesehatan
2.2 Peer Group
2.3 Pengetahuan
2.4 Remaja
2.5 Personal Hygiene
2.6 Menstruasi
2.7 Kerangka Konsep
2.8 Hipotesis
DAFTAR PUSTAKA

Hartini, L., Mariati, Mizawati, A., & Adriani, L. (2022). Efektivitas Pengetahuan
Remaja Tentang Hygiene Menstruasi Merubah Perilaku Kelompok Peer
Group. Jurnal Kesehatan, 8(1), 27–31.
Hartoyo, E. D., & Susanto, B. N. A. (2021). Pengaruh Media Leaflet Tentang
Personal Hygiene Genitalia Pada Saat Menstruasi Terhadap Pengetahuan
Dan Perilaku Remaja. Ikesma, 17(1), 46.
https://doi.org/10.19184/ikesma.v17i1.20402
Husna, R., Joko, T., & Selatan, A. (2021). Faktor Risiko Yang Mempengaruhi
Kejadian Skabies Di Indonesia : Literatur Review Factors Related To The
Incidence Of Scabies In Indonesia : Literature Review Health penyakit yang
berhubungan dengan air ( 2011 ) menyatakan bahwa terdapat. Jurnal
Kesehatan Lingkungan, 11(1), 29–39.
https://doi.org/10.47718/jkl.v10i2.1169
LaswinLaswini, I. W. (2022). Pengetahuan, Sikap, dan Sumber Informasi Dengan
Perilaku Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada Remaja Putri. SIMFISIS
Jurnal Kebidanan Indonesia, 2(1), 228–236.
https://doi.org/10.53801/sjki.v2i1.55i, I. W. (2022). Pengetahuan, Sikap, dan
Sumber Informasi Dengan Perilaku Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada
Remaja Putri. SIMFISIS Jurnal Kebidanan Indonesia, 2(1), 228–236.
https://doi.org/10.53801/sjki.v2i1.55
Pratiwi, C. I., & Arofah, S. (2021). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBERSIHAN DIRI LATAR BELAKANG Menurut World Health
Organization ( WHO ), remaja adalah periode usia antara 10 sampai 19
tahun . Masa remaja adalah masa dimana terjadi peralihan dari masa anak
menuju dewasa . Remaja secara. 141–151.
Rahma, B. (2021). Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food Dan Stres Terhadap
Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri Sman 12 Kota Bekasi. Jurnal Health
Sains, 2(4), 432–443. https://doi.org/10.46799/jhs.v2i4.151
Rohmah. (2019). PENGARUH PEER GROUP COUNSELOR TERHADAP
PERSONAL REFERENCE, THOUGHT & FEELING PELAKSANAAN
THAHARAH (PERSONAL HYGIENE) MENSTRUASI PADA
SANTRIWATI DI PONPES AL-ITQON SEMARANG. Skripsi.
Sari, M. P., Gantini, D., Rohmatin, E., & Kunci, K. (2019). PENGARUH PEER
EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA
PUTRI MENGENAI PERSONAL HYGIENE GENETALIA PADA SAAT
MENSTRUASI Jurnal Bidan “ Midwife Journal ” Volume 5 No . 01 , Jan
2019 buruk hanya untuk masa pISSN 2477-344. Jurnal Bidan “Midwife
Journal,” 5(01), 14–20.
Suseno, M. R., Fitri Hamidiyanti, B. Y., & Ayu Ningsih, W. (2021). Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Video Dan Alat Peraga
Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Personal Hygiene
Pada Masa Menstruasi Dalam Layanan Homecare. Jurnal Kebidanan, 10(2),
59–69. https://doi.org/10.35890/jkdh.v10i2.216
Timbuleng, M. B. (2019). Efektifitas Pendidikan Kesehatan Metode Story Telling
Terhadap Personal Hygiene Anak Usia Dini di TK GMIM Dorkas Kamasi.
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE, 2018, 1–14.
Tirta Suminar, I., & Nur Anisa, D. (2020). Pengaruh Pendidikan Teman Sebaya
(Peer Education) Kesehatan Menstruasi Terhadap Kesiapan Siswi Sd
Menghadapi Menstruasi Awal. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 16, 132–
141. https://doi.org/10.34035/jk.v11i2.433
Wardhani. (2017). PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI
PEER GROUP TERHADAP PERILAKU HYGIENE MENSTRUASI
PADA SISWI KELAS VIII DI SMPN 4 GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA. Occupational Medicine, 53(4), 130.

Anda mungkin juga menyukai