Anda di halaman 1dari 5

Judul Penelitian : Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Remaja Putri

Tentang Personal Hygiene Pada Saat Menstruasi di SMAN 3 Ciamis

1. Latar Belakang

Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai
pelepasan (deskuamasi) endometrium. Pada masa remaja, pertumbuhan fisik dan seksualnya
mulai berkembang dengan pesat. Jumlah remaja berusia 10-19 tahun di dunia sekitar 18% dari
jumlah penduduk atau sekitar 1,2 miliar penduduk (WHO, 2009). Data Badan Pusat Statistik
(2010), melaporkan bahwa jumlah remaja usia 10-19 tahun di Indonesia sekitar 41 juta jumlah
penduduk. Jumlah remaja di Indonesia pada tahun 2008 mencapai 62 juta jiwa. Secara nasional
rata-rata usia menarche 13-14 tahun terjadi pada 37,5 persen anak Indonesia. Kesehatan
reproduksi merupakan salah satu topik yang cukup ramai dibicarakan di Indonesia sejak sekitar
menjelang awal tahun 2000, Pendidikan tentang kesehatan reproduksi merupakan masalah
penting yang perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak. Pada masa remaja, pertumbuhan
fisik dan seksualnya mulai berkembang dengan pesat. Perilaku higienis merupakan tema penting
yang perlu ditelaah secara mendalam. Hal ini karena berdasarkan kajian teoretis yang ada salah
satu upaya mengurangi gangguan pada saat menstruasi yaitu membiasakan diri dengan perilaku
higienis (Antika Putri & Setianingsih, 2016).

Hygiene pada saat menstruasi merupakan hal penting dalam menentukan kesehatan organ
reproduksi remaja putri, khususnya terhindar dari infeksi alat reproduksi. Organ reproduksi
merupakan salah satu organ tubuh yang sensitif dan memerlukan perawatan secara khusus,
Perawatan yang baik merupakan faktor penentu dalam memelihara kesehatan reproduksi. Jamur
dan bakteri banyak tumbuh dalam kondisi tidak bersih dan lembab (Anita Yusianita & Silviana
Titis Saputri, 2016). Menurut hasil penelitian Iksan Dolang tingkat pengetahuan yang kurang
(58,0%) menunjukan bahwa pengetahuan siswi tentang perawatan organ genetalia sebelum
diberikan pendidikan kesehatan adalah sebagian besar masih dalam kategori pengetahuan cukup
dimana responden menjawab pertanyaan objektif dengan benar antara lain : lima belas responden
menjawab, yang dimaksud dengan perawatan organ genetalia adalah tindakan pembersihan pada
semua alat-alat reproduksi (Devita & Kardiana, 2017).

Indonesia adalah urutan pertama dengan kasus penderita kanker leher Rahim. Masalah
reproduksi pada remaja perlu mendapat penanganan serius karena masalah tersebut paling
banyak muncul di negara berkembang dan beriklim tropis seperti Indonesia karena kurangnya
informasi, sikap, niat dan lain-lain serta tingkat kelembapan iklimnya. Hal itu terbukti karena
beberapa penelitian menyatakan bahwa banyak faktor yang berpengaruh dalam perilaku hygiene
remaja saat menstruasi (Anita Yusianita & Silviana Titis Saputri, 2016).
Pengetahuan juga mempengaruhi dalam melakukan personal hygiene, siswi yang
memiliki penegtahuan yang kurang baik terhadap personal hygiene,memungkinkan siswi
tersebut tidak berperilaku hygiene pada saat menstruasi yang dapat membahayakan
reproduksinya sendiri, salah satu Dampak yang ditimbulkan apabila personal hygiene yang
kurang diantaranya timbulnya infeksi vagina yang disebabkan oleh kebersihan. Salah satu
pencegahan yang penting adalah membersihkan daerah kewanitaan dengan benar yaitu dari arah
depan kebelakang lalu kearah anus lalu tidak dianjurkan menggunakan sabun kimiawi (Diah,
Agustina, & Verayanti, 2019).

Perilaku yang kurang dari perawatan hygiene pada saat menstruasi adalah malas
mengganti pembalut (Nirwana, 2014). Salah satu penyebabnya adalah bakteri yang berkembang
pada pembalut, perawatan diri yang baik saat menstruasi seperti penggunaan pembalut yang
tepat adalah Pembalut tidak boleh dipakai lebih dari enam jam atau harus diganti sesering
mungkin bila sudah penuh oleh darah menstruasi.(Haryono, 2016). Bila remaja putri melakukan
personal hygiene pada saat menstruasi maka akan terhindar dari kanker rahim, merasa nyaman
beraktifitas sehari–hari, percaya diri, bersemangat dan tidak bermalas–malasan lagi. (Anita
Yusianita & Silviana Titis Saputri, 2016).

Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi akan mengakibatkan wanita tidak


berperilaku hygiene pada saat menstruasi dan personal hygiene yang kurang pada remaja dapat
menimbulkan masalah kesehatan reproduksi . Hasil penelitian tentang pengetahuan personal
hygiene menstruasi dari 54 responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 48
responden (88,9%). Sedangkan hasil penelitian lain menyebutkan, responden dengan
pengetahuan kurang tentang personal hygiene saat menstruasi sebanya55responden (53,9%)
Pengetahuan tentang personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan. Individu yang mempunyai pengetahuan tentang personal hygiene maka
akan selalu menjaga kebersihan dirinya untuk mencegah adanya penyakit (Susanti & Lutfiyati,
2020). Maka Pendidikan tentang kesehatan reproduksi merupakan masalah penting yang perlu
mendapatkan perhatian dari semua pihak. Pada masa remaja, pertumbuhan fisik dan seksualnya
mulai berkembang dengan pesat (Antika Putri & Setianingsih, 2016).

Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar pengetahuan remaja putri di SMPN 1
Gamping dalam kategori baik, yaitu 39 (62,9%). Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian
Agra N.R (2016) yang menunjukkan bahwa pengetahuan siswi tentang personal hygiene saat
menstruasi dalam kategori baik yaitu 43 (64,2%). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan
terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.Pengetahuan
personal hygiene saat menstruasi adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan untuk memelihara dan
mencegah terjadinya resiko penyakit disaat menstruasi. Pengetahuan yang baik pada responden
tentang personal hygiene saat menstruasi dalam penelitian ini dapat disebabkan karena sebagian
besar 60 (96,8%) memiliki gadget. Responden dapat memperoleh atau mencari informasi tentang
personal hygiene saat menstruasi melalui media massa. Dimana internet merupakan salah satu
dari bentuk media massa.Hal tersebut sesui dengan penelitian yang dilakukan Anjani, dkk (2019)
yang menyebutkan bahwa responden yang mendapatkan informasi dari media masa tentang
personal hygiene saat mensturasi berperilaku positif 45,2% (Susanti & Lutfiyati, 2020).

Berdasarkan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar perilaku personal
hygiene saat menstruasi remaja putri saat menstruasi dalam kategori positif yaitu 38 (61,3%).
Penelitian ini didukung hasil penelitian lain yang menunjukkan perilaku personal hygiene pada
remaja putri sebagian besar baik yaitu 61 (47%). Penelitian lain yang sejalan dengan hasil
penelitian ini adalah penelitian Anjani, dkk (2019) yang menunjukkan perilaku personal
haygiene saat menstruasi paling banyak adalah kategori positif (62,9%) Perilaku personal
hygiene saat menstruasi dalam kategori baik dapat dipengaruhi oleh pengalaman remaja tentang
menstruasi. Hal tersebut didukung dengan karakteristik responden dimana sebagian besar
responden (98,4%) mengalami menarche sejak usia 10-13 tahun (Susanti & Lutfiyati, 2020).

2. Rumusan Masalah

Bagaimanakah Hubungan Tingkat Pengetahuan dan sikap dengan Perilaku Remaja Putri
Tentang Personal Hygiene Pada Saat Menstruasi di SMAN 3 Ciamis

3. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan sikap dengan Perilaku
Remaja Putri Tentang Personal hygiene pada saat Menstruasi di SMAN 3 Ciamis

b. Tujuan Khusus
 Diketahui Hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang Personal hygiene
pada saat Menstruasi di SMAN 3 Ciamis
 Diketahui gambaran sikap dan Perilaku remaja putri dalam menjaga Kesehatan
dan kebersihan organ reproduksi pada saat menstruasi di SMAN 3 Ciamis

4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi bagi mahasiswa
mengenai hubungan Sikap dengan perilaku remaja dalam menjaga Kesehatan dan keberisahan
organ reproduksi dan sebagai sumber bacaan yang berhubungan dengan Personal Hygiene pada
saat Menstruasi . Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai data dasar untuk
penelitian serupa yang berhubungan dengan pengetahuan dan perilaku remaja putri dalam
menjaga Personal Hygiene saat Menstruasi.

2. Manfaat Praktik
 Bagi SMAN 3 Ciamis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada penyelenggara
pendidikan untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi tentang Pengetahuan Sikap dan
perilaku Personal hygiene Pada Remaja putri saat menstruasi sehingga penyelenggara
pendidikan dapat memberikan kebijakan untuk menyusun program pendidikan tentang
Kesehatan Reproduksi salah satunya Perilaku personal hygiene saat menstruasi Hasil penelitian
ini juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi tenaga kesehatan dalam mempromosikan masalah
kesehatan reproduksi pada remaja.

5. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif

6. Hipotesis

Ha: Ada hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku remaja putri tentang Personal Hygiene
pada saat menstruasi.

Ha : Ada Hubungan sikap dengan perilaku remaja putri tentang Personal hygiene pada saat
menstruasi

7. Referensi

Astuti, Ratnadevi, Utami, I. (2017). Hubungan Pengetahuan tentang Personal Hygiene dengan
Perilaku Personal Hygiene Saat Menstruasi pada Remaja Putri Kelas XI di SMA Negeri 1
Pajangan Bantul. Universitas ‘Aisyiyah, 8(1), 1–17.
Maharani, R., & Andryani, W. (2018). Faktor Yang Berhubungan dengan Perilaku Personal
Hygiene Saat Menstruasi pada Santriwati di MTs Pondok Pesantren Dar El Hikmah Kota
Pekanbaru. KESMARS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, Manajemen Dan Administrasi
Rumah Sakit, 1(1), 69–77. https://doi.org/10.31539/kesmars.v1i1.172
Sassi Mahfoudh, S., Bellalouna, M., & Horchani, L. (2018). Solving CSS-Sprite Packing
Problem Using a Transformation to the Probabilistic Non-oriented Bin Packing Problem.
Lecture Notes in Computer Science (Including Subseries Lecture Notes in Artificial
Intelligence and Lecture Notes in Bioinformatics), 10861 LNCS, 561–573.
https://doi.org/10.1007/978-3-319-93701-4_44
Setianingsih, A., & Putri, N. A. (2017). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku
Personal Hygiene Mentruasi. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 5(4), 15–23.
https://doi.org/10.33221/jikm.v5i4.15
Yasni, Novianti, Meiyana Erwan Eka, P. (2016). the Relationship of Knowledge, Attitude, and
Action With the Menstrual Personal Hygiene on Female Adolescents in Smp Negeri Satap
Bukit Asri of Buton Regency in 2016. 1–10.
Astuti, Ratnadevi, Utami, I. (2017). Hubungan Pengetahuan tentang Personal Hygiene dengan
Perilaku Personal Hygiene Saat Menstruasi pada Remaja Putri Kelas XI di SMA Negeri 1
Pajangan Bantul. Universitas ‘Aisyiyah, 8(1), 1–17.
Maharani, R., & Andryani, W. (2018). Faktor Yang Berhubungan dengan Perilaku Personal
Hygiene Saat Menstruasi pada Santriwati di MTs Pondok Pesantren Dar El Hikmah Kota
Pekanbaru. KESMARS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, Manajemen Dan Administrasi
Rumah Sakit, 1(1), 69–77. https://doi.org/10.31539/kesmars.v1i1.172
Sassi Mahfoudh, S., Bellalouna, M., & Horchani, L. (2018). Solving CSS-Sprite Packing
Problem Using a Transformation to the Probabilistic Non-oriented Bin Packing Problem.
Lecture Notes in Computer Science (Including Subseries Lecture Notes in Artificial
Intelligence and Lecture Notes in Bioinformatics), 10861 LNCS, 561–573.
https://doi.org/10.1007/978-3-319-93701-4_44
Setianingsih, A., & Putri, N. A. (2017). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku
Personal Hygiene Mentruasi. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 5(4), 15–23.
https://doi.org/10.33221/jikm.v5i4.15
Yasni, Novianti, Meiyana Erwan Eka, P. (2016). the Relationship of Knowledge, Attitude, and
Action With the Menstrual Personal Hygiene on Female Adolescents in Smp Negeri Satap
Bukit Asri of Buton Regency in 2016. 1–10.

Anda mungkin juga menyukai