Anda di halaman 1dari 10

JAWABAN UAS BIOSTATISTIKA

PRODI S1-KEPERAWATAN
Dosen pengampu : Asep Amam, M.pd

Nama : Elsa
Nurhuzaefah
NIM.1803277017

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH CIAMIS


TAHUN AJARAN 2021/2022
1. Rumusan masalah : apakah ada hubungan antara asupan lauk dengan kejadian
Anemia pada penduduk desa X ?
Hipotesis penelitian :
Ha = adanya hubungan antara asupan lauk dengan kejadian Anemia pada
penduduk desa X
Ho = tidak adanya hubungan antara asi\upan lauk dengan kejadian Anemia
pada pendudk desaX.
Hipotesis Statistik : adanya hubungan asupan lauk dengan kejadian anemia
pada penduduk desa X
Perhitungan SPSS dan interpretasinya

Correlations
Asupan_Lau
k Kadar_Hb
Asupan_Lau Pearson 1 -.645**
k Correlation
Sig. (2-tailed) .003
N 19 19
Kadar_Hb Pearson -.645** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .003
N 19 19
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

ANOVA
Asupan_Lauk
Sum of
Squares Df Mean Square Sig.
Between 1.705 1 1.705 12.079 .003
Groups
Within Groups 2.400 17 .141
Total 4.105 18
Interpretasinya :
Ho tidak diterima, artinya ada hubungan asupan lauk dengan kejadian anemia pada
penduduk desa X.
2. Rumusan masalah : apakah ada perbedaan waktu yang dibutuhkan perawat
untuk memasang infuse sebelum dan sesudah mengikuti penelitian ?
Hipotesis Penelitian :
Ha = adanya perbedaan perbedaan waktu yang dibutuhkan perawat untuk
memasang infuse sebelum dan sesudah mengikuti penelitian
Ho = tida adanya perbedaan waktu yang dibutuhkan perawat untuk memasang
infuse sebelum dan sesudah mengikuti penelitian
Hipotesis statistik = adanya perbedaan adanya perbedaan perbedaan waktu
yang dibutuhkan perawat untuk memasang infuse sebelum dan sesudah
mengikuti penelitian
Perhitungan SPSS dan interpretasinya :
Group Statistics
perbedan sebelum dan Std. Std. Error
sesudah N Mean Deviation Mean
perawat sebelum 10 7.70 1.337 .423
sesudah 10 6.90 1.287 .407

Independent Samples Test


Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
Sig. Std. 95%
F Sig. t df (2- Error Confidence
tailed Mean Differ Interval of the
) Differ ence Difference
ence Lower Upper
per Equal
1.3
aw variances .229 .638 18 .190 .800 .587 -.433 2.033
63
at assumed
Equal
variances 1.3 17.
.190 .800 .587 -.433 2.033
not 63 973
assumed
Interpretasi : Ho tidak diterima artinya adanya perbedaan perbedaan waktu yang
dibutuhkan perawat untuk memasang infuse sebelum dan sesudah mengikuti
penelitian
3. . Soal

Jawaban
• Output
• Uji data T-Test
Group Statistics
Kelas_A_ Std. Std. Error
B N Mean Deviation Mean
Nilaiujian Kelas A 7 39.57 4.614 1.744
Kelas B 8 35.13 7.100 2.510

Keterangan:
Karena sig>0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, maka kesimpulannya tidak
ada perbedaan signifikan antara nilai kelas A dan kelas B.
4. Seorang peneliti ingin mengetahui bentuk hubungan antara jumlah cacing
jenis tertentu dengan jumlah telurnya pada luka pasien penderita diabetes
melitus. Untuk tujuan tersebut diperiksa pasien penderita diabetes melitus
dengan luka ditemukan sebagai berikut :
No Jumlah cacing Jumlah telurnya
1 16 62
2 13 50
3 11 43
4 10 40
5 11 44
6 12 48
7 13 52
8 17 70
9 19 76
10 13 53
11 11 43
12 16 60
13 12 48
14 14 53
15 15 63

a. Berapa nilai korelasi antara jumlah cacing dan telur yang dihasilkan pada luka
diabetes?
Correlations

Jumlah Jumlah
Cacing Telurnya

Jumlah Cacing Pearson


1 .985**
Correlation

Sig. (2-tailed) .000


N 15 15

Jumlah Pearson
.985** 1
Telurnya Correlation

Sig. (2-tailed) .000


N 15 15

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

b. Apakah nilai kolerasinya positif atau negative ?jelaskan!


Correlations

Jumlah Jumlah
Cacing Telurnya

Jumlah Cacing Pearson


1 .985**
Correlation

Sig. (2-tailed) .000


N 15 15

Jumlah Pearson
.985** 1
Telurnya Correlation

Sig. (2-tailed) .000


N 15 15

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


PEDOMAN DERAJAT HUBUNGAN
➢ Nilai pearson Correlation 0,00 s/d 0,20 = Tidak berkorelasi
➢ Nilai Pearson Correlatin 0,21 s/d 0,40 = Korelasi lemah.
➢ Nilai Pearson Correlation 0,41 s/d 0,60 = Korelasi sedang.
➢ Nilai Pearson Correlatin 0,61 s/d 0,80 = Korelasi kuat.
➢ Nilai Pearson Correlatin 0,81 s/d 1,00 = Korelasi Sempurna.

Jika dilihat dari nilai pearson correlation antara jumlah cacing dengan jumlah
telurnya nilainya adalah 0,985 hampir mendekati nilai Pearson Correlation
sempurna makan dapat disimpulkan bahwa nilai korelasi adalah positif.
c. Uji secara statistic apakah hubungan antara jumlah cacing dan telurnya
signifikan atau tidak?
Correlations

Jumlah Jumlah
Cacing Telurnya

Jumlah Cacing Pearson


1 .985**
Correlation

Sig. (2-tailed) .000


N 15 15

Jumlah Pearson
.985** 1
Telurnya Correlation

Sig. (2-tailed) .000


N 15 15

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Nilai signifikansi antara jumlah cacing dengan jumlah telurnya adalah 0,000
artinya karena nilainya lebih kecil dari nilai signifikan yaitu < 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa terdapat hubungan antara jumlah cacing dengan jumlah telur dan
dikatakan signifikan.
d. Apakah jumlah cacing mempengaruhi jumlah telur yang dihasilkan? Uji secara
statistic!
ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1505.606 1 1505.606 428.032 .000a

Residual 45.728 13 3.518


Total 1551.333 14

a. Predictors: (Constant), Jumlah Cacing


b. Dependent Variable: Jumlah Telurnya

Jika nilai signifikansi kurang dari < 0,05 artinya jumlah cacing mempengaruhi
jumlah telur yang dihasilkan, karena nilai signifikansi diatas menunjukan jumlah
nilai < 0,05 yaitu 0,00 maka otomatis jumlah cacing mempengaruhi jumlah telur
yang dihasilkan.
e. Buatlah persamaan regresinya !

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -.573 2.666 -.215 .833

Jumlah Cacing 4.008 .194 .985 20.689 .000

a. Dependent Variable: Jumlah Telurnya

f. Seberapa besar pengaruh jumlah cacing terhadap jumlah telur yang dihasilkan ?
Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate

1 .985a .971 .968 1.876

a. Predictors: (Constant), Jumlah Cacing

Dari tabel diatas atau dari tabel Model summary menjelaskan besarnya nilai
korelasi / hubungan (R) yaitu sebesar 0,971. Dari output tersebut diperoleh
koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,971, yang artinya pengaruh jumlah
cacing terhadap jumlah telur adalah sebesar 97,1%.

Anda mungkin juga menyukai